Anda di halaman 1dari 5

Nama : Juniharti

Nim : 1615301219

Kelas : E

Dosen : Febriniwati Rifdi, SSiT, M. Biomed

Soal :

1. Berikanlah 4 contoh hak anak dalam masa Bayi di Komunitas dan gambaran apakah hak

tersebut sudah terpenuhi di komunitas

2. Sebagai individu yang pernah dinas di komunitas masalah apa yang saudara lihat dalam

kebidanan khususnya Kunjungan Posyandu balita yang melibatkan partisipasi masyarakat

dan jelaskan perencanaan terhadap masalah tersebut

3. Buatlah sebuah kerangka analisis secara SWOT terhadap kesehatan ibu

4. Buatlah sebuah contoh analisis situasi terkait dengan masalah kesehatan wanita hamil

(kasusnya bebas)
Jawaban :

1. Hak anak dalam masa bayi di komunitas :


Hak pencegahan infeksi
Pemberian ASI Eksklusif yang dimulai secara dini (Inisiasi Dini)
Deteksi Stimuasi Dini Intervensi Tumbuh Kembang Anak
Pemenuhan Asupan Gizi yang optimal

2. Kunjungan posyandu balita di komunitas :


Posyandu dapat dikembangkan menjadi investasi pengembangan sumber daya

masyarakat yang dilaksanakan secara merata. Penyelenggaraan posyandu sebaiknya

dikelola masyarakat dan untuk masyarakat. Tetapi tidak meninggalkan pengawasan dari

bidan atau tenaga kesehatan terkait. Penyelenggaraan setiap daerah dapat disesuaikan dan

sesuai kebutuhan, karena sudah adanya otonomi daerah yang dapat dilakukan oleh

posyandu setempat.
Posyandu bertujuan meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, balita dan

masyarakat. Dalam posyandu terdapat berbagai macam program yang dilaksanakan

seperti: Imunisasi, pemeriksaan Kesehatan balita setiap Bulannya, Keluarga Berencana,

Pemantauan Gizi Balita, dan Penanggulanagn diare.


Tingkat kemajuan posyandu tergantung dari partisipasi masyarakat dalam

mengembangkan dan mengelola posyandu. Selain itu kegiatan- kegiatyan yang dilakukan

setiap bulannya.
Adapun perencanaan terhadapakunjungan posyandu balita di masyrakat adalah bertujuan

untuk
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan

kegiatan kegiatan lainyang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat.


2. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha

meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak

geografi.
3. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih tehnologi

untuk swakelola usaha usaha kesehatan masyarakat.


3. Analisis SWOT dalam kesehatan ibu :
1) Strength ( Kekuatan)
a. Jaringan kerjasama antar sector sangat baik. (camat, kepala desa dan tokoh

masyarakat serta dukungan orang tua balita).


b. Pelaksana dan petugas kegiatan siap melayani masyarakat kapanpun diperlukan.
c. Informasi tentang pentingnya hidup sehat, imunisasi dan pendidikan telah sampai

pada masyarakat
d. Tersedianya fasilitas tempat, kendaraan dan akses jalan sudah baik.
e. Dukungan dana APBD dalam penyediaan obat dan vaksin lancar.

2) Weakness (Kelemahan)
a. Sasaran posyandu tersebar dalam beberapa pedukuhan dengan akses jalan yang

sulit .
b. Faktor pendidikan dasar yang rendah sehingga tidak jarang warga masyarakat

yang tidak mengerti apa pentingnya imunisasi misalnya.


c. Faktor keyakinan dan adat istiadat kuno yang masih dipegang teguh masyarakat

sehingga dapat menghambat program penyuluhan . Misalnya : Banyak anak

banyak rejeki.; Jika anaknya di imunisasi malah jadi sakit (panas) sehingga ibu

bayi enggan ke posyandu untuk mengikuti program imunisasi.


d. Keadaan social ekonomi masyarakat dengan pendapatan rendah membuat

program promosi hidup sehat terhambat.

3) Opportunity (Peluang)
a. Banyak warga dan tokoh masyarakat yang bersedia meluangkan waktu dan

tenaganya untuk membantu kepentingan masyarakat.


b. Derasnya arus informasi membantu secara tidak langsung akan tertangkapnya

program promosi kesehatan lewat televisi, internet dan banner

4) Treaths (Ancaman / Gangguan)


a. Arus globalisasi juga berdampak buruk bagi masyarakat pedesaan. Dengan

semakin bertambahnya pendapatan masyarakat utamanya yang mencari nafkah di


luar negeri. Tidak bersedia lapor bila sedang menderita penyakit tertentu.

Sehingga bayi dan anak-anak terkadang datanya tak terlacak.


b. Penghasilan rendah mebuat ibu turut mencari nafkah, akibatnya banyak anak

balita yang tidak tertib dalam mengikuti posyandu.

4. Analisa masalah keputihan pada saat kehamilan


Keputihan juga disebabkan karena berbagai hal, keputihan yang keluar diiringi

dengan kondisi vulva membengkak, kemungkinan telah terjadi infeksi yeast. Jika,

keputihan berwarna pekat dan berbau amis setelah berhubungan suami istri,

kemungkinan yang dialami ibu hamil adalah bacterial vaginosis. Jika, keputihan berubah

warna menjadi kekuningan dan kehijauan dengan bau tidak sedap, ada kemungkinan

adanya trichomoniasis. Namun, hal tersebut perlu dipastikan dengan pemeriksaan fisik

langsung disertai pemerikaan laboratorium.


Kondisi keputihan pada ibu hamil termasuk wajar terjadi, selama hal ini tidak

dibarengi dengan perubahan warna maupun timbulnya bau tidak sedap dan rasa sakit atau

gatal di sekitar vagina. Tapi, jika Anda mencurigai adanya infeksi, hindari mencoba

mengobati diri sendiri dengan obat-obatan yang dijual bebas di pasaran. Dalam kondisi

hamil, Anda harus lebih berhati-hati dalam pemakaian obat-obatan yang dijual bebas.

Sebaiknya, temui dokter untuk mengetahui diagnosa dari gejala yang dialami dan

perawatan yang tepat.


Untuk menjaga kesehatan vagina, selalu rawat kebersihan daerah vagina dengan

mengeringkan vagina dari arah depan ke belakang. Kenakan juga celana dalam katun

yang tidak ketat. Hindari pemakaian celana dalam berbahan nilon, mandi dengan air
berbusa, dan panty liner dengan pewangi buatan. Intinya, bahan apa saja yang

bersinggungan dengan vagina, tidak boleh memiliki tambahan bahan kimia buatan.

Pewangi dalam bentuk semprotan maupun sabun untuk area genital pun, sebaiknya

dihindari selama kehamilan.


Profesi bidan berkaitan erat dengan setiap siklus kehidupan wanita. Dalam setiap

siklus hidupnya, wanita akan mengalami permasalahan yang berbeda-beda. Terutama

dalam masa kehamilan, persalinan dan setelah persalinan. Masa-masa tersebut

merupakan masa yang rawan bagi wanita, karena pada masa tersebut terjadi perubahan-

perubahan sistem tubuh sebagai penyesuaian diri terhadap kehamilan, persalinan, dan

pasca persalinan. Bila dalam masa-masa tersebut minim informasi dan tidak dikelola

dengan baik, maka dapat mengakibatkan hal-hal yang berbahaya bagi ibu yang dapat

berakibat pada kematian ibu dan anak.


Data Departemen kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI,2009), kejadian

keputihan banyak disebabkan oleh bakteri candiadosis vulvavagenitis, pada daerah

Jakarta dan ini juga dikarenakan banyak perempuan yang tidak mengetahui

membersihkan daerah vaginnya. Hal ini karena kebiasaan wanita sejak remaja, yang

berperilaku buruk dalam menjagakebersihan organ genetalianya

Anda mungkin juga menyukai