Anda di halaman 1dari 2

Implementasi yang akan kami bahas disini merupakan perwujudan akhlaq

/ perilaku atau sifat-sifat dan adab dari seorang muslim ahlussunnah wal jamaah
dalam berbagai bidang kehidupan yang berlandaskan dari Al Quran dan Hadist
Rasulullah Shalallahu alaihi Wasallam.

Implementasi Nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah

Adapun pertanyaan bagaimana mangaktualisasikan ahlussunnah wal


jamaah dan mengimplementasikannya di lapangan menjadi hal yang sangat
signifikan untuk mencari jawabanya. Seperti yang kita ketahui bahwa koridor bagi
pemahaman keagamaan di lingkungan NU adalah taqdim al-nash ala al-aql
(menadhulukan nash atas akal).

Itulah sebabnya mengapa dalam mengimplementasikan faham


ahlussunnah wal jamaah NU mengenal hierarki sumber ajaran Islam, yaitu Al-
Quran, lalu al-Sunnah, kemudian ijma (kesepakatan jumhur ulama) dan qiyas
(pengambilan hukum melalui metode analogi tertentu). Konteks hierarki
maksudnya suatu hukum baru akan digunakan jika dalam sumber di atasnya tidak
ditentukan ketetapannya. [11]

Hierarki sumber ini berlaku untuk semua aspek keagamaan, aqidah,


syariah atau fiqh maupun akhlak. Hierarki semacam ini secara implisit juga
tergambar dalam pernyataan Imam Asyari ketika memproklamirkan fahamnya
didepan publik, bahwa sandaran otoritas pendapat dan keyakinan yang dianutnya
adalah berpegang teguh pada al-Quran dan Sunnah Rasulullah, atsar sahabat,
perkataan tabiin, pembela hadist dan apa yang dikatakan oleh Ahmad ibn Hanbal

Menurut K.H Achmad Shiddiq, faham ahlussunnah wal jamaah harus


berlandaskan tiga karakter, yaitu tasawuth, atau sikap moderat dalam seluruh
aspek kehidupan, al-itidal atau bersikap tegak lurus dan selalu condong kepada
kebenaran dan keadilan, dan al-tawazun yakni sikap keseimbangan dan penuh
pertimbangan Tiga karakter tersebut sangat diperlukan untuk menghindarkan
tatharruf atau sikap ekstrim dalam segala aspek kehidupan.

Implementasi ASWAJA dalam bidang ekonomi dan bisnis?

Anda mungkin juga menyukai