Lampiran Materi
MENGGOSOK GIGI
(SIKAT GIGI)
2. Langkah 2
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah
sekarang tangan anda sudah bersih dan aman.
Catatan !
Bila tidak ada wastafel atau kran air, kita bisa menggunakan air yang di tuangkan
dengan gayung. Idealnya memang menggunakan sabun cair, tetapi bisa digunakan sabun
batangan.
LAPORAN HASIL KEGIATAN
1. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Pelayanan kesehatan di MI Hidayatul Mubtadiin berjalan efektif.
Tujuan Khusus
Sumber daya pelayanan kesehatan MIHidayatul Mubtdiin memadai.
2. Waktu
Kegiatan pengaktifan UKS dilaksanakan mulai 6 13 Mei 2017 dengan rincian
sebagai berikut:
a. Pelatihan kader UKS bagi kelas 3, 4, dan 5 dilaksanakan selama 2 hari antara 6
dan 8 Mei 2017.
b. Pengaktifan ruang UKS dan pengelolaan kotak P3K, dilaksanakan selama 6 13
Mei 2017.
3. Tempat Kegiatan: MI Hidayatul Mubtadiin
4. Langkah-langkah Kegiatan
a. Pelatihan kader UKS
1) Penyusunan modul berisikan materi yang akan disampaikan
2) Seleksi kader UKS oleh guru wali kelas, guru olahraga, dan Pembimbing UKS
3) Pemberian teori oleh mahasiswa praktikan (hari pertama)
4) Demonstrasi oleh pemateri dan praktikum oleh peserta pelatihan (hari kedua)
5) Pemberian sertifikat kepada peserta
b. Pengaktifan ruang UKS dan pengelolaan kotak P3K
1) Survey lokasi ruangan yang akan digunakan UKS
2) Pengukuran ruangan
3) Pembuatan sketsa desain ruangan UKS
4) Pelaksanaan dekorasi ruang UKS
5) Simulasi penggunaan ruang UKS
6) Pengontrolan distribusi obat-obatan untuk kotak P3K
5. Pelaksana Kegiatan:
a. Pembina UKS MI Hidayatul Mubtadiin
b. Puskesmas Mojolangu
c. Mahasiswa praktikan sebagai pelatih
6. Metoda:
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Demonstrasi
d. Praktikum
7. Media
a. Proyektor
b. Laptop
c. Peralatan pertolongan pertama
8. Lampiran
- Materi
- Daftar hadir peserta
- Dokumentasi kegiatan
9. Jumlah kehadiran sasaran:
Jumlah siswa yang hadir sejumlah 10 siswa
10. Ketepatan jadwal kegiatan:
Sesuai dengan rencana kegiatan
11. Kelancaran kegiatan:
Kegiatan sesuai dengan rencana dan tujuan yg diharapkan, sehingga semua kegiatan
berjalan dengan lancar
12. Respon dari sasaran:
Audience aktif dalam kegiatan ini, audien mau bertanya dan aktif dalam kegiatan
penyuluhan maupun kegiatan UKS.
Materi Pelatihan
1. Materi Dasar:
a. Program UKS
b. Program Dokter Kecil
2. Materi Inti:
a. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
b. Sekolah dan Rumah Sehat
3. Materi Penunjang
a. Pencatatan dan pelaporan
b. Rujukan
(Materi Dasar)
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah
yang berada di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal
menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik/siswa yang di
dalamya mencakup : Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di
perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan TRIAS UKS), yang
meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler
b. Kegiatan ekstrakulikuler
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif (terpadu dan
menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan (preventif)
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku laporan
dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas: piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll
(Materi Inti)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A. Definisi P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat dan tepat
sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)
B. Tujuan P3K
Mencegah cidera bertambah parah
Menunjang upaya penyembuhan
KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar. Ruang lingkup
kesehatan lingkungan meliputi:
1. Lingkungan sekolah yang sehat
Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halamn untuk bermain
dan olah raga
Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman
Tata ruang yang rapi
Terdapat kotak P3K
Terdapat tabung pemadam kebakaran
Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup
Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum
Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah
Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler.
Kegiatan intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan kesehatan
yang disatukan dengan mata pelajaran lain yang relevan.
2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran yang
memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci
pakaian.
Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran
pembuangan air hujan
Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela harus
menghadap arah angin
Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk
membaca.
Dinding lantai harus kering dan tidak lembab
Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.
Halaman rumah harus selalu dibersihkan
Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah
Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus
3. Pengadaan Air bersih
- Syarat-syarat air bersih:
o Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan segar.
o Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu,
Mg, dan Hg
o Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E. coli.
- Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
o Sumur pompa tangan
o Sumur gali tertutup
o Mata air yang dirawat atau air perpipaan
o Penampungan air hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari lubang
penampungan tinja atau kotoran
- Air sehat
Merupakan air bersih yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit penyakit.
4. Pembuangan kotoran manusia
Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu:
a. Tertutup, harus terlindungi dari matahari dan hujan
b. Pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, dan tidak menimbulkan bau.
c. Lantainya disapu dan disikat bersih biar tidak licin
d. Dindingnya sering dibersihkan dan tampak terang
e. Air dalam bak sering diganti dengan yang baru
Syarat pembuangan air limbah yang sehat:
a. Tidak mengotori sumur, sungai dan danau
b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa
c. Tidak menyebabkan kecelakaan
d. Tidak mengganggu pemandangan
5. Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:
a. Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
b. Dibakar
c. Dibuat kompos
d. Untuk makanan ternak
e. Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut.
6. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif
Lampiran materi :
Obat-obatan yang minimal dibutuhkan dalam P3K adalah:
1. Bahan untuk membersihkan tangan:
a. Sabun: untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang menempel di tangan,
mencegah penularan penyakit.
b. Cairan Alkohol: untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang tidak terlihat di
tangan.
2. Obat-obatan untuk membersihkan luka:
a. Air bersih
b. Povidone Iodine (Betadine): untuk mencegah/menghentikan pertumbuhan bakteri
di dalam luka.
3. Obat untuk mengurangi rasa nyeri:
a. Parasetamol
4. Obat-obatan untuk menyadarkan orang pingsan:
a. Parfum
b. Minyak kayu putih
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang pengertian ISPA, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, penanganan ISPA, pasien diharapkan dapat memahami tentang penyakit ISPA
dan cara penanganannya.
C. Media
o Lembar balik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan penanganan
ISPA.
o Leaflet pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan penanganan ISPA.
D. Rancangan Tempat
Ket:
1: Penyuluh
2: Siswa
3: Layar
2 3
E. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluh Respon Estimasi Metode
Waktu
1 Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1.menjawab salam 2 menit ceramah
b. Menjelaskan
penyebab ISPA
Ceramah
c. Menjelaskan tanda dan
&
gejala ISPA
Tanya jawab
d. Menjelaskan
pencegahan ISPA
e. Menjelaskan
penanganan ISPA
2. Memberikan
kesempatan untuk 2. Bertanya
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta 3. Memperhatikan
jawaban
3 Penutup Penutup a. Memperhatikan 3 menit ceramah
a. Menyimpulkan hasil
penyuluhan b. Menjawab salam
b. Mengahiri dengan
salam
F. Evaluasi
Aspek Waktu Metode Alat
Evaluator
Kognitif Setelah materi Wawancara Daftar
Tim penyaji
Afektif selesai pertanyaan
Daftar pertanyaan
1. Jelaskan pengertian ISPA!
2. Sebutkan beberapa penyebab ISPA!
3. Sebutkan tanda dan gejala ISPA!
4. Bagaimana pencegahan ISPA!
G. Sumber
Meadow,Sir Roy dan Simen. 2002. LectusNotes: Pediatrika. Jakarta: PT.Gelora Aksara
Pratama.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit. Jakarta: EGC.
Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta ;EGC.
Karel, Meila S. 2005. Menjadi Dokter Anak di rumah. Jakarta: Puspa Swara.
H. Materi (Lampiran)
1. Pengertian
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan
gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow,
Sir Roy, 2002: 153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute
Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ
adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis mencakup
saluran pemafasan bagian atas.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil
untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan
ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).
2. Klasifikasi
Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi dua golongan
yaitu golongan umur dibawah 2 bulan, dan golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun.
a. Golongan umur dibawah 2 bulan
o Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya
tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau frekuensi napas cepat (frekuensi
pernafasan 60 kali permenit atau lebih).
o Bukan Pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia jika ditemukan penyakit batuk pilek biasa, dan tidak
ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau tidak ditemukan
napas cepat (frekuensi pernafasan kurang dari 60 kali permenit).
o Bukan Pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia adalah jika tidak ada napas cepat, dan tidak
ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah, jadi penderita hanya mengalami
batuk pilek biasa.
3. Etiologi
Virus dan bakteri
Seperti virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influenzae.
Alergen spesifik
Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas .
Perubahan cuaca dan lingkungan
Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke hujan dan
lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
Aktifitas
Kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan
kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita
ISPA.
Asupan gizi yang kurang.
5. Penularan
Penularan ISPA terutama melalui droplet (percikan air liur) yang keluar saat
penderita bersin, batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh
orang sehat. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak atau kontaminasi tangan oleh
sekret saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita.
6. Pencegahan
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit
ISPA pada anak antara lain :
a. Perbaikan peningkatan gizi
Penyusunan atau pengaturan menu
Cara pengolahan makanan
Variasi menu
b. Perbaikan dan santasi lingkungan
c. Pemeliharaan Kesehatan perorangan
d. Tindakan pencegahan pada bayi:
Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan terhadap penyakit tertentu.
Perbanyak ASI eksklusif
Jauhkan dari penderita ISPA
7. Penanganan
Perawatan ISPA di rumah
a. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat
badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering
dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu
juga tetap diberikan.
b. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari
biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk
menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat
penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak,
c. Menjaga kelancaran pernafasan
Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk
lendirnya dikeluarkan.
d. Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk
membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah
mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.
e. Mengatasi panas
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan paracetamol dan
atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk).
Pemberian kompres dengan cara: gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat
kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak,
ulangi bila kan sudah dingin.
f. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.
g. Berikan obat batuk herbal
Jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh ,
diminum tiga kali sehari.
Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat,
anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan
kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.