Anda di halaman 1dari 60

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

BAB I
ACUAN POKOK-POKOK PENUGASAN
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA, BETON, DAN KAYU

A. Permasalahan
Permasalahan yang akan dihadapi adalah bagaimana merencanakan bangunan gedung
kuliah B Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan menjadi suatu bangunan satu lantai
yang struktur utamanya terdiri dari struktur baja, beton dan kayu. Sistem struktur utama yang
berupa rangka batang baja, sedangkan sistem pondasi berupa pondasi tapak beton bertulang.
Gambar arsitek bangunan existing ini dapat diambil datanya dengan melaksanakan observasi
langsung, berupa denah.

B. Penugasan
Tugas yang akan dikerjakan adalah meliputi hal-hal berikut:
1. Membuat perhitungan/analisa struktur (Dimensionering).
2. Menggambarkan konstruksi tersebut secara lengkap.

C. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi:
1. Perhitungan analisa struktur terdiri dari:
a. Analisa pembebanan,
b. Analisa struktur akibat beban tetap,
c. Analisa struktur akibat beban sementara (beban angin),
d. Dimensionering, dan
e. Analisa deformasi.
2. Penggambaran terdiri dari:
a. Denah pondasi dan kolom disertai potongan-potongan,
b. Denah(sistem) atap,
c. Gambar sistem struktur utama (gambar potongan melintang dan memanjang), dan
d. Gambar detail struktur utama.

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-1


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

D. Spesifikasi
1. Mutu baja : BJ 52,
2. Mutu kayu: kelas II,
3. Tegangan izin tanah ss=0,4;0,5;0,6;0,7 [kg/cm2] (pilih satu),
4. Mutu beton untuk pondasi K125; K175; K225 (pilih satu),
5. Penutup atap genteng dengan derajat kemiringan 41
6. Jarak antar kaki kuda-kuda berturut-turut pada rentang 3,3 m.
7. Hal-hal lain lihat:
PMI (Peraturan Muatan Indonesia)
PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia)
PPBBI (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia)
PBI (Peraturan Beton Indonesia)
Buku Teknik Sipil, dll.

E. Time Schedule

Minggu Ke-
No. Pekerjaan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Analisa Pekerjaan
Analisa Struktur
2
Akibat Beban Tetap
Analisa Struktur
3 Akibat
Beban Sementara
Dimensionering
4 (Struktur Utama
dan Pondasi)
Analisa
5
Deformasi
6 Penggambaran

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-2


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

F. Catatan
1. Perhitungan hendaknya dibuat dengan rapi (menggunakan komputer dengan font Old
Style 11, spasi 1,5) dan dibukukan,
2. Gambar dibuat pada kertas kalkir,
3. Penilaian diberi untuk tiap item pekerjaan dan nilai akhir adalah nilai rata-rata dari item
pekerjaan,
4. Penilaian didasarkan pada:
a. Kebenaran analisa/perhitungan
b. Ketepatan dalam memenuhi time schedule yang sudah ditetapkan,
c. Kerapian gambar/laporan
5. Hal-hal lain dijelaskan secara lisan didalam kelas.

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-3


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

BAB II
ANALISA STRUKTUR

A. DIMENSIONERING GORDING KAYU

Diketahui :

- Jarak antar kuda-kuda (bentang gording) = 3,3 m


- Kemiringan kuda-kuda 41
- Mutu Kayu Kelas II dengan = 105 /2 dan = 800 /3
- Jenis Atap Genteng mempunyai berat 50 /2
- Muatan berguna (beban hidup) = 20 /2
- Jarak Antar Gording = 1 m

- Lendutan izin = 200
- Muatan Angin = 40 /2

Ditanya : Tentukan ukuran penampang Gording kayu tersebut !

Penyelesaian :

1. Analisa pembebanan setelah atap terpasang


Pembebanan :
Atap genteng 50 kg/m2 . 1 m = 50 kg/m1 (PPI)
Berat sendiri 0,08 m . 0,15 m . 1 m . 800 kg/m3 = 12 kg/m1 (asumsi)
Beban angin (0,02 0,4) 40 kg / m 2 = 16,8 kg/m1

Beban hidup 1 m 20 kg / m 2 = 20 kg/m1 (PPI)


= 98,8 kg/m1

Ambil q 100 kg/m1

Menentukan dimensi gording b.h = b.1,5 b berdasarkan lendutan izin.


f L
200 330
200 165 cm dengan pembebanan q 100 kg / m1 1 kg / cm1

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-4


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

a. Dimensionering Berdasarkan Lendutan pada Kondisi Atap Telah Terpasang

Lendutan izin dianggap adalah akar dari kuadrat lendutan arah x ditambah kwadrat
lendutan arah y.


f fx fy f
2 2 2
f x2 f y2

5 q x L4 5 q y L4
fx ; fy
384 E I y 384 E I x

Dimana: q x sin 41 q sin 41 1 0,656 kg / cm1

q y cos 41 q cos 41 1 0,755 kg / cm1

I y 121 b 3 1,5b 0,125b 4

I x 121 b (1,5b) 3 0,281b 4

E 10 5 kg / cm 2


f 2 f x2 f y2

1012,97 2 1165,85 2
1,65 2 ( ) ( )
Iy Ix

355.335,21 504.526,09
1,65 2
0,0156b 8 0,0790b 8

65.671.469,09 17.213.545,92
1,65 2 [dikali b 8 ]
b8 b8

1,65 2 b 8 65.671.469,09 17.213.545,92

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-5


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

82.885.015,01 18
b { } 8,62 cm
1,65 2
ambil b 10 cm maka h 1,5b 15 cm

Koreksi :

5 q x L4 5 0,656 330 4
fx 0,810 cm
384 E I y 384 10 5 (0,125.10 4 )

5 q y L4 5 0,460 330 4
fy 0,415 cm
384 E I x 384 10 5 (0,281.10 4 )


f f x f y 0,810 2 0,415 2 0,910 cm f 1,65 cm OK
2 2

Dicoba dimensi gording kayu b x h = 10 x 15 (cm)

b. Koreksi Terhadap Lendutan dengan Analisa Pembebanan pada Tahap


Pemasangan Atap
Analisa pembebanan pada tahap pemasangan atap :

Beban pekerja, berada di tengah bentang P = 100 kg (PPI)


Berat sendiri 0,1 m . 0,15 m . 1 m . 800 kg/m3 q 12 kg/m1(=0,12 kg/cm1)
Gambar Gording 10/15

P = 100 kg
q = 0,12 qx = 410

qy

q x sin 41 q sin 41 0,12 0,079 kg / cm1 ; L 330 cm

q y cos 41 q cos 41 0,12 0,091 kg / cm1 ; E 105 kg / cm 2

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-6


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

I y 121 b 3 h 121 103 15 1250 cm 4

I x 121 b h 3 121 10 15 3 2812,5 cm 4

Px sin 41 q sin 41 100 75,47 kg

Py cos 41 q cos 41 100 65,61 kg

5 q x L4 5.0,079.330 4
- Lendutan akibat q : f xq 0,098 cm
384 E I y 384.10 5.1250

5 q y L4 5.0,091.330 4
f yq 0,050 cm
384 E I x 384.10 5.2812,5

Px L3 65,61.330 3
- Lendutan akibat P : f xP 0,39 cm
48 E I y 48.10 5.1250

Py L3 75,47.330 3
f yP 0,20 cm
48 E I x 48.10 5.2812,5

f max ( f xq f xP ) 2 ( f yq f yP ) 2

f max (0,098 0,39) 2 (0,050 0,20) 2

f max 0,55 cm


f max 0,55 cm f 1,65 cm OK , Dimensi gording memenuhi

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-7


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

c. Koreksi Terhadap Tegangan Maksimum


1) Kondisi Atap Telah Terpasang
Gording 10/15

q= 1,0 kg/cm
qx = 410

qy
l = 330 cm
q

My (max)

My 1

Mx 1 Mx (max)

Ly (max)
Ly 1

Ly

Lx (max)

Lx 1
Lx

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-8


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Momem maksimum terjadi di tengah bentang

M y 18 q L2 cos 41 18 1,0 330 2 cos 41 10.273,484 kg.cm

M x 18 q L2 sin 41 18 1,0 330 2 sin 41 8.930,604 kg.cm

a) Tegangan lentur maksimum terjadi di tengah bentang


My 10.273,484
y 27,396 kg
cm 2
Wx 1
6 10 15 2

M x 8.930,604
x 1 35,722 kg
cm 2
6 10 15
2
Wy

My Mx
max 27,396 35,722 63,118 kg cm 2 85 kg / cm 2 OK
Wx Wy

b) Tegangan geser maksimum terjadi di tumpuan


Lx 12 q L sin 41 12 1,0 330 sin 41 108,250 kg
L y 12 q L cos 41 12 1,0 330 cos 41 124,527 kg

L y S x 124,527 (10 7,5 3,75)


y 1,245 kg
b Ix 10 ( 121 10 15 3 ) cm 2

L x S y 108,250 (15 5 2,5)


x 1,624 kg
bIy 10 ( 121 15 10 3 ) cm 2


max y x 1,245 1,624 2,869 kg cm 12 kg / cm 2 OK
2

c) Tegangan idiil maksimum diperkirakan terjadi di x = 1 m dari tumpuan pada


tampang y = 6,5 cm dan x = 4 cm .
I x 121 b h 3 121 10 15 3 2812,5 cm 4 ; S x1 b 1 7 70 cm 3 ; b 10 cm

I y 121 b 3 h 121 103 15 1250 cm 4 ; S y1 h 1 4,5 67,5 cm3 ; h 15 cm

Lx1 ( 12 q L q x) sin 41 ( 12 1,0 330 1,0 100) sin 41 42,644 kg


L y1 ( 12 q L q x) cos 41 ( 12 1,0 330 1,0 100) cos 41 32,184 kg

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-9


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

L x1 S y1 42,644 67,5
x1 0,230 kg
bIy 10 1250 cm 2

L y1 S x1 32,184 70
y1 0,080 kg
b Ix 10 2812,5 cm 2

1 x1 y1 0,230 0,080 0,310 kg


cm 2

M x1 {( 12 q L x) (q x 2x )} sin 41 {( 12 1,0 330 100) (1,0 100 100


2 )} sin 41

7544,679 kg.cm

M y1 {( 12 q L x) (q x 2x )} cos 41 {( 12 1,0 330 100) (1,0 100 100


2 )} cos 41

8679,160 kg.cm

y1 6,5 cm ; x1 4 cm

M x1 x1 7544,679.4
x1 24,143 kg cm 2
Iy 1250

M y1 y1 8679,160.6,5
y1 20,059 kg
cm 2
Ix 2812,5

1 x1 y1 24,143 20,059 44,202 kg


cm 2


i 12 3 12 44,202 2 3.0,310 44,213 kg cm lt 85 kg / cm 2 OK
2

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-10


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

2. Kondisi Atap Sedang Dipasang


Gording 10/15

P = 100 kg (beban bekerja)


= 410
qx
q= 0,12 kg/cm

qy

l = 330 cm

Mx

My

Lx1
Lx (max)
Lx

Lv(max)

Lv1

Lv

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-11


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

a. Tegangan lentur maksimum terjadi di tengah bentang

AV 12 ( P (q L)) 12 [100 (0,12 330)] 69,8 kg

M x [ AV L 2100 (q L 2100 L 4100 )] sin 41 [69,8 3302100 (0,12 3302100 3304100 )] sin 41
4.745,603 kg.cm

M y [ AV L2100 (q L2100 L4100 )] cos 41 [69,8 3302100 (0,12 3302100 3304100 )] cos 41
5.459,192 kg.cm

x1 5 cm ; y1 7,5 cm
M x x 4745,603.5
x 18,982 kg cm 2
Iy 1250

My y 5459,192.7,5
y 14,558 kg cm 2
Ix 2812,5

lt max x y 18,982 14,558 33,540 kg cm 85 kg cm OK
2 2

b. Tegangan geser maksimum terjadi di tumpuan


Lx AV sin 41 69,800 sin 41 45,793 kg
L y AV cos 41 69,800 cos 41 52,679 kg

L x S y 45,793 (15 5 2,5)


x 0,69 kg
= Lx (max)
bIy 10 ( 121 15 10 3 ) cm 2

L y S x 52679 (10 7,5 3,75)


y 0,53 kg cm 2
b Ix 10 ( 12 10 15 )
1 3


max y x 0,69 0,53 1,22 kg cm 12 kg / cm 2 OK
2

c. Tegangan idiil maksimum diperkirakan terjadi di tengah bentang x = 115 cm dari


tumpuan pada tampang y = 6,5 cm dan x = 4 cm
M x1 M x 4745,603 kg.cm ; I x 121 b h 3 121 10 15 3 2812,5 cm 4
M y1 M y 5459,192 kg.cm ; I y 121 b 3 h 121 103 15 12 50 cm 4
x1 4 cm ; y1 6,5 cm

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-12


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

M x1 x1 4745,603.4
x1 15,186 kg
cm 2
Iy 1250

M y1 y1 5459,192.6,5
y1 12,617 kg
cm 2
Ix 2812,5

1 x1 y1 15,186 12,617 27,803 kg cm 2

Lx1 [ AV (q L2115 )] sin 41 [69,8 (0,12 3302115 )] sin 41 36,542 kg


L y1 [ AV (q L 2115 )] cos 41 [69,8 (0,12 3302115 )] cos 41 42,943 kg

S x1 b 1 7 70 cm 3 ; S y1 h 1 4,5 67,5 cm3 ; b 10 cm ; h 15 cm

L x1 S y1 36,542.67,5
x1 0,197 kg
bIy 10 1250 cm 2

L y1 S x1 42,943.70
y1 0,107 kg
b Ix 10 2812,5 cm 2

1 x1 y1 0,197 0,107 0,304 kg


cm 2

i 12 3 12 27,8032 3.0,304 2 27,808 kg cm 2


i 27,808 kg cm 85 kg / cm 2 OK
2

Kesimpulan :

Dimensi gording kayu ukuran 10 x 15 [cm] dapat dipakai karena memenuhi terhadap
syarat lendutan dan tegangan.

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-13


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

B. Perhitungan Pembebanan
Data-data yang diperoleh:
Derajat atap () = 40
BJ siku-siku baja = 52 Mpa
Bentang gording (Lg) = 3,3 m
Mutu kayu = kelas II
Elastisitas kayu (E) = 100000 kg/cm2
Berat jenis kayu () = 800 kg/m3
Berat atap genteng (Ws) = 50 kg/m2
Beban hidup akibat beban hujan (PLL) = 20 kg/m2
Muatan angin (PWL) = 40 kg/m2
Dimensi gording
Lebar (b) = 0,1 m
Tinggi (h) =0,15 m
Panjang atap miring (S) = 15,96 m
Panjang seluruh profil siku per kuda-kuda = 59,09635 m
Untuk setengah bentang (Lps)
Profil siku = 60.60.10
Berat profil siku-siku (Wps) = 8,69 kg/m
Panjang bentang kuda-kuda (Lk) = 24,60 m
Berat plafond (Wp) = 11 kg/m2
Berat penggantung (Lp) = 7 kg/m2
Factor pengali untuk panjang profil siku (f) = 1,1
Panjang tembok (Y) = 3,31 m
bi = m1 = m2
Y1 = Y2

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-14


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Beban mati (DL)


a. Perhitungan pembebanan akibat beban mati (PDL)

Beban Mati/Gravitasi (Dead Load)


No. Bagian Perhitungan Nilai
(15,96 : 1,0) + 1 = 16,96
1 Jumlah Gording 17 Buah
Dibulatkan menjadi = 17 buah

2 Atap 50 x 3,3 x 15,96 = 2633,400 kg

3 Gording 0,10 x 0,15 x 17 x 3,3 x 800 = 673,200 kg

4 Rangka Batang 1,1 x 2 x 59,09635 x 5,42 = 704,665 kg

Plafond
5 3,3 x (11 + 7) x 12,3 = 730,620 kg
penggantung

Total qDL = 4741,885 kg

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-15


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

1) Beban atap = Ws x Lg x S
2) Beban gording = b x h x (jumlah gording) x Lg x
3) Beban rangka = f x 2 x Lps x Wps
Lk
4) Beban plafond = Lg x (Wp+Lp) x
2

b. Mencari Masing-masing Nilai PDL, Akibat Beban Mati/Gravitasi (Dead Load)

No. Rumus Perhitungan Hasil


1 PDL 1 = QDL x (bi1/S) = 4741,885 x (0,62 /15,96) = 184,209 kg
2 PDL 2 = QDL x (bi2/S) = 4741,885 x (1,24 /15,96) = 368,417 kg
3 PDL 3 = QDL x (bi3/S) = 4741,885 x (1,11 /15,96) = 329,793 kg
4 PDL 4 = QDL x (bi4/S) = 4741,885 x (1,13 /15,96) = 335,735 kg
5 PDL 5 = QDL x (bi5/S) = 4741,885 x (1,37 /15,96) = 407,041 kg
6 PDL 6 = QDL x (bi6/S) = 4741,885 x (1,71 /15,96) = 508,059 kg
7 PDL 7 = QDL x (bi7/S) = 4741,885 x (1,95 /15,96) = 579,366 kg
8 PDL 8 = QDL x (bi8/S) = 4741,885 x (1,95 /15,96) = 579,366 kg
9 PDL 9 = QDL x (bi9/S) = 4741,885 x (1,95 /15,96) = 579,366 kg
10 PDL 10 = QDL x (bi10/S) = 4741,885 x (1,95 /15,96) = 579,366 kg
11 PDL 11 = QDL x (bi11/S) = 4741,885 x (0,98 /15,96) = 291,168 kg
PDL = 4741,885 kg

Kontrol : Total QDL = PDL Total

4741,885 kg = 4741,885 kg OK !

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-16


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Beban Hidup (LL)


a. Pembebanan akibat beban hidup (PLL)

Beban Hidup/Gravitasi (Life Load)


No. Bagian Perhitungan Nilai

1 Hujan 3,3 x 15,96 x 20 = 1053,360 kg

Total qLL = 1053,360 kg

1) Beban hidup = Lg x S x PLL

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-17


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

b. Mencari Masing-masing Nilai PLL, Akibat Beban Hidup/Air Hujan (Live Load)

No. Rumus Perhitungan Hasil


1 PLL 1 = QLL x (bi1/S) = 1053,360 x (0,62 /15,96) = 40,920 kg
2 PLL 2 = QLL x (bi2/S) = 1053,360 x (1,24 /15,96) = 81,840 kg
3 PLL 3 = QLL x (bi3/S) = 1053,360 x (1,11 /15,96) = 73,260 kg
4 PLL 4 = QLL x (bi4/S) = 1053,360 x (1,13 /15,96) = 74,580 kg
5 PLL 5 = QLL x (bi5/S) = 1053,360 x (1,37 /15,96) = 90,420 kg
6 PLL 6 = QLL x (bi6/S) = 1053,360 x (1,71 /15,96) = 112,860 kg
7 PLL 7 = QLL x (bi7/S) = 1053,360 x (1,95 /15,96) = 128,700 kg
8 PLL 8 = QLL x (bi8/S) = 1053,360 x (1,95 /15,96) = 128,700 kg
9 PLL 9 = QLL x (bi9/S) = 1053,360 x (1,95 /15,96) = 128,700 kg
10 PLL 10 = QLL x (bi10/S) = 1053,360 x (1,95 /15,96) = 128,700 kg
11 PLL 11 = QLL x (bi11/S) = 1053,360 x (0,98 /15,96) = 64,680 kg
PLL = 1053,360 kg

Kontrol : Total QLL = PLL Total

1053,360 kg = 1053,360 kg OK !

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-18


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Beban Angin (WL)


a. Pembebanan akibat beban angin (PWL)

Beban Angin (Wind Load)


No. Bagian Perhitungan Nilai

1 Angin Tekan 1 (WT 1) ((0,8) - 0,4)x 15,96 x 3,3 x 40 = 884,822 kg

2 Angin Tekan 2 (WT 2) 0,9 x 3,31 x 3,3 x 40 = 393,228 kg

3 Angin Hisap 1 (WH 1) -(0,4) x 15,96 x 3,3 x 40 = -842,688 kg

4 Angin Hisap 2 (WH 2) -(0,4) x 3,31 x 3,3 x 40 = -174,768 kg

Total qWL = 260,594 kg

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-19


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

1) Angin tekan 1 = ((0,02 x )-0,4) x S x Lg x PWL


2) Angin tekan 2 = 0,9 x Y x Lg x PWL
3) Angin hisap 1 = -(0,4) x S x Lg x PWL
4) Angin hisap 2 = -(0,4) x Y x Lg x PWL

Catatan:
a) Angin tekan 1 = angin tekan yang bernilai positif, berada di bagian atas
atap sebelah kiri.
b) Angin tekan 2 = angin tekan yang bernilai positif, berada di bagian kolom
atau tembok sebelah kiri.
c) Angin hisap 1 = angin hisap yang bernilai negatif, berada di bagian atas
atap sebelah kanan.
d) Angin hisap 2 = angin hisap yang bernilai negatif, berada di bagian
kolom atau tembok sebelah kanan.

b. Mencari Masing-masing Nilai PWL (Tekan 1), Akibat Beban Angin (Wind Load)

No. Rumus Perhitungan Hasil


1 PWL 1 = QWL WT 1 x (m21/S) = 884,8224 x (0,62 /15,96) = 34,373 kg
2 PWL 2 = QWL WT 1 x (m22/S) = 884,8224 x (1,24 /15,96) = 68,746 kg
3 PWL 3 = QWL WT 1 x (m23/S) = 884,8224 x (1,11 /15,96) = 61,538 kg
4 PWL 4 = QWL WT 1 x (m24/S) = 884,8224 x (1,13 /15,96) = 62,647 kg
5 PWL 5 = QWL WT 1 x (m25/S) = 884,8224 x (1,37 /15,96) = 75,953 kg
6 PWL 6 = QWL WT 1 x (m26/S) = 884,8224 x (1,71 /15,96) = 94,802 kg
7 PWL 7 = QWL WT 1 x (m27/S) = 884,8224 x (1,95 /15,96) = 108,108 kg
8 PWL 8 = QWL WT 1 x (m28/S) = 884,8224 x (1,95 /15,96) = 108,108 kg
9 PWL 9 = QWL WT 1 x (m29/S) = 884,8224 x (1,95 /15,96) = 108,108 kg
10 PWL 10 = QWL WT 1 x (m210/S) = 884,8224 x (1,95 /15,96) = 108,108 kg
11 PWL 11 = QWL WT 1 x (m211/S) = 884,8224 x (0,98 /15,96) = 54,331 kg
PWL (Angin Tekan 1) = 884,822 kg

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-20


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

c. Mencari Masing-masing Nilai PWL (Tekan 2), Akibat Beban Angin (Wind Load)

No. Rumus Perhitungan Hasil


1 PWL 12 = QWL WT 2 x (Y21/Y) = 393,228 x (1,45 /3,31) = 172,260 kg
2 PWL 13 = QWL WT 2 x (Y22/Y) = 393,228 x (0,98 /3,31) = 116,424 kg
3 PWL 14 = QWL WT 2 x (Y23/Y) = 393,228 x (0,88 /3,31) = 104,544 kg
PWL (Angin Tekan 2) = 393,228 kg

d. Mencari Masing-masing Nilai PWL (Hisap 1), Akibat Beban Angin (Wind Load)

No. Rumus Perhitungan Hasil


1 PWL 1 = QWL WH 1 x (m11/S) = -842,688 x (0,62 /15,96) = -32,736 kg
2 PWL 2 = QWL WH 1 x (m12/S) = -842,688 x (1,24 /15,96) = -65,472 kg
3 PWL 3 = QWL WH 1 x (m13/S) = -842,688 x (1,11 /15,96) = -58,608 kg
4 PWL 4 = QWL WH 1 x (m14/S) = -842,688 x (1,13 /15,96) = -59,664 kg
5 PWL 5 = QWL WH 1 x (m15/S) = -842,688 x (1,37 /15,96) = -72,336 kg
6 PWL 6 = QWL WH 1 x (m16/S) = -842,688 x (1,71 /15,96) = -90,288 kg
7 PWL 7 = QWL WH 1 x (m17/S) = -842,688 x (1,95 /15,96) = -102,960 kg
8 PWL 8 = QWL WH 1 x (m18/S) = -842,688 x (1,95 /15,96) = -102,960 kg
9 PWL 9 = QWL WH 1 x (m19/S) = -842,688 x (1,95 /15,96) = -102,960 kg
10 PWL 10 = QWL WH 1 x (m110/S) = -842,688 x (1,95 /15,96) = -102,960 kg
11 PWL 11 = QWL WH 1 x (m111/S) = -842,688 x (0,98 /15,96) = -51,744 kg
PWL (Angin Hisap 1) = -842,688 kg

e. Mencari Masing-masing Nilai PWL (Hisap 2), Akibat Beban Angin (Wind Load)

No. Rumus Perhitungan Hasil


1 PWL 12 = QWL WH 2 x (Y11/Y) = -174,768 x (1,45 /3,31) = -76,560 kg
2 PWL 13 = QWL WH 2 x (Y12/Y) = -174,768 x (0,98 /3,31) = -51,744 kg
3 PWL 14 = QWL WH 2 x (Y13/Y) = -174,768 x (0,88 /3,31) = -46,464 kg
PWL (Angin Hisap 2) = -174,768 kg

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-21


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

f. Beban PWL yang dimasukkan ke dalam SAP 2000

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-22


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

1) Untuk beban angin tekan 1, yaitu PWL vertikal (Z), dan PWL horizontal (X).

PWL Vertikal (Z) PWL Horizontal (X)


No. PWL
PWL x Cos PWL x Sin
1 PWL 1 25,941484 kg 22,550575 kg
2 PWL 2 51,882968 kg 45,101149 kg
3 PWL 3 46,443625 kg 40,372803 kg
4 PWL 4 47,280447 kg 41,100241 kg
5 PWL 5 57,322312 kg 49,829495 kg
6 PWL 6 71,548287 kg 62,195940 kg
7 PWL 7 81,590152 kg 70,925194 kg
8 PWL 8 81,590152 kg 70,925194 kg
9 PWL 9 81,590152 kg 70,925194 kg
10 PWL 10 81,590152 kg 70,925194 kg
11 PWL 11 41,004281 kg 35,644457 kg
PWL (Angin Tekan 1)
PWL = 667,784012 kg PWL= 580,495436 kg

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-23


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

2) Untuk beban angin hisap 1, yaitu PWL vertical (Z), dan PWL horizontal (X).

PWL Vertikal (Z) PWL Horizontal (X)


No. PWL
PWL x Cos PWL x Sin
1 PWL 1 -24,706187 kg -21,476747 kg
2 PWL 2 -49,412373 kg -42,953495 kg
3 PWL 3 -44,232044 kg -38,450306 kg
4 PWL 4 -45,029017 kg -39,143104 kg
5 PWL 5 -54,592703 kg -47,456684 kg
6 PWL 6 -68,141256 kg -59,234255 kg
7 PWL 7 -77,704942 kg -67,547835 kg
8 PWL 8 -77,704942 kg -67,547835 kg
9 PWL 9 -77,704942 kg -67,547835 kg
10 PWL 10 -77,704942 kg -67,547835 kg
11 PWL 11 -39,051714 kg -33,947117 kg
PWL (Angin Tekan 1) PWL= -635,985060 kg PWL= -552,853047 kg

Kontrol :

1. Angin Tekan 1 (PWL Tekan 1) = PWL (Tekan 1)


884,822 kg 884,822 kg
2. Angin Tekan 2 (PWL Tekan 2) = PWL (Tekan 2)
393,228 kg 393,228 kg
3. Angin Hisap 1 (PWL Hisap 1) = PWL (Hisap 1)
-842,688 kg -842,688 kg
4. Angin Hisap 2 (PWL Hisap 2) = PWL (Hisap 2)
-174,768 kg -174,768 kg

Keterangan:

Angin Tekan 1 (PWL Tekan 1) = PWL (Tekan 1) = 884,822 kg OK!


Angin Tekan 2 (PWL Tekan 2) = PWL (Tekan 2) = 393,228 kg OK !
Angin Hisap 1 (PWL Hisap 1) = PWL (Hisap 1) = -842,688 kg OK !
Angin Hisap 2 (PWL Hisap 2) = PWL (Hisap 2) = -174,768 kg OK !

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-24


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

C. Gambar-Gambar Akibat Beton yang Diberikan

1. Beban Mati (DL)


a. Nilai yang Dimasukkan

b. Bentuk Deformasi

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-25


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

c. Reaksi Gaya Geser

d. Reaksi Momen

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-26


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

e. Nilai-Nilai Gaya Geser Disetiap Batang

f. Nilai-Nilai Reaksi Momen Disetiap Batang

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-27


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

2. Beban Hidup (LL)


a. Nilai yang Dimasukkan

b. Bentuk Deformasi

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-28


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

c. Reaksi Gaya Geser

d. Reaksi Momen

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-29


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

e. Nilai-Nilai Gaya Geser Disetiap Batang

f. Nilai-Nilai Reaksi Momen Disetiap Batang

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-30


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

3. Beban Angin (WL)


a. Nilai yang Dimasukkan

b. Bentuk Deformasi

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-31


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

c. Reaksi Gaya Geser

d. Reaksi Momen

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-32


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

e. Nilai-Nilai Gaya Geser Disetiap Batang

f. Nilai-Nilai Reaksi Momen Disetiap Batang

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-33


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-34


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

D. PERENCANAAN STRUKTUR KAYU, BAJA DAN BETON


(DESIGN OF TIMBER, STELL AND REINFORCEFORCE CONCRETE)

A.
Lk = L {0,75 + 0,25 (S1/S2)}
Lk > 0,5L

Gaya yang dipakai untuk perencanaan


adalah gaya yang terbesar ( S2 )

B.
1
[1+0,88 ( )]
S2
Lk = L { }1/2
1,88

Lk > 0,66 L

B1.

Contoh lain, dengan gambar bidang tekan


balok yang bervariasi (tidak melalui titik
tengah t).
1
[1+2,18 ( )]
S2
C. Lk = { }
3,18

Lk > 0,42 L

Gaya yang dipakai untuk perencanaan


adalah S2.

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-35


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

E. ANALISA TEKUK

1
{(1 + 0.88 [2]}
=
1.88

4233 kg
{(1 + 0.88 [11153 kg]}

Lk = 486,7
1.88

= 409,9769418 cm

= 409,977 cm

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-36


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Dicoba menggunakan pfofil 60 x 60 x 6

Data profil

Ag = 691 mm

ex = 16,9 mm
Lk= 409,977 cmIx=Iy= 228 x 103 mm4
rx = 18,2 mm
r = 11,7 mm
tp = 8 mm
fy = 240

Periksa kelangsingan penampang:

Flens

b 60
= = 10
t 6

200 200
= = 12,91
240

b 200
< penampang tak kompak
t

WebTak ada syarat, Karena sudah batang tersusun

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-37


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Kondisi tumpuan sendi sendi, k = 1.0

Dicoba menggunakan 10 buah plat kopel

4099,77
= = 455,53
10 1

1 455,53
i = = = 38,934 < 50
11,7

Arah sumbu bahan ( sumbu x )

1.0 4099,77
x = = = 225,262
18,2

x = (225,262) 1.2 1 = (46,721)

Arah sumbu bebas bahan ( sumbu y )

Iy = 2 ( I + ( Ag ( ey + tp / 2 )2 )

Iy = 2 (228x 103 + (691 ( 16,9 + 8 / 2 )2 )

Iy = 1059671,42 mm4

Aprofil= 2 x 691 mm2 = 1382 mm 2

Iy 1059671,42
ry = = = 27,691
Ag 1382

1.0 4099,77
y = = = 148,054
27,691

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-38


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

m
ix = x + (i)
2

2
= 225,2622 + (38,9342 )
2

=228,602

m
iy = y + (i)
2

2
= 148,054 + (38,934)
2

iy = 153,088

x> iy tekuk terjadi pada sumbu bahan ( sumbu x )

ix
cx =

228,602 240
cx =
200000

cx= 2,521
cx 1.2
= .

= 1.25 2,521

= 7,944

Nn= Ag . (fy / )

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-39


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Nn= 1382. (240 / 7,944)

Nn= 41752,266 Kg

Nn = 0.85 x 41752,266Kg = 35489,426 Kg

11153
( )=( ) = 0.3143 < 1.0
Nn 35489,426

Periksa terhadap tekuk lentur Torsi

Nnlt= Ag . fclt

+ 4. . .
fclt = ( ) [1 1 ]
2 ( + )

.
fcrz =

200000
G= = = 76923.07692 Mpa
2( 1 + ) 2( 1 + 0.3)

1 1 1
J = 2. = 2 [ 60 .6 + (60 6). 6] = 16416 Mpa
3 3 3

y0 = ex t/2 = 16,9 6/2 = 13,9 mm

x0 = 0

I + Iy (228 + 228). 103


ro = + y + x = + 13,9 + 0
1382
= 523,167 mm

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-40


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

. 76923,07692 16416
fcrz = = = 1746,528 Mpa
1382 523,167

y2 + x2 13,92 + 02
H=1 = 1 = 0,631
ro2 523,167

fy 240
fcry = = = 30,211 Mpa
ix 7,944

+ 4. . .
fclt = ( ) [1 1 ]
2 ( + )

30,211 + 1746,528 4 30,211 1746,528 0.631


fclt = ( ) [1 1 ]
2 0,631 (30,211 + 1746,528)

fclt =134,6409 Mpa

Nnlt= Ag . fclt

Nnlt= 1382 mm . 134,6409 Mpa

Nnlt= 186073,724 Kg
Jadi, tekuk lentur torsi menentukan

Nnlt = 0.85 x 186073,724 Kg = 158162,6654 Kg

11153
( )=( ) = 0.705 < 1.0
Nn 158162,6654

Maka profil 60 x 60 x 6 sanggup untuk menahan beban yang bekerja pada profil

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-41


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

F. ANALISA PLAT SIMPUL RANGKA BATANG

Diketahui: Suatu struktur rangka batang pada bagian titik simpul seperti tergambar diatas
dengan skala 1: 5.

Diameter baut batang vertikal = 16 mm dan untuk batang diagonal = 14 mm

Diminta: Hitunglah tegangan-tegangan maksimum yang terjadi pada:

1. Baut
2. Plat simpul
3. Profil siku
Penyelesaian:

Tegangan - Tegangan Maksimum yang Terjadi:


1. Baut

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-42


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

P 24482,40 kg
= = 1 = 3044,14 cm2
A (4 . . 1,62 ) 4

2. Plat Simpul
23,5 31 31 31
18 . 23,5 ( ) + 18 . 31 (40,5 + ) + 18 . 31 (88,5 + ) + 18 . 31 (136,5 + )+
2 2 2 2
31 31 26,4381
18 .31 (184,5 + ) + 18 . 31 (232,5 + ) + 18 . 26,4381 (280,5 + )
2 2 2
=
423 + 558 + 558 + 558 + 558 + 558 + 457,8858
y = 154,96 mm (Titik pusat penampang potongan a a)

d1 = 61,1005 mm = 6,11 cm (dari gambar)


M = D1 . d1 = 23121,07 . 6,11 = 141269,74 kgcm
N = 23121,07 . cos 55o = 13261,70 kg
L = 23121,07 . sin 55o = 18939,67 kg
1
= ( . 1,8 . 30,6942 ) = 282,64 3
6
= [306,94 6(17)] . 18 = 3688,92 2 = 36,89 2

141269,74
lt = = = 499,82 /2
282,64
13261,70
n = = = 359,49 /2
36,89
= 499,82 + 359,49 = 859,31 /2
24482,40
= = = 663,66 /2
36,89
= 499,82 2 + 3 (663,66)2 = 1253,46 /2

2. Profil Siku (tinjauan pada batang H1 H2)


Lsamb = 4 (3 . 1,6) = 19,2 cm
0,8
= + = 1,69 + = 19,2
2 2
Aprofil siku 90.90.13 = 27,0 cm (lihat tabel)
2,09
Aef = Anet (1 - ) = {(2 . 27,0) (2 . 1,6 . 0,6)} {(1 19,2)} = 52,3 cm2
24482,40
= = = 468,115 /2
52,3

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-43


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

G. PERENCANAAN PONDASI TELAPAK

Rencanakan pondasi pelat beton bertulangyang memikul kolom 40 x 40 cm dengan ketentuan


perencanaan sebagai berikut:

S1 =4868,91 kg S2 =1506,20 kg

S1v = S1 x Sin 450

= 4868,91 x Sin 450

= 3442,839 kg

S2v = S2 x Sin 450

= 1506,20 x Sin 450

= 1065,044 kg

V = S1v + S2v

= 3442,839kg + 1065,044 kg

= 4507,883kg

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-44


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Pt = V

= 4507,883kg

= 45,08KN

M = V x Tinggi kolom

= 45,08 kN x 4 m

= 180,32kNm

M = 180,32KNm

Mutu bahan:

Beton, fc = 15 Mpa

Baja, fy = 240 Mpa

Daya dukung tanah ijin, qa = 187 kN/m2

Kedalaman dasar pondasi 1,7 m

Selimut beton , S = 75 mm

Ukuran kolom bujur sangkar, b x h = 400 x 400 mm

Penyelesaian:

Karena tebal pondasi telapak belum diketahui untuk menghitung berat pondasi dan tanah di
atasnya maka digunakan nilai berat rata-rata yaitu :

+ 16+ 23
= = = 19,6 kN/m3
2 2

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-45


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Maka, tekanan tanah yang timbul di bawah pondasi akibat beban tersebut di atas adalah

= 1,7 m x 19,6 kN/m3 = 33,32 kN/m2

Dengan demikian, qe = qa tekanan tanah

= 187 33,32

= 153,68 kN/m2

Ukuran pondasi:

45,08
As perlu = = = 0,293 m2
153,68

Ukuran pondasi telapak bujur sangkar, B = = 0,293 = 0,541 m ,diambil B = 1 m

Aaktual = 1 x 1 = 1 m2

Tekanan tanah terfaktor yang diakibatkan oleh beban luas:

.
qu =

45,08 180,32. 0,5


=
1 0,0833

= 45,08 1082,353

qu min = -1037,273kN/m2

qu max = 1127,433 kN/m2

Tebal pondasi telapak ditentukan berdasarkan persyaratan kuat geser. Asumsikan tebal pondasi
telapak, h = 300 mm; selimut beton, S = 45 mm ; dan gunakan tulangan diameter D19 ,

maka d = h S d

= 300 45 9,5

=245,5mm

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-46


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Kekuatan geser

1000 400
1. Geser 1 arah x = = 245,5
2 2 2 2

x = 54,5 mm

Luas bidang yang diarsir A

A = B . x = 1000 x 54,5 mm = 0,0545m2

x d Gaya geser Vu

Vu = qu max x A = 1127,433x 0,0545

d h Vu = 61,445 kN

B= 1000 mm

Kuat geser beton tanpa tulangan untuk 1 arah

1
Vc = 6
. bw . d

1
s = 6
15 . 1000 . 245,5 x 10-3

= 158,470 kN

X d 40 Vc = 0,6 x 158,470 = 95,082 kN > Vu OK

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-47


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

2. Geser 2 arah

Keliling bidang geser bo

400 bo = 4(b + d) = 4(400 + 245,5) mm

= 2582 mm

Luas bidang yang diarsir A

d/2 d/2 A = B2 (b + d)2

= 12 (0,4 + 0,2455)2

d h = 0,5833 m2

400 + d Gaya geser Vu :

Vu=qumaxxA = 1127,433x0,5833= 657,632 kN

400 Kuat geser beton tanpa tulangan untuk 1 arah

2
1. Vc = (1 + ) (2) . bo . d

2
s = (1 + 1) (215) . 2582 . 245,5 . 10-3

=14730,063 kN

400 + d

1000 mm

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-48


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

. 1
2. Vc = ( + 2) (12 ) . . dipakai kolom sudut , maka s = 20

20 . 245,5 1
= ( + 2) (12 15) .2582 .245,5 .10-3
3650

= 684,376 kN

3. Vc = (4) . . = (415) 2582 .245,5 . 10-3 = 9820,042 kN

Vc yang diambil adalah Vc terkecil yaitu 684,376 kN

Maka, Vc= 0,6 x Vc = 0,6 x 684,376 kN= 410,626 kN

Tinjauan lentur

1 0,4
x = =2
2 2 2

x = 0,30 m

fmin qu

a I fmax fmax - fmin

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-49


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan


Pot I-I =

()
I X a =

0,30( 1127,433(1037,273 )
= 1

= 649,412 kN/m

a I qu

c fmax- fmin

2/3 x

MI-I = (fmax . a)(x2) + (fmax-(fmin+a)) . x . (2/3 x)2

= (1127,433x 649,412)(0,302) + (1127,433(1037,273+649,412).0,30.(2/3.0,30)2

= 32956,675 kNm

Perhitungan penulangan:

0,85 . 1 . 600
b = (600+)

0,85 . 0,85 . 15 600


= (600+240)
240

= 0,032

max = 0,75 b = 0,75 x 0,032 = 0,024

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-50


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

perlu = 0,5 b = 0,5 x 0,032 = 0,016

As = perlu . b . d = 0,016 . 1000 . 245,5 = 3928 mm2


Digunakan tulangan D19 As = 4 (192) = 283,528 mm2

3928
Jumlah tulangan , n = = 13,85 14 buah Jadi, digunakan tulangan D19 30 mm
283,528

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-51


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-52


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Struktur perletakan kolom:

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-53


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Sambungan dengan las sudut (las electroda)

Batang 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

Ketentuan: Baja 37

tarik = tekan = 1600 kg/cm2

baja = las = 0,6 = 0,6 . 1600

= 960 kg/cm2

Perhitungan praktis:

Pmax = 4868,91kg (batang 2)

a = 0,707 . 0,5= 0,353

Panjang las :

. 34
=
.

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-54


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

4868,91 . 34
=
960 . 0,353

= 10,776 cm 11 cm

Syarat minimum panjang las

l = 10 . a

= 10 . 0,353

= 3,53 cm 4 cm (menentukan)

tebal las = 0,353 cm

kaki las = 0,500 cm

panjang las = 4 cm

tebal pelat simpul = 0,8 cm

S1 = 4868,91 kg S2 = 1506,20kg

Pelat baja perletakan

Fv = S2 . sin 450+ S1 . sin 450

= 1506,20. sin 450+ 4868,91. sin 450

= 4507,884kg

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-55


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Fh = S2 .cos 450 S1 . cos 450

= 1506,20. cos 450 - 4868,91. cos 450

= -2377,795 kg

Lebar pelat kaki:

K175 ; B = 60 kg/cm2

Fv = 4507,884kg

Pelat berdiri pada beton tanpa tulang

b = 2,3

ambil, a = 20 cm

.
b = B . a

4507,884 . 2,3
= 60 . 20

= 8,64cm 9 cm

.
q =

4507,884 . 2,3
= 9

= 1152,015kg/cm

Tebal pelat kaki:

M1 = Mmax = 1/12 .q. l12 = 1/12 .1152,015. 202 = 38400,5kgcm

M2 = Mm = 1/2 . q. l22 = 1/2 .1152,015. 102 = 57600,75 kgcm (menentukan)

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-56


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

W = 1/6 . b . t2 = 1/6 . 9 . t2 = 1,5 t2

2 2
= w =

57600,75
1,5 t2 = 1600

57600,75
t = = 4,899 cm 5 cm
2400

Banyak anker:

Ambil baut = 1,27 cm

P = Fh = 2377,795kg

= 1120 kg/cm2

Kekuatan geser baut (anker)

.2 . 1,272
Ng = = 1120 = 1419 kg
4 4

2377,795
n = = = 1,676 2 anker ambil 4 buah anker.
1419

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-57


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

H. PONDASI SETEMPAT

Ketentuan:

K175 ; B = 60 kg/cm2 ; bp = 8,5 kg/cm2

t = 1400 kg/cm2 ; U 24

Tegangan izin tanah t = 0,5 kg/cm2

Normal , P = 4507,884kg

Perencanaan:

Pembebanan:

Gaya normal kolom = 4507,884kg

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-58


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Perkiraan berat pondasi = 450,7884 kg

Total = 4958,6724 kg

Momen tidak ada

Menentukan luas dasar pondasi: 6-20


Luas pondasi >

19

4958,6724
= 10-20
0,5

=9917,3448 cm2 I

Ambil ukuran pondasi dasar

200 x 85= 17000 cm2>9917,3448 cm2 (OK) I

200

Menentukan ht (berdasarkan tegangan geser pons)

4958,6724
bp = = < bp = 8,5 kg/cm2
4(30+)

4958,6724
= < 8,5 Geser Pons 25
120 +4 2

= 34ht2 + 1020 ht 4958,6724 = 0 35

ht = 4,2573cm ambil ht = 20 cm
25
0,5 . 85 . 25
b = 7 = 7 = 0,714 kg/cm ( b OK)
2
. .20 85 . . 20
8 8

70
MI-I = . q . l2

= . (0,5 . 85) 252 = 13281,25 kgcm

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-59


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

208
Ca = = 7,332 (ambil 8) h= ht 8 = 20 8 = 12
24 .13281,25

85 .1400

= 0

1400
= 4,556 >0 = = = 0,972 (OK)
. 24 .60

na = 0,01976

0,01976
Aperlu = .8,5 .20 = 0,139 cm2
24

Apakai = 10 20 ( 3,95 cm2) syarat tulangan minimum

Kolom Pondasi

Tulangan praktis

A = 0,5 % x luas kolom efektif

= 0,5 % x 35 x 70 = 12,25 cm2

A pakai = 5 19 mm ( = 14,176 cm2 ) beugel 6 20

Kerja Proyek dan Instalasi Bangunan Gedung Halaman II-60

Anda mungkin juga menyukai