Epidemiologi Anak usia muda di lingkungan padat Dewasa Mostly Dewasa masuk IMS
Hygiene buruk Hygiene buruk Anak-anak juga bias di alis, bulu
Rambut panjang Kutu melekat di sela-sela lipatan pakaian mata, tepi batas rambut kepala
Penularan lewat benda (sisir, bantal, Kasur, hanya transien ke kulit untuk Kontak langsung
topi) menghisap darah
Baju tebal dan jarang mandi
pengembara di iklim dingin
Etiologi Pediculus humanus var. capitis Pediculus humanus var. corporis Phthirus pubis
Jantan lebih kecil Idem Idem
Telur nimfa larva dewasa
Telur (nits) mengikuti tumbuhnya rambut
makin ujung makin matang
Penunjang Menemukan kutu atau telur oksiput & temporal Idem Idem
DD/ Tinea corporis Neurotic excoriation Seborrheic dermatitis
Pioderma Dermatomikosis
Dermatitis seborrheic
Patogenesis Masa inkubasi 4-6 minggu Nematode hidup di host keluarin Masa inkubasi 1-12 hari
Jantan + betina jantan mati, betina gali telur ke feses binatang di tanah Masuk melalui luka, fly bite, inhalasi,
kunikulus lay eggs 3-10 hari jadi larva lembab jadi larva invasi ke kulit saluran cerna
2-3 hari jadi nimfa (♂dan ♀) dewasa jalan-jalan di dermoepidermal junction Adanya kapsul menghambat
Total 8-12 hari fagositosis oleh makrofag
Humoral and cellular immunity Mengeluarkan toksin edema
IgE ↑ menghasilkan edema local yang
Tungau dapat hidup 24-36 jam di luar tubuh karakteristik
Gejala Klinis Polimorfik papul, vesikel, urtikaria, Larva masuk gatal dan panas Lesi biasany adi daerah yang exposed
ekskoriasi, erosi papul lesi linier atau serpiginosa, tangan, muka, leher
Kanalikuli invasi di stratum korneum menimbul, membentuk terowongan Awalnya papul merah yang tidak nyeri
2 dari 4 Lebih gatal pada malam hari (bisa ada rasa gatal atau terbakar) 1-
a) Pruritus nokturna Lesi timbul akibat peradangan 12
b) Menyerang sekelompok orang ± 1 mgg vesikel jernih atau
c) Menemukan kanalikuli pergelangan serosanguinolenta (sedikit leukosit dan
tangan bag. volar, siku bag. luar, lipat banyak bakteri)
ketiak bag. depan, areola mammae, Vesikel membesar hemoragik
umbilicus, genitalia eksterna, bokong ulkus dengan eskar nekrotik
d) Menemukan tungau kehitaman dikelilingi edema non-
pitting kecoklatan
Varian
2
a) Skabies norwegia (crusted scabies) Bisa ada lesi satelit berupa vesikel kecil
b) Skabies nodular mengelilingi yang besar
Post-scabietic itch Bisa ada bula multiple jangan eksisi!
resiko bacteremia
Dalam 1-2 minggu eskar akan rontok
dan meninggalkan skar minimal
DD/ Prurigo Skabies terowongan lebih pendek Selulitis dan karbunkel both nyeri
Pedikulosis korporis Insect bite waktu masih papul
Dermatitis Dermatofitosis kalua bentuk polisiklik
Tatalaksana Permetrin krim 5% not rec <2 mos Albendazole 1x400 mg selama 3 hari Penisilin kristalin G IV 2 juta IU / 6
a) Dibiarkan selama 8 jam, boleh diulang 1 Ivermectin 0.2 mg/kgBB dosis tunggal, jam selama 7-14 hari sampai edema
minggu kemudian diulang seminggu local menghilang atau lesi kering)
4
Frambusia Vesicobullous Palmoplantar Eczema
Epidemiologi Derah tropis. Di Indonesia Jambi, NTT, Maluku, NTT, Sulteng, Papua Barat
Hygiene buruk (jarang ganti atau bertukar pakaian) dan sosioekonomi rendah
Etiologi Bakteri gram negative Treponema pertenue Atopi, kontak alergi, stress, udara panas
Kontak nonseksual melalui cairan dari lesi Reaksi id reaksi alergi terhadap fungi atau antigen
tertentu saat inflamasi di bagian tubuh lain
DD/ Ektima, Ulkus tropikum, Sifilis, Kusta, Psoriasis, Skabies, TBC kutis, Atopic hand dermatitis, Infeksi, esp. tinea
Parakoksidioidomikosis Psoriasis dan psoriasiform hand dermatitis, Pustular
hand dermatitis, Exfoliative keratolysis
Tatalaksana DoC SD penisilin benzatin IM 1.2 juta IU Cairan dalam bullae keluarkan, tapi jangan pecahkan
Alergi penisilin eritromisin atau tetrasiklin 4x500 mg atau doksisiklin 2x100 DoC steroid topical poten
mg selama 15 hari Akut kompres PK 1/10,000 atau larutan Burrow**
Tipe keratotic steroid intralesi / retinoid, keratolitik
Sero positif 50%-50 atau prevalensi >5% seluruh penduduk obati konsentrasi tinggi, tar
Sero positif 10-50% atau prevalensi 2-5% pasien, kontak, dan <15 yo obati Takrolimus, pimekrolimus
Sero positif <10%-5 atau prevalensi <2% pasien, kontak serumah, kontak Steroid oral, NB-UVB, PUVA, MTX dosis rendah,
erat obati cyclosporine, MMF
Anak sekolah kena 1 kelas obati
Dosis anak
<12 th Eritromisin 8-10 mg/kgBB/6 jam oral selama 15 hari
8-15 th Tetrasiklin* / Eritromisin 4x250 mg oral selama 15 hari
>15 th dosis dewasa
6
Dermatosis of Pregnancy
Associated w/ Fetal or Maternal Risk
Pemphigoid Gestationis (PG) Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP) Pustular Psoriasis of Pregnancy
Epidemiologi Syn Herpes gestationis Dermatosis ke-4 tersering Syn Impetigo herptiformis
Ke-3 tersering
Penunjang Direct immunofluorescent ↑ serum bile acid plg sensitive Lab kyk pustular psoriasis
deposit C3 linier with or w/o IgG di ↑ SGPT Leukocytosis, neutrophilia, ↑ ESR, hypoferric
dermoepidermal junction ↑ Bilirubin anemia, hypoalbuminemia
Tatalaksana Ringan streoid topical with or Ursodeoksikolik 15 mg/kgBB/hari DoC systemic steroid
w/o antihistamine Topical steroid bisa jadi adjuvant, tapi inefektif
Berat steroid oral (prednisone sbg monoterapi
20-40 mg) Cyclosporine awas kategori C!
