Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN PELAYANAN

KESEHATAN IBU DAN ANAK,KELUARGA


BERENCANA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan ibu dan anak menjadi target utama dalam Tujuan pembangunan Milenium
(MDGs) tepatnya pada tujuan 4 dan tujuan 5 yaitu menurunkan angka kematian Anak dan
meningkatkan Kesehatan ibu. Program Kesehatanibu dan anak menjadi sangat penting karena
ibu dan anak merupakan unsur pembangun unsur penting pembangunan.

Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian ibu
menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian neonatal 16 per 1000
kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun2007 :

Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup


Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup
Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup
Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai 228/100.000
kelahiran hidup

Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka tersebut harus ditekan hingga
mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab itu, program kesehatan ibu dan
anak serta keluarga berencana dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu untuk
mempercepat penurunan AKI, AKN, AKB, dan AKBAL.

B. Tujuan Pedoman

Pedoman Program Kesehatan Ibu dan Anak,Keluarga Berencana(KIA,KB) bertujuan untuk menjadi
acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan Program KIA,KB yang dilaksanakan di Puskesmas Bandar I,
sehingga pada akhirnya pelayanan Program KIA,KB dapat mendukung pencapaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM).

1
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas

Pelayanan Kegiatan didalam Gedung Kegiatan di luar Gedung

1. Pemeriksaan antenatal 1. Pendataan Bumil, Bufas


2. Pemeriksaan Nifas 2. Kelas Ibu
3. Pelaksanaan kelas ibu 3. Pemantauan stiker P4K
4. Bimbingan / konseling / KIE 4. Penyuluhan ANC
Pelayanan
5. Screening Faktor Resiko dan Resiko 5. Pelacakan Kematian Ibu
Kesehatan
Tinggi, Bumil, Nifas 6. Kunjungan Rumah Bumil,
Ibu
6. Surat Cuti Bufas, Risti
7. Rujukan Internal dan Eksternal 7. Pembinaan SPK (Bidan)
8. Audit Internal Kematian Ibu 8. Pertolongan Persalinan
Normal
1. Pemeriksaan kesehatan neonatal, bayi, 1. Pendataan neonatal, bayi
anak balita dan anak prasekolah normal dan resiko tinggi
2. Imunisasi 2. Kunjungan rumah neonatal
3. Screening KIPI dan bayi rediko tinggi
Pelayanan 4. MTBM dan MTBS 3. Pemantauan tumbuh
Kesehatan 5. Pemantauan tumbuh kembang anak kembang bayi, anak balita
Anak (SDIDTK) dengan anak yang ada dan anak pra
kelainan sekolah/SDIDTK dengan
6. Konseling / KIE anak yang ada kelainan
7. Rujukan (Posyandu, TK, PAUD)
4. Penyuluhan

2
1. Pelayanan dan konseling KB , masa pra 1. Pendataan sasaran KB ( 4 T,
Menopause Unmetneed, keluarga
2. Pelayanan KBkafetaria (IUD, implant, miskin)
suntik, pil, kondom) 2. Konseling dan penyuluhan
3. Pelayanan efek samping dan komplikasi (Posyandu, kunjungan
Pelayanan
4. Penyuluhan rumah)
Keluarga
5. Pelayanan dan konseling pada calon 3. Pelayanan dengan momen
Berencana
pengantin wanita, masa pra hamil dan khusus (contoh Safari TNI
(KB)
masa antara dua kehamilan KB Kes)
6. Rujukan
7. Menawarkan Pemeriksaan HIV

Pelayanan 1. Pelayanan imunisasi dasar lengkap 1. BIAS


Imunisasi 2. Pelayanan imunisasi Booster 2. Pelacakan KIPI
Keterangan:
4T : Terlau Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering, Terlalu dekat
Unmetneed : Calon akseptor yang menjadi sasaran KB tetapi belum mengikuti KB

D. Batasan Opersaional

1) Upaya pelayanan kesehatan ibu adalah upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesehatan wanita yang berkaitan dengan fungsi keibuannya untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, dan akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI), yang dimulai sejak periode usia subur, kehamilan, persalinan, nifas dan
meneteki.
2) Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual, emosional dan
spiritual melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak anak, mulai
dari terwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir normal, mempertahankan hidup,
tumbuh dan berkembang secara optimal sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas
sampai usia dewasa.

3
3) Upaya pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya Pemerintah dalam
mengendalikan laju pertambahan penduduk dengan menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi dan
akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui pencegahan Kehamilan
yang Tidak Diinginkan (KTD) dengan menggunakan kontrasepsi, termasuk
penanganan komplikasi, efek samping dan kegagalan.

D. Landasan Hukum
1.Undang undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3.Permenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KualifikasiSumber Daya Manusia Upaya Kesehatan

Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada
di Puskesmas Bandar I:

Kegiatan Kualifikasi Realisasi


SDM
Koordinator Bidan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan
Pelayanan Keluarga Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Berencaca minimal D III belakang pendidikan D IV Kebidanan
Pelayanan Imunisasi Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan
Penyelia gizi Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan
Pelayanan kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Ibu dan Anak minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan
Bidan Desa Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan

Penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak ,Keluarga Berencana dan
latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Petugas Profesi


Koordinator Bidan Eta Eridiani, Amd.Keb Bidan
Pelayanan Keluarga Ety Hariyanti, S.S.T Keb Bidan
Berencaca
Pelayanan Imunisasi Hj. Rahayu Widiningsih, Amd.Keb Bidan

5
Penyelia gizi Mudiarsih, Amd.Keb Bidan
Pelayanan KIA Rita Amrih Arso, Amd.Keb Bidan
Bidan Desa 1. Mefa Yustanti, Amd.Keb Bidan
2. Rinata, Amd.Keb Bidan
3. Ria Wida S, Amd.Keb Bidan
4. Juwaryanti, Amd.Keb Bidan
5. Dwi Wulan S, Amd.Keb Bidan
6. Lisanawati, Amd.Keb Bidan
7. Hasni Ria P, Amd.Keb Bidan
8. Gyanti Ika P, Amd.Keb Bidan
9. Sherlina D, Amd.Keb Bidan
10. Ria Nur W, Amd.Keb Bidan
11. Siti Aisah, Amd.Keb Bidan

C. Jadwal kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Program KIA,KB di Puskesmas Bandar I
a. Dalam Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pemeriksaan Senin s/d sabtu Bidan
Kehamilan Konsultasi Dokter spesialis Dokter SpOG
kandungan hari Rabu
2. Managenen Selasa,Kamis s/d sabtu Bidan
Terpatu Balita
Sakit (MTBS)
3. Pelayanan Senin : Imunusasi Bayi dan balita Bidan
Imunisasi Senin s/d sabtu : Imunisasi Capeng
( calon pengantin)
4. Pelayanan dan Senin s/d Sabtu Bidan
Konseling KB
5. Pelayanan surat Senin s/d Sabtu Bidan
Rujukan dan surat
cuti

6
b. Luar Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pelaksanaan kelas Ibu Sesuai Jadwal Bidan
hamil dan kelas balita
2. Penempelan stiker P4K Senin s/d Sabtu Bidan
3. BIAS dan Pemeriksaan Sesuai jadwal Bidan
berkala

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Pelayanan KIA, KB

TEMPAT TIDUR
MEJA

MEJA MEJA
RUANG KIA
KOMP USG
IUTER

TEMPAT TIDUR

ALMARI

ALMARI TEMPAT TIDUR

RUANG KB

BED
GYNICOLOGI
MEJA

B. STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan Stetoscop
Tensimetr
Timbangan
Tinggi Badan

8
Doppler
Lingkaran kehamilan
Buku KIA
Leaflet
USG
LILA
Jangkar Panggul
Hamer Patela
Tempat tidur
Handscoon
Pelayanan persalinan Partus Set
Handscoon
Uterotonika
Infus set
Resusitasi set
Lampu sorot
Doppler
Tensimeter
Stetoscop
Tempat tidur
Timbangan Bayi
Pelayanan dan konseling Keluarga Tensimeter
berencana Stetoskop
Timbangan
leaflet
Lembarbalik
IUD set
Implant set
Alat kontrasepsi
Spuit
Handscoon
Lampusorot
Model Alat Kontrasepsi
Form KB
Tempat tidur
Bed Gynekologi
Pelayanan Imunisasi Leaflet
Spuit
Vacsin
Timbangan Bayi
handscoon
Pelayanan MTBS Buku MTBS
Thermometer
Blangko MTBS

9
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
I. Tatalaksana Dalam Gedung
Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskop laennec
d. termometer
e. doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur

3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman
dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat,
dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil termasuk
KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta perawatan bayi
baru lahir.

10
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan
neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai
kebutuhan
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan kedaruratan
kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra
sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi dan
upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang
pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui perkembangan motorik,
kemampuan berbicara dan kognitif serta sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya

Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.

Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan


usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu
kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional

B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur
mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar
kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan
sejahtra.
11
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada pasangan
usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan kegagalan metode
kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai dengan
kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam
upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur,
serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan
fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas dan
merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnya

4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak.Pelayanan KIA
Puskesmas terdiri dari:

1. pelayanan kesehatan ibu hamil


2. pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. pelayanan kesehatan ibu nifas
4. Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
5. Pelayanan keluarga berencana

12
2. Tatalaksana Luar Gedung
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b. Penggerakan pelaksanaan (P2)


Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:

Membuat jadwal kegiatan


Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan

II.Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam sikesda Puskesmas melalui computer
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan :
- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan

13
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan proGRAM KIA,KB direncanakan
dalam pertemuan lokakarya mini lintas program sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda
pemberdayaan yang akan dilaksanakan.

14
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB perlu


diperhatikan keselamatan sasaran dengan meminimalisasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

15
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB perlu


diperhatikan keselamatan kerja petugas terkait dengan melakukan minimalisasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

16
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan KIA,KB dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan


indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya kegiatan sesuai indikator
5. Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini dan pertemuan bidan tiap bulan.

17
BAB IX

PENUTUP

Salah satu keistimewaan Program KIA,KB adalah salah satu program esensial di puskesmas
yang memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung,
dimana pasien datang ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni
petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa, padukuhan, posyandu,
sekolah dan lain-lain.

Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas KIA,KB dan lintas Program terkait dalam
pelaksanaan kegiatan dengan tetap memperhatikan panduan tersebut.

18
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN KIA
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan

b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus

19
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh
karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.

e. Cara melaksanakan kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain

f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan
untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi SMART yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan
arah dan tolok ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan
untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya
meetodologi untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan
upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.

20
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan
hasil yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat
terhadap pelayanan rawat inap sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang
relatif pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan
(sebaiknya kurang dari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima)
tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan
dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai
dengan batas-batas tahun anggaran di Puskesmas.

g. Jadual pelaksanaan kegiatan


Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap
rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk
bagan Gantt.

h.Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadual yang direncanakan. Jadual tersebut
akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga
apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan
jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam
kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus
dibuat dan ditujukan kepada siapa.

h. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


21
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus
diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan, bagaimana
melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
Format kerangka acuan sesuai yang diterapkan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota masing- masing.

22

Anda mungkin juga menyukai