Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN REUMATIK

Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas,Keluarga dan Gerontik


Topik : Perawatan Penyakit Reumatik
Hari/tanggal : - Jumat, 20 mei 2016
Waktu : 30 menit
Tempat :
Sasaran : Lansia dan Keluargannya
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet
Materi : Terlampir

Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mengetahui tentang
Perawatan Panyakit Reumatik.

Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat akan mampu :
1. Mengetahui defenisi dari Panyakit Rematik
2. Mengetahui penyebab dan manifestasi klinik dari penyakit Reumatik.
3. Mengetahui penatalaksanaan/perawatan lansia yang menderita penyakit
reumatik.
Materi Penyuluhan

PERAWATAN PENYAKIT REUMATIK

PENGERTIAN
Penyakit Reumatik yang sering disebut Artritis (Radang sendi) adalah
gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem organ. Penyakit ini adalah salah
satu dari sekelompok penyakit jaringan penyambung yang diperantarai oleh
imunitas dan tidak diketahui penyebabnya.

PENYEBAB / ETIOLOGI
Penyebab utama Reumatik masih belum diketahui walaupun banyak hal
mengenai patogenesisnya telah terungkap. Namun ada beberapa teori yang
dikemukakan mengenai penyebab reumatik, yaitu:
1. Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus Non-hemolitikus
2. Endokrin
3. Autoimun
4. Metabolic
5. Faktor genetik serta faktor pemicu lingkungan
MANIFESTASI KLINIK
Ada beberapa gambaran / manifestasi klinik yang lazim ditemukan pada
penderita Reumatik. Gambaran klinik ini tidak harus muncul sekaligus pada saat
yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinik yang sangat
bervariasi.
a. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, kurang nafsu makan, berat badan
menurun dan demam. Terkadang kelelahan dapat demikian hebatnya.
b. Poliartritis simetris (peradangan sendi pada sisi kiri dan kanan) terutama pada
sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya tidak melibatkan
sendi-sendi antara jari-jari tangan dan kaki. Hampir semua sendi diartrodial
(sendi yang dapat digerakan dengan bebas) dapat terserang.
c. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam, dapat bersifat umum tetapi
terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi
pada osteoartritis (peradangan tulang dan sendi), yang biasanya hanya
berlangsung selama beberapa menit dan selama kurang dari 1 jam.
d. Artritis erosif merupakan merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran
radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan pengikisan ditepi
tulang .
e. Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan
penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi jari, pergeseran sendi pada tulang
telapak
tangan dan jari, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa
deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. . Pada kaki terdapat
tonjolan kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi metatarsal.
Sendi-sendi yang besar juga dapat terserang dan mengalami pengurangan
kemampuan bergerak terutama dalam melakukan gerakan ekstensi.
f. Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada sekitar
sepertiga orang dewasa penderita rematik. Lokasi yang paling sering dari
deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku) atau di sepanjang permukaan
ekstensor dari lengan, walaupun demikian tonjolan) ini dapat juga timbul pada
tempat-tempat lainnya. Adanya nodula-nodula ini biasanya merupakan petunjuk
suatu penyakit yang aktif dan lebih berat.
g. Manifestasi ekstra-artikular (diluar sendi): reumatik juga dapat menyerang
organ-organ lain diluar sendi. Jantung (perikarditis), paru-paru (pleuritis), mata
dan pembuluh darah dapat rusak.

PENATALAKSANAAN / PERAWATAN
Tujuan utama dari program penatalaksanaan/ perawatan adalah sebagai
berikut :
Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan
Untuk mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal dari penderita
Untuk mencegah dan atau memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi
Ada sejumlah cara penatalaksanaan yang sengaja dirancang untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut di atas, yaitu :
a. Pendidikan
Langkah pertama dari program penatalaksanaan ini adalah memberikan
pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada penderita, keluarganya dan siapa
saja yang berhubungan dengan penderita. Pendidikan yang diberikan meliputi
pengertian, patofisiologi (perjalanan penyakit), penyebab dan perkiraan
perjalanan (prognosis) penyakit ini, semua komponen program penatalaksanaan
termasuk regimen obat yang kompleks, sumber-sumber bantuan untuk mengatasi
penyakit ini dan metode efektif tentang penatalaksanaan yang diberikan oleh tim
kesehatan. Proses pendidikan ini harus dilakukan secara terus-menerus.

b. Istirahat
Merupakan hal penting karena reumatik biasanya disertai rasa lelah yang
hebat. Walaupun rasa lelah tersebut dapat saja timbul setiap hari, tetapi ada masa
dimana penderita merasa lebih baik atau lebih berat. Penderita harus membagi
waktu seharinya menjadi beberapa kali waktu beraktivitas yang diikuti oleh masa
istirahat.

c. Latihan Fisik dan Termoterapi


Latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi.
Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit,
sedikitnya dua kali sehari. Obat untuk menghilangkan nyeri perlu diberikan
sebelum memulai latihan. Kompres panas pada sendi yang sakit dan bengkak
mungkin dapat mengurangi nyeri. Mandi parafin dengan suhu yang bisa diatur
serta mandi dengan suhu panas dan dingin dapat dilakukan di rumah. Latihan dan
termoterapi ini paling baik diatur oleh pekerja kesehatan yang sudah
mendapatkan latihan khusus, seperti ahli terapi fisik atau terapi kerja. Latihan
yang berlebihan dapat merusak struktur penunjang sendi yang memang sudah
lemah oleh adanya penyakit.
d. Diet/ Gizi
Penderita Reumatik tidak memerlukan diet khusus. Ada sejumlah cara
pemberian diet dengan variasi yang bermacam-macam, tetapi kesemuanya belum
terbukti kebenarannya. Prinsip umum untuk memperoleh diet seimbang adalah
penting.
e. Obat-obatan
Pemberian obat adalah bagian yang penting dari seluruh program
penatalaksanaan penyakit reumatik. Obat-obatan yang dipakai untuk mengurangi
nyeri, meredakan peradangan dan untuk mencoba mengubah perjalanan penyakit.
Obat-obatan yang di pakai untuk mengurangi nyeri antara lain:
1. Aspirin, pasien di bawah 50 tahun dapat mulai dengan dosis 3-4x 1 g/hari,
kemudian di naikkan 0,3-0,6 g/minggu sampai terjadi perbaikan atau
gejala toksik. Dosis terapi 20-30 mg/dl.
2. Ibuprofen, naproksen, diklofenak, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai