Disusun oleh:
AIS MARWAH
P1337420916006
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada pasien dan
keluarga Ny M
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian mobilisasi (Pergerakan) pasca SC
2. Tujuan Mobilisasi
3. Manfaat mobilisasi
4. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi.
5. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi
6. Tahap-Tahap Mobilisasi Dini
7. Pelaksanaan Mobilisasi Dini
E. Media
1. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
G. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
Mengucapkan salam Menjawab salam
Menjelaskan nama dan akademi Mendengarkan
Menjelaskan tujuan pendidikan Mendengarkan
kesehatan
Menyebutkan materi yang
diberikan.
Menanyakan kesiapan peserta
2. 10 menit Pelaksanaan :
Penyampaian materi Mendengarkan
menjelaskan tentang Pengertian
Mobilisasi
Menjelaskan tujuan mobilisasi.
Menjelaskan manfaat mobilisasi
Menjelaskan Kerugian Bila
Tidak Melakukan Mobilisasi.
Menjelaskan Rentang Gerak
Dalam Mobilisasi Bertanya
Menjelaskan Tahap-Tahap
Mobilisasi Dini
Menjelaskan Pelaksanaan
Mobilisasi Dini
Tanya jawab
4. 5 menit Penutup :
Menutup pertemuan dengan Mendengarkan
menyimpulkan materi yang Menjawab salam
telah dibahas
Memberikan salam penutup
H. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yg dijelaskan pada ibu post partum.
LAMPIRAN 1
MATERI
B. Tujuan MobilisasI
Membantu jalannya penyembuhan penderita / ibu yang sudah melahirkan.
Untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka sayatan setelah operasi
seksio sesaria,
Mengurangi resiko terjadinya konstipasi.
Mengurangi terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan otot otot di
seluruh tubuh.
Mengatasi terjadinya gangguan sirkulasi darah, pernafasan, peristaltik maupun
berkemih.
C. Manfaat Mobilisasi
1. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.
a. Dengan bergerak, otot otot perut dan panggul akan kembali normal
sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa
sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan membantu memperoleh
kekuatan, mempercepat kesembuhan.
b. Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
c. Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus kembali normal.
d. Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja
seperti semula.
2. Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu merawat
anaknya.
Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan cepat pulih misalnya
kontraksi uterus, dengan demikian ibu akan cepat merasa sehat dan bisa
merawat anaknya dengan cepat.
3. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli.
Dengan mobilisasi sirkulasi darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya
trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan.
Minggu kedua setelah melahirkan atau 1-2 hari kemudian, setelah badan lebih fit
dari sebelumnya, lakukan gerakan berikut:
1. Dalam posisi telentang, ambil napas, tarik satu kaki hingga menekuk sambil
buang napas dari mulut, sementara kaki satunya tetap lurus. Tekuk kaki yang
lurus sambil ambil napas, dan luruskan kaki yang menekuk sambil buang
napas. Lakukan bergantian.
2. Dalam posisi telentang, tekuk kedua kaki. Letakkan tangan di samping badan.
Ambil napas, angkat pantat ke atas hingga rata dengan dada. Buang napas,
sambil kembali ke posisi semula.
Minggu ketiga setelah melahirkan, atau dua minggu setelah melahirkan, ibu bisa
melakukan gerakan-gerakan ini namun sebelumnya cek otot perut dahulu. Apakah
sudah rapat atau belum (dengan menekankan dua jari ke perut) atau konsultasikan
gerakan ini pada dokter sebelumnya.
1. Saat BAK. Lakukan; tahan BAK, keluarkan, tahan kembali. Lakukan hal ini
setiap kali BAK sampai BAK selesai.
2. Tidur telentang. Tekuk kedua kaki, angkat tangan, ambil napas sambil
julurkan tangan ke arah lutut hingga badan terangkat. Buang napas, turun dan
kembali ke posisi awal.
3. Tidur telentang. Tekuk kedua kaki, ambil napas, julurkan satu tangan kanan ke
arah lutut kiri (tangan kiri di samping badan) hingga badan bagian kanan
terangkat, buang napas, kembali ke awal. Lakukan gerakan yang sama untuk
sisi sebelah kiri.
4. Minggu keempat atau 15 hari setelah melahirkan, ibu bisa melakukan, Senam
atau olahraga apa saja untuk membentuk tubuh.
I. Kesimpulan
Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya
kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan
spontan maupun Caesar. Tujuannya adalah Mengurangi resiko terjadinya
konstipasi, dekubitus, dan mengatasi ganguan berkemih. Mobilisasi dimulai secara
bertahap dari hari ke 0 sampai hari ke 5, dari berbaring, pergerakan kaki, miring
kanan miring kiri, duduk, berdiri, sampai akhirnya berjalan. Mobilisasi pada ibu post
partum sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
J. Daftar Rujukan
Manuaba, I. B. G. (1998) Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, S. (2002) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. (2001) Post Partum, Jakarta: MNH
LAMPIRAN 2 (LEAFLET)