VII. Referensi
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan medical bedahVol 1. Jakarta:EGC
Beyer, Dudes 2007. The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2 nd : Brown Co
Biston.
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan Vol: 2. Jakarta: EGC
Lampiran Materi
PENCEGAHAN INFEKSI
1. Pengertian
Infeksi merupakan masuknya mikro organisme patogen atau kuman kedalam tubuh
dan jaringan yang terjadi pada individu. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada
jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik.
Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai
menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut
infeksi nosokomial. Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda
infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi
sebelum pasien masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72
jam pasien berada dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial 1,2,3,4.
Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi
endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh
dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection,
sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal
dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.
Umur
Status imunitas penderita
Penyakit yang diderita
Obesitas dan malnutrisi
Usia muda dan usia tua berhubungan dengan penurunan resistensi tubuh terhadap
infeksi kondisi ini lebih diperberat bila penderita menderita penyakit kronis seperti
tumor, anemia, leukemia, diabetes mellitus, gagal ginjal, SLE dan AIDS. Keadaan-
keadaan ini akan meningkatkan toleransi tubuh terhadap infeksi dari kuman yang
semula bersifat opportunistik.
Infeksi yang terjadi karena kontak secara langsung atau tidak langsung dengan
penyebab infeksi. Penularan infeksi ini dapat melalui tangan, kulit dan baju, seperti
golongan staphylococcus aureus. Dapat juga melalui cairan yang diberikan intravena
dan jarum suntik, hepatitis dan HIV. Peralatan dan instrumen kedokteran. Makanan
yang tidak steril, tidak dimasak dan diambil menggunakan tangan yang menyebabkan
terjadinya cross infection.
3. Tanda-tanda infeksi
Kalor : merasa panas pada daerah yang terkena infeksi
Dolor : merasa sakit pada daerah luka yang terinfeksi
Ruber : ada kemerahan pada kulit daerah luka yang terinfeksi
Tumor : terjadinya bengkak pada area luka
Fungsio laesa : gangguan fungsi gerak pada daerah yang terinfeksi
4. Cara pencegahan infeksi
Mandi 2x sehari. Daerah yang terbalut luka jangan sampai terkena air atau basah
karena dapat meningkatkan kelembaban pada kulit yang terbungkus sehingga dapat
menjadi tempat berkembang biak kuman.
Makanan yang mengandung protein atau tinggi kalori tinggi protein (TKTP). Makanan
yang banyak mengandung protein misalnya : Susu, telur, madu, roti, ikan laut, kacang-
kacangan,
Ganti balutan dengan teknik steril
Memakai sarung tangan bila akan mengganti balutan di rumah
Memakai salep antibiotik pada luka ketika mengganti balutan
Minum obat sesuai anjuran, missal : Antibiotik dapat mencegah infeksi