Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
A. Rasional
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
atau kedudukan sentral untuk mengembangkan kompetensinya sehingga setiap
individu dapat mencapai tingkat taqwa, beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berilmu, sehat, serta memiliki akhlak yang mulia. Kreatif, mandiri, terampil dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung agar tercapainya tujuan tersebut perlu adanya pengembangan
kompetensi peserta didik serta adanya para pendidik yang kompeten dan
disesuaikan dengan potensi perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik, sesuai dengan tuntutan lingkungannya.

Penyusunan KTSP ini sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang
ada didaerah dan meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam bidang
akademis maupun nonakademis, memelihara budaya daerah, mengikuti
perkembangan IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa.

Umtuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem


pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun dengan mengacu pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi lulusan (SKL) yang ditetapkan pemerintah
untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan KTSP ini
berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP
19/2005.

B. Landasan
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19);
Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal
36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5),
(13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4),
(5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat

1
(1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16
ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (2), (3); Pasal 20.
3. Standar Isi
SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi kelulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk
dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester
dari jenis dan pendidikan dasar dan menengah. Standar isi ditetapkan dengan
Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006

4. Standar Kompetensi Kelulusan


SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006

2. Tujuan Pengembangan KTSP

Tujuan Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Sampang ini adalah :

Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan


kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan takwa serta akhlak mulia.
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi,
minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta
didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Pengembangan kurikulum akan memperhatikan keseimbangan tuntutan


pembangunan daerah dan nasional
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum akan dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Dinamika perkembangan global
Kurikulum akan dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara
global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum akan dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan
ciri khas satuan pendidikan.
Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMP Negeri 2
Sampang
Kurikulum disusun dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Sampang termasuk
didalamnya untuk penyusunan RPS dan Renop serta RAPBS.

3. Prinsip Pengembangan KTSP

A. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk
pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi dan
berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun
oleh BSNP.

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendudkung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengfan potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan serta menghargai
dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen

3
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis, oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik indonesia (NKRI)

B. Acuan Operasional Penyusunan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia


Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional san sosial, spiritual dan kinestetik peserta
didik

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk
itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendudkung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontektual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi san seni

7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
bergama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

5
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri
dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat


Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain

11. Kesetaraan Jender


Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan
dan memperhatikan kesetaraan jender

12. Karakteristik satuan pendidikan


Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi dan
ciri khas satuan pendidikan.
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional adalah Berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

2. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan Pendidikan Dasar adalah Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlaq mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI SEKOLAH

1. VISI
Beriman, terdidik, berprestasi, berbudi pekerti dan berbudaya

2. INDIKATOR VISI
a. Terwujudnya warga sekolah yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
yang Maha Esa
b. Terwujudnya siswa yang menguasai IPTEK dan terampil
c. Terwujudnya siswa yang unggul dalam akademik dan nonakademik
d. Terwujudnya siswa yang santun dalam kehidupan sehari-hari
e. Terwujudnya warga sekolah yang menjunjung tinggi budaya daerah dan
budaya Nasional

Visi sekolah merupakan harapan yang ingin dicapai oleh sekolah. Visi adalah gambaran
masa depan yang diinginkan oleh sekolah, agar sekolah dapat menjamin kelangsungan
dan perkembangannya.

C. MISI SEKOLAH

1. MISI
a. Mengembangkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan semua kegiatan pendidikan
b. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas kelulusan
c. Meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik sesuai dengan IPTEK
d. Meningkatkan kualitas tenaga pendidikan
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
f. Meningkatkan kualitas manajemen sekolah
7
g. Mengembangkan kehidupan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari
h. Mengembangkan kebudayaan daerah dan nasional dalam kegiatan sekolah
i. Meningkatkan partisipasi orangtua dan masyarakat lingkungan sekolah

Misi adalah upaya untuk mewujudkan visi. Misi merupakan penjabaran visi dalam
bentuk rumusan tugas dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk
mewujudkan misi. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan
atau terdapat benang merah secara jelas.

