1. Pengkajian
A. Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
1. Keluhan nyeri pada awalnya di epigastrium, kemudian menyebar ke
kwadron kanan atas sampai scapula/ bahu kanan, nyeri bertambah bil
batuk, dan nafas dalam.
2. Kemungkinan ada riwayat Dm, rseksi usus, anemia hemolitik.
3. Sering terjadi pada wanita berusia > 40 tahun.
B. Pola Nutrisi Metabolik
1. Tidak toleran terhadap makanan berlemak.
2. Anoreksi, mual muntah.
3. Banyak keringat.
4. Perasaan penuh di epigastrium
5. Jaundice, pruritas, icterik
C. Pola Eliminasi
1. Perut kembung
2. Motilitas usus menurun
3. Feses berlemak
4. Feses dempul
5. Urine berwarna tua
D. Pola Aktivitas dan Latihan
1. Kurang olah raga
2. Aktivitas lebih banyak duduk
E. Pola tidur dan istirahat
1. Tidur terganggu oleh nyeri
2. Lemah, lesu, mengantuk
3. Bayangan hitam pada kelopak mata
F. Pola Persepsi Kognitif
1. Sejauhmana pengetahuan klien tentang penyakitnya
G. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress
1. Mudah marah
2. Cepat tersinggung
H. Pola seksual dan Reproduksi
1. Menggunakan kontrasepsi oral
2. Memiliki anak lebih dari 3.
2. Diagnosa Keperawatan
Pre operasi
A. Nyeri abdomen bagian kanan atas b.d kontraksi kandung empedu.
B. 0Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d mual dan muntah.
C. Risti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, dan
muntah
D. Kecemasan b.d rencana operasi
E. Kurang pengetahua tentang proses penyakit b.d kurangnya informasi.
Post operasi
A. Nyeri abdomen bagian kanan atas b.d kontraksi kandung empedu
HYD : Nyeri berkurang sampai dengan hilang.
Rencana tindakan :
1. Kaji tingkat rasa nyeri klien, lokasi, intensitas dan lamanya,
R/ Mengidentifikasi tingkat nyeri dalam memberikan bantuan.
2. Observasi TTV tiap 3-4 jam.
R/ Rasa nyeri yang hebat mempengaruhi TTV
3. Dengarkan keluhan klien dan sering mengunjungi klien.
R/ Memenuhi kebutuhan sosial klien
4. Catat respon klien terhadap obat-obatan
R/ Nyeri hebat mungkin tidak dapat diatasi dengan dosis biasa.
5. Anjurkan klien untuk istirahat
R/ Mengurangi tekanan intra abdominal.
6. Beri klien posisi yang dianggap nyaman.
R/ Mengurangi rasa nyeri.
7. Ajarkan teknik napas dalam untuk mengurangi nyeri.
R/ Mengurangi rasa nyeri
8. Ajarkan cara mengalihkan perhatian saat merasakan sakit.
R/ Mengalihkan perhatian untuk mengurangi rasa nyeri.
9. Kolaborasi dengan dokter masalah nyeri klien.
R/ Mengatasi nyeri secara cepat
3. Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah.
HYD : Menunjukkan peningkatan BB dan perubahan cara hidup : konsumsi
makanan bergizi.
Rencana tindakan :
1. Kaji keluhan mual klien
R/ Rasa mual menurunkan selera makan klien.
2. Observasi jumlah makanan yang masuk dan makanan yang keluar setiap hari
secara ketat.
R/ Data dalam pemenuhan intake nutrisi.
3. Kaji makanan yang disenangi dan yang tidak disenangi olehh klien.
R/ Makanan yang disenangi meningkatkan selera makan klien.
4. Anjurkan klien untuk minum sari buah, minuman yang mengandung
karbohidrat dan gula batu setiap hari.
R/ Suplay kalori ekstra mudah dicerna dan ditoleransi.
5. Ajarkan klien untujk tarik napas dalam saat mual.
R/ Mengurangi rasa mual.
6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diit
R/ Pemenuhan kebutuhan nutrisi secara tepat.
Post operasi
1. Nyeri b.d luka operasi
HYD: nyeri berkurang sampai dengan hilang.
Rencana tindakan:
1. Kaji tingkat nyeri klien (lokasi intensitas lama, faktor yang menyebabkan
nyeri bertambah atau berkurang).
R/ Mengetahui tingkat nyeri klien dalam memberikan bantuan.
2. Observasi TTV tiap 3-4 jam.
R/ Rasa nyeri yang hebat mempengaruhi perubahan TTV.
Rencana tindakan :
1. Kaji bising usus tiap jam
R/ Bising usus lemah karena efek samping anaesthesi.
2. Anjurkan klien untuk melakukan mobilisasi secara bertahap.
R/ Mobilisasi bertahap meningkatkan peristaltik.
3. Jelaskan terjadinya perubahan peristaltik usus.
R/ meningkatkan pengetahuan klien.
4. Kolaborasi dengan dokter.
R/ Mengatasi masalah secara tepat.
4. Resiko tinggi gangguan integritas kulit berhubungan dengan kontak cairan drain
pada kulit.
HYD : Tidak terjadi kerusakan integritas kulit.
Rencana tindakan :
1. Observasi keadaan luka operasi
R/ Memonitor proses penyembuhan luka.
2. Kaji tanda-tanda terjadinya kerusakan integritas kulit.
R/ Deteksi dini terhadap kerusakan integritas kulit.
3. Rawat luka secara steril.
R/ Meminimalkan kerusakan kulit oleh setiap tenaga perawat.
DISCHARGE PLANNING
a. Diit rendah kolesterol
b. Olah raga fisik
c. Pemenuhan nutrisi yang tepat.
d. Minum obat secar teratur.
e. Segera melapor bila menemukan gejala infeksi (panas, nyeri).
f. Segera melapor bila terjadi perdarahan.