Anda di halaman 1dari 130

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

II.. SSPPEESSIIFFIIKKAASSII TTEEKKN


NIISS PPRREELLIIM
MIIN
NAARRIIEESS &
& SSIITTEE W
WOORRKK

A. PRELIMINARIES

1. Pekerjaan Pembersihan
a. Pelaksanaan
1) Sebelum mulai pekerjaan pelaksanaan
Lokasi Perencanaan Pembangunan Puskesmas di Kabupaten
Enrekang , kontraktor harus melakukan pengukuran ulang
untuk mengetahui batas batas dan titik nol dan melakukan
penimbunan/pematangan lahan terlebih dahulu
2) Kontraktor harus membersihkan semua sampah dan bahan
bangunan dari pekerjaannya dan setiap hari harus
meninggalkan seluruh lahan dari pekerjaan dalam
keadaan bersih.
3) Pada proses pekerjaan diserah-terimakan, kontraktor
harus segera memindahkan semua bahan dan peralatan
miliknya dari lahan kerja, kecuali bahan dan peralatan
yang diminta Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas untuk
disimpan selama jangka waktu pemeliharaan. Demikian
juga selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus
menjaga kebersihan di luar lingkungan tapak Jalan,
trotoar, dan sebagainya.
4) Kontraktor harus membersihkan lapangan kerja dari hal-
hal yang dapat mengganggu jalannya pelaksanaan
pekerjaan termasuk semua sisa-sisa puing yang ada di
lapangan disingkirkan dan diratakan, kemudian
permukaan tanah disesuaikan dengan level yang diserah-
terimakan.

2. Pagar Pengaman Proyek


a. Pelaksanaan

1) Kontraktor diwajibkan membuat atau memelihara pagar


keamanan di sekeliling lahan yang akan dikerjakan
dilengkapi dengan pintu yang aman, tidak menggangu
lalu-lintas dan lingkungan. Jika dalam pembuatan pagar
ini memerlukan izin dari pemerintah setempat, maka hal
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor. Demikian juga
jika pagar pengaman tersebut harus merusak trotoar,
saluran atau jaringan maka perbaikan dan pemindahannya
adalah tanggung jawab Kontraktor. Semua pekerjaan-
pekerjaan tersebut diatas harus dilaksanakan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas/MK.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


1
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

2) Pagar pengaman dibuat dari seng gelombang disusun rapi


dan di cat warna hijau daun agar tampak asri dengan
lingkungannya.

3. Fasilitas Sementara
Semua fasilitas sementara , direncanakan dan dilaksanakan oleh
dan atas tanggung jawab Kontraktor dengan persetujuan dari
Konsultan Pengawas/MK. Semua biaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan / pembuatan Fasilitas sementara ini sudah harus
masuk dan diperhitungkan di dalam penawaran harga pekerjaan.
Fasilitas Sementara meliputi :
3.1 Direksi Keet : kantor dan peralatan kerja untuk Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas
Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
kontraktor diminta untuk membuat:
Kantor untuk keperluan Direksi Lapangan Konsultan
Pengawas , dengan ukuran luas, instalasi serta
perlengkapan / peralatan yang mencukupi serta memadai
menurut kebutuhan dan kapasitas kerja terdiri dari:
Ruang kerja untuk 4 orang seluas 16 m2 lengkap dengan
furniturenya.
Toilet / WC
Rak Material ukuran 1.2 m x 2.0 m
1 bh filing cabinet 3 laci
1 bh whiteboard ukuran 90 x 180 cm
1 orang tenaga kerja untuk pelayanan dengan
kebersihan kantor selama masa kontrak berlangung.
Papan nama proyek ukuran standar di daerah setempat.

3.2 Kontraktor Keet : Kantor, Bengkel dan Gudang untuk kerja


Kontraktor
Guna Keperluan , kelancaran dan keamanan pelaksanaan
pekerjaan , Kontraktor harus membuat kantor , gudang dan
bengkel kerja untuk keperluan kerjanya dengan bentuk,
struktur dan material yang sesuai dengan ketentuan sbb:
Kantor disesuaikan dengan kebutuhan kerjanya.
Bengkel kerja disesuaikan dengan keperluan kerjanya
Gudang tertutup, mampu melindungi material yang
tersimpan dari pengaruh gangguan keamanan maupun
cuaca yang merusak cukup venilasi, konstruksi harus cukup
kokoh dan kuat, kapasitas cukup untuk menampung arus
supply material untuk keperluan pelaksanaan.
Lokasi ditentukan berdasarkan konsultasi dengan
Konsultan Pengawas/MK.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


2
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

3.3 Sanitasi.
Jumlah WC yang harus disediakan khusus untuk pekerja
lapangan minimum harus memenuhi syarat sesuai peraturan
kesehatan kerja yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang (Depnaker) Fasilitas Sanitasi ini harus lengkap
dengan instalasinya , baik sistem plumbing, maupun
pembuangan.

4. Listrik Kerja

1) Kebutuhan instalasi listrik dan penerangan untuk pelaksanaan


pekerjaan harus disediakan oleh kontraktor, baik dari sumber
PLN ataupun dengan menggunakan Genset. Total kebutuhan
tenaga listrik yang harus diperhitungkan oleh kontraktor
adalah:
Listrik untuk kebutuhan kerja kontraktor sendiri
Listrik untuk kebutuhan Konsultan Pengawas/MK
Listrik untuk penerangan malam hari
2) Untuk pengadaan dan pemakaian seluruh tenaga listrik, baik
yang dari sumber PLN maupun dari sumber-sumber lain,
perizinan yang diperlukan harus diusahakan dan diurus PLN
maupun dari sumber-sumber lain, perizinan yang diperlukan
harus diusahakan dan diurus oleh kontraktor.
3) Kontraktor harus menyediakan dan memelihara semua
jaringan listirk sementara yang diperlukan untuk penerangan
dan daya yang diperlukan untuk Pekerjaan, dan membayar
semua biaya berkenaan dengan hal tersebut, untuk semua
pekerjaan termasuk yang diperlukan selama bekerja lembur.
Tanggung jawab kontraktor untuk menjamin dan untuk tetap
memelihara instalasi listrik sementara dalam keadaan yang
memenuhi peraturan-peraturan yang diperlukan.
4) Apabila aliran listrik sementara tidak dapat diberikan dari
PLN karena belum ada pelayanan penyambungan sementar,
Kontraktor harus menyediakan generator dengan kapasitas
yang cukup untuk pekerjaan. Kontraktor harus memindahkan
instalasi sementara apabila diperintahkan Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas.
5) Untuk Testing & Commisioning peralatan M/E, Kontraktor
dapat menggunakan sumber daya dari instalasi permanent
untuk keperluan mengetes dan mejalankan peralatan.
Semua tenaga listrik yang diambil dari system saluran
permanent untuk tujuan mengetes dan menjalankan
peralatan tersebut harus dibayar oleh Kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


3
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

5. Air Kerja

1) Kontraktor harus mengadakan sumber-sumber air untuk


keperluan pelaksanaan Pekerjaan. Bila sumber air berasal dari
instalasi PDAM yang sudah ada maka termasuk semua biaya
penyambungan dan izin-izin yang diperlukan dan perapihannya
kembali setelah pekerjaan selesai.
2) Air kerja harus memenuhi syarat-syarat yang diperlukan
masing-masing pekerjaan yang bersangkutan dan harus cukup
untuk pekerjaan, termasuk untuk keperluan para sub-
kontraktor.
3) Bila air bersumber dari sumur bor, sebelum dipergunakan untuk
pengecoran, harus terlebih dahulu diperiksa pada Laboratorium
Penelitian Masalah Air, karena air yang akan dipakai untuk
pengecoran harus bersih sesuai dengan persyaratan dalam NI 2
Bab 3.6.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja

1) Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu


tersedia cukup air minum bagi para pekerja.
2) Kontraktor harus menyediakan keperluan WC (hendaknya
dibedakan) untuk para pekerja dan Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas. Fasilitas WC yang berdinding
dan beratap dilengkapi dengan saluran parit pembuangan
harus dijamin tidak memberikan bau-bau kurang sedap.
3) Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di
tempat pekerjaan, pencegahan dan pemberantasan penyakit
dan menyediakan perlengkapan P3K yang cukup. Peti obat-
obatan untuk P3K juga disediakan dan bila terjadi kecelakaan
akibat kurang sempurna peralatan dan kelalaian, menjadi
tanggung jawab kontraktor dalam arti kata yang luas.
4) Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang
sakit.
5) Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan
yang perlu dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk
menjaga jangan sampai timbul kerusakan atau pelanggaran
hukum, oleh atau diantara para pekerja atau Sub-Kontraktor
dan memelihara keamanan, melindungi para penghuni dan
barang milik disekitar tempat pekerjaan. Berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam bidang
pemeliharaan kesehatan pekerja, kontraktor harus bertindak
sesuai dengan semua peraturan-peraturan dan hukumhukum
yang berlaku, Peraturan Pemerintahan setempat yang
berkaitan dengan tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


4
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

6) Kontraktor harus menyediakan helm pengaman untuk semua


pegawainya yang bertugas, tenaga kerja dan juga untuk
pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi tanggung jawab
kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan-peraturan
keselamatan, termasuk memakai alat pengaman lainnya yang
diperlukan.
7) Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di
tempat pekerjaan untuk menghindari terjadinya pencurian-
pencurian terutama pada waktu orang-orang yang bekerja.
Kontraktor harus memelihara gudang-gudang, ruangan-
ruangan untuk menyimpan bahan-bahan dan alat-alat serta
pintu-pintunya yang jika dipandang pertu diperkuat
diperbaiki/dipasang kunci. Untuk para penjaganya,
kontraktor dapat mendirikan suatu tempat kediaman atas
biaya kontraktor, dengan perjanjian bahwa tempat tersebut
dapat harus dibongkar setelah selesai pekerjaan. Penjaga
keamanan harus mendaftarkan diri kepada kantor seksi Polisi
terdekat.
8) Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda
milik orang lain atau pihak ke tiga disekitar lokasi pekerjaan.
9) Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja
kontraktor, harus diadakan penerangan-penerangan lampu
pada tempat-tempat tertentu atas biaya kontraktor.
10) Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-bahan
yang disimpan di dalam halaman pekerjaan baik terhadap
bahaya pencurian maupun terhadap bahaya kebakaran, dan
kerusakan yang disebabkan kurang sempurnanya
pengamanan. Kontraktor diharuskan menyediakan tabung-
tabung pemadam kebakaran di los kerja dan tempat-tempat
yang mudah terjadinya bahaya kebakaran.
11) Kontraktor selama pelaksanaan harus menyediakan kotak obat
obatan lengkap dengan isinya untuk pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan.
12) Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk
menjaga keamanan proyek baik barang barang milik Proyek,
Kontraktor, maupun Direksi/Pengawas Lapangan.

7. Bak Penampungan Air dan Instalasi


1) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-
alat dan peralatan serta perlengkapan yang dibutuhkan untuk
pengadaan wadah penampungan air sementara sebanyak yang
diperlukan dan instalasi sementara selama pelaksanaan
pekerjaan. Pemasangan instalasi harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
5
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Pedoman Plumbing Indonesia 1979


Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
Peraturan dari instansi yang berwenang seperti PDAM.
1. Kontraktor harus menyediakan/mengusahakan peralatan
penunjang apabila diperlukan misalnya menara air dan termasuk
mesin pompa untuk pengaliran air bersih ke tempat-tempat yang
diperlukan.
2. Kontraktor harus memelihara saluran aliran air sementara,
katub-katub, meter-meter dan semua pipa air kerja sementara
yang diperlukan untuk pekerjaan.

8. Test Material
1) Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya
sehubungan dengan pekerjaan kontrol kualitas bahan /
pemeriksaan bahan kepada Pihak Ketiga atau laboratorium
dan memberikan data hasil test tersebut kepada pengawas /
pemimpin proyek.
2) Kontraktor harus menyediakan alat-alat praktis untuk
memeriksa bahan / material (misalnya : tabung pemeriksaan
pasir, kubus beton dan lain-lain yang bersifat praktis)
3) Semua bahan yang akan digunakan harus diperiksa dan
disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas, cara-cara
pemeriksaan barang akan ditentukan kemudian oleh
Pengawas.
4) Pengurusan perijinan-perijinan dan pengetesan dari bahan-
bahan yang digunakan harus termasuk harus termasuk dalam
harga penawaran.
5) Jika timbul perselisihan pendapat dengan Kontraktor, maka
Konsultan Pengawas dapat meminta pemeriksaan lebih
lanjut pada salah satu laboratorium penyelidikan bahan-
bahan yang berhak menyelidiki bahanbahan bangunan,
dimana diambil dari bahan yang diperselisihkan.
6) Bila Kontraktor merasa yakin bahwa bahan-bahan tersebut
baik ia dapat meneruskan pekerjaannya dengan
menggunakan bahan tersebut, tetapi dengan resiko bahwa
hasil pekerjaannya akan dibongkar bila ternyata hasil
pemeriksaan hasil laboratorium bahan tersebut tidak
memenuhi persyaratan.
7) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan
laboratorium bahan tersebut tidak memenuhi persyaratan.
8) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan bahan-
bahan yang diperselisihkan itu akan menjadi beban
Kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


