Disusun oleh:
Anang Ikhwandito (21110113130066)
Kurnia Wisnu Aziz (21110113130084)
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kerja Praktik ini telah disetujui dan disahkan oleh Dosen
Pembimbing Kerja Praktik, Pembimbing Kerja Praktik PT. GeoMosaic Indonesia,
dan Ketua Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro.
Judul:
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulisan laporan
tugas besar ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan tingkat Sarjana (S1), Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
Laporan Kerja Praktik ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, saran,
motivasi serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis sampaikan
terimakasih kepada:
1. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya untuk
kelancaran Kerja Praktik ini.
2. Ir. Sawitri Subiyanto, M.Si selaku ketua Program Studi Teknik Geodesi
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
3. Bambang Darmo Yuwono selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik
Program Studi Teknik Geodesi.
4. Andy Dediyono selaku Pembimbing di Pusat Pemetaan Rupabumi dan
Toponim yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan Kerja Praktek
di PT. GeomoSaic Indonesia.
5. Seluruh karyawan PT. GeomoSaic Indonesia yang telah memberikan
bimbingan dan masukan baik dalam pelaksanaan dan penulisan Laporan
Kerja Praktik ini.
6. Semua pihak yang membantu dan memberikan masukan dalam menyusun
laporan Kerja Praktik di Badan Informasi Geospasial ini.
Kami sadar bahwa laporan yang kami susun masih sangat jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat
membangun sebagai acuan agar laporan ini menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.
Semarang, Agustus 2016
Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
PT. Geomosaic Indonesia didukung oleh sumber daya yang kreatif, dinamis,
berpengalaman serta mempunyai dedikasi dan komitmen tinggi terhadap profesi
dimana pelayanan dan hasil terbaik yang menjadi prioritas kami. Perusahaan ini
diorganisasikan secara divisional sesuai dengan bidangnya masing-masing dan
bekerja sama dengan para ahli sehingga menghasilkan performa kinerja yang
sangat solid. Kerja cerdas melalui pengembangan kompetensi pribadi
(pengetahuan, ketrampilan dan sikap positif) serta kemampuan mengembangkan
jaringan.
PT. Geomosaic Indonesia memastikan dengan keyakinan bahwa akan dapat
menjadi partner yang terpercaya bagi setiap klien. Bersama klien, kami
membangun tim kerja untuk menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan
setiap klien.
II.2 Bidang Kajian PT. Geomosaic Indonesia
II.2.1 Topographic Survey
PT. Geomosaic Indonesia menyediakan layanan survey topografi yang
merupakan tahapan pekerjaan pendahuluan yang sangat menentukan untuk
kegiatan perencanaan.
Nilai terpenting dari pemetaan topografi adalah informasi mengenai kondisi riil
lapangan dalam bentuk peta dalam sistem koordinat tertentu. Informasi yang
terkandung di dalam peta merupakan investasi yang berharga bagi perusahaan
II.2.2 Photogrametry
Pemetaan secara fotogrametri dalam era modern sekarang ini memegang
peranan sangat penting karena dapat melakukan efisiensi yang sangat signifikan
bila dibandingkan dengan cara terestrial biasa yang selama ini digunakan. Dengan
teknologi yang tersedia, dimungkinkan untuk melakukan eksploitasi sumberdaya
secara efektif, efisien dan bertanggung jawab.
II.2.3 Remote Sensing
Umumnya remote sensing atau penginderaan jauh digunakan dalam
pembuatan pada peta dasar dan peta penggunaan tanah dengan tingkat ketelitian
dan kedetailan informasi sesuai dengan resolusi citra yang di gunakan. Semakin
tinggi resolusi citra yang digunakan maka akan semakin teliti dan detail informasi
yang di sajikan.
II.2.4 GPS Survey
Teknologi GPS menjadi alat pendukung infrastruktur pembangunan dan
pengelolaan lahan. Sehingga efektif dan efisien dalam setiap pekerjaan dan tentu
hasilnya yang sangat baik dan akurasi tinggi, yaitu fraksi milimeter (mm) dengan
metode Diferential Static dan Fraksi Centimeter (cm) dengan metode Real Time
Kinematic (RTK). Survey GPS/GNSS efektif dilakukan pada area yang terbuka.
