Anda di halaman 1dari 23

Diskusi Kasus

Tinea Korporis et Kruris


Oleh:
Ickhsan Dermawan Ritonga, S.Ked
04084822225062

Pembimbing:

Prof. dr. Soenarto Kartowigno, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV

BAGIAN/KSM DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2023
IDENTITAS ANAMNESIS
 Ny. NC/Perempuan/78  Autoanamnesis (pada hari Rabu,
tahun/Palembang 11 Januari 2023, pukul 10.00
WIB)
 Keluhan Utama: Bercak
kemerahan bersisik di perut,
lipatan payudara kanan dan kiri,
lipatan paha kanan dan kiri serta
bokong yang meluas kisaran 1
pekan lalu.
 Keluhan Tambahan : Gatal
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
 Kisaran 2 bulan lalu:
 Bercak kemerahan dengan sisik putih sebesar biji jagung hingga uang logam dengan jumlah beberapa buah pada perut.
 Bercak kemerahan dengan sisik putih terasa gatal terutama bila berkeringat dan saat cuaca panas
 Kemudian pasien berobat ke puskesmas, diberikan krim racikan yang dioleskan dua kali sehari di tempat yang gatal
dan obat minum setirizine 1 tablet sehari
 Keluhan bercak merah disertai gatal berkurang, pasien berhenti menggunakan obat tersebut.

 Kisaran 1 bulan lalu:


 Bercak merah disertai gatal muncul kembali dan semakin meluas ke perut bawah, lipat payudara kanan dan kiri dan
selangkangan.
 Keluhan bercak merah disertai gatal muncul terutama saat pasien berkeringat.
 Saat gatal, pasien sering menggaruk bercak kulitnya sehingga bercak kemerahan menebal dan berubah warna menjadi
kehitaman
 Pasien menggunakan kembali obat krim racikan yang sama seperti sebelumnya, dioleskan pada tempat yang gatal.
Namun, keluhan bercak merah dengan sisik putih disertai gatal tidak membaik
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Kisaran 7 hari lalu:


 Bercak merah semakin bertambah luas ke bokong.
 Keluhan bercak merah disertai rasa gatal yang semakin sering dan berubah menjadi
kehitaman.
 Pasien berhenti menggunakan krim racikan yang diberikan sebelumnya karena
keluhan tidak membaik, sehingga pasien berobat ke poliklinik Dermatologi,
Venereologi, dan Estetika RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang untuk evaluasi
dan tatalaksana lebih lanjut
2 Bulan lalu 1 Bulan lalu 7 hari lalu

• Bercak kemerahan dengan • Bercak merah disertai gatal muncul • Bercak merah semakin
sisik putih sebesar biji kembali dan semakin meluas ke perut bertambah luas ke bokong.
jagung hingga uang logam bawah, lipat payudara kanan dan kiri dan • Keluhan bercak merah disertai
dengan jumlah beberapa selangkangan. rasa gatal yang semakin sering
buah pada perut. • Keluhan bercak merah disertai gatal dan berubah menjadi kehitaman.
• Bercak kemerahan dengan muncul terutama saat pasien berkeringat. • Pasien berhenti menggunakan
sisik putih terasa gatal • Saat gatal, pasien sering menggaruk krim racikan yang diberikan
terutama bila berkeringat bercak kulitnya sehingga bercak sebelumnya karena keluhan tidak
dan saat cuaca panas kemerahan menebal dan berubah warna membaik, sehingga pasien
• Kemudian pasien berobat ke menjadi kehitaman berobat ke poliklinik
puskesmas, diberikan krim • Pasien menggunakan kembali obat krim Dermatologi, Venereologi, dan
racikan yang dioleskan dua racikan yang sama seperti sebelumnya, Estetika RSUP Dr. Mohammad
kali sehari di tempat yang dioleskan pada tempat yang gatal. Hoesin Palembang untuk
gatal dan obat minum Namun, keluhan bercak merah dengan evaluasi dan tatalaksana lebih
setirizine 1 tablet sehari sisik putih disertai gatal tidak membaik lanjut
• Keluhan bercak merah
disertai gatal berkurang,
pasien berhenti
menggunakan obat tersebut.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

 Riwayat keluhan bercak-bercak kemerahan disertai gatal  Pasien seorang pensiunan PNS, saat ini sudah tidak
sebelumnya disangkal bekerja.
 Riwayat tergigit serangga sebelumnya disangkal  Pasien tinggal di rumah bersama 2 anak dan 5 cucunya.
 Riwayat gigi berlubang, batuk pilek sebelum muncul  Kesan: status sosial ekonomi menengah ke bawah.
bercak disangkal
 Riwayat darah tinggi, kencing manis, alergi makanan,
alergi obat disangkal

RIWAYAT PENGOBATAN RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

 Pasien rutin menggunakan obat krim racikan dua kali  Riwayat keluhan bercak merah disertai gatal pada
sehari pada bercak merah keluarga ada, yaitu pada anak pasien
RIWAYAT HIGENITAS DAN KEBIASAAN

 Pasien tinggal dengan 5 cucu dan 2 anaknya, tidur bersama kelima cucunya dalam satu kasur.
 Pasien tidak rutin mandi setiap hari, rata-rata 6 kali mandi dalam sepekan. sumber air yang digunakan
adalah air PDAM.
 Pasien sering menggunakan pakaian panjang dua lapis dan pakaian yang sulit menyerap keringat.
 Pasien sering tidak langsung mengganti pakaian saat berkeringat.
 Pasien menggunakan handuk sendiri tanpa bergantian dengan orang lain. Handuk diganti setiap 2 pekan
sekali, dijemur di dalam kamar.
 Pasien tidak memelihara kucing, anjing, ataupun hewan peliharaan lainnya
 Kesan: higienitas dan kebiasaan buruk.
PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Keadaan umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 128/86 mmHg
Nadi : 95
x/menit Dalam batas normal
Suhu : 36,70C
Pernapasan : 20 x/menit
Tinggi badan :155 cm
Berat badan : 64 kg
IMT : 27
kg/m2(Obesitas)
KEADAAN SPESIFIK

 Kepala : normosefali
Wajah : simetris, pucat tidak ada.
Mata : konjungtiva palpebral anemis tidak ada, sclera ikterik tidak ada.
Hidung : mukosa tidak hiperemis, tidak ada sekret
Telinga : meatus acusticus externa (MAE) lapang, tidak terdapat sekret.
Mulut : bibir pucat dan kering tidak ada
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang.
 Leher : JVP (52) cmH2O, pembesaran tiroid tidak ada.
 Toraks : dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Pulmo : suara napas vesikuler normal di kedua lapang paru, ronkhi tidak ada dan wheezing tidak ada.
Jantung : bunyi jantung I dan II reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada.

Dalam batas normal


KEADAAN SPESIFIK

Abdomen : datar, lemas, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal.
KGB : pembesaran KGB tidak ditemukan, pada inspeksi dan palpasi di region
submandibularis, supraklavikula, koli, aksila dan inguinal.
Ekstremitas : akral teraba hangat, tidak terdapat deformitas.
Kuku : pitting nail tidak ada, onikolisis tidak ada, beau’s line tidak ada,
koilonikia tidak ada. Onikomikosis tidak ada.
Genitalia : tidak ada kelainan.

Dalam batas normal


STATUS DERMATOLOGIKUS
Regio mammae inferior bilateral, abdomen inferior et inguinal
bilateral:

Makula-patch( ), hiperpigmentasi-eritema, polisiklik terdapat central


healing dengan tepi aktif, multiple-nummular-plakat, batas irregular,
sebaran diskret Sebagian konfluen, dan ditutupi skuama putih kering
tipis selapis
STATUS DERMATOLOGIKUS
Regio mammae inferior bilateral, abdomen inferior et inguinal bilateral:

Makula-patch( ), hiperpigmentasi-eritema, polisiklik terdapat central healing dengan tepi aktif,


multiple-nummular-plakat, batas irregular, sebaran diskret Sebagian konfluen, dan ditutupi skuama
putih kering tipis selapis
STATUS DERMATOLOGIKUS
Regio gluteal:

Patch ( ), Hiperpigmentasi-eritema, polisiklik terdapat central healing dengan tepi aktif,


numular, batas irregular, dan ditutupi skuama putih kering tipis selapis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Kamis, 11 Januari 2023 pukul 14.30 WIB


 Pemeriksaan Lampu Wood
 Dilakukan pemeriksaan lampu wood pada lesi di regio
mammae inferior bilateral, abdomen inferior, inguinal
bilateral
 Hasil: Fluorosensi negatif

Gambar 6. Hasil pemeriksaan lampu wood pada regio


mammae inferior bilateral
Gambar 7. Hasil pemeriksaan lampu wood
pada regio abdomen inferior dan inguinal Gambar 8. Hasil pemeriksaan lampu wood pada regio gluteal
bilateral
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 Pemeriksaan Spesimen Kerokan Kulit dengan pemberian


KOH 10% Gambar 9. Hasil pemeriksaan Spesimen Kerokan
Kulit Lipat Paha dengan Pemberian KOH 10%
 Pengambilan specimen dilakukan dengan cara
menggoreskan dengan lesi menggunakan skalpel no. 15
pada inferior mammae bilateral dan inguinal bilateral,
kemudian hasil kerokan diletakkan diatas kaca objek lalu
ditetesi KOH 10% dan diperiksa dibawah mikroskop
dengan pembesaran lensa objektif 40 kali.
 Hasil: Ditemukan elemen jamur hifa panjang bersekat
(hifa sejati, arthospora).

Gambar 10. Hasil pemeriksaan Spesimen


Kerokan Kulit Lipat Payudara dengan
Pemberian KOH 10%
DIAGNOSIS BANDING
1.Tinea Korporis (B35. 4) et Kruris (B35. 6)
2.Candidiasis intertriginosa (B37. 2)
3.Dermatitis kontak alergi (L23)
DIAGNOSIS KERJA
• Tinea Korporis (B35. 4) et Kruris (B35. 6)

PEMERIKSAAN ANJURAN
- Pemeriksaan lampu Wood.
- Biakan pada agar saboraud
- Pemeriksaan skin patch test
PENATALAKSANAAN
Umum:
Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa tinea corporis adalah penyakit yang
disebabkan oleh jamur.
 Menjaga kebersihan diri, mandi teratur 2 kali sehari, dan keramas secara teratur, dan keringkan badan
setelah mandi secara menyeluruh.
 Memastikan kulit dalam keadaan kering sebelum menutup area yang rentan terinfeksi jamur.
 Pakaian dan handuk sering diganti dan dicuci dengan air hangat atau disetrika.
 Menghindari penggunaan pakaian ketat, sebaiknya longgar dan berbahan katun atau lainnya yang
dapat menyerap keringat.
 Mengganti pakaian jika berkeringat banyak.
 Tidak menggunakan handuk bersama dan bertukar pakaian dengan anggota keluarga lainnya.
PENATALAKSANAAN

Umum:
Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
 Menghimbau kepada pasien agar mandi menggunakan sabun bayi.
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien untuk tidak menggaruk lesi.
 Mematuhi pengobatan yang diberikan untuk mencegah resistensi obat

Khusus:
 Topikal : Krim Terbinafin 1% 1 x sehari selama 2 minggu, dioles pada bercak merah bersisik dan
dioleskan dari dalam ke luar
 Sistemik :Itrakonazole 2x100 mg/hari selama 14 hari + Tablet setirizine 10 mg tiap 24 jam PO
PROGNOSIS

