Anda di halaman 1dari 10

Diskusi Kasus

KARSINOMA SEL BASAL TIPE NODULARIS

Oleh:
Nurul Ramadhani Umareta, S.Ked
04084811416052

Pembimbing:
DR. Dr. Yulia Farida Yahya, SpKK(K), FINSDV

BAGIAN/DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA/
RSUP DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
2015
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Diskusi Kasus

KARSINOMA SEL BASAL TIPE NODULARIS

Oleh:
Nurul Ramadhani Umareta, S.Ked
04084811416052

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan
klinik senior di Bagian/Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya/Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode
22 Juli 2015 21 Agustus 2015.

Palembang, Agustus 2015


Pembimbing,

DR. Dr. Yulia Farida Yahya, SpKK(K), FINSDV

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul Karsinoma Sel Basal Tipe
Nodul Ulseratif. Penulis mengucapkan terima kasih kepada DR. Dr. Yulia Farida Yahya,
SpKK(K), FINSDV selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan
kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pengerjaan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, semoga diskusi
kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, Agustus 2015

Penulis

3
I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. IBI
Usia : 84 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Suku : Palembang
Alamat : Jl. Remifa Lorong Suasana Kertapati Kota Palembang
No. RM : 900446
Kunjungan pertama ke poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUPMH Palembang
tanggal 29 Juli 2015 pukul 10.00 WIB.

II. ANAMNESIS (autoanamnesis, tanggal 29 Juli 2015 pukul 10.30 WIB)


Keluhan Utama : Luka disertai bercak hitam di pelipis kiri yang semakin luas, sejak 6
bulan yang lalu.

Keluhan Tambahan : Nyeri pada luka.

Riwayat Perjalanan Penyakit

Kisaran 5 tahun yang lalu, pasien mengeluh timbul tahi lalat di pelipis kiri yang
semakin membesar dari ukuran biji kacang hijau menjadi ukuran koin Rp. 50,0. Tahi lalat
terasa gatal, tetapi tidak nyeri. Pasien belum berobat.

Kisaran 2 tahun yang lalu, tahi lalat di pelipis kiri bertambah gatal, pasien menggaruk
hingga timbul luka. Pasien mengobati dengan betadine yang dibeli sendiri diwarung.

Kisaran 1 tahun yang lalu, luka dipelipis kiri menjadi semakin luas seukuran koin Rp.
100,00 dan terasa nyeri. Kisaran 6 bulan yang lalu, luka meluas sampai seukuran koin Rp.
500,00. Keluhan nyeri semakin dirasakan. Pasien berobat ke Poliklinik Dermatologi dan
Venereologi Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin Palembang.

4
Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien mempunyai tahi lalat di pelipis kiri sejak usia 6 tahun, dan mulai membesar sejak
5 tahun yang lalu.

Riwayat Kebiasaan
- Pasien bekerja sebagai pedagang mainan anak keliling sejak usia 25 tahun. Saat bekerja
pasien menggunakan pakaian kemeja lengan pendek dan celana panjang, tetapi pasien
tidak memakai topi.

Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat keluarga menderita penyakit dengan keluhan tahi lalat yang semakin
membesar disangkal.

III. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 29 Juli 2015, pukul 11.00 WIB)


Status generalikus
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 87x/menit
Suhu : 36,7
Pernafasan : 18x/menit
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 45 kg
IMT : 18.73 (normoweight)

Keadaan spesifik
Kepala
Mata : konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : tidak ditemukan deformitas, tidak ditemukan deviasi
septum
Telinga : tidak ditemukan kelainan pada bentuk, tidak ditemukan
sekret
Mulut : tidak ditemukan chelitis, faring tidak hiperemis

5
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1
Leher : JVP (5-2) CmH2O, tidak ditemukan pembesaran KGB
Thoraks : bentuk dada simetris, sela iga tidak melebar, tidak
ditemukan retraksi dinding dada
Jantung : HR=87x/menit, tidak ditemukan murmur, tidak
ditemukan gallop
Paru-paru : vesikuler normal, tidak ditemukan ronkhi, tidak
ditemukan wheezing
Abdomen : datar, lemas, tidak ditemukan nyeri tekan, hepar dan
lien tak teraba, bising usus dalam batas normal
Ekstremitas : akral hangat, tidak ada edema pretibial
Kelenjar Getah Bening : pada inspeksi dan palpasi tidak ditemukan pembesaran
dan nyeri tekan pada kelenjar getah bening
supraclavicula, submandibula, colli, axilla, inguinal,
dextra et sinistra.

Status dermatologikus
Regio frontotemporalis sinistra:
Ulkus soliter, ireguler, ukuran 3 cm x 2,5 cm x 0,5 cm, kulit sekitar
hiperpigmentasi, tepi meninggi, dinding menggaung, dasar jaringan granulasi dan pus,
terdapat discharge mukopurulen kekuningan berbau, ditemukan nyeri tekan (Gambar
1).

Gambar 1. Tampak ulkus soliter di regio frontotemporalis sinistra

6
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan lesi dengan cahaya menggunakan senter

Tampak nodul translusen.

Foto polos kranium

Gambar 2. Tak tampak kelainan radiologis pada foto kranium

Interpretasi:
Sutura dan vaskular tidak melebar. Tabula eksterna, diploe, dan tabula
interna baik. Tulang-tulang baik, tidak tampak fraktur, tidak tampak destruksi
tulang. Tak tampak lesi litik/blastik.

Kesan:
Tak tampak kelainan radiologis pada foto kranium saat ini.

V. RESUME
Tn. IBI, 84 tahun, timbul luka disertai bercak kehitaman dipelipis kiri yang
semakin meluas sejak 6 bulan yang lalu . Kisaran 5 tahun yang lalu, timbul nevus di
frontotemporalis sinistra yang semakin membesar dari ukuran lentikular menjadi
ukuran numular. Nevus terasa gatal. Kisaran 2 tahun yang lalu, nevus di regio
7
frontotemporalis semakin gatal, pasien menggaruk dan timbul esksoriasi. Kisaran 1
tahun yang lalu, esksoriasi di regio frontotemporalis sinistra menjadi ulkus dan terasa
nyeri. Kisaran 6 bulan yang lalu, ulkus bertambah besar sampai seukuran plakat, dan
terasa semakin nyeri. Pasien berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit
Umum Muhammad Hoesin Palembang. Status generalikus dalam batas normal. Status
dermatologikus, Ulkus soliter, ireguler, ukuran 3 cm x 2,5 cm x 0,5 cm, kulit sekitar
hiperpigmentasi, tepi meninggi, dinding menggaung, dasar jaringan granulasi dan
pus, terdapat discharge mukopurulen kekuningan berbau, ditemukan nyeri tekan.
Pemeriksaan foto polos kranium dalam batas normal.

VI. DIAGNOSIS BANDING


1. Karsinoma sel basal tipe nodularis
2. Melanoma maligna
3. Karsinoma sel skuamosa

VII. DIAGNOSIS KERJA


Karsinoma sel basal tipe nodularis

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN


Biopsi dan pemeriksaan histopatologi
Hasil pemeriksaan histopatologi yang dilakukan pada tanggal 29 Juli 2015:
Makroskopik : Sepotong jaringan dilapisi kulit ukuran 1x0,3x0,3 cm, putih,
kecoklatan, kenyal.
Mikroskopik : Sediaan berasal dari regio frontotemporal sinistra, dilapisi epitel
skuamousa kompleks berkeratin, tampak diskontinuitas epitel. Dalam
dermis dijumpai massa tumor bentuk nodul, terdiri dari sel-sel
basaloid tersusun tidak teratur pada bagian sentral dengan membentuk
sebagian struktur palisading pada bagian perifer, dijumpai slit like
retraction dikelilingi stroma jaringan ikat fibrokolagen, berserbuk
padat sel-sel radang limfosit, sel plasma, tampak pula kelenjar ekrin.
Kesan : Basal cell carcinoma tipe nodular pada regio frontotemporal
sinistra.
IX. TERAPI

8
Umum:
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit merupakan penyakit keganasan dan
memerlukan penanganan secara cepat sehingga tidak menjadi semakin parah.
Menjelaskan kepada pasien agar tidak menggaruk borok.
Menjelaskan kepada pasien mengenai cara melakukan kompres terbuka dan cara
mengoleskan krim
Menyarankan kepada pasien untuk kontrol ke poliklinik tumor bedah kulit
RSUPMH.
Khusus:
Topikal:
Kompres terbuka dengan solutio asam salisilat 1/1000 3 x sehari selama 30 menit
pada luka.
Krim asam fusidat 2% 2 x sehari setelah kompres.
Sistemik:
Tablet Ciprofloxacin 2x500 mg/hari/oral
Tablet Asam Mefenamat 3x500 mg/hari/oral
Operatif:
Bedah micrographic Mohs
Bedah eksisional
Wide Eksisi
Flap
X. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

9
Anamnesis

Keluhan Utama: Luka disertai bercak hitam di pelipis kiri yang semakin luas disertai nyeri sejak
6 bulan yang lalu.

Status Dermatologikus

Regio frontotemporalis sinistra: Ulkus soliter, ireguler, ukuran 3 cm x 2,5 cm x 0,5 cm, kulit
sekitar hiperpigmentasi, tepi meninggi, dinding menggaung, dasar jaringan granulasi dan pus,
terdapat discharge mukopurulen kekuningan berbau, ditemukan nyeri tekan.

Foto Polos Kranium


Tak tampak kelainan radiologis pada foto kranium

Histopatologi
Massa tumor bentuk nodul, terdiri dari sel-sel basaloid
tersusun tidak teratur pada bagian sentral dengan membentuk
sebagian struktur palisading

Karsinoma sel basal tipe Melanoma Maligna Karsinoma Sel Skuamosa


Nodul Ulseratif Plak hiperpigmentasi, Lesi prekursor yaitu
merupakan keganasan pada keratosis aktinik.
Papul yang translusen, kulit yang berasal dari sel-
terdapat nekrosis di sel melanosit
sentral (rodent ulcer).

Tatalaksana

Umum :
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit merupakan penyakit keganasan dan
memerlukan penanganan secara cepat sehingga tidak menjadi semakin parah.
2. Menjelaskan kepada pasien agar tidak menggaruk borok.
3. Menjelaskan kepada pasien mengenai cara melakukan kompres terbuka dan cara
mengoleskan krim.
4. Menyarankan kepada pasien untuk kontrol ke poliklinik tumor bedah kulit
RSUPMH.
Khusus:
Topikal:
Kompres terbuka dengan solutio asam salisilat 1/1000 3 x sehari selama 30 menit
pada luka.
Krim asam fusidat 2% 2 x sehari setelah kompres.
Sistemik:
Tablet Ciprofloxacin 2x500 mg/hari/oral
Tablet Asam Mefenamat 3x500 mg/hari/oral
Operatif:
Bedah micrographic Mohs
Bedah eksisi
Flap 10
Wide Eksisi

Anda mungkin juga menyukai