Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan Pembangunan Nasional adalah memajukan
kesejahteraan bangsa yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketentraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk jadi tanggung jawab
untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh
masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
Pendidikan kesehatan merupakan proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan
yang direncanakan untuk individu, kelompok atau masyarakat agar belajar
tentang kesehatan dan melakukan perubahan-perubahan secara suka rela
dalam tingkah laku individu.
Tujuan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De
Kock Bukittinggi, mengarah pada pendidikan profesional yaitu menghasilkan
tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan akademik dan keterampilan
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang
mencakup kesehatan masyarakat.
Kebidanan komunitas merupakan perpaduan antara kebidanan dan
kesehatan masyarakat serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif
serta berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif serta menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok masyarakat serta satu kesatuan yang utuh melalui proses
asuhan kebidanan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.

1
2

Tenaga kesehatan khususnya Bidan dituntut untuk memberikan


pelayanan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya. Maka, perlu
memberi kesempatan serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu
kepada mahasiswa kebidanan tidak hanya di RS tetapi juga di puskesmas
maupun juga di masyarakat. Sehubungan dengan hal itu, salah satu
pengalaman belajar yang perlu disediakan bagi mahasiswa adalah kebidanan
komunitas dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD).
Saat ini tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan semakin tinggi, hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya
pengetahuan, status sosial dan ekonomi masyarakat. Suatu kewajiban bagi
penyedia pelayanan kesehatan untuk berupaya memenuhi tuntutan tersebut,
sehingga masyarakat akan merasa puas dalam memanfaatkan pelayanan
kesehatan. Salah satu faktor yang sangat dominan adalah dalam memenuhi
tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan adalah adanya
sumber daya kesehatan yang profesional seperti sarjana kesehatan.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Sebagai aplikasi teori pembelajaran yang berhubungan dengan
kesehatan masyarakat, kebidanan dengan pelayanan komprehensif kepada
masyarakat sehingga dapat membantu tujuan pembangunan kesehatan
dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan Ibu
dan Anak, meliputi asuhan pada wanita sepanjang daur kehidupan,
Neonatus, Bayi dan Balita, KB, mengevaluasi pelayanan kebidanan
komunitas, kerjasama tim dan manajemen kesehatan untuk meningkatkan
kesejahteraan kesehatan masyarakat di Jorong Lundang.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian atau survey kesehatan masyarakat di jorong
Lundang Kenagarian Panampuang Kecsmatan Ampek Angkek
Kabupaten Agam.
3

b. Menganalisa data kesehatan yang di dapat dimasyarakat jorong


Lundang Kenagarian Panampuang Kecsmatan Ampek Angkek
Kabupaten Agam.
c. Merumusan mendiagnosa atau masalah kesehatan
d. Menyusun perencanaan kegiatan
e. Melakukan implementasi dari perencanaan
f. Melakukan evaluasi terhadap implementasi yang telah di lakukan

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya Praktek Kebidanan Komunitas pada KK Binaan,
diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh
dibangku kuliah secara nyata pada KK Binaan, mendapat pengalaman
yang berharga terutama dalam penyelenggaraan tahap-tahap manajemen
selama Praktek Kebidanan Komunitas serta memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dalam menanggulangi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat dan dapat bekerjasama dengan berbagai bidang profesi, baik
sesama mahasiswa maupun dengan instansi terkait baik lintas program
maupun lintas sektoral dalam rangka menanggulangi masalah kesehatan
pada KK Binaan.
2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan/ Puskesmas
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, bahan
informasi, masukan, dan pertimbangan dasar bagi Institusi pelayanan
Puskesmas di Kabupaten Agam dalam pengaplikasian pelayanan
kesehatan.
3. Bagi KK Binaan
Dapat menambah pengetahuan serta mampu meningkatkan derajat
kesehatan secara mandiri dalam bidang kesehatan dan terinovasi untuk
bertindak sesuai dengan perilaku masyarakat.
4

4. Bagi Prodi IV Kebidanan STIKes Fort De Kock Bukittinggi


Dengan adanya Praktik Kebidanan Komunitas diharapkanProdi IV
Kebidanan STIKes Fort De Kock Bukittinggi dapat mengevaluasi
pencapaian kompetensi mahasiswa serta mensinergikan antara teoritis
denga praktik di lapangan dan dapat menjadi sumber data base sebagai
dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
5

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kebidanan Komunitas


1. Definisi Bidan Komunitas
Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan
masyarakat wilayah tertentu. Para praktisi bidan yang berbasis komuniti
harus dapat memberikan supervise yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Bidan dikomunitas harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas
dan suatu nasehat atau saran kepada wanita selama hamil,persalinan dan
nifas dengan tanggung jawab sendiri untuk memberikan pelayanan kepada
bayi dan balita secara komprehensif.
2. Sasaran
Sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu, anak
balita dan lansia yang berada dalam keluarga dan masyarakat. Kelompok
mayarakat juga menjadi sasaran pelayanan komonitas (remaja, calon ibu,
kelompok wanita). Bidan komunitas harus mengetahui wilayah kerjanya,
mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial ekonomi, adat kebiasaan,
kehidupan beragama, status kesehatan dan masalah kesehatan ibu dan
anak.
Keberhasilan bidan di komunitas tergantung pada peningkatan
kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya. Komunitas yang sehat
adalah salah satu hasil dari pelayanan kebidanan komunitas.
Jaringan kerja kebidanan komonitas diantaranya pelayanan
kebidanan komunitas dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi dengan
tenaga kesehatan terkait. Bila pelayanan tersebut bermasalah maka
dilakukan rujukan. Memerlukan tenaga ahli atau dukungan teknologi.
Pelayanan kebidanan komunitas khususnya diberikan pada ibu dan bayi
selama masa kehamilan normal, persalinan dan nifas. Bidan memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan berkualitas pada mayoritas ibu baik
dirumah sakit maupun dikomunitas.

5
6

3. Tujuan kebidanan komunitas


Meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita dalam keluarga
sehingga terwujud keluarga sehat dan sejahtera dalam komunitas tersebut.
Adapun setelah menyelesaikan praktek kebidanan komunitas mahasiswa
diharapkan mampu:
a. Melaksanakan praktek kebidanan komunitas dengan melibatkan peran
serta masyarakat melalui proses
1) Melakukan pengkajian / survei kesehatan masyarakat
2) Menganalisa data kesehatan yang didapatkan di masyarakat
3) Merumuskan diagnosa / masalah kesehatan
4) Menyusun perecanaan kegiatan
5) Melakukan implementasi dari perencanaan
6) Melakukan evaluasi terhadap implementasi yang telah dilakukan
b. Mengelola asuhan kebidanan pada keluarga di komunitas
1) Mengelola asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Normal, bermasalah
dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan
pendekatan manajemen kebidanan di komunitas
2) Mengelola asuhan kebidanan pada Ibu Bersalin Normal, bermasalah
dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan
pendekatan manajemen kebidanan di komunitas
3) Mengelola asuhan kebidanan pada Ibu Nifas Normal, bermasalah
dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan
pendekatan manajemen kebidanan di komunitas
4) Mengelola asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir / Balita Normal,
bermasalah dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
dengan pendekatan manajemen kebidanan di komunitas
5) Mengelola asuhan kebidanan pada wanita usia reproduksi gawat
darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan
manajemen kebidanan di komunitas.
7

4. Prinsip Pelayanan Kebidanan


Pelayanan kebidanan didasarkan pada perhatian terhadap kehamilan
sebagai bagian penting dari kesehatan untuk Childbirth, suatu proses yang
normal dan proses yang di tunggu- tunggu dalam kehidupan wanita.
5. Manfaat Kebidanan Komunitas
a. Mampu memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai
indicator secara teratur dan terus menerus untuk setiap desa.
b. Mampu menilai kesejahteraan antara target yang ditetapkan dengan
pencapaian sebanarnya untuk setiap desa.
c. Mampu menentukan urutan desa prioritas yang akan ditanggani secara
intensif berdasarkan besarnya kesenjangan antara target dan
pencapaian.
d. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan seumber daya yang
tersedia dan dapat digali.
e. Mampu meningkatkan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan
dengan mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.
f. Mampu meningkatkan pertolongan persalian yang lebih ditujukan
kepada peningkatan pertolongan oleh bidan secara berangsur.

