Anda di halaman 1dari 83

Laporan Kerja Praktek

LAPORAN KERJA PRAKTEK


ANALISIS ZONA NILAI TANAH / NILAI INDIKASI RATA-
RATA WILAYAH KECAMATAN TAMBELANGAN
KABUPATEN SAMPANG
(Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Pendidikan Tingkat Strata I (S1) Program Studi Teknik Geodesi Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro)

Disusun oleh:
Anang Ikhwandito (21110113130066)
Kurnia Wisnu Aziz (21110113130084)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof.H.Sudarto, SH Tembalang Semarang, Jawa TengahFax: (024)
76480788, Telp: (024) 76480788e-mail : jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id
2016

Anang Ikhwandito 21110113130066 1


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktik ini telah disetujui dan disahkan oleh Dosen
Pembimbing Kerja Praktik, Pembimbing Kerja Praktik PT. GeoMosaic Indonesia,
dan Ketua Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro.

Judul:

ANALISIS ZONA NILAI TANAH / NILAI INDIKASI RATA-

RATA WILAYAH KECAMATAN TAMBELANGAN


Disusun oleh:
Anang Ikhwandito 21110113130066
Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Semarang, Agustus 2016

Mengetahui,

Dosen Pembimbing, Pembimbing Kerja Praktik


Kerja Praktik

Bambang Darmo Yuwono, ST. MT. Fadhoelor Rohman, ST.


NIP. 197401252006041001 Staff Teknis

Ketua Program Studi Teknik Geodesi


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Ir. Sawitri Subiyanto, M.Si.


NIP. 966032319990310088

Anang Ikhwandito 21110113130066 2


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulisan laporan
tugas besar ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan tingkat Sarjana (S1), Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
Laporan Kerja Praktik ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, saran,
motivasi serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis sampaikan
terimakasih kepada:
1. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya untuk
kelancaran Kerja Praktik ini.
2. Ir. Sawitri Subiyanto, M.Si selaku ketua Program Studi Teknik Geodesi
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
3. Bambang Darmo Yuwono selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik
Program Studi Teknik Geodesi.
4. Andy Dediyono selaku Pembimbing di Pusat Pemetaan Rupabumi dan
Toponim yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan Kerja Praktek
di PT. GeomoSaic Indonesia.
5. Seluruh karyawan PT. GeomoSaic Indonesia yang telah memberikan
bimbingan dan masukan baik dalam pelaksanaan dan penulisan Laporan
Kerja Praktik ini.
6. Semua pihak yang membantu dan memberikan masukan dalam menyusun
laporan Kerja Praktik di Badan Informasi Geospasial ini.
Kami sadar bahwa laporan yang kami susun masih sangat jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat
membangun sebagai acuan agar laporan ini menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.
Semarang, Agustus 2016

Tim Penyusun

Anang Ikhwandito 21110113130066 3


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pelaksanaan otonomi daerah, menuntut aparatur Pemerintah Daerah
meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan kinerja dan
pelayanan kepada masyarakat serta pelaksanaan pembangunan daerah
membutuhkan dana yang meningkat setiap tahun sehingga diperlukan penggalian
potensi pendanaan secara berkala. Salah satu sumber pendanaan bagi Pemerintah
Daerah adalah dari penerimaan Bea Perolehan Hak atas tanah atau Bangunan
(BPHTB). Penggalian potensi penerimaan BPHTB dapat dilakukan apabila
BPHTB diadministrasikan secara baik dan benar.
Dalam Rangka perbaikan tertib administrasi BPHTB, DISPENDALOKA
Kabupaten Sampang melakukan Kegiatan Analisa ZNT di 9 Kecamatan. Khusus
untuk buku laporan ini adalah Analisa ZNT/NIR di Kecamatan Tambelangan.
Dasar dilakukan kegiatan ini adalah banyaknya perubahan-perubahan signifikan
pada peruntukan kawasan dan indikasi rentang yang jauh anatara harga pasar
tanah dengan ketetapan NJOP tahun 2015. Dengan kegiatan ini diharapkan akan
mempermudah pengelolaan BPHTB sehingga akan meningkatkan potensi
penerimaan BPHTB untuk mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
Penentuan Nilai Jual Objek Pajak yang tepat dan akurat menjadi faktor
kunci dalam pengenaan BPHTB. Sesuai dengan ketentuan pasal 1 ayat 3 Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 1994, Nilai Jual Objek Pajak adalah harga rata-rata
yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana
tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak ditentukan melalui
perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau
Nilai Jual Objek Pajak pengganti. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka dalam
penentuan NJOP dikenal tiga pendekatan penilaian yaitu: Pendekatan Data Pasar,
Pendekatan Biaya dan Pendekatan Kapitalisasi Pendapatan.

Anang Ikhwandito 21110113130066 1


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

I.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang akan dibahas
dirumuskan sebagai berikut:
1. Berapa Banyak Klasifikasi zona di Kecamatan Tambelangan?
2. Berapa Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) pada setiap zona di Kecamatan
Tambelangan?
3. Bagaimana analisa dari hasil Zona Nilai Tanah Kecamatan Tambelangan?
I.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan Analisis ZNT/NIR ini adalah melakukan analisa Zona Nilai Tanah
(ZNT) dan memberikan opini Indikasi Nilai Pasar dengan tujuan untuk
menentukan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) sebagai dasar penyusunan SK Bupati
mengenai besarnya NJOP Bumi sebagai Dasar Pengenaan Pajak Tahun 2016 di
wilayah Kabupaten Sampang.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat:
1. Melakukan pemetaan zona nilai tanah pada jalur-jalur strategis pinggir
jalan raya.
2. Melakukan penilaian zona nilai tanah pada jalur-jalur strategis pinggir
jalan raya untuk kebutuhan pengenaan BPHTB.
3. Pemetaan, Pendataan, Reklasifikasi, Analisa dan Penilaian ZNT (Zona
Nilai Tanah)/NIR (Nilai Indikasi Rata).
4. Meningkatkan penerimaan PAD Kabupaten Sampang sektor PBHTB.
5. Meningkatkan kualitas dan akuntabilitas NJOP Bumi dalam pengenaan
BPHTB.
6. Penyempurnaan ZNT/NIR.
7. Meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak.
8. Membangun basis administrasi penetapan opini nilai dalam penentuan
NJOP sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu penilaian.
9. Menciptakan keadilan pengenaan BPHTB
I.4 Ruang Lingkup Kerja Praktek
Secara umum lokasi kerja praktek ini meliputi pekerjaan analisis pembuatan
zona nilai tanah menggunakan data survey lapangan, meliputi:

Anang Ikhwandito 21110113130066 2


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

1. Peta Kerangka Desa


2. Peta Bidang Tanah
3. Hasil survey harga tanah
Area yang dijadikan studi dalam penelitian ini adalah Kecamatan Tambelangan,
Kabupaten Sampang Madura. Berikut daftar desa di kecamatan Tambelangan:
Tabel I-1 Daftar desa di Kecamatan Tambelangan
No Kecamatan Nama desa/ kelurahan
1 BANJAR BILLAH
2 BATORASANG
3 BARUNG GAGAH
4 BERINGIN
5 BIREM
TAMBELANGAN
6 KARANG ANYAR
7 MAMBULU BARAT
8 SAMARAN
9 SOMBER
10 TAMBELANGAN
Posisi relatif kecamatan Tambelangan dapat dilihat pada peta dibawah ini.

Gambar I-1 Peta posisi relatif kecamatan Tambelangan

Anang Ikhwandito 21110113130066 3


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

I.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 18 Juli sampai dengan 15 Agustus
2016 dan dilaksanakan di PT GeoMosaic Indonesia yang beralamat di Jl Ngagel
Tama No. 2 Kelurahan Pucang Sewu - Surabaya
I.6 Sistematika Laporan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan, ruang
lingkup kerja praktek, tempat dan waktu pelaksanaan, serta sistematika penulisan
laporan.
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN
Pada bab ini menjelaskan instansi yang menjadi tempat kerja praktek mahasiswa
yaitu PT GeoMosaic Indonesia serta cakupan pekerjaan yang dilaksanakan.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan
Zona Nilai Tanah.
BAB IV METODOLOGI PELAKSANAAN
Pada bab ini menjelaskan tentang metode pelaksanaan perhitungan zona nilai
tanah (ZNT) dan nilai indikasi rata rata (NIR)
BAB V ANALISA DAN HASIL
Pada bab ini memaparkan hasil dan analisis dari pelaksanaan pekerjaan.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari kerja praktek
yang telah dilakukan serta saran yang diberikan untuk mahasiswa yang akan
melaksanakan kerja praktek

Anang Ikhwandito 21110113130066 4


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN

II.1 Profil Perusahaan


PT. Geomosaic Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam Jasa
Survey Pemetaan dan Pendataan, Penginderaan Jauh, Pembuatan Peta, Jasa
Konsultasi Arsitektur, Jasa Konsultasi Pekerjaan Bangunan Teknik
Sipil/Konstruksi, Jasa Pengolahan Data, Konsultasi Lingkungan, Study
Kelayakan, Observasi Global Positioning System, Rekayasa Informatika,
Konsultasi Perindustrian dan Pertambangan, Survey Tanah dan Bangunan Serta
Sistem Informasi Geografis.
Perusahaan ini berdiri pada bulan Januari tahun 2008, sebagai asosiasi jasa
konsultansi yang mempunyai komitmen tinggi dan pelayanan terbaik kepada tiap-
tiap klien dan merupakan perusahaan yang telah memberikan solusi terbaik
kepada instansi pemerintah dan swasta.
PT. Geomosaic Indonesia berkedudukan di kota Surabaya propinsi Jawa
Timur, yang didirikan dengan akte notaris pada tanggal 14 januari 2008 No. 07
oleh Notaris Desrizal Idrus Hakimi, SH dan dengan akte notaris perubahan pada
tanggal 10 April 2012 oleh Notaris Rina Rustianing Warni, SH. PT. Geomosaic
Indonesia berkembang mulai dari propinsi sumatra barat, seiring dengan waktu
PT. Geomosaic Indonesia telah mendapatkan kepercayaan dari berbagai Instansi-
instansi pemerintah wilayah propinsi Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Barat
dan Jawa Timur berkat pelayanan jasa terbaik yang disajikan oleh PT. Geomosaic
Indonesia kepada masing-masing Instansi, sehingga berkembang dengan pesat
hingga saat ini.
PT. Geomosaic Indonesia bersedia memberikan sumbangan pemikiran dan tenaga
kepada pihak pemerintah maupun swata dalam permasalahan Survey, Pendataan,
Pemetaan, Perencanaan Pengembangan Wilayah, Konstruksi dan Sistem Informasi
Geografis. PT. Geomosaic Indonesia dirancang agar semua pekerjaan dapat
terintegrasi melalui komitmen The Best Solution, The Best Innovation and The
Best Results yang juga sinergi dengan kebijakan pemerintah pusat, pemerintah
daerah, BUMN, BUMD dan Swasta.

Anang Ikhwandito 21110113130066 1


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

PT. Geomosaic Indonesia didukung oleh sumber daya yang kreatif, dinamis,
berpengalaman serta mempunyai dedikasi dan komitmen tinggi terhadap profesi
dimana pelayanan dan hasil terbaik yang menjadi prioritas kami. Perusahaan ini
diorganisasikan secara divisional sesuai dengan bidangnya masing-masing dan
bekerja sama dengan para ahli sehingga menghasilkan performa kinerja yang
sangat solid. Kerja cerdas melalui pengembangan kompetensi pribadi
(pengetahuan, ketrampilan dan sikap positif) serta kemampuan mengembangkan
jaringan.
PT. Geomosaic Indonesia memastikan dengan keyakinan bahwa akan dapat
menjadi partner yang terpercaya bagi setiap klien. Bersama klien, kami
membangun tim kerja untuk menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan
setiap klien.
II.2 Bidang Kajian PT. Geomosaic Indonesia
II.2.1 Topographic Survey
PT. Geomosaic Indonesia menyediakan layanan survey topografi yang
merupakan tahapan pekerjaan pendahuluan yang sangat menentukan untuk
kegiatan perencanaan.
Nilai terpenting dari pemetaan topografi adalah informasi mengenai kondisi riil
lapangan dalam bentuk peta dalam sistem koordinat tertentu. Informasi yang
terkandung di dalam peta merupakan investasi yang berharga bagi perusahaan
II.2.2 Photogrametry
Pemetaan secara fotogrametri dalam era modern sekarang ini memegang
peranan sangat penting karena dapat melakukan efisiensi yang sangat signifikan
bila dibandingkan dengan cara terestrial biasa yang selama ini digunakan. Dengan
teknologi yang tersedia, dimungkinkan untuk melakukan eksploitasi sumberdaya
secara efektif, efisien dan bertanggung jawab.
II.2.3 Remote Sensing
Umumnya remote sensing atau penginderaan jauh digunakan dalam
pembuatan pada peta dasar dan peta penggunaan tanah dengan tingkat ketelitian
dan kedetailan informasi sesuai dengan resolusi citra yang di gunakan. Semakin

Anang Ikhwandito 21110113130066 2


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

tinggi resolusi citra yang digunakan maka akan semakin teliti dan detail informasi
yang di sajikan.
II.2.4 GPS Survey
Teknologi GPS menjadi alat pendukung infrastruktur pembangunan dan
pengelolaan lahan. Sehingga efektif dan efisien dalam setiap pekerjaan dan tentu
hasilnya yang sangat baik dan akurasi tinggi, yaitu fraksi milimeter (mm) dengan
metode Diferential Static dan Fraksi Centimeter (cm) dengan metode Real Time
Kinematic (RTK). Survey GPS/GNSS efektif dilakukan pada area yang terbuka.
II.2.5 Hidrographyc Survey
Survey Hidrografi merupakan survey yang dilakukan untuk memetakan
topografi dasar laut untuk digunakan lebih lanjut dalam navigasi kapal, konstruksi
lepas pantai, atau manajemen sumber daya laut. Kegiatannya meliputi penentuan
posisi, pengukuran kedalaman, pengukuran sedimentasi, pengamatan pasang surut
dan arus laut, pengukuran situasi pantai, dengan melakukan survey dan pemetaan
bathimertri.
II.2.6 Geographic Information System (GIS)
GIS berguna untuk membantu efektifitas dan efisiensi pengambilan
keputusan mengnai masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek geografis. GIS
yang di tawarkan meliputi GIS berbasis web dan GIS berbasis dekstop, yang
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
II.2.7 Survey Pajak Bumi dan Bangunan
Survey ini untuk pengambilan sampel data harga pasar, pembuatan peta
zona nilai tanah (ZNT) dan pembuatan sistem informasi pasar tanah. Pemanfaatan
ZNT untuk mendapat informasi nilai dan harga tanah, penentuan NJOP (nilai jual
obyek pajak), Nilai Ganti Rugi pada Kegiatan Data Taksiraan.

Anang Ikhwandito 21110113130066 3


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

III.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)


Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang berdasar
pada data keruangan dan merepresentasikan obyek di bumi. Dalam SIG sendiri
teknologi informasi merupakan perangkat yang membantu dalam menyimpan
datas, memproses data, menganalisa data, mengelola data dan menyajikan
informasi. SIG merupakan sistem yang terkomputerisasi yang menolong dalam
me-maintain data tentang lingkungan dalam bidang geografis (De Bay, 2002). SIG
selalu memiliki relasi dengan disiplin keilmuan Geografi, hal tersebut memiliki
hubungan dengan disiplin yang berkenaan dengan yang ada di permukaan bumi,
termasuk didalamnya adalah perencanaan dan arsitektur wilayah (Longley, 2001).
Data dalam SIG terdiri atas dua komponen yaitu data spasial yang
berhubungan dengan geometri bentuk keruangan dan data attribute yang
memberikan informasi tentang bentuk keruangannya (Chang, 2002). Menurut
pendapat Peter A. Burrough (1998), SIG adalah sekumpulan fungsi-fungsi
terorganisasi yang menyediakan tenaga-tenaga prfesional yang berpengalaman
untuk keperluan penyimpanan, retrieval, manipulasi dan penayangan hasil yang
didasarkan atas data berbasis geografis. Aronoff (1989) menyatakan bahwa SIG
adalah sekumpulan komponen yang dilakukan secara manual atau berbasis
computer yang merupakan prosedur-prosedur yang digunakan untuk keperluan
store dan pemanipulasian data bereferensi geografis. Aktifitas pada bidang SIG
merupakan integrasi dari beragam bidang keilmuan yang didasarkan pada
peruntukan aktifitas SIG tersebut dilakukan. Implementasi dari pelaksanaan
kegiatan tersebut tidak selalu mengacu pada penyertaan komputer sebagai salah
satu elemen pada sistem informasi.
III.2 Data Spasial
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek
di bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi
dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa
fenomena alamiah dan buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi

Anang Ikhwandito 21110113130066 1


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

yang ada di peta merupakan representasi dari obyek di muka bumi. Sesuai dengan
perkembangan, peta tidak hanya merepresentasikan obyek-obyek yang ada di
muka bumi, tetapi berkembang menjadi representasi obyek diatas muka bumi
(diudara) dan dibawah permukaan bumi. Data spasial memiliki dua jenis tipe yaitu
vektor dan raster. Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva,
atau poligon beserta atribut-atributnya. Model data Raster menampilkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel
piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua model data spasial ini
menyesuaikan dengan peruntukan dan kebutuhannya.
III.2.1 Data Vektor
Model data vektor adalah yang dapat menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau kirva dan
polygon beserta atribut-atributnya (Prahasta, 2001). Bentuk-bentuk dasar
representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh
sistem koordinat kartesian dua dimensi (x, y). Di dalam model data spasial vektor,
garis-garis atau kurva (busur atau arcs) merupakan sekumpulan titik-titik terurut
yang dihubungkan (Prahasta, 2001). Poligon akan terbentuk penuh jika titik awal
dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan titik awal.
Sedangkan bentuk poligon disimpan sebagai suatu kumpulan list yang saling
terkait secara dinamis dengan menggunakan pointer/titik.
III.2.2 Data Raster
Obyek di permukaan bumi disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel
grid yang homogen. Model data Raster menampilkan, menempatkan dan
menyimpan dataspasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel
yang membentuk grid (Prahasta, 2001). Tingkat ketelitian model data raster sangat
bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya terhadap obyek di permukaan
bumi. Entity spasial raster disimpan di dalam layers yang secara fungsionalitas di
relasikan dengan unsur unsur petanya (Prahasta, 2001).
Satuan elemen data raster biasa disebut dengan pixel, elemen tersebut
merupakan ekstrasi dari suatu citra yang disimpan sebagai digital number (DN)

Anang Ikhwandito 21110113130066 2


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

(De Bay, 2000). Meninjau struktur model data raster identik dengan bentuk
matriks. Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat
kolom (x) dan barisnya (y) (Prahasta, 2001).
III.2.3 Peta Zona Nilai Tanah (ZNT)
Peta Zona Nilai Tanah adalah Peta Tematik yang menggambarkan besaran-
besaran nilai tanah atau harga pasar dan potensi tanah di suatu wilayah tertentu
yang berfungsi sebagai informasi spasial yaitu Peta Zona Nilai Tanah (ZNT)
dibuat dengan skala 10.000 atau lebih kecil, dan sebagai informasi textual Peta
ZNT pembuatannya memerlukan data harga tanah berdasarkan nilai pasar. Dalam
pembuatannya, Peta Zona Nilai Tanah dibatasi dengan penarikan garis batas
sebagai batas zona kawasan tersebut dengan mengelompokkan besaran-besaran
nilai rata-rata harga pasar tanah. Keakuratan dalam penarikan batas zona sangat
dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya sampel serta pola penyebaran data yang
diambil sebagai sampel data harga pasar yang disurvei. Peta Zona Nilai Tanah
dibuat menggunakan alat bantu Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat
mengolah dan merubah data titik koordinat nilai tanah menjadi klasifikasi harga
tanah dalam bentuk zona untuk membedakan nilai tanah.Sistem Informasi
Geografis memberikan gambaran yang lengkap dan konprehensif terhadap
masalah yang nyata terkait spasial permukaan bumi, semua entitas yang dilibatkan
dapat divusialisasikan untuk memberikan informasi baik yang tersirat (implisit)
maupun yang tersurat (eksplisit).
Peta Zona Nilai Tanah menggunakan teknik analisis spasial dalam
membuat zona-zona yang berbentuk luasan atau poligon yang mewakili nilai
tanah tertentu sesuai dengan kondisi nyata di lapangan dari nilai transaksi jual
beli. Zona-zona nilai tanah hasil prediksi tersebut merupakan hasil dari proses
Interpolasi Spasial. Interpolasi spasial adalah suatu metode atau fungsi matematik
yang menduga nilai pada lokasi-lokasi yang datanya tidak tersedia. Metode ini
mengasumsikan bahwa atribut data bersifat kontinu di dalam ruang dan atribut ini
saling berhubungan secara spasial.Interpolasi biasanya digunakan untuk
memprediksi ukuran ketinggian atau fenomena besaran lainnya di lokasi yg
bersangkutan adalah tidak selalu mudah dan murah, sebagai pengganti digunakan

Anang Ikhwandito 21110113130066 3


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

beberapa data titik (sampel) yang tersebar disekitarnya untuk memprediksi


besaran yang dicari pada lokasi tersebut, interpolasi merupakan salah satu teknik
analisis dalam Geostatistik.
Keakuratan Peta Zona Nilai Tanah akan memberikan informasi yang positif
kepada user sebagai pengguna yang bergerak dibidang properti, memberikan
informasi kepada instansi pemerintah dalam merencanakan pembangunan untuk
kepentingan umum khususnya dalam hal pengadaan tanah untuk pembebasan
tanah guna pemberian gantirugi kepada masyarakat yang terkena, dan instansi
atau perusahaan lain yang memerlukannya. Karena Peta tersebut digunakan
sebagai dasar atau pedoman dalam perencanaan dan penaksiran harga/nilai tanah,
Sementara harga pasar/nilai tanah setiap saat selalu berubah dan cenderung
menunujukkan nilai/harga pasar yang meningkat lebih tinggi, maka Peta Zona
Nilai Tanah harus selalu di Update setiap waktu secara periodik tertentu (bisa hari,
minggu, sebulan, setengah tahun, atau setiap tahun) tergantung dari kecepatan
perubahan nilai/harga pasar tanah di wilayah tersebut. Dan untuk penggunaannya
di syahkan oleh pejabat yang berwenang.
III.2.4 Penilaian Tanah
Penilaian Tanah adalah serangkaian proses menilai suatu bidang tanah dan
aset pertanahan meliputi proses perencanaan, permodalan, survey, pengumpulan
data, pengolahan data, merumuskan hasil, pemetaan, serta pelaporan dan
pertanggungjawaban hasil dari penilai dalam rangka memperoleh estimasi ukuran
finansial dan ekonomi dari suatu obyek yang dinilai.
Penilaian terbagi menjadi:
1. Penilaian berdasarkan jenisnya terdiri dari penilaian berbasis nilai pasar
dan penilaian berbasis nilai non pasar.
2. Penilaian berdasarkan tujuannya terdiri dari penilaian untuk kepentingan
publik dan penilaian untuk kepentingan privat.
3. Penilaian berdasarkan sifatnya terdiri dari penilaian massal dan penilaian
individual.
Penilaian untuk tujuan perpajakan (Pajak Tanah) mengacu pada Undang-
undang nomor : 12 Tahun 1985 jo Undang-undang nomor : 12 Tahun 1994

Anang Ikhwandito 21110113130066 4


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Berdasarkan undang-undang tersebut,


pendekatan penilaian yang digunakan untuk menentukan Nilai Jual Objek pajak
(NJOP) adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)
NJOP dihitung dengan cara membandingkan Objek Pajak yang sejenis
dengan objek lain yang diketahui harga pasarnya. Pendekatan ini pada
umumnya digunakan untuk menentukan NJOP tanah, namun dapat juga di
pakai untuk menentukan NJOP bangunan.
2. Pendekatan Biaya (Cost Approach)
Pendekatan ini digunakan untuk terutama untuk menentukan NJOP
bangunan dengan menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
membuat bangunan baru yang sejenis dikurangi dgn biaya penyusutan
fisiknya.
3. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Pendekatan ini digunakan untuk menentukan NJOP yang tidak dapat
dilakukan berdasarkan pendekatan data pasar atau pendekatan biaya, tetapi
ditentukan berdasarkan hasil bersih objek pajak tersebut. Pendekatan ini
terutama digunakan untuk menentukan NJOP galian tambang atau objek
perairan.
III.2.5 Metode Penilaian Tanah
Dalam penilaian property dikenal tiga pendekatan penilaian. Ketiga
metode tersebut adalah metode pendekatan perbandingan harga pasar (sales
comparation approach), metode pendekatan biaya (cost approach) dan metode
pendekatan pendapatan (income approach).
1. Pendekatan Perbandingan Harga Pasar (Sales Comparation Approach)

Pendekatan perbandingan penjualan adalah pendekatan penilaian yang


dilakukan dengan cara membandingkan antara properti yang dinilai
(subject property) dengan property-properti pembanding (comparable
properties) yang telah diketahui karakteristik dan nilainya. Selanjutnya
analisis dilakukan dengan mengukur tingkat kesamaan dan perbedaannya

Anang Ikhwandito 21110113130066 5


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

untuk menentukan berapa penyesuaian (adjustment) yang akan diberikan


untuk menentukan nilai property subjek.

Penyesuaian dapat diterapkan untuk membandingkan property dalam


bentuk persentase atau dalam bentuk satuan uang (rupiah) dan sebagainya.
Secara umum persamaan pendekatan perbandingan penjualan menurut
(Hidayati, W., Harjanto, B.,2003) dapat ditulis sebagai berikut:

MV = Sc + ADJc

Keterangan :

MV : Perkiraan nilai pasar (Market value estimate)

Sc : Harga penjualan property pembanding (Sale price of


subject property)

ADJc : Total penyesuaian elemen perbandingan antara property


pembanding dan property yang dinilai.

Dalam studi ini digunakan penyesuaian persentase, yaitu nilai elemen


pembanding yang dikenakan pada property pembanding menggunakan
persentase untuk mencari property yang akan dinilai, sehingga persamaan
di atas dapat diturunkan menjadi:

MV = Sc + (k% x Sc)

Nilai k% mengekspresikan besarnya kumulatif dari semua jenis


penyesuaian yang diberikan.

2. Metode Pendekatan Biaya

Metode pendekatan biaya biasanya digunakan untuk melakukan penilaian


suatu bangunan. Metode pendekatan biaya adalah proses penilaian dengan
cara melakukan identifikasi terhadap suatu bangunan yang kemudian
dilakukan analisis biaya pembuatan barunya berdasarkan harga standar

Anang Ikhwandito 21110113130066 6


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

yang berlaku pada saat dilakukanya penilaian dan selanjutnya dilakukan


penyusutan.

3. Metode Pendekatan Pendapatan

Metode pendekatan pendapatan adalah metode penilaian dengan


mendasarkan pada tingkat keuntungan yang mungkin akan dihasilkan oleh
suatu property pada saat ini dan yang akan dating, kemudian dilakukan
pengkapitalisasian untuk mengkonversi aliran pendapatan tersebut dalam
nilai property.
III.3 Definisi Umum
1. Nilai adalah suatu opini dari manfaat ekonomi atas kepemilikan asset, atau
harga yang paling mungkin dibayarkan untuk suatu asset dalam
pertukaran, sehingga nilai bukan merupakan fakta. (KPUP, SPI 2013).
2. Nilai Pasar didefinisikan sebagai estimasi sejumlah uang yang dapat
diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau liabilitas pada tanggal
penilaian, antara pembeli yang berminat pembeli dengan penjual yang
berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya
dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas
dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian, dan tanpa paksaan (SPI
101 butir 3.1, SPI 2013).
3. Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (HBU/Highest and Best Use)
didefinisikan sebagai penggunaan yang paling mungkin dan optimal dari
suatu asset, yang secara fisik dimungkinkan, telah dipertimbangkan secara
memadai, secara hokum diijinkan, secara finansial layak, dan
menghasilkan nilai tertinggi dari asset tersebut. (KPUP, SPI 2013).
4. Informasi Harga Jual Tanah merupakan informasi yang dapat diperoleh
dari beberapa pihak untuk keperluan analisis ZNT/NIR, antara lain:
a. Transaksi Jual Beli, dapat diperoleh dari pembeli, penjual atau
orang yang mengetahui harga pasar tanah di wilayah tersebut.

Anang Ikhwandito 21110113130066 7


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

b. Informasi harga tanah, dapat diperoleh dari perangkat Kecamatan,


Desa, Dusun, Notaris/PPAT, Makelar Tanah atau Masyarakat
sekitar dengan wawancara secara lansung.
c. Data Transaksi BPHTB, dapat diperoleh dari Pemda yang telah di
inventaris dari tahun-tahun sebelumnya
5. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah harga rata-rata yang diperoleh
dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak ada
transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan
objek lain yang sejenis, nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti (Pasal 1
angka 3 UU PBB). Dimana NJOP ditetapkan per meter persegi.
(Kep.Men.Keu. No.533 Tahun 2000)
6. Zona Nilai Tanah (ZNT) adalah Kawasan geografis yang terdiri atas
sekelompok objek pajak yang mempunyai satu Nilai Indikasi Rata-Rata
yang dibatasi oleh batas penguasaan/pemilikan objek pajak atau batas alam
(bersifat Imajiner) dalam wilayah administratif desa/kelurahan.
(Kep.Men.Keu. No.533 Tahun 2000)
7. Indikasi Rata-Rata (NIR) adalah Nilai rata-rata yang diperoleh dari Analisis
Zona Nilai Tanah (ZNT) pada data-data yang telah melalui proses penyesuain
dimana terdapat minimal 3 data pembanding pada satu lokasi ZNT.
(Kep.Men.Keu. No.533 Tahun 2000)

Anang Ikhwandito 21110113130066 8


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

IV.1 Gambaran Umum Lokasi


IV.1.1 Kondisi Umum Wilayah Kecamatan Tambelangan
Luas wilayah Kecamatan Tambelangan adalah 42,69 km dengan jumlah
penduduk sebesar 20.309 Jiwa.
Adapun kondisi umum yang terkait dengan analisa ZNT dapat dilihat pada
tabel dibawah berikut.
Table IV-1 Kondisi Umum Wilayah Kecamatan Tambelangan

KONDISI UMUM WILAYAH KRITERIA


1 Ibu Kota Kabupaten 11 Km jarak dari pusat
pemerintahan
2 Pusat Perbelanjaan (Mall) -
Aksesibilitasi /
terdekat
Jangkauan
3 Terminal / Stasiun 12 Km jarak dari Terminal
Bus Kabupaten
4 Jalan Tol -
Pemukiman dan Pertokoan,
1 Zona Peruntukan
Kondisi Geografis Persawahaan, Tambak
2 Kontur Tanah Datar,

1 Sarana Pendidikan PAUD, SDN, SMP, SMA


Sosial
2 Sarana Kesehatan Puskesmas

Industri 1 Skala Industri Perum Bulog

Perdagangan 1 Ketersediaan Fasilitas Ruko, Kios, Pertokoan, Pasar


Perdagangan Tambelangan

1 Ketersediaan Sarana Ada


Transportasi dan
Transportasi
Komunikasi 2 Ketersediaan Jaringan Telpon Ada
3 Kondisi Jalan Aspal, berlubang, Tanah

IV.1.2 Batas-Batas Wilayah Kecamatan Tambelangan


Kecamatan Tambelangan dengan Kecamatan lain yaitu:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Banyu Wates

Anang Ikhwandito 21110113130066 1


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jengrik


3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kedundung
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bangkalan
IV.1.3 Signase Kawasan Kecamatan Tambelangan
Tanda-tanda penting yang dapat digunakan sebagai petunjuk lokasi yang
letaknya di lokasi atau tidak jauh dari lokasi ini adalah :
1. SDN 1 Mambulu Barat,SDN 1 Tambelangan, SDN Karang Anyar 1
2. SMP Negeri 1 Karang Anyar
3. Polsek Tambelangan, Kantor Kecamatan Tambelangan, BPP
Tambelangan
4. Masjid Islamiyah, Masjid Darul Ulum , Masjid Sabiul Khoirot
5. Puskedes Tambelangan, Puskesmas Samaran
6. Pasar Tambelagan.
IV.2 PENGUMPULAN DATA
Data-data yang digunakan dalam proses kegiatan ini adalah data primer dan
data sekunder.
IV.2.1 Data Primer
Data primer dilakukan langusng dilapangan dengan metode survey dan
wawancara menggunakan formulir lapangan. Data-data primer yang diambil dari
survey lapangan berupa:

1. Pemetaan kerangka desa/kelurahan sebagai peta dasar dalam


pembentukan peta tematik Zona Nilai Tanah (ZNT)
2. Survey untuk deskripsi setiap wilayah zona tanah.
3. Survey informasi harga jual tanah di wilayah kerja.
IV.2.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Sampang terkait dengan kegiatan Pendaataan Zona
Nilai Tanah (ZNT) dan data-data pendukung lainnya dalam kegiatan ini.
Adapun data-data yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah sebagai
berikut.
1. Data Statistik Sampang Dalam Angka

Anang Ikhwandito 21110113130066 2


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Data ini diambil dari Buku Sampang Dalam Angka Tahun 2014 yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Data-data dalam buku ini
digunakan untuk mengetahui kondisi umum untuk tujuan analisa Zona
Nilai Tanah di wilayah kerja.
2. Data Ketetapan NJOP Tahun 2015
Data ketetapan NJOP Tahun 2015 ini didapatkan dari Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sampang.
Data ini digunakan untuk mengidentifikasi awal harga tanah, zona dan
kode yang telah diterapkan sebelumnya. Selain itu data NIR tahun 2015 ini
digunakan sebagai bahan pembanding dengan Data NIR terbaru hasil
Pemutakhiran dan Analisis Zona Nilai Tanah sehingga didapatkan ratio
antara NIR lama dengan NIR Baru;
3. Data Transaksi BPHTB 3(tiga) Tahun Terakhir
Data ketetapan BPHTB 3(tiga) tahun terakhir ini didapatkan dari Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Sampang. Data ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan
menganalisa harga tanah di desa Gunung Sekar. Data kami lampirkan
dalam laporan ini.

IV.3 Metodelogi Pelaksanaan Pekerjaan


Adapun tahap-tahap pekerjaan dalam kegiatan Analisa ini dapat ditunjukkan
dengan diagram alir pelaksanaan pekerjaan dibawah berikut.

Anang Ikhwandito 21110113130066 3


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Persiapan

Pengadaan Peta Kerangka Desa dan


Citra Satelit

Analisis Zona Niai Tanah (ZNT) dan Nilai Indeks


Rata-Rata (NIR)

Laporan

Gambar IV-2 Diagram Alir Pekerjaan Secara Umum

IV.3.1 Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mempersiapkan
semua peralatan dan data awal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan teknis dalam
kegiatan ini .
1. Persiapan Peralatan Kerja
a. Alat pemetaan berupa GPS (Global Positioning System).
b. Alat pengukur jarak berupa Disto Meter
c. Komputer/Laptop dan Software pemetaan (Map Source, AutoCad
Map, Map Info, GlobaL Mapper).
d. Fomulir-formulir pendukung kegiatan.
e. Alat tulis dan kertas kerja.
2. Persiapan Data
a. Penyediaan Buku Klasifikasi lampiran SK Bupati Sampang tentang
Klasifikasi dan Besarnya NJOP sebagai dasar pengenaan PBB
tahun berjalan untuk mengetahui kelompok kelas (Nama
Jalan/Alamat) dan banyaknya kelas bumi yang ada dalam suatu
desa.
b. Pencetakan DHR Desa yang akan dilaksanakan pemutakhiran
klasifikasi untuk membantu dalam proses plotting kelas bumi.

Anang Ikhwandito 21110113130066 4


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

c. Pencetakan Rekapitulasi NJOP per kelas untuk menganalisis


perubahan pokok ketetapan setelah dilakukan pemutakhiran
klasifikasi.
d. Sket/peta ZNT Desa digunakan sebagai peta kerja untuk Analisis
ZNT.
e. Sket/Peta Desa dapat berupa Peta Wilayah Administrasi, Peta
Dasar dari BAKOSURTANAL, Peta Citra Satelit, Peta Topografi,
Peta BPS, Peta Penggunaan Lahan.
3. Koordinasi
Koordinasi awal dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan
pekerjaan. Koordinasi dilakukan dengan DISPENDALOKA
Kabupaten Sampang , pihak aparat desa dan tim pelaksana lapangan.
Hal ini dilakukan untuk menyatukan persepsi dan metode teknis untuk
mencapai tujuan pekerjaan.
IV.3.2 Pengadaan Peta Kerangka Desa dan Citra Satelit
Pengadaan peta kerangka desa sebagai prasyarat mutlak analisa zona nilai
tanah ini diperoleh dengan melakukan digitasi pada citra satelit seluruh akses jalan
di wilayah kerja dalam kegiatan ini.
IV.3.3 Analisis Zona Niai Tanah (ZNT) dan Nilai Indeks Rata-rata (NIR)
Adapun tahap-tahap pekerjaan dalam kegiatan Analisa Konsep ZNT ini
dapat ditunjukkan dengan gambar 6 diagram alir pelaksanaan pekerjaan dibawah
berikut.

Anang Ikhwandito 21110113130066 5


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Gambar IV-3 Diagram Alir Pekerjaan


1. Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.
a. Penyediaan Buku Klasifikasi lampiran SK Bupati Sampang tentang
Klasifikasi dan Besarnya NJOP sebagai dasar pengenaan PBB tahun
berjalan untuk mengetahui kelompok kelas (Nama Jalan/Alamat) dan
banyaknya kelas bumi yang ada dalam suatu desa.
b. Pencetakan DHR desa yang akan dilaksanakan pemutakhiran
klasifikasi untuk membantu dalam proses plotting kelas bumi.
c. Pencetakan Rekapitulasi NJOP per kelas untuk menganalisis
perubahan pokok ketetapan setelah dilakukan pemutakhiran
klasifikasi.
d. Sket/peta ZNT desa digunakan sebagai peta kerja untuk Analisis ZNT.

Anang Ikhwandito 21110113130066 6


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

e. Sket/Peta Desa dapat berupa Peta Wilayah Administrasi, Peta Dasar


dari BAKOSURTANAL, Peta Citra Satelit, Peta Topografi, Peta BPS,
Peta Penggunaan Lahan.
2. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan untuk mengetahui keadaan lingkungan
wilayah yang akan dianalisis. Hasilnya dituangkan dalam peta kerangka
desa dan membuat daftar informasi kondisi fisik/deskripsi lingkungan
wilayah kerja yang memuat unsurunsur topografi seperti: jalan, sungai,
jenis penggunaan tanah, landmark (tandatanda yang mudah dikenali
dilapangan), batas administratif dan orientasi arah. Hasilnya dituangkan
dalam peta kerangka desa dan membuat daftar informasi kondisi
fisik/deskripsi.
3. Pengumpulan Harga Jual Tanah
Pengumpulan Data Harga Jual Data harga jual harga transaksi (diupayakan
maksimal 3 tahun) harga penawaran (diupayakan maksimal 1 tahun) harga
sewa, dengan cara membagi harga sewa dengan tingkat kapitalisasi
tertentu. Sumber data transaksi BPHTB, PPAT, notaris, lurah/kepala desa,
agen properti, penawaran penjualan properti melalui majalah, brosur,
direktori, pameran dan sebagainya. Jumlah dan sebaran data harga jual
diupayakan tersebar merata, merepresentasikan kondisi wilayah yang
dianalisis. Lokasi data Harga jual diutamakan dalam wilayah
desa/kelurahan yang dianalisis, dapat menggunakan data harga jual dari
wilayah desa/kelurahan lain yang berbatasan. Data yang diperlukan adalah
nilai tanah per m2 tertinggi dan terendah atau nilai rata-rata di suatu area.
4. Deskripsi Zona Nilai Tanah (ZNT)
Setiap Zona memiliki karakteristik yang berbeda, untuk itu penting untuk
mendiskripsikan kondisi lokasi kawasan masing-masing zona. Deskripsi
zona ini menunjunkkan kondisi dan karakteristik lahan secara umum
terutama untuk menunjukkan karakteristik dominan lahan dari masing-
masing zona tanah. Hal ini penting sebagai pertibangan penentuan nilai
dalam masing-masing zona tersebut.
5. Kompilasi Data Harga Jual Tanah

Anang Ikhwandito 21110113130066 7


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Dalam kaitannya dengan inventarisasi data, kami mengerti bahwa


informasi harga jual tanah tersebut memiliki data yang cukup banyak
karena itu setiap data pendukung yang ada dan diperoleh oleh petugas di
lapangan sudah kami inventarisasikan dalam bentuk Tabulasi Harga Jual
Tanah/Data Pembanding, hal ini dimaksudkan agar data-data yang ada
mudah untuk dipahami, dicermati, dianalisa dan dimengerti oleh penilai
atau orang yang berkompeten dalam Analisa Pembuatan ZNT/NIR
6. Rekapitulasi dan Plotting Data Harga Jual Tanah pada Peta Kerja
Rekapitulasi Data dan Plotting Data Harga Jual pada Peta Kerja ZNT
Semua data yang diperoleh direkap dalam suatu tabel kemudian data-data
tersebut dilakukan penyesuaian terhadap faktor jenis data dan waktu.
Penyesuaian terhadap jenis data dilakukan lebih dulu kemudian
penyesuaian waktu. Informasi harga jual yang dikumpulkan diplot pada
peta kerja dengan mencantumkan nomor data sesuai rekapitulasi data
harga jual. Hasilnya adalah peta taburan data harga jual tanah.
IV.3.4 Pendekatan Dan Analisa
Dalam Penilaian dan Analisis ZNT/NIR ini kami memakai metode
Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) dengan Metode
Perbandingan Data Pasar. Pendekatan ini mempertimbangkan Jual Beli dari
properti sejenis atau pengganti dan data pasar yang terkait, serta menghasilkan
estimasi nilai melalui proses Penyesuaian dan perbandingan. Pada umumnya,
properti yang dinilai (objek penilaian) dibandingkan dengan transaksi properti
yang sebanding, baik yang telah terjadi maupun Properti yang masih dalam tahap
penawaran penjualan dari suatu proses jual beli (KPUP, SPI 2013).
Dalam penerapannya data pembanding diperoleh dari data penjualan
(bilamana ada), penawaran, pencatatan-pencatatan, wawancara dengan orang-
orang, pejabat-pejabat dan pemilik properti/tanah lainnya yang telah disesuaikan,
berbagai faktor yang diperhatikan terhadap data pembanding antara lain, lokasi,
ukuran, spesifikasi, kondisi fisik, kemudahan pencapaian dan unsur waktu.

Anang Ikhwandito 21110113130066 8


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Pendekatan Data Pasar dapat diilustrasikan dengan bagan alur seperti


pada gambar sebagai berikut dibawah ini.

Pembanding 1 Pembanding 2

Pembanding 5 Objek Adjustment


Adjustment NILAI PASAR
Penilaian

Pembanding 3 Pembanding 4

Gambar IV-4 Ilustrasi Pendekatan Data Pasar


1. Metode Perbandingan Data Pasar
Berdasarkan data dan analisa Zona diatas, Nilai Indikasi Rata-rata
(NIR) didapatkan dari data Informasi Harga Tanah yang di analisa,
informasi harga tanah tidak dapat dipakai secara langsung, akan tetapi
harus melalui penyesuain-penyesuaian sehingga nilainya bisa
didapatkan dengan cukup akurat, selain itu diperhitungkan juga dengan
faktor pembagi dari luasan tanah agar didapatkan NIR per M2.
Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh-
pengaruh yang ada pada atributik data tersebut, antara lain sebagai
berikut:
a. Penyesuaian Jenis Data
Pada Tahap ini data-data informasi harga tanah disesuaikan dari
sektor pemberi informasi (RT, RW, Kasun, Desa, Kecamatan,
Penjual, Pembeli, Pemilik, Notaris, internet dan lain-lain) dimana
informasi ini akan dikalibrasikan dengan prosentase penambahan
atau pengurangan. Penambahan atau pengurangan kalibrasi
tergantung dari opini yang didapatkan oleh penilai, sehingga
penilai dapat mengasumsikan besaran penambahan dan
pengurangan dari data tersebut.

Anang Ikhwandito 21110113130066 9


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

b. Penyesuaian waktu
Pada tahap ini data-data informasi harga tanah disesuaikan menurut
waktu transaksi dari informasi harga tanah. Penyesuaiannya
dilakukan dengan menambahkan kalibrasi prosentase waktu
dimana prosentase waktu di hitung per 1 Januari 2015. Rata-rata
penambahan prosentase waktu dari standar yang ada ialah 1% per
bulan. Penyesuaian waktu akan lebih akurat jika data yang
diperoleh kurang dari 5 tahun kebelakang, karena faktor inflasi
yang mungkin diperhitungkan tidak terlalu berpengaruh signifikan.
2. Penggunaan dan Analisis Nilai Objek Acuan Terhadap
Pembanding
Penggunaan dan Analisis Objek Acuan dipakai dan dihitung ketika
Informasi Harga Jual tidak memenuhi standar minimum dari Nilai
Indikasi Rata-Rata (NIR) dalam satu Zona, dimana minimum data
yang bisa dipakai untuk penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata adalah 3
data Informasi Harga Jual Tanah yang sudah melalui proses
penyesuain sebelumnya.
Penentuan Objek Acuan bisa diambil dari sampel lahan kepemilikan di
suatu zona/kawasan yang sudah diketahui nilainya, diperbandingkan
dan disesuaikan dengan Objek Pembanding yang nilainya sudah
didapatkan. Dalam pengambilan data acuan baiknya diambil data yang
serupa/sejenis atau tidak terlalu banyak perbedaan kondisi fisiknya
dengan data pembanding, hal ini dimaksudkan agar tingkat
penyesuaian data tidak terlalu besar sehingga faktor kesalahan bisa
diambil seminimal mungkin. Penyesuaian lokasi dilakukan dengan
menambahkan prosentase kelebihan dan kekurangan antara lokasi data
acuan dan data pembanding.
Adapun faktor-faktor penyesuaian antara data acuan dan data
pembanding adalah sebagai berikut:
a. Penyesuaian Lokasi

Anang Ikhwandito 21110113130066 10


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Penyesuaian lokasi dilakukan dengan menambah atau mengurangi


prosentase nilai antara data acuan dan data pembanding. Dimana
potensi strategis dari setiap lahan akan berbeda.
b. Penyesuaian Kedudukan Tanah
Penyesuaian Kedudukan Tanah dilakukan dengan menambah atau
mengurangi prosentase antara data acuan dan data pembanding,
kedudukan tanah dipengaruhi dari kawasan/areal keberadaan dari
lahan tersebut. Kedudukan tanah akan lebih tinggi jika kawasannya
merupakan daerah pertanian bagus dimana sarananya sudah lebih
baik di bandingkan dengan kawasan yang kurang baik.
c. Penyesuaian Jenis Penggunaan
Jenis Penggunaan Tanah juga berpengaruh terhadap perbandingan,
penyesuaiannya dilakukan dengan menambah atau mengurangi
prosentase antara data acuan dan data pembanding. Salah satu
contoh penggunaan lahan pertanian padi akan lebih baik jika
dibandingkan dengan penggunaan lahan pertanian jagung.
d. Penyesuaian Bentuk Bidang
Setiap bidang memiliki bentuk yang berbeda sehingga penyesuaian
bentuk bidang dilakukan dengan menambah atau mengurangi
prosentase antara data acuan dan data pembanding. bentuk bidang
persegi tentunya akan lebih bagus jika dibandingkan dengan lahan
yang bentuknya tidak beraturan.
e. Penyesuaian Keluasan
Setiap lahan tanah biasanya akan berbeda dari segi luasnya, jika
suatu lahan ditawarkan tentunya lahan yang lebih besar luasnya
akan lebih murah dibanding dengan lahan yang luasnya lebih kecil
karena itu keluasan lahan menjadi faktor penyesuaian dengan
menambah atau mengurangi prosentase antara data acuan dan data
pembanding.

f. Penyesuaian Tinggi Dari Paras Jalan

Anang Ikhwandito 21110113130066 11


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Antara data acuan dan data pembanding terkadang ada perbedaan


beda tinggi, lahan yang tingginya sama atau proporsional terhadap
tinggi jalan secara otomatis lahan tersebut akan lebih baik jika
dibandingkan dengan lahan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
terhadap ketinggian jalan.
g. Penyesuaian Lebar Sisi Depan
Lebar sisi depan dari suatu lahan berpengaruh terhadap
penyesuaian, lahan yang sisi depannya lebih lebar tentunya akan
lebih baik jika dibandingkan dengan lahan yang lebar sisi
depannya agak sempit karena akses ke lokasi lahan tersebut akan
berbeda.
h. Penyesuaian Jenis Hak Tanah
Jenis Hak Tanah sangat berpengaruh dari nilai setiap lahan, lahan
yang mempunyai sertifikat tentunya akan mempunyai nilai lebih
tinggi dibandingkan dengan lahan yang tidak bersertifikat, karena
kekuatan kepemilikan tanah yang bersertifikat tentunya lebih kuat
secara hukum.
3. Pemutakhiran Batas Imajiner ZNT
Pemuktahiran Batas Imajiner ZNT Mengacu pada peta ZNT lama bagi
wilayah yang telah ada peta ZNT-nya, dengan tetap memperhatikan
kemungkinan perubahan batas imajiner berdasarkan dinamika nilai
pasar tanah yang ada; Mempertimbangkan sebaran data harga jual
yang telah dianalisis dan diplot pada peta kerja ZNT, Pengelompokan
(clustering) bidang tanah dalam satu ZNT dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Nilai Pasar Tanah yang hampir sama Mempunyai potensi nilai
yang mirip.
b. Memperoleh akses fasilitas sosial dan fasilitas umum yang sama.
c. Aksesibilitas yang tidak jauh berbeda.

4. Kesesuaian dan Tabulasi Data Harga Tanah/Data Pembanding

Anang Ikhwandito 21110113130066 12


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Dalam kaitannya dengan inventarisasi data, kami mengerti bahwa


informasi harga jual tanah tersebut memiliki data yang cukup banyak
karena itu setiap data pendukung yang ada dan diperoleh oleh petugas
di lapangan sudah kami inventarisasikan dalam bentuk Formulir
Tabulasi Harga Jual Tanah/Data Pembanding, hal ini dimaksudkan agar
data-data yang ada mudah untuk dipahami, dicermati, dianalisa dan
dimengerti oleh penilai atau orang yang berkompeten dalam Analisa
Pembuatan ZNT/NIR.
Kesesuaian harga tanah dialakukan dengan koreksi waktu transaksi
dengan contoh perhitungan sebagai berikut.
Contoh : sesuai data transaksi/penawaran tanah Desa Banjar Billah
yaitu tanggal 12 Agustus 2015, waktu akhir inflasi adalah 31
Desember 2015. Maka besarnya koreksi waktu adalah:
(2015,12,312015,8,12)
Koreksi waktu = x 10%
365
=4%
5. Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Dari Data
Perbandingan
Analisis Data Penentuan NIR Untuk ZNT yang memiliki data harga
jual 3 (tiga) atau lebih penentuan NIR dilakukan dengan cara merata-
rata data harga jual tersebut. Untuk ZNT yang hanya memiliki data
harga jual kurang dari tiga penentuan NIR dilakukan dengan cara
menentukan objek acuan lebih dulu untuk memenuhi minimal tiga data
pembanding.
Penentuan Nilai Objek Acuan yang sudah melalui proses penyesuaian
dan perhitungan (detil/kertas kerja perhitungan dengan pendekatan
Data Pasar dapat dilihat pada Formulir Analisis) sebanyak minimal 3
data maka dilaksanakan Analisis Penentuan Indikasi Rata-Rata (NIR)
pada setiap Zona yang sudah mempunyai nilai pada masing-masing
data, Penentuan NIR dilakukan dengan cara menjumlahkan data setiap

Anang Ikhwandito 21110113130066 13


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Zona dan diambil rata-rata sehingga mendapatkan Indikasi Nilai Rata-


Rata (NIR).
Dalam perhitungan NIR menggunakan data harga tanah per m 2, berikut
contoh perhitungannya.
Contoh : Data harga tanah di Desa Banjar Billah

Nilai Luas Harga


Jenis
No Transaksi Bumi Tanah /
Penggunaan
(Rp) (M2) m2 (Rp)
1. 164,967,500 Tanah Kosong 842 195,923

2. 220,077,000 Tanah Kosong 649 339,102

3. 103,075,000 Sawah 580 177,716

4. 128,766,000 Sawah 550 234,120

5. 96,255,900 Sawah 882 109,134

1. Koreksi Waktu

Tanah 1 = 195923 + (4% x 195923) = Rp 203.760,00

Tanah 2 = 339102 + (4% x 339102) = Rp 352.666,00

Tanah 3 = 177716 + (4% x 177716) = Rp 184.824,00

Tanah 4 = 234120 + (4% x 234120) = Rp 243.485,00

Tanah 5 = 109134 + (4% x 109134) = Rp 113.499,00

2. Pengelompokan zona dan penentuan Nilai Indikasi Rata-rata

Tanah Kosong = AA

Sawah = AB

203760+ 352102
NIR Zona AA = = 278213
2

184824 +243485+113499
NIR Zona AB = = 180603
3

Anang Ikhwandito 21110113130066 14


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

6. Perhitungan Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR)


Dari NIR Zona Lain
Penyesuaian NIR berdasarkan NIR dari ZNT lain yang mempunyai
data harga jual/data pembanding. Penentuan NIR dilakukan dengan
menggunakan NIR dari ZNT lain melalui proses penyesuaian lokasi,
fisik, dan jenis penggunaan.
Setelah dilakukan penilaian yang memakai Analisis Penentuan Nilai
Indikasi Rata-Rata (NIR) dari Data Pembanding, maka untuk ZNT
yang tidak memiliki data harga jual, penentuan NIR dilakukan dengan
cara: Menentukan nilai objek acuan dengan dari data harga jual ZNT
lain yang terdekat. Analisis penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR)
dari Zona Lain dilakukan dengan memakai data pembanding dari zona
yang ada, data yang pakai sebagai pembanding minimal 3 zona (ZNT).
Dari 3 zona tersebut dilakukan perbandingan dan penyesuaian
sehingga didapatkan nilai penyesuaiannya, kemudian dari 3 data yang
sudah disesuaikan diambil nilai rata-rata dengan cara menjumlahkan
seluruh data dan dibagi banyaknya data sehingga didapatkan Nilai
Indikasi Rata-Rata (NIR) pada Zona Tersebut.
Dalam pemakaian data pembanding zona baiknya diambil data/zona
yang nilainya/kondisinya mendekati, hal ini dimaksudkan agar tingkat
penyesuaian tidak terlalu ekstrim sehingga nilai yang didapatkan lebih
akurat.
Adapun Penyesuaian dalam Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-
Rata (NIR) dengan Zona Lain adalah:
a. Penyesuaian Lokasi
Secara umum antara lokasi zona satu dengan zona yang lainnya
berbeda, dimana potensi strategis tempat lokasi sangat dominan
dalam menentukan besarnya penyesuaian. Pengaruh lokasi
terhadap pusat-pusat keramaian, pemerintahan, industri, perniagaan
dan lain-lain (Pasar, Kantor Pemerintahan, pabrik, pertokoan, jalan
utama atau lokasi strategis lainnya) akan sangat menjadi perhatian

Anang Ikhwandito 21110113130066 15


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

besar bagi penilai karena biasanya pengaruh lokasi mempunyai


dominasi paling besar. Penyesuaian lokasi dilakukan dengan
menambahkan atau mengurangi prosentase nilai antara Zona
Pembanding dan Zona yang dinilai.

b. Penyesuaian Fisik
Setiap kawasan zona memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda,
Penyesuaian Fisik sangat diperlukan dimana kondisi fisik dari
setiap zona sangat berpengaruh terhadap nilai dari zona tersebut,
kondisi fisik suatu zona antara lain Kedudukan kawasan, bentuk
area zona, beda tinggi zona dan lain-lain. Penyesuaian Fisik
dilakukan dengan menambahkan atau mengurangi prosentase nilai
antara zona pembanding dengan zona yang dinilai.
c. Penyesuaian Jenis Penggunaan
Jenis Penggunaan lahan pada suatu zona/kawasan juga sangat
perpengaruh bagi penyesuaian antar zona. Sebagai contoh
penggunaan kawasan lahan pertanian akan lebih besar nilainya
dibandingkan dengan kawasan lahan yang dipakai untuk
perladangan, begitu juga kawasan pertokoan tentunya akan lebih
tinggi nilainya dibandingkan dengan kawasan pemukiman.
Penyesuaian Jenis Penggunaan dilakukan dengan menambahkan
atau mengurangi prosentase nilai antara zona pembanding dengan
zona yang dinilai.

7. Pembuatan Peta ZNT dan Rekapitulasi NIR ZNT


Pembuatan Konsep Sket/Peta ZNT Batasan-batasan dalam Pembuatan
Sket/peta ZNT : ZNT dibuat per kelurahan/desa. Pengisian NIR tanah
ditulis dalam ribuan rupiah. Garis batas setiap ZNT diberi warna yang
berbeda sehingga jelas batas antar ZNT. Bahan-bahan yang Diperlukan
: Peta kelurahan/desa yang telah ada batas-batas bloknya. File data
tahun terakhir serta DHKP. Buku Klasifikasi Nilai Jual Objek Pajak

Anang Ikhwandito 21110113130066 16


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

(Keputusan Kakanwil DJP) tahun terakhir. Alat-alat tulis termasuk


pensil pewarna. Tahapan Pekerjaan Pembuatan Sket/Peta ZNT.
ZNT sebagai komponen utama identifikasi NJOP bumi batasnya
bersifat imajiner (mengacu pada batas bidang OP) Perbedaan nilai
antar zone 10% atau sesuai ketersediaan data pendukung (data pasar)
Dilambangkan dengan kode kombinasi 2(dua) huruf (AA-ZZ)
ZNT dibuat per kelurahan/desa Perlu diperhatikan nilai-nilai zona
wilayah lain yang berbatasan.
Kesimpulan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Zona Nilai Tanah (ZNT)
merupakan hasil akhir dari Pekerjaan Analisis ZNT/NIR.
NIR ZNT dituangkan dalam sebuah Tabel yang berisi Kode ZNT
beserta Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) dan mencantumkan Klasifikasi
NJOP yang biasanya mengacu pada peraturan menteri keuangan
tentang Klasifikasi NJOP.
8. Hasil Akhir Laporan
Hasil akhir dari kegiatan ini berupa Buku Laporan Analisis ZNT/NIR
yang dibuat setiap kelurahan/desa.
Kesimpulan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Zona Nilai Tanah (ZNT)
merupakan pekerjaan akhir dari pekerjaan analisis ZNT/NIR. NIR
ZNT dituangkan dalam sebuah Tabel yang berisi Kode ZNT beserta
Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) dan mencantumkan Klasifikasi NJOP
yang mengacu pada peraturan menteri keuangan tentang Klasifikasi
NJOP.

Anang Ikhwandito 21110113130066 17


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

BAB V ANALISA DAN HASIL

Analisa dan perhitungan ZNT/NIR untuk masing-masing desa/kelurahan di


kecamatan Tambelangan adalah sebagai berikut:
V.1 Desa Banjar Billah
V.1.1 Peta Kerangka Desa Banjar Billah

Gambar V-5 Peta Kerangka Desa Banjar Billah

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.

Anang Ikhwandito 21110113130066 1


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.1.2 Zona Nilai Tanah Desa Banjar Billa

Gambar V-6 Peta Zona Nilai Tanah Desa Banjar Billah

V.1.3 Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Banjar Billah


Tabel V-2 Deskripsi Zona Nilai Tanah

V.1.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Banjar Billah


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Banjar Billah,
Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini diperoleh

Anang Ikhwandito 21110113130066 2


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

dari informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak
desa melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-3 Data Harga Jual Tanah Desa Banjar Billah Tahun 2015

V.1.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.
Tabel V-4 Penyesuaian Data Pembanding

V.1.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.

Anang Ikhwandito 21110113130066 3


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-5 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

V.1.7 Hasil Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Dari NIR
Zona Lain
Analisis ini dilakukan jika ada salah satu zona yang tidak tersurvei harga
tanahnya. Faktor penyesuaian yang digunakan yaitu lokasi, fisik dan jenis
penggunaan. Faktor penyesuaian tersebut ditentukan oleh penilai tanah
berdasarkan kondisi dari zona tanah yang akan dilakukan analisis. Nilai akan
dikurangi jika kondisinya kurang baik dibandingkan dengan zona lainnya dan
sebaliknya.
Tabel V-6 Hasil Penentuan Zona Nilai Tanah Menggunakan Zona Lain

V.1.8 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.

Anang Ikhwandito 21110113130066 4


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-7 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Banjar Billah

V.2 Desa Barung Gagah


V.2.1 Peta Kerangka Desa Barung Gagah

Gambar V-7 Peta Kerangka Desa Barung Gagah

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas

Anang Ikhwandito 21110113130066 5


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.2.2 Zona Nilai Tanah Desa Barung Gagah

Gambar V-8 Peta Hasil Zona Nilai Tanah Desa Barung Gagah

Anang Ikhwandito 21110113130066 6


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.2.3 Hasil Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Barung Gagah


Tabel V-8 Deskripsi Zona Nilai Tanah

V.2.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Barung Gagah


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Barung Gagah,
Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini
diperoleh dari informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan
wawancara dengan pihak desa melalui Lurah, RW, RT, Developer dan
masyarakat setempat.
Tabel V-9 Data Harga Jual Tanah Desa Barung Gagah Tahun 2015

V.2.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.

Anang Ikhwandito 21110113130066 7


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-10 Penyesuaian Data Pembanding

V.2.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.
Tabel V-11 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

V.2.7 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.

Anang Ikhwandito 21110113130066 8


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-12 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Barung Gagah

V.3 Desa Batorasang


V.3.1 Peta Kerangka Desa Batorasang

Gambar V-9 Peta Kerangka Desa Batorasang

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem

Anang Ikhwandito 21110113130066 9


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.3.2 Zona Nilai Tanah Desa Batorasang

Gambar V-10 Peta Zona Nilai Tanah Desa Batorasang

V.3.3 Hasil Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Batorasang


Tabel V-13 Deskripsi Zona Nilai Tanah

Anang Ikhwandito 21110113130066 10


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.3.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Batorasang


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Batorasang,
Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini
diperoleh dari informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan
wawancara dengan pihak desa melalui Lurah, RW, RT, Developer dan
masyarakat setempat.
Tabel V-14 Data Harga Jual Tanah Desa Batorasang Tahun 2015

V.3.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.
Tabel V-15 Penyesuaian Data Pembanding

Anang Ikhwandito 21110113130066 11


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.3.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.
Tabel V-16 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

V.3.7 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.
Tabel V-17 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Batorasang

Anang Ikhwandito 21110113130066 12


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.4 Desa Beringin


V.4.1 Peta Kerangka Desa Beringin

Gambar V-11 Peta Kerangka Desa Beringin

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.

Anang Ikhwandito 21110113130066 13


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.4.2 Zona Nilai Tanah Desa Beringin

Gambar V-12 Peta Zona Nilai Tanah Desa Beringin

V.4.3 Hasil Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Beringin


Tabel V-18 Deskripsi Zona Nilai Tanah

Anang Ikhwandito 21110113130066 14


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.4.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Beringin


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Beringin,
Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini diperoleh
dari informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak
desa melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-19 Data Harga Jual Tanah Desa Beringin Tahun 2015

V.4.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.

Anang Ikhwandito 21110113130066 15


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-20 Penyesuaian Data Pembanding

V.4.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.
Tabel V-21 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

Anang Ikhwandito 21110113130066 16


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.4.7 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.
Tabel V-22 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Beringin

Anang Ikhwandito 21110113130066 17


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.5 Desa Birem


V.5.1 Peta Kerangka Desa Birem

Gambar V-13 Peta Kerangka Desa Banjar Birem

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.

Anang Ikhwandito 21110113130066 18


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.5.2 Zona Nilai Tanah Desa Birem

Gambar V-14 Peta Zona Nilai Tanah Desa Birem

V.5.3 Hasil Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Birem


Tabel V-23 Deskripsi Zona Nilai Tanah

V.5.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Pacanggaan


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Birem, Kecamatan
Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini diperoleh dari

Anang Ikhwandito 21110113130066 19


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak desa
melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-24 Data Harga Jual Tanah Desa Birem Tahun 2015

V.5.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.

Tabel V-25 Penyesuaian Data Pembanding

Anang Ikhwandito 21110113130066 20


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.5.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.
Tabel V-26 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

V.5.7 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.
Tabel V-27 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Birem

Anang Ikhwandito 21110113130066 21


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.6 Desa Karang Anyar


V.6.1 Peta Kerangka Desa Karang Anyar

Gambar V-15 Peta Kerangka Desa Karang Anyar

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.

Anang Ikhwandito 21110113130066 22


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.6.2 Zona Nilai Tanah Desa Karang Anyar

Gambar V-16 Peta Zona Nilai Tanah Desa Karang Anyar

Anang Ikhwandito 21110113130066 23


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.6.3 Hasil Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Karang Anyar


Tabel V-28 Deskripsi Zona Nilai Tanah

V.6.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Panyerangan


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Karang Anyar,
Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini diperoleh
dari informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak
desa melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-29 Data Harga Jual Tanah Desa Karang AnyarTahun 2015

V.6.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.

Anang Ikhwandito 21110113130066 24


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-30 Penyesuaian Data Pembanding

V.6.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.
Tabel V-31 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

Anang Ikhwandito 21110113130066 25


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.6.7 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.
Tabel V-32 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Karang Anyar

Anang Ikhwandito 21110113130066 26


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.7 Desa Mambulu Barat


V.7.1 Peta Kerangka Desa Mambulu Barat

Gambar V-17 Peta Kerangka Desa Mambulu Barat

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.

Anang Ikhwandito 21110113130066 27


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.7.2 Zona Nilai Tanah Desa Mambulu Barat

Gambar V-18 Peta Zona Nilai Tanah Desa Mambulu Barat

Anang Ikhwandito 21110113130066 28


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.7.3 Hasil Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Mambulu Barat


Tabel V-33 Deskripsi Zona Nilai Tanah

V.7.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Mambulu Barat


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Mambulu Barat,
Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini diperoleh
dari informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak
desa melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-34 Data Harga Jual Tanah Desa Mambulu Barat Tahun 2015

Anang Ikhwandito 21110113130066 29


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.7.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.
Tabel V-35 Penyesuaian Data Pembanding

V.7.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.

Anang Ikhwandito 21110113130066 30


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-36 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

V.7.7 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.
Tabel V-37 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Mambulu Barat

Anang Ikhwandito 21110113130066 31


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.8 Desa Samaran


V.8.1 Peta Kerangka Desa Samaran

Gambar V-19 Peta Kerangka Desa Samaran

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.

Anang Ikhwandito 21110113130066 32


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.8.2 Zona Nilai Tanah Desa Samaran

Gambar V-20 Peta Zona Nilai Tanah Desa Samaran

Anang Ikhwandito 21110113130066 33


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.8.3 Hasil Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Samaran


Tabel V-38 Deskripsi Zona Nilai Tanah

V.8.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Samaran


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Samaran,
Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini diperoleh
dari informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak
desa melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-39 Data Harga Jual Tanah Desa Samaran Tahun 2015

Anang Ikhwandito 21110113130066 34


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.8.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.
Tabel V-40 Penyesuaian Data Pembanding

V.8.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.
Tabel V-41 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

Anang Ikhwandito 21110113130066 35


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.8.7 Hasil Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Dari NIR
Zona Lain
Analisis ini dilakukan jika ada salah satu zona yang tidak tersurvei harga
tanahnya. Faktor penyesuaian yang digunakan yaitu lokasi, fisik dan jenis
penggunaan. Faktor penyesuaian tersebut ditentukan oleh penilai tanah
berdasarkan kondisi dari zona tanah yang akan dilakukan analisis. Nilai akan
dikurangi jika kondisinya kurang baik dibandingkan dengan zona lainnya dan
sebaliknya.
Tabel V-42 Hasil Penentuan Zona Nilai Tanah Menggunakan Zona Lain

V.8.8 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.
Tabel V-43 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Samaran

Anang Ikhwandito 21110113130066 36


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.9 Desa Somber


V.9.1 Peta Kerangka Desa Somber

Gambar V-21 Peta Kerangka Desa Somber

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.

Anang Ikhwandito 21110113130066 37


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.9.2 Zona Nilai Tanah Desa Somber

Gambar V-22 Peta Zona Nilai Tanah Desa Somber

Anang Ikhwandito 21110113130066 38


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.9.3 Hasil Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Somber


Tabel V-44 Deskripsi Zona Nilai Tanah

V.9.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Somber


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Somber, Kecamatan
Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini diperoleh dari
informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak desa
melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-45 Data Harga Jual Tanah Desa Somber Tahun 2015

V.9.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.

Anang Ikhwandito 21110113130066 39


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-46 Penyesuaian Data Pembanding

V.9.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.
Tabel V-47 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

V.9.7 Hasil Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Dari NIR
Zona Lain
Analisis ini dilakukan jika ada salah satu zona yang tidak tersurvei harga
tanahnya. Faktor penyesuaian yang digunakan yaitu lokasi, fisik dan jenis
penggunaan. Faktor penyesuaian tersebut ditentukan oleh penilai tanah
berdasarkan kondisi dari zona tanah yang akan dilakukan analisis. Nilai akan
dikurangi jika kondisinya kurang baik dibandingkan dengan zona lainnya dan
sebaliknya.

Anang Ikhwandito 21110113130066 40


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-48 Hasil Penentuan Zona Nilai Tanah Menggunakan Zona Lain

V.9.8 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.
Tabel V-49 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Somber

Anang Ikhwandito 21110113130066 41


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.10 Desa Tambelangan


V.10.1 Peta Kerangka Desa Tambelangan

Gambar V-23 Peta Kerangka Desa Tambelangan

Peta dasar/peta kerangka desa dan kecamatan dihasilkan dengan digitasi


on screen pada citra satelit resolusi tinggi yang telah diregistrasi dengan sistem
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.

Anang Ikhwandito 21110113130066 42


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.10.2 Zona Nilai Tanah Desa Tambelangan

Gambar V-24 Peta Zona Nilai Tanah Desa Tambelangan

Anang Ikhwandito 21110113130066 43


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

V.10.3 Hasil Deskripsi Zona Nilai Tanah Desa Tambelangan


Tabel V-50 Deskripsi Zona Nilai Tanah

V.10.4 Hasil Pengumpulan Harga Jual Tanah Desa Tambelangan


Hasil pengumpulan data-data harga jual tanah di Desa Tambelangan,
Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Data-data harga jual ini diperoleh
dari informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak
desa melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-51 Data Harga Jual Tanah Desa Tambelangan Tahun 2015

V.10.5 Hasil Penyesuaian Data Pembanding


Data penyesuaian merupakan data yang disesuai waktu saat ini. Karena
data tersebut diambil tahun 2015 maka agar sesuai dengan harga tanah tahun 2016
dialkukan penambahan sebesar 4% untuk harga tanah setiap meter perseginya.

Anang Ikhwandito 21110113130066 44


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-52 Penyesuaian Data Pembanding

V.10.6 Hasil Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding


Zona nilai tanah di dapat dari harga tanah rata-rata dari setiap zona dalam
hal ini di ambil setiap dusun pada satu desa. Berikut merupakan Nilai Indeks
Rata-rata yang diperoleh.
Tabel V-53 Nilai Indikasi Rata-Rata Dari Data Pembanding

V.10.7 Hasil Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Dari NIR
Zona Lain
Analisis ini dilakukan jika ada salah satu wilayah yang tidak tersurvei
harga tanahnya. Faktor penyesuaian yang digunakan yaitu lokasi, fisik dan jenis
penggunaan. Faktor penyesuaian tersebut ditentukan oleh penilai tanah
berdasarkan kondisi dari zona tanah yang akan dilakukan analisis. Nilai akan
dikurangi jika kondisinya kurang baik dibandingkan dengan zona lainnya dan
sebaliknya.

Anang Ikhwandito 21110113130066 45


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

Tabel V-54 Hasil Penentuan Zona Nilai Tanah Menggunakan Zona Lain

V.10.8 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)


Berikut merupakan hasil akhir zona nilai tanah yang disesuaikan dengan
pengelompokan nilai jual bumi sesuai peraturan Bupati nomor 8 Tahun 2014
Kabupaten Sampang.
Tabel V-55 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Tambelangan

Anang Ikhwandito 21110113130066 46


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan
Pada bagian akhir dari laporan tugas akhir ini, dapat diambil beberapa
kesimpulan sabagai berikut :
1. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan di Kecamatan Tambelangan
Kabupaten Sampang dapat di ambil kesimpulan berdasarkan zonasi nilai
tanah sebagai berikut :
Tabel VI-56 Rekapitulasi Nilai Indeks Rata-Rata Kecamatan Tambelangan

2. Analisis Zona Nilai Tanah (ZNT) dengan menggunakan metode


Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) menghasilkan nilai NIR
menjadi 12 zona.
3. Nilai tertinggi terdapat di desa Samaran dan Tambelangan dengan NIR Rp
802.000,00 sedangkan nilai terendah terdapat di desa Banjar Billah dengan
NIR Rp 103.000,00. Nilai tersebut dipengaruhi oleh faktor lokasi, faktor
fisik dan faktor penggunaan pada tanah tersebut.

Anang Ikhwandito 21110113130066 1


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084
Laporan Kerja Praktek

VI.2 Saran
Saran-saran yang perlu diperhatikan setelah dilakukanya pelaksanaan kerja
praktik ini adalah :
1. Data harga tanah yang digunakan sebaiknya diambil dengan kerapatan
sampel yang lebih dekat lagi sehingga benar benar mencerminkan harga
tanah dilapangan.

2. Besarnya nilai NJOP sebagai dasar penarikan pajak yang seharusnya


mencerminkan nilai pasar.

3. Untuk penelitian selanjutnya perlu dianalisis lebih lanjut besarnya faktor-


faktor lain (faktor ekonomi, serta faktor politik dan kenegaraan) yang
menentukan nilai tanah sehingga harganya benar-benar mewakili nilai
tanah yang ada.

Anang Ikhwandito 21110113130066 2


Kurnia Wisnu Aziz 21110113130084

Anda mungkin juga menyukai