Anda di halaman 1dari 12

Diskusi Kasus

SKABIES

Oleh:

Shafira Amalia, S.Ked

04084821719213

Pembimbing:

Dr. dr. Yuli Kurniawati, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV

BAGIAN/DEPARTEMENDERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

SKABIES

Oleh:
Shafira Amalia, S.Ked
04084821719213

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian Dermatologi dan Venereologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad
Hoesin Palembang periode 25 Maret – 30 April 2018

Palembang, April 2018

Pembimbing,

Dr. dr. Yuli Kurniawati, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul “Skabies”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr. Yuli Kurniawati, Sp.KK (K),
FINSDV, FAADV selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pengerjaan laporan kasus ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata,
semoga diskusi kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Palembang, April 2018

Penulis

3
STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. HI
Usia : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Lunjuk Jaya, Bukit Besar, Palembang
No. RM : 1054614
Kunjungan pertama ke poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH
Palembang, 2 April 2018 pukul 13.35 WIB.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis pada tanggal 2 April 2018 pukul 13.35


WIB)
Keluhan utama:
Timbul bintil merah di kedua telapak tangan dan kaki, sela jari
tangan dan kaki, skrotum dan bokong yang bertambah banyak kisaran 3 hari
lalu.
Keluhan tambahan:
Gatal pada malam hari.
Riwayat perjalanan penyakit :
Kisaran 2 pekan lalu, timbul bintil merah di kedua telapak tangan
beberapa buah ukuran kepala jarum pentul. Keluhan disertai gatal terutama
malam hari. Pasien tidak berobat.
Kisaran 1 pekan lalu, pasien mengeluh bintil merah di telapak
tangan bertambah banyak dan meluas ke sela jari tangan. Timbul bintil
merah baru beberapa buah di kedua kaki, skrotum dan bokong ukuran
kepala jarum pentul. Bintil disertai gatal terutama malam hari. Pasien tidak
berobat.

4
Kisaran 3 hari lalu, bintil merah di kedua telapak tangan, sela jari
tangan dan kaki serta skrotum dan bokong bertambah banyak. Gatal
bertambah sering dirasakan. Pasien kemudian berobat ke Poliklinik
Dermatologi dan Venereologi RSMH.

Riwayat penyakit dahulu


 Keluhan timbul bintil merah disertai rasa gatal pada malam hari di
skrotum, bokong, sela jari tangan dan kaki serta telapak tangan dan
kaki sebelumnya disangkal
 Riwayat timbul bintil merah setelah digigit serangga disangkal.
 Riwayat alergi minum obat disangkal
 Riwayat alergi makanan disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat bintil merah disertai rasa gatal di sela jari tangan, kaki,
skrotum dan bokong pada keluarga disangkal
 Riwayat bintil merah di badan serta gatal pada malam hari dirasakan
pada teman sekamar pasien

Riwayat Higienitas dan Kebiasaan


 Pasien tinggal di kost bersama dengan seorang teman
 Pasien tidur satu tempat tidur dan sering bertukar pakaian dan
handuk dengan teman pasien.
 Sprei dan sarung bantal diganti tiap 2 bulan sekali
 Pasien sering memakai pakaian dan handuk bersama dengan teman
kost
 Kasur, bantal dan guling jarang dijemur.
Kesan: Higienitas kurang baik.

5
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai buruh dengan penghasilan Rp. 2.000.000. Pasien
tinggal di kost bersama dengan seorang teman.
Kesan: sosial ekonomi menengah ke bawah.

III. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 23 Februari 2018 pukul 11.15 WIB)


Status generalikus
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 92x/menit
Suhu : 36,70 C
Pernafasan : 20x/menit
Panjang badan : 165 cm
Berat badan : 56 kg
IMT : 20,56 (normoweight)

Keadaan spesifik
Kepala
Wajah : Simetris
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada deviasi
septum.
Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang.
Mulut : Tidak ada cheilitis. Faring tidak
hiperemis, tonsil T1-T1.
Thorak
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, murmur
dan gallop tidak ada.
Paru-paru : Suara napas vesikuler, ronkhi dan

6
wheezing tidak ada.
Abdomen : Datar, supel, hepar dan lien tidak teraba,
bising usus normal.
Ekstremitas
Superior dextra et sinistra : Tidak edema.
Inferior dextra et sinistra : Tidak edema.
KGB : Pada inspeksi dan palpasi tidak
ditemukan pembesaran KGB di regiocolli
dextra et sinistra, axilla dextra et
sinistra, dan inguinal dextra et sinistra.
Genitalia : Lihat status dermatologikus

Status dermatologikus
Regio dorsum et palmar manus bilateral, dorsum pedis bilateral,
interdigitalis manus et pedis bilateral, skrotum, gluteus
Papul eritem, multipel, milier, diskret

1a
a

Gambar 1a. Regio dorsum manus bilateral:papul eritem, multipel, milier, diskret

7
1b
a
Gambar 1b. Regio palmar manus bilateral:papul eritem, multipel, milier, diskret

1c
Gambara1c. Regio dorsum pedis bilateral:papul eritem, multipel, milier, diskret

1d
a Gambar 1d. Regio skrotum:papul eritem, multipel, milier, diskret

8
1e

Gambar 1e. Regio gluteus:papul eritem, multipel, milier, diskret

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Pemeriksaan lesi menggunakan lampu Wood
Dilakukan pemeriksaan lesi pada regio interdigitalis manus.
Larutan dibuat terdiri dari:
- Tetrasiklin 100 mg
- Glyserin 4 cc
- Alkohol absolute ad 20 cc
Cara pemeriksaan:
- Larutan yang telah dibuat diteteskan di kulit penderita yang ada
lesi aktif, biarkan selama 5 menit.
- Setelah 5 menit, bila ada kanalikuli maka cairan akan masuk ke
dalam kanalikuli dan sisanya terdapat diatas permukaan kulit.
Dengan menggunakan alkohol, bersihkan sisa-sisa larutan yang
masih menempel dipermukaan kulit.
- Kemudian pasien dibawa keruangan gelap, lalu disinari
menggunakan lampu wood.
- Sinar wood menybabkan tetrasiklin berpendar dan merupakan
fluoresensi warna kuning keemasan sesuai dengan bentuk
kanalikuli.

9
Hasil: Tampak terowongan pada lesi papul yang dioleskan
tetrasiklin.

Gambar 2. Pemeriksaan lampu Wood.Tampak terowongan yang dioleskan tetrasiklin


2% (tanda panah)

 Pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan pemberian KOH 10%


Dilakukan pemeriksaan dengan spesimen kulit pada papul di regio
interdigitalis manus sinistra dengan penambahan larutan KOH
10%, kemudian diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran
lensa objektif 40x.
Hasil: Didapatkan Sarcoptes scabiei pada perbesaran 40x.

Parasit
Sarcoptes
scabiei

Gambar 3. Hasil pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan pemberian KOH 10%.

10
V. RESUME
Tn. HI, Laki-laki, 30 tahun datang ke Poliklinik rawat jalan Dermatologi dan
Venereologi RSMH Palembang dengan keluhan bintil merah di kedua
tangan dan kaki, sela jari tangan dan kaki serta skrotum dan bokong
bertambah banyak sejak 3 hari lalu. Kisaran 2 pekan lalu, timbul papul
eritem, multipel, milier, diskret, di regio manus dextra et sinistra disertai
pruritus terutama pada malam hari. Kisaran 1 pekan yang lalu, timbul papul
eritem, multipel, milier, diskret di regio pedis, regio skrotum yang meluas ke
regio gluteus. Pruritus terutama pada malam hari. Kisaran 3 hari lalu, lesi
dirasakan semakin bertambah banyak. Pruritus semakin bertambah sehingga
pasien kemudian berobat ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH
Palembang. Bintil merah di badan serta gatal pada malam hari dirasakan
pada teman pasien. Pasien tinggal di kost bersama dengan seorang teman
dan tidur satu tempat tidur serta sering bertukar pakaian dan handuk dengan
teman pasien. Pasiren mencuci sarung bantal dan kasur 2 bulan sekali. Status
dermatologikus pada regio dorsum et palmar manus bilateral, dorsum pedis
bilateral, interdigitalis manus et pedis bilateral, skrotum, gluteus: papul
eritem, multipel, milier, diskret. Pemeriksaan lesi dengan menggunakan
lampu Wood didapatkan terowongan pada lesi papul yang dioleskan
tetrasiklin 2%. Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10% didapatkan
Sarcoptes scabiei.

VI. DIAGNOSIS KERJA


Skabies

VII. PEMERIKSAAN ANJURAN


-

11
VIII. PENATALAKSANAAN
Umum
 Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit disebabkan oleh infeksi
tungau.
 Menjelaskan tentang cara penularan penyakit melalui kontak personal
langsung dari kulit ke kulit atau melalui kontak tidak langsung, seperti
pakaian, handuk, sprei, bantal.
 Menjelaskan kepada pasien untuk mencuci pakaian, sprei dan sarung
bantal dengan detergen menggunakan air panas, jemur di tempat panas
dan setrika pakaian.
 Menjelaskan tata cara pengobatan penyakit, yaitu dengan krim
permetrin 5% yang dioleskan ke seluruh badan kecuali wajah sebelum
tidur dan diamkan selama 6-8 jam, lalu dibilas esok paginya dan
diulangi 1 minggu kemudian apabila keluhan masih ada, kemudian
minum obat tablet cetirizin sehari sekali.
Khusus
 Topikal : Krim Permetrin 5% dioleskan 1 kali ke seluruh badan kecuali
wajah.
 Sistemik : Tablet Cetirizin 10 mg tiap 24 jam

IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad fungtionam : Bonam
Quo ad sanationam : Bonam

12

Anda mungkin juga menyukai