Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah
merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya
atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu
kita memerlukan enrgi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan
makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung
tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau
lipid.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari
energi matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.
Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada
bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari
karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih
banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada
negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin
bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi
hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang
mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan
makanan kaya lemak maupun protein.

Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,


kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul

1
2

organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan
aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.

Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada


otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam
susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan
H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang
mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh
kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.

Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya.


Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan
karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2
gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis.
Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam
utilisasi karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penjelasan mengenai penamaan dan fungsi karbohidrat ?
2. Bagaimana penjelasan mengenai klasifikasi karbohidrat ?
3. Bagaimana penjelasan mengenai biosintesis karbohidrat ?
4. Bagaimana penjelasan mengenai identifikasi karbohidrat ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian karbohidrat
2. Untuk mengetahui peran dan fungsi karbohidrat
3. Untuk mengetahui klasifikasi karbohidrat
4. Untuk mengetahui biosintesis karbohidrat
5. Untuk mengetahui identifikasi karbohidrat
6. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fitokimia
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari bahasa
Yunani , skcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon,
hydrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewa dan jamur).
Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi
karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau
keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan
untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2)n yaitu senyawa-senyawa
yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun, terdapat
pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat palimg sederhana yang disebut
monosakarida, misalnya glukosa, glaktosa dan fruktosa. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida,
misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida)
dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

3
4

B. Peran dan Fungsi Karbohidrat


1) Fungsi Karbohidrat
a) Fungsi Karbohidrat Sebagai Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh.Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi seluruh
penduduk dunia karena relatif terjangkau dan mudah didapatkan.Setiap
gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.Keberadaan karbohidrat di
dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk
keperluan energi, sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai
glikogen, dan sebagian lagi sisanya diubah menjadi lemak untuk
kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak.Kegemukan adalah salah satu akibat dari terlalu banyak
mengkonsumsi karbohidrat.
b) Fungsi Karbohidrat Sebagai Pemberi Rasa Manis Pada Makanan
Fungsi karbohidrat berikutnya adalah memberi rasa manis pada
makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Gula tidak
mempunyai rasa manis yang sama, dan Fruktosa adalah jenisgula yang
paling manis.
c) Fungsi Karbohidrat Sebagai Penghemat Protein
Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka
protein akan digunakan sebagai cadangan makanan untuk memenuhi
kebutuhan energi dan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan karbohidrat
tercukupi, maka protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya
sebagai zat pembangun.
d) Fungsi Karbohidrat Sebagai Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna.
e) Fungsi Karbohidrat Untuk Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat dapat membantu proses pengeluaran feses dengan
cara mengatur peristaltik usus, hal ini dapat didapat dari selulosa dalam
5

serat makanan yang berfungsi mengatur peristaltik usus. Serat pada


makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus besar,
diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol
tinggi. Laktosa yang terdapat pada susu dapat membantu penyerapan
kalsium. Keberadaannya yang tinggal lebih lama dalam saluran cerna
memberikan keuntungan karena menyebabkan pertumbuhan bakteri baik.
2) Peran Karbohidrat
Peran dalam biosfer
Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan
di bumi, baik secara langsung atau tidak langsung.
Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan algafotosintetik
memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir
semua organisme heterotrof, termasuk manusia, benar-benar bergantung
pada organisme autotrof untuk mendapatkan makanan.
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi
karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi
organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah gula
berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat.menurut rozison
(2009) Senyawa ini merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang
digunakan langsung oleh organisme autotrof, misalnya glukosa, selulosa,
dan amilum.

C. Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
1) Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana (simple
sugar), dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja
dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak
menkjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah
gliseraldehida dan dihidroksiaseton
6

Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara


umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa.
Monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut tetrosa dengan
rumus C4H8O4. Pentosa adalah monosakarida yang mempunyai lima atom
karbon.
Glukosa
Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak
dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu,
sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil
akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan
berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan
tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %.
Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia,
keadaan ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus.
Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang
paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil
hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil
pemecahan sukrosa.
Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam
tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
Pentosa
Beberapa pentosa yang penting di antaranya ialah arabinosa, xilosa,
ribosa dan 2-deoksiribosa.
Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri
atas beberapa molekul monosakarida.
7

2) Disakarida
Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, Disakarida dapat
terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida.
Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik). pada bahan makanan
disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering
disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula
invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber: tebu (100%
mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.
Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul
glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum,
lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium
amilum akan berubah menjadi warna biru. Peranan perbandingan amilosa
dan amilo pektin terlihat pada serelia; Contohnya beras, semakin kecil
kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya,
semakin lekat nasi tersebut.
Pulut sedikit sekali amilosanya (1-2%), beras mengandung amilosa > 2%
Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4
golongan:
-amilosa tinggi 25-33%
-amilosa menengah 20-25%
-amilosa rendah 09-20%
-amilosa sangat rendah < 9%
Laktosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.
Sumber : hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.
-susu sapi 4-5%
8

-asi 4-7%
Laktosa dapat menimbulkan intolerance (laktosa intolerance) disebabkan
kekurangan enzim laktase sehingga kemampuan untuk mencema laktosa
berkurang. Kelainan ini dapat dijumpai pada bayi, anak dan orang
dewasa, baik untuk sementara maupun secara menetap. Gejala yang
sering dijumpai adalah diare, gembung, flatus dan kejang perut. Defisiensi
laktase pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, karena
bayi sering diare. Terapi diit dengan pemberian formula rendah laktosa
seperti LLM, Almiron, Isomil, Prosobee dan Nutramigen, dan AI 110 bebas
Laktosa. Formula rendah laktosa tidak boleh diberikan terlalu lama
(maksimum tiga bulan), karena laktosa diperlukan untuk pertumbu ban
sel-sel otak.
3) Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih
dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus
ataupun bercabang.Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida
saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain
disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna
putih dan tidak berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak
mempunyai sifat mereduksi, polisakarida yang dapat larut dalam air akan
membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya
adalah a. Amilum b. Glikogen c. Dekstrin d. Selulosa
Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida
dan disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya
yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
Amilum (zat pati)
Merupakan sumber enersi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk
dunia, terutama di negara sedang berkembang oleh karena di konsumsi
sebagai bahan makanan pokok. Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-
bijian merupakan sumber amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah
didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan
9

amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar


40%. Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas
membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut
gelatinisasi.
Dekstrin
Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih
sederhana, lebih mudah larut di dalam air, denganjodium akan berubah
menjadi wama merah.
Glikogen
Glikogen merupakan pati hewani, terbentuk dari ikatan 1000 molekul,
larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi
dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada
otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi
kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam
laktat selama post mortum. Sumber banyak terdapat pada kecambah,
serealia, susu, syrup jagung (26%).
Selulosa
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah
selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding
sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia,
oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak
dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat
memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.
Dahulu serat digunakan sebagai indeks dalam menilai kualitas makanan,
makin tinggi kandungan serat dalam makanan maka nilai gizi makanan
tersebut dipandang semakin buruk. Akan tetapi pada dasawarsa terakhir
ini, para ahli sepakat bahwa serat merupakan komponen penyusun diet
manusia yang sangat penting. Tanpa adanya serat, mengakibatkan
terjadinya konstipasi (susah buang air besar).
10

D. Biosintesis
Biosintesis adalah suatu proses yang dikatalisis oleh enzim yang terjadi
dalam organisme hidup, dimana substrat diubah menjadi senyawa lain (produk)
yang biasanya memiliki struktur lebih kompleks . proses biosintesis biasanya
terdiri atas beberapa tahap, dimana produk dari satu tahap akan menjadi
substrat bagi tahpa berikutnya. Beberapa contoh biosintesis: sintesis asam-asam
amino, protein, asam lemak, serta produk metabolit primer maupun sekunder
lainnya (vitamin, antibiotika, dll)