6
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

9. Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan


a. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, bahan,
alat-alat dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan meliputi penentuan dan pematokan
titik Bench Mark (BM), titik sumbu struktur dan sumbu
bangunan, penentuan level struktur dan semua pekerjaan yang
berhubungan dengan itu.

b. Bahan dan Material


1. Struktur BM tersebut dibuat dari tiang beton berukuran
penampang 20x20 cm panjang 50 cm tertanam sedalam 40
cm, menonjol 10 cm dari permukaan tanah. Kepala titik
elevasi BM berada di tengah permukaan patok berupa besi
beton berukuran 12 mm yang ditumpulkan ujungnya,
terpasang menonjol 10 mm dari permukaan beton.
2. Bahan tanda-tanda untuk sumbu struktur dan elevasi
struktur menggunakan Cat Permanent (Pylox) berwarna
terang (scotlite) yang di-marking pada patok, permukaan
bidang beton atau titik simpanan lainnya yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas dengan menuliskan angka hasil
pengukuran elevasi atau nama koordinat disekitar marking.

c. Pelaksanaan
1. Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus
melakukan pengukuran lokasi dan memasang patok-patok
ukur guna penempatan bangunan / struktur bangunan pada
posisi dan elevasi yang telah ditentukan di dalam gambar
rencana.
2. Peralatan untuk melaksanakan pengukuran harus tersedia
lengkap dan sesuai dengan kebutuhan / tuntutan
pelaksanaan pekerjaan, baik dari mulai, selama
berlangsung maupun sampai dengan akhir pelaksanaan
pekerjaan.
3. Peralatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut, tapi
tidak terbatas pada Waterpass, Teodolith, Bak Ukur, Pita
Ukur dan Peralatan Bantu lain yang dibutuhkan.
4. Guna ketelitian penempatan bangunan / struktur bangunan
pada lokasi, posisi dan elevasinya, Kontraktor harus
membuat Bench Mark (BM) yang sifatnya sementara, di
sekeliling bangunan pada lokasi-lokasi yang sesedikit
mungkin atau tidak terkena gangguan selama pekerjaan
berlangsung, dalam jumlah yang mencukupi. Bench Mark
harus dibuat dengan pencantuman nama/nomor dan
elevasinya serta koordinat posisinya pada gambar
terlaksana. Bentuk dan posisinya harus mendapat
persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
7
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

5. Selama pelaksanaan pekerjaan pembangunan, kontraktor


harus selalu melakukan pengukuran dan penempatan posisi/
elevasi dari tiap-tiap pekerjaan dengan berpedoman
kepada koordinat /posisi/ elevasi dari Bench Mark (BM)
yang ada di lapangan.
6. Elevasi dan koordinat dari masing-masing BM yang diukur
berdasarkan elevasi BM yang telah ada di lapangan harus
dicatat pada permukaan patok beton pada masing-masing
BM atau pada titik-titik simpanan lainnya yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas guna keperluan selanjutnya.
7. Kesalahan yang terjadi pada pengukuran dan penempatan
posisi / elevasi dari tiap pekerjaan menjadi beban dan
tanggung jawab kontraktor untuk memperbaikinya.
8. Untuk itu, Kontraktor harus selalu menyediakan peralatan
dan tenaga ahli ukur tanah serta melakukan kegiatan
pengukuran, pengontrolan dan penempatan posisi / elevasi
yang diperlukan selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan pembangunan.
9. Kontraktor juga diwajibkan mengadakan pengukuran
gambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi
dengan keterangan-keterangan mengenai peil-peil
ketinggian tanah, letak batas-batas tanah dengan alatalat
yang sudah ditetapkan. Ketinggian/peil dasar disesuaikan
dengan gambar kerja. Juga untuk lantai-lantai berikutnya
disesuaikan dengan gambar kerja. Letak as bangunan
disesuaikan dengan denah/situasi. Hasil pengukuran harus
dilaporkan kepada Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas
untuk disetujui.
10. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru,
sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan ini adalah
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
11. Penetapan ukuran dan sudut-sudut tetap dijaga dan
diperhatikan dengan ketelitian semaksimal mungkin antara
lain dengan menggunakan alat-alat waterpass dan
theodolit. Theodolit dan Waterpass serta perlengkapan,
yang diperlukan dalam pengukuran harus dimiliki oleh
kontraktor dan harus selalu ada bila sewaktu-waktu
diperlukan untuk pemeriksaan.

10. Biaya Asuransi dan Biaya-biaya Lainnya

Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya asuransi


(Contractor All Risk insurance ) yang diperlukan dalam pekerjaan
ini, termasuk juga biaya pajak Galian C yang timbul dari
pekerjaan Tanah.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


8
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

11. Gambar Kerja dan Detail-Detail (Shop Drawings) & Gambar-


Gambar Terlaksana (As Built Drawing)

1) Kontraktor/ sub Kontraktor wajib membuat gambar shop


drawing ( gambar kerja ) dari gambar-gambar yang belum
jelas / meragukan dan diserahkan kepada Direksi/Konsultan
Pengawas dan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum
pelaksanaan untuk dievaluasi dan dipuskan oleh Direksi
Pengawas. Apabila Kontraktor melaksanakan gambar yang
meragukan tersebut tanpa persetujuan dari Direksi
Pengawas maka segala akibat dari hal tersebut menjadi
tanggungan Kontraktor.
2) Gambar-gambar yang memerlukan perbaikan harus
diperbaiki dan diajukan kembali gambar-gambar harus
berukuran 1:100 di areal yang kritikal dimana dipakai
ukuran minimum 1:25 atau 1:10
3) Pemeriksaan gambar-gambar kerja tidak akan dianggap
sebagai jaminan ukuran-ukuran atau syarat-syarat gedung.
Dimana gambar-gambar telah diperiksa, pemeriksaan
tersebut dengan cara apapun tidak akan membebaskan
kontraktor dari tanggung jawabnya atau dari keperluan
penyediaan bahan atau pelaksanaan pekerjaan yang
disyaratkan sesuai dengan gambar-gambar kontrak dan
spesifikasi-spesifikasi yang dalam hal timbul sengketa akan
lebih diutamakan daripada dari gambar-gambar kerja.
4) Penyerahan gambar-gambar kerja (masing-masing
penyampaian semula atau penyampaian ulang dengan
perbaikan ) merupakan bukti bahwa kontraktor telah
memeriksa semua keterangan mengenai hal tersebut dan
bahwa ia menyetujui dan ingin melaksanakan pekerjaan
yang dipelihara secara ahli dan sesuai dengan praktek
standar perbaikan.
5) Semua gambar yang disampaikan, termasuk yang
disampaikan sub kontraktor, harus ditandatangani oleh
orang yang bertanggung jawab dari pegawai/staff
Kontraktor.
6) Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar " As
built drawing " sesuai dengan pekerjaan yang telah
dilakukan dilapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan
pemeriksaan dan maintenance dikemudian hari gambar-
gambar tersebut diserahkan kepeda Pemilik, setelah
disetujui Pengawas dan dibuat rangkap 2 (dua) dengan 1
(satu) kalkir + 1 (satu) blue print dan 1 set softcopy dalam
media disk DVD.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


9
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

7) Kontraktor diwajibkan membuat petunjuk-petunjuk


(manual) untuk peralatan-peralatan yang nantinya
digunakan oleh Pengguna Jasa (user) sebanyak 2 (dua) set.
12. Pasangan Bouwplank
1) Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan
(bouwplank) termasuk pekerjaan kontraktor dan harus dibuat
dari kayu jenis Meranti atau setaraf dengan tebal 3 cm dengan
tiang dari kaso 5/7 atau dolken berdiameter 8-10 cm dengan
jarak 2 m satu sama lain. Pemasangan harus kuat dan
permukaan atasnya rata dan sipat datar (waterpass).
2) Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat
tanda-tanda yang menyatakan as-as dan atau level / peil-peil
dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena
air hujan.