II.2.5 Hidrographyc Survey
Survey Hidrografi merupakan survey yang dilakukan untuk memetakan
topografi dasar laut untuk digunakan lebih lanjut dalam navigasi kapal, konstruksi
lepas pantai, atau manajemen sumber daya laut. Kegiatannya meliputi penentuan
posisi, pengukuran kedalaman, pengukuran sedimentasi, pengamatan pasang surut
dan arus laut, pengukuran situasi pantai, dengan melakukan survey dan pemetaan
bathimertri.
II.2.6 Geographic Information System (GIS)
GIS berguna untuk membantu efektifitas dan efisiensi pengambilan
keputusan mengnai masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek geografis. GIS
yang di tawarkan meliputi GIS berbasis web dan GIS berbasis dekstop, yang
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
II.2.7 Survey Pajak Bumi dan Bangunan
Survey ini untuk pengambilan sampel data harga pasar, pembuatan peta
zona nilai tanah (ZNT) dan pembuatan sistem informasi pasar tanah. Pemanfaatan
ZNT untuk mendapat informasi nilai dan harga tanah, penentuan NJOP (nilai jual
obyek pajak), Nilai Ganti Rugi pada Kegiatan Data Taksiraan.
yang ada di peta merupakan representasi dari obyek di muka bumi. Sesuai dengan
perkembangan, peta tidak hanya merepresentasikan obyek-obyek yang ada di
muka bumi, tetapi berkembang menjadi representasi obyek diatas muka bumi
(diudara) dan dibawah permukaan bumi. Data spasial memiliki dua jenis tipe yaitu
vektor dan raster. Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva,
atau poligon beserta atribut-atributnya. Model data Raster menampilkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel
piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua model data spasial ini
menyesuaikan dengan peruntukan dan kebutuhannya.
III.2.1 Data Vektor
Model data vektor adalah yang dapat menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau kirva dan
polygon beserta atribut-atributnya (Prahasta, 2001). Bentuk-bentuk dasar
representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh
sistem koordinat kartesian dua dimensi (x, y). Di dalam model data spasial vektor,
garis-garis atau kurva (busur atau arcs) merupakan sekumpulan titik-titik terurut
yang dihubungkan (Prahasta, 2001). Poligon akan terbentuk penuh jika titik awal
dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan titik awal.
Sedangkan bentuk poligon disimpan sebagai suatu kumpulan list yang saling
terkait secara dinamis dengan menggunakan pointer/titik.
III.2.2 Data Raster
Obyek di permukaan bumi disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel
grid yang homogen. Model data Raster menampilkan, menempatkan dan
menyimpan dataspasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel
yang membentuk grid (Prahasta, 2001). Tingkat ketelitian model data raster sangat
bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya terhadap obyek di permukaan
bumi. Entity spasial raster disimpan di dalam layers yang secara fungsionalitas di
relasikan dengan unsur unsur petanya (Prahasta, 2001).
Satuan elemen data raster biasa disebut dengan pixel, elemen tersebut
merupakan ekstrasi dari suatu citra yang disimpan sebagai digital number (DN)
(De Bay, 2000). Meninjau struktur model data raster identik dengan bentuk
matriks. Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat
kolom (x) dan barisnya (y) (Prahasta, 2001).
