LAPORAN KASUS
2.1. Identifikasi
Nama : Tn. A
Tanggal lahir/umur : 8 April 1992/24 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Gunung Kembang, Merapi Timur, Lahat
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum menikah
No. Rekam Medis : 204638
Ruang : Bangsal Penyakit Dalam, Ruang Merpati
MRS : 6 April 2017
3
4
setiap batuk, tidak ada darah, dan sesak disangkal. Demam tinggi dan
terus menerus sejak 2 hari SMRS, berkeringat malam hari, pasien
menyangkal mengigil dan nyeri dada. Pasien mengeluh badan lemas
bertambah, tidak nafsu makan. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien
lalu dibawa ke IGD RSUD H. M. Rabbain Muara Enim.
Riwayat Kebiasaan :
lepas dengan penghasilan per bulan kurang dari Rp.1.500.000. Pasien belum
menikah. Kesan: sosial ekonomi kurang.
Riwayat Gizi :
Sehari-hari pasien hanya mengkonsumsi nasi dengan mie, kerupuk, telur
dan sayur. Pasien jarang mengkonsumsi ikan, ayam, daging, sayu, buah, dan
susu. Berat badan tertinggi pasien adalah 60 kg (2 tahun yang lalu).
Pemeriksaan Khusus
2.6. Follow Up
Kepala
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher
JVP (5-0) cmH2O, simetris, pembesaran thyroid (-),
pembesaran KGB (-)
Toraks
Pulmo
I: Simetris statis dan dinamis kanan sama dengan kiri,
retraksi (-)
P: Stemfremitus kanan sama dengan kiri
P: Sonor di kedua lapangan paru
A: Vesikuler (+) di kedua lapangan paru, rhonki (+)
lapangan atas dan tengah paru, wheezing (+) lapangan
atas dan tengah paru
Cor
I: Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis tidak teraba
8
Abdomen
I: Datar, simetris, tidak tampak kelainan pada kulit
P: Lema, nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien
tidak teraba.
P: Timpani (+), shifting dullness (-)
A: Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Akral dingin (-), edema tungkai (-), jari tabuh (-),
palmar pucat (-).
A TB paru kasus lalai + SOPT+Pneumonia
P - Edukasi
- Oksigen 3 liter/menit kanul nasal bila sesak
- Tirah baring
- Diet lunak
- IVFD D5% + aminofilin 1 amp/kolf gtt xx/m
- Inj. Ambacin 2 x 1 gr IV
- Inj. Levofloxacin 1 x 500 mg IV
- Inj. Dexametasone 3 x 1 amp IV
- Inj. Ranitidine 2 x 1 amp IV
- Nebulizer combivent (1 amp + NaCl 3% 1 cc) 3
x/hari
- Salbutamol 3 x 2 mg (PO)
- Dosivec 3 x 300 mg (PO)
- Paracetamol 3 x 500 mg (PO)
Kepala
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher
9
Toraks
Pulmo
I: Simetris statis dan dinamis kanan sama dengan kiri,
retraksi (-)
P: Stemfremitus kanan sama dengan kiri
P: Sonor di kedua lapangan paru
A: Vesikuler (+) normal di kedua lapangan paru, rhonki
(+)dilapangan atas dan tengah paru, wheezing (-)
Cor
I: Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis tidak teraba
P: Batas jantung batas atas ICS II sinistra, batas kanan
ICS II linea para sternalis dextra, batas kiri ICS V linea
midklavukularis sinistra
A: HR: 94x/menit, reguler, bunyi jantung I dan II
normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
I: Datar, simetris, tidak tampak kelainan pada kulit
P: Lemas, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien
tidak teraba.
P: Timpani (+), shifting dullness (-)
A: Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Akral dingin (-), edema tungkai (-), jari tabuh (-),
palmar pucat (-).
A TB paru kasus lalai + SOPT+Pneumonia
P - Edukasi
- Tirah baring
- Diet lunak
- IVFD D5% + aminofilin 1 amp/kolf gtt xx/m
- Inj. Ambacin 2 x 1 gr IV
- Inj. Levofloxacin 1 x 500 mg IV
- Inj. Dexametasone 3 x 1 amp IV
- Inj. Ranitidine 2 x 1 amp IV
- Nebulizer combivent amp + NaCl 3% 1 cc 3
x/hari
- Salbutamol 3 x 2 mg (PO)
- Dosivec 3 x 300 mg (PO)
10
Kepala
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher
JVP (5-0) cmH2O, simetris, pembesaran thyroid (-),
pembesaran KGB (-)
Toraks
Pulmo
I: Simetris statis dan dinamis kanan sama dengan kiri,
retraksi (-)
P: Stemfremitus kanan sama dengan kiri
P: Sonor di kedua lapangan paru
A: Vesikuler (+) normal di kedua lapangan paru, rhonki
(+) di kedua lapangan atas dan tengah paru, wheezing (-
)
Cor
I: Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis tidak teraba
P: Batas jantung batas atas ICS II sinistra, batas kanan
ICS II linea para sternalis dextra, batas kiri ICS V linea
midklavukularis sinistra
A: HR: 80x/menit, reguler, bunyi jantung I dan II
normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
I: Datar, simetris, tidak tampak kelainan pada kulit
P: Lemas, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien
tidak teraba.
P: Timpani (+), shifting dullness (-)
A: Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Akral dingin (-), edema tungkai (-), jari tabuh (-),
palmar pucat (-).
A TB paru kasus lalai +SOPT+Pneumonia
P - Edukasi
- Tirah baring
11
- Diet lunak
- IVFD D5% + aminofilin 1 amp/kolf gtt xx/m
- Inj. Ambacin 2 x 1 gr IV
- Inj. Levofloxacin 1 x 500 mg IV
- Inj. Dexametasone 3 x 1 amp IV
- Inj. Ranitidine 2 x 1 amp IV
- Nebulizer combivent (1 amp + NaCl 3% 1 cc) 3
x/hari
- Salbutamol 3 x 2 mg (PO)
- Dosivec 3 x 300 mg (PO)
2016 2017
Interpretasi:
- Infiltrat di lapangan atas
sampai dengan tengah paru
kanan, tampak multipel
kavitas pada lapangan tengah
paru kanan.
12
Kesimpulan:
Tidak ada perbaikan ataupun
perburukan.
2.10. Diagnosis
1. TB paru BTA (+), Kasus Kambuh, Pasca Drop Out OAT,
Rifampisin Sensitive
2. Sindroma Obstruksi Pasca Tuberculosis
3. Pneumonia
4. Anemia Ringan
2.11. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia
14
2.12. Planning
1. Planning Diagnosis
a) Kultur Sputum
b) OAT Sensitivity Test
2. Planning Terapi
a) Non Farmakologi
2. Lingkungan:
Menjaga agar sirkulasi udara dan pencahayaan di
rumah baik.
3. Terapi family:
Apabila pasien mempunyai anak balita segera
dilakukan pemeriksaan diagnosis TB anak, jika hasilnya
sehat, maka diberikan profilaksis INH (Isoniazid)
10mg/kgBB setiap hari selama 6 bulan. Apabila hasilnya
sakit, maka segera dilakukan pengobatan sesuai alur TB
anak.
b) Farmakologi
OAT Kategori II
2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HR)3E3
Dimulai dengan tablet 4 FDC 1 X 4 tab + Inj.
Streptomycin 1x1000 mg IM