13. Mobilisasi dan Demobilisasi


1) Kontraktor harus memobilisasi Staf Utama Pelaksana Proyek,
Tenaga kerja, Bahan/Material dan Peralatan yang diperlukan
sesuai dengan jadwal kebutuhannya.
2) Kontraktor harus menyediakan peralatan peralatan yang
menunjang pelaksanaan alat-alat kerja serta alat-alat bantu
yang diperlukan, baik yang menyewa maupun milik
perusahaan, untuk melaksanakan pembangunan sebagai suatu
syarat sempurnanya pekerjaan misalnya :
a) Beton melon
b) Alat potong besi beton
c) Stamper
d) Alat potong keramik
e) Gerinda
f) Alat test tekanan pipa air bersih.
g) Alat test instalasi listrik
h) Vibrator
i) Alat ukur waterpass
j) Theodolit
k) Scaffolding & Accesories
l) Alat transportasi vertical (steling atau crane atau
Concrete hoist)
Biaya Semua alat-alat yang digunakan di dalam proyek harus
sudah termasuk dalam penawaran biaya yang diajukan oleh
Kontraktor. Peralatan tersebut dalam pelaksanaannya harus
disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Untuk alat
ukur harus dilengkapi dengan sertifikat kalibrasi yang masih
berlaku dari instansi/perusahaan yang berwenang untuk itu.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


10
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

3) Kontraktor harus menyediakan operator ahli yang menangani


peralatan diatas serta tenaga kerja terampil untuk
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
syarat-syarat Kontrak.
4) Kontraktor, Sub-Kontraktor dan bagian lainnya yang
mengerjakan pekerjaan pelaksanaan di dalam proyek ini,
harus menyediakan alat-alat kerja sendiri, termasuk air,
tenaga listrik, maupun alat-alat lain yang diperlukan sesuai
dengan bidangnya.

B. SITE WORKS

1. Pekerjaan Talud

1.1 Pekerjaan Turap Pasangan Batu Gunung


a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi
batu gunung atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu
gunung, sesuai dengan gambar dan persyaratan di sini.

b. Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan P.U.B.I., NI 3 1970
c. Material
1) Batu
Bahan untuk pondasi batu gunung kecuali dipersyaratkan lain,
harus sesuai dengan P.U.B.I., NI 3 1970 dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang
dikenal di sini.
Batu gunung harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat
atau retak.
2) Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 pc : 4 pasir.
d. Pemasangan
Pekerjaan pemasangan batu gunung dilaksanakan sesuai
dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjuk dalam
gambar.
Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga
semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan
sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok
ke tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk
mendapatkan massa yang kuat dan integral.

1.2 Pekerjaan Whep Hole

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


11
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan whephole ,
sesuai dengan yang ditunjukkan atau disyaratkan dalam gambar
atau persyaratan serta penjelasan dari Direksi Pengawas.

b. Referensi
Semua pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan :
NI 2
NI 3
NI 8

c. Material
Pipa whep hole terbuat dari pipa klas AW ukuran 2 setara
Maspion.

d. Pelaksanaan
1) Jika tidak ditentukan pada gambar perencanaan, pipa
whep hole dipasang terbagi rata pada permukaan bidang
turap pasangan batu gunung per jarak 1m ke arah
vertical dan horizontal.
2) Posisi pipa whep hole terhadap penampang melintang
turap dipasang dengan kemiringan 5 terhadap sumbu
horizontal. Bagian ujung dalam pipa whep hole yang
ditimbun tanah, harus dibungkus dengan ijuk.
3) Ujung luar pipa harus muncul minimal 7cm dari
permukaan dinding luar talud.

2. Penimbunan Tanah
a. Umum
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan penimbunan,
pemadatan hasil timbunan sesuai dengan elevasi dan rencana
perletakan bangunan serta jalan yang tertera pada gambar
dan petunjuk direksi lapangan, serta meliputi seluruh
pengadaan peralatan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan ini.

b. Pelaksanaan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan, kontraktor
harus melakukan pengukuran dan memasang patok patok
atau rambu rambu yang dapat memberikan informasi
tentang elevasi serta area yang akan ditimbun.
2) Penimbunan menggunakan material tanah timbunan dari
luar yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Material
timbunan harus bebas dari akar akar yang lapuk. Apabila
dalam pelaksanaan ditemukan akarakar yang lapuk atau
kotoran lainnya yang dapat menyebabkan kepadatan
timbunan tidak memenuhi yang di syaratkan, maka akar
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
12
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

akar tersebut atau kotoran kotoran tersebut harus


dibersihkan terlebih dahulu.
3) Kontraktor harus menyiapkan metode pekerjaan
penimbunan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan,
yang kemudian di periksa dan mendapat persetujuan oleh
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
4) Untuk pekerjaan di area rencana penempatan bangunan
atau jalan, pemadatan harus dilakukan per 30cm.
Kemudian hasil pekerjaan harus dilakukan tes uji lab
sesuai dengan persyaratan persyaratan yang berlaku.
Salah satu tes yang wajib dilakukan adalah tes CBR. Dimana
hasil test CBR adalah 90%.
5) Penimbunan pada area rencana penempatan bangunan dan
jalan, penimbunan harus dilakukan lapis demi lapis setebal
maksimum 30cm hamparan setiap lapisan. Kadar air harus
dijaga agar pemadatan dapat berlangsung optimal. Apabila
kadar air tanah timbunan terlalu tinggi maka proses pada
lapis berikutnya harus ditunda untuk menurunkan kadar air
lapisan timbunan yang bersangkutan. Pemadatan baru
dapat dilakukan apabila kadar air telah mencapai derajat
yang memadai. Penghamparan lapisan selanjutnya baru
boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas berhak untuk melakukan
pemeriksaan dan menguji derajat kepadatan timbunan
setiap lapisan.
6) Pekerjaan penimbunan harus memperhatikan dan
memperhitungkan terhadap penyusutan dan penurunan
yang terjadi terhadap timbunan yang dikerjakan, sehingga
hasil akhir dari pekerjaan ini sesuai dengan garis dan
elevasi yang direncanakan.
7) Pemadatan harus mencapai kepadatan yang mencukupi
sesuai standard proctor laboratorium pada kadar air yang
optimum dengan pemeriksaan kepadatan standard PB.
0111.76 Manual pemeriksaan bahan jalan no.
01/MN/BM/1976.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


13
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

IIII.. SSPPEESSIIFFIIKKAASSII TTEEKKN


NIISS SSTTRRU
UKKTTU
URR

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Pekerjaan Anti Rayap


a. Lingkup pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan anti
rayap untuk : permukaan tanah di bawah dan di sekeliling
bangunan.

b. Referensi/Standar/Syarat Tenaga Ahli, Peralatan dan bahan


Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan memperhatikan Peraturan
Umum maupun Teknis yang berlaku, yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia.

c. Bahan/Material, Tenaga ahli & Peralatan


1) Pekerjaan ini harus dilaksanakan dibawah pengawasan
Perusahaan / Tenaga ahli yang telah terlatih / terdidik khusus
untuk menangani pekerjaan anti rayap dan mempunyai Surat Izin
Operasi / Kerja / Sertifikat dari Instansi yang berwenang (Dinas
Kesehatan Kota setempat dan Komisi Pestisida Departemen
Pertanian R.I)
2) Kontraktor harus mempergunakan peralatan yang sesuai untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, Kuas, Sprayer dll. yang
direkomendir oleh pabriknya.
3) Jenis Insektisida yang dipakai Termiban 400 EC atau produk lain
yang setara yang disetujui. Konsentrasi, cara pemakaian,
peralatan kerja pelaksanaan pekerjaan Anti Rayap harus sesuai
dengan petunjuk pemakaian dari pabriknya.
4) Daya kerja pengolahan tanah dengan bahan anti rayap tidak
boleh kurang dari 5 tahun. Semua pengerjaan kembali yang
berlangsung dalam masa Jaminan serta tanpa biaya tambahan
bagi Pemberi Tugas dan dilaksanakan menurut standard yang
berlaku.
5) Surat Jaminan dikeluarkan oleh Produsen / Agen Resmi dan
Kontraktor, dibuat berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku
di Indonesia.
6) Sebelum mulai pelaksanaan, Kontraktor diminta untuk
menyerahkan hal-hal sebagai berikut:
Brosur / Petunjuk Teknis Pelaksanaan yang dikeluarkan
oleh Pabrik / Produsen.
Surat Izin Operasi / Sertifikat dari Lembaga yang
berwenang (Dep. Kesehatan / Dep. Tenaga Kerja).
Bukti Kualifikasi Tenaga Ahli yang melaksanakan /
mengawasi Pekerjaan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


15
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

d. Pelaksanaan00
1) Persