Anda di halaman 1dari 20

Aturan dalam membaca arus yang melewati komponen listrik dalam rangkaian listrik

1. Arus "konvensional" (conventional current) dan arus "aliran elektron" (electron flow current)

Pada zaman dahulu, orang beranggapan bahwa arus, I , yang mengalir di dalam rangkaian listrik yang
tertutup, keluar dari kutub positif batere, melewati komponen komponen beban di dalam rangkaian,
dan masuk ke kutub negatif batere.

I I I
+ Komponen
Batere Beban

I
I I
Rangkaian Tertutup
Anggapan ini terjadi karena orang menganggap bahwa arus listrik adalah aliran muatan positif.
Anggapan ini masih dipakai hingga saat ini. Arus, I , ini disebut Arus "konvensional" (conventional
current).
Saat ini orang mengetahui bahwa elektron lah yang bergerak di dalam sebuah rangkaian listrik
tertutup. Arus, Ie , ini disebut Arus "aliran elektron" (electron flow current).

Ie Ie Ie
+ Komponen
Batere Beban

Ie Ie Ie
Rangkaian Tertutup
Dalam menyelesaikan masalah masalah rangkaian listrik, menggunakan arus "konvensional" atau
pun arus "aliran elektron" tidak menghasilkan nilai yang berbeda. Arus "konvensional" atau pun arus
"aliran elektron" dalam penyelesaian masalah hanya berbeda arah saja. Yang penting, dalam
pengerjaannya tetap harus konsisten memilih arus apa yang digunakan.
Karena saat ini pun, orang lebih sering menggunakan arus "konvensional", maka dalam penjelasan
penjelasan selanjutnya, dan juga dalam penyelesaian persoalan persoalan rangkaian listrik, kita
menggunakan arus "konvensional". Kecuali jika ada penjelasan tambahan bahwa arus yang digunakan
adalah arus "aliran elektron".
2. Arus melewati sumber tegangan

+ +

A B A B

I I

(a) (b)
Penjelasan

Tegangan Gerak Elektrik (TGE) adalah nilai tegangan yang dimiliki oleh sebuah batere. TGE sebuah
batere dilambangkan dengan beserta lambang tanda panah dari kutub negatif batere ke arah kutub
positif batere. Lambang tanda panah tersebut menunjukkan arah peningkatan tegangan yang juga
berarti peningkatan energi. Arah tanda panah tersebut disebut arah TGE. Istilah "Gerak Elektrik"
muncul karena tegangan batere ini dikonversi menjadi peningkatan energi untuk bergerak (energi
kinetik) bagi arus pada saat meninggalkan batere. Jadi, bisa dikatakan, tegangan batere merupakan
suplai energi untuk arus "yang sudah lemah" setelah bertemu dengan komponen komponen beban
dan memasuki batere, dan menjadi arus "yang bertenaga" pada saat keluar dari batere.
Pada gambar (a), arus "yang sudah lemah" sampai di titik A, dan memasuki batere. Arus mendapat
suplai energi pada saat di dalam batere. Arus "yang bertenaga" keluar dari batere, di titik B. Sehingga,
nilai TGE, , diberi nilai/tanda positif, karena arus meningkat energinya. Pada gambar (a) , secara
visual kita katakan, jika arah arus, I , searah dengan arah TGE, maka nilai TGE, , diberi nilai/tanda
positif. Pada gambar (b), secara visual kita katakan, jika arah arus, I , berlawanan arah dengan arah
TGE, maka nilai TGE, , diberi nilai/tanda negatif.

Contoh

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Misalkan, nilai TGE adalah 12 [V], maka dituliskan = + 12
[V].

= + 12
[V]
+

A B

I
2. Perhatikan gambar di bawah ini! Misalkan, nilai TGE adalah 12 [V], maka dituliskan = 12
[V].

= 12 [V]

A B

I
3. Arus melewati beban berupa resistor

A B

I
Penjelasan

Resistor adalah alat yang akan membuang energi ke lingkungan pada saat resistor dilewati arus listrik.
Maka nilai tegangan di titik B akan lebih kecil dibandingkan di titik A. Artinya energi arus listrik
akan mengecil. Sehingga tanda untuk arus listrik, I , adalah negatif. Secara visual kita katakan, jika
arus, I , melewati resistor, maka arus, I , diberi nilai/tanda negatif.

Contoh

1. Perhatikan gambar (a) di bawah ini! Misalkan, nilai resistor adalah 100 [K], maka dituliskan
tegangan pada resistor, VR = ( I [A]) (100 [K]) .

2. Perhatikan gambar (b) di bawah ini! Misalkan, nilai resistor adalah 100 [K], maka dituliskan
tegangan pada resistor, VR = ( I [A]) (100 [K]) .
R R

A B A B

I I

(a) (b)

Perhatikan bahwa pada contoh 1 dan 2 , yang berdasarkan pada gambar (a) dan (b), nilai tegangan
pada resistor tetap sama walau pun arah arus yang melewati resistor berlawanan arah
Contoh

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

1 = 12 [V] 2 = 24 [V]
R1 R2
+ +

A B C D E

I1 I2
Gambar di atas adalah potongan rangkaian pada sebuah rangkaian listrik yang lebih kompleks.
Arah dan nilai arus arus pada rangkaian telah diketahui. Nilai TGE berturut turut adalah 1 =
12 [V] dan 1 = 24 [V]. Nilai resistansi resistor berturut turut adalah R 1 = 10 [K] dan R2 =
40 [K]. Misalkan nilai arus berturut turut adalah I1 = 1 [mA] dan I2 = 2 [mA], dan arah arus
telah diperlihatkan pada gambar.

a. Carilah tegangan VAE

Untuk titik titik A, B, dan C, yang dilewati arus I1 , diperoleh

VA + 12 [V] + ( I1) (R1) = VC

VA + 12 [V] + ( 1 [mA]) (10 [K]) = VC

VA + 12 [V] 10 [V] = VC
VA + 2 [V] = VC .................................................................................. (1)

Dan, untuk titik titik C, D, dan E, yang dilewati arus I2 , diperoleh

VE + ( 24 [V]) + ( I2) (R2) = VC

VE 24 [V] + ( 2 [mA]) (40 [K]) = VC

VE 24 [V] 80 [V] = VC

VE 104 [V] = VC .............................................................................. (2)

Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh


VA + 2 [V] = VC = VE 104 [V]
VA VE = 2 [V] 104 [V]

VAE = 106 [V]

Maka, tegangan VAE adalah

VAE = 106 [V]

b. Carilah tegangan VAD

Untuk titik titik A, B, dan C, yang dilewati arus I1 , diperoleh

VA + 12 [V] + ( I1) (R1) = VC


VA + 12 [V] + ( 1 [mA]) (10 [K]) = VC

VA + 12 [V] 10 [V] = VC

VA + 2 [V] = VC .................................................................................. (3)

Dan, untuk titik titik C dan D, yang dilewati arus I2 , diperoleh

VD + ( 24 [V]) = VC

VD 24 [V] = VC .............................................................................. (4)

Dari persamaan (3) dan (4), diperoleh

VA + 2 [V] = VC = VD 24 [V]
VA VD = 2 [V] 24 [V]

VAD = 26 [V]

Maka, tegangan VAD adalah

VAD = 26 [V]

c. Carilah tegangan VBD

Untuk titik titik B dan C, yang dilewati arus I1 , diperoleh

VB + ( I1) (R1) = VC
VB + ( 1 [mA]) (10 [K]) = VC

VB 10 [V] = VC .................................................................................. (5)

Dan, untuk titik titik C dan D, yang dilewati arus I2 , diperoleh

VD + ( 24 [V]) = VC

VD 24 [V] = VC .............................................................................. (6)

Dari persamaan (5) dan (6), diperoleh

VB 10 [V] = VC = VD 24 [V]
VB VD = 10 [V] 24 [V]
VBD = 14 [V]

Maka, tegangan VBD adalah

VBD = 14 [V]

Anda mungkin juga menyukai