Quo ad vitam Quo ad functionam


bonam bonam

Quo ad sanationam
dubia ad bonam
Karakteristik Tinea Korporis Kandidiasis Intertiginosa Dermatitis Kontak Alergi

Definisi Infeksi jamur superfisial yang Penyakit jamur non dermatofita Peradangan kulit imunologik yang
disebabkan dermatofita pada kulit (candida sp) yang lesinya berada di terjadi terjadi pada seseorang yang
tubuh yang tidak berambut. lipatan kulit ketiak, genitocrural, telah mengalami sensitisasi
intergluteal, lipat payudara, terhadap suatu bahan penyebab/
interdiginal, umbilius dan lipatan alergen yang menempel pada kulit.
dinding perut.

Etiologi T. rubrum, M. canis,T. tonsurans Candida sp Bahan kimia sederhana disebut


sebagai hapten, bersifat lipofilik,
reaktif, dan dapat menembus
stratum korneum

Predileksi Daerah kulit yang tidak berambut Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, Dapat terjadi pada bagian tubuh
kecuali telapak tangan, telapak kaki, genitokrural, intergluteal, yang berkontak dengan alergen
dan selangkangan. inframammae, interdigital, dan seperti tangan, lengan, wajah,
umbilikus, serta lipatan kulit dinding telinga, leher, badan, genitalia, paha
perut. dan tungkai bawah. Dapat juga
terjadi secara sistemik.

Gambaran lesi a. Makula dan patch a. Lesi berupa patch Polimorf = Plak
eritematosa annular, eritematosa, eritematosa, eritema,
sirkumskrip, skuama, dapat sirkumskrip, bersisik, edema, vesikel eksudatif
disertai papul dan vesikel. dan,basah. (madidans), krusta,
b. Central healing b. Lesi dikelilingi oleh likenifikasi, fissura,
satelit berupa vesikel skuama.
dan pustul yang bila
pecah meninggalkan
daerah erosif
a. Khas: Korimbiformis (Hen
and Chicken)
Karakteristik Tinea Korporis Kandidiasis Intertiginosa Dermatitis Kontak Alergi

Pemeriksaan Penunjang KOH 10-20% ® hifapanjang bersekat KOH 10-40% ® typical budding yeast Patch test/ Uji Tempel = (positif),
(Arthospora) dengan hifa atau pseudohifa Cressendo
(Blastospora)
Semakin lama semakin memerah dan
menyebar

Tatalaksana Umum: KIE Umum: KIE Umum: KIE


• Hentikan pajanan dengan
• Menghindari dan • Menghindari dan alergen tersangka
mengeliminasi agen mengeliminasi agen • Anjuran penggunaan alat
penyebab penyebab pelindung diri/ APD
(sarung tangan, krim
• Mencegah penularan • Mencegah penularan
khusus khusus barier)

Topikal:
• Obat pilihan: gol. alilamin Khusus:
(krim terbinafin, • Topikal : sesuai dengan
butenafin) 1x1 selama 1-2 sajian klinis
pekan. Basah (madidans): beri kompres
terbuka
• Alternatif : Golongan Kering: beri krim kortikosteroid
azol: misalnya, krim potensi sedang
mikonazol, ketokonazol, • Sistemik: simtomatis
klotrimazol 2x1, selama 4- sesuai gejala dan
6 pekan. gambaran klinis
Derajat sakit berat: dapat
ditambah kortikosteroid oral
Sistemik (Diberikan bila lesi kronik, setara dengan prednison 20
luas, atau sesuai indikasi) mg/hari dalam jangka pendek (3
hari)
• Terbinafin oral
1x250mg/hari (hingga
klinis membaik dan hasil
pemeriksaan lab negative)
selama 2 pekan
• Alternatif : Itraconazole
2x100 mg/hari selama 2
minggu
~TERIMA KASIH~

Anda mungkin juga menyukai