Anda di halaman 1dari 19

Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

V. PENETAPAN LAHAN PANGAN DAN CADANGAN PANGAN


BERKELANJUTAN

5.1. Pola Perencanaan dan Pemanfaatan Lahan Pertanian Untuk


Swasembada Pangan Berkelanjutan

Pemerintah Daerah merencanakan perlindungan lahan pertanian


pangan berkelanjutan. Perencanaan Perlindungan lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan dilakukan terhadap Lahan pertanian pangan dan Lahan
cadangan pertanian pangan. Perencanaan Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan dilakukan terhadap kawasan pertanian lahan basah
dan kawasan pertanian lahan kering. Perencanaan lahan cadangan pertanian
pangan berkelanjutan dilakukan terhadap Tanah terlantar, Alih fungsi hutan
menjadi lahan pertanian pangan, dan kawasan lahan marginal. Perencanaan
Perlindungan Lahan pertanian Pangan berkelanjutan meliputi: Kebijakan,
Strategi, Program, Rencana pembiayaan, dan Evaluasi. Perencanaan
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan meliputi, Perencanaan
jangka panjang untuk waktu 20 (dua puluh) tahun, Perencanaan jangka
menengah untuk waktu 5 (lima) tahun dan Perencanaan jangka pendek
untuk waktu 1 (satu) tahun, yang mengacu pada RPJPD, RPJMD dan RKPD.

Pemerintah Daerah melalui Dinas menyusun perencanaan


Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan melalui tahap-tahap
Inventarisasi data, Koordinasi dengan instansi terkait, Menampung aspirasi
masyarakat dan Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, dengan
memperhatikan Kondisi sosial dan/atau ekonomi petani, Kesediaan petani
untuk dijadikan lahan pertanian pangan berkelajutan, dan Rencana tata
ruang dan tata wilayah.

Dinas mengusulkan rencana Perlindungan Lahan Pertanian Pangan


berkelanjutan kepada Bappeda, Usulan rencana dilaksanakan dalam forum
Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah. Usulan rencana memuat Lokasi
dan jumlah luas lahan pertanian pangan berkelanjutan, Program dan kegiatan

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 45
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

yang akan dilaksanakan, dan upaya mempertahankan lahan pertanian


pangan berkelanjutan, target dan sasaran yang akan dicapai, dan
pembiayaan.

Setiap pemilik lahan pangan berkelanjutan berkewajiban


memanfaatkan lahan untuk kepentingan pertanian pangan dengan cara
Menanam tanaman pertanian pangan semusim pada lahan beririgasi dan
lahan tadah hujan, Membudidayakan perikanan darat pada lahan kering,
Membudidayakan peternakan pada lahan kering; dan/atau Membudidayakan
tanaman perkebunan pada lahan kering.

Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten secara bersama-sama


melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan konservasi tanah dan air, seperti
Metode mekanik dan Vegetatif yang bertujuan untuk mencegah aliran
permukaan dan erosi.

. Pemerintah Daerah mengembangkan cadangan lahan pertanian


pangan berkelanjutan terhadap lahan marginal, lahan terlantar, dan lahan
dibawah tegakan tanaman keras. Pengembangan lahan pertanian pangan
berkelanjutan terhadap lahan marginal antara lain adalah Lahan pasir dan
kapur/kars yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pertambangan dan
pariwisata, Lahan pasir dan kapur/kars yang belum dimanfaatkan oleh
masyarakat atau di luar kawasan lindung geologi, Pengembangan lahan
pertanian pangan berkelanjutan terhadap lahan terlantar adalah Tanah
tersebut telah diberikan hak atas tanahnya, tetapi sebagian atau seluruhnya
tidak diusahakan, tidak dipergunakan, dan tidak dimanfaatkan sesuai dengan
sifat dan tujuan pemberian hak atau Tanah tersebut selama 3 (tiga) tahun
atau lebih tidak dimanfaatkan sejak tanggal pemberian hak penerbitan.
Pengembangan lahan pertanian pangan berkelanjutan pada lahan dibawah
tegakan tanaman keras yang belum menghasilkan dan diantara tegakan
tanaman keras.

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 46
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Pemerintah daerah menetapkan Kawasan Lahan Pertanian Pangan


Berkelanjutan dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Daerah. Pemerintah Kabupaten/Kota menetapkan luas Lahan
Pertanian pangan Berkelanjutan di masing-masing wilayahnya. Luas Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan dievaluasi paling sedikit satu kali dalam lima
tahun yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota.

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa perencanaan, penetapan, dan


pemanfaatan kawasan lahan pertanian tamaman pangan berkelanjutan harus
diawali dengan inventarisasi jaringan irigasi, luas panen dan produksi padi
(sawah), dan produksi tanaman pangan lainnya (lahan kering). Dengan
demikian maka usaha pencegahan alih fungsi lahan produktif khususnya
sawah dapat dilakukan sedini mungkin, berikut ini disajikan informasi
tentang hal tersebut.

Jaringan Irigasi

Berdasarkan hasil inventarisasi, Provinsi Lampung telah memiliki


jaringan irigasi primer sepanjang 859, 449 km, dan jaringan irigasi sekunder
sepanjang 1.139,902 km (tahun 2011). Secara rinci jaringan irigasi di
Provinsi Lampung disajikan pada Tabel 5.1 dan Gambar 5.1.

Tabel 5.1 Panjang saluran irigasi di Provinsi Lampung

No Daerah Irigasi Induk (m) Sekunder (m)


I KAB. LAMPUNG BARAT
1 Way Tenong Purawiwitan 821,00 1.476,00
2 Way Pura Jaya I, II 3.364,00 0,00
3 Way Muara Jaya I, II 2.281,00 1.395,00
4 Way Campang Limau 3.575,00 0,00
5 Way Ulahan Liwa 780,00 1.573,00
6 Way Ngison Sempana 991,00 1.129,00
7 Way Balai Kencana 527,00 1.390,00
8 Way Sebabui 1.000,00 0,00
9 Way Gunung 3.363,00 0,00
10 Way Mendati 2.500,00 0,00
11 Way Biha 3.451,00 12.529,00
Jumlah 22.653,00 19.492,00

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 47
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Tabel 5.1 (Lanjutan)

No Daerah Irigasi Induk (m) Sekunder (m)


II KAB. TANGGAMUS
1 Way Tebu I, II, III, dan IV 11.927,00 32.642,00
2 Way Gatel 1.125,00 4.971,00
3 Way Payung 965,00 548,00
4 Way Maja 907,00 285,00
5 Way Jelai 2.929,00 0,00
6 Way Lalaan 2.506,00 0,00
7 Way Semangka 7.282,00 12.741,00
8 Way Grim 3.184,00 0,00
9 Way Ngarip I 3.550,00 7.137,00
10 Way Ngarip/Bilu 101,00 5.169,00
11 Way Merabung 7.554,00 0,00
12 Way Mincang I, II, III dan IV 4.265,00 0,00
13 Way Langsep 4.250,00 0,00
14 Way Nenep I, II 4.098,00 0,00
15 Way Wonokriyo I, II 3.063,00 0,00
16 Way Apus 1.500,00 0,00
17 Way Semong 1.354,00 0,00
18 Way Guring 2.864,00 2.617,00
19 Way Gunung Alip I, II dan III 1.798,00 9.038,00
20 Way Bulok Sukamara I, II dan III 5.537,00 0,00
21 Way Ngison 3.694,00 12.690,00
22 Way Knyir 750,00 0,00
23 Way Gading 1.300,00 0,00
24 Way Pujo Rahayu 2.100,00 0,00
25 Way Semah Podomoro 0,00 0,00
26 Way Kijing 3.217,00 4.639,00
27 Way Awi I 2.910,00 0,00
28 Way Padang Ratu I 3.200,00 7.800,00
29 Way Napal 0,00 0,00
30 Way Ilahan 1.855,00 1.757,00
31 Way Kerep 1.060,00 3.172,00
32 Way Padang Manis 1.687,00 185,00
Jumlah 92.532,00 105.391,00
III LAMPUNG SELATAN
1 Way Sekampung 11.345,00 0,00
2 Way Padang Ratu II dan III 3.035,00 0,00
3 Way Negara Ratu 1.985,00 9.320,00
4 Way Pisang Basin 3.756,00 18.563,00
5 Way Batu Raja 1.405,00 0,00
6 Way Kubu Batu I, II 7.206,00 0,00
7 Way Lunik Penengahan 2.958,00 0,00
8 Way Rilau 35.000,00 0,00
9 Way Lipang 4.369,00 0,00

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 48
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Tabel 5.1 (Lanjutan)


No Daerah Irigasi Induk (m) Sekunder (m)
10 Way Awi II 3.458,00 0,00
11 Way Tabak 1.171,00 1.057,00
12 Way Kandis I, II 1.433,00 3.692,00
13 Way Panas 1.150,00 3.359,00
14 Way Semah I, II 4.942,00 0,00
15 Way Ketibung 10,00 9.250,00
16 Way Mada 0,00 4.832,00
17 Way Lunik Hulu 4.000,00 0,00
18 Way Kedondong II 3.048,00 0,00
19 Way Sulan 13.252,00 1.687,00
20 Way Rilau Padang Cermin 0,00 0,00
21 D.P. Rawa Sragi I dan II 0,00 0,00
Jumlah 103.523,00 51.760,00
IV KAB. LAMPUNG TIMUR
1 D.I. Sekampung 10.300,00 70.350,00
2 D.I. Raman Utara 27.549,00 22.711,00
3 D.I. Punggur Utara 1.522,00 4.136,00
4 D.I. Batanghari Utara 32.200,00 21.096,00
5 Way Batu Keting 7.031,00 0,00
6 Way Beringin 227,00 0,00
7 Way Andak 5.964,00 0,00
8 Way Negara Batin 7.199,00 0,00
9 Way Jepara 26.603,00 43.310,00
10 Way Curup 19.696,00 6.986,00
11 D.P. Rawa Sragi I, II dan III 0,00 0,00
Jumlah 138.291,00 168.589,00
V KAB. LAMPUNG TENGAH
1 D.I. Sekampung 0,00 186.769,00
2 D.I. Punggur Utara 36.679,00 124.090,00
3 Way Seputih 57.782,00 0,00
4 Way Waya Kroi 18.596,00 0,00
5 Way Srimulyo 8.372,00 0,00
6 Way Tipo Balak 11.000,00 0,00
7 Way Merias 0,00 1.875,00
8 Way Waya Srikaton 12.891,00 0,00
9 Way Binjai 5.860,00 75,00
10 Way Pengubuan 11.144,00 52.491,00
11 Way Muara Mas 3.650,00 0,00
12 Way Tatayan 3.118,00 0,00
13 Way Sungkai I, II 5.940,00 0,00
14 Way Ilihan Balak 4.108,00 6.459,00
15 Way Tipo Lunik 7.510,00 0,00
16 D.P. Rawa Seputih Surabaya 0,00 0,00
Jumlah 186.650,00 371.759,00

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 49
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

No 5.1 (Lanjutan)
Tabel Daerah Irigasi Induk (m) Sekunder (m)
VI KAB. LAMPUNG UTARA
1 D.I. Way Rarem 63.449,00 159.442,00
2 Way Getah Srimenanti 3.925,00 4.877,00
3 Way SkepiHilir 1.950,00
4 Way Jagang 3.300,00
5 Way Buah I, II dan III 5.159,00
6 Way Getah Hilir 3.440,00
7 Qway Sabuk Sindang Agung 2.950,00
8 Way Melumi A, B *) 4.300,00
9 Way Kulur 2.388,00
10 Way Tulung Mas 26.957,00
11 Way Jerinjing 11.696,00
12 Way Ciamis 1.200,00
13 Way Kandis 500,00
14 Way Bumi Agung 0,00
Jumlah 131.214,00 164.319,00
VII KAB. WAY KANAN
1 Way Umpu 43.937,00 42.183,00
2 Way Neki Sumbersari 5.375,00 0,00
3 Way Cukuh Balak 550,00 0,00
4 Way Pisang Nyelai 4.654,00 5.976,00
5 Way Bungur 0,00 0,00
Jumlah 54.516,00 48.159,00
VIII KAB. TULANG BAWANG
1 D.I. Way Rarem 0,00 0,00
2 Way Brabasan 0,00 534,00
3 Way Simpang Pematang 0,00 0,00
4 Way Wirabangun I dan II 0,00 884,00
5 D.P. Rawa Jitu 53.802,00 135.720,00
6 D.P. Rawa Pitu 0,00 0,00
7 D.P. Rawa Mesuji Atas 0,00 0,00
Jumlah 53.802,00 137.138,00
IX KAB. PESAWARAN
1 Way Maja 907,00 285,00
2 Way Nguring 2.864,00 2.617,00
3 Way Gading 1.300,00
4 Way Pujo Rahayu 2.100,00
Jumlah 7.171,00 2.902,00
X KAB. PRNGSEWU
1 Way Tebu I, II, III, dan IV 11.927,00 32.642,00
2 Way Payung 965,00 548,00
3 Way Langsep 425,00 0,00
4 Way Nenep I, II 4.098,00 0,00
5 Way Apus 1.500,00 0,00

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 50
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

No Daerah Irigasi Induk (m) Sekunder (m)


Tabel 5.1 (Lanjutan)Podomoro
6 Way Semah 0,00 0,00
Jumlah 18.915,00 33.190,00
XI KAB. MESUJI
1 Way Simpang Pematang 0,00 0,00
2 Way Wirabangun I dan II 0,00 884,00
3 D.P. Rawa Mesuji Atas 0,00 0,00
Jumlah 0,00 884,00
XII KOTA METRO
1 D.I. Sekampung 50.182,00 36.319,00
Total 859.449,00 1.139.902,00

Selanjutnya berdasarkan jaringan irigasi yang dimiliki oleh masing-


masing kabupaten/kota, maka diperoleh luas areal baku sawah potensial
menurut pengawasan Dinas Pengairan DPU di Provinsi Lampung Tahun
2001-2011 (Tabel 5.2), Luas lahan sawah dan bukan sawah di masing-
masing kabupaten/kota (Tabel 5.3), Luas, Produksi, Rata-rata Produksi Padi
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2011 (Tabel 5.4), dan
Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan lainnya Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Lampung Tahun 2011 (Tabel 5.5). Luas panen padi dan tanaman
pangan lainnya di Provinsi Lampung Tahun 2001-2011 (Tabel 5.6). Produksi
padi dan tanaman pangan lainnya di Provinsi Lampung Tahun 1996-2010
(dalam ton (Tabel 5.7), Luas alih fungsi lahan Provinsi Lampung (Tabel 5.8),
Berdasarkan kondisi lahan padi sawah yang ada saat ini maka paling
tidak luas lahan sawah yang harus dipertahankan di Provinsi Lampung
adalah seluas 260.288 Ha dengan lahan cadangan pangan seluas 84.895 Ha.

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 51
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Gambar 5.1. Peta daerah irigasi Provinsi Lampung


Sumber: Direktorat SDA, DPU (2010)

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan di Provinsi Lampung 52
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Tabel 5.2 Luas areal baku sawah potensial menurut pengawasan pengairan DPU di Provinsi Lampung Tahun 2001-2011 (dalam
Ha)

TAHUN KABUPATEN/KOTA
LAMPUNG
PENGAWASAN LB TGM LS L TIMUR L.TENGAH LU WK TB PSR PRW MESUJI TBB BL METRO
2003 DPU /
PWS 4.032 23.111 26.342 24.958 33.518 10.494 8.999 42.419 0 0 0 0 0 3766 177.639
Lain-Lain 2.376 19.225 19.733 20.304 25.343 3.758 5.854 25.401 0 0 0 0 0 3766 125.760
2004 DPU /
PWS 4.032 23.612 19.179 13.405 30.318 12.406 8.999 510 0 0 0 0 0 2569 115.030
Lain-Lain 2.368 20.263 12.928 9.157 23.843 3.758 5.854 180 0 0 0 0 0 2569 80.920
2005 DPU /
PWS 18.473 39.687 55.592 59.337 93.358 21.140 26.529 44.335 0 0 0 0 0 2569 361.020
< 1000 16.634 26.607 37.690 0 20.981 8.681 9.729 465 0 0 0 0 0 0 120.787
1000-3000 1.839 7.667 6.752 1.920 4.133 0 1.200 0 0 0 0 0 0 2569 26.080
> 3000 0 5.413 11.150 57.417 68.244 12.459 15.600 43.870 0 0 0 0 0 0 214.153
2006 DPU /
PWS 18.473 39.687 55.592 59.337 93.358 21.140 26.529 44.335 0 0 0 0 0 2569 361.020
< 1000 16.634 26.607 37.690 0 20.981 8.681 9.729 465 0 0 0 0 0 0 120.787
1000-3000 1.839 7.667 6.752 1.920 4.133 0 1.200 0 0 0 0 0 0 2569 26.080
> 3000 0 5.413 11.150 57.417 68.244 12.459 15.600 43.870 0 0 0 0 0 0 214.153
2007 DPU /
PWS 18.473 40.947 57.592 60.337 101.388 21.140 26.529 44.335 0 0 0 0 0 2569 373.310
< 1000 16.634 26.607 37.690 1.920 20.981 8.681 9.729 465 0 0 0 0 0 0 122.707
1000-3000 1.839 14.340 8.752 1.000 12.163 0 1.200 0 0 0 0 0 0 2569 41.863
> 3000 0 0 11.150 57.417 68.244 12.459 15.600 43.870 0 0 0 0 0 0 208.740
2008 DPU /
PWS 18.473 98.984 57.592 59.337 93.358 21.140 26.529 44.335 0 0 0 0 0 2569 422.317
< 1000 16.634 26.607 37.690 1.920 20.981 8.681 9.729 465 0 0 0 0 0 0 122.707
1000-3000 1.839 4.133 8.752 0 4.133 0 1.200 0 0 0 0 0 0 2569 22.626
> 3000 0 68.244 11.150 57.417 68.244 12.459 15.600 43.870 0 0 0 0 0 0 276.984
2009 DPU /
PWS 18.473 98.984 57.592 59.337 93.358 21.140 26.529 44.335 0 0 0 0 0 0 419.748
< 1000 16.634 26.607 37.690 1.920 20.981 8.681 9.729 465 0 0 0 0 0 0 122.707
1000-3000 1.839 4.133 8.752 0 4.133 0 1.200 0 0 0 0 0 0 0 20.057

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan di Provinsi Lampung 53
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Tabel 5.1 (Lanjutan)


TAHUN KABUPATEN/KOTA
LAMPUNG
PENGAWASAN LB TGM LS L TIMUR L.TENGAH LU WK TB PSR PRW MESUJI TBB BL METRO
> 3000 0 68.244 11.150 57.417 68.244 12.459 15.600 43.870 0 0 0 0 0 0 276.984
2010 DPU /
PWS 18.437 98.984 57.592 59.337 93.358 21.140 26.529 44.335 0 0 0 0 0 0 419.712
< 1000 16.634 26.607 37.690 1.920 20.981 8.681 9.729 465 0 0 0 0 0 0 122.707
1000-3000 1.839 4.133 8.752 0 4.133 0 1.200 0 0 0 0 0 0 0 20.057
> 3000 0 68.244 11.150 57.417 68.244 12.459 15.600 43.870 0 0 0 0 0 0 276.984
2011 DPU / 17. 15.56 9.0 116.31
PWS 18.753 33.020 23.443 29.107 94.784 31.584 17.776 9.085 121 0 4.870 85 0 2 420.500
17.1 9.08
< 1000 16.914 30.136 16.366 6.345 23.364 10.474 10.276 9.085 21 6.406 4.870 5 0 0 160.442
112.54
1000-3000 1.839 2.884 3.827 0 4.133 0 0 0 0 3.741 0 0 0 6 128.970
> 3000 0 0 3.250 22.672 67.287 21.110 7.500 0 0 5.413 0 0 0 3.766 130.998
Sumber: Lampung Dalam Angka, tahun 2012

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan di Provinsi Lampung 54
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Tabel 5.3 Luas lahan sawah dan bukan sawah menurut kabupaten/kota di
Provinsi Lampung Tahun 2011 (dalam Ha)

Bukan Lahan
No Kabupaten/Kota Lahan Sawah Total
Sawah
Kabupaten
1 Lampung Barat 21.078 473.962 495.040
2 Tanggamus 20.643 252.518 273.161
3 Lampung Selatan 45.575 155.126 200.701
4 Lampung Timur 59.957 373.832 433.789
5 Lampung Tengah 76.724 402.258 478.982
6 Lampung Utara 18.761 253.802 272.563
7 Way Kanan 18.767 373.396 392.163
8 Tulang Bawang 38.177 400.407 438.584
9 Pesawaran 13.140 104.237 117.377
10 Pringsewu 13.528 48.972 62.500
11 Mesuji 29.844 191.556 221.400
12 Tulang B. Barat 12.209 107.891 120.100
Kota
1 Bandar Lampung*) 983 4.737 5.720
2 Metro 2.975 3.204 6.179
Lampung 372.361 3.145.898 3.518.259
Sumber: Lampung Dalam Angka, tahun 2012
*) Bandar Lampung Dalam Angka, tahun 2012

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 55
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Tabel 5.4. Luas, produksi, rata-rata produksi padi menurut kabupaten/kota di Provinsi Lampung Tahun 2011

Padi Sawah Luas Ladang Total Padi


Luas Rata-Rata Luas Rata-Rata Luas Rata-Rata
No Kabupaten/Kota Produksi Produksi Produksi
Panen Produksi Panen Produksi Panen Produksi
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ton/Ha) (Ha) (Ton/Ha) (Ha) (Ton/Ha)
Kabupaten
1 Lampung Barat 35.957 165.342 4,60 3.962 10.511 2,65 39.919 175.853 4,41
2 Tanggamus 38.025 201.067 5,29 2.465 6.536 2,65 40.490 207.603 5,13
3 Lampung Selatan 74.997 395.437 5,27 9.004 28.840 3,20 84.001 424.277 5,05
4 Lampung Timur 84.591 443.552 5,24 5.661 16.807 2,97 90.252 460.359 5,10
5 Lampung Tengah 124.386 654.545 5,26 15.618 46.399 2,97 140.004 700.944 5,01
6 Lampung Utara 28.565 131.155 4,59 11.766 35.680 3,03 40.331 166.835 4,14
7 Way Kanan 31.911 145.472 4,56 9.885 28.918 2,93 41.796 174.390 4,17
8 Tulang Bawang 40.506 186.728 4,61 1.584 4.842 3,06 42.090 191.570 4,55
9 Pesawaran 27.700 146.317 5,28 1.814 5.704 3,14 29.514 152.021 5,15
10 Pringsewu 21.441 113.284 5,28 378 989 2,62 21.819 114.273 5,24
11 Mesuji 18.952 87.195 4,60 177 536 3,03 19.129 87.731 4,59
12 Tulang B. Barat 10.703 49.155 4,59 675 2.042 3,03 11.378 51.197 4,50
Kota
1 Bandar Lampung 1.617 8.631 5,34 41 123 3,00 1.658 8.754 5,28
2 Metro 4.592 24.988 5,44 0 0 0,00 4.592 24.988 5,44
Lampung 543.943 2.752.868 5,06 63.030 187.927 2,98 606.973 2.940.795 4,85
Sumber: Lampung dalam Angka, tahun 2012

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan di Provinsi Lampung 56
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Tabel 5.5. Luas panen dan produksi tanaman pangan lainnya menurut kabupaten/kota di Provinsi Lampung Tahun 2011

Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar


Kabupaten/ Luas Luas
No Produksi Produksi Luas Produksi
Kota Panen Panen
(Ton) (Ton) Panen (Ha) (Ton)
(Ha) (Ha)
1 Lampung Barat 3.987 16.040 760 14.863 671 6.455
2 Tanggamus 4.329 20.226 812 16.396 554 5.313
3 Lampung Selatan 111.627 539.522 13.735 283.225 372 3.655
4 Lampung Timur 90.202 442.579 54.073 1.360.303 430 4.292
5 Lampung Tengah 95.975 476.112 129.094 3.183.153 1.132 11.225
6 Lampung Utara 35.681 146.834 50.466 1.281.005 700 6.730
7 Way Kanan 16.953 72.286 16.899 388.290 322 3.108
8 Tulang Bawang 1.674 6.495 32.329 847.575 182 1.751
9 Pesawaran 11.450 56.169 3.734 76.833 167 1.639
10 Pringsewu 5.596 27.132 954 19.125 76 733
11 Mesuji 2.267 9.510 11.384 301.219 56 539
12 Tulang B. Barat 694 2.866 53.579 1.416.060 122 1.179
Kota
1 Bandar Lampung 56 268 174 3.579 41 401
2 Metro 426 1.865 103 2.050 23 222
Lampung 380.917 1.817.904 368.096 9.193.676 4.848 47.242
Sumber: Lampung dalam Angka, tahun 2012

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan di Provinsi Lampung 57
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Tabel 5.6. Luas panen padi dan tanaman pangan lainnya di Provinsi Lampung
Tahun 2001-2011 (dalam Ha)
Tahun Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar
2001 501.118 378.251 316.979 4.380
2002 475.461 320.008 295.156 4.113
2003 472.635 330.852 298.989 4.267
2004 495.519 364.842 266.586 4.745
2005 496.538 411.629 252.984 4.617
2006 494.102 332.640 283.430 4.400
2007 524.955 369.971 316.806 4.813
2008 506.547 387.549 318.969 4.953
2009 570.417 434.542 309.047 4.626
2010 590.608 447.509 346.217 4.612
2011 606.973 380.917 368.096 4.848
Sumber: Lampung dalam Angka, tahun 2012

Tabel 5.7. Produksi padi dan tanaman pangan lainnya di Provinsi Lampung
Tahun 1996-2010 (dalam Ton)

Tahun Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar


1996 1.971.903 919.066 2.908.054 64.207
1997 1.753.706 1.080.691 1.609.661 34.843
1998 1.975.700 1.111.832 1.951.590 59.422
1999 1.801.422 1.176.489 3.028.605 40.559
2000 1.946.406 1.122.954 2.924.418 43.246
2001 1.992.726 1.122.886 3.584.225 42.207
2002 1.951.109 989.169 3.471.136 39.498
2003 1.966.293 1.087.751 4.984.616 41.082
2004 2.091.996 1.216.974 4.673.091 45.769
2005 2.124.144 1.439.000 4.806.254 44.602
2006 2.129.914 1.183.982 5.499.403 42.586
2007 2.308.404 1.346.821 6.394.906 46.772
2008 2.341.075 1.809.886 7.721.882 48.191
2009 2.673.844 2.067.710 7.569.178 45.041
2010 2.807.676 2.253.317 8.637.594 44.920
2011 2.940.795 1.817.904 9.193.676 47.242
Sumber: Lampung dalam Angka, tahun 2012

Tabel 5.8 Luas alih fungsi lahan di Provinsi Lampung

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 58
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

No Kabupaten Alih Fungsi*) (Ha) Persentase (%)


1 Lampung Selatan 6.644 17,73
2 Lampung Tengah 22.920 27,14
3 Lampung Utara 10.564 56,29
4 Lampung Timur 13.119 22,80
5 Lampung Barat 553 13,66
6 Way Kanan 5.667 59,29
7 Tanggamus 2.768 20,24
8 Pringsewu 1.977 16,33
9 Tulang Bawang 9.158 21,48
10 Tulang Bawang Barat 820 6,60
11 Mesuji 8.729 20,85
12 Pesawaran 639 11,77
Kota
1 Bandar Lampung 440 44,76
2 Metro 843 22,37
Total 84.895 24,59
Catatan:
*) disebabkan oleh: sawah tidak terairi, lahan sawah berubah fungsi
tidak permanen, dan permanen

5.2. Pola-Pola Optimalisasi Lahan Pertanian Tanaman Pangan


Berkelanjutan

Pemerintah daerah melakukan pengembangan terhadap Perlindungan


Lahan pertanian Pangan Berkelanjutan melalui optimalisasi lahan pangan
meliputi Intensifikasi lahan pertanian pangan dan ekstensifikasi lahan
pertanian pangan.

Intensifikasi lahan pertanian pangan dilaksanakan dengan cara


peningkatan kesuburan tanah melalui pemupukan, peningkatan kualitas
pakan ternak dan/atau ikan melalui Penggantian hijauan pakan ternak,
pengembangan pakan alternatif untuk perikanan dan peternakan,
Meningkatkan kualitas pakan yang berasal dari sisa hasil pertanian,
Peningkatan kualitas benih dan/atau bibit melalui Penyediaan bibit unggul,
Penyediaan kebun induk, dan Pengembangan seed centre (pusat perbenihan).
Pencegahan, penanggulangan hama dan penyakit, Pengembangan irigasi,
Pengembangan inovasi pertanian melalui Pengembangan wisata pertanian,

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 59
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Pemanfaatan teknologi pertanian, Penyuluhan pertanian; dan/atau Jaminan


akses permodalan.

Ekstensifikasi lahan pertanian pangan dilakukan dengan cara


Pemanfaatan lahan marginal, Pemanfaatan lahan terlantar, dan Pemanfaatan
lahan dibawah tegakan tanaman keras.

5.3. Kompensasi Pencegahan Alih Fungsi Lahan Pertanian Untuk


Swasembada Pangan Berkelanjutan

Pencegahan alih fungsi lahan pertanian berkelanjutan yang dimiliki


oleh masyarakat wajib diberikan kompensasi. Kompensasi diberikan kepada
pihak yang mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Nilai
kompensasi paling kurang harus sama dengan Nilai Jual Obyek Pajak dan
harga pasar. Selain kompensasi, pihak yang mengalihfungsikan lahan
pertanian pangan berkelanjutan juga wajib mengganti nilai investasi
infrastruktur pada lahan pertanian pangan berkelanjutan. Besaran nilai
investasi infrastruktur dihitung oleh tim verifikasi daerah sesuai dengan
praturan perundang-undangan.

Penyediaan lahan pengganti terhadap Lahan Pertanian Pangan


Berkelanjutan yang dialihfungsikan perlu dilakukan atas dasar kesesuaian
lahan, dengan ketentuan, paling sedikit tiga kali luas lahan dalam hal yang
dialihfungsikan lahan beririgasi, paling sedikit dua kali luas lahan dalam hal
yang dialihfungsikan lahan reklamasi rawa pasang surut dan nonpasang
surut (lebak), dan paling sedikit satu kali luas lahan dalam hal yang
dialihfungsikan lahan tidak beririgasi. Penyediaan lahan pertanian pangan
sebagai pengganti Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sudah harus
dimasukkan dalam penyusunan Rencana Program Tahunan, Rencana
Program Jangka Menengah (RPJM) maupun Rencana Program Jangka Panjang
(RPJP) dinas terkait pada saat alih fungsi direncanakan.

Penyediaan lahan pertanian pangan sebagai lahan pengganti


sebagaimana dapat dilakukan dengan pembukaan lahan baru pada Lahan

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 60
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan, pengalihfungsian lahan dari


nonpertanian ke pertanian sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan,
terutama dari tanah terlantar. Penyediaan lahan pengganti terhadap Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dialihfungsikan dilakukan dengan
jaminan bahwa lahan pengganti akan dimanfaatkan oleh petani dengan
prioritas bagi petani yang lahannya dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk keperluan penyediaan lahan
pengganti, Pemerintah Daerah perlu melakukan inventarisasi lahan yang
sesuai.
Lahan pengganti Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan perlu
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dalam hal lahan
pengganti terletak di dalam satu kabupaten/kota pada satu provinsi atau
Peraturan Daerah Provinsi dalam hal lahan pengganti terletak di dalam dua
kabupaten/kota atau lebih pada satu provinsi.

Berkaitan dengan alih fungsi lahan ini apabila terdapat segala bentuk
perizinan yang mengakibatkan alih fungsi Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan perlu dibatalkan kecuali untuk kepentingan umum.
Selanjutnya setiap orang atau badan usaha yang melakukan alih fungsi Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan di luar ketentuan yang ada diwajibkan
mengembalikan keadaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan ke keadaan
semula. Setiap orang yang memiliki Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
dapat mengalihkan kepemilikan lahannya kepada pihak lain dengan tidak
mengubah fungsi lahan tersebut sebagai Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan.

Berkaitan dengan jaringan irigasi, maka setiap orang perlu dilarang


melakukan kegiatan yang dapat merusak jaringan irigasi dan infrastruktur
lainnya serta mengurangi kesuburan Lahan Pertanian Berkelanjutan, apabila
hal ini terjadi maka diwajibkan melakukan rehabilitasi.

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 61
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

5.4. Sistem Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Pengelola Lahan


Pertanian Untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan

Dalam rangka mempertahankan dan mencapai swasembada pangan


berkelanjutan, maka pemerintah daerah berkewajiban melindungi dan
memberdayakan petani, kelompok petani, koperasi petani dan asosiasi
petani.

Perlindungan petani, kelompok petani, koperasi petani dan asosiasi


petani dapat berupa pemberian jaminan harga komoditas yang
menguntungkan, memperoleh sarana dan prasarana produksi, pemasaran
hasil pertanian pokok, pengutamaan hasil pertanian pangan lokal untuk
memenuhi kebutuhan pangan daerah dan mendukung pangan nasional,
kompensasi akibat gagal panen, dan asuransi pertanian. Kompensasi
terhadap gagal panen dapat diberikan akibat bencana alam, wabah hama
penyakit tanaman, dan puso. Pemberian kompensasi perlu melalui tim
verifikasi yang dibentuk Gubernur dengan melibatkan aparat pemerintahan
terkait. Besarnya kompensasi dapat diberikan paling sedikit sebesar biaya
produksi yang telah dikeluarkan petani.

Pemberdayaan petani dapat meliputi penguatan kelembagaan petani,


penyuluhan dan pelatihan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia,
pemberiaan fasilitas sumber pembiayaan/permodalan, pemberian bantuan
kredit kepemilikan lahan pertanian, pembentukan Bank bagi petani,
pemberian fasilitas pendidikan dan kesehatan rumah tangga petani;
dan/atau pemberian fasilitas untuk mengakses ilmu pengetahuan, teknologi,
dan informasi.

5.5 Penetapan Lahan Pangan dan Lahan Cadangan Pangan


Berkelanjutan

Berdasarkan hasil identifikasi terhadap jaringan irigasi, inventarisasi, dan


analisis lahan baik yang beririgasi (sawah) maupun lahan kering maka dapat
ditetapkan lahan pangan dan cadangan pangan berkelanjutan di Provinsi

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 62
Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Penetapan Lahan Pangan dan Cadangan Pangan Berkelanjutan

Lampung adalah seluas 260.288 Ha dengan lahan cadangan pangan seluas


84.895 Ha, dengan rincian disetiap kabupaten/kota disajikan pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9 Luas lahan pangan dan cadangan pangan Provinsi Lampung

No Kabupaten Luas (Ha)


Lahan Lahan Total
Pangan Cadangan
Pangan
1 Lampung Selatan 30.837 6.644 37.481
2 Lampung Tengah 61.532 22.920 84.452
3 Lampung Utara 8.202 10.564 18.766
4 Lampung Timur 44.415 13.119 57.534
5 Lampung Barat 3.496 553 4.049
6 Way Kanan 3.891 5.667 9.558
7 Tanggamus 10.907 2.768 13.675
8 Pringsewu 10.131 1.977 12.108
9 Tulang Bawang 33.481 9.158 42.639
10 Tulang Bawang Barat 11.600 820 12.420
11 Mesuji 33.134 8.729 41.863
12 Pesawaran 5.193 639 5.886
Kota
1 Bandar Lampung 543 440 983
2 Metro 2.926 843 3.769
Total 260.288 84.895 345.183

Kajian Penyusunan Struktur Insentif dalam Pengelolaan Lahan Abadi untuk Swasembada Pangan 63
Berkelanjutan di Provinsi Lampung

Anda mungkin juga menyukai