Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S


DENGAN HERNIA SCROTALIS DEXTRA
DIRUANG ANYELIR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

Disusun oleh :
JUWITA SETIAWATI
P1337420115032

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN SOL
DI RUANG RAJAWALI 1B RUMAH SAKIT dr. KARIADI SEMARANG

PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 03 Juli 2017 Praktikan : Juwita Setiawati
Jam : 14.00 NIM : P1337420115032
Ruang : Anyelir
No. Reg. : 129610.2017

Identitas
Nama pasien : Tn. S
Umur : 68 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sraten , tuntang kabupaten Semarang
Tgl Masuk : 03 Juli 2017
Diagnosa Medis : Hernia scrotalis dextra

Penanggung jawab :
Nama : Ny. J
Umur : 40 tahun
Hubungan dg pasien : Anak
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

1.1 Riwayat keperawatan


1.1.1 Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri karena ada benjolan pada scrotum
1.1.2 Riwayat Perawatan sekarang
Pasien datang ditemani oleh keluarga ke poliklinik pada pukul 12.00 dan dipindahkan
keruang Anyelir pada pukul 13.00
1.1.3 Riwayat keperawatan yang lalu
Pasien pernah mengalami penyakit yang sama 3 bulan lalu dan dirawat di rumah sakit
umum daerah Salatiga namun tidak dilakukan tindakan operasi
1.1.4 Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini dan
keluarga serta pasien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, DM maupun
Hipertensi

POLA FUNGSIONAL GORDON


1. Pola manajemen kesehatan
Keluarga pasien mengatakan, persepsi pasien terhadap kesehatan adalah segala-
galanya dan penting, dalam memandang kesehatan juga disiplin. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit, segera dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.
2. Pola nutrisi
Sebelum sakit pasien makan dengan porsi biasa 3 x sehari dengan menu nasi, lauk-
pauk, sayur, dan buah serta ditambah minum 7 gelas/ hari. Namun selama sakit dan
masuk rumah sakit di ruang Anyelir pasien makan sehari 3x dengan menu yang
ditentukan RS dan minum 5-7gelas/hari kebutuhan nutrisi pasien masih terpenuhi.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x / hari dengan konsistensi lunak dan BAK 5-7 x / hari,
selama masuk rumah sakit pasien BAB 1x/ hari, dan BAK 4-5X/hari disertai rasa
nyeri dan dengan bantuan keluarga
4. Pola aktivitas
sebelum sakit dan selama masuk rumah sakit, pasien adalah seorang pekerja swasta
Diwaktu sakit seperti saat ini pasien tidak mampu melakukan kegiatan seperti biasa
karena nyeri dibagian scrotum
5. Pola kognitif dan persepsi sensori
Pasien kooperatif saat berkomunikasi. Persepsi sensori pasien baik karena mampu
merasakan nyeri pasien mengeluh nyeri pada bagian scrotum skala 5
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 7 jam
dimalam hari. Ketika sakit pasien sulit untuk tidur dan terjaga karena merasakan nyeri
pada scrotum namun kebutuhan istirahat tidur pasien masih terpenuhi dengan tidur di
waktu siang dan sore.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Body image : pasien tetap percaya diri dengan kondisinya saat ini.
Identitas diri : Pasien seorang pekerja swasta
Harga diri : Pasien sudah bisa berinteraksi dengan keluarga dan kerabatnya.
Peran diri : Tn S adalah seorang suami dan seorang ayah
Ideal diri : pasien percaya bahwa kondisinya akan membaik dan sehat seperti
sebelumnya.
8. Pola hubungan sosial
Hubungan pasien dikeluarga baik, dengan tetangga serta kerabat keluarga yang
lainpun baik. Terbukti dengan sering ada kerabat yang besuk ke RS.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien adalah seorang suami dan Pasien tidak memiliki riwayat penyakit seksual
10. Pola mengatasi permasalahan hidup
Pasien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah dan untuk
mengurangi stress pasien istirahat dan menarik nafas panjang.
11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Pasien beragama Islam, dan selalu melaksanakan sholat dan selama sakit pasien tetap
dapat melakukan sholat