NB-UVB, TNF-α blocker
Awasi maternal cardiac & renal fx
Prognosis ↑ resiko BBLR dan prematur Ibu aman Ibu bisa hypocalcemia & spesis
↑ resiko premature, BBLR, fetal distress, fetal ↑ placental insufficiency, stillbirth
death Rekurensi tinggi
↑ Bile acid acute placental anoxia
Rekurensi tinggi (ada juga yg rekuren saat
minum KB oral)
7
Dermatosis of Pregnancy
NOT Associated w/ Fetal or Maternal Risk
Etiopatogenesis Semua ada latar belakang atopi yang jelas No assoc w/ atopic or pre-eclampsia
TAPI 80% baru muncul manifestasi kulit atopi 1st time saat hamil ↑ pada bayi kembar, kehamilan multiple, BB ibu yg naik drastic,
Cytokine shift Th-2 cytokines preference dan macrosomia diduga peregangan abdominal berlebihan
kerusakan connective tissue inflamasi
Gejala Klinis Trimester 2 75% Akhir kehamilan atau segera setelah postpartum
2/3 gambaran eczematous Urtikaria (paling sering), vesicular, purpuric, polisiklik, targetoid,
1/3 gambaran prurigo eczematous
Mostly kena trunk and limb, bisa jg generalized Abdomen (98%) mostly di striae gravidarum, perut bag. bawah
Flexural kyk atopi biasa dan paha bag. atas
Prurigo type predileksi extensor TIDAK kena periumbilical, rambut, kuku, dan mukosa
Rapid spread
Bisa severe pruritus
Tatalaksana Sama seperti dermatitis atopic biasa Steroid topical potensi sedang dan emolien
Anthistamin oral (CTM) 25% kasus
Steroid oral jangka pendek 9% kasus
UVB
8
Ulkus
Ulkus Tropikum Ulkus Neurotrofik
Definisi & Ulkus yang cepat berkembang & nyeri, biasa di tungkai bawah, Ulkus yg timbul perlahan-lahan, sering kurang disadari karena
Epidemiologi kadang di tungkai atas, sering pada anak malnutrisi tidak nyeri, timbul krn tekanan terus menerus di kulit anestetik
Makin jarang ↑ gizi & hygiene >45 th
Sering di daerah panas & lembab (tropis)
Etiopatogenesis 3 faktor trauma, hygiene & gizi, infeksi Karena kerusakan saraf perifer anestesi
Akut Bacillus fusiformis (sering), Borrelia vincentii (jarang) DM, syringomyelia, tabes dorsalis, etc
Kronik both uda ga ada Tekanan & trauma berulang
Bacillus fusiformis batang lurus / bengkok, ujung pipih,
anaerob, gram (-), pleiomorfik. Normalnya di tanah
Borrelia vincentii bentuk kumparan, anaerob
Gejala Klinis Biasa hanya 1, di tungkai bawah bagian lateral Tumit, kepala metatarsal sering kena trauma
Didahului oleh trauma / gigitan serangga Umumnya tunggal, bisa juga multiple
Bisa timbul di atas lesi yg sudah ada, eg. dermatitis, pyoderma Ulkus bulat, tidak nyeri, isi jaringan nekrotik, kulit anhidrotic,
Awalnya berupa vesikel berisi cairan serosanguinolen kulit sekelilingnya hiperkeratotik (kalus)
beberapa jam kemudian pecah jadi ulkus kecil yg tertutup oleh Bisa sampai subkutis membentuk sinus, bahkan kena tulang
jaringan nekrotik Infeksi 20 selulitis, limfangitis, bau busuk, purulent
Dalam beberapa hari membesar di pasien jelek bisa merusak Gejala sistemik biasa tidak ada
otot, tendon, tulang
Mencapai ukuran maksimum dalam 6 minggu Ø 5 cm/lebih
Ulkus
a. Berbentuk bulat / lonjong
b. Tertutup jaringan nekrotik dan secret serosanguinolen yg
banyak & meleleh
c. Tepi sedikit lebih tinggi
d. Dinding tidak bergaung, tapi melandai seperti cawan
Ulkus nyeri dan berbau busuk
Jaringan sekitar ulkus meradang
Biasanya tidak ada gejala konstitusi maupun pemb. KGB
Kasus kronik tanda radang ↓, tepi ulkus mengeras (terjadi
fibrosis), dasar ulkus bersih, tidak nyeri, tidak bau
Bagian yang sembuh terlihat scar tissue & hipopigmentasi
9
Tatalaksana Perbaiki gizi Kurangi tekanan, atasi infeksi (bila ada), memperbaiki gangguan
Cuci ulkus dengan air bersih dan kompres dgn larutan antiseptic sensibilitas (bila ada)
(PK 1:5000 atau povidone iodine) Atasi kelainan mendasar
Penisilin 600,000-1,2 juta IU/hari selama 7-10 hari, IM Debdridement jaringan nekrotik
Tetrasiklin 3x500 mg/hari
Salicylic acid 2% keratoplasty (bila perlu)
Skin graft bila perlu
10
Ulkus Varikosum Ulkus Arteriosum
Definisi & Ulkus pada tungkai bawah yang disebabkan oleh gangguan vena Ulkus akibat gangguan peredaran darah arteri
Epidemiologi
Etiopatogenesis Paling sering karena thrombosis / tromboflebitis Paling sering atherosclerosis
Bisa juga karena kelainan katup vena, bendungan di proksimal Faktor terkait DM, merokok, hyperlipidemia, hpertensi, CKD,
tungkai bawah (kehamilan, tumor intraabdomen, striktur di lipat obesitas, gangguan pembekuan darah, RA
paha), banyak berdiri, obesitas, usia Ekstra mural arteriol terjepit jaringan fibrosis, eg. edema
Dipicu oleh trauma lama, sklerosis
Venous incompetence ↑ tekanan vena ekstravasasi RBC Mural kelainan pemb. darah, eg vaskulitis / atherosclerosis
timbul purpura inflamasi, kerusakan endotel, agregasi platelet Intramural sumbatan lumen pemb. darah kecil, eg.
Kronik fibrotic changes lipodermatosklerosis gangguan perubahan viskositas darah, agregasi platelet, etc
suplai nutrient & oksigen nekrosis ulkus Biasanya overlapping
Sering disertai dermatitis stasis
Gangguan aliran darah iskemi perubahan kulit (tipis,
kering, bersisik, siantoik, rambut berkurang, kuku menebal &
distrofik
↓ daya tahan terhadap trauma & infeksi
Bisa jadi gangrene
Gejala Klinis Ulkus, biasanya soliter, nyeri, bentuk tak teratur, dangkal, Di daerah bony prominence, lateral ankle (karena HT)
tertutup jaringan nekrotik, tepi tidak meninggi, jaringan sekitar Awalnya lesi eritematosa yg nyeri bagian tengah menjadi
hiperpigmentasi / mengalami dermatitis stasis kebiruan bula hemoragik nekrosis
Predileksi di atas malelous medial (gaiter area) Ulkus biasanya dalam, punched out, kotor, tepi ulkus jelas
Varises tak selalu terlihat Nyeri lebih hebat pada malam hari, dapat timbul mendadak atau
Kronik tepi ulkus mengeras menjadi jaringan fibrotic terus menerus (lebih nyeri disbanding venous ulcer)
Hati2 bila terjadi perubahan berbenjol-benjol pd tepi ulkus kronik Bila diangkat / suhu dingin ↑ nyeri pasien lebih suka
pikirkan SCC menggantung kaki
Bila berjalan terasa nyeri dan kelelahan pada otot distal dari luka
claudication intermittent
Iskemia akut karena thrombosis 6 P Pain, Paresthesia,
Pulselessness, Pallor, Paralysis, Poikilothermia
12
Dermatitis
Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergi
Epidemiologi Lebih sedikit dibandingkan DKI
Etiologi Bahan iritan bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam, Hapten bahan kimia sederhana dengan berat molekul
alkali, serbuk kayu rendah (< 1000 dalton) lipofilik, dapat menembus stratum
Lama kontak, kekerapan, adanya oklusi korneum
Geraitri, <8 yo, ♀ lebih mudah kena Berbagai factor yg berpengaruh potensi sensitisasi allergen,
Orang atopi lebih rentan dosis per unit area, luas daerah yg terkena, lama pajanan,
oklusi, suhu dan kelembabn lingkungan, vehikulum, pH, status
imun
Etiopatogenesis Penyakit kulit lain ada underlying cause Underlying cause of pruritus CKD, obstruksi bilier, limfoma
Paling sering venous dermatitis, dermatitis kontak, dermatitis Hodgkin, hipertiroid, penyakit kult (dermatitis atopic, DKA,
numularis insect bite), dan gangguan psikologis dgn tekanan emosi
Bisa juga Karena infeksi jamur dan parasite
Belum diketahui pasti
Iritasi, infeksi ↑ sitokin yg beredar meningkatkan sensitivitas
kulit terhadap stimuli non-spesifik reaksi
Kulit di lengan & tungkai memiliki reseptor sitokin yang variatif
dibandingkan di wajah makanya paling sering di lengan &
tungkai
Gejala Klinis Erupsi vesicular akut generalisata eritema, papul, vesikel Lesi biasanya tunggal
Sangat gatal Awal plak eritematosa, sedikit edematosa
Muncul 1 sampai bbrp mggu dari etiologi awal Lama2 eritema dan edema menghilang bag. tengah
Urutan bagian yg terkena (dr plg sering) lengan bawah, tungkai berskuama dan menebal, likenifikasi dan ekskoriasi
atas dan bawah, batang tubuh, wajah, tangan, leher, kaki Sekitarnya hiperpigmentas
Dewasa-geriatri (jarang di anak), ♀, 30-50 yo
Palng sering scalp, tengkuk, samping leher, lengan bag.
ekstensor, pubis, vulva, skrotkum, perianal, medial tungkai
atas, lutut, lateral tungkai bawah, pergelangan kaki bag. depan,
punggung kaki
Penunjang
DD/ Singkirkan semua DD/ dulu diagnosis of exclusion Liken planus, liken amyloidosis, psoriasis, dermatitis atopic
15
Dermatitis Stasis Dermatitis Numularis
Epidemiologi >50 yo, lebih sering di ♀
Etiopatogenesis ↑ tekanan vena ↑ tekanan hidrostasis di mikrovaskular dermis Belum diketahui pasti
↑ permeabilitas kapiler dermis ekstravasasi fibrinogen Internal focus of infection, e.g. gigi
berkumpul di sekitar pembuluh darah membentuk selubung Alergen HDM, Candida albicans
fibrin perikapiler menghalangi pasokan nutrisi dan oksigen ke During tx with isotretinoin & gold
dalam dermis hipoksia Tambalan gigi dengan merkuri
Selain fibrinogen, terjadi juga ekstravasasi sel darah merah,
hemosiderin, dan melanin serta hemos
Leukosit yg terperangkap akan mengeluarkan berbagai mediator
inflamasi dan growth factor inflamasi dan fibrosis pada dermis
Gejala Klinis Varises & edema kulit berwarna merah kehitaman & timbul Akut plak berbentuk koin, batas tegas dibentuk dari
pupura (akibat ekstravasasi sel darah merah ke dermis) serta coalescing papul dan papulovesikel
hemosiderosis Pinpoint oozing & crusting khas
Dimulai di atas malleolus medial (gaiter area) bertahap akan Tapi krusta juga bisa menutupi seluruh lesi
meluas sampai ke lutut dan punggung kaki Biasanya diameter 1-3 cm
Selanjutnya akan terjadi perubahan eksematosa eritema, Gatal dari ringan-berat
skuama, eksudasi, gatal Bisa central healing mirip jamur
Kronik tebal dan fibrosis di sepertiga bag. bawah tungkai
inverted champagne bottle appearance lipodermatosklerosis 1-2 minggu jadi kronik plak dgn skuama & likenifikasi
Bisa jadi ulkus ulkus venosum / varikosum
Bisa juga infeksi 20 atau autosensitisasi ♀ upper extremities lebih seing kena disbanding lower
Pulsasi dan sensorik normal Fenomena Koebner
16
Kriteria Dermatitis Atopik
17
Erupsi Obat Alergik Pedikulosis Korporis
Pendahuluan Reaksi tipe A predicted karena sifat farmakologi obatnya
Reaksi tipe B tidak dapat diprediksi dan terjadi pada populasi
tertentu, misalnya reaksi idiosinkrasi dan hipersensitivitas
Patogenesis Hubungan kuat antara HLA dgn EOA misalnya HLA B*1502 pada SJS
yg disebabkan oleh CBZ di Han-Chinese
4 tipe hipersensitivitas
a. Tipe I IgE-mediated
b. Tipe 2 cytotoxic
c. Tipe 3 immune complex
d. Tipe 4 (paling sering) delayed-type hypersensitivity
2 konsep pengenalan obat oleh T-cell
a. Hapten/Prohapten obat dimetabolisme dulu lalu membentuk
ikatan kovalen dgn protein/peptide. Misal: penisilin, cephalosporin,
SMX
b. Pharmacological interaction / p-i concept dapat membentuk
ikatan spesifik secara langsung dgn reseptor antigen spesifik.
b. Makulopapular
Paling sering ditemukan, muncul 2-3 minggu setelah
Dimulai dari batang tubuh, menyebar ke perifer, lalu deskuamasi
Hampir selalu disertai pruritus
Kadang meninggalkan bercak hiperpigemntasi
Penyebab tersering ampisilin, NSAID, Sulfa, Fenitoin, CBZ
18
Meninggalkan bercak hiperpigemntasi yg lama menetap bahkan
mgkn permanen
Predileksi bibir, tangan, genitalia
Penyebab tersering tetrasiklin, naproxen, metimazol
e. Eritroderma
Eritema disertai skuama >90% BSA
Sering terjadi electrolyte imbalance, hypoalbuminemia, gangguan
termoregulasi indikasi rawat
Penyebab tersering asetaminofen dan tetrasiklin
Penunjang
DD/
Tatalaksana Kortikosteroid EOA ringan 0.5 mg/kgBB/hari, EOA berat 1-4
mg/kgBB/hari. Hati-hati GI bleeding, sepsis, ↑ gula darah
Antihistamin untuk simptomatik dan terutama pada tipe urtikaria &
angioedema
Topikal misalnya pada erosi akibat epidermolysis bisa diberikan asam
salisilat 1-2% sebagai keratoplasti
Lainnya IVIg, cyclosporine, plasmaferesis
19
Fototoksik Fotoalergik
Epidemiologi Lebih sering dibanding foto alergik Jarang
Gejala Klinis Sunburn Secara umum daerah yg terkena lebih luas dari yg terexposed
UVB dan UVC hanya sampai epidermis Hiperpigmentasi lebih jarang dibandingkan fototoksik
UVA sampai dermis
Perlu Sensitizer
Eritema Akibat UVB Sensitizer Topikal
Periode laten 8-16 jam sebelum ada klinis a. Delayed-type hypersensitivity timbul beberapa jam-hari
Mencapai maksimum 24-36 jam b. Klinis papular, likenoid, eczematous
Menghilang dalam 72-120 jam c. 25% bisa persistent light reaction
Batas tegas d. Contoh aftershave lotion, psoralen, salisilamid,
Disertai jejas pigmentasi ↑ melanogenesis untuk absorb UV metaxalone, trichlosalicylanilide (TCSA)
sehingga ↓ damage Sensizitzer Sistemik
a. Lebih jarang dari topical
Eritema Akibat UVC b. Reaksi lambat
UVC tidak sampai bumi sumber artifisial misalnya lampu c. Papular, likenoid, eczematous
merkuri d. Bisa tes provokasi
8-12 jam mencapai puncaknya, hilang dalam 12-36 jam e. Contoh Griseofulvin, chlorothiazide, sulfonylurea, kalsium
Tidak meninggalkan pigmentasi siklamat (pemanis buatan)
20
Dermatitis Berloque Polymorphous Light Eruption (PMLE)
Eritema dan pigmentasi berbentuk kalung akibat minyak wangi a. Tipe lambat muncul 30 min–72 jam setelah pajanan
sebelum pajanan b. Prurigo sampai menyerupai eritema multiforme
c. Papul2 berkumpul jadi plak
Dermatitis Bulosa Striata Pertansis d. Biasanya ada 1 lesi yg menonjol, umumnya lesi eczematous
Bula tersusun secara linear dan gatal hebat pada daerah terpajan e. Berulang setiap kali pajanan, tapi makin lama makin
psoralen pada rumput (photosensitizer) berkurang keparahannya
f. Kronik terjadi hardening
Tatalaksana Sunburn berat kompres dingin, steroid topical Menghindari pajanan matahari
Sangat berat (bullae) steroid oral dosis tinggi, tapered off Sunscreen yg mengandung Ti02 atau PABA hanya proteksi parsial
PMLE obat antimalaria efektif blm tahu kenapa
PMLE akut steroid topical kurang berguna
PMLE akut berat steroid oral dosis tinggi tapered off
UV Wavelengths
UVA 320-400 nm
UVB 290-320 nm
UVC 100-290 nm
21
Psoriasis
Definisi Penyakit inflamasi sistemik kronik yang bersifat immune-mediated yang bermanifestasi paling sering pada kulit tetapi juga terkait
dengan berbagai komorbiditas seperti arthritis, penyakit kardiovaskular, sindrom metabolic, dll
Etiopatogenesis Tipe 1 onset <40 tahun, strong genetic basis, fenotip lebih parah
Tipe 2 onset >40 tahun, kaitan familial lebih rendah
Gejala Klinis Klasik plak eritematosa dengan skuama tebal berlapis yang Hot psoriasis plak sangat eritema, biasanya gatal
disertai titik2 pendarahan bila skuama dilepas Cold psoriasis merah pucat
Umumnya simteris Auspitz & Koebner phenomenon (+) dan lidah geografik
Selain kulit mukosa, kuku, kulit, tapi TIDAK mengganggu
rambut (ada yg report cicatrical alopecia krn scalp psoriasis)
Psoriasis Kuku
40-50% kasus, lebih sering di tangan
Tanda pits, oil spots, onycholysis, subungual hyperkeratosis,
crumbling, splinter hemorrhage
Psoriasis Arthritis
30% kasus
Sendi kaku pada pagi hari, nyeri terus-menerus atau nyeri
fluktuatif (saat eksaserbasi saja)
Khas mulai dari distal interphalangeal
Penunjang Histopatologi
Akantosis epidermal hyperplasia Pembuluh darah di dermis bengkak, memanjang, lebar, berkelok-
Massa sel epidermis ↑ 3-5x lipat kelok
↑ mitosis meskipun di atas lapisan basal Sel radang seperti granulocyte & neutrophil, yg harusnya hanya
Hiperkeratosis str. Corneum aja yg tebel ada di dermis, ditemukan di lapisan parakeratosis stratum korneum
Parakeratosis keratinosit di str. Corneum masih ada nucleus (Mikroabses Monroe) atau di stratum spinosum (spongioform
(akibat poor differentiation) pustules of Kogoj)
DD/
Tatalaksana Perhatikan PASI score, QoL, dan efek samping
TOPIKAL SISTEMIK
Ter Cyclosporine
Antiproliferasi Calcineurin inhibitor IL-2 tidak terbentuk
LCD sudah dicampur alcohol, lebih estetis tapi tidak Waspadai HT dan gagal ginjal
seefektif crude coal tar Assoc. w/ keganasan
Efek samping bau, mengotori pakaian, iritasi, lengket, bisa
Biologic Agent
ada fotosensitivitas
Goeckerman regimen UVB + Ter
Antralin / Dithranol
Antiproliferasi & Antimitosis
Efek samping iritasi & staining baju
Formula Ingram UVB + Dithranol
Fototerapi
Menginduksi apoptosis, imunosupresan, mengubah profil
sitokin
NB-UVB disebut narrow band Karena kita hany ambil 311-
313 nm (aktivitas biologic maksimal)
a. 3-5x seminggu
b. ES subrun, eritema, vesikulasi, kulit kering
c. Keganasan masih kontroversi dan belum terbukti
PUVA assoc. w/ SCC, BCC, MM
Note
a. Dyskeratosis abnormal, premature keratinization of keratinocytes below granular cell layer; often have brightly eosinophilic cytoplasm
24
PEMFIGUS
Pemfigus Vulgaris Pemfigus Foliaseus
Epidemiologi Bentuk tersering (80%) Dekade 4 dan 5
Dekade 4 dan 5 Sangat jarang di anak
Sangat jarang di anak
Patogenesis Adanya antibodi (IgG, terutama IgG4) terhadap desmoglein-3 (180- Adanya antibodi (IgG, terutama IgG4) terhadap desmoglein-1
kDa) atau desmoglein-3 dan 1 (160-kDa) (160-kDa)
Azathioprine Dapsone
Cukup efektif, tidak setoksik cyclophosphamide Dosis 100-300 mg/hari
Dosis 50-150 mg/hari atau 1-3 mg/kgBB Paling sering digunakan karena paling aman risk & benefit
Efek baru terlihat 2-4 minggu Kalau >100 mg pertimbangkan cek G6PD
Kalau ada perbaikan, turunkan steroid dulu baru Azathioprine
Klorokuin
Dosis 2x200 mg/day
SE retinopati bila dosis kumulatif 100 g
Prognosis Hati-hati infeksi dan sepsis! Respon tidak sebaik pemphigus lainnya
Kakeksia, electrolye imbalance
Nikolsky sign kulit sehat digeser akan terkelupas (karena acantholysis) atau ketika pinggir erosi ditarik akan extend to healthy skin positif di pemphigus,
SJS, TEN, SSSS
26
Pemfigus Vegetans Pemfigus Eritematosus
Epidemiologi
Etiologi Varian dari PV, sangat jarang
Patogenesis
Gejala Klinis Neumann Bercak eritema batas tegas dgn skuama dan krusta di wajah bentuk
Mirip PV, usia lebih muda kupu-kupu mirip SLE dan dermatitis seboroik
Predileksi wajah, daerah intertrigo Dapat berubah jadi PV atau PF
Bula kendur erosi membentuk vegetative dan proliferative
papilomatosa
Lesi oral hampir selalu ada
Hallopeau
Pustul-pustul yang bersatu meluas ke perifer jadi vegetative
menutup daerah luas di aksila dan perineum
Lesi khas mulut granulomatosis seperti beludru
27
28
REAKSI KULIT TERHADAP TRAUMA MEKANIS
Kalus Klavus Black Heel
Sinonim Kapalan Mata ikan Calcaneal petechiae
Etiopatogenesis Tekanan berulang dalam waktu lama Gesekan atau tekanan berselang seling dalam Trauma fisis dengan tekanan kuat
Faktor predisposisi bentuk kaki abnormal, waktu lama kapilr di papilla dermis pecah
sepatu sempit
Dapat terkait pekerjaan atau olahraga
Gejala Klinis Predileksi telapak kaki, metatarsal, tumit, 2 bentuk klavus keras dan lunak Plak biru kehitaman dengan
telapak tangan Hiperkeratosis berbatas tegas, tidak merata, purpura di tengah
Hiperkeratosis berbatas tegas, merata seperti kerucut terbalik dengan dasar di Predileksi tumit bagian
Bisa hilang sendiri bila tekanan dihilangkan epidermis dan apex di dermis posterior atau posterolateral
Di tengah seolah ada inti Tanpa nyeri
Nyeri Karena sampai ke serabut saraf Umumnya pada atlet
dermis
Etiopatogenesis Trauma yang tiba-tiba dan tidak biasa Tekanan lama iskemia
Gangguan fungsi sensorik atau vaskular
29
TUMOR KULIT
Keratosis Seboroik Fibroma Mole
Epidemiologi Mostly decade 5 ke atas Perempuan usia pertengahan
Sinonim skin tag
Gejala Klinis Plak verukosa, papul, nodul dengan hiperpigmentasi Papul bertangkai lunak, ukuran bervariasi, biasanya 2 mm-1 cm
cokelat sampai hitam, dengan skuama di atasnya Warna seperti kulit tapi bisa hiperpigmentasi
Papul / nodus permukaan bisa licin Predileksi leher dan aksila
Beberapa mm sampai cm Bisa juga di muka, dada, punggung
Biasanya asimptomatik
Penunjang
Tatalaksana Tidak perlu diobati Bedah scalpel, bedah listrik, cryosurgery, bedah laser
Bedah listrik, cryosurgery, bedah laser
30
Keloid & Hypertrophic Scar Kista Epidermal
Epidemiologi Usia muda dan pertengahan
Etiopatogenesis Faktor local benda asing, luka, infeksi Peradangan sekitar folikel pilosebasea, proliferasi sel epidermal dalam