E. Identifikasi Karbohidrat
1) Test molisch, yaitu test umum
Prinsip reaksinya : karbohidrat akan bereaksi dengan asam sulfat pekat
sehingga terjadi dehidrasi karbohidrat dan terbentuk furfural atau
derifatnya setelah bereaksi dengan -naftol.
Pereaksi ini terdiri dari : 5 garam -naftol. Dilarutkan dalam 100 mL
alcohol 95%. Dicampurkan dengan asam sulfat.
Hasil reaksi pereaksi molisch yang direaksikan dengan karbohidrat positif
adalah terbentuknya cincin berwarna merah. Jika hasil reaksi tidak
membentuk cincin berwarna merah maka sampel yang di uji negative
terhadap karbohidrat.
2) Test selliwanof, yaitu test untuk ketosa
Prinsip reaksinya : reaksi terjadi karena adanya dehidrasi karbohidrat
dengan resorsinol (1,3-dihidroksi benzene), membentuk senyawa komplek
yang berwarna merah dari 1-hidroksi metal furfural.
Pereaksi ini terdiri dari : 50 mg resorsinol dilarutkan dalam 100mL HCl
setengan pekat (1:1) (pereaksi harus dibuat segar).
Hasil reaksi menunjukan positif karbohidrat jika terbentuk warna merah
bata.Sedangakan reaksi menunjukan hasil negative jika terbentuk warna
orange muda.
11

3) Test reduksi dalam suasana basa, yaitu test fehling dan benedict
Prinsip reaksi dari metoda fehling adalah dalam suasana basa gula-gula
reduksi akan mereduksi ion kupri menjadi kupro dan akan mengendap
dalam bentuk Cu2O yang berwarna merah bata.
Pereaksi fehling terdiri dari :
- Fehling A, terbuat dari 69,3 gram CuSO4 dalam 1 liter aquades
- Fehling B, terbuat dari 364 gram K.Na.tartat ditambah 100 gram NaOH
dalam 1 liter aquades.
Hasil reaksi yang positif akan terbentuk endapan berwarna merah bata
sedangakan hasil reaksi yang negative tidak akan terbentuk endapan.
Uji Benedict bertujuan membuktikan adanya gula reduksi. Pengujian ini
berdasarkan gula yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas
mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alakalis menjadi Cu+ yang mengendap
sebagai Cu2O berwarna merah bata.
Pereaksi Benedict dibuat dengan melarutkan 173 gram kristal natrium
sitrat dan 100 gram natrium karbonat anhidrous di dalam 800 mL air.
Aduklah, lalu saring. Kemudian, ke dalamnya ditambahkan 17,3 gram
tembaga sulfat yang telah dilarutkan dalam 100 mL air. Buat volume total
1 liter dengan penambahan air.
Prosedur Kerja:
1. Masukkan 5 tetes larutan uji dengan 15 tetes pereaksi benedict.
Campulah dengan baik
2. Didihkan di atas api kecil selama 2 menit atau masukkan dalam
penangas air mendidih selama 2 menit
3. Dinginkan perlahan-lahan
4. Perhatikan warna yang terbentuk

(Reaksi positif ditandai dengan timbulnya endapan warna biru kehijauan,


kuning, atau merah bata terkandung kadar gula pereduksi yang ada. Uji
12

benedict dapat pula digunakan untuk menentukan kadar gula dalam urin
secara semikuantitatif).

Warna Penilaian Konsentrasi


Biru/ Hijau Keuh - -
Hijau/ Hijau Kekuningan +1 Kurang dari
0,5%
Kuning Kehijauan/ Kuning +2 0,5 1,0%
Keruh
Jingga +3 1,0 2,0%
Merah Bata +4 Lenih dari 2%

4) Test reduksi dalam suasana asam, yaitu barfoed berfungsi untuk


membedakan mososakarida dan disakarida.
Prinsip reaksi : dalam suasana asam gula-gula golongan monosakarida
akan mereduksi ion kupri menjadi kupro dan akan mengendap dalam
bentuk Cu2O yang berwarna merah bata.
Pereaksi barfoed terdiri dari : 13,3 Cu.asetat, 1,9 mL asam asetat glacial,
dilarutkan dalam 200 mL aquades.
Prosedur Kerja:
1. Masukan ke dalam tabung reaksi 10 tetes larutan uji dan 10 tetes
pereaksi barfoed
2. Campurlah dengan baik dan panaskan di atas api kecil sampai
mendidih selama 1 menit atau masukkan dalam penangas air
mendidih selama 3 menit
3. Perhatikan warna yang terbentuk
4. Reaksi dinyatakan positif jika terbentuk endapan berwarna merah
bata.
5) Test Osazon (Metoda Fenil Hidrazin)
Uji Osazon bertujuan membedakan bermacam-macam karbohidrat
dari gambar kristalnya. Dasar teorinya adalah semua karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau
13

osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi


mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida
larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan. Namun,
sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang
terikat pada monomernya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon dari
monosakarida tidak larut dalam air mendidih.
Pereaksi fenil hidrazin terbuat dari : 2 gram hidrazin-HCl dalam 30 Ml
aquades, saring lalu tambahkan 3 gram natrium asetat lalu dikocok hingga
homogen.
Hasil reaksi dapat dilihat dengan meenggunakan mikroskop. Setiap jenis
karbohidrat akan membentuk kristalyang khas.
6) Test Iodium, test untuk Polisakarida
Prinsip reaksi : polisakarida(amilum, glikogen, dan dekstrin). Identifikasi ini
didasarkan pada pembentukan kompleks adsorpsi berwarna spesifik oleh
polisakarida akibat penambahan iodium. Amilum atau pati dengan iodium
menghasilkan berwarna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur
sedangkan glikogen dan sebagian pati terhidrolisis bereaksi dengan
iodium membentuk warna merah coklat.
Larutan Iodium 0,01 M dibuat dengan melarutkan 1,26 gram iod (I2) dan
2-2,5 gram Kalium Iodida (KI) dalam air sampai 1 Liter.
Prosedur Kerja
1. Masukkan 3 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi
2. Tambahkan 2 tetes larutan iodium
3. Amati warna spesifik yang muncul
7) Test Hidrolisis
Prinsip reaksi : sukrosa dalam suasana asam (HCl) akan
mengahasilkanhidrolisat (glukosa dan fruktosa). Hidrolisat yang terbentuk
diperiksa dengan barfoed, benedict, dan selliwanof.
8) Uji Bial
Uji Bial bertujuan membuktikan adanya pentosa. Dasar teori dari uji bial
adalah dehidrasi pentosa oleh HCl pekat menghasilkan furfural dan dengan
14

penambahan orsinol (3,5-dihidroksi toluena) akan berkondensasi membentuk


senyawa kompleks berwarna biru.
Pereaksi Bial dibuat dengan melarutkan 5,0 gram orsinol dalam alkohol
95% sampai volume 100 mL
Prosedur Kerja:
1. Masukan ke dalam tabung reaksi 5 tetes larutan uji dan 10 tetes
pereaksi bial
2. tambahkan HCl pekat campurlah dengan baik
3. Panaskan dalam api kecil sampai timbul gelembung-gelembung gas
ke permukaan larutan
4. Perhatikan warna atau endapan yang terbentuk (terbentuknya warna
biru menunjukkan adanya pentosa)
15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh manusia,


karena senyawa ini adalah penentu kelangsungan hidup manusia. Karbohidrat
sendiri terdiri atas karbon, hydrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki berbagai
fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya
glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada
hewa dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon
dioksida menjadi karbohidrat. Peran karbohidrat dalam biosfer adalah
karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang
dinamai gliseraldehida 3-fosfat.menurut rozison (2009) Senyawa ini merupakan
bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme
autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan amilum. Karbohidrat yang terdapat
pada makanan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu Monosakarida,
Disakarida dan Polisakarida.

15

Anda mungkin juga menyukai