B. Masalah kebidanan komunitas


1. Tingkat Kesuburan
Faktor- faktor yang memperbesar kemungkinan menurunnya kesuburan :
a. Tingkat gizi yang buruk
b. Merokok
c. Minuman yang beralkohol
d. Obat-obatan yang terlarang
e. Polusi lingkungan
f. Infeksi saluran kemih
g. Usia
8

2. Akibat pertolongan persalinan yang tidak adekuat yang dilakukan oleh


dukun akan terjadi :
a. Kematian janin dalam rahim
b. Perdarahan akibat pertolongan yang salah
c. Infeksi berat
d. Janin mengalami asfiksia, infeksi, troma persalinan.
3. Prilaku dan social budaya yang mempengaruhi pada pelayanan di
komunitas.

C. Tugas Dan Tanggung Jawab Dikomunitas


1. Tugas Utama Bidan Dikomunitas
Bidan adalah sesorang wanita yang telah mrngikuti dan
menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui oleh pemerintah dan
lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Permenkes No.
572/MENKES/PER/VI/1996). Bidan desa adalah bidan yang oleh
pemerintah ditempatkan untuk bertugas di daerah pedesaan. Khusus untuk
bidan di desa kewenangan memberikan pelayanan kesehatan masyarakat
tercantum dalam Kepmenkes No. 90/MENKES/SK/2002. bidan didesa
merupakan tenaga kesehatan dibawah pembinaan Puskesmas. Tugas dan
tanggung jawab bidan didesa :
a. Melaksanakan pelayanan KIA/KB sesuai profesinya.
b. Mengelola progaram KIA/KB diwilayah kerjanya.
c. Melakukan pemantauan wilayah setempat
d. Menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat.
e. Menjalankan tugas lain yang terkait dengan KIA/KB.

2. Tugas Tambahan Bidan Dikomunitas


Menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat :
a. Pembinaan dukun bayi
1) Pemberitahuan ibu hamil untuk bersalin di tenaga kesehatan
(promosibidan di siaga)
9

2) Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas


sertarujukannya.
3) Pengenalan dini tetanus neonatorum dan BBL serta rujukannya.
4) Penyuluhan gizi dan KB.
5) Pencatatan kelahiran dan kematian ibu / bayi.
b. Pembinaan kader
1) Pemberitahuan ibu hamil untuk bersalin di tenaga kesehatan (promosi
bidan siaga)
2) Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta
rujukannya.
3) Penyuluhan gizi dan KB
4) Pentatan gizi dan KB
5) Pencatatan kelahiran dan kematian ibu / bayi
6) Promosi tabulin, donor darah berjalan dan ambulance desa.
7) Suami siaga berperan aktif dalam kegiatan SATGAS GSI.
c. Pengembangan wahana / forum PSM :
1) Posyandu
2) Polindes
3) KP-KIA
4) Dasa wisma
5) Tabulin
6) Donor darah berjalan
7) Ambulance
d. Pembinaan peran serta masyarakat :
1) Pendataan sasaran
2) Pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi
3) Penggerakan sasaran agar mau menerima / mencari Yan KIA .
4) Pengaturan bantuan biaya bagi masyarakatyang tidak mampu.
5) Pengorganisasian donor darah berjalan.
6) Pelaksanaan pertemuan rutin GSI dalam promosi
7) Suami, bidan dan desa siaga.
10