Lainnya ras, familial, hormonal dermis, implantasi bagian dermis ec trauma
Kista ini berkembang dari bagian infundibulum unit pilosebasea
Gejala Klinis Lesi padat kemerahan yang menimbul Kista epidermis di dalam dermis
Keloid tumbuh melebihi luka Kista berisi keratin berdinding epidermis
Hypertrophic scar tumbuh sesuai luka Ada punctum berisi keratin keluar isi seperti keju dan berbau
Predileksi keloid dada, punggung, deltoid, presternal Bisa infeksi
Predileksi wajah, leher, punggung, dada
DD/ Kista steatoma multipleks ini lebih kecil dan banyak di dada &
punggung
Kista pilar tidak ada punctum dan sering di scalp
Tatalaksana Kortikosteroid intralesi Eksisi enukleasi dinding harus terangkat!
5-FU 0.5-2 ml/minggu
Bebat tekan
Eksisi pada keloid kecil dengan penutupan kulit yg mudah
dan tidak teregang kemudian intralesi steroid
31
Basal Cell Carcinoma Squamous Cell Carcinoma
Definisi & Tumor ganas kulit, bersifat destruktif, invasi setempat, sangat Tumor ganas kulit yg berasal dari keratinosit, dapat
Epidemiologi jarang metastasis bermetastasis, dapat berkembang dari ulkus / radang kronik,
Tumor ganas kulit terbanyak lesi prakanker, atau rangsangan karsinogen tertentu
Kulit putih, usia >60 th Kulit putih, pajanan matahari, >40 th
Gejala Klinis Stadium dini papul / nodus, permukaan mengkilap, berpigmen Plak / tumor teraba padat, bisa verukosa, berbenjol-benjol,
atau kemerahan, ada telangiektasis atau ulkus. Tepi bisa difus
5 tipe: Lesi biasanya soliter
a. Nodulo-ulseratif nodus yg perlahan membesar, Predileksi di tempat yang sun-exposed head, neck, dorsal
permukaan jadi tidak rata, timbul ulkus. Ulkus dapat hands, legs (terutama ♀)
dgn tepi berbentuk papul berkilat seperti Di tungkai seringnya Karena nonhealing lesions
mtrofikutiara (pearly border). Rolled-border bisa ada.
Bisa sampai ke tulang
b. Pigmented KSB tipe nodulo-ulseratif yg berpigmen
c. Superfisial plak berbatas tegas, dapat dengan pearly
border yang tersusun linier menimbul. Dapat ditemukan
eritema, erosi, ulkus, skuama, krusta
d. Morfea makula / plak padat karena fibrosis, batas tidak
tegas, permukaan licin, warna kekuningan, kadang seperti
jaringan parut. Jarang jadi ulkus
e. Fibroepiteloma jarang, nodus agak bertangkai warna
kemerahan
3 macam sindrom
a. Nevoid basal cell carcinoma syndrome autosomal
dominan, penetrasi rendah, muncul pada pubertas-35 th
b. Linear unilateral basal cell nevus sejak lahir
c. Bazex X-linked dominant, pada remaja dan dewasa muda
32
Penunjang Noduloulseratif massa tumor berupa pulau-pulau sel basaloid Massa sel tumor tumbuh ke dermis, terdiri atas sel squamous yg
dengan tepi lapisan sel yang intinya tersusun seperti pagar normal dan atipikal.
(palisade) Sel atipikal bentuk & ukuran variative, nucleus hyperplasia,
Superfisial tunas / proliferasi ireguler di bawah epidermis hiperkromasi, jembatan antar sel menghilang
Morfea sel tumor tersusun seperti pita di dalam stroma yg Cari metastasis X-ray thorax, CT scan
fibrosis
Fibroepiteloma sel tumor tersusun seperti pita tipis, bercabang,
saling berhubungan dalam stroma yg fibrosis
DD/ KSB pigmented melanocytic nevus, melanoma Keratoakantoma ini seperti kubah dgn kawah keratin di
Superfisial dermatitis, Bowen, psoriasis pada BCC superficial tengah
pinggirnya terdiri atas papul mengikat yang tersusun seperti Amelanotic melanoma
benang BCC
Leukoplakia
Definisi & Lesi berwarna putih pada mukosa yg tidak dapat Penunjang Bisa dysplasia, SCC insitu atau invasive
Epidemiologi 1 2
dihilangkan dgn cara digosok, bisa karena hyperkeratosis / Displasia ringan (sampai 3 epitel), sedang (sampai 3 epitel),
maserasi berat (seluruh epitel tp bukan full-thickness), full-thickness
Banyak terdapat di perokok (sudah karsinoma insitu),
Etiopatogenesis Pemakaian alcohol & tembakau, trauma kronik, infeksi DD/ Kandidosis, lichen planus, syphilis, lichen sclerosus,
Penyakit genetic diskeratosis kongenita leukoderma, keratosis perokok, Darier’s disease, cheek
HPV tipe 11 & 16 biting
Gejala Klinis Plak putih yg asimptomatik & asimetris Tatalaksana Stop alcohol / tembakau
Permukaan bisa kasar & granular / lunak & licin Bedah eksisi
Bisa juga verukosa / nodular 5-FU, laser, cryosurgery
Leukoplakia verukosa proliferative mostly di perokok
dan sebelumnya leukoplakia homogen dulu
Kadang ada campuran warna merah eritroleukoplakia
(warna merah lbh bisa jadi ganas dibanding putih)
33
Melanoma Bowen’s Disease
Definisi & Tumor dari sel melanosit atau sel nevus, sgt mudah metastasis SCC insitu, bisa kena kulit dan mukosa, bisa jadi invasive
Epidemiologi Rata-rata >60 th >60 th
Etiopatogenesis Sinar matahari, terutama pada yg pajanan kuat walaupun sekali-kali Sinar matahari & radiasi, PUVA, imunosupressed setelah
Faktor resiko nevus displastik, melanoma di keluarga, >50 transplantasi ginjal
melanocytiv nevi di tubuh, kulit mudah terbakar HPV tipe 16
Gejala Klinis ABCD rule Asymmetry, Border ireguler, Color macam2, Plak eritematosa berbatas tegas, tepi tidak teratur, dengan
Diameter >6mm, kadang tambah Evolution atau elevation krusta atau skuama di atasnya
Tidak berlaku pada tipe nodular Karena bisa saja bentuk dan warna Bisa jadi hiperkeratotik / verukosa, bisa berpigmen
masih teratur tapi sudah invasive Sun-exposed area
Tipe intertriginosa plak eritematosa basah
4 tipe Tipe periungual plak tipis eritematosa / verukosa yg
a. Superficial spreading melanoma (SSM) berskuama di sekeliling kutikula, erosive, ada krusta,
Terbanyak, decade 4-5 diskolorisasi kuku, onycholysis
Predileksi badan (laki-laki), tungkai (perempuan), kepala, Di mukosa papul verukosa / plak eritematosa / plak
leher eritroplakia, seperti beludru
Klinis plak dgn warna bisa hitam kecokelatan, kemerahan,
tepi ireguler, garis kulit menghilang
Perubahan bentuk sebagian terus tumbuh, sebagian
regresi (hipopigmentasi), dgn perluasan keluar sehingga
berbentuk anular
Bisa terbentuk nodus tanda sudah invasif
b. Nodular melanoma (NM)
Dekade 5-6, more di ♂
Kepala, leher, badan
Dari awal sudah invasive!!
Nodul, dapat bertangkai, warna cokelat dan kehitaman, bisa
ada ulkus & pendarahan
c. Lentigo Maligna (LM) dan Lentioga Malignant Melanoma (LLM)
Pertumbuhan lebih banyak ke lateral lama jadi invasive
Wajah, lengan tungkai di area yg heavily sun-damaged
(kalua SSM dan NM itu di daerah dgn intermittent high
intensity UV damage)
Usia lebih tua decade 6-7
Awalnya flat macule, kecokelatan, tidak berkilat, licin (masih
LM) lama-lama warna jadi ireguler (cokelat tua,
kehitaman, merah) [uda jadi LLM]
Kalau sudah ada nodus tanda invasive
34
d. Acral Lentigenous Melanoma (ALM)
Palm & sole
Makula kehitaman dgn bagian yg menimbul / nodus
Lainnya amelanotic melanoma (nodus tanpa pigmen, warna
kemerahan atau sewarna kulit, bertangkai) dan unclassified
DD/ Pigmented BCC, melanocytic nevus Dermatitis, BCC superficial, psoriasis, lichen planus, actinic
keratosis, irritated seborrheic keratosis, amelanotic
melanoma
35
Skleroderma
Cutaneous Type Systemic Type
Definisi & Kulit mengeras berwarna kuning gading, batas tegas atau difus Scleroderma fibrosis luas, inflamasi, vasculopathy yg
Epidemiologi Kaukasia mengenai berbagai organ (kulit, jantung, paru, ginjal, GI)
Perempuan > Perempuan >>>
Etiolopatogenesis Belum jelas, ditemukan peningkatan kolagen tipe III Genetik, imunologis, vasculopathy, fibrosis, lingkungan
Genetik, trauma lokal, autoimun
Gejala Klinis Awalnya plak eritematosa, kadang reticulated Diffuse cutaneous scleroderma
Kemudian terbemtuk plak hipopigmentasi dgn sklerosis di tengahnya Pengerasan kulit progresif, Raynaud’s phenomenon (terjadi 1
dan dikelilingi eritema fase inflamasi th setelahnya)
Dapat didahului nyeri & gatal Predileksi wajah, trunk, lengan atas, ekstremitas atas
Kemudian bagian sklerosis jadi putih mengkilat dgn hiperpigmentasi Anti Scl-70 dan anti-RNAP III
di sekelilingnya fase sklerotik Fibrosis jantung, paru, ginjal
Bertahun-tahun kemudian, plak sklerotik akan melunak dan atrofik
dgn hipo/hiperpigmentasi fase atrofik Limited Cutaneous Scleroderma
Fase atrofik menyebabkan kulit berkerut seperti cigarette paper, cliff Pengerasan kulit pada ekstremitas yg jauh dr sendi lututu &
drop (dermal), atau deep indentations siku, termasuk wajah
Biasanya pasien sudah lama mengalami Raynaud’s
Morfea sirkumskripta Anti-centromere & hipertensi pulmonal artery
1 atau beberapa lesi berbentuk bulat sampai lonjong dan mengikuti CREST syndrome Calcinosis, Raynaud’s phenomenon,
fase di atas Esophageal dysmoility, Sclerodactyl, Teleangiectasia
Tipe superfisial epidermis & dermis
Tipe dalam subkutis, fascia, otot Vasculopathy
Dapat berkembang jadi tipe generalized / linear 90% diawali dengan Raynaud’s phenomenon serangan
Atrophoderma of Pasini & Pierini residual dari morfea tipe plaque vasospasme berulang pada arteriole di jari tangan & kaki,
lesi bualt / lonjong berwarna abu2 kecokelatan, permukaan licin & biasa dicetuskan oleh dingin / stress emosional
atrofik, berbataz tegas. Tepinya mengalami cliff-drop, mirip morphea Warna pucat / iskemia yg tiba2 & nyeri pada 1/beberapa jari
yg burnt-out tangan & kaki, diikuti hiperemia reaktif setelah dihangatkan
Prognosis Sebagian akan resolusi spontan & meninggalkan hiperpigmentasi Anti-centromere prognosis lbh baik
Morfea generalisata kalau resolusi will leave atrophic scar Anti-SCL 70 & ANA worse prognosis
Morfea linear resolusinya lama
Jarang menyebabkan mortalitas
Kronik residif
37
Tipe Kutan Pedikulosis Korporis Pedikulosis Pubis
Definisi &
Epidemiologi
Etiolopatogenesis
Gejala Klinis
Penunjang
DD/
Tatalaksana
38
Dermatomiositis Lupus Eritematosus
Definisi & Epidemiologi Inflamasi pada kulit, otot, dan pembuluh darah yg disertai Penyakit autoimun
dgn erupsi kulit yg khas & kelemahan otot proximal
Lebih jarang dibanding LE, perempuan
Etiolopatogenesis 4 fase
Suseptibilitas genetik
Induksi hilangnya toleransi terhadap self-antigen kulit &
otot lurik yg dipicu stimulus lingkungan, eg UV, infeksi
Ekspansi autoimun
Kerusakan jaringan
40
Dermatoterapi
A. VEHIKULUM
1. Cairan
Terdiri atas
a. Solusio cairan dalam air
b. Tingtura cairan dalam alcohol
Solusio kompres, rendam, mandi
Hasil akhir
a. Basah jadi kering
b. Permukaan jadi bersih mikroorganisme tidak tumbuh & terjadi epitelisasi
c. Gejala seperti gatal, rasa terbakar, paresthesia ↓
Kompres lebih dipilih karena membuat dingin & tidak menyebabkan maserasi
2 cara kompres
a. Terbuka
Penguapan cairan kompres dan absorpsi eksudat
Indikasi dermatitis madidans, infeksi dgn eritema hebat, ulkus eksudatif
Efek yang semula eksudatif jadi kering, mendinginkan, vasokonstriksi, eritema ↓
Gunakan kain kasa yg bersifat absorben, jgn terlal tebal (3 lapis)
Jangan gunakan kapas menempel dan menghambat penguapan
Jangan sampai maserasi
Maks, 1/3 luas tubuh supaya tidak kedinginan
2x/hari selama 3 jam
b. Tertutup
Vasodilatasi
Indikasi kelaianan yang dalam, eg LGV
Gunakan pembalut tebal & bahan impermeable
2. Bedak
Efek
a. Mendinginkan
b. Antiinflamasi ringan ec sedikit vasokonstriksi
c. Antipruritus ringan
d. Mengurangi gesekan di daerah intertrigo
e. Proteksi mekanis
Bahan dasar adalah talcum venetum
Biasa dicampur dgn ZnO mengabsorpsi air & sebum, astringent, antiseptic & antipruritus
lemah
Indikasi dermatosis kering & superfisial, mempertahankan vesikel/bula spy tidak pecah
Kontraindikasi dermatosis madidans
3. Salap
Bahan berlemak atau seperti lemak, pada suhu ruangan seperti mentega
41
Bahan dasar vaselin, bisa juga lanolin atau minyak
Indikasi
a. Dermatosis kering dan kronik
b. Dermatosis dalam dan kronik penetrasi paling kuat
c. Dermatosis bersisik dan berkrusta
Kontraindikasi
a. Dermatitis madidans
b. Daerah berambut
c. Jangan dipakai seluruh tubuh
4. Bedak Kocok
5. Krim
6. Pasta
8. Gel
42
B. BAHAN AKTIF
1. Alumunium asetat
3. Asam benzoat
43
Infeksi Genital Non-spesifik Kista Epidermal
Definisi & Epidemiologi
Etiopatogenesis
Gejala Klinis
Penunjang
DD/
Tatalaksana
Prognosis
44
IMS Dengan Duh Tubuh Vagina
Trikomoniasis Vaginosis Bakterial Kandidosis Vaginalis
Definisi & Infeksi saluran urogenital bag. bawah Sindrom klinis akibat bertambah banyaknya Sering di DM & perubahan hormonal
Epidemiologi disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, organisme komensal vagina, yaitu (kehamilan dan siklus haid)
dapat akut / kronik Gardnerella vaginalis, Prevotella,
Mobiluncus)
Etiopatogenesis Protozoa T. vaginalis Perubahan ekosistem Lactobacillus spp. Dicetuskan oleh penggunaan pembersih
Kontak seksual, bisa juga dari pakaian, ↓↓ H202 ↓↓ (aslinya to maintain acidity genitalia, antibiotic, imunosupresi
handuk basah, berenang & aerob) organisme komensal ↑↑
Penunjang Sediaan basah dengan NaCl pH vagina 4.5-5.5 (naik) KOH 20%
pH vagina >5.0 Gram staining sel ragi, blastospora,
pseudohifa
Kultur dgn agar dekstrosa Saboraud
tumbuh koloni putih setelah 2-5 hari
45
Komplikasi Infeksi pasca histerektomi, PRP, lebih mudah
terinfeksi gonore dan C. trachomatis, serta
HIV
Hamil ↑ premature, BBLR, koriomaniotisi,
PRP pasca abortus
Tatalaksana Metronidazole 2g SD Metronidazol 2g SD Klotrimazol 500 mg supp SD
Metronidazole 2x500 mg selama 7 hari Metronidazol 2x500 mg selama 7 hari Nistatin 100,000 IU supp 10-14 hari
Tinidazol 2g SD Klindamisin 3x300 mg/hari selama 7 hari Itrakonazol 1x200 mg SD *
Flukonazol 1x150 mg SD *
Follow-up hari 7
Prognosis
*Kontraindikasi hamil
46
Infeksi Genital Nonspesifik Gonorea
Definsi & Kuman spesifik kuman yg dapat ditemukan seketika dgn lab
Epidemiologi sederhana gonokok, Candida albicans, Trichomonas vaginalis,
Gardnerella vaginalis
Wanita
Infeksi lebih sering di serviks
Umumnya asimptomatik
PF mukosa hiperemis dan edema disertai folikel2 kecil yg
mudah berdarah, duh seropurulen
47
Komplikasi Laki-laki striktur uretra, prostatitis, vesikulitis, epididymitis
Perempuan bartholinitis, proctitis, salpingitis, sistitis
Bisa ke mukosa rectum dan faring
Tatalaksana Azitromisin 1g SD
Doxycyclin 2x100 mg 7 hari
Eritromisin 4x500 mg 1 minggu atau 4x250 mg 2 minggu
48
Gonorea
Etiopatogenesis Diplokokus gram negative, berbentuk biji kopi, tahan asam
Di dalam dan luar leukosit
Tidak tahan udara bebas, keadaan kering, suhu >390
Inkubasi singkat 2-5 hari pada ♂
Prostatitis Parauretritis
Rasa tidak nyaman di perineum & suprapubic
Demam & malaise Servisitis
Spasme otot uretra hingga retensi urin, hematuria Dapat asimptomatik
Tenesmus ani, konstipasi hingga obstipasi Kadang nyeri punggung bawah
PF pembesaran prostat, kenyal, nyeri tekan, fluktuasi (bila PF serviks hiperemis dgn erosi & secret mukopurulen, duh
sudah jadi abses) banyak
49
Bila abses tidak diobati bisa pecah dan masuk ke rectum jadi Bartholinitis
proctitis Labium minora hiperemis, edema, nyeri tekan
Kalau jadi kronik gejala ringan & intermiten, tp kadang Nyeri terutama bila jalan dan pasien sulit duduk
menetap, perineum tidak nyaman esp. kl duduk lama Bisa abses
Tidak diobati rekuren atau jadi kista
Vesikulitis Salpingitis
Radang seminal vesicle & ejaculatory duct
Gejala subjektif mirip prostatitis akut PID
RT seminal vesicle yg bengkak & keras seperti sosis, Ectopic pregnancy & infertilitas
memanjang di atas prostat Nyeri abdomen bawah
Duh tubuh vagina, dysuria, menstruasi ireguler
Vas Deferenitis / Funikulitis
Nyeri abdomen bawah di sisi yg sama dengan infeksi
Epididimitis
Biasanya unilateral & umumnya disertai deferenitis
Pembengkakan skrotum mirip torsio testis
Nyeri tekan hebat
Kalau kena both bisa steril
Trigonitis
Infeksi di trigonum urinary vesicle
Pliuria, dysuria terminal, hematuria
Both Sexes
Proktitis Konjungtivitis
In both sexes biasanya asimptomatik Di bayi baru lahir dari ibu yg gonore
Rasa terbakar pada anus Bisa juga di dewasa dari kontak langsung
PF mukosa hiperemis, edema, duh mukopurulen Fotofobia, konjungtiva bengkak, eksudat mukopurulen
Komplikasi ulkus kornea, endophthalmitis
Orofaringitis
Faringitis & tonsillitis gonore Gonore diseminata
Umumnya asimptomatik 1% kasus, terutama di perempuan (karena sebelumnya
Eksudat mukopurulen di faring asimptomatik)
Artritis (monoartritis), miokarditis, endocarditis, pericarditis,
meningitis
51
Chancroid Limfogranuloma Venereum Herpes Simpleks
Epidemiologi
Etiopatogenesis
Gejala Klinis
Penunjang
DD/
Tatalaksana Ciprofloxacin 2x500 mg/hari selama 3 hari Doxyxycline 2x100 mg selama 14 hari Asiklovir 5x200 mg atau 3x400 mg selama 7-
Eritromisin 4x500 mg/hari selama 7 hari Eritromisin 4x500 mg selama 14 hari 10 hari
Azitromisin 1g SD Valasiklovir 2x500-1000 mg selfama 7-10 hari
Famasiklovir 3x250 mg selama 7-10 hari
Pilihan lain Pilihan lain
Tetrasiklin 4x500 mg selama 14 hari Rekuren
Ceftriaxone 250 mg IM SD
Ringan simptomatik
Berat asiklovir 5x200 mg atau 3x400 mg
selama 5 hari atau 3x800 mg selama 2 hari
Valasiklovir 2x500 mg selama 5 hari
52
Epidermolisis Bulosa Simpleks
Epidermolisis Bulosa Simpleks Epidermolisis Bulosa Junctional Epidermolisis Bulosa Distrofik
Epidemiologi
Etiopatogenesis Bula terletak intraepidermal no scar Bula di lamina luisa pada dermoepidermal 2 tipe dominan & resesif (lebih parah)
junction, di atas kolagen tipe IV Dermolisis! Istilah epidermolysis
EB paling parah & letal sebenarnya kurang tepat
Diturunkan secara autosomal resesif Celah di bawah lamina basal
Kerusakan kolagen tipe VII
Gejala Klinis EBS Lokalisata (Weber-Cockayne) EB Herlitz EB Distrofik Dominan
Stratum spinosum palm & sole Bula di lamina lusida disertai ↓ jumlah dan Anchoring fibrils normal
Perlu trauma kuat baru terbentuk berubahnya struktur hemidesmosome Bula di dorsal ekstremitas
Bula yang terbentuk kecil Laminin 5 berkurang atau hilang, reduksi Meninggalkan sikatriks + ada milia
Mukosa, gigi, dan kuku jarang kena kolagen XVII atau integrin α6β2 Terjadi saat lahir / shortly after
Umumnya di 2 th pertama kehidupan, Bokong, badan, kepala Minoritas (20%) terjadi sebelum 1 th
setelah remaja / dewasa tdk muncul lg Tangan & kaki biasa tidak kena Mukosa kena di 20% kasus
Bula besar, no scar / milia kec. infeksi 20 Konjungtiva dan kornea bisa kena
EBS Generalisata (Koebner) Mukosa bisa kena atresia pilori Kuku kena di 80% kasus
Di atas membrane basalis Di perioral bisa kena tapi bibir tidak kena Gigi & rambut tidak kena
Di tempat yg mudah tergesek leher, Pita suara & laring juga bisa kena (later)
lengan, siku, tangan, tungai, lutut, kaki, Kuku bisa kena & terlepas dan disertai
punggung, bokong paronikia EB Distrofik Resesif
Area yang kena luas Displasia gigi dgn permukaan berbenjol 3 tipe ringan lokalisata (mitis), berat
Mukosa ikut kena (cobblestone appearance) (gravis, Hallopeau-Siemens), inversa
Kuku bisa kena (20%) tumbuh lagi Retardasi mental & anemia rekalsitrans Traumatic sites tangan, kaki, bokong,
w/o distrofi wajah, oksiput, siku, lutut
Tampak sejak baru lahir / shortly after EB Non-Herlitz Bula besar, steril, hemoragik, erosi, nyeri
Histo mirip Herlitz mirip EB letal
EBS Herpetiformis (Dowling-Meara) Laminin 5 normal atau ↓, reduksi ekspresi Erosi tampak soon after birth
Pembentukan bula berkaitan dgn kolagen XVII (BPAG-2) Nikolsky sign (+)
tonofilament & sitolisis sel basal Bula serosa & hemoragik saat lahir & Penyembuhan bula diikuti sikatriks,
unlike EB lain, tdk heat-dependent meninggalkan kulit rapuh tanpa sikatriks / hipo/hiperpigmentasi, milia
Badan, ekstremitas, tangan, kaki milia Bisa terjadi fusi jari pseudosyndactyly
Bula bergerombol (herpetiformis) dan Umumnya ada alopesia, distrofi kuku (tidak Wrist fleksi dan kontraktur
luas mirip distrofik berat / junctional tumbuh lagi), palmoplantar hyperkeratosis, Kuku distrofi parah degenrasi / hilang
Bula biasanya disertai peradangan & atrofi scalp sama sekali
diikuti pembentukan milia sementara Mukosa mulut, esophagus, laring dan trakea, Mata kena bleafaritis, keratitis
Bisa disertai palmoplantar keratoderma mata dapat kena bisa ringan s/d parah Suara serak s/d tidak ada
Mukosa dan kuku bisa kena bisa Tidak terjadi striktur esophagus Sulit menelan malnourished & death
gangguan menelan / serak Tidak ada retardasi mental & anemia Gigi terlambat tumbuh & abnormal
53
Kuku dapat tumbuh lagi w/o distrofi EB Inversa Rambut tumbuh normal tapi bisa
Terjadi saat lahir / shortly after Terjadi saat lahir / neonates alopesia karena sikatriks
Atipikal bula bentuk bulat / arkuata, Klinis mirip pyoderma generalisata, kemudian
tepi eritematosa, cenderung muncul di timbul bula mainly di aksila, leher, inguinal,
lingkungan panas dan perianal (inversa)
Kuku distrofik
EBS Ogna Gigi dysplasia
Bula serosa / hemoragik di tangan, kaki, Laring & pita suara bisa kena
atau dimana saja
Terdapat onikogrifosis di ibu jari (later)
Cenderung hematom
Penunjang
Prognosis EBS Lokalisata baik EB Herlitz 50% meninggal sblm usia 2 thn Dominan seiring usia nambah makin
EBS Generalisata baik EB Non-Herlitz bisa sembuh seiring dgn improved. Sikatriks << disbanding resesif
EBS Herpetiformis baik tapi hati2 saat bertambahnya usia Resesif mudah infeksi 20 dan sepsis.
tahap awal Bila bertahan hidup, lama2 makin baik
Tatalaksana Kulit dan mukosa Makanan Medikamentosa
Edukasi Tinggi kalori tinggi protein Steroid dosis tinggi (140-160 mg/hari)
Pakaian lembut Makanan lembut / cair, khussusny bila sulit cegah mutilasi, distrofi, bersifat life
Hindari trauma menelan saving
Tubular bandage cegah fusi jari2 Hindari penggunaan dot & gunakanlah Vitamin E (Tokoferol) 600-2000
Pilih depatu yang lunak dan tidak sendok IU/hari menghambat kolagnease
sempit Tidak apa bila makan sedikit tapi sering Difenilhidantoin 2.5-5 mg/kgBB/hari,
Hindari gosokan EB parah consider NGT / nutrisi IV awas maks 300 mg/hari menghambat
Bula aspirasi dan biarkan atap bula trauma! kolagenase. Hati2 karena dosis
sbg pelindung terapeutik & letal pendek
Erosi oleskan salap antibiotik Rasa nyeri amitriptilin o.5
Jaga suhu lingkungan tidak terlalu mg/kgBB/hari
panas
Perhatikan mata
54
Keratosis Seboroik Fibroma Mole Kista Epidermal
Epidemiologi
Etiopatogenesis
Gejala Klinis
Penunjang
DD/
Tatalaksana
55
Keratosis Seboroik Fibroma Mole Kista Epidermal
Epidemiologi
Etiopatogenesis
Gejala Klinis
Penunjang
DD/
Tatalaksana
56
Melanin Pathway
Melanosome inside melanocytes produce melanin transferred through its projections to keratinocytes covers the nucles of the keratinocytes (protecting it
from UV)
Activation
Synthesis
Expression
Sun, stress, etc triggers signal mocules which will bind to receptors on the surface of melanocytes turns on melanin synthesis
Dopaquinone is then transformed into either eumelanin (dark melanin) or pheomelanine (light melanin)
After this, melanins are packed into vesicles called melanosome and transferred to keratinocytes through melanocyte dendrites
57
58
Klasifikasi Akne
59