Anda di halaman 1dari 12

Diskusi Kasus

TINEA KORPORIS

Oleh:

Anugerah Indah Mareta, S.Ked

04084821921030

Pembimbing:

dr. M. Izazi Hari Purwoko, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV

BAGIAN/KSM DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2020

1
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

TINEA KORPORIS

Oleh:

Anugerah Indah Mareta, S.Ked

04084821921030

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian/KSM Dermatologi Dan Venereologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 12
November – 30 November 2020.

Palembang, November 2020

dr. M. Izazi Hari Purwoko, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul “Tinea Korporis”. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dr. M. Izazi Hari Purwoko, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian diskusi kasus ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pengerjaan laporan kasus ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, semoga diskusi
kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, November 2020

Penulis

3
4
STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. PS
Tempat/Tanggal Lahir : Ulak terberau/14 Juni 1999
Usia : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Pendidikan : Wirausaha
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Dalam kota, Palembang
No. Rekam Medik : 1180558

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis pada kamis, 12 November 2020, pukul 10.30


WIB).
Keluhan utama : Bercak merah meninggi disertai sisik putih
di lengan kiri dan kanan bawah, serta di
sekitar mata kanan yang meluas sejak ± 3
hari lalu.

Keluhan tambahan : Gatal pada bercak merah terutama saat


berkeringat.

Riwayat perjalanan penyakit :


Kisaran 3 pekan lalu, pasien mengeluh timbul bercak merah sebanyak
1 buah dengan ukuran ± 1 cm di lengan kiri bawah, disertai sisik tipis. Bercak
merah semakin melebar bentuk lingkaran dengan peninggian dibagian tepi,
disertai gatal terutama saat berkeringat. Pasien memiliki hewan peliharaan
berupa kucing. Pasien belum berobat.

1
Kisaran 2 pekan lalu, timbul bercak merah baru sebanyak 2 buah di
lengan kanan bawah dan di sekitar mata kanan ukuran biji jagung. Bercak
merah meninggi disertai sisik dan gatal terutama saat berkeringat. Bercak
merah pada lengan kiri bawah semakin meluas menjadi ukuran uang logam
Pasien belum berobat.
Kisaran 1 pekan lalu, bercak merah meninggi disertai sisik tipis semakin
luas ukuran uang logam, keluhan gatal semakin dirasakan terutama saat
berkeringat. Keluhan timbul bercak merah baru tidak ada. Pasien berobat ke
Sp.KK diberi obat salep 1 macam digunakan 3 kali sehari, dipakai selama 1
minggu dan obat makan 3 macam yang diminum 1 kali sehari pada 1 macam
obat dan 2 kali sehari pada 2 macam obat selama 1 minggu, pasien lupa
nama obat. Keluhan tidak membaik dan bercak merah semakin meluas.
Pasien kemudian berobat ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH
Palembang.

Riwayat penyakit dahulu :


1. Bercak merah meninggi disertai sisik putih dan gatal terutama saat
berkeringat sebelumnya disangkal.
2. Riwayat demam, nyeri kepala, hilang nafsu makan sebelumnya disangkal.

Riwayat penyakit keluarga :


1. Bercak merah meninggi disertai sisik dan gatal terutama saat berkeringat
pada keluarga disangkal.

Riwayat higienitas dan kebiasaan:


1. Pasien mandi 2x/hari, menggunakan air PDAM dan sabun.
2. Pasien memakai handuk sendiri yang diganti setiap bulan dan mengganti
baju tiap setelah mandi.
3. Pasien memiliki hewan peliharaan berupa kucing.

2
4. Pasien mengganti sprei 1x dalam 1 bulan.
Kesan: Status higienitas kurang baik.

Riwayat sosial ekonomi :


Pasien merupakan wirausaha mie ayam dengan penghasilan 2.500.000,-
perbulan. Pasien tinggal bersama adik pasien.
Kesan: Status sosial dan ekonomi menengah.

III. PEMERIKSAAN FISIK (Kamis, 12 November 2020, pukul 10.30 WIB)


Status generalikus
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,6oC
Pernapasan : 20 x/menit
Tinggi badan: 170 cm
Berat badan : 65 kg
IMT : 22,49 kg/m2
Status gizi : Normoweight.

Keadaan Spesifik
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik tidak ada,
sekret tidak ada.
Hidung : Sekret tidak ada, septum deviasi tidak ada.

3
Telinga : Sekret tidak ada, meatus akustikus eksternus
lapang.
Mulut : Mukosa bibir tidak hiperemis, cheilitis tidak ada,
lidah geografik tidak ada.
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, tonsil tenang tidak ada
pembesaran.
Leher : JVP (5-2) cmH2O tidak ada peningkatan.
Toraks
Jantung : Iktus cordis tidak tampak, batas jantung normal,
bunyi jantung I dan II reguler, murmur tidak ada,
gallop tidak ada.
Paru : Pergerakan dinding dada simetris, strem fremitus
kanan dan kiri sama, kedua lapang paru sonor,
suara napas vesikuler normal, ronkhi tidak ada,
wheezing tidak ada.
Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien
tidak teraba, bising usus dalam batas normal
dengan frekuensi 6x/menit.
Genitalia : Tidak ada kelainan.
Ekstremitas : Deformitas tidak ada, akral hangat.
KGB : Tidak ada pembesaran dan nyeri tekan kelenjar
getah bening pada regio submandibular,
supraclavikula, colli, axillaris, dan inguinal.

Status dermatologikus :
1. Regio periorbita dextra, antebrachii sinistra 1/3 proximal, ekstensor
brachialis dekstra 1/3 lateral

4
Plak eritematosa, multipel, numular, diskret, polisiklik, ditutupi skuama putih,
kering, selapis, tepi lesi lebih aktif , central healing.

A B

Gambar 1. Plak eritematosa, multipel, numular, diskret, polisiklik, ditutupi skuama putih, kering,
selapis, tepi lesi lebih aktif , central healing yang ditunjukkan panah merah pada regio
antebrachii sinistra 1/3 proximal (A), regio ekstensor brachialis dekstra 1/3 lateral (B), regio
periorbita dextra (C).

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan KOH 10%

5
Dilakukan pengerokan kulit pada tepi lesi di regio antebrachii sinistra 1/3
prosimal, regio ekstensor brachialis dekstra 1/3 lateral dan regio periorbital
dextra, kemudian dilakukan penambahan larutan KOH 10% dan diperiksa
menggunakan mikroskop dengan pembesaran okuler 10x dan objektif 40x.
Hasil : Didapatkan hifa panjang bersepta pada lesi di regio antebrachii
sinistra 1/3 proximal dan regio extensor brachialis dekstra 1/3 lateral dan
regio periorbita dextra.

A B

i C
Gambar 2. Tampak hifa panjang bersepta (yang ditunjukkan oleh panah hitam) pada lesi regio

antebrachii sinistra 1/3 proximal (A), regio extensor brachialis dekstra 1/3 lateral (B), regio
periorbita dextra (C).
V. RESUME
Tn. PS, laki-laki 21 tahun datang ke Poliklinik Dermatologi dan
Venereologi RSMH Palembang dengan keluhan bercak merah meninggi

6
disertai sisik putih dan terasa gatal sebanyak satu buah dengan ukuran ± 1 cm
di lengan kiri dan kanan bawah, serta disekitar mata kanan sejak 3 hari yang
lalu. Kisaran 3 pekan lalu timbul plak eritematosa, lentikuler, soliter, diskret,
ditutupi skuama putih, disertai pruritus yang timbul terutama saat berkerngat
pada regio antebrachii sinistra 1/3 proksimal . Kisaran 2 pekan lalu, timbul
plak eritematosa, lentikuler, soliter, diskret, ditutupi skuama putih, sebanyak
2 buah di lengan kanan bawah dan di sekitar mata kanan disertai pruritus
terutama saat berkeringat, dan semakin meluas menjadi ukuran numuler.
Pada pemeriksaan generalis dan keadaan spesifik didapatkan dalam batas
normal. Status dermatologikus pada regio periorbita dextra, regio
antebrachii sinistra 1/3 proximal, dan regio ekstensor brachialis dextra 1/3
lateral didapatkan plak eritematosa, multipel, numular, polisiklik, diskret,
ditutupi skuama putih, kering, selapis, lesi lebih aktif, central healing. Pada
pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan penambahan larutan KOH 10%
didapatkan hifa panjang bersepta pada lesi dan pada pemeriksaan lampu
wood didapatkan fluoresensi negatif.

VI. DIAGNOSIS BANDING


1. Tinea korporis
2. Psoriasis vulgaris
3. Pitriasis rosea.

VII. DIAGNOSIS KERJA


Tinea korporis.

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN


Biakan jamur dengan media sabouraud dextrose agar.

IX. PENATALAKSANAAN
1. Umum
KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)

7
a. Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh
jamur dan dapat menular jika tidak diobati.
b. Menjelaskan kepada pasien cara penggunaan obat dan kontrol
kembali setelah 2 pekan untuk evaluasi.
c. Menjaga hygiene dengan mengganti pakaian setelah beraktivitas.
d. Mandi menggunakan sabun dan membasuh terutama pada bagian
lipatan tubuh, bilas sampai kering.
e. Hindari penggunaan handuk atau pakaian bergantian dengan orang
lain, cuci handuk yang mungkin terkontaminasi.
f. Menggunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat.
g. Pastikan kulit dalam keadaan kering sebelum menutup area yang
terinfeksi jamur.
2. Khusus
a. Topikal:
Krim ketokonazol 2% tiap 12 jam dioles pada bercak merah selama 2
pekan.
b. Sistemik:
Tablet setirizin 10 mg tiap 24 jam PO (jika gatal).
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam.

Anda mungkin juga menyukai