D. Strategi Pelayanan Kebidanan di Komunitas


1. Pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat tentang kesehatan
sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang terus meningkat
terhadap kesehatan untuk kepentingan diri, keluarga, dan masyarakat.
Pendidikan mencakup :
a. Pendidikan formal
b. Pelatihan
c. Penyuluhan
Pelatihan yang dilakukan oleh bidan komunitas :
a. Pelatihan dukun
b. Pelatihan kader kesehatan dan ibu
2. Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan mayarakat
Tujuan :
Untuk meningkatkan keterampilan dukun dalam melayani ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi yang dilahirkan dengan persaratan kesehatan.
Diharapkan menghasilkan dukun yang :
a. Memperoleh pengetahuan, keterampilan dasar dalam pemeliharaan
kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan normal, ibu nifas, perawatan
bayi baru lahir.
b. Mengenal kelainan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi yang
dilahirkan untuk dirujuk ke bidan.
c. Memahami KB dan penyakit penyakit yang sering timbul pada masa
kehamilan.
d. Hanya bekerja sama dengan bidan dalam memberikan pelayanan
kesehatan ibu dan anak.
11

3. Menggunakan / memanfaatkan fasilitas dan potensi yang ada


dimasyarakat.
a. Pelatihan kader kesehatan desa
Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang melakukan kegiatan
program kesehatan desa / orang yang membantu bidan dalam
mempromosikan kesehatan didesa.
b. Tujuan pelatihan kader
Agar kader memahami dan mampu berperan dalam pelaksanaan kegiatan
program-program kesehatan terutama program KB, kesehatan.
c. Peserta adalah orang yang dipilih oleh masyarakat.
Tujuannya adalah :
1) Agar ibu merasa aman dan tenang.
2) Ada yang selalu mendampingi sehingga bila terjadi sesuatu tidak
terjadi keterlambatan.
3) Melibatkan suami dalam menurunkan AKI dan AKB .
d. Pembinaan kader diharapkan :
1) Ibu hamil dalam periksa kehamilannya dan persalinan dengan tenaga
kesehatan (Bidan).
2) Kader mampu mengenali tanda bahaya kehamilan persalinan dan nifas
serta cara merujuk.
3) Mampu menjelaskan penyuluhan gizi dan KB.
4) Kader membuat pencatatan, kelahiran, kematian ibu dan bayi serta
balita.
5) Promosi tabulin, suami siaga, berperan aktif dalam kegiatan satu.
12

E. Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Ibu Hamil Normal, Masalah Gawat


Darurat Secara Mandiri, Dan Rujukan Dikomunitas .
1. Pengertian
a. Ibu Hamil Normal
Kehamilan adalah masa dimulai dari kontrasepsi sampai jalan
lahir, lama hamil normal yaitu 280 hari/ 9bulan 7 hari yang dihitung
dari haid pertaman dan haid terkhir (sarwono, 2012).
b. Ibu Hamil Yang Bermasalah
Kehamilan yang bermasalah di tandangi dengan adanya
perkembangan yang abnormal pada janin sehingga memperngaruhi
pertumbuhan janin di dalam kandungan.
c. Ibu Hamil Gawat Darurat
Kehamilan dalam kondisi yang sangat buruk baik kondisi
janin maupun ibu seperti eklampsia, syok, dll.Yang dapat
membahayakan ibu dan janin dikan tidak mendapatkan pertolongan
dengan segera.

F. Asuhan Kebidanan Nifas Normal, Masalah Dan Gawat Darurat Secara


Mandiri Kalaborasi Dan Rujukan Secara Komunitas.
1. Pengertian Nifas
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta , selaput yang dikeluarkan untuk memulihkan kembali,organ
kandungan sseperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu
(saleha 2009). Nifas yang dikatakan bermasalah yaitu lebihnya waktu
revolusi uterus dari 6 minggu, pengeluarkan lochea yang berbau dan ibu
nifas darurat yaitu ibu yang mengalami pendarahan yang dapat
mengakibatkan syok.
13

2. Asuhan Pelayanan Kebidanan Pada Ibu Nifas Secatra Mandiri,


Kalaborasi Dan Rujukan.
Pelayanan nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada
ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan
baik secara kolaborasi maupun rujukan.
a. Standar pelayanan
Bidan di komunitas dapat memberikan asuhan kebidanan
selama masa nifas melalui kunjungan rumah, yang dapat dilakukan
pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah
persalinan, untuk membantu ibu dalam proses pemulihan ibu dan
memperhatikan kondisi bayi terutama penanganan tali pusat atau
rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta
memberikan penjelasaan mengenai masalah kesehatan secara umum,
kebersihan perorangani , makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir,
pembersihan ASi, imunisasi dan KB. Dengan pemantauan melekat
dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah
beberapa kematian ibu.
b. Tempat pelayanan postpartum di rumah
1) Di rumah Ibu : Sesuai dengan keadaan rumah pasien,
diusahakan ruangan yang digunakan pasien bersih dan nyaman
serta mempunyai ventilasi dan penerangan.
2) Di tempat Bidan : ruang periksa mempunyai luas minimal 2x3
meter, setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang
periksa, ruang admistrasi / kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang
tunggu dn kamar WC masing-masing 1 buah, semua ruangan
mempunyai ventilasi dan penerangan.
3) Postpartum group
4) Kelompok postpartum merupakan salah satu bentuk kelompok
atau organisasi kecil dari ibu nifas. Bertujuan untuk
mendekteksi, mencegah dan mengatasi permasalahan-
permasalahan yang timbul pada masa nifas.Ibu nifas sering
14

mengalami gangguan psikologi yang dikenal dengan postpartum


blues.Lewat postpartum group ini maka gangguan-gangguan
psikologis saat nifas diharapkan bisa diatasi.Ibu-ibu postpartum
dikelompokkan dengan mempertimbangkan jarak antara satu
orng ibu postpartum dengan ibu postpartum lainnya.

G. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal, Bermasalah Dan Gawat


Darurat Secara Mandiri, Kolaborasi Dan Darurat Di Komunitas.
1. Pengertian
a. BBL Normal
BBl normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap
37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan BB 2500/4000 gram,
nilai APGAR lebih dari 7 tanpa cact bawaan (Mochtar, 2008).
b. BBL bermasalah
BBL dinyatakan bermasalah apabila mempunyai salah satu atau
beberapa tanda antara lain: sesak nafas, frekuensi pernapasan
60x/menit, gerakan retraksi di dada, malas minum, panas atau suhu
tubuh, kurang aktif, berat lahir rendah 500-2500 gram dengan kesulitan
minum.
c. BBL gawat darurat
Tanda-tanda bayi gawat darurat yaitu apabila terdapat salah satu
atau kebih tanda seperti: sulit minum, sianosis sentral (lidah Biru) ,
peryt kembung, periode Apnea, kejang atau periode kejang-kejang
kecil, merintih, perdarahan, sangat kunig, berat badan lahir kurang dari
1500 gram (Prawirohardo, 2011).
15

H. Asuhan Kebidanan Pada Kesehatan Reproduksi, Kolaborasi Dan


Darurat Di Komunitas.
1. Pengertian Kesehatan Reproduksi Dan KB
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah kesejahteraan visi,
mental dan social yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system
reproduksi, fungsi serta prosesenya terutama pada PUS dan
WUS.Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak
anak yang diinginkan.
2. Penatalaksanaan Kesehatan Reproduksi Dan KB Secara Mandiri,
Kolaborasi Dan Rujukan
Angka pernikahan dini (pernikahan remaja kurang dari 16 tahun)
hamper dijumpai di seluruh provinsi di Indonesia. Sekitar 10% remaja
putri hamil dan melahirkan anak pertamanya pada usia 15 sampai dengan
19 tahun. Kehamilan remaja akan meningkatkan resiko kematian dan
kesakitan 2- 4 kali lebih tiggi dibandingkan dengan remaja yang menikah
70 tahun. (UNICEF, 2013).
3. Penatalaksanaan Keluarga Berencana
Dalam pembinaan pada akseptor KB sangat penting terutama pada
usia pasangan subur yang baru menikah dalam penggunaan alat
kontrasepsi dengan tujuan memberikan dukungan dan pemantapan
penerimaan gagasan KB serta penuruanan angka kelahiran yang
bermakna.

I. Asuhan Kebidanan Pada Wanita Usia Reproduksi, Klimakterium, dan


Menoupose secara mandiri, kolaborasi dan rujukam di komunitas.
1. Pengertian WUS, Klimakterium dan Menoupose
Wanita Usia Subur adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara usia 20-45 tahun. Pada WUS ini berlangsung
lebih cepat dari pada pria. Puncak kesuburan ada pada rentan usia 20-29
16

tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95% untuk hamil
(Irwandi, 2008)
2. Klimakterium
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa
reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur
40-65 tahun( Arief, 2010).
3. Menoupause
Menopause adalah masa dimana seorang perempuan mendapatkan
haid terakhir secara alami dan tidak lagi haid selama 12 bulan berturut-
turut (Dwi lestari, 2010).

J. Gambaran Umum wilayah


1. Gambaran Geografis
Jorong Surau lauik merupakan salah satu jorong diantara 7 Jorong

yang ada di Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam, yang terletak di

Kenagarian Panampuang, dengan jumlah penduduk jiwa, terdiri dari laki-laki

299 jiwa dan perempuan 264 jiwa, dengan 159 Kepala Keluarga.

Secara administratif Jorong Surau lauik terletak dalam wilayah

Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam dengan batas-batas sebagai

berikut :

a. Batas-batas wilayah :

Sebelah utara berbatasan dengan jorong Lurah

Sebelah selatan berbatasan dengan jorong koto marapak kanagarian

lambah

Sebelah barat berbatasan dengan jorong surau labuah

Sebelah timur berbatasan dengan Jorong lambah kanagarian lambah


17

b. Fasilitas Umum

Bidang keagamaan

1. 5 mushalla

2. 1masjid

Bidang pendidikan

1. 1 Taman Kanak-kanak

2. 2 sekolah Dasar

3. 1 MTsN

Bidang Kesehatan

1. 5 posyandu

2. 1 polindes

Bidang keuangan

1. 2 koperasi

2. 1 LKMA

3. 1 BMT

4. 5 BPR

5. Gambaran Demografis

Jorong Lundang merupakan salah satu jorong diantara 7 Jorong yang

ada di Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam, yang terletak di

Kenagarian Panampuang, dengan jumlah penduduk jiwa, terdiri dari laki-laki

299 jiwa dan perempuan 264 jiwa, dengan 101 Kepala Keluarga.
18

Secara administratif Jorong Lundang terletak dalam wilayah

Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam dengan batas-batas sebagai

berikut :

c. Batas-batas wilayah :

Sebelah utara berbatasan dengan jorong lundang utara

Sebelah selatan berbatasan dengan jorong lundang selatan

d. Fasilitas Umum

Bidang keagamaan

3. 1 mushalla

4. 1 masjid

Bidang pendidikan

4. 1 MAD

Bidang Kesehatan

1. 5 posyandu

2. 1 polindes

Bidang keuangan

6. 2 koperasi

Gambaran Demografis

Di Jorong Lundang terdiri dari : 101 KK. Jorong Lundang terdiri dari 3
wilayah yaitu :Lundang Utara, Lundang Tengah, dan Lundang Selatan .
Data mengenai jumlah penduduk di Jorong Lundang Tengah adalah sebagai
berikut :

1. Jumlah Ibu hamil : 2 orang


19

2. JumlahIbu Nifas/ menyusui : 4 orang


3. Jumlah Bayi : 4 orang
4. Jumlah anak Balita (1-4 tahun) : 7 orang
5. Jumlah pra sekolah (5-6 tahun) : 2 orang
6. Jumlah WUS (15-49 Tahun) : 128 orang
7. Jumlah Penduduk usia produktif (15-64 tahun) : 408 orang
8. Jumlah Manula (Pria/WanitaUsia> 60 tahun : 85 orang
9. Jumlah penduduk usia muda (<15 tahun) : 90 orang

Anda mungkin juga menyukai