Anda di halaman 1dari 2

Keluarga Anda kini semakin hangat dengan kelahiran seorang bayi yang menggemaskan.

Tugas Anda selanjutnya adalah merawatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Merawat bayi baru lahir menjadi pengalaman baru yang luar biasa bagi seorang Ibu. Selama
mengikuti petunjuk dari dokter atau bidan yang menangani kelahiran bayi Anda, sebenarnya tak
ada yang perlu dikhawatirkan.

Berikut ini, ada 6 perawatan bayi baru lahir yang sebaiknya Anda perhatikan.

1. Susui 2-3 jam sekali


Bayi baru lahir akan lebih sering menyusu. Anda harus segera menyusuinya ketika bayi
menangis dan menunjukkan tanda-tanda lapar, seperti mulutnya yang bergerak-gerak,
atau tangannya berada di dekat mulut. Jika bayi tertidur dan dalam waktu maksimal 3 jam
tidak menyusu, Anda sebaiknya segera menyusuinya. Begitu pun di malam hari. Berikan
Asi sampai bayi merasa kenyang dan melepaskan puting Anda. Bayi yang sudah kenyang
biasanya tidak akan rewel dan bisa tidur dengan pulas.

2. Mengganti popok
Bayi baru lahir sebentar-sebentar pipis dan juga buang air besar. Anda juga perlu
mengetahui, bahwa bayi yang mendapat Asi eksklusif, kotorannya lebih lunak
dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Pastikan Anda selalu mengecek
popok bayi. Jangan sampai terlambat mengganti popok bayi yang sudah basah terkena
pipis maupun feses karena dapat menimbulkan ruam merah pada kulitnya.

3. Tak perlu gurita


Jika bayi-bayi yang baru lahir di masa lalu dipakaikan gurita, berbeda dengan sekarang.
Pemakaian gurita bayi baru lahir kini sudah mulai ditinggalkan dan tidak dianjurkan oleh
dokter dan bidan. Hal ini karena, bayi yang dipakaikan gurita berisiko menekan bagian
perutnya dan bisa mengalami kesulitan bernapas.

4. Gunakan kosmetik bayi yang aman


Ada berbagai macam kosmetik bayi, mulai dari minyak telon, baby bath, baby shampoo,
baby oil, baby powder, hair lotion, baby cream, dan baby cologne. Namun, tak semua
kosmetik bayi tersebut cocok untuknya. Pilih kosmetik yang telah teruji secara klinis dan
segera hentikan pemakaian jika terjadi alergi pada bayi.

5. Cermat membedong bayi


Membedong bayi dimaksudkan untuk memberikan kehangatan. Namun, dianjurkan untuk
tidak membungkus bayi kencang-kencang sehingga membuat bayi tak bisa bergerak.
Kebiasaan membedong dilakukan oleh banyak orang tua di masa lalu dengan tujuan
supaya kaki bayi tidak bengkok. Padahal, dengan sendirinya kaki bayi akan lurus tanpa
harus dibedong.

6. Hati-hati penggunaan bedak tabur


Pemakaian bedak tabur di seluruh tubuh bayi usai mandi ternyata tak selalu aman. Jika
bayi menghirup butiran halus bedak tabur, bisa masuk ke dalam paru-paru dan
mengganggu pernapasannya. Tak hanya itu, pemakaian bedak tabur di pantat dan lipatan
paha berisiko terjadinya penumpukan kotoran di sekitar alat kelamin yang memicu
terjadinya iritasi. Demi keamanan, usai mandi maupun buang air, bayi tak perlu diberi
bedak tabur.

Semoga bermanfaat ya, Mam.

Anda mungkin juga menyukai