Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN - UNIVERSITAS PATTIMURA FEBRUARI 2019

SARKOMA KAPOSI

Disusun oleh :
STELLA CLARISSA SIAHAYA
2017-84-002

PEMBIMBING :
dr. Hanny Tanasal, Sp.KK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

DIBAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

2019
BAB I
PENDAHULUAN
■ Sarkoma Kaposi adalah neoplasma yang berasal dari endotel, yang
melibatkan kulit, permukaan mukosa, dan organ internal.
■ Pada tahun 1872, ahli dermatologi Austro-Hungaria Moritz Kaposi
■ Penyakit ini pada awalnya digambarkan sebagai "Sarkoma Pigmen
Multipel Idiopatik", yang kemudian disebut Sarkoma Kaposi (KS).
■ Kasus awal  pada pria homoseksual dengan pneumonia
pneumocystis dan imunosupresi.
■ Presentasi awal pada pasien AIDS, khususnya pria homoseksual.
SARKOMA KAPOSI

S.K S.K S.K -


KLASIK ENDEMIK AIDS
SARKOMA KAPOSI - AIDS

■ Lesi AIDS-KS awal muncul baik sebagai makula bulat kecil


atau merah muda oval sampai kemerahan  kecokelatan
■ Berkembang pada wajah, terutama hidung, kelopak mata
dan telinga  plak besar
SARKOMA KAPOSI - AIDS

■ Prognosis pasien AIDS dengan sarkoma Kaposi buruk karena


kebanyakan akan mengembangkan infeksi oportunistik.
■ Harapan hidup  sekitar 1 tahun.
■ Lesi tunggal berespon terhadap radioterapi, pengobatan sistemik
dengan α-interferon telah membantu beberapa orang dengan banyak
lesi
LAPORAN KASUS
■ Pasien pria usia 37 tahun datang dengan keluhan utama munculnya
bintil-bintil pada wajah, dada dan kedua lengan yang dialami sejak 6
bulan yang lalu. Menurut pasien awalnya bintil-bintil tersebut hanya
berupa 1 bintik hitam kecil yang berada pada wajah.
■ Namun dalam 6 bulan terakhir, bintil-bintil tersebut bertambah banyak
dan muncul di seluruh wajah, daerah dada dan kedua lengan. Pasien
mengaku tidak ada di tempat lain. Bintil-bintil tersebut muncul disertai
dengan rasa gatal namun tidak menentu waktu gatalnya. Nyeri tekan (-).
■ Keluhan demam pernah dirasakan beberapa hari sebelum munculnya
bintil-bintil tersebut. Sakit kepala (-).
LAPORAN KASUS

■ Riwayat penyakit dahulu: Pasien belum pernah mengalami keluhan


yang sama sebelumnya.
■ Riwayat keluarga: tidak ada anggota keluarga atau yang tinggal
serumah dengan pasien, yang memiliki keluhan yang sama. Riwayat
alergi dalam keluarga tidak ada.
■ Riwayat alergi : pasien mengaku tidak ada riwayat alergi makanan
maupun obat-obatan.
LAPORAN KASUS

■ Riwayat pengobatan: Pasien pernah berobat sebelumnya 2x di


puskesmas. Pasien mengaku tidak ada perbaikan selama
menggunakan obat-obat tersebut, malahan bintil-bintil bertambah
banyak. Riwayat pasien menjalani pengobatan ARV sejak Tahun 2008
namun terputus 1 bulan yang lalu.
■ Riwayat kebiasaan: Setiap kali bintil-bintil tersebut terasa gatal,
pasien menggaruknya.
PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis
Keadaan umum : Kesadaran kompos mentis, kesan gizi cukup,
Tekanan Darah : 110/70 mmHg,
Nadi : 82x/menit,
Pernapasan : 22x/menit, Suhu 36,7ºC
Kepala : Normochepali, konjungtiva anemis (-),
sklera ikterik (-)
Mulut :Sianosis (-), T1/T2 tenang, hiperemis (-), kandidiasis
oral (-), bibir lembab.
■ Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
■ Toraks : Jantung  Bunyi Jantung I – II, reguler, murmur (-),
gallop (-)
Paru  Bunyi napas dasar vesikuler, bunyi
tambahan seperti Rhonki dan Wheezing (-)
■ Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba dan nyeri tekan (-)
■ Inguinal : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
■ Genitalia : Tidak diperiksa
■ Ekstremitas : Akral hangat, edema (+) ekstremitas superior et
inferior
Status Dermatologi

■ Lokasi : Regio fasialis, regio thorax, dan regio esktremitas


superior dextra ec sinistra
■ Ukuran : Miliar sampai lentikular
■ Efloresensi : Plak, makula hiperpigmentasi
DIAGNOSIS

■ SARKOMA KAPOSI

Diagnosis banding
■ Moluskum kontagiosum
■ Granuloma Anulare
PENATALAKSANAAN

■ Diet Tinggi Kalori Tinggi protein


Terapi Sistemik :
■ IVFD Futrolit : D5 20 tpm
■ Ranitidine 2 x 1 ampul/IV
■ Drip Sohobion 1 ampul/24 jam
■ Sucralfat 3x1C
■ ARV  tunda
PROGNOSIS

■ Quo ad Vitam: Malam


■ Quo ad Functionam: Dubia ad Malam
■ Quo ad Sanationam: Dubia ad Malam
■ Qua ada Kosmetikan: Malam

FOLLOW UP  tidak dilakukan


DISKUSI

KASUS KEPUSTAKAAN-
• PASIEN LAKI-LAKI • LAKI-LAKI
• 37 TAHUN • 48 TAHUN
• BINTIK PADA WAJAH, DADA
DAN KEDUA LENGAN
DISKUSI
KASUS KEPUSTAKAAN-
PEMFIS : • Lesi papula kecil yang
• Plak berwarna kecokelatan berwarna kecoklatan.
di regio fascialis, regio • Lesi awal pada pasien AIDS
thorax dan region extremitas sering berkembang pada
superior dextra et sinistra. wajah, terutama pada
hidung, kelopak mata, dan
telinga kemudian
disebarluaskan ke seluruh
wajah, kepala, dan badan,
sering bergabung untuk
membentuk plak besar
DIAGNOSIS BANDING

■ GRANULOMA PIOGENIK
■ MELANOMA
GRANULOMA PIOGENIK : SARKOMA KAPOSI
- Tumor vascular proliferasi jinak timbul pada - Makula merah kebiruan  nodul, papul 
kulit dan membrane mukosa plak besar  kecokelatan
- Tampak papul atau nodul berwarna merah - Pasien imunokompromise  HIV
terang dengan ukuran 5-10mm - L>P
- Timbul setelah terjadi trauma minor - Unilateral  bilateral  menyebar sentripetal
- Tumbuh cepat, namun rapuh dan mudah
berdarah
- Tidak ada perbedaan angka kejadian L : P
- Lesi sering berulang dan rekuren
MELANOMA MALIGNA : SARKOMA KAPOSI
- Keganasan pada melanosit - Tumor ganas yang bersal dari endotel yang
- Kulit, mata, telinga, traktus GI dan genital meilbatkan kulit, permukaan mukosa dan
- Penyebab : sinar ultraviolet matahari system limfatik
- Nodular melanoma : ukuran kecil dan - Imunosepresi seperti virus HIV
menonjol, warna cokelat tua atau hitam yang
sama rata
PENATALAKSANAAN

■ Luas dan lokalisasi lesi serta pada jenis klinis penyakit


■ Eksisi atau laser
■ Terapi radiasi
■ Kemoterapi
■ Terapi lain -> pemberian obat interferon dan obat
antiretroviral
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai