Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM REM

OLE

OLEH
Kelompok V
Ketua : Infronsius Laka Lemba (0801120609)
Anggota : Hironimus F. Leda (0801120608)
Frengky Mansula (0801120605)
Florianus Namal (0801120603)
Viktorius Lamawitak (0801120630)
Marten L. Weni (0801120617)
Antonius A. Badar (0801120601)
Chistina D. Giri (0801120606)
Ronald S.Putra Lay (0801122956)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2009
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
hanya atas rahmat dan berkat karunia dari-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah yang berjudul SISTEM REM. Disadari sepenuhnya oleh penulis bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini
dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis dan juga keterbatasan literatur-literatur yang
penulis pergunakan. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis akan menerima semua
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, demi penyempurnaan dan
pencapaian tujuan dari makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan makalah ini. Semoga ada
manfaat yang bisa dipetik oleh para pembaca dari makalah yang ditulis ini.

Kupang, Desember 2009

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................

B. Rumusan Masalah .........................................................................................

C. Tujuan ............................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pendahuluan ..................................................................................................

B. ........................................................................................................................

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan ini banyak sekali kebutuhan-kebutuhan yang sangat
diperlukan untuk memperlancar segala aktifitas dan kegiatan sehari-hari. Untuk
pemperlancar segala aktifitas dan kegiatan kita maka kita akan selalu membutuhkan
alat yang akan membantu kita yaitu kendaraan. Kendaraan yang saat ini kita
gunakan banyak sekali diantaranya kendaraan bermotor, kendaraan mobil,kendaraan
pesawat terbang, kendaraan kapal laut bahkan kendaraan kereta api. Semua kendaan
itu sangatlah dibutuhkan dalam memperlancar aktifitas keseharian kita.
Pada kendaraan bermotor baik itu beroda dua maupun beroda empat, pada
saat pembuatannya dilengkapi dengan satu sistem yang sangat penting peranan dan
fungsinya, sistem itu kita kenal dengan nama sistem rem. Tanpa sistem ini maka
setiap kendaraan tidak akan beroperasi dengan baik dan bahkan tidak bias gunakan.
Maka sistem ini sangatlah berperanan penting dalam hal keselamatan selama
berkendara.
Rem pada dasarnya berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan bahkan untuk
menghentikan kendaraan. Tanpa adanya rem maka banyak terjadi hal-hal yang kita
tidak inginkan misalnya terjadi kecelakaan seperti tabrakan. Untuk itu bagi kita
yang menggunakan kendaraan sebaiknya memperhatikan sistem ini karena sangat
penting hubungannya dengan keselamatan kita.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas adapun permasalahan yang diangkat dalam penulisan makalah
ini yaitu:
1. Apasajakah yang mempengaruhi sampai adanya sistem rem ?
2. Bagaimana cara perawatan rem makanik yang baik ?
3. Bagaimana proses perawatan rem hydrolik yang baik ?
4. Bagaimana proses perawatan rem angin yang baik ?
5. Bagaimana proses perawatan rem cakram yang baik ?
6. Bagaimana proses perawatan rem vakum yang baik ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain :
1) Menjelaskan fungsi rem ?
2) Menyebutkan komponen-komponen rem ?
3) Menjelaskan langkah-langkah dan cara kerja rem mekanik ?
4) Menjelaskan langkah-langkah dan cara kerja rem hydrolik ?
5) Menjelaskan Langkah-langkah dan cara kerja rem angin ?
6) Menjelaskan Langkah-langkah dan cara kerja rem cakram?
7) Menjelaskan Langkah-langkah dan cara kerja rem vakum ?
BAB II
PEMBAHASAN

1. FUNGSI REM

Rem mempunyai beberapa fungsi dasar diantaranya:


1.) Untuk memperlambat jalannya kendaraan.
2.) Untuk menghentikan kendaraan.

2. MACAM-MACAM REM

Pesawat rem yang terdapat pada tiap-tiap roda dibedakan dalam beberapa
macam konstruksi diantaranya adalah sebagai berikut:
1.) Rem Mekanik
2.) Rem Hydrolik
3.) Rem Angin
4.) Rem Cakram (Disc Brake)
5.) Rem Vakum

1) Rem Mekanik.

Pada rem ini terdiri dari 2 buah sepatu, yang dilengkapi dengan pelapis rem.
Pelapis ini disebut friksi atau ferodo.
Ujung sepatu rem bagian bawah ditahan oleh suatu baut jangkar, dan pada
bagian atas ditahan oleh suatu nok yang disebut kunci rem. Kunci rem dilengkapi
dengan poros dan tuas yang dihubungkan dengan pedal rem, untuk hubungan ini
dipergunakan kabel baja. Diantara sepatu rem terdapat pegas rem. Gunanya pegas
ini, agar sepatu-sepatu rem selalu berada pada dudukan bebas.
Baut jangkur dan kunci rem melekat pada pelat jangkur. Pelat jangkur ini tidak
berputar melainkan diam ditempat.
Apabila pedal rem diinjak, selama tromol rem berputar, pedal rem menarik
tuas kunci rem, sehingga kunci rem dapat berputar, menggerakkan sepatu keluar.
Gerakan sepatu-sepatu rem akan menekan tromol rem dan tromol rem akan terhenti
atau memperlambat putarannya.
Bila pedal rem dilepas dari injaka, pegas-pegas sepatu rem menarik sepatu-
sepatu rem dalam sikap semula dan tromol rem tidak mendapat tekanan. Agar
mendapat tenaga atau gaya pengereman yang besar, haruslah seluruh permukaan dari
pelapis kena keseluruh permukaan tromol rem.
Keburukan dari konstruksi rem mekanik adalah pelapis dari sepatu rem
dibagian atas lekas menjadi tipis. Kontruksi ini jarang dipakai pada mobil
dikarenakan tenaga injakan terlalu besar, pada umumnya pesawat rem mekanik
digunakan pada sepeda motor.

2) Rem Hidrolik.
Rem hidrolik bekerja berdasarkan hukum paskal, bunyi hukum pascal adalah
sebagai berikut:
Tekanan yang diberikan kepada zat cair di dalam suatu bejana yang tertutup,
akan diteruskan ke segala penjuru dengan tekanan yang sama besarnya. Kebaikan
kerja dari pesawat rem hidrolik adalah mengadakan gaya pengreman yang jauh lebih
kuat dari pada pesawat rem mekanik tanpa tenaga injakan yang besar, hanya
mempunyai keburukan yaitu pemeliharaan yang teliti dan penyetelan pada saat-saat
tertentu.
Pada rem, roda diujung bagian atas antara sepatu-sepatu terdapat sepatu rem,
yang berhubungan dengan silinder rem utama. Baut jangkar (kunci) berbentuk
eksentrik dan bekerja sebagai baut penyetelan, di antara sepatu-sepatu rem terdapat
pegas sepatu rem.
Di dalam silinder rem dilengkapi dengan 2 buah torak aluminium, dan
diantaranya terdapat pegas halus. Pegas ini bertugas untuk menjaga agar torak tidak
melekat satu terhadap lainnya. Setiap sepatu rem dilengkapi dengan pelapis-pelapis
rem, yang mempunyai roda panjang dan lebar yang sama. Di dalam silinder rem
utama dan silinder rem roda beserta pipa-pipanya terisi penuh dengan minyak rem.
Apabila tromol rem berputar (kendaraan sedang berjalan) dan ketika pedal rem
diinjak, minyak rem yang terdapat di dalam silinder rem akan terdesak ke luar
mengalir melalui pipa rem, kemudian mengalir ke silinder rem roda mendesak torak.
Dengan terdesaknya torak oleh tekanan minyak rem, maka torak pun bergerak ke
luar menggerakkan sepatu rem ke luar selanjutnya sepatu rem menahan tromol rem.
Pedal rem dilepas dari injakan, pegas sepatu rem menarik sepatu rem ke sikap
semula dan torak-torak di dalam silinder rem bergerak ke dalam, sehingga minyak
rem terdesak kembali ke silinder utama. Jadi tekanan di dalam silinder rem dan di
dalam pipa-pipa rem dihilangkan dan sepatu-sepatu rem tidak mengadakan tekanan
terhadap tromol rem.
1) Konstruksi pelapis rem hydrolik
Bila sepatu-sepatu rem bergerak ke luar mengadakan pengreman terhadap
tromol rem, maka sepatu rem pada sisi kiri akan mengadakan gaya pengereman
yang lebih besar dari pada sepatu rem pada sisi kanan. Bagaimana terjadinya
perbedaan tekanan gaya pengereman dari sepatu-sepatu rem itu?
Untuk mempersamakan gaya pengereman pada sepatu-sepatu rem, maka
sepatu rem yang mengadakan gaya pengereman yang lebih besar, panjang kanvas
rem di buat lebih pendek. Jika dengan memperpendek kanvas rem, maka kedua
sepatu rem akan mengadakan gaya pengereman yang sama. Lapisan yang pendek
letaknya di sebelah depan, sedangkan lapisan yang panjang di pasang pada bagian
belakang. Ini hanya berlaku untuk roda-roda belakang. Sedangkan untuk roda
depan sebaliknya. Bahkan ada pula yang dipasang searah, yaitu lapisan yang
pendek dipasang semuanya di bagian depan, oleh karena itu pada pada waktu
membongkar haruslah letak dari kanvas rem itu diperhatikan.
2) Silinder rem
Di dalam dinding silinder terdapat 2 buah lubang yaitu:
Lubang minyak yang berhubungan dengan silinder rem utama.
Lubang untuk membuang udara (bleeding)
Lubang minyak yang berhubungan dengan silinder rem utama, terutama pada
rem-rem roda belakang mempergunakan hubungan kaku dan menggunakan pipa
yang tahan terhadap tekanan tinggi. Sedangkan pada rem roda-roda depan tidak
dapat dipakai hubungan kaku oleh karena selama kendaraan berjalan, terutama
pada jalan yang tidak rata, poros depan beserta roda-roda depan bergeletar, dan
selain dari pada itu roda-roda depan bergeletar, dan selain dari pada itu roda-roda
depan bergerak ke kanan atau ke kiri waktu membelok. Hubungan pipanya harus
fleksiblel, supaya jangan terpengaruh oleh getaran dan pipa-pipa tidak menjadi
patah.
3) Silinder rem utama
Silinder rem utama dipasang pada rangka dan dihubungkan dengan pedal
rem, oleh susunan-susunan batang dari besi bundar. Andakalanya lubang-lubang
itu dilengkapi dengan mur-mur penyetelan.
Di dalam silinder rem utama terdapat katup ganda, yaitu katup kecil dan
katup yang besar. Katup kecil tertahan pada katup yang besar dan katup besar
tertahan pada katup torak karet.
Katup kecil berguna agar minyak rem yang ditekankan ke dalam pipa-pipa
atau ke dalam tiap-tiap silinder rem, tidak dapat kembali masuk ke silinder rem
utama. Dengan demikian berarti bahwa tiap-tiap silinder rem selalu penuh dengan
minyak rem.
Katup besar berguna untuk menjaga agar minyak selalu di dalam silinder
rem, dan pada pipa-pipa rem mempunyai tekanan yang besar, yang terjadi pada
waktu pedal rem di injak atau setelah pedal rem dilepaskan. Ataupun minyak-
minyak rem yang berlebihan di dalam silinder dan dari pipa-pipa dapat kembali
ke silinder rem utama.
Hubungan ruangan minyak rem dengan silinder melalui 2 buah lubang, kecil
dan besar. Lubang yang berada di depan torak disebut lubang kompensi
(lubang kecil) yang menghubungkan ruangan minyak rem dengan silinder.
Gunanya agar minyak rem dapat mengalir terus ke dalam silinder, sehingga di
dalam silinder selalu penuh dengan minyak rem. Dan lubang yang besar berguna
untuk mengisi minyak rem pada ruangan yang berada di tengah-tengah torak
logam ringan. Dengan adanya pengaliran minyak di dalam ruangan tengah dari
torak, maka udara tidak akan masuk ke dalam ruangan silinder.
Pesawat rem dapat bekerja dengan sempurna apabila dalam silinder rem dan
susunan pipa tidak terdapat udara.
4) Cara kerja silinder rem utama
Bila pedal rem diinjak, maka minyak rem yang berada di depan torak akan
keluar dari ruangan silinder mengalir ke pipa-pipa rem dan selanjutnya ke silinder
rem dari tiap-tiap roda.
Setelah pedal rem dilepaskan dari injakannya, maka dengan seketika sepatu
rem tertarik oleh pegas sepatu rem, sehingga ujung atas sepatu rem mendesak
torak logam ringan di dalam silinder rem. Dengan demikian minyak rem terdesak
kembali ke susunan pipa-pipa rem.
Bila tekanan minyak rem masih mempunyai tekanan yang besar, maka
minyak rem mendesak dan menutup katup yang kecil, kemudian mendesak untuk
membuka katup yang besar. Dengan terbukanya katup besar berarti minyak dapat
kembali ke dalam ruangan silinder rem utama.
5) Minyak rem
Minyak rem berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan, yaitu minyak jarak
(kaliki), sebanyak 50% ditambah dengan alcohol 50%. Minyak rem yang
dibuat dari tumbuh-tumbuhan karena sifatnya yang stabil dalam keadaan cuaca
yang bagaimanapun. Pemakaian minyak rem sembarangan akan merusak karet,
torak dan dinding silinder, biasanya karet itu akan mengembang,sehingga rem
sama sekali tidak dapat bekerja. Torak logam ringan akan berkarat, sehingga
berlubang-lubang, dan dapat macet didalam silinder. Silinder menjadi berkarat
dan penuh dengan kotoran-kotoran sehingga torak karet di dalam silinder tidak
dapat bergerak sama sekali. Demikian pula torak logam ringan di dalam silinder.
Gangguan-gangguan yang disebabkan oleh minyak yang bermutu rendah,
bukan hanya kita dapati di dalam silinder rem saja, melainkan kita dapati juga di
dalam silinder rem utama.
6) Bahan pelapis rem dan tromol rem
Bahan pelapis sepatu rem terbagi dalam 2 macam pembuatan yaitu:
Serat asbes yang tidak disearahkan bercampur aspal dan karet buatan.
Serat asbes yang disearahkan (dijalin dan dipintal), biasanya dngan
memakai kawat-kawat tembaga halus. Adakalanya asbes dicampur dengan
serat kapas (katun).
Tromol rem dibuat dari bahan besi tuang perlit, yaitu besi tuang halus atau
adakalanya dibuat dari aluminium.
Pada jaman sekarang tromol-tromol rem dilengkapi dengan rusuk-rusuk
pendingin, agar pada saat pengereman tromol rem tidak mudah panas, yang dapat
mempengaruhi bahan tromol rem.
7) Menyetel pesawat rem hydrolik
Pesawat rem perlu penyetelan, karena kalau tidak ada penyetelan
kemungkinan pelapis rem terlalu rapat atau terlalu renggang. Dengan demikian
pedal rem diharuskan mempunyai sikap bebas. Sikap bebas yaitu pada waktu rem
belum bekerja, keadaan sepatu rem tidak boleh menggeser tromol rem. Jarak
sikap bebas pedal rem adalah 12 - 1 (13 mm- 25,4 mm).
Jarak antara pelapis rem dan tromol rem harus diperhatikan. Penyetelan ini
dapat dilakukan dengan jalan memutarkan gigi penyetel yang terdapat pada
bagian bawah atau bagian atas diantara sepatu rem.
Penyetelan rem dilakukan bila tromol rem telah terpasang dengan baik,
terutama mur-mur tromol rem telah terpasang dengan baik, mur-mur tromol rem
terpasang dengan keras, dan tromol rem dapat berputar tidak terlalu ringan atau
tidak terlampau berat.
8) Membuang udara dari dalam pipa rem
Bila ruang silider rem utama tidak penuh terisi dengan minyak rem,
kemungkinan besar akan kemasukan udara dari luar ke dalam ruangan pipa rem
dan silinder rem roda dengan adanya udara di dalam rungan pipa ataupun di
dalam silinder rem roda. Akan berpengaruh pada kerjah pesawat rem, sehingga
gaya pengereman menjadi kurang, dalam hal ini tidak bekerja karena adanya
udara palsu.
Untuk mengembalikan gaya kerja pesawat rem, udaranya harus dibuang.
Adanya udara palsu dapat diketahui, apabila pedal rem diijak terasa mengemper
dan aksi pengereman kurang. Aksi pengereman akan terasa setelah pedal rem
diinjak beberapa kali.
Cara membuang udara adalah sebagai berikut :
Baut pembuang udara dilonggarkan dan dihubungkan ke botol yang berisi minyak
rem dengan memakai slang. Kemudian pedal rem diinjak-injak beberapa kali.
Udara akan keluar berupa gelembung-gelembung. Apabila tidak terdapat lagi
gelembung-gelembung dalam minyak rem yang keluar, berarti tidak ada udara
palsu, baut udara dapat dikeraskan dan selang dilepaskan.
Cara mengeluarkan udara dapat dilakukan oleh satu atau dua orang, yakni
yang satu ditugaskan untuk membuka baut udara dan yang satu lagi bertugas
untuk menginjak-injak pedal rem. Pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang
sehingga seluruh udara keluar dari pipa dan silinder rem.

