Veruka Vulgaris
XXXXXXXX
C01XXXXXXX
•Diagnosis banding :
1. Keratosis seboroik
2. Nevus verukosus
TATALAKSANA
● Elektrokauter
● Gentamicin cream oles pagi
● Cefixime 2 x 100 gram (7 hari)
● Asam mefenamat 3 x 500 mg (bila nyeri)
TERIMA KASIH
PEMBAHASAN
DEFINISI
Veruka vulgaris (kutil/common wart) adalah hiperplasia epidermis yang disebabkan oleh
Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu. Predileksi penyakit ini biasanya pada jari,
punggung tangan maupun kaki. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak, dewasa muda,
dan pasien imunosupresi. Virus dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak
langsung, namun kemungkinan penularan meningkat jika virus berkontak dengan kulit yang
mengalami luka.
PERDOSKI 2021
PATOFISIOLOGI
Infeksi HPV terjadi akibat inokulasi virus ke dalam epidermis melalui defek pada epithelium.
Maserasi 🡪 virus terikat melalui reseptor seluler HPV tipe integrin α6β4 di permukaan sel
keratinosit.
Pada saat terjadi pembelahan sel basal 🡪 genom virus akan mengalami replikasi 🡪 bermigrasi
kepermukaan kulit untuk membentuk lapisan epitel 🡪 hiperplasia epitel epidermis
PERDOSKI 2021
MANIFESTASI KLINIS
❑ Pemeriksaan klinis menunjukkan papul padat verukosa, keratotik, dengan ukuran beberapa
mm sampai dengan 1 cm, dan bila berkonfluensi, dapat menjadi lebih besar. Lokasi dapat di
mana saja, tetapi sering di punggung, tangan, dan jari tangan.
❑ Biasanya asimtomatik, tetapi dapat nyeri bila tumbuh di palmar atau plantar dan merusak
kuku bila tumbuh pada lipatan atau bawah kuku. Pada anak-anak, dapat di wajah dan leher
❑ Bentuk bulat, warna abu-abu, lentikuler, permukaan kasar (Verukosa)
❑ Dengan goresan dapat timbul autoinokulasi sepanjang goresan (Fenomena Koebner)
Jane C. Sterling. Part 25 Viral Disease : Human Papillomavirus Infections. In : Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. McGraw-Hill Education; 2019
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Penunjang
1. Histopatologi
Jane C. Sterling. Part 25 Viral Disease : Human Papillomavirus Infections. In : Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. McGraw-Hill Education; 2019
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Penunjang
1. Deteksi imunohistokimia (IHC) protein struktural HPV menegaskan adanya virus, tetapi
memiliki sensitivitas yang rendah.
2. Identifikasi DNA virus menggunakan hibridisasi Southern blot lebih sensitif dan spesifik
untuk tipe HPV.
3. Polymerase chain reaction (PCR) DNA virus HPV.
Meskipun HPV dapat dideteksi pada lesi yang lebih muda, namun tidak selalu ada pada
lesi yang lebih tua.
4. Dermoskopi
Gambaran red-black (hemorrhagic) dot dikelilingi white halo yang dihubungkan dengan
papilomatosis, red-black (hemorrhagic) streaks pada weight bearing area palmoplantar,
dan hairpin vessels. Pemeriksaan dermoskopi dapat membantu diagnosis dan evaluasi
terapi.
Aboud AMA, Nigam PK. Wart. In: StatPearls [Internet] [Internet]. StatPearls Publishing; 2022 [cited 2023 Apr 26]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431047/
DIAGNOSIS BANDING
1. Keratosis seboroik
2. Nevus verukosus
PERDOSKI 2021
TATALAKSANA
PERDOSKI 2021
TATALAKSANA
PERDOSKI 2021
TATALAKSANA
PERDOSKI 2021
KOMPLIKASI
Infeksi : dapat terjadi jika dilakukan tindakan untuk mengambil atau memotong
kutil. Nyeri : Kebanyakan kutil tidak sakit. Tapi kutil plantar bisa tumbuh ke dalam
kaki dan menyebabkan nyeri ketika pasien berjalan.
Aboud AMA, Nigam PK. Wart. In: StatPearls [Internet] [Internet]. StatPearls Publishing; 2022 [cited 2023 Apr 26]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431047/
PROGNOSIS
Pada beberapa kasus dapat bersifat swasirna tanpa pengobatan. Rekurensi seringkali
terjadi, apapun modalitas yang dipakai.
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
PERDOSKI 2021
TERIMA KASIH