III.2.3 Peta Zona Nilai Tanah (ZNT)
Peta Zona Nilai Tanah adalah Peta Tematik yang menggambarkan besaran-
besaran nilai tanah atau harga pasar dan potensi tanah di suatu wilayah tertentu
yang berfungsi sebagai informasi spasial yaitu Peta Zona Nilai Tanah (ZNT)
dibuat dengan skala 10.000 atau lebih kecil, dan sebagai informasi textual Peta
ZNT pembuatannya memerlukan data harga tanah berdasarkan nilai pasar. Dalam
pembuatannya, Peta Zona Nilai Tanah dibatasi dengan penarikan garis batas
sebagai batas zona kawasan tersebut dengan mengelompokkan besaran-besaran
nilai rata-rata harga pasar tanah. Keakuratan dalam penarikan batas zona sangat
dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya sampel serta pola penyebaran data yang
diambil sebagai sampel data harga pasar yang disurvei. Peta Zona Nilai Tanah
dibuat menggunakan alat bantu Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat
mengolah dan merubah data titik koordinat nilai tanah menjadi klasifikasi harga
tanah dalam bentuk zona untuk membedakan nilai tanah.Sistem Informasi
Geografis memberikan gambaran yang lengkap dan konprehensif terhadap
masalah yang nyata terkait spasial permukaan bumi, semua entitas yang dilibatkan
dapat divusialisasikan untuk memberikan informasi baik yang tersirat (implisit)
maupun yang tersurat (eksplisit).
Peta Zona Nilai Tanah menggunakan teknik analisis spasial dalam
membuat zona-zona yang berbentuk luasan atau poligon yang mewakili nilai
tanah tertentu sesuai dengan kondisi nyata di lapangan dari nilai transaksi jual
beli. Zona-zona nilai tanah hasil prediksi tersebut merupakan hasil dari proses
Interpolasi Spasial. Interpolasi spasial adalah suatu metode atau fungsi matematik
yang menduga nilai pada lokasi-lokasi yang datanya tidak tersedia. Metode ini
mengasumsikan bahwa atribut data bersifat kontinu di dalam ruang dan atribut ini
saling berhubungan secara spasial.Interpolasi biasanya digunakan untuk
memprediksi ukuran ketinggian atau fenomena besaran lainnya di lokasi yg
bersangkutan adalah tidak selalu mudah dan murah, sebagai pengganti digunakan
MV = Sc + ADJc
Keterangan :
MV = Sc + (k% x Sc)
Data ini diambil dari Buku Sampang Dalam Angka Tahun 2014 yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Data-data dalam buku ini
digunakan untuk mengetahui kondisi umum untuk tujuan analisa Zona
Nilai Tanah di wilayah kerja.
2. Data Ketetapan NJOP Tahun 2015
Data ketetapan NJOP Tahun 2015 ini didapatkan dari Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sampang.
Data ini digunakan untuk mengidentifikasi awal harga tanah, zona dan
kode yang telah diterapkan sebelumnya. Selain itu data NIR tahun 2015 ini
digunakan sebagai bahan pembanding dengan Data NIR terbaru hasil
Pemutakhiran dan Analisis Zona Nilai Tanah sehingga didapatkan ratio
antara NIR lama dengan NIR Baru;
3. Data Transaksi BPHTB 3(tiga) Tahun Terakhir
Data ketetapan BPHTB 3(tiga) tahun terakhir ini didapatkan dari Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Sampang. Data ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan
menganalisa harga tanah di desa Gunung Sekar. Data kami lampirkan
dalam laporan ini.
Persiapan
Laporan
IV.3.1 Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mempersiapkan
semua peralatan dan data awal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan teknis dalam
kegiatan ini .
1. Persiapan Peralatan Kerja
a. Alat pemetaan berupa GPS (Global Positioning System).
b. Alat pengukur jarak berupa Disto Meter
c. Komputer/Laptop dan Software pemetaan (Map Source, AutoCad
Map, Map Info, GlobaL Mapper).
d. Fomulir-formulir pendukung kegiatan.
e. Alat tulis dan kertas kerja.
2. Persiapan Data
a. Penyediaan Buku Klasifikasi lampiran SK Bupati Sampang tentang
Klasifikasi dan Besarnya NJOP sebagai dasar pengenaan PBB
tahun berjalan untuk mengetahui kelompok kelas (Nama
Jalan/Alamat) dan banyaknya kelas bumi yang ada dalam suatu
desa.
b. Pencetakan DHR Desa yang akan dilaksanakan pemutakhiran
klasifikasi untuk membantu dalam proses plotting kelas bumi.
Pembanding 1 Pembanding 2
Pembanding 3 Pembanding 4
b. Penyesuaian waktu
Pada tahap ini data-data informasi harga tanah disesuaikan menurut
waktu transaksi dari informasi harga tanah. Penyesuaiannya
dilakukan dengan menambahkan kalibrasi prosentase waktu
dimana prosentase waktu di hitung per 1 Januari 2015. Rata-rata
penambahan prosentase waktu dari standar yang ada ialah 1% per
bulan. Penyesuaian waktu akan lebih akurat jika data yang
diperoleh kurang dari 5 tahun kebelakang, karena faktor inflasi
yang mungkin diperhitungkan tidak terlalu berpengaruh signifikan.
2. Penggunaan dan Analisis Nilai Objek Acuan Terhadap
Pembanding
Penggunaan dan Analisis Objek Acuan dipakai dan dihitung ketika
Informasi Harga Jual tidak memenuhi standar minimum dari Nilai
Indikasi Rata-Rata (NIR) dalam satu Zona, dimana minimum data
yang bisa dipakai untuk penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata adalah 3
data Informasi Harga Jual Tanah yang sudah melalui proses
penyesuain sebelumnya.
Penentuan Objek Acuan bisa diambil dari sampel lahan kepemilikan di
suatu zona/kawasan yang sudah diketahui nilainya, diperbandingkan
dan disesuaikan dengan Objek Pembanding yang nilainya sudah
didapatkan. Dalam pengambilan data acuan baiknya diambil data yang
serupa/sejenis atau tidak terlalu banyak perbedaan kondisi fisiknya
dengan data pembanding, hal ini dimaksudkan agar tingkat
penyesuaian data tidak terlalu besar sehingga faktor kesalahan bisa
diambil seminimal mungkin. Penyesuaian lokasi dilakukan dengan
menambahkan prosentase kelebihan dan kekurangan antara lokasi data
acuan dan data pembanding.
Adapun faktor-faktor penyesuaian antara data acuan dan data
pembanding adalah sebagai berikut:
a. Penyesuaian Lokasi
1. Koreksi Waktu
Tanah Kosong = AA
Sawah = AB
203760+ 352102
NIR Zona AA = = 278213
2
184824 +243485+113499
NIR Zona AB = = 180603
3
b. Penyesuaian Fisik
Setiap kawasan zona memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda,
Penyesuaian Fisik sangat diperlukan dimana kondisi fisik dari
setiap zona sangat berpengaruh terhadap nilai dari zona tersebut,
kondisi fisik suatu zona antara lain Kedudukan kawasan, bentuk
area zona, beda tinggi zona dan lain-lain. Penyesuaian Fisik
dilakukan dengan menambahkan atau mengurangi prosentase nilai
antara zona pembanding dengan zona yang dinilai.
c. Penyesuaian Jenis Penggunaan
Jenis Penggunaan lahan pada suatu zona/kawasan juga sangat
perpengaruh bagi penyesuaian antar zona. Sebagai contoh
penggunaan kawasan lahan pertanian akan lebih besar nilainya
dibandingkan dengan kawasan lahan yang dipakai untuk
perladangan, begitu juga kawasan pertokoan tentunya akan lebih
tinggi nilainya dibandingkan dengan kawasan pemukiman.
Penyesuaian Jenis Penggunaan dilakukan dengan menambahkan
atau mengurangi prosentase nilai antara zona pembanding dengan
zona yang dinilai.
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.1.2 Zona Nilai Tanah Desa Banjar Billa
dari informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak
desa melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-3 Data Harga Jual Tanah Desa Banjar Billah Tahun 2015
V.1.7 Hasil Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Dari NIR
Zona Lain
Analisis ini dilakukan jika ada salah satu zona yang tidak tersurvei harga
tanahnya. Faktor penyesuaian yang digunakan yaitu lokasi, fisik dan jenis
penggunaan. Faktor penyesuaian tersebut ditentukan oleh penilai tanah
berdasarkan kondisi dari zona tanah yang akan dilakukan analisis. Nilai akan
dikurangi jika kondisinya kurang baik dibandingkan dengan zona lainnya dan
sebaliknya.
Tabel V-6 Hasil Penentuan Zona Nilai Tanah Menggunakan Zona Lain
Tabel V-7 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Banjar Billah
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.2.2 Zona Nilai Tanah Desa Barung Gagah
Gambar V-8 Peta Hasil Zona Nilai Tanah Desa Barung Gagah
Tabel V-12 Hasil Rekapitulasi Zona Nilai Tanah Desa Barung Gagah
koordinat UTM datum WGS84. Digitasi dilakukan pada jaringan jalan, batas
administrasi, sungai, dan detil-detil bumi lain yang terlihat di citra satelit. Bentuk
file hasil digitasi adalah .dwg yang dihasilkan dari perangkat lunak Autocad.
Sehingga dihasilkan peta kerangka desa dan kecamatan dalam bentuk peta digital.
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.3.2 Zona Nilai Tanah Desa Batorasang
informasi harga transaksi jual beli, penawaran dan wawancara dengan pihak desa
melalui Lurah, RW, RT, Developer dan masyarakat setempat.
Tabel V-24 Data Harga Jual Tanah Desa Birem Tahun 2015
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.6.2 Zona Nilai Tanah Desa Karang Anyar
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.7.2 Zona Nilai Tanah Desa Mambulu Barat
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.8.2 Zona Nilai Tanah Desa Samaran
V.8.7 Hasil Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Dari NIR
Zona Lain
Analisis ini dilakukan jika ada salah satu zona yang tidak tersurvei harga
tanahnya. Faktor penyesuaian yang digunakan yaitu lokasi, fisik dan jenis
penggunaan. Faktor penyesuaian tersebut ditentukan oleh penilai tanah
berdasarkan kondisi dari zona tanah yang akan dilakukan analisis. Nilai akan
dikurangi jika kondisinya kurang baik dibandingkan dengan zona lainnya dan
sebaliknya.
Tabel V-42 Hasil Penentuan Zona Nilai Tanah Menggunakan Zona Lain
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.9.2 Zona Nilai Tanah Desa Somber
V.9.7 Hasil Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Dari NIR
Zona Lain
Analisis ini dilakukan jika ada salah satu zona yang tidak tersurvei harga
tanahnya. Faktor penyesuaian yang digunakan yaitu lokasi, fisik dan jenis
penggunaan. Faktor penyesuaian tersebut ditentukan oleh penilai tanah
berdasarkan kondisi dari zona tanah yang akan dilakukan analisis. Nilai akan
dikurangi jika kondisinya kurang baik dibandingkan dengan zona lainnya dan
sebaliknya.
Tabel V-48 Hasil Penentuan Zona Nilai Tanah Menggunakan Zona Lain
Peta kerangka ini yang dijadikan dasar untuk meletakkan zona-zona nilai yang
tersebar disetiap desa pada wilayah kerja dalam kegiatan ini.
V.10.2 Zona Nilai Tanah Desa Tambelangan
V.10.7 Hasil Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) Dari NIR
Zona Lain
Analisis ini dilakukan jika ada salah satu wilayah yang tidak tersurvei
harga tanahnya. Faktor penyesuaian yang digunakan yaitu lokasi, fisik dan jenis
penggunaan. Faktor penyesuaian tersebut ditentukan oleh penilai tanah
berdasarkan kondisi dari zona tanah yang akan dilakukan analisis. Nilai akan
dikurangi jika kondisinya kurang baik dibandingkan dengan zona lainnya dan
sebaliknya.
Tabel V-54 Hasil Penentuan Zona Nilai Tanah Menggunakan Zona Lain
VI.1 Kesimpulan
Pada bagian akhir dari laporan tugas akhir ini, dapat diambil beberapa
kesimpulan sabagai berikut :
1. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan di Kecamatan Tambelangan
Kabupaten Sampang dapat di ambil kesimpulan berdasarkan zonasi nilai
tanah sebagai berikut :
Tabel VI-56 Rekapitulasi Nilai Indeks Rata-Rata Kecamatan Tambelangan
VI.2 Saran
Saran-saran yang perlu diperhatikan setelah dilakukanya pelaksanaan kerja
praktik ini adalah :
1. Data harga tanah yang digunakan sebaiknya diambil dengan kerapatan
sampel yang lebih dekat lagi sehingga benar benar mencerminkan harga
tanah dilapangan.