1.2 Pemeriksaan fisik


Kesadaran : GCS : E= 4, M= 6, V= 5 (composmentis)
Nadi : 90x/ menit
Pernafasan : 18x/ menit
Suhu tubuh : 360 C
Tekanan darah : 110/ 80 mmHg
Kulit :
Turgor baik karena kulit kembali normal setelah 3 detik ditekan.
warna kulit sawo matang
Tidak ada hiperpigmentasi pada daerah jari tangan maupun kaki.
Kepala :
Rambut : bersih, warna keputihan lurus dan tidak berbau.
Kulit kepala : tidak ada laserasi, kulit kepala bersih.
Mata :
Konjungtiva : tidak anemis
Palpebrae : tidak ada oedema
Sclera : tidak ikteric
Pupil : normal berbentuk bulat, diameter 3 mm dan reflek cahaya pupil mengecil.
Fungsi penglihatan :tidak ada gangguan penglihatan
Hidung :
Rongga hidung : bersih
Tidak ada pernapasan cuping hidung
Septum deviasi tidak ada, concha normal.

Telinga :
Daun telinga : simetris antara kanan dan kiri dan tampak bersih
Liang telinga : bersih tidak keluar cairan ataupun darah
Fungsi pendengaran : ada gangguan pendengaran

Mulut :
Rongga mulut : mulut bersih tidak berbau
Gigi : gigi bersih tidak ada karies.
Bibir : mukosa bibir baik tidak kering.

Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis.
Dada :
Clavikula
Inspeksi : Bentuk simetris antara kanan dan kiri
Paru- paru
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada sewaktu bernafas simetris, ictus cordis
tidak tampak
Palpasi : tactil fremitus normal antara sisi kanan dan kiri.
Perkusi : sonor lapang paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di intercosta ke V
Perkusi : terdengar suara pekak
Auskultasi : bunyi jantung I (normal) Bunyi jantung II Normal)

Perut :
Inspeksi : tidak ditemukan distensi abdominal dan tidak ada pembesaran hepar dan
bising usus normal.
Auskultasi : peristaltik usus normal 25 x/ menit.
Palpasi :nyeri bagian bawah perut
Perkusi : terdengar suara pekak

Genetalia
Tidak ada jamur , Pada anus tidak terdapat hemoroid. Terdpat hernia

Ekstrimitas :
Ekstrimitas bawah: tidak ada pitting oedem, tidak ada fraktur
1.3 Pemeriksaan diagnostik
I. Laboratorium
Tanggal 09 Januari 2017 Normal Ket.
Hb : 13,4 gr% 13-16 gr% N
Hematokrit : 37,9% 40-54% L
Eritrosit : 4,73 juta/mmk 4,5-6,5 juta/mmk L
MCH : 28,3 Pg 27-32 Pg N
MCV : 80,1Fl 76-96 Fl N
MCHC : 35,4 g/dl 29-36 g/dl N
Lekosit : 5,5 ribu/mmk 4-11 juta/mmk N
Trombosit : 253 ribu/mmk 150-400 ribu/mmk N
RDW : 14,20% 11,6-14,8% H
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu : 98 mg/dl 74-106