D. TUJUAN SEKOLAH

1. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kurikulum yang baku sesuai pedoman KTSP
b. Memiliki SKBM 7,00
c. Dapat meraih prestasi dalam cabang Olahraga dan Seni di tingkat
Kabupaten dan Provinsi
d. Peningkatan kualitas kelulusan sampai 0,25%
e. Meningkatkan guru yang profesional 60%
f. Terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah sampai 80%
g. Terwujudnya siswa yang disiplin, tertib dan bertanggung jawab
h. Mampu mewarisi nilai-nilai budaya bangsa
i. Terwujudnya dukungan yang kuat dari orang tua murid dan masyarakat
j. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, nyaman dan kondusif untuk
belajar.
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan


Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah dirumuskan mengacu
kepada tujuan umum pendidikan berikut yaitu :
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
keperibadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Struktur KTSP pada jenjang pendidikan menengah yang tertuang dalam SI meliputi
lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1


Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata Cakupan


Pelajaran
1 Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi
pekerti atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama
2 Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
Kepribadian dan kepribadian dimaksudkan untk
meningkatkan kesadaran dan wawasan
peserta didik akan status, hak dan
kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan jender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
9
kepada hukum, ketaatan membayar pajak dan
sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan
nepotisme.

3 Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan


Teknologi dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB
dimaksudkanuntuk memperoleh kompetensi
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berfikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika


dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasikan keindahan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi
dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual
sehingga mampu menilmati dan mensyukuri
hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis
5 Jasmani, Olahraga dan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
Kesehatan dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB
dimaksud untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sportivitas dan
kesadaran hidup sehat serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerjasama dan hidup
sehat
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran,
sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbatasan dari
poerilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber dan
penyakit lain yang potensial dan mewabah

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka
dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip perkembangan kurikulum.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang
dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan konpetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlaq mulia,
sehat, berilmuy, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik sesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat serta status sosial
ekonomi dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
tekmologi dan seni berkembang secara dinamis dan oleh karena itu semangat
dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni.
d. Relevan dan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (Stock Holder) untuk menjamin relevan pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antar unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal
dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kepentingan masyarakat, berbangsa
dan berbegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling

11
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

D. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Dalam pelaksanaan kurikulum disetiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-
prinsip sebagai berikut :
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam
hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,
serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,
dinamis dan menyenangkan
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar beljar, yaitu :
(a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(b) belajar untuk memahami dan menghayati
(c) belajar untuk mampu melaksanakan berbuat secara efektif
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan, pengayaan dan/atau pertepatan sesuai dengan
potensi, tahap perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan
prinsip Tut Wuri Handayani, Ing Madyo Mangun Karso, Ing Ngarso Sung Tulodo
(di belakang memberi daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat
dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan
multi media, sumber belajar dan teknologi yang memdahi, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi
guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan
lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar
contoh dan teladan)
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya, serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajian secara optimal
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis
serta jenjang pendidikan.
STRUKTUR KURIKULUM SMP NEGERI 2 SAMPANG

Kelas dan Alokasi


Komponen Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1.Pend. Agama Islam 2 2 2
2.PPKn 2 2 2
3.Bahasa Indonesia 5 5 5
4.Bahasa Inggris 6 6 6
5.Matematika 6 6 6
6.I P A 5 5 5
7.I P S 5 5 5
8.Seni Budaya 2 2 2
9.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10. Tinkom 2 2 2
B. Muatan Lokal :
1. Bahasa Daerah 2 2 2
2. Tata Busana
Keterampilan Jasa 2 2 2
Elektronika
C. Pengembangan Diri
- Layanan Konseling
1 1 1
- Pramuka
- PMR
- Olahraga
a. tenis Meja
b. Bola Volly
c. Sepak Bola
d. Atletik
- Keagamaan
a. Tartil
b. Pengajian
c. Qiroatil Quran
- KIR
- Pencak Silat
Jumlah 42 42 42

E. Mata Pelajaran Muatan KTSP


Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keleluasaan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Disamping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
termasuk ke dalam isi kurikulum.

1. Mata Pelajaran
13
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan
pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI

a. Pendidikan Agama
Meliputi Agama Islam, Kristen, Katholik, Hindhu dan Budha, mengingat
kondisi sosial budaya masyarakat dilingkungan disekitar sekolah.

Tujuan
Memberikan wawasan keberagaman agama di Indonesia

b. Kewarganegaraan dan Kepribadian


Tujuan
Memberkan pemahaman kepada siswa tentang kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan
dan kesatuan

c. Bahasa Indonesia
Tujuan
Membina keterampilan secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan sarana
pemahaman terhadap IPTEK

d. Bahasa Inggris
Tujuan
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan
tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong
era globalisasi

e. Matematika
Tujuan
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika
dalam rangka penguasaan IPTEK

f. Ilmu Pengetahuan Alam


Meliputi : Fisika, Biologi
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK

g. Ilmu Pengetahuan Sosial


Meliputi : Sejarah, Ekonomi, Geografi
Tujuan
Memberikan pengetahuan sosial cultural masyarakat yang majemuk
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki
keterampilan hidup secara mandiri

h. Seni Budaya
Meliputi : Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari
Tujuan
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni
budaya nasional

i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


Tujuan
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
keterampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas,
tanggung jawab disiplin dan percaya diri pada siswa

j. Keterampilan / Teknologi Informasi dan Komunikasi


Tujuan
Memberikan keterampilan dibidang teknologi informatika dan
keterampilan yang sesuai bakat dan minat siswa

2. Muatan Lokal
Bahasa daerah merupakan muatan lokal yang diberikan di SMP negeri 2
Sampang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan daerah setempat
karena mayoritas di lingkungan SMP Negeri 2 Sampang masih
menggunakan bahasa Madura.

3. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan
kepramukaan, kepemimpinan dan kelompok ilmiah remaja.
Pengembangan diri bukan merpakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti
pada mata pelajaran.
Berdasarkan kondisi objektif sekolah, kegiatan pengembangan diri yang
dipilih sebagai berikut :

a. Layanan Konseling
Bertujuan
1. Membantu siswa dalam mengatasi serta memecahkan masalah
dalam kesulitan belajarnya.
2. Mengarahkan pengembangan karier siswa
3. Membantu siswa dalam pemilhan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi

15
4. Membantu siswa untuk mengatasi masalah dalam kehidupan
sosialnya

b. PMR dan Pramuka


Bertujuan
1. Melatih siswa untuk terampil dalam PPPK
2. Membantu mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang
lain
3. membantu siswa dalam mengembangkan sikap kerja sama
4. Membiasakan hidup sehat melalui UKS
5. Untuk melatih berorganisasi
6. Melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan tepat
7. Agar siswa cinta pada lingkungan yang bersih dan sehat

c. Keagamaan, Olahraga serta Seni dan Budaya


(a) Kegiatan Keagamaan meliputi :
1. Mengembangkan seni baca Al-Quran
2. Mengembangkan kajian agama
(b) Kegiatan olahraga meliputi Volly ball, Sepak bola, Tenis meja dan
Bela diri bertujuan :
1. Untuk mendapatkan prestasi tingkat kabupaten
2. Untuk mengkader pemain profesional
3. Membentuk tubuh yang sehat dan percaya diri
(c) Kegiatan semi rupa, musik, tari bertujuan :
1. Untuk mendapatkan prestasi di tingkat kabupaten
2. Untuk membekali siswa supaya cinta terhadap kesenian
daerahnya

4. Pengaturan Beban Belajar


a. Beban beljar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan
pendidikan SMP negeri 2 Sampang baik kategori standar maupun
mandiri
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat
dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban beljaar yang tetap.
Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk SMP Negeri 2 Sampang 0% - 50%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka.

Satu jam
Jumlah jam Minggu efektif Waktu
Pembelajaran
Kelas pelajaran per- per-tahun Pembelajaran
tatap
minggu ajaran /jam/tahun
muka/menit
VII,VIII, 40 42 38 1596
IX

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan
diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus
untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

NO MATA PELAJARAN KKM


A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 75
4 Bahasa Inggris 75
5 Matematika 75
6 Ilmu Pengetahuan Alam 75
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 75
8 Seni Budaya 75
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75
10 Tinkom 75
B Muatan Lokal
11 Bahasa Daerah 75
12 Keterampilan
- Tata Busana 75
- Ket. Jasa 75
- Elektronika 75

17
A. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan naik kelas dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar
dan menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada semester 1
dan semester 2 pada kelas yang diikuti
b. Pertimbangan kenaikan pada nilai raport semester 2
c.Nilai raport, maksimal 3 mata pelajaran di bawah KKM
d. Tidak ada nilai 50,00 atau kurang
e. Untuk aspek kepribadian, kelakuan minimal baik, aspek
kerajinan minimal cukup
f. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 10 hari dalam satu
semester

B. Standart Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus apabila :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal sesuai KKM pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran :
(i) Agama dan Akhlaq Mulia
(ii) Kewarganegaraan dan Kepribadian
(iii) Kesenian dan Estetika
(iv) Pendidikan Jasmani
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi
d. Lulus ujian nasional
e. Menyesuaikan dengan ketentuan pusat

6. Pendidikan Kecakapan Hidup


a. kurikulum untuk SMP negeri 2 Sampang dapat memasukkan
pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan sosial, kecakapan akademik dan atau kecakapan vokasional
b. pendidikan kecakapan hidup dapat diintegrasikan pada semua mata
pelajaran dan atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.

7. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta did
BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan untuk kegiatan pembelajaran peserta didik


selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, hari efektif fakultatif dan hari libur.
Tahun awal pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal dan jumlah
jam untuk pengembangan diri.
Hari efektif fakultatif adalah hari efektif yang digunakan untuk kegiatan lain (Pondok
Romadhon)

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kalnder pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas

JUMLAH MINGGU EFEKTIF TAHUN PELAJARAN 2010 2011

Semester Bulan JME HES HEF UTS LU LHB LS LPP LHR UAS JML
Juli 10 2 14 2 16
Agustus 10 2 15 7 5 1 3 31
September
4 14 4 12 30
10
I Oktober 10 4 20 6 5 31
Nopember
4 25 4 1 30
10
Desember
5 14 4 2 5 6 31
10

Jumlah 21 102 7 6 24 4 5 3 12
Januari 11 4 25 5 1 31
Pebruari 11 4 22 4 2 28
Maret 11 4 20 6 4 1 31
II
April 11 5 25 4 1 30
Mei 11 4 25 5 1 31
Juni 11 2 9 4 2 9 6 30

Jumlah 23 126 6 22 8 9 6
Keterangan :
JME : Jumlah Minggu Efektif LHB : Libur Hari Besar
HES : Hari Efektif Sekolah LS : Libur Semester
HEF : Hari Efektif Fakultatif LPP : Libur Permulaan Puasa
UTS : Ulangan Tengah Semester LHR : Libur Hari Raya
LU : Libur Umum UAS : Ulangan Akhir Semester

19
PROGRAM KEGIATAN SMP NEGERI 2 SAMPANG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No T A N G G A L JENIS KEGIATAN KELAS KETERANGAN


A Semester Ganjil
1 12 Juli 2010 Kegiatan Awal Tahun VII,VIII.IX Panitia
2 12,13,14 Juli MOS VII Panitia
2010
3 15 Juli-09Agust KBM VII,VIII.IX Guru Mapel
10
4 10-12 Agst 2010 Libur Permulan Puasa VII,VIII.IX Panitia
5 13-21 Agustus Keg Pondok VII,VIII.IX Panitia
10 Romadhon
6 17 Agustus 2010 Hari proklamasi VII,VIII.IX Panitia
7 23 Agst-4 Sep 10 KBM VII,VIII.IX Guru Mapel
8 6 18 Septe 10 Libur Hari Raya VII,VIII.IX
9 10 11 Sep 10 Idul Fitrih 1431 H
10 20 sep-16 Okt KBM VII,VIII.IX Guru Mapel
10
11 18 23 Okt 2010 UTS VII,VIII.IX Guru Mapel
12 25 Okt-11 Des KBM VII,VIII.IX Guru Mapel
10
13 17 Nop 2010 Idul Adha 1431 H
14 7 Des 2010 Tahun Baru Hijriyah
15 13 18 Des 10 UAS VII,VIII.IX Guru Mapel
16 20 24 Des 10 Penulisan Raport VII,VIII.IX Walikelas
17 25 Des 2010 Natal
18 27 31 Des 2010 Libur Semester VII,VIII.IX
B Semester Genap
14 1 Januari 2011 Tahun Baru 2011 VII,VIII.IX Panitia
15 3 jan-19 KBM VII,VIII.IX
Maret11
16 3 Pebruari 2011 Imlek VII,VIII.IX
17 16 Pebruari 2011 Maulud Nabi VII,VIII.IX
B 5 Maret 2011 Hari Raya Nyepi
18 21-26 Maret 11 UTS VII,VIII.IX Guru Mapel
19 28 Mar-4 Jun 11 KBM IX Guru Mapel
20 22 April 2011 Wafat Isa Almasih VII,VIII.IX
21 17 Mei 2011 Waisak IX
22 2 Juni 2011 Kenaikan Isa Almasih IX
23 6 11 Juni 2011 UKK VII, VIII Guru Mapel
24 13 18 Juni 2011 Penulisan Raport IX Wali Kelas
25 18 Juni 2011 Penerimaan Raport IX
26 20 jun-9 juli 2011 Libur Akhr Semester IX
Untuk Kegiatan :
1. Bimbel Kelas III
2. Try Out Kelas III
3. Ujian Nasional
4. Ujian Sekolah
5. Ujian Praktek
Jadwal ditentukan kemudian hari menunggu Jadwal dari Pusat

21
BAB V.
PENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelejaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian

B. Prinsip Pengembangan Silabus


1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan

2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional dan spiritual peserta didik

3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi

4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem
penilaian

5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar

6. Aktual dan Kontekstual


Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman beljaar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi

7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat

8. Menyeluruh
Komponen silabu mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor)

C. Unit Waktu Silabus


1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, pertahun dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

D. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus di SMP Negeri 2 Sampang dapat dilakukan oleh para guru
secara mandiri atau berkelompok tiap mata pelajaran kelas VII (MGMPS),
mengadakan Studi Banding KE SEKOLAH LAIN BAIK DI LINGKUNGAN Kabupaten
Sampang maupun di luar Kabupaten Sampang, dan mengikut sertakan Guru mata
pelajaran kelas VII dalam kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
pada atau kegiatan Work Shop Guru Mata pelajaran pada tingkat Kabupaten
Sampang
1. Disusun secara mandiri oleh guru mata pelajaran kelas VII apabila guru yang
bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi di SMP Negeri 2
Sampang dan lingkungannya
2. Apabila guru mata pelajaran kelas VII karena sesuatu hal belum dapat
melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah
dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan di SMP Negeri 2 Sampang
3. Di SMP Negeri 2 Sampang untuk kelas VII mata peljaran IPA dan IPS terpadu
disusun secara bersama oleh guru mata pelajaran yang terkait

E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut :
a. Urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran
c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar
mata pelajaran

2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

23
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan :
a. Potensi peserta didik
b. Relevansi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional dan emosional
peserta didik
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik
e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan dan
h. Alokasi waktu

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para


pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

5. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio dan penilaian diri
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi


b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria
ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi lriteria ketuntasan
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi
harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik
wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang
berupa informasi yang dibutuhkan

6. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,kedalaman, tingkat
kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam

7. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegeiatan pemebelajaran yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran
dan indikator pencapaian kompetensi.

25
BAB VI.
PENUTUP
Alhamdulillah kami telah menyelesaikan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

pendidikan (KTSP) SMP Negeri 2 Sampang.

Dengan segala kelebihan dan kekurangan kami menyadari bahwa Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini belum sempurna, untuk itu kritik, saran, serta

masukan demi perbaikan dan mutu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini

sangat kami harapkan.

Semoga dengan penyusunan Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini lebih dapat

menambah wawasan kita, lebih kreatif, mandiri, dewasa dalam menyikapi kurikulum

dan mudah-mudahan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih

meningkatkan mutu kurikulum sekaligus mutu pendidikan bagi SMP Negeri 2 Sampang

khususnya dan bagi kita semua pada umumnya.

27

Anda mungkin juga menyukai