Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini informasi dikategorikan sebagai kebutuhan pokok


disampingkan kebutuhan akan sandang, papan dan pangan dimana informasi
dapat diakses secara real time sehingga tidak ada dinding pembatasan (baik
secara geografis, politik dan sebagainya), masyarakat sangat haus informasi telah
berubah bentuk menjadi suatu komoditi (kebutuhan pokok).
Dengan semakin berkembangnya informasi pelayanan melalui internet yang
pesat. Dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi dan informasi
di segala bidang hal ini mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi
masyarakat yang informatif.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat
penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi, terutama organisasi di Kantor
Pertanahan Kabupaten Batang. Perubahan paradigma dari pelayanan sistem
manual diubah menjadi pelayanan yang berbasis teknologi yang merupakan
kewajiban dan tuntutan masyarakat dalam menjawab percepatan dan transparasi
layanan di bidang pertanahan.
Kampus merupakan wahana pembinaan bagi penerusan bangsa dan dalam
era pembangunan bangsa untuk menghadapi masa globalisasi yang diharapkan
menghasilkan penerus bangsa yang terdidik dan terbaik. Sehubungan dengan
program studi yang penulis geluti adalah Program Studi Teknik Geodesi yang erat
kaitannya dengan survey dan pemetaan maka penulis memutuskan untuk
mengirimkan aplikasi kepada pihakKantor Badan Pertanahan Kabupaten Batang
dengan harapan dapat memberikan pengalaman berharga untuk menghadapi
persaingan dunia kerja nantinya.
Magang merupakan kegiatan akademi yang bertujuan mengembangkan
wawasan di bidang ilmu geodesi dan ilmu pengetahuan lainnya. Sekaligus sebagai
sarana komparatif mahasiswa dengan bekal keilmuannya yang telah
didapatkannya dengan melihat keadaan yang ada di dalam masyarakat melalui

1
istansi-instansi negara atau swasta manapun yang berkaitan dengan ilmu geodesi
secara langsung maupun tidak langsung.

I.2. Maksud dan Tujuan Magang

Adapun tujuan diadakannya magang adalah sebagai berikut :


1. Mahasiswa dapat merasakan langsung bekerja pada suatu instansi.
2. Untuk memperoleh pengalaman kerja di suatu instansi.
3. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya dalam suatu instansi.
4. Untuk mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di suatu instansi. Proses
kerja yang dimaksud adalah bagaimana hasil produk, tenaga kerja, kedisiplinan
dan keselamatan kerja.
5. Membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan pelaksanaan magang
di dunia kerja.
6. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat magang.
7. Mengaplikasikan kemampuan praktik yang diperoleh di perkuliahan ke
dunia kerja.
8. Menerapkan program link & match pada sistem pendidikan tinggi di Indonesia.

I.3. Sistematika Pembuatan Laporan Magang

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai umum, maksud dan tujuan magang, serta
sistematika pembuatan laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM
Bab ini menjelaskan kabupaten yang menjadi wilayah kerja instansi yang menjadi
tempat magang mahasiswa, yaitu Kabupaten Batang. Selain itu, bab ini juga
menjelaskan struktur organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Batang serta tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing bidang.
BAB III PELAKSANAAN MAGANG
Bab ini menjelaskan mengenai seluruh pelaksanaan kegiatan magang, seperti
waktu dan lokasi magang, penjelasan Geo KKP, penjelasan umum data spasial,
bahan dan alat yang digunakan dalam Geo KKP, cara kerja praktikum, layer-layer
standar pada Auto Cad 2004.

2
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan hasil magang mahasiswa. Selain itu
juga terdapat saran yang diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja
mahasiswa saat melaksanakan magang.

BAB II
GAMBARAN UMUM

II.1. Kabupaten Batang

Kabupaten Batang terletak pada 6o 51' 46" sampai 7o 11' 47" Lintang Selatan
dan antara 109o 40' 19" sampai 110o 03' 06" Bujur Timur di pantai utara Jawa
Tengah dan berada pada jalur utama yang menghubungkan Jakarta-Surabaya.
Luas daerah 78.864,16 Ha. Batas-batas wilayahnya yaitu :
a. Sebelah utara : Laut Jawa,
b. Sebelah timur : Kabupaten Kendal,
c. Sebelah selatan : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara,
d. Sebelah barat : Kota dan Kabupaten Pekalongan.

1. Pembagian Wilayah Administartif


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun 2004
tentang Pembentukan Kecamatan Kabupaten Batang, jumlah kecamatan di
Kabupaten Batang yang semula 12 kecamatan berubah menjadi 15
kecamatan. Pemekaran wilayah ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Batang
sebagai upaya untuk menghadapi tantangan dan permasalahan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
khususnya pada tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan. Sedangkan tujuannya
adalah untuk:
1) Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan di tingkat kecamatan,
2) Meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,
3) Meningkatkan dan memparcepat pemerataan pembangunan.

3
Adapun 15 (limabelas) kecamatan itu adalah :

No Kecamatan Desa/Kelurahan

1. Batang Rowobelang, Cepokokuning, Pasekaran, Kalisalak, Kecepak,


Klidang Wetan, Klidang Lor, Kalipucang Wetan, Kalipucang
Kulon, Karanganyar, Denasri Wetan, Denasri Kulon, Watesalit,
Proyonanggan Tengah, Kauman, Karangasem Utara, Karangasem
Selatan, Kasepuhan, Sambong, Proyonanggan Utara,
Proyonanggan Selatan.

2. Tulis Wringingintung, Sembojo, Posong, Kaliboyo, Beji, Tulis


Simbangdesa, Simbangjati, Kedungsegog, Kenconorejo,
Ponowareng, Siberuk, Kebumen, Cluwuk, Manggis,
Jrakahpayung, Jolosekti.

3. Warungasem Pandansari, Kaliwareng, Pejambon, Sariglagah, Pesaren,


Sidorejo, Cepagan, Masin, Banjiran, Warungasem, Gapuro,
Kalibeluk, Sawahjoho, Candiareng, Lebo, Terban, Menguneng,
Sijono.

4. Bandar Tombo, Wonomerto, Wonodadi, Pesalakan, Binangun, Sidayu,


Toso, Kluwih, Wonokerto, Bandar, Tumbrep, Tambahrejo,
Pucanggading, Candi, Wonosegoro, Simpar, Batiombo.

5. Blado Gerlang, Kalitengah, Kembanglangit, Gondang, Bismo,


Keteleng, Kalisari, Besani, Wonobodro, Bawang, Pesantren,
Kambangan, Keputon, Blado, Cokro, Selopajang Barat,
Kalipancur, Selopajang Timur.

6. Wonotunggal Silurah, Sodong, Gringgingsari, Kedungmalang, Sendang,


Wonotunggal, Brokoh, Wates, Brayo, Kemlingi, Sigayam,
Kreyo, Siwatu, Dringo, Penangkan.

7. Subah Menjangan, Karangtengah, Mangunharjo, Tenggulangharjo,


Kalimanggis, Keborangan, Jatisari, Subah, Kumejing,
Durenombo, Clapar, Adinuso, Sengon, Gondang, Kuripan,
Kemiri Barat, Kemiri Timur.

4
8. Gringsing Surodadi, Sentul, Plelen, Kutosari, Mentosari, Gringsing,
Yosorejo, Krengseng, Sawangan, Ketanggan, Lebo, Kebondalem,
Sidorejo, Tedunan, Madugowongjati.

9. Limpung Ngaliyan, Sukorejo, Tembok, Donorejo, Sidomulyo, Kalisalak,


Limpung, Kepuh, Sempu, Babadan, Plumbon, Amongrogo,
Dlisen, Rowosari, Pungangan, Lobang, Wonokerso.

10. Bawang Pranten, Deles, Gunungsari, Jambangan, Kebaturan, Kalirejo,


Sangubanyu, Wonosari, Jlamprang, Bawang, Candigugur,
Pangempon, Sidoharjo, Surjo, Soka, Sibebek, Getas, Pasusukan,
Candirejo, Purbo.

11. Reban Pacet, Mojotengah, Cablikan, Ngroto, Ngadirejo, Reban,


Tambakboyo, Adinuso, Kumesu, Kepundung, Padomasan,
Semampir, Wonosobo, Sojomerto, Karanganyar, Polodoro,
Kalisari, Sukomangli, Wonorojo.

12. Tersono Sendang, Banteng, Sumurbanger, Margosono, Sidalang,


Plosowangi, Wanar, Gondo, Rejosari Barat, Boja, Pujut, Tersono,
Tanjungsari, Kebumen, Harjowinangun Barat, Tegalombo,
Kranggan, Satriyan, Harjowinangun Timur, Rejosari Timur.

13. Kandeman Tegalsari, Kandeman, Bakalan, Lawangaji, Depok, Tragung,


(baru) Cempereng, Karanganom, Wonokerso, Ujungnegoro,
Karanggeneng, Juragan, Botolambat.

14. Pecalungan Pecalungan, Bandung, Gombong, Randu, Siguci, Pretek,


(baru) Selokarto, Gemuh, Gumawang, Keniten.

15. Banyuputih Banyuputih, Kalibalik, Sembung, Kedawung, Dlimas, Luwung,


(baru) Kalangsono, Penundan, Banaran, Timbang, Bulu.

Sedangkan menurut pembagian administrasi wilayah setingkat desa dan


kelurahan, wilayah Kabupaten Batang terdiri atas 239 desa dan 9 kelurahan.

II.2. Kantor Pertanahan Kabupaten Batang

5
2.2.1. Stuktur Organisasi
Berikut bagan stuktur organisasi kantor BPN Kabupaten Batang.

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)


Berikut tugas dan fungsi masing-masing seksi dan subseksi pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Purworejo berdasarkan peraturan Kepala Badan
Pertanahan Nasional RI Nomor 4 tahun 2006:
1. Kantor Pertanahan
Kantor Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan sebagai tugas dan fungsi
Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
Dalam menyelenggarakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 30,
Kantor Pertanahan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana, program, dan penganggaran dalam rangka pelaksanaan
tugas pertanahan;
b. pelayanan, perijinan, dan rekomendasi di bidang pertanahan;
c. pelaksanaan survey, pengukuran, dan pemetaan dasar, pengukuran dan pemetaan
bidang, pembukuan tanah, pemetaan tematik dan survey potensi tanah;
d. pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah, dan penataan
pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan, dan wilayah tertentu;
e. pengusulan dan pengendalian penetapan hak tanah, pendaftaran hak tanah,
pemeliharaan data pertanahan dan administrasi tanah asset pemerintah;
f. pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah Negara, tanah terlantar
dan tanah kritis, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat;
g. penanganan konflik, sengketa, dan perkara pertanahan;
h. pengkoordinasi pemangku kepentingan pengguna tanah;
i. pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS);
j. pemberian penerangan dan informasi pertanahan kepada masyarakat, pemerintah,
dan swasta;

6
k. pengkoordinasian penelitian dan pengembangan;
l. pengkoordinasi pengembangan sumberdaya manusia pertanahan;
m. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana, dan prasarana,
perundang-undangan serta pelayanan pertanahan.
2. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan
administrative kepada semua satuan organisasi kantor pertanahan, serta
menyiapakan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan program, dan peraturan
perundang-undangan.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 33,
Subbagian Tata Usahamempunyai fungsi:
a. pengolaan data dan informasi;
b. penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja
pemerintah;
c. pelaksanaan urusan kepegawaian;
d. pelaksanaan urusan keuangan dan anggaran ;
e. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan prasarana;
f. penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program;
g. koordinasi pelayanan pertanahan.
Subbagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Urusan perencanaan dan keuangan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan
rencana, program dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah,
keuangan dan penyiapan bahan evaluasi.
b. Urusan umum dan Kepegawaian mempunyai tugas malakukan urusan surat-
menyurat, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana dan prasarana,
koordinasi pelayanan pertanahan serta pengelolaan data dan informasi.
3. Seksi Survei, Pengukuran, dan Pemetaan
Seksi Survei, Pengukuran, dan Pemetaan mempunyai tugas melakukan survei,
pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan; perapatan kerangka
dasar, pengukuran batas kawasan/ wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi
tanah, penyiapan pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah.

7
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37,
Seksi Survei, Pengukuran, dan Pemetaan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan;
perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/ wilayah, pemetaan tematik
dan survei potensi tanah, pembinaan surveyor berlisensi.
b. perapatan kerangka dasar orde 4 dan pengukuran batas kawasan/ wilayah;
c. pengukuran, perpetaan, pembukuan bidang tanah, ruang dan perairan;
d. survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik dan potensi
tanah;
e. pelaksanaan kerjasama teknis surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah;
f. pemeliharaan peralatan teknis.
Seksi Survei, Pengukuran, dan Pemetaan terdiri dari:
a. Subseksi Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas menyiapkan perapatan
kerangka dasar orde 4, penetapan batas bidang tanah dan pengukuran bidang
tanah, batas kawasan/ wilayah, kerjasama teknis surveyor berlisensi pembinaan
surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur,
gambar ukur dan daftar-daftar lainnya di bidang pengukuran.
b. Subseksi Tematik dan Potensi Tanah mempunyai tugas menyiapkan survei,
pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik, survei potensi
tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan pejabat penilai
tanah.
4. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan melakukan penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan dan
pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertiban bekas
tanah hak; pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41,
Seksi Hak Tanah dan Pendafataran Tanah mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pengaturan dan penetapan di bidang hak tanah;

8
b. penyiapan rekomendasi pelepasan, penaksiran harga dan tukar-menukar, saran
dan pertimbangan serta melakukan kegiatan perijinan, saran dan pertimbangan
usulan penetapan hak pengelolaan tanah;
c. penyiapan telaahan dan pelaksanaan pemberian rekomendasi perpanjangan jangka
waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak;
d. pengadministrasian atas tanah yang dikuasai dan/ atau milik negara, daerah
bekerjasama dengan pemerintah, termasuk tanah badan hukum pemerintah;
e. pendataan dan penertiban tanah bekas tanah hak;
f. pelaksanaan pendaftaran hak dan komputerisasi pelayanan pertanahan;
g. pelaksanaan penegasan dan pengakuan hak;
h. pelaksanaan peralihan, pembebanan hak atas tanah dan pembinaan PPAT.
Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah terdiri dari:
a. Subseksi Penetapan Hak Tanah mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan
pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak,
perijinan, peralihan hak atas tanah; penetapan dan/ rekomendasi perpanjangan
jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak tanah
perorangan.
b. Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah mempunyai tugas menyiapkan
pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan hak milik
dan hak pakai, Hak Guna Bangunan dan hak pengelolaan bagi instansi
pemerintah, badan hukum pemerintah, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan
hak, perijinan, peralihan hak atas tanah; rekomendasi pelepasan dan tukar-
menukar tanah pemerintah.
c. Subseksi Pendaftaran Hak mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan
pendaftaran hak atas tanah, pengakuan dan penegasan konvensi hak-hak lain, hak
milik atas satuan rumah susun, tanah hak pengelolaan, tanah wakaf, data yuridis
lainnya, dan fisik bidang tanah, data komputerisasi pelayanan pertanahan serta
memelihara daftar buku tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah, dan warkah
serta daftar lainnya di bidang pendaftaran tanah.
d. Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah
mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan, pembebanan

9
hak atas hak tanah, pembebanan hak tanggungan dan bimbingan PPAT serta
sarana daftar isian di bidang pendaftaran tanah.
5. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan melakukan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah,
penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah
tertentu lainnya.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45,
Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah dan penataan
pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu
lainnya, penetapan kriteria kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah serta
penguasaan dan pemilikan tanah dalam rangka perwujudan kawasan/ zoning,
penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah, penerbitan ijin perubahan
penggunaan tanah, penataan tanah bersama untuk peremajaan kota, daerah
bencana dan daerah bekas konflik serta pemukiman kembali;
b. penyusunan rencana persediaan, peruntukan, penggunaan dan pemeliharaan
tanah, neraca penatagunaan tanah kabupaten/ kota dan kawasan lainnya;
c. pemeliharaan basis data penatagunaan tanah kabupaten/ kota dan kawasan;
d. pemantauan dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan
pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan/ zoning dan redistribusi tanah,
pelaksanaan konsolidasi tanah, pemberian tanah obyek landreform dan
pemanfaatan tanah bersama serta penertiban administrasi landreform;
e. pengusulan penetapan/ penegasan tanah menjadi obyek landreform;
f. pengambilalihan dan/ atau penerimaan penyerahan tanah-tanah yang terkena
ketentuan landreform;
g. penguasaan tanah-tanah obyek landreform;
h. pemberian ijin peralihan hak atas tanah pertanian dan ijin redistribusi tanah
dengan luasan tertentu;
i. penyiapan usulan penetapan surat keputusan redistribusi tanah dan pengeluaran
tanah dari obyek landreform;

10
j. penyiapan usulan ganti kerugian tanah obyek landreform dan penegasan obyek
konsolidasi tanah;
k. penyediaan tanah untuk pembangunan;
l. pengelolaan sumbangan tanah untuk pembangunan;
m. pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan dokumentasi data landreform;
Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan terdiri dari:
a. Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan rencana persediaan, peruntukan, pemeliharaan dan
penggunaan tanah, rencana penataan kawasan, pelaksanaan koordinasi,
monitoring dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan
pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan/ zoning, penerbitan pertimbangan
teknis penatagunaan tanah, penerbitan ijin perubahan perubahan penggunaan
tanah, penyusunan neraca penatagunaan tanah, penetapan penggunaan dan
pemanfaatan tanah, penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah, serta
melaksanakan pengumpulan dan pengolahan dan pemeliharaan data tekstual dan
spasial.
b. Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah, mempunyai tugas menyiapkan
bahan usulan penetapan/ penegasan tanah menjadi obyek landreform; penguasaan
tanah-tanah obyek landreform; pemberian ijin peralihan hak atas tanah dan ijin
redistribusi tanah luasan tertentu; usulan penerbitan surat keputusan redistribusi
tanah dan pengeluaran tanah dari obyek landreform; monitoring dan evaluasi
redistribusi tanah, ganti kerugian, pemanfaatan tanah bersama dan penertiban
administrasi landreform serta fasilitasi bantuan keuangan/ permodalan, teknis dan
pemasaran; usulan penegasan obyek penataan tanah bersama untuk peremajaan
pemukiman kumuh, daerah bencana dan daerah bekas konflik serta pemukiman
kembali; penyediaan tanah dan pengelolaan sumbangan tanah untuk
pembangunan; pengembangan teknik dan metode; promosi dan sosialisasi;
pengorganisasian dan pembimbingan masyarakat; kerjasama dan fasilitasi;
pengelolaan basis data dan informasi; monitoring dan evaluasi serta koordinasi
pelaksanaan konsolidasi tanah.
6. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan

11
Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah
negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29,
Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar
dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat;
b. pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi pemenuhan hak dan kewajiban
pemegang hak atas tanah, pemantauan dan evaluasi penetapan kebijakan dan
program pertanahan dan program sektoral, pengelolaan tanah negara, tanah
terlantar dan tanah kritis;
c. pengkoordinasian dalam rangka penyiapan rekomendasi, pembinaan, peringatan,
harmonisasi dan pensinergian kebijakan dan program pertanahan dan sektoral
dalam pengelolaan tanah negara, penanganan tanah terlantar dan tanah kritis;
d. penyiapan saran tindak dan langkah-langkah penanganan serta usulan
rekomendasi, pembinaan, peringatan, harmonisasi dan pensinergian kebijakan dan
program pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah negara serta
penanganan tanah terlantar dan tanah kritis;
e. inventarisasi potensi masyarakat marjinal, asistensi dan pembentukan kelompok
masyarakat, fasilitasi dan peningkatan akses ke sumber produktif;
f. peningkatan partisipasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan mitra kerja
teknis pertanahan dalam rangka pemberdayaan masyarakat;
g. pemanfaatan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis untuk pembangunan;
h. pengelolaan basis data hak atas tanah, tanah negara, tanah terlantar, dan tanah
kritis serta pemberdayaan masyarakat;
i. penyiapan usulan keputusan pembatalan dan penghentian hubungan hukum atas
tanah terlantar.
Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan terdiri dari:
a. Subseksi Pengendalian Pertanahan, mempunyai tugas menyiapkan pengelolaan
basis data, dan melakukan inventarisasi dan identifikasi, penyusunan saran tindak
dan langkah penanganan, serta menyiapkan bahan koordinasi usulan penertiban
dan pendayagunaan dalam rangka penegakan hak dan kewajiban pemegang hak

12
atas tanah; pemantauan, evaluasi, harmonisasi dan pensinergian kebijakan dan
program pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah negara, penanganan
tanah terlantar dan tanah kritis;
b. Subseksi Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas menyiapkan bahan
inventarisasi potensi, asistensi, fasilitasi dalam rangka penguatan penguasaan, dan
melaksanakan pembinaan partisipasi masyarakat, lembaga masyarakat, mitra kerja
teknis dalam pengelolaan pertanahan, serta melakukan kerjasama pemberdayaan
dengan pemerintah kabupaten/ kota, lembaga keuangan dan dunia usaha, serta
bimbingan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan.

6. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara


Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara mempunyai tugas menyiapkan bahan
dan melakukan kegiatan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53,
Seksi Konflik, Sengketa dan Perkara mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan;
b. pengkajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan;
c. penyiapan bahan dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan secara hukum
dan non hukum, penanganan dan penyelesaian perkara, pelaksanaan alternatif
penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan melalui bentuk mediasi, fasilitasi
dan lainnya, usulan dan rekomendasi pelaksanaan putusan-putusan lembaga
peradilan serta usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum
antara orang, dan/ atau badan hukum dengan tanah;
d. pengkoordinasian penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan;
e. pelaporan penanganan dna penyelesaian konflik, sengketa dan perkara
pertanahan.
Seksi Konflik, Sengketa dan Perkara terdiri dari:
a. Subseksi sengketa dan Konflik Pertanahan, menyiapkan pengkajian hukum,
sosial, budaya, ekonomi dan politik terhadap sengketa dan konflik pertanahan,
usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang
dan/ atau badan hukum dengan tanah, pelaksanaan alternatif penyelesaian

13
sengketa melalui mediasi, fasilitasi, dan koordiasi penanganan sengketa dan
konflik;
b. Subseksi Perkara Pertanahan, mempunyai tugas menyiapkan penanganan dan
penyelesaian perkara, koordiasi penanganan perkara, usulan rekomendasi
pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang atau badan hukum
dengan tanah sebagai pelaksanaan putusan lembaga peradilan.
2.2.3. Visi dan Misi BPN
a. Visi
1. Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.
b. Misi
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk :
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran
rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapat, serta pemantapan
ketahanan pangan.
2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermatabat
dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah (P4T)
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi
berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak
melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan,kebangsaan dan kenegaraan Indonesia
dengan memberi akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap
tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
5. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan
aturan yang dalam UUPA dan asprasi rakyat secara luas.
2.2.4. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan
fungsi :
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan.

14
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan.
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan.
4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan.
5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei,pengukuran dan pemetaan di bidang
pertanahan.
6. Pelaksanaan pendaftaran tanah alam rangka menjamin kepastian hukum.
7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah.
8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah
khusus.
9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan ataumilik negara/ daerah
bekerja sama dengan Departemen Keuangan.
10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah.
11. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain.
12. Penyelenggarakan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan programdi bidang
pertanahan.
13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan.
14. Pengkaji dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang
pertanahan.
15. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.
16. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang
pertanahan.
17. Pengelolaan data da informasi di bidang pertanahan.
18. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang
pertanahan.
19. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan
hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
20. Fungsi lain di bidang pertanahn sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
2.2.5. 11 Agenda Kebijakan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan
fungsi :
1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional.

15
2. Meningkatakan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran, serta sertifikasi tanah
secara menyeluruh di seluruh Indonesia.
3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land tenureship)
4. Menyelesaikan persoalan pertanahn di daerah-daerah korban bencana alam dan
daerah-daerah konflik.
5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan konflik
pertanahan di seluruh Indonesia secara sisematis.
6. Membangun Sistem Informasi Pertanahan Nasional (SIMTANAS), dan sistem
pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia.
7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan pertisipasi dan pemberdayaan
masyarakat.
8. Membangun data base pemilikan dan penguasaan tanah skala besar.
9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan Pertanahan
yang telah ditetapkan.
10. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional.
11. Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum dan kebijakan Pertanahan.

BAB III
PELAKSANAAN MAGANG

Penulis melaksanakan kegiatan magang di Kantor BPN Kabupaten Batang


selama 1 (satu) bulan terhitung dari tanggal 30 Juli 2012 sampai
dengan tanggal 30 Agustus 2012. Selama melaksanakanprogram
magang, penulis ditempatkan di Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan yang
dikepalai oleh Bapak Muhamad Arief S.T. Dalam pelaksanaan

16
kegiatan magang, penulis melakukan mapplacing yang merupakan proyek Geo
KKP di BPN Kabupaten Batang .

III.1. Pengertian Geokkp


Geo KKP (komputerisasi Kantor Pertanahan) adalah sistem pelayanan
pertanahan yang sudah menggunakan aplikasi komputer di kantor pertanahan.
Proyek Geo KKP itu sendiri diperkenalkan bulan Oktober 2011 oleh BPN Pusat
RI. Kantor Pertanahan Kabupaten Batang mulai Geo KPP pada bulan Juni 2012.
Geo KPP ditemukan pada tahun 2009. Semua kantor pertanahan seluruh
Indonesia berlomba-lomba mencapai persentase tertinggi memasukan data bidang
tanah kedalam Database BPN-RI.
Aplikasi Geo KKP adalah sistem aplikasi yang akan memberikan
standarisasi pelayanan, data yang terintegrasi dan manajemen dokumen serta
arsip. Bidang tanah terdaftar (Buku Tanah dan GS/SU) disimpan dalam aplikasi
GeoKKP yang merupakan data tekstual sedangkan peta masuk ke aplikasi server
yang bisa diimpor melalui aplikasi AutoCad 2009 sebagai data spasial yang sudah
terinstal oracle clients dengan peta yang bergeoreference.

III.2. Latar Belakang Aplikasi Geo KKP


1. Standarisasi Pelayanan
2. Perlunya suatu Manajemen Dokumen pada Kantor Pertanahan.
3. Digitalisasi data Buku Tanah, Surat Ukur, Gambar Ukur, Gambar Denah dan Peta.
4. Perlu adanya suatu database kantor pertanahan sebagai wujud dari pengamanan
data.

III.3. Manfaat Geo KKP


1. Mempermudah akses data dan Informasi spasial pertanahan.

17
2. Manajemen data pertanahan dapat terkontrol secara baik karena terdapat danya
integrasi antara data fisik , spasial dan tekstual.
3. Dapat mengetahui Link data pertanahan baik spasial maupun tekstual.
4. Data-data Komputerisasi pertanahan dapat menjadi salah satu backup dalam
kantor pertanahan jika terdapat suatu musibah dalam pengembalian batas bidang
jika fisiknya terdapat kerusakan/ hilang.

III.4. Tujuan Aplikasi KKP


Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut maka dibutuhkan suatu sistem aplikasi yang
mempunyai tujuan :
1. Untuk pemeliharaan data (maintenance) pertanahan baik data tekstual seperti
Buku Tanah, Surat Ukur, Gambar Denah, Gambar Ukur maupun data spatial
seperti Surat Ukur, Gambar Denah, Gambar Ukur dan Peta.
2. Monitoring Pelayanan.
3. Mencetak semua Laporan Daftar Isian (DI).
4. Mempermudah dalam pencarian informasi tentang bidang tanah

III.5. Penjelasan Umum Data Spasial


Percepatan pembangunan basis data spasial Kantor Pertanahan
Kabupaten Batng secara umum adalah mengintegrasikan bidang tanah terdaftar ke
peta. Bidang tanah terdaftar (Buku Tanah dan GS/SU) disimpan dalam aplikasi
GeoKKP yang merupakan data tekstual sedangkan peta masuk ke aplikasi server
yang bisa diimpor melalui aplikasi AutoCad 2009 sebagai data spasial yang sudah
terinstal oracle clients dengan peta yang bergeoreference.
Dalam pelaksanaanya tim terdiri dari 2 (Mas Arta dan Mas Ery) orang
dengan tugas verifikasi, standarisasi peta digital, membangun topologi
berdasarkan desa dan peta siap import (terintergrasi dengan GeoKKP) dan 1 orang
penanggungjawab tekstual (Mas David).

18
III.6. Bahan dan Alat yang diperlukan dalam Geo KKP
1. Peta yang belum di scan
2. Peta yang sudah di scan dalam bentuk JPEG image (.jpg)
3. Laptop yang sytem type 32-bit Operating System, supaya bisa diinstal dengan
auto cad 2004 dan 2009 milik instansi BPN
4. Auto Cad BPN 2004 atau 2009

5. GU
6. Roll listrik

3
III.7. Pelaksanaaan Praktikum
1. Buka program Auto Cad 2004 dari BPN
2. Setelah di klik pada desktop akan muncul tampilan Auto Cad BPN 2004
3. Pilih insert raster image pilih atau buka gambar peta yang telah d scan
dalam bentuk jpg , kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
Pada Scale di isi 10, kemudian OK.

4. Setelah itu akan muncul seperti gambar di bawah ini

5. Karena tampilan terlalu besar, maka tekan z + enter E+ enter pada keyboard.
6. Kemudian klik icon bidang tanah

Atur layer bidang tanah, agar warnanya merah supaya jelas pada saat di digit.
7. Setelah pengaturan layer selesai, mulai mendigit bidang tanah. Pilih icon line

8. Selasai digitasi, memberi atribut layer nomor hak yaitu Hak milik (M) 08, Guna
Bangunan ( GB), Wakaf ( W1 atau W2) , Pakai (P).

9. Setelah selesai digit peta dan memberi atribut di save (simpan) pada Data.
10. Gambar yang telah digitasi di berikan ke petugas untuk di import.

19
11. Berikut ini adalah konsep kerja selanjutnya.

III.8. Layer-Layer Standar pada Auto Cad 2004

No. Nomor Layer Nama Layer


1. 010100 Batas Negara
2. 010200 Batas Propinsi
3. 010300 Batas Kabupaten/ Kotamadya
4. 010400 Batas Kecamatan
5. 010500 Batas Kelurahan
6. 010600 Batas RW
7. 010700 Batas RT
8. 020100 Batas Persil
9. 020110 Batas Gambar Denah
10. 020200 Batas Sub Persil
11. 020300 Garis-Garis Gambar Ukur
12. 020400 Dimensi Pengukuran
13. 020500 Pagar Tembok
14. 020600 Pagar Besi
15. 020700 Pagar Kayu
16. 020800 Pagar Bambu
17. 020900 Pagar Hidup
18. 030800 Batas Pantai
19. 031900 Dam
20. 040100 Batas Jalan Diperkeras
21. 040200 Garis Tengah Jalan Diperkeras
22. 040300 Batas Trotoar
23. 040400 Batas Jalan Tanah
24. 040500 Garis Tengah Jalan Tanah
25. 040600 Batas Jalan Tanah Di Permukiman, Gang/ Lorong

20
26. 040700 Garis Tengah Jalan Di Permukiman
27. 040800 Batas Jalan Setapak Di Sawah, ladang
28. 040900 Garis Tengah Jalan Setapak Di Sawah, ladang
29. 041000 Batas Rel Keret Api
30. 041200 Batas Rel Lori
31. 041300 Garis Tengah Rel Lori
32. 041400 Batas Jembatan
33. 041500 Garis Tengah Jembatan
34. 050100 Point Tinggi Geodesi BPN
35. 050200 Point Tinggi Geodesi Instansi Lain
36. 060100 Point Dasar Teknis Orde 0
37. 060200 Point Dasar Teknik Orde 1
38. 060300 Point Dasar Teknik Orde 2
40. 060400 Point Dasar Teknik Orde 3
41. 060500 Point Dasar Teknik Orde 4
42. 060600 Point Dasar Teknik Perapatan
43. 060700 Point Dasar Teknik Instansi Lain
44. 060800 Point Pengukuran
45. 070100 Bangunan Rumah
46. 070200 Bangunan Bertingkat
47. 070300 Menara Transmisi
48. 070400 Tiang Llistrik
49. 070500 Tiang Telepon
50. 070600 Pipa
51. 070700 Bangunan Tidak Permanen
52. 080101 Nama Negara
53. 080102 Nama Propinsi
54. 080103 Nama Kabupaten / Kotamadya
55. 080104 Nama Kecamatan
56. 080105 Nama Desa

21
57. 080106 Nama RW
58. 080107 Nama RT
59. 080201 NIB
60. 080203 Nomor SU
61. 080204 Kode Sub Persil
62. 080205 Nomor DI
63. 080210 Nomor GD
64. 080301 Nama Sungai
65. 080302 Nama Saluran atau Selokan
66. 080303 Nama Danau
67. 080304 Nama Rawa
68. 080305 Nama Empang/Kolam
69. 080306 Nama Pantai
70. 080307 Nama Dam
71. 080308 Nama Galian
72. 080401 Nama Jalan Diperkeras
73. 080402 Nama Jalan Tanah
74. 080403 Nama Jalan Setapak di Permukiman
75. 080404 Nama Jalan Setapak di Sawah
76. 080405 Nama Rel Kereta Api
77. 080406 Nama Rel Lori
78. 080407 Nama Jembatan
79. 080501 Identitas Point Tinggi Geodesi BPN
80. 080502 Identitas Point Tinggi Geodesi Instansi Lain
81. 080601 Identitas Point Dasar Teknis Orde 0
82. 080602 Identitas Point Dasar Teknis Orde 1
83. 080603 Identitas Point Dasar Teknis Orde 2
84. 080604 Identitas Point Dasar Teknis Orde 3
85. 080605 Identitas Point Dasar Teknis Orde 4
86. 080606 Identitas Point Dasar Teknis Perapatan

22
87. 080607 Identitas Point Dasar Teknis Instansi Lain
88. 080608 Identitas Point Pengukuran
89. 080701 Identitas Bangunan Rumah
90. 080702 Identitas Bangunan Bertingkat
91. 080703 Identitas Menara Transmisi
92. 080704 Ideintitas Tiang Listrik
93. 080705 Identitas Tiang Telpon
94. 080706 Identias Pipa
95. 080707 Identitas Bangunan Tidak Permanen
96. 080901 Nama Kebun
97. 080902 Nama Sawah
98. 080903 Nama Tegalan
99. 080904 Nama Hutan
100 090100 Kebun
101 090200 Sawah
102 090300 Tegalan
103 090400 Hutan
104 100100 Garis Kontur
105 120100 Layer Citra / Foto Udara
106 North Symbol Utara
107 Errors Layer Errors
108 Grid Layer Grid
109 Lb_lai Layer Garis Bebas
110 Tn_lai Layer Teks Bebas

23

Anda mungkin juga menyukai