Anda di halaman 1dari 25

1

Purna Bidari Intan Permata


Putri
16710237

Pembimbing:
dr. Hendra Minarto Sp,KK
SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSD dr. SOEBANDI JEMBER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2017
2

TINJAUAN PUSTAKA
3

DEFINISI
Karsinoma sel skuamosa adalah

neoplasma maligna yang


berasal dari keratinocytes dari
epidermis dengan karakteristik
terjadinya anaplasia, tumbuh
cepat, menginfiltrasi jaringan
sekitar dan mempunyai potensi
untuk metastasis.

Manuaba T.W. 2010. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid Peraboi. Sagung Seto
4

EPIDEMIOLOGI
Ras

Pada kulit berwarna putih lebih banyak

Jenis Kelamin

Lebih banyak pada laki-laki daripada wanita

Usia

Usia 40-50 tahun

Lokasi Anatomis

Daerah tersering adalah di area yang biasanya terpapar sinar matahari


diantaranya : kepala, telinga, wajah, bibir bawah, leher, tangan dan tungkai
bawah

Davis J MD, Bordeaux J MD MPH, 2013. Squamous Cell Carcinoma. JAMA Dermatology Patient
5

ETIOLOGI
1. Paparan sinar matahari

2. Ras/herediter

3. Faktor genetik

4. Luka yang sulit sembuh (sikatrik, keloid, ulkus kronis)


6

KLASIFIKASI
7

KLASIFIKASI
Tumor kulit :
1.Melanoma : BCC, SCC, Melanoma Maligna

2.Non Melanoma

Manuaba T.W. 2010. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid Peraboi. Sagung Seto
8

KLASIFIKASI
Secara klinis ada 2 bentuk karsinoma sel skuamosa kulit :

1. Karsinoma sel skuamosa kulit insitu


Terbatas pada epidermis

Terjadi pada berbagai lesi kulit yang telah ada sebelumnya

Dapat menetap di epidermis dalam jangka waktu lama

Tak dapat diprediksi

Dapat menembus lapisan basal sampai ke dermis

Djuanda A, et al.1987. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta. Edisi
1
9

2. Karsinoma sel skuamosa kulit invasif


Dapat berkembang dari karsinoma sel skuamosa kulit insitu

dan dapat juga dari kulit normal (jarang)

Lesi pramaligna biasanya berupa nodul kecil dengan batas yang

tidak jelas, berwarna sama dengan warna kulit atau agak


sedikit eritema.

Permukaannya mula-mula lembut kemudian berkembang


menjadi verukosa atau papilamatosa.

Ulserasi biasanya timbul di dekat pusat dari tumor


10

PATOFISIOLOGI
11

MANIFESTASI KLINIS
Tipe lambat

Timbul menonjol dan awalnya berbentuk mirip veruka, invasif setempat,


kemungkinan metastase kecil

Tipe cepat

Berbentuk noduler dan indurasi, tumbuh cepat, cenderung metastase


menuju KGB regional

Berbentuk KHAS : seperti bunga kol


12

DIAGNOSIS BANDING
KERATOSIS AKTINIK KARSINOMA SEL BASAL
Berasal dari sel keratinosit Berasal dari sel lapisan basal
Sedikit menonjol, mirip kutil dan Awalnya berbentuk nodulus kecil
bersisik pada kulit sklerotik
Lesi awal berupa bintik kecil dan Khas : ulkus rodent
kasar , textur mirip amplas
Berwarna merah/kuning kecoklatan
13

TATALAKSANA
Operatif

Radioterapi

Sitostatika
14

KOMPLIKASI
Karsinoma sel skuamosa yang tidak diobati pada kulit
dapat merusak jaringan sehat disekitarnya, menyebar
ke kelenjar getah bening atau organ lainnya, dan
mungkin berakibat fatal meskipun hal ini jarang
terjadi.
15

LAPORAN KASUS
16

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. JR

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 39 tahun

Alamat : Ds Sumber Pinang 02/02 Tegalwaru, Mayang

Status : Menikah

Pendidikan : SLTP-Sederajat

Pekerjaan : Petani

Suku : Jawa

Agama : Islam

Status Pelayanan : Umum

No. RM : 176680

Tgl Pemeriksaan : 21 September 2017


17

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Luka dikepala yang tidak sembuh

Riwayat Penyakit Sekarang


Lesi kulit awal pada px berupa luka gores karena sisir yang terjadi sejak 10
th yll di kepala bagian parietal kiri. Px sering menggaruk lesi, semakin lama
lesi semakin membesar. Tidak ada kaeluhan nyeri kepala sehingga selama
aktifitas kerja sehari-hari px tidak pernah terganggu oleh lukanya.

Riwayat Penyakit Dahulu


-

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak dijumpai riwayat keluarga yang menderita penyakit tumor

Riwayat Pengobatan
Obat minum dan salep dari PKM
18

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis

Keadaan umum : cukup

Kesadaran : composmentis , GCS 4-5-6

Vital sign

TD : 120/70 mmHg

Nadi : 80x/menit (reguler, kuat angkat)

Nafas : 18x/menit

Suhu : 36,5C (aksiler)


19
Kepala :
Pemeriksaan Bentuk Normocephal, Mata :
Massa (+) bentuk Konjungtiva anemis (-/-), sklera
Fisik cauliflower regio ikterik (-/-)
parietalis sinistra

Leher :
Deviasi trakea (-), KGB tak Mulut :
teraba membesar, JVP R+6 cm, Bibir pucat (-), karies gigi (-)
hepatojugular refluks (-) hipertrofi gusi (-), perdarahan
gusi (-)

Abdomen :
I : Dinding flat, soepel
P : Hepatomegali (-) Jantung
splenomegali (-), nyeri tekan I : IC tampak
epigastrium (-), turgor baik P : IC teraba di ICS V, 2 cm
P : Timpani di 9 regio abdomen lateral LMCS, melebar (-),
A : BU (+) normal, bruitr (-) kuat angkat (+ )
P : RHM = Parasternal line dextra
LHM = Ictus cordis
A : BJ I-II reguler HR 88x/mnt,
Paru :
gallop (-), murmur systolic (-)
I : Simetris +/+, retraksi -/-
P : Fremitus raba n/n
P : Sonor/sonor
A : Vesikuler +/+, rhonki -/-, Ekstremitas oedem (-/-),
wheezing -/- Palmar eritem (-/-), hiperpigmentasi
(-)
20

STATUS LOKALIS
Status dermatologis regio
parietalis:

Didapatkan tumor disertai


ulkus dan eksudat
diatasnya, batas tegas,
ukuran 6x4 cm, warna
coklat kemerahan, ditutupi
krusta
21

RESUME
Pasien mengeluhkan luka yang sulit sembuh. Lesi kulit awal pada

pasien berupa luka gores karena sisir yang terjadi sejak 10 th yll di
kepala bagian parietal kiri. Px sering menggaruk lesi, semakin lama
lesi semakin membesar. Tidak ada kaeluhan nyeri kepala sehingga
selama aktifitas kerja sehari-hari px tidak pernah terganggu oleh
lukanya.

Pada pemeriksaan fisik status generalis dalam batas normal

Pada status dermatologis pada regio parietal didapatkan tumor

disertai ulkus dan eksudat diatasnya, batas tegas, ukuran 6x4 cm,
warna coklat kemerahan, ditutupi krusta
22

Diagnosis
Karsinoma Sel Skuamosa Parietalis

Diagnosis Banding:
1. Keratosis aktinik
2. Karsinoma sel basal

Planning
PlanningTerapi
Pro Wide Eksisi
23

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsi
24

PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Functionam : Ad bonam
Ad Sanationam : Ad bonam
25

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai