Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Euthanasia, yang dalam bahasa yunani disebut euthanatos, berasal dari


kata eu yang berarti baik dan thamztos yang berarti mati. Arti harfiahnya sama
dengan good death atau easy death. Sering pula disebut mercy killing karena pada
hakikatnya euthanasia mempakan tindakan pembunuhan atas dasar perasaan
kasihan (Algozi,2012).

Euthanasia hingga saat ini masih menjadi pro dan kontra di dunia.
Perdebatan terkait legalisasi euthanasia di Amerika Serikat dan Inggris sudah
berlangsung sejak abad ke-19. Pada tahun 2002, Belanda dan Belgia mengesahkan
diperbolehkannya euthanasia. Kemudian pada tahun 2009, di Luxemburg juga
disahkan euthanasia, dan yang terbariu adalah pada tahun 2015 euthanasia disahkan
di Colombia dan di Canada pada tahun 2016 (Emanuel, 2017).

Di Indonesia, euthanasia juga masih menjadi pro dan kontra. Terdapat


beberapa kasus di Indonesia yang akhirnya mencuatkan kebijakan terkait
euthanasia di masyarakat. Beberapa kasus diantaranya adalah kasus permintaan
suntik mati dari seseorang korban tsunami yang mengalami kelumpuhan di Banda
Aceh pada Mei 2017 (Kompas, 7 Mei 2017).

Terdapat pula seorang suami yang meminta istrinya disuntik mati setelah
mengalami kecacatan otak akibat persalinan pada tahun 2015. Kasus lainnya yaitu
kasus Agian Isna Nauli pasien koma akibat sakit stroke oleh suaminya Panca
Satriya Hasan mengajukan permohonan euthanasia terhadap istrinya di Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat (Yudaningsih, Lilik, 2015).

Dalam kaitannya dengan beberapa kasus di atas, euthanasia masih menjadi


salah satu hal yang membutuhkan perhatian dari banyak pihak yang terlibat. Di
Indonesia, terdapat beberapa bidang terkait langsung dengan euthanasia,
diantaranya adalah bidang medis dan hukum. Hingga saat ini, belum ada
perundang-undangan yang baru dan lengkap tentang euthanasia, akan tetapi
terdapat landasan hokum yang kini digunakan yaitu Pasal 344 Kitab Undang-
undang Hukum Pidana (Suwarto, 2009). Kemudian pada tahun 2014, terdapat
Permenkes No. 37 Tahun 2014 yang juga terkait dengan euthanasia.

Selain dari sudut pandang hukum, eutahansia juga perlu ditinjau dari sudut
medis. Salah satu dasar implisit dari segi medis adalah Kode Etik Kedokteran
Indonesia yang menyebutkan bahwa dokter memiliki kewajiban melindungi hidup
insani. Selain itu juga terdapat pada sumpah Hipocrates bahwa seorang Dokter
harus menghargai hak hidup (Kodeki, 2004).

Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini, euthanasia
masih menimbulkan pro dan kontra jika dipandang dari sudut pandang media
maupun hukum. Seiring dengan kasus permintaan euthanasia yang ada, tentu perlu
perhatian yang lebih terkait euthanasia dipandang dari berbagai pesrpektif. Oleh
sebab itu, pada referat ini, akan dipaparkan tetang Euthanasia dipandnag dari segi
medis dan hukum.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penulisan referat ini adalah untuk memberikan
penjelasan terkait euthanasia.

1.2.1 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penulisan referat ini adalah:

1. Untuk menjelaskan definisi dan macam-macam euthanasia


2. Untuk menjelaskan euthanasia dipandang dari perspektif medis
3. Untuk menjelaskan euthanasia dipandang dari perspektif

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Umum


Adapun manfaat umum dari penulisan referat ini adalah untuk memberikan
penjelasan terkait euthanasia.

1.2.1 Manfaat Khusus

Adapun manfaat khusus dari penulisan referat ini adalah:

4. Untuk menjelaskan definisi dan macam-macam euthanasia


5. Untuk menjelaskan euthanasia dipandang dari perspektif medis
6. Untuk menjelaskan euthanasia dipandang dari perspektif

Algozi, Agus Moch. 2012. Euthanasia dalam Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal Edisi 8. Surabaya. Penerbit : Departemen Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Emanuel, Ezekiel. 2017. Euthanasia and physician-assisted suicide: focus on the
data. MJA 206 (8).
https://www.mja.com.au/system/files/issues/206_08/10.5694mja16.00132.pdf
Suwarto. 2009. Euthanasia dan Perkembangannya dalam Kita Undang-Undan
Hukum Pidana. Jurnal Hukum Pro Justisia, Oktober 2009 Volume 27 No.2
Yudaningsih, Lilik P. 2015. Tinjauan Yuridis Euthanasia Dilihat Dari Aspek
Hukum Pidana. Jurnal Ilmu Hukum: 110-126
Regional Kompas. 5 Mei 2017. Suami yang Ajukan Suntik Mati: Saya Sudah Tidak
Tahan Lagi. Diakses online
http://regional.kompas.com/read/2017/05/05/07392771/suami.yang.ajukan.su
ntik.mati.saya.sudah.tidak.tahan.lagi. [7 Mei 2017]
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Pusat. 2004. Kode Etik Kedokteran
Indonesia. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai