Anda di halaman 1dari 9

Diskusi Kasus

TINEA KRURIS

Oleh:
Dwi Andari Maharani, S.Ked
04084821618155

Pembimbing:
dr. M. Izazi Hari Purwoko, Sp.KK, FINDV

BAGIAN/DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

TINEA KRURIS

Oleh:
Dwi Andari Maharani, S.Ked
04084821618155

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian Dermatologi dan Venereologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin
Palembang periode 24 Juli 28 Agustus 2017.

Palembang, Agustus 2017


Pembimbing,

dr. M. Izazi Hari Purwoko, Sp.KK, FINDV


STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI
Nama : Ny. D
Usia : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Pelajaran I, Tanjung Kemuning
No. Rekam Medik : 1017656
Kunjungan pertama ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, tanggal 1 Agustus 2017 pukul
10.00 WIB.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tanggal 1 Agustus 2017 pukul 10.00 WIB)

Keluhan Utama
Timbul bercak merah meninggi disertai sisik di bokong dan lipat paha yang
bertambah besar sejak 1 bulan lalu.

Keluhan Tambahan
Gatal pada bercak

Riwayat Perjalanan Penyakit


Kisaran 6 bulan lalu pasien mengeluh timbul bintil merah di bokong, ukuran
ujung kepala jarum pentul-biji jagung, disertai gatal terutama saat berkeringat.
Pasien tidak berobat.
Kisaran 3 bulan lalu timbul bercak merah di lipat paha, keluhan gatal
bertambah. Bintil merah di bokong bertambah banyak sebagian timbul sisik.
Pasien tidak berobat.
Kisaran 1 bulan lalu, bercak merah menjadi kehitaman dan melebar hingga
sebesar telapak tangan pasien. Pasien juga mengeluh timbul bercak merah pada
bokong kanan dan kemudian kiri Pasien sering menggaruk bercak hingga lecet.
Pasien lalu berobat ke poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH
Palembang.

Riwayat Penyakit Dahulu


- Timbul bercak kemerahan yang menebal disertai sisik dan gatal
sebelumnya sekitar 10 tahun yang lalu.
- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
- Riwayat kencing manis disangkal

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


- Riwayat timbul keluhan serupa dalam keluarga disangkal

Riwayat Higienitas
- Pasien menggunakan handuk yang sama dengan anggota keluarga lain
- Pasien mandi 2 kali sehari menggunakan air PDAM
- Pasien sering menggunakan pakaian yang ketat
Kesan: Higienitas kurang baik

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien tinggal di rumah singgah RSMH dengan jumlah penghuni 40 orang.
Makan 3 kali sehari.
Kesan: Status sosial ekonomi kurang
III. PEMERIKSAAN FISIK (26 April 2017 pukul 13.50 WIB
Status Generalikus
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6 C
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 78 kg
IMT : 28.67 kg/cm2
Status gizi : overweight
Keadaan Spesifik
Kepala
Mata : konjungtiva palpebra tidak pucat , sklera tidak ikterik
Hidung : mukosa tidak hiperemis, tidak ada sekret
Telinga : MAE lapang, tidak ada sekret
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1
Leher : JVP 5-2 CmH2O
Toraks :
Jantung : HR 84x/menit, reguler, bunyi jantung I-II
normal, tidak ada murmur dan gallop
Paru-paru : vesikuler normal, tidak ada ronkhi dan wheezing
Abdomen : datar, lemas, hati dan limpa tidak teraba, bising usus
normal.
Ekstremitas : akral hangat, edema tidak ada
Kelenjar Getah Bening : pada inspeksi dan palpasi tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening coli, aksila dan inguinal
Kelamin : dalam batas normal
Status Dermatologikus
Regio inguinalis:
- Patch eritem : regional, plakat; permukaan ditutupi skuama putih, sedang,
kering, selapis

Regio gluteal:
- Papul-plak eritem,: multipel, milier-lentikuler, diskret sebagian konfluen,
tepi polisiklik, permukaan ditutupi skuama putih, sedang, selapis.
- Makula-patch eritem-hiperpigmentasi: multipel, milier-numuler,
permukaan ditutupi skuama putih, sedang, kering, selapis

Gambar 1. Makula-patch eritem hiperpigmentasi: multipel, Gambar 2. Patch eritem : regional,


milier-numuler, permukaan ditutupi skuama putih, sedang, plakat; permukaan ditutupi skuama putih,
kering, selapis sedang, kering, selapis
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan kerokan kulit dari regio inguinalis dekstra dengan penambahan
larutan KOH 10%.
Hasil: ditemukan hifa panjang bersepta dan artrospora

Gambar 3. Tampak hifa panjang bersepta dan artrospora

- Pemeriksaan dengan sinar Woods

Gambar 4. Tampak pendaran warna keunguan


pada saat dilakukan penyinaran
V. RESUME
Ny. D perempuan 37 tahun timbul makula-patch eritem-hiperpigmentasi ditutupi
skuama, di regio glutealis yang bertambah besar sejak 1 bulan lalu. Kisaran 6 bulan
lalu timbul papul eritem, multipel, milier, di regio glutealis disertai pruritus pada plak
eritem terutama saat berkeringat. Kisaran 3 bulan lalu timbul patch eritem, plakat dan
terdapat skuama pada patch. Patch eritem berskuama, putih, kering, selapis. Kisaran 1
bulan lalu, timbul patch eritem-hiperpigmentasi, multipel, plakat disertai pruritus
pada patch eritem hiperpigmentasi, terutama saat berkeringat dan timbul papul
multipel lentikuler pada tepi plak eritem hiperpigmentasi. Pasien sering menggaruk
plak eritem hiperpigmentasi hingga lecet. Pada status dermatologikus didapatkan
patch eritem: regional, plakat; permukaan ditutupi skuama putih, sedang, kering,
selapis di regio inguinalis dan papul-plak eritem,: multipel, milier-lentikuler, diskret
sebagian konfluen, tepi polisiklik, permukaan ditutupi skuama putih, sedang, selapis
serta makula-patch eritem-hiperpigmentasi: multipel, milier-numuler, permukaan
ditutupi skuama putih, sedang, kering, selapis di regio glutealis. Pada pemeriksaan
spesimen kerokan kulit di regio inguinalis dekstra dengan penambahan larutan KOH
10% didapatkan hifa panjang bersepta dan artrospora dan pada pemeriksaan lampu
Wood didapatkan pendaran warna keunguan pada saat dilakukan penyinaran.

VI. DIAGNOSIS BANDING


1. Tinea Kruris
2. Kandidiasis intertriginosa

VII. DIAGNOSIS KERJA


Tinea kruris
VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan biakan jamur dari kerokan kulit menggunakan media agar
dekstrosa sabaroud.

IX. TERAPI
Umum

- Menjelaskan pada pasien penyakit disebabkan infeksi jamur.


- Menjelaskan pada pasien cara penggunaan obat dan menyarankan
pasien untuk menggunakan obat secara teratur dan kontrol kembali
setelah 2 pekan untuk evaluasi.
- Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit dapat meninggalkan bercak
hitam setelah penyembuhan.
- Menjelaskan pada pasien untuk menjaga higienitas dan menyarankan
pada pasien tidak menggunakan pakaian lembab dan ketat.

Khusus

Topikal
- Krim ketokonazole 2% tiap 12 jam dioles pada bercak selama 2 pekan
Sistemik
- Tablet ketokonazole 100 mg tiap 12 jam selama 14 hari per oral

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai