PENDAHULUAN
1
2
Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran nafas yang ditandai
dengan serangan berulang berupa sesak nafas dan mengi, keadaan tersebut
bervariasi dalam tingkat keparahan dan frekuensi dari orang ke orang. Gejala
dapat terjadi beberapa kali dalam satu hari atau seminggu pada individu yang
terkena dan bagi sebagian orang menjadi lebih buruk pada malam hari atau selama
aktivitas fisik ( WHO, 2013 ). Gejala asma yang berulang menyebabkan gangguan
sulit tidur, rasa lelah keesokan hari, tingkat aktivitas berkurang.
Menurut WHO tahun 2013 sekitar 235 juta penduduk dunia terkena asma, dan
terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahun. Behavi oral Risk Factor
Surveillance Survey ( BRFSS ) melaporkan asma dewasa sebanyak 10,07 % dari
jumlah penduduk dunia. Penyakit asma termasuk lima besar penyebab kematian
dunia mencapai 17,4 %.
Sementara di Indonesia termasuk dalam sepuluh besar penyebab kematian.
Penderita asma di Indonesia sebesar 7,7 % dengan rincian 9,2 % laki-laki dan
6,6 % perempuan. Usia rata-rata yang terkena penyakit asma adalah usia 60
tahun ke atas ( Fatimah, 2013). Di Jawa tengah sebanyak 0,66 % dengan
prevalensi tertinggi di Surakarta sebasar 2,42 % ( DINKES, 2013 ). Di Sumatra
sebanyak 1,24 % dengan rata-rata usia yang mengalami asma adalah 55 tahun ke
atas. Dan di Tobasa penderita asma ada sekitar 934 jiwa pada usia lanjut.
Peralihan musim hujan ke musim kemarau membuat penderita asma
meninggat, khususnya pada kelompok usia lanjut pada saat peralihan. Udara pada
malam hari sangat dingin sehingga factor pencetus asma berubah menjadi
manifestasi.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk menulis laporan
Asuhan Keperawatan Lansia Pada Tn. MS Dengan Gangguan Sistem Pernafasan ;
Asma Bronkhial