Anda di halaman 1dari 28

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

1. Judul Kegiatan: Peyuluhan mengenai makanan yang sehat


2. Tujuan Kegiatan
Tujuan umum :
Terpenuhinya gizi yang baik di MI Hidayatul Mubtadiin dalam 1 minggu.
Tujuan khusus
Siswa-siswi MI Hidayatul Mubtadiin dapat memilih jajanan yang sehat.
3. Waktu: 4 Mei 2017
4. Tempat Kegiatan: Aula MI Hidayatul Mubtadiin
5. Langkah-langkah Kegiatan:
a. Salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
d. Menyampaian materi penyuluhan
e. Evaluasi pemahaman dari siswa MI yang telah diberikan penyuluhan
6. Pelaksana Kegiatan: Mahasiswa DIV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
Semester VI
7. Metode:
- Ceramah
- Tanya jawab
8. Media :
- LCD
- Proyektor
9. Lampiran materi :

A. Pengertian makanan jajanan


Jajanan adalah jenis makanan yang disajikan dan diperjual belikan oleh
pedagang kaki lima, toko-toko makanan maupunswalayan. Makanan jajanan tersebut
sangat bervariasi, baik dalam bentuk,rasa, aroma, dan harga. Makanan jajanan yang
mengandung zat gizi,dikemas dan diolah secara aman memiliki daya tarik tersendiri
bagimasyarakat.
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan.Konsumsi makanan jajanan di
masyarakat diperkirakan terus meningkat, makin terbatasnya waktu anggota keluarga
untuk mengolah makanan sendiri.Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan
mudah didapat, serta cita rasa yang enak dan cocok dengan selera sebagian besar
masyarakat (Mudjajanto, 2005).
Menurut Moehji (2000), makanan jajanan pada umumnya mengandung tinggi
karbohidrat, sehingga membuat cepat kenyang, selain itu keamanan dan kesehatan dari
jajanan tersebut masih sangat diragukan. Makanan yang tidak cukup mengandung zat-
zat gizi yang dibutuhkan anak, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak,
sehingga mengakibatkan ketidak mampuan berfungsi secara normal. Pada keadaan yang
lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan terganggu, jumlah
sel otak berkurang, dan terjadi ketidak sempurnaan biokimia dalam otak sehingga
berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan dan fungsi kognitif anak (Anwar,
2000).
Makanan jajanan yang juga dikenal sebagai street foods adalah jenis makanan yang
dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, tempat pemukiman, serta lokasi
yang sejenis.
Jajanan sehat adalah jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya
bagi tubuh.
B. Ciri-Ciri Jajanan Sehat
Makanan jajanan sehat adalah makanan yang memiliki ciri sebagai berikut:
1. Bebas dari lalat, semut, kecoa dan binatang lain yang dapat membawa kuman
penyakit.
2. Bebas dari kotoran dan debu lain.
3. Makanan yang dikukus, direbus atau digoreng menggunakan panas yang cukup
artinya tidak setengah matang.
4. Disajikan dengan menggunakan alas yang bersih dan sudah dicuci lebih dahulu
dengan air bersih. Kecuali makanan jajanan yang di bungkus plastik atau daun.
5. Makanan jajanan yang terbuka hendaklah dilakukan dengan menggunakan sendok,
garpu atau alat lain yang bersih, jangan mengambil makanan dengan tangan.
6. Menggunakan makanan yang bersih, demikian pula lap kain yang digunakan untuk
mengeringkan alat-alat itu supaya selalu bersih.
C. Manfaat mengkonsumsi jajanan sehat
a. Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
b. Terhindar dari berbagai penyakit
c. Sehat, dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan
D. Cara memilih jajanan sehat
a. Amati warnanya, mencolok atau tidak
Makanan atau jajan yang mengandung rodhamin B (zat pewarna) warnya akan lebih
mencolok dibandingkan makanan atau jajan yang menggunakan bahan alami.
b. Cicipi rasanya
Jika jajan rasanya sudah agak asam jajanan tersebut sudah tidak layak di konsumsi (Ed).
c. Baui aromanya
Jika aromanya masih bagus maka jajanan tersebut masih layak dikonsumsi.
d. Amati komposisinya
Amati komposisi jajanan tersebut jika jajanan banyak mengandung zat-zat kimia yang
berbahaya sebaiknya jajan tersebut tidak dikonsumsi.
e. Perhatikan kualitasnya
Jajan yang baik untuk dikonsumsi yaitu jajan yang tidak mengandung zat-zat yang
berbahaya.Akan lebih baik lagi jika jajanan tersebut terbuat dari bahan-bahan yang
alami dan tidak mengandung penyedap rasa maupun zat pengawet lainnya.
f. Terdaftar di BPOM
Jajan yang layak untuk dikonsumsi yaitu jajan yang sudah mendapat izin dagang dari
BPOM.
E. Dampak mengkonsumsi jajanan tidak sehat
a. Pemanis buatan: sakarin ( kanker kandung kemih)
b. Pewarna tekstil: Rhodamine B ( pertumbuhan lambat, gelisah)
c. Bahan pengenyal boraks (demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah, pingsan,
kematian)
d. Penambah rasa: Mono Sodium Glutamat (MSG) ( pusing, selera makan terganggu,
mual, kematian)
e. Bahan pengawet: formalin (sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing darah, tidak
bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan kematian).
f. Timah (pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara, mual,
muntah)
g. Makanan tidak bergizi ( Gangguan berfikir Makanan mengandung mikroba, basi atau
beracun, sakit perut, diare)
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
1. Judul Kegiatan:
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Anak Usia Sekolah (MI)
2. Tujuan Kegiatan:
Siswa/i MI Hidayatul Mubtadiin memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang baik.
3. Waktu Kegiatan: 4 Mei 2017
4. Tempat Kegiatan: Aula MI Hidayatul Mubtadiin
5. Langkah-langkah kegiatan:
a. Salam
b. Perkenalan
c. Review materi yang telah dimiliki
d. Penyampaian materi:
Gosok gigi
Cuci tangan
e. Demonstrasi (7 Mei 2017)
f. Review materi yang telah diajarkan
g. Game
h. Evaluasi
6. Pelaksana Kegiatan:
Mahasiswa D-IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang semester 6.
7. Metode Kegiatan:
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstrasi
8. Media:
a. LCD
b. Proyektor
c. Phantom gigi
d. Sikat gigi
e. Sabun cuci tangan
f. Tissue/lap

Lampiran Materi
MENGGOSOK GIGI
(SIKAT GIGI)

A. Pengertian menggosok gigi


Kegiatan rutin yang selalu kita lakukan tiap hari, setidaknya 2 kali sehari kita
menggosok gigi.
B. Tujuan menggosok gigi
1. Gigi tampak bersih dan putih
2. Mengurangi bau mulut
3. Mencegah sakit gigi ( misalnya: caries gigi atau gigi berlubang)
C. Akibat bila tidak menggosok gigi
1. Gigi menjadi kuning kecoklatan
2. Bau mulut bertambah
3. Sakit gigi

D. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi


1. Minimal kita menggosok/menyikat gigi dua kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan
dan kedua menjelang tidur
2. Yang paling ideal sebaiknya menyikat gigi setelah makan dan menjelang tidur
3. Apabila kita tidak mampu menggosok gigi setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur
dengan air yang bersih untuk mengurangi sisa-sisa makanan yang masih menempel di gigi.

E. Cara Menggosok Gigi Yang Benar


1. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah
perbatasan antara gigi dengan gusi
2. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bangian luar permukaan setiap gigi atas
dan bawah dengan posisi 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang
mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
3. Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan
gerakan maju mundur, atau mungkin boleh juga dengan sedikit diputar sebanyak 10-20 kali
gosokan juga. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu lalu dilanjutkan dengan rahang
bawah. Bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi.
4. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan
sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan cela-cela gigi.
Rubah posisi sikat sesering mungkin.
5. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit dengan
menggunakan teknik modifikasi bass untuk lengkung gigi sebelah kanan dan kiri. Untuk
lengkung gigi bangian depan dapat anda bersihkan dengan cara memegang sikat gigi secara
vertical menghadap ke depan. Lalu gunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi
kearah mahkota gigi. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu dan dilanjutkan dengan rahang
bawah.
6. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar
7. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat membuat gusi
terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama di sekitar
garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras
pelindung enamel gigi telah terkikis.
8. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering sehingga
dapat mongering setelah dipakai.
9. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi anda kepada orang lain karena sikat gigi
mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain meski sikat
sudah dibersihkan.

A. Pengertian Mencuci Tangan


Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh kulit
permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan, 1995).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007).
Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum
dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman. Membiasakan
mencuci tangan sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya kuman dan
resiko tertularnya penyakit.
B. Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya
kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan yaitu :
1. Supaya tangan bersih.
2. Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.
3. Terhindar dari sakit perut dan diare.

C. Alasan Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir


Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan ikut terbawa
air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung makan yang ada
keran cuci tangan, sebaiknya cuci tangan di keran saja walaupun di sediakan mangkuk
tempat mencuci tangan di meja adik-adik

D. 5 Waktu Tepat Mencuci Tangan


Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun. Karena
merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk
melakukan cuci tangan ?
1. Sebelum dan sesudah makan. Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat
kita makan.
2. Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan,
sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.
3. Setelah bermain. Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor. Contohnya
seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai bermain
harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan.
4. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa
dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah
melakukan kegiatan yang lain.
5. Tangan terlihat kotor.

E. Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar


1. Langkah 1
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni 7 lagkah
yang di kembangkan menjadi 10 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih jelasnya.
a. Basuh tangan dengan air mengalir
b. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
c. Gosok punggung tangan dan sela sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu pula
sebaliknya.
d. Gosok kedua telapak dan sela sela jari tangan
e. Jari jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
g. Gosokkan dengan memutar ujung jari jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya
h. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
i. Bilas kedua tangan dengan air.
j. Keringkan dengan lap tangan atau tissue

2. Langkah 2
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah
sekarang tangan anda sudah bersih dan aman.
Catatan !
Bila tidak ada wastafel atau kran air, kita bisa menggunakan air yang di tuangkan
dengan gayung. Idealnya memang menggunakan sabun cair, tetapi bisa digunakan sabun
batangan.
LAPORAN HASIL KEGIATAN

PENGAKTIFAN KEGIATAN UKS (USAHA KEGIATAN SEKOLAH)


MI Hidayatul Mubtadiin

1. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Pelayanan kesehatan di MI Hidayatul Mubtadiin berjalan efektif.
Tujuan Khusus
Sumber daya pelayanan kesehatan MIHidayatul Mubtdiin memadai.
2. Waktu
Kegiatan pengaktifan UKS dilaksanakan mulai 6 13 Mei 2017 dengan rincian
sebagai berikut:
a. Pelatihan kader UKS bagi kelas 3, 4, dan 5 dilaksanakan selama 2 hari antara 6
dan 8 Mei 2017.
b. Pengaktifan ruang UKS dan pengelolaan kotak P3K, dilaksanakan selama 6 13
Mei 2017.
3. Tempat Kegiatan: MI Hidayatul Mubtadiin
4. Langkah-langkah Kegiatan
a. Pelatihan kader UKS
1) Penyusunan modul berisikan materi yang akan disampaikan
2) Seleksi kader UKS oleh guru wali kelas, guru olahraga, dan Pembimbing UKS
3) Pemberian teori oleh mahasiswa praktikan (hari pertama)
4) Demonstrasi oleh pemateri dan praktikum oleh peserta pelatihan (hari kedua)
5) Pemberian sertifikat kepada peserta
b. Pengaktifan ruang UKS dan pengelolaan kotak P3K
1) Survey lokasi ruangan yang akan digunakan UKS
2) Pengukuran ruangan
3) Pembuatan sketsa desain ruangan UKS
4) Pelaksanaan dekorasi ruang UKS
5) Simulasi penggunaan ruang UKS
6) Pengontrolan distribusi obat-obatan untuk kotak P3K
5. Pelaksana Kegiatan:
a. Pembina UKS MI Hidayatul Mubtadiin
b. Puskesmas Mojolangu
c. Mahasiswa praktikan sebagai pelatih
6. Metoda:
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Demonstrasi
d. Praktikum
7. Media
a. Proyektor
b. Laptop
c. Peralatan pertolongan pertama
8. Lampiran
- Materi
- Daftar hadir peserta
- Dokumentasi kegiatan
9. Jumlah kehadiran sasaran:
Jumlah siswa yang hadir sejumlah 10 siswa
10. Ketepatan jadwal kegiatan:
Sesuai dengan rencana kegiatan
11. Kelancaran kegiatan:
Kegiatan sesuai dengan rencana dan tujuan yg diharapkan, sehingga semua kegiatan
berjalan dengan lancar
12. Respon dari sasaran:
Audience aktif dalam kegiatan ini, audien mau bertanya dan aktif dalam kegiatan
penyuluhan maupun kegiatan UKS.

Materi Pelatihan

1. Materi Dasar:
a. Program UKS
b. Program Dokter Kecil

2. Materi Inti:
a. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
b. Sekolah dan Rumah Sehat

3. Materi Penunjang
a. Pencatatan dan pelaporan
b. Rujukan
(Materi Dasar)
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah
yang berada di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal
menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.

B. Tujuan
Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik/siswa yang di
dalamya mencakup : Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di
perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan TRIAS UKS), yang
meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler
b. Kegiatan ekstrakulikuler

2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif (terpadu dan
menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan (preventif)
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat


Pembinaan lingkunag kehidupan sekolah sehat mencakup:
a. Kegiatan bina lingkungan fisik
b. Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial

PENGERTIAN DOKTER KECIL


A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha
pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya dan sekolah
pada umumnya.

B. Tugas Dan Kewajiban


Selalu bersikap dan berperilaku sehat
Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan
terhadap dirinya masing-masing.
Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di sekolah.
Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah, misalnya :
a. Pekan kebersihan
b. Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Pekan gizi
d. Pekan kesehatan gigi
e. Pekan kesehatan mata, dll

C. Kriteria Peserta Dokter Kecil


Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil
Berprestasi di sekolah
Berbadan sehat
Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
Berbudi pekerti baik dan suka menolong
Di izinkan orang tua

D. Kegiatan Dokter Kecil


Menggerakkan teman untuk saling mengadakan :
o Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
o Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
o Penelitian penglihatan
o Pemeriksaan cacar, BCG
o Pemeriksaan kesehatan gigi
Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya
Pengobatan sederhana
Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah
Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas, perlengkapan,
persediaan air bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran
pembuangan.
Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam kebakaran, alat
bermain, lapangan bermain.
Pencatatan dan pelaporan.
Rujukan.

E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku laporan
dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas: piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll

(Materi Inti)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A. Definisi P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat dan tepat
sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)

B. Tujuan P3K
Mencegah cidera bertambah parah
Menunjang upaya penyembuhan

C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K


P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
U = Usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib (polisi/keamanan
setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat

D. Peralatan P3K terdiri atas


1. Bahan yang minimal harus tersedia
Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.
Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone iodine
Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.
2. Alat minimal yang disediakan
10 pembalut cepat
Pembalut gulung
Pembalut segitiga
Kapas
Plester
Kassa steril
Gunting
Pinset
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab gangguan
kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30
menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat cuping
hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan memepertahankan saluran
pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan tempat yang
sakit. Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap

KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar. Ruang lingkup
kesehatan lingkungan meliputi:
1. Lingkungan sekolah yang sehat
Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halamn untuk bermain
dan olah raga
Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman
Tata ruang yang rapi
Terdapat kotak P3K
Terdapat tabung pemadam kebakaran
Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup
Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum
Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah
Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler.
Kegiatan intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan kesehatan
yang disatukan dengan mata pelajaran lain yang relevan.
2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran yang
memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci
pakaian.
Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran
pembuangan air hujan
Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela harus
menghadap arah angin
Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk
membaca.
Dinding lantai harus kering dan tidak lembab
Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.
Halaman rumah harus selalu dibersihkan
Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah
Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus
3. Pengadaan Air bersih
- Syarat-syarat air bersih:
o Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan segar.
o Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu,
Mg, dan Hg
o Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E. coli.
- Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
o Sumur pompa tangan
o Sumur gali tertutup
o Mata air yang dirawat atau air perpipaan
o Penampungan air hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari lubang
penampungan tinja atau kotoran
- Air sehat
Merupakan air bersih yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit penyakit.
4. Pembuangan kotoran manusia
Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu:
a. Tertutup, harus terlindungi dari matahari dan hujan
b. Pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, dan tidak menimbulkan bau.
c. Lantainya disapu dan disikat bersih biar tidak licin
d. Dindingnya sering dibersihkan dan tampak terang
e. Air dalam bak sering diganti dengan yang baru
Syarat pembuangan air limbah yang sehat:
a. Tidak mengotori sumur, sungai dan danau
b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa
c. Tidak menyebabkan kecelakaan
d. Tidak mengganggu pemandangan
5. Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:
a. Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
b. Dibakar
c. Dibuat kompos
d. Untuk makanan ternak
e. Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut.
6. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

1. Judul Kegiatan: Pelatihan mengenai obat-obatan dalam P3K


2. Tujuan Kegiatan
Tujuan umum
Terpenuhinya kebutuhan kesehatan di MI Hidayatul Mubtadiin melalui penggunaan obat-obatan
dalam P3K yang baik dan benar.
Tujuan khusus
Kader Tiwisada MI Hidayatul Mubtadiin mengerti fungsi obat-obatan dalam P3K dan dapat
menggunakannya dengan baik di bawah pengawasan guru.
3. Waktu: 13 Mei 2017
4. Tempat Kegiatan: MI Hidayatul Mubtadiin
5. Langkah-langkah Kegiatan:
- Salam
- Perkenalan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- Menyampaikan materi penyuluhan
- Evaluasi pemahaman dari siswa MI yang telah diberikan penyuluhan
6. Pelaksana Kegiatan:
Mahasiswa DIV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang Semester VI
7. Metode:
- Ceramah
- Tanya jawab
8. Media
- Powerpoint
- LCD
9. Jumlah kehadiran sasaran:
Jumlah siswa yang hadir sejumlah 10 siswa
10. Ketepatan jadwal kegiatan:
Sesuai dengan rencana kegiatan
11. Kelancaran kegiatan:
Kegiatan sesuai dengan rencana dan tujuan yg diharapkan, sehingga semua kegiatan berjalan
dengan lancar
12. Respon dari sasaran:
Audience aktif dalam kegiatan ini, audiecen mau bertanya dan aktif dalam kegiatan
penyuluhan maupun kegiatan UKS.

Lampiran materi :
Obat-obatan yang minimal dibutuhkan dalam P3K adalah:
1. Bahan untuk membersihkan tangan:
a. Sabun: untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang menempel di tangan,
mencegah penularan penyakit.
b. Cairan Alkohol: untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang tidak terlihat di
tangan.
2. Obat-obatan untuk membersihkan luka:
a. Air bersih
b. Povidone Iodine (Betadine): untuk mencegah/menghentikan pertumbuhan bakteri
di dalam luka.
3. Obat untuk mengurangi rasa nyeri:
a. Parasetamol
4. Obat-obatan untuk menyadarkan orang pingsan:
a. Parfum
b. Minyak kayu putih

SATUAN ACARA PENYULUHAN


( SAP )

Topik : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


Sasaran : Siswa kelas 3,4,5 MI Hidayatul Mubtadiin
Hari/Tanggal : Jumat, 5 Mei 2017
Waktu : Pukul 9.30 10.00 WIB
Alokasi Waktu : 10 menit
Tempat : MI Hidayatul Mubtadiin
Penyuluh : Awaludin Jamal
Ilmiyatus Sadiyah
Rosa Yuniartha
Novidia Sagita

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang pengertian ISPA, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, penanganan ISPA, pasien diharapkan dapat memahami tentang penyakit ISPA
dan cara penanganannya.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan 1x 30 menit, keluarga mampu:
o Menjelaskan pengertian ISPA
o Menyebutkan penyebab ISPA
o Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
o Menjelaskan pencegahan ISPA
o Menjelaskan penanganan ISPA

B. Sub-Pokok Bahasan Penyuluhan


o Pengertian ISPA
o Penyebab ISPA
o Tanda dan gejala ISPA
o Pencegahan ISPA
o Pengobatan ISPA

C. Media
o Lembar balik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan penanganan
ISPA.
o Leaflet pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan penanganan ISPA.

D. Rancangan Tempat

Ket:
1: Penyuluh
2: Siswa
3: Layar
2 3

E. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluh Respon Estimasi Metode

Waktu
1 Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1.menjawab salam 2 menit ceramah

2. Memperkenalkan diri 2. memperhatikan

3. Menjelaskan tujuan 3. memperhatikan


umum 4. memperhatikan
4. Kontrak waktu

2 Penyampaian Penyampaian materi 1. Memperhatikan


materi 1. Materi penjelasan dan 5 menit
mencermati materi
a. Menjelaskan
pengertian dan klasifikasi
ISPA

b. Menjelaskan
penyebab ISPA
Ceramah
c. Menjelaskan tanda dan
&
gejala ISPA
Tanya jawab
d. Menjelaskan
pencegahan ISPA

e. Menjelaskan
penanganan ISPA

2. Memberikan
kesempatan untuk 2. Bertanya

bertanya

3. Menjawab pertanyaan
peserta 3. Memperhatikan
jawaban
3 Penutup Penutup a. Memperhatikan 3 menit ceramah

a. Menyimpulkan hasil
penyuluhan b. Menjawab salam
b. Mengahiri dengan
salam

F. Evaluasi
Aspek Waktu Metode Alat
Evaluator
Kognitif Setelah materi Wawancara Daftar
Tim penyaji
Afektif selesai pertanyaan
Daftar pertanyaan
1. Jelaskan pengertian ISPA!
2. Sebutkan beberapa penyebab ISPA!
3. Sebutkan tanda dan gejala ISPA!
4. Bagaimana pencegahan ISPA!

G. Sumber
Meadow,Sir Roy dan Simen. 2002. LectusNotes: Pediatrika. Jakarta: PT.Gelora Aksara
Pratama.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit. Jakarta: EGC.
Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta ;EGC.
Karel, Meila S. 2005. Menjadi Dokter Anak di rumah. Jakarta: Puspa Swara.

H. Materi (Lampiran)
1. Pengertian
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan
gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow,
Sir Roy, 2002: 153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute
Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ
adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis mencakup
saluran pemafasan bagian atas.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil
untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan
ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).

2. Klasifikasi
Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi dua golongan
yaitu golongan umur dibawah 2 bulan, dan golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun.
a. Golongan umur dibawah 2 bulan
o Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya
tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau frekuensi napas cepat (frekuensi
pernafasan 60 kali permenit atau lebih).
o Bukan Pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia jika ditemukan penyakit batuk pilek biasa, dan tidak
ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau tidak ditemukan
napas cepat (frekuensi pernafasan kurang dari 60 kali permenit).

b. Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun


o Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan nafas cepat
dengan frekuensi pernafasan 50 kali per menit atau lebih (usia 2 12 bulan), atau
frekuensi pernafasan 40 kali per menit atau lebih (untuk usia 1 5 tahun).
o Pneumonia Berat
Yang dimaksud pneumonia berat jika ditemukan sesak nafas dalam
pemeriksaan fisik dan saat inspirasi adanya tarikan dinding dada bagian bawah.
Namun saat dilakukan pemeriksaan anak harus dalam keadaan tenang, dan tidak
menangis.

o Bukan Pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia adalah jika tidak ada napas cepat, dan tidak
ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah, jadi penderita hanya mengalami
batuk pilek biasa.

3. Etiologi
Virus dan bakteri
Seperti virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influenzae.
Alergen spesifik
Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas .
Perubahan cuaca dan lingkungan
Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke hujan dan
lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
Aktifitas
Kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan
kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita
ISPA.
Asupan gizi yang kurang.

4. Tanda dan Gejala


Gejala dari ISPA Ringan
Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau lebih
gejala-gejala sebagai berikut :
a. Batuk
b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada
waktu berbicara atau menangis)
c. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung
d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37oC

Gejala dari ISPA Sedang


Seseorang dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari ISPA
ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Pernafasan cepat (fast breating) sesuai umur yaitu: untuk kelompok umur kurang
dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih dan kelompok umur 2
bulan sampai kurang dari 5 tahun : frekuensi nafas 50 kali atau lebih untuk umur
2 sampai kurang dari 12 bulan dan 40 kali per menit atau lebih pada umur 12
bulan sampai kurang dari 5 tahun.
b. Suhu lebih dari 39 O C (diukur dengan termometer)
c. Tenggorokan berwarna merah
d. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak
e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
f. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)

Gejala dari ISPA Berat


Seseorang dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejal-gejala ISPA
ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Bibir atau kulit membiru
b. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun
c. Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah
d. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas
e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
f. Tenggorokan berwarna merah

5. Penularan
Penularan ISPA terutama melalui droplet (percikan air liur) yang keluar saat
penderita bersin, batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh
orang sehat. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak atau kontaminasi tangan oleh
sekret saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita.

6. Pencegahan
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit
ISPA pada anak antara lain :
a. Perbaikan peningkatan gizi
Penyusunan atau pengaturan menu
Cara pengolahan makanan
Variasi menu
b. Perbaikan dan santasi lingkungan
c. Pemeliharaan Kesehatan perorangan
d. Tindakan pencegahan pada bayi:
Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan terhadap penyakit tertentu.
Perbanyak ASI eksklusif
Jauhkan dari penderita ISPA

7. Penanganan
Perawatan ISPA di rumah
a. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat
badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering
dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu
juga tetap diberikan.
b. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari
biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk
menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat
penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak,
c. Menjaga kelancaran pernafasan
Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk
lendirnya dikeluarkan.
d. Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk
membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah
mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.
e. Mengatasi panas
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan paracetamol dan
atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk).
Pemberian kompres dengan cara: gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat
kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak,
ulangi bila kan sudah dingin.
f. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.
g. Berikan obat batuk herbal
Jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh ,
diminum tiga kali sehari.

Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat,
anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan
kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.

Anda mungkin juga menyukai