Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL BISNIS

KUE PANCONG POCONG

TECHNOPRENEUR 7
Kelompok 9
1. Mochammad Ircham Maulana (02211540000155)
2. Rahmat Dani Irfansyah (02211640000047)
3. Melinda Nur Fauziah (02211640000083)
4. Najla A. Meutia (02211640000129)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi
pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan
komputasi kognitif. Namun industri 4.0 tidak hanya mempengaruhi pelaku usaha besar,
pelaku usaha kecil pun dapat memanfaatkan hal ini. Terbukti sudah banyak menjamur usaha
yang dilakukan perorangan atau kelompok dalam bentuk kecil.

Melihat kesempatan yang terbuka lebar ini, dan juga adanya tren wisata kuliner yang
sangat digemari oleh kaum muda sampai dewasa, maka dari itu ide kue pancong kekinian ini
terbentuk. Dengan dasar konsep yaitu memadukan kue pancong yang berkesan jadul, jajan an
tradisional dengan dibumbui dengan nuansa kekinian sehingga dapat memuaskan rasa
nostalgia dan juga rasa keinginan untuk mengikuti tren, kue pancong kekinian ini terbentuk
dan yang nanti nya akan memanfaatkan industri 4.0 untuk memajukan usahanya.

I.2. Peluang Usaha Berdasarkan Produk


Kota surabaya merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur yang sering dikenal sebagai
kota terpadat nomor 2 di Indonesia. Tentunya banyak sekali penduduk dari berbagai
kalangan. Kue pancong sendiri sangat jarang ditemukan, kalau pun ada, kue pancong tersebut
masih di produksi dan disajikan dengan cara tradisional, dengan peralatan yang tradisional,
bahan yang tradisional, dan juga cara penyajian yang tradisional. Jadi peluang untuk
membuka usaha ini masih terbuka sangat lebar.

I.3 Tujuan Program


Tujuan dari program ini adalah :

1. Membuat suatu unit usaha yang menghasilkan keuntungan.


2. Melestarikan makanan tradisional yang mulai ditinggalkan.
3. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam suatu kegiatan technopreneur.
4. Meningkatkan kepekaan terhadap adanya suatu peluang usaha.

I.4 Manfaat Program


Manfaat dari program ini adalah :

1. Mampu membuat usaha yang menghasilkan keuntungan.


2. Mampu melestarikan makanan tradisional yang mulai ditinggalkan.
3. Mampu Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam suatu kegiatan technopreneur.
4. Mampu Meningkatkan kepekaan terhadap adanya suatu peluang usaha.

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Jenis Produk Usaha
Usaha ini akan memproduksi dan menjual kue pancong yang bahan utamanya adalah
tepung beras dan kelapa. Produk yang dihasilkan dapat beraneka rasa yang dikemas
menggunakan box kustom.

II.2 Jumlah Produk yang Dibuat


Rata – rata setiap harinya dapat membuat 200 buah dan dalam satu bulan yaitu 24 hari
dapat memproduksi kurang lebih 4800 buah.

II.3 Waktu Kegiatan Produksi


Kegiatan produksi dilakukan setiap hari kecuali hari Minggu mulai dari jam 12 siang
sampai jam 8 malam.

II.4 Jumlah Tenaga yang Dibutuhkan


Diperlukan 3 orang yang bekerja bergantian yang bertindak sebagai pembuat dan
penjual.

II.5 Bahan dan Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan :

Nama Peralatan Jumlah Harga Satuan Total


Gerobak Etalase 1 Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00
Cetakan 2 Rp. 60.000,00 Rp. 120.000,00
Kuas 2 Rp. 5.000,00 Rp. 10.000,00
Parutan 2 Rp. 10.000,00 Rp. 20.000,00
Kompor gas 1 Rp. 400.000,00 Rp. 400.000,00
Baskom 4 Rp. 15.000,00 Rp. 60.000,00
Tempat peralatan 1 Rp. 45.000,00 Rp. 45.000,00
Jumlah Rp. 1.655.000,00

Bahan – bahan dan perlengkapan yang digunakan selama satu bulan :


Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total
Tepung beras 60 kg Rp. 14.000,00 Rp. 840.000,00
Kelapa parut 60 kg Rp. 13.000,00 Rp. 780.000,00
Santan 168 liter Rp. 15.000,00 Rp. 10.000,00
Gula pasir 17 kg Rp. 16.000,00 Rp. 272.000,00
Garam 1,2 kg Rp. 10.000,00 Rp. 12.000,00
Kental manis 15 buah Rp. 10.000,00 Rp. 150.000,00
Nutella 4 buah Rp. 50.000,00 Rp. 200.000,00
Keju cheddar 1 kg Rp. 85.000,00 Rp. 85.000,00
Meses Coklat 1,5 kg Rp. 78.000,00 Rp. 117.000,00
Selai Strawberry 1,5 kg Rp. 78.000,00 Rp. 117.000,00
Oreo 4 bungkus Rp. 8.000,00 Rp. 32.000,00
Jumlah Rp. 2.615.000,00

II.6 Proses Produksi


Cara membuat kue pancong :

1. Siapkan semua bahan.


2. Campur tepung, gula, garam, dan kelapa muda parut. Tuang santan, aduk rata.
Panaskan cetakan kue sampai benar benar panas. Oleskan minyak pada cetakan.
3. Tuang adonan ke dalam cetakan. Masak dengan api kecil dan ditutup selama 10
menit. Lalu masak 3 menit dengan api sedang hingga bagian luar kecoklatan dan
kering.
4. Balik kue pancong, masak tanpa ditutup dengan api kecil selama 3 menit. Tidak perlu
ditutup.
5. Angkat dan taburi topping sesuai selera.
6. Kue pancong siap di hidangkan.

II.7 Aspek Pemasaran


II.7.1 Segmen Pasar

Target konsumen adalah masyarakat pecinta wisata kuliner di daerah sekitar Surabaya
kecamatan Sukolilo mulai golongan muda sampai dewasa.

II.7.2 Strategi Pemasaran

Dalam penjualan dan pemasaran produk ini, ada beberapa strategi yang digunakan yaitu:

- Menetapkan harga yang relative terjangkau agar semua masyarakat dapat menjangkau
harganya.
- Tempat penjualan yang strategis.
- Melakukan pelayanan terbaik yaitu dengan menerapkan pelayanan prima, sopan, dan
ramah.
- Memenuhi kepuasan dan permintaan konsumen.

II.7.3 Promosi

- Dengan memasang papan nama di depan tempat usaha.


- Dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh konsumen yang pernah mengkonsumsi.
- Menggunakan media sosial mulai dari Whatsapp, line, Instagram, Facebook, dll.
- Mendaftarkan ke pihak ketiga seperti gojek, dan uber.

II.7.4 Sistem Penjualan

Sistem penjualan yang digunakan dalam penjualan produk ini adalah langsung dan menerima
pesanan lewat telepon genggam atau secara langsung.

II.8 Aspek Teknis


II.8.1 Display

Display toko dilakukan dengan menampilkan gambar produk kue pancong yang ditempatkan
di gerobak / etalase dengan hiasan menarik.

II.8.2 Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan

Dalam usaha ini peralatan yang digunakan adalah :

Gerobak etalase, cetakan kue, kompor gas, parutan, kuas, tempat alat, dsb.

Sedangkan perlengkapan yang digunakan yaitu:

Isi ulang gas, box kemasan, plastik kantong.

II.8.3 Bahan Baku dan Bahan Pembantu yang Diperlukan

Bahan baku yang digunakan yaitu tepung beras dan kelapa parut. Sedangkan bahan pembantu
yang diperlukan yaitu gula, garam, santan dan berbagai macam topping.

II.8.4 Kebutuhan Menyiapkan Pelayanan

Kebutuhan fasilitas yang diperlukan dalam menunjang pelayanan meliputi:

- Tempat usaha
- Telepon genggam
- Kursi

II.9 Aspek Finansial


II.9.1 Perhitungan Break Even Point
Harga pokok produksi per produk = total biaya / jumlah barang yang diproduksi

Harga = Rp. 2.615.000 / 4800 = Rp. 545 per buah, dijual per 10 buah, jadi Rp. 5.450

Produk ini dijual dengan harga Rp. 10.000,00

Penjulan minimal (BEP)

Total biaya / harga jual = Rp. 2.615.000 / Rp. 10.000 = 262

Jai penjualan minimal adalah sebanyak x agar kembali modal.

II.9.2 Perhitungan Laba Rugi

 Pendapatan

Penjualan = 480 * Rp. 10.000 = Rp. 4.800.000

Pengeluaran

- Biaya bahan baku Rp. 2.615.000,00


- Biaya packging Rp. 500.000
- Biaya lain lain Rp. 600.000

Jumlah pengeluaran Rp. 3.715.000

Laba bersih Rp. 4.800.000 – Rp. 3.715.000 = Rp. 1.085.000

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan urian diatas dapat disimpulkan bahwa memilih suatu usaha perlu mengetahui
terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan dengan usaha yang didirikan. Seperti
mengetahui peluang usaha, lokasi yang strategis, pemasaran produk dan aspek aspek yang
lain yang berkenaan dengan pendirian usaha, sehingga usaha yang akan dijalankan dapat
berjalan dengan baik.Usaha kue pancong kekinian ini merupan suatu usaha skala kecil yang
dapat membantu menciptakan lapangan usaha baru, sehingga mengurangi pengangguran.
Usaha ini tidak memerlukan modal yang cukup besar, namun memerlukan perencanaan yang
matang.

Anda mungkin juga menyukai