1.4 Program terapi


Inf Futrolit 20tpm
Inj cefazolin 2x1
Inj ketorolac 3x1
DAFTAR MASALAH

RENCANA PERAWATAN

No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD


1. 04 Juli 2017 Gangguan Rasa nyeri berkurang setelah
rasa aman dan dilakukan tindakan 1. Kaji Nyeri
nyeri keperawatan selama 2 x 24 2. Kaji TTV
berhubungan jam dengan Kriteria Hasil: 3. Ajarkan relaksasi nafas
dengan -pasien mengatakan nyeri dalam
kompresi berkurang. 4. Batasi aktivitas selama
syaraf, -Pasien menunjukan skala fase akut sesuai dengan
spasme otot nyeri pada angka 2 sampai kebutuhan

hilang.
-Ekspresi wajah klien rileks

Pasien dapat beraktivitas


Gangguan 1. Memonitor keadaan
setelah dilakukan tindakan
mobilitas fisik umum
keperawatan selama 2 x 24
berhubungan 2. Kaji kemampuan pasien
jam dengan Kriteria Hasil:
dengan Nyeri dalam mobilisasi
-klien meningkat dalam
3. Ajarkan pasien
aktivitas fisik
bagaimana merubah
-mengerti tujuan dari
posisi dan berikan
peningkatan mobilitas
bantuan jika diperlukan

TINDAKAN KEPERAWATAN

No TGL/ JAM DP TIDAKAN KEPERAWATAN RESPON TTD


1 04 Juli 2017 1 1. Mengkaji Nyeri - Pasien mengatakan
nyeri kepala pusing
10.20 WIB seperti berputar-
putar dengan dkala 4
dari skala 0-10,
nyeri muncul di
waktu yang tidak
tentu

10.25 WIB 2. Mengkaji TTV - Nadi: 80x/ menit


Pernafasan:22x/menit
Suhu tubuh: 360 C
TD: 120/ 80 mmHg
10.30 WIB 3. Mencatat kemungkinan patofisiologi - Adanya lesi pada
yang khas, misalnya adanya infeksi scrotum

10.45WIB 4. mengajarkan relaksasi nafas dalam - Pasien kooperatif


mengikuti apa yang
diinstruksikan

- Nadi: 88x/ menit


2 05 Juli 2017 2 1. Kaji TTV
Pernafasan: 22x/ menit
11.15 WIB
Suhu tubuh: 360 C
TD: 110/ 70 mmHg

- Pasien nyaman
11.20 WIB 2. Berikan posisi yang nyaman
dengan posisi semi
fowler dengan
bantal tinggi
- Pasien merasa lebih
11.25 WIB 3. Tenangkan pasien dengan memotivasi
termotivasi
pasien
- Pasien kooperatif
12.15 WIB 4. Jelaskan prosedur tindakan secara
saat dijelaskan
singkat

-pasien dan keluarga


5. Mengajarkan pasien cara merubah posisi
kooperatif

3 06 Juli 2017 1 1. Mengkaji Nyeri


09.10 WIB - Pasien mengatakan
nyeri pada scrotum
dengan skala 2 dari
skala 0-10, nyeri
muncul di waktu
yang tidak tentu
09.15 WIB 2. Mengkaji TTV
- Nadi: 90x/ menit
Pernafasan:20x/menit
Suhu tubuh: 36,50 C
TD: 120/ 80 mmHg
09.25 WIB 3. Mencatat kemungkinan patofisiologi
yang khas, misalnya adanya infeksi - Adanya lesi pada
scrotum
09.30 WIB 4. mengajarkan relaksasi nafas dalam
- Pasien kooperatif
mengikuti apa yang
diinstruksikan

CATATAN PERKEMBANGAN
No TGL/ JAM DP CATATAN PERKEMBANGAN TTD
1. 06 Juli 2017 1 S: pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, skala nyeri 2 dan pasien
10.10 WIB bisa mengabaikan nya.
O : pasien sudah tampak lebih rileks
Nadi : 90x/ menit
Pernafasan: 20x/ menit
Suhu tubuh: 36,50 C
TD: 120/ 80 mmHg
A : masalah teratasi

2 S : Pasien mengatakan sudah merasa nyaman dan dapat beraktivitas


O: pasien sudah tampak segar dan bersemangat
A: Masalah teratasi

Anda mungkin juga menyukai