3) Rem Angin.
Pada saat pengereman tidak mengeluarkan tenaga yang besar, maka dibuat
suatu sistem pengereman yang memakai tenaga tekanan angin. Pesawat ini
disebut pesawat rem tekanan udara atau lebih dikenal rem angin.
Sistem rem angin dilengkapi dengan sebuah kompresor, gunanya untuk
menghasilkan udara kompresi. Kompresor digerakkan oleh mesin kendaraan yang
biasa dipasang disisi mesin.
Udara yang dikumpulkan didalam tangki udara mempunyai batas tertentu.
Tekanan udara yang melampaui batas sangat membahayakan, ada kemungkinan
dapat memecahkan tangki udara atau dapat memecahkan pipa-pipa saluran udara.
Untuk mencegah hal ini dipasang alat pengaman, atau katup pengaman. Katup
pengaman akan membuka pada saat tekanan udara melebihi tekanan maksimum.
Dengan cara demikian tidak akan terjadi tekanan udara melampaui batas.
Tiap-tiap roda dilengkapi dengan pesawat rem mekanik. Poros kunci-kunci
rem dilengkapi dengan tuas yang berhubungan dengan batang torak dari silinder-
silinder udara. Di dalam silinder udara tidak diperkenankan ada kebocoran.
Kebocoran udara dapat mengakibatkan berkurangnya daya pengereman.
Pada saat pedal rem diinjak, hubungan antara tangki udara dengan semua
silinder udara pada setiap rem-rem roda akan terbuka. Udara akan mengalir dari
tangki udara menuju ke silinder-silinder udara dari setiap pesawat rem roda dan
menekan seluruh torak di dalam silinder udara, torak bergerak untuk mendorong
atau menggerakkan tuas-tuas. Dengan bergeraknya tuas kunci rem, kunci-kunci
rem akan berputar dan selanjutnya kunci-kunci rem digerakkan sepatu-sepatu rem
untuk menahan tromol rem.
Bila tromol rem dilepas dari injakkan, maka hubungan antara tangki udara
dan silinder udara pada pesawat rem terputus. Dan udara yang telah digunakan
keluar ke alam bebas melalui katup yang bekerja secara otomatis.

4) Rem cakram (Disc Brake).


Sistem pesawat rem jenis ini, tromol remnya ditiadakan dan sebagai gantinya
dipasang sekeping cakram. Pada konstruksi pesawat rem ini tetap terdapat sepatu-
sepatu rem yang dilengkapi dengan pelapis sepatu rem, dan pesawat rem itu tetap
bekerja secara hydrolik.
Brake pad tetap berhadapan dengan torak aluminium yang berada di dalam
silinder rem roda. Ada dua buah silinder rem untuk setiap cakram dan diletakkan
pada suatu bagian yang tidak bergerak, yang disebut jangka (caliper). Pada
pesawat rem bentuk lama jangka merupakan pelat jangkarnya. Susunan dari
silinder rem cakram sama dengan susunan silinder rem yang menggunakan tromol
rem . prinsip kerjanyapun sama.
Kebaikan dari sistem rem jenis ini adalah cakram yang merupakan pengganti
dari tromol rem langsung berhubungan dengan udara luar, sehingga pendinginan
jauh lebih sempurna dan lebih efektif. Di tambah pula cakram yang tipis itu
sangat mudah dan cepat meneruskan penyebaran panas yang timbul.
Oleh karena itu pada kendaraan-kendaraan, dimana pesawat remnya
memerlukan penyaluran panas secara cepat, maka dipakailah pesawat rem
cakram. Rem jenis dipasang di bagian roda depan saja dan untuk masa kini, sudah
merupakan perlengkapan standard pada kendaraan-kendaraan keluaran baru.
Keuntungan dari pesawat rem jenis cakram ini adalah sangat mudah
perawatannya, kemudian sangat mudah untuk diperbaiki. Dan sebaliknya adapun
keburukannya adalah cakram yang merupakan pengganti tromol rem dalam
keadaan terbuka dan berhubungan langsung dengan udara luar, sehingga mudah
sekali terkena kotoran, debu atau lumpur. Ini akan memperpendek umur pelapis-
pelapis sepatu rem dan efektifitas permukaan cakramnya.
Pada rem cakram ini yang cepat rusak adalah bagian yang langsung
bergesekan dengan cakram rem, terutama pada saat kendaraan di rem, sehingga
lapisan dari sepatu rem menjadi cepat gugus atau tipis. Hal ini dapat diketahui
dengan segera dan dapat pula dirasakan, yaitu pada waktu kendaraan di rem akan
meluncur terus, sehingga pelapis sepatu rem harus diganti dengan yang baru.
Untuk mengadakan penggantian pelapis sepatu rem sangat mudah dan praktis.
Bagian yang tidak bergerak dari pesawat rem cakram adalah cangkarnya,
dimana terdapat silinder-silinder rem. Apabila pedal rem diinjak, maka silinder-
silinder rem akan bekerja secara hydrolik, sehingga sepatu-sepatu rem akan
menjepit, menahan dan menghentikan cakram rem yang sedang berputar.
Sepatu-sepatu rem terletak di sisi cakram rem dan diharuskan mempunyai
jarak yang besarnya 0,005 (kebebasan antara sepatu rem dan cakram). Sepatu
rem bergerak pada suatu penghantar, berupa 2 buah poros yang bundar.
Bila sepatu rem telah aus, pelapis sepatu remnya harus diganti dengan yang
baru.
5) Rem Vakum
Selain pesawat rem yang digerakkan oleh tekanan udara (rem angin), juga
terdapat pula pesawat rem yang digerakkan oleh tenaga hampa udara (vakum).
Pesawat ini dikenal dengan nama Rem Vakum. Tenaga hampa udara ini didapat
dari saluran masuk motor (motor bensin atau motor diesel).
Saluran isap yang terdapat pada katup, dihubungkan kesaluran masuk dari
motor. Selama motor berputar dan pedal rem belum diinjak, saluran isap dari
katup tertutup oleh pentil hawa udara. Pada saat ini udara luar dapat memasuki
silinder rem vakum melalui katup.
Udara dari luar melalui lubang udara luar, terus menuju ke silinder rem
vakum. Pegas spiral yang terdapat di dalam silinder rem vakum akan mendesak
tolak vakumnya ke arah kanan. Pada saat ini torak yang terdapat di dalam silinder
rem utama belum terdapat tekanan.
Pedal rem diinjak, maka tuas rem akan tertarik ke arah kiri dan akan
menggerakkan pentil tekanan udara ke arah kanan. Gerakan ini, akan
mengakibatkan saluran isap terbuka. Pada saat ini motor akan mengadakan
pengisapan udara yang terdapat di dalam silinder rem vaku, sehingga dalam
silinder rem vakum timbul hampa udara (vakum). Dengan adanya hampa udara
silinder rem vakum mengakibatkan torak vakum bergerak ke kiri dan akan
menarik tuas penggerak silinder rem utama dan sekaligus menarik torak di dalam
silinder rem utama dan selanjutnya pesawat rem hydrolik dapat melakukan
tugasnya untuk menggerakkan pesawat rem roda.
Bila pedal gas dilepas sedikit dari injakannya, karena perlambatan yang
terjadi telah cukup dengan saluran vakum (yang dihubungkan dengan saluran
masuk dari motor),dan saluran pemasukan udara luar kedua-duanya dalam
keadaan tertutup, terjadi keseimbangan tekanan. Dalam sikap ini torak vakum
yang terdapat didalam silinder rem vakum tidak bergerak sama sekali (diam).
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rem mempunyai beberapa fungsi dasar diantaranya:
1.) Untuk memperlambat jalannya kendaraan.
2.) Untuk menghentikan kendaraan
Macam-macam rem terdiri dari:
1. Rem mekanik
Pada rem ini ujung sepatu rem bagian bawah ditahan oleh suatu baut jangkar,
dan pada bagian atas ditahan oleh suatu nok yang disebut kunci rem. Kunci rem
dilengkapi dengan poros dan tuas yang dihubungkan dengan pedal rem, untuk
hubungan ini dipergunakan kabel baja. Diantara sepatu rem terdapat pegas rem.
Gunanya pegas ini, agar sepatu-sepatu rem selalu berada pada dudukan bebas.
2. Rem hidrolik
Rem hidrolik bekerja berdasarkan hukum paskal, bunyi hukum pascal yaitu
Tekanan yang diberikan kepada zat cair di dalam suatu bejana yang tertutup, akan
diteruskan ke segala penjuru dengan tekanan yang sama besarnya. Kebaikan kerja
dari pesawat rem hidrolik adalah mengadakan gaya pengreman yang jauh lebih kuat
dari pada pesawat rem mekanik tanpa tenaga injakan yang besar, hanya mempunyai
keburukan yaitu pemeliharaan yang teliti dan penyetelan pada saat-saat tertentu.
3. Rem Angin
Pada rem ini dilengkapi dengan sebuah kompresor, gunanya untuk
menghasilkan udara kompresi. Udara yang dikumpulkan didalam tangki udara
mempunyai batas tertentu. Tekanan udara yang melampaui batas sangat
membahayakan, ada kemungkinan dapat memecahkan tangki udara atau dapat
memecahkan pipa-pipa saluran udara. Untuk mencegah hal ini dipasang alat
pengaman, atau katup pengaman. Katup pengaman akan membuka pada saat tekanan
udara melebihi tekanan maksimum. Dengan cara demikian tidak akan terjadi tekanan
udara melampaui batas.

4. Rem Cakram (Disc Brake)


Pada sistem rem jenis ini kebaikannya adalah cakram yang merupakan
pengganti dari tromol rem langsung berhubungan dengan udara luar, sehingga
pendinginan jauh lebih sempurna dan lebih efektif. Di tambah pula cakram yang
tipis itu sangat mudah dan cepat meneruskan penyebaran panas yang timbul
Keuntungan dari pesawat rem jenis cakram ini adalah sangat mudah
perawatannya, kemudian sangat mudah untuk diperbaiki. Dan sebaliknya adapun
keburukannya adalah cakram yang merupakan pengganti tromol rem dalam
keadaan terbuka dan berhubungan langsung dengan udara luar, sehingga mudah
sekali terkena kotoran, debu atau lumpur. Pada rem cakram ini yang cepat rusak
adalah bagian yang langsung bergesekan dengan cakram rem, terutama pada saat
kendaraan di rem, sehingga lapisan dari sepatu rem menjadi cepat gugus atau
tipis.
5. Rem Vakum
Pada sistem re mini saluran isap yang terdapat pada katup, dihubungkan
kesaluran masuk dari motor. Selama motor berputar dan pedal rem belum diinjak,
saluran isap dari katup tertutup oleh pentil hawa udara. Pada saat ini udara luar
dapat memasuki silinder rem vakum melalui katup.
Udara dari luar melalui lubang udara luar, terus menuju ke silinder rem
vakum. Pegas spiral yang terdapat di dalam silinder rem vakum akan mendesak
tolak vakumnya ke arah kanan. Pada saat ini torak yang terdapat di dalam silinder
rem utama belum terdapat tekanan.

Anda mungkin juga menyukai