Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN OTITIS MEDIA AKUT

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
BLUD UPT
dr. Deborah J Rattu, MH.Kes, MKM
PUSKESMAS
NIP. 19730315 200604 2 016
PAGARSIH

Penanganan Otitis Media Akut adalah langkah-langkah yang


dilakukan petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus Otitis
Media Akut.
1. Pengertian Otitis Media Akut peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang
terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu dan lebih sering diderita
oleh anak maupun bayi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan otitis
2. Tujuan
media akut bagi petugas kesehatan di UPT Puskesmas Pagarsih.
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pagarsih Nomor
3. Kebijakan
Tentang Pelayanan Klinis.
PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
4. Referensi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
1. Alat tulis
2. Stetoskop
5. Prosedur 3. Tensimeter
4. Temometer
5. Antropometri
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien.
Onset atau awal terjadinya keluhan:
a. Demam
b. Nyeri di dalam telinga
c. Ada riwayat batuk pilek
d. Gelisah, sulit tidur, dan tiba tiba menjerit saat tidur
e. Adanya cairan mengalir keluar dari liang telinga
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien.
Pemeriksan fisik pada otitis media akut dapat ditemukan tanda-
tanda sesuai dengan stadiumnya berupa:
a. Stadium oklusi : membran timpani retraksi dan suram
b. Stadium hiperemis : membran timpani merah dan bengkak
c. Stadium supurasi : membran timpani menonjol warna
kekuningan
d. Stadium perforasi : ruptur membran timpani, cairan keluar ke
telinga luar
e. Stadium resolusi : cairan berkurang dan mengering
f. Demam
3. Petugas menegakan diagnosis
Diagnosis ditegakan berdasar anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis banding:
a. Otitis media serosa akut
b. Otitis eksterna
Komplikasi :
a. Otitis media supuratif kronik
b. Abses sub periosteal
c. Mastoditis akut
4. Petugas memberikan terapi pada pasien
a. Tatalaksana simtomatis sesuai dengan gejalan yang dirasakan
b. Antibiotik:
1) Amoksisilin : dewasa 3x 500mg sehari, anak 3x 10mg/kgBB
2) Eritromisin : dewasa 4x 500mg sehari, anak 4x 10mg/kgBB
c. Antipiretik : Parasetamol 3x 500mg sehari, anak 3x10mg/kgBB
d. Tatalaksana simtomatis sesuai dengan gejalan yang dirasakan
PEMBERIAN INFORMASI Halaman 2/2

e. Antibiotik:
3) Amoksisilin : dewasa 3x 500mg sehari, anak 3x 10mg/kgBB
4) Eritromisin : dewasa 4x 500mg sehari, anak 4x 10mg/kgBB
f. Antipiretik : Parasetamol 3x 500mg sehari, anak 3x10mg/kgBB

5. Petugas merujuk pasien apabila:


a. Diperlukan tindakan miringotomi
Indikasi miringotomi pada anak dengan OMA adalah nyeri berat,
demam, komplikasi OMA seperti paresis nervus fasialis,
mastoiditis, labirinitis, dan infeksi sistem saraf pusat.
Miringotomi merupakan terapi pada pasien yang mengalami
kegagalan terhadap dua kali terapi antibiotik pada satu episode
OMA.
6. Petugas melakukan edukasi dan konseling pada pasien dan
keluarga pasien.
a. Menjelaskan tentang penyakit otitis media akut
b. Memberitahukan keluarga bahwa pengobatan harus adekuat
agar membran timpani dapat kembali normal
c. Memberitahu keluarga untuk mencegah infeksi saluran napas
atas (ISPA) pada bayi dan anak-anak, menangani ISPA dengan
pengobatan adekuat.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan yang bergizi.
e. Memberitahukan keluarga untuk menganjurkan pemberian ASI
minimal 6 bulan sampai dengan 2 tahun
f. Jika keluhan bertambah berat maka di haruskan dirujuk ke
layanan sekunder.
7. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dan terapi ke dalam status
rekam medis pasien.
8. Petugas menulis kedalam buku register
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
1. IGD
9. Unit terkait 2. Poli Umum
3. Poli MTBS
1. Rekam Medis
10. Dokumen terkait
2. Catatan Tindakan
No. Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
11. Rekaman historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai