Kuman adalah organisme kecil seperti bakteri, virus, dan fungi yang
2. Penyebaran Kuman
Bakteri dan jamur bisa hidup dimana saja di dalam rumah. Tetapi virus
Kuman bisa menyebar melalui tangan manusia, yaitu dari tangan yang
menyentuh benda-benda kotor. Kuman juga bisa menyebar melalui udara, debu,
cairan yang dikeluarkan melalui mulut dan hidung (bersin dan bicara).
Sumber kuman di rumah adalah:
Benda yang sering dipegang (gagang pintu, kran, remot TV dan telepon)
orang lain
1. Bakteri
Bakteri merupakan mikroorganisme bersel tunggal, tidak berklorofil dan
berkembang biak dengan cara membelah diri. Ukuran bakteri lebih kecil yaitu
0,5 -1,5 նm kali 1,0–3,0նm. Kisaran:0,2 kali 100նm dari protozoa maupun fungsi
satu sel. Sel-sel bakteri dapat berbentuk seperti bola, elips(coccus), batang
filamen.
Perkembangbiakan Bakteri :
invaginasi dari membran plasma dan dinding sel yang membentuk dua sel baru.
Pembelahan biner terjadi pada sel bakteri selama kondisi sel yang masih
mesosom. Mesosom baru berkembang dan akan melekat pada kromosom anak.
Membran tumbuh diantara dua mesosom untuk mendorong dua kromosom anak
terpisah sehingga terbentuk dua badan inti. Pada divisi sitoplasma terdapat
pembagian tubuh nukleat (inti) yang segera diikuti oleh pembentukan lempeng
penampang di tengah sitoplama. Akhirnya sitoplasma akan mengalami
yang masing-masing memiliki tubuh inti. Pada prosesnya, dua protoplas tersebut
akan didepositkan sehingga kedua sel mengalami tekanan turgor di dinding dan
akan terpisah. Saat kondisi menguntungkan, sel bakteri akan tumbuh dengan baik
dan membelah setelah setiap 20 menit. Pada proses ini, jika terus-menerus akan
menghasilkan sekitar 4,7 x 1021 keturunan dari sel induk setelah 24 jam.
endospora adalah ciri khas basil bakteri yang merupakan spora yang berdinding
sangat tebal dan resisten yang dibentuk sebagai respon terhadap lingkungan yang
merugikan atau kehadiran benda asing yang berbahaya. Endospora terbentuk
tunggal yang baru. Oleh karena itu, tidak ada peningkatan jumlah dan tidak ada
jenis bahan kimia, endospora masih tahan. Mereka dapat mentolerir suhu 100 oC
atau -100 oC. Sifat tahan endospora dikarenakan dindingnya yang tebal, kadar air
rendah dan adanya bahan kimia antikoagulan yang dikenal sebagai asam
dipicolinic. Hanya ada dua bakteri yang menghasilkan endospora, yaitu tetanus
bagian materi genetik pada bakteri. Proses ini disebut sebagai parasexsuality
pada E. Coli. Terdapat stain beda pada E. Coli yang tumbuh secara bersama
dalam satu kultur sehingga diperoleh beberapa jenis/ tipe baru yang
biakan seksual pada bakteri. Pada E. Coli, sel jantan menciptakan sex pili
yang tidak ada pada sel betina. Selama perkembang biakan sexual, bakteri
jantan berikatan dengan bakteri betina dengan bantuan sex pili dan jembatan
jembatan ini, materi genetik dari sel jantan masuk ke dalam sel betina. Proses
ini yang disebut konjugasi. Dalam proses ini, hanya sebagian kromosom dari
sel jantan yang lolos ke sel betina. DNA yang diperkenalkan akan
menggantikan bagian dari DNA asli dalam sel betina atau hanya
menambahkan. Melalui cara ini, akan terjadi variasi genetik yang diproduksi
di keturunan.
membusuk dan mati kemudian bakteri mendapatkan gen baru dari organisme
disebabkan oleh bakteri. Transduksi, yaitu transfer materi genetik dari satu
2. Virus
Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus
mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau
asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda,
yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang.
Virus memiliki sifat hidup dan mati. Sifat hidup (seluler) yaitu memiliki asam
nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA), dapat bereproduksi
dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel inang (parasit obligat
intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan dicairkan. Struktur
berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel. Partikel virus secara
keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam nukleat yang
dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion tidak melakukan
aktivitas biosinteis dan reproduksi. Pada saat virion memasuki sel inang, baru
kemudian akan terjadi proses reproduksi. Virus ketika memasuki sel inang akan
pembentuk virus.
Perkembangbiakan Virus
karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan dan sel
manusia. Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan
secara lisogenik. Pada infeksi secara lisogenik, virus tidak menghancurkan sel,
tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengan demikian, virus akan
bertambah banyak pada saat sel inang membelah. Pada prinsipnya cara
a. Fase Absorpsi
Pada fase Absorpsi, fage melekat di bagian tertentu dari dinding sel
bakteri dengan serabut ekornya. Daerah perlekatan itu disebut daerah reseptor,
daerah ini khas bagi fage sehingga fage jenis lain tidak dapat melekat di
tempat tersebut.
b. Fase Penetrasi
bakteri
c. Fase Replikasi dan Sintesis
VIRUS
BAB II
d. Fase Perakitan
waktu 20 menit.
2.Infeksi secara lisogenik
Pada fase absrpsi dan infeksi peristiwa yang terjadi sam halnya
dengan fase absropsi pada infeksi secara litik. Fage menempel di tempat
Pada fase ini, fage melepas enzim lisozim sehingga dinding sel bakteri
berlubang.
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profage. Dalam bentuk
profage,
sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya ada satu gen
yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang
Saat profage akan bereplikasi, itu artinya DNA fage juga turut bereplikasi.
Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilkan dua sel anakan
terus bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus membelah. Bakteri
BAB II
penetrasi, replikasi,
perakitan, lisis
replikasi
inangnya
rusak/mengalami lisis
Dapat dilanjutkan dengan siklus
hilang
4 Kondisi akhir bakteri (sel inang) Mengalami lisis (mati) Tidak mengalami lisis
(tidak
mati)
C. Fungi
Fungi merupakan organisme heterotrofik absorbtik yang memerlukan senyawa
organik untuk sumber tenaganya. Fungi dapat hidup pada benda organik mati
maupun organisme hidup. Mereka yang hidup dari bahan organik mati disebut
saprofit dan yang hidup pada organisme hidup disebut parasit. Fungi saprofitik
berperan penting dalam merombak sisa-sisa bahan organik menjadi senyawa-
senyawa yang sederhana dan dapat dimanfaatkan oleh organisme lain. Selain sebagai
perombak (dekomposer), fungi saprofitik juga berperan penting dalam fermentasi
industri, misalnya dalam industri minuman anggur, antibiotik, tape, kecap dan masih
banyak lagi. Sebagai dekomposer, fungi juga merugikan manusia jika bahan organik
yang dirombak merupakan bahan yang kita butuhkan, misalnya: kayu, tekstil,
makanan, produk pasca panen pertanian dan bahan-bahan lain.
Reproduksi Jamur
a. Reproduksi secara Seksual
haploid yang secara genetika berbeda. Peristiwa semacam itu dikenal dengan
vegetatif).
dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora Aseksual merupakan sel reproduksi yang
b. Fragmentasi
pemisahan hifa dari dari sebuah miselium. Selanjutnya, hifa tersebut akan
tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru. Pada kondisi tertentu, hifa
c. Pembentukan Tunas
Reproduksi aseksual lainnya adalah dengan cara pembentukan tunas (semacam sel
berukura kecil uang kemudian tumbuh dalam ukuran sempurna). Cara reproduksi
melalui pembentukan tunmas biasa dilakukan oleh jamur uni seluler, misalnya ragi.
Pertumbuhan dan Reproduksi Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan
berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang
memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau
angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan
tumbuh menjadi jamur dewasa. Reproduksi secara seksual pada jamur melalui
singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap,
tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah
kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing
induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel
dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga
beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera
yang sama bentuk dan ukuran nya, bila gamet-gamet tersebut tidak sama ukurannya
disebut anisogami. Apabila peleburan 2 gamet tersebut yang berbeda adalah bentuk
dan ukurannya, maka disebut oogami. Pada oogami, ovum yang dihasilkan dalam
yang disebut dengan gametangiogami adalah bila peleburan isi 2 gametangium yang
Pada somatogami, yang terjadi yaitu peleburan 2 sel hifa. Dua sel hifa yang tidak
antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa) yang kemudian
Seperti halnya reproduksi seksual, reproduksi aseksual juga dapat terjadi melalui
beberapa cara. Cara reproduksi yang paling sederhana adalah dengan pembentukan
tunas (budding) yang biasa terjadi pada jamur uniseluler, misalnya ragi
ukuran sempurna yang akhirnya terlepas dari sel induknya menjadi individu baru.
Selain dengan tunas, reproduksi aseksual juga dapat terjadi dengan fragmentasi dan
potongan tersebut dapat tumbuh menjadi hifa baru. Reproduksi jamur secara
Selanjutnya hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru.
spora aseksual).
Cara reproduksi aseksual yang lain adalah dengan spora yang disebut spora
aseksual. Spora aseksual adalah spora yang dihasilkan dari pembelahan secara
mitosis. Pembentukan spora aseksual pada jamur terjadi melalui spora yang
dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora tersebut merupakan sebuah sel reproduksi yang
dapat tumbuh langsung menjadi jamur. Hal ini mirip dengan perkecambahan biji