UNDANG No 9 TH 1998 Kebebasan Berpendapat
UNDANG No 9 TH 1998 Kebebasan Berpendapat
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
Mengingat :
Pasal 5ayat (1), Pasal 20 ayat(1), dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945.
Denganpersetujuan
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KETENTUANUMUM
Pasal 1
2. Di mukaumum adalah di hadapan orang banyak, atau orang lain termasuk juga di tempatyang
dapat didatangi dan atau dilihat setiap orang.
3. Unjukrasa atau demontrasi adalah kegiatan yang dilakukan seorang atau lebih
untukmengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratifdi muka
umum.
Pasal 2
(1)Setiap warga negara, secara perorangan ataukelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai
perwujudan hak dan tanggung jawabberdemokrasidalam kehidupan bermasyarakat, barbangsa,
dan bernegara.
BAB II
ASASDAN TUJUAN
Pasal 3
e. asas manfaat.
Pasal 4
a.mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawabsebagai salah satu pelaksanaan hak asasi manusia
sesuai dengan Pancasila danUndang-Undang Dasar 1945;
c.mewujudkan iklim yang konduksif bagi berkembangnyapartisipasi dan kreativitas setiap warga negara
sebagai perwujudan hak dantanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi;
BAB III
HAK DANKEWAJIBAN
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Dalampelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum oleh warga negara,
aparaturpemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk :
d. menyelenggarakan pengamanan.
Pasal 8
BAB IV
BENTUK-BENTUK DAN TATA CARA
PENYAMPAIAN PENDAPAT DI MUKA UMUM
Pasal 9
d. Mimbar bebas.
(2) Penyampaianpendapat di muka umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan
ditempat-tempat terbuka untuk umum, kecuali:
a. di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah,instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara
atau laut, stasiun kereta api,terminal angkutan darat, dan
b. objek-objek vital nasional;
(3) Pelaku atau peserta penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud dalam ayat(1),
dilarang membawa benda-benda yang dapat membahayakan keselamatan umum.
Pasal 10
(4) Pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi
kegiatanilmiah di dalam kampus dan kegiatan keagamaan.
Pasal 11
d. bentuk;
e. penanggung jawab;
h. jumlah peserta.
Pasal 12
(1) Penanggungjawab kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, pasal 9, dan pasal 11
wajibbertanggung jawab agar kegiatan tersebut terlaksana secara aman, tertib danaman.
(2) Setiapsampai 100 (seratus) orang pelaku atau peserta unjuk rasa atau demontrasi danpawai
harus ada seorang sampai dengan lima orang penanggung jawab.
Pasal13
(1) setelahmenerima surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 polri wajib :
Pasal 14
BAB V
SANKSI
Pasal 15
Pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum dapat di bubarkan apabila tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, pasal 9 ayat 2 dan ayat 3, pasal 10 dan pasal 11.
Pasal 16
Pelaku atau peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan perbuatan
melanggar hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berrlaku.
Pasal 17
Pasal 18
BAB VI
< KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
Disahkandi Jakarta
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
ttd.
BACHARUDDINJUSUF HABIBIE
Diundangkandi Jakarta
REPUBLIKINDONESIA
ttd.
AKBARTANDJUNG
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANGREPUBLIK INDONESIA
TENTANG
I. UMUM
Menyampaikanpendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin
dalampasal 28 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi : "kemerdekaan beerserikatdan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainyaditetapkan dengan undang-undang, "
Kemerdekaan menyampaikan pendapattersebut sejalan dengan pasal 19 Deklarasi Universal Hak-Hak
Asasi Manusia yangberbunyi : "Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan
mengeluarkanpendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk mencari, menerima
danmenyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apapun juga dan dengan tidakmemandang
batas-batas. " Perwujudan kehendak warga negara secara bebasdalam menyampaikan pikiran secara
lisan, tulisan, dan sebagainya tetap harusdipelihara agar seluruh tatanan sosial kelembagaan baik
infrastruktur maupunsuprastruktur tetap terbebas dari penyimpangan atau pelanggaan hukum
yangbertentangan dengan maksud, tujuan, dan arah dari proses keterbukaan dalampembentukan dan
penegakan hukum sehingga tidak menciptakan disintregasi sosial,tetapi justru harus dapat menjamin
rasa aman dalam kehidupan masyarakat. Dengandemikian, maka kemerdekaan menyampaikan
pendapat di muka umum harusdilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, sejalan dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan yang berlaku dan prinsip hukum internasional sebagaimanatercantum
dalam pasal 29 Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia yang antaralain menetapkan sebagai berikut
3.Hak dan kebebasan ini sama sekali tidak bolehdijalankan secara bertentangan dengan tujuan dan dan
asas perserikatanBangsa-Bangsa.
4. asas proporsionalitas;
5. asas manfaat.
1.Mewujudkan kebebasan yang bertanggungjawab sebagaisalah satu hak asasi manusia sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar1945.
3.Mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnyapartisipasi dan kreativitas setiap warga negara
sebagai perwujudan hak dantanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi.
Pasal 1
Cukupjelas
Pasal 2
Ayat (1)
Cukupjelas
Ayat (2)
Pasal 3
Huruf a
Cukupjelas
Huruf b
Cukupjelas
Huruf c
Cukupjelas
Huruf d
Huruf e
Cukupjelas
Pasal 4
Cukupjelas
Pasal 5
Huruf a
Yangdimaksud dengan mengeluarkan pikiran secara bebas adalah mengeluarkan
pendapat,pandangan,kehendak, atau perasaan yang bebas dari tekanan fisik, psikis, ataupembatasan
yang bertentangan dengan tujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4undang-undang ini.
Huruf b
Pasal 6
Huruf a
Yangdimaksud dengan menghormati kebebasan dan hak-hak orang lain adalah ikutmemelihara
dan menjaga hak dan kebebasan orang lain untuk hidup aman, tertib,dan damai.
Huruf b
Huruf c
Cukupjelas
Huruf d
Huruf e
Pasal 7
Huruf a
Cukupjelas
Huruf b
Cukupjelas
Huruf c
Cukupjelas
Huruf d
Pasal 8
Yangdimaksud dengan berperan serta secara bertanggung jawab adalah hak masyarakatuntuk
memberi dan memperoleh infomasi atau konfirmasi kepada atau dari aparaturpemerintah agar terjamin
keamanan dan ketertiban lingkungannya, tanpamenghalangi terlaksananya penyampaian di muka umum.
Pasal 9
Ayat (1)
Cukupjelas
Ayat (2)
Huruf a
Huruf b
1. Tahun Baru;
4. Isra Mi"raj;
12. 17 Agustus.
Ayat (3)
Cukupjelas
Pasal10
Ayat (1)
Cukupjelas
Ayat (2)
Cukupjelas
Ayat (3)
c.2 kabupaten/kotamadya atau lebih dalam satupropinsi, pemberitahuan ditujukan kepada polda
setempat;
d.2 propinsi atau lebih, pemberitahuan ditujukanpada markas besar kepolisian negara republik Indonesia.
Ayat (4)
Cukupjelas
Pasal11
Huruf a
Cukupjelas
Huruf b
Yangdimaksud dengan tempat dalam pasal ini adalah tempat peserta berkumpul danberangkat
ke lokasi. Yang dimaksud dengan lokasi dalam pasal ini adalah tempatpenyampaian pendapat di muka
umum. Yang dimaksud dengan rute dalam pasal iniadalah jalan yang dilalui oleh peserta penyampaian
pendapat di muka umum daritempat berkumpul dan berangkat sampai ke lokasi yang dituju dan
atausebaliknya.
Huruf c
Cukupjelas
Huruf d
Yangdimaksud dengan bentuk adalah sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1).
Huruf e
Huruf f
Cukupjelas
Huruf g
Cukupjelas
Huruf h
Cukupjelas
Pasal12
Cukupjelas
Pasal13
Ayat (1)
Huruf a
Cukupjelas
Huruf b
Huruf c
Cukupjelas
Huruf d
Cukupjelas
Ayat (2)
Cukupjelas
Ayat (3)
Cukupjelas
Pasal14
Cukupjelas
Pasal15
Kewajibandan tanggung jawab yang dimaksud dalam pasal 6 huruf a, b, d, dan adalahkewajiban
dan tanggung jawab sebagaimana telah diatur dalam ketentuanperundang-undangan yang berlaku.
Pasal16
Yang dimaksuddengan sanksi hukum adalah sanksi hukum pidana, sanksi hukum perdata,
atausanksi administrasi. Yang dimaksud ketentuan peraturan perundang-undanganadalah ketentuan
peraturan perundang-undangan hukum pidana, hukum perdata danhukum administrasi.
Pasal17
Yangdimaksud dengan melakukan tindak pidana dalam pasal ini adalah termasukperbuatan-
perbuatan yang diatur dalam pasal 55 Kitab Undang-Undang HukumPidana.
Pasal18
Cukupjelas
Pasal 19
Cukupjelas
Pasal 20
Cukupjelas