SKABIES NORWEGIAN
Oleh:
Humaira Rizkia, S.Ked 04054822022191
Pembimbing:
dr. M. Izazi Hari Purwoko, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV
Diskusi Kasus
Skabies Norwegian
Oleh:
Humaira Rizkia
04054822022191
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan
klinik senior di Bagian Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 25 Februari
-13 Maret 2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul “Scabies”. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dr. Susanti Budiamal, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kasus ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan
laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, semoga diskusi kasus
ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. EM
Tanggal lahir : 28 Februari 1975
Usia : 46 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Lajang
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Sumatera
Alamat : Lorong Karya Jaya Segayam No.1554, Ogan Baru, Kertapati,Palembang
No. RM : 0001198364
2
Riwayat alergi obat dan makanan disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Keluarga di rumah (ibu dan keponakan) mengalami keluhan gatal di tangan pada
malam hari kisaran 1 bulan lalu.
Riwayat asma dan alergi obat pada keluarga disangkal
Riwayat keluhan kulit kemerahan berulang pada keluarga disangkal.
Riwayat Higienitas
Pasien mandi 1-2x sehari di sungai, digunakan bersama dengan tetangga dan anggota
keluarga lain.
Pasien tidak memakai handuk bersamaan dengan anggota keluarga lain.
Pakaian pasien dicuci bersamaan dengan pakaian keluarganya.
Ibu pasien mengganti sprei 1 bulan sekali.
Kesan : higienitas kurang baik
3
Berat badan : 49 kg
IMT : 19,14 kg/m2 (Normoweight)
Status Lokalis
Kepala : normocephali
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Mulut : arkus faring simetris dan tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang. Nyeri tidak
ada, panas tidak ada, bengkak tidak ada. Papul pada mukosa bukal, lingual,
dan palatum tidak ada.
Hidung : lapang, tidak ada sekret, deformitas tidak ada, sekret tidak ada.
Telinga : meatus akustikus eksternus lapang.
Leher : JVP 5-2 cmH2O.
Toraks
Jantung : bunyi jantung I-II normal, tidak ada murmur dan gallop.
Paru : suara napas vesikuler normal, tidak ada ronkhi dan wheezing.
Abdomen : datar, lemas, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba, bising usus
normal.
Ekstremitas : akral hangat, tidak ada edema dan deformitas, papul pada tangan, kaki dan
jari tidak ada.
KGB : tidak ada pembesaran pada inspeksi dan palpasi kelenjar getah bening di
regio submandibularis, supraklavikula, koli, aksila. Terdapat pembesaran
pada KGB inguinal kanan dengan konsistensi kenyal, mobile, permukaan
rata, tidak ada nyeri tekan.
Genital : tidak ada kelainan.
Status Dermatologikus:
1. Regio interdigiti manus I-IV dextra et sinistra: Papul eritematosa multiple, miliar-
lentikular, diskret ditutupi skuama putih kering berlapis tebal.
2. Regio trunkus Posterior: Papul eritematosa-hiperpigmentasi, multiple, miliar-
lentikular, diskret,
3. Regio inguinal: Papul eritematosa-hiperpigmentasi multiple, miliar-lentikular, diskret
sebagian konfluen, ditutupi skuama putih kering selapis tebal. Erosi- ekskoriasi
multiple- nummular, diskret sebagian konfluen sebagian ditutupi krusta. Erosi-
4
ekskoriasi multiple nummular, diskret sebagian konfluen sebagian ditutupi krusta.
4. Regio ekstremitas inferior dextra et sinistra: Papul eritematosa-hiperpigmentasi
multiple, miliar-lentikular, diskret sebagian konfluen dskuama putih kering tebal
selapis. Erosi- ekskoriasi multiple- nummular, diskret sebagian konfluen sebagian
ditutupi krusta
Regio interdigiti manus I-IV dextra et sinistra: Papul eritematosa multiple, miliar-lentikular,
diskret ditutupi skuama putih kering berlapis tebal.
5
Regio trunkus Posterior: Papul eritematosa-hiperpigmentasi, multiple, miliar-lentikular, diskret,
Erosi- ekskoriasi multiple nummular, diskret sebagian konfluen sebagian ditutupi krusta.
Regio gluteus:
Plak hiperpigmentasi, multiple, nummular-plakat, diskret sebagian konfluen, sebagian besar ditutupi
skuama putih, kering, tebal, berlapis.
Erosi- ekskoriasi multiple- nummular, diskret sebagian konfluen ditutupi skuama putih, kering halus,
berlapis
6
Regio ekstremitas inferior dextra et sinistra:
Papul eritematosa-hiperpigmentasi multiple, miliar-lentikular, diskret sebagian konfluen dskuama
putih kering tebal selapis.
Erosi- ekskoriasi multiple- nummular, diskret sebagian konfluen sebagian ditutupi krusta
7
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan kerokan kulit
Pengambilan spesimen pemeriksaan pengerokan kulit dilakukan pada lesi papul di
regio pedis dan inguinal, kemudian dikerokkan di gelas objek dan ditetesi KOH 10%.
Hasil didapatkan dengan mikroskop pembesaran 10x dan di dapatkan tungau Sarcoptes
scabiei.
B
A
Gambar 1. Hasil pemeriksaan KOH 10%. (A) Telur, (B) Tungau Sarcoptei Scaibei
V. RESUME
Tn. EM, Laki-laki, 46 tahun, datang ke poliklinik dermatologi dan venerologi
RSMH dengan keluhan gatal dan timbul sisik putih tebal di daerah kaki, tangan, lutut,
dan pantat kisaran 2 pekan lalu. Kisaran 4 bulan lalu pasien mengeluh timbul bintil-bintil
beberapa buah di sela-sela jari tangan dan kaki seukuran kepala jarum pentul dan disertai
rasa gatal yang dirasakan memberat, terutama pada malam hari. Kisaran 2 bulan lalu,
bintil di telapak kaki kanan semakin meninggi dan kulit di sekitar bintil menebal, lalu
timbul sisik putih tebal,berlapis, dan tidak berminyak yang menutupi bintil. Sisik putih
kemudian menyebar ke punggung kaki kanan, telapak kaki kiri, dan punggung kaki kiri
dalam waktu 2 minggu. Bintil bertambah banyak dan menyebar hingga ke paha, pantat,
punggung dan dada, gatal bertambah parah. Kisaran 1 bulan lalu, sisik putih tebal juga
timbul di daerah tubuh lain yaitu lutut, siku, dan kedua telapak tangan, keluhan gatal
semakin bertambah dan dirasakan di hampir seluruh tubuh. Status dermatologikus di
regio ekstremitas superior et inferior regio trunkus anterior et posterior didapatkan papul
eritematosa multiple, milier-lentikular, diskret sebagian konfluen, sebagian ditutupi
skuama putih kering selapis tebal, erosi- ekskoriasi multiple nummular, diskret sebagian
konfluen sebagian ditutupi krusta.didapatkan. Pada pemeriksaan kerokan kulit didapatkan
8
telur tungau Sarcoptes scabiei
IX. PENATALAKSANAAN
a. Umum
Komunikasi, informasi, dan edukasi:
- Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien mengalami penyakit skabies yang disebabkan
oleh parasit Sarcoptes scabiei.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa penyakit ini sangat menular
dengan kontak fisik secara langsung ataupun penggunaan barang bersama.
- Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit dapat disembuhkan dengan obat-obatan
apabila pengobatan dilakukan secara rutin dan teratur tanpa terputus hingga tuntas.
- Menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa anggota keluarganya yang memiliki
keluhan serupa harus di obati bersamaan.
- Menjelaskan cara pemakaian obat
a. Permethrin krim diaplikasikan pada seluruh tubuh termasuk kulit kepala, wajah (hindari
daerah sekitar mata, hidung, mulut) serta daerah dibawah kuku jari tangan dan kaki.
b. Krim ini dibilas setelah pemakaian 8-12 jam
c. Pemberian berulang dianjurkan satu minggu setelah aplikasi pertama
9
d. Saat memberikan terapi pada pasien, anggota keluarga (orang yang kontak dengan
pasien) juga perlu diberikan terapi.
- Menyarankan pasien dan keluarga pasien untuk meningkatkan kebersihan diri dan
lingkungan rumah.
- Melakukan dekontaminasi pada pakaian dengan cara mencuci menggunakan deterjen
dan air pada suhu 60oC. Karpet, kasur, bantal, tempat duduk terbuat dari bahan busa
atau berbulu perlu dijemur di bawah terik matahari setidaknya seminggu sekali.
b. Khusus
Topikal
Krim permethrin 5% dioleskan ke seluruh tubuh dan didiamkan selama 8 jam
sebelum dibilas. Dapat diulang setelah satu pekan.
Salep 2-4 (Asam Salisilat 2% dan Sulfur precipitat 4%) dioleskan selama 8 jam, 3
malam berturut-turut
Sistemik
Cetirizine 5 mg tablet peroral tiap 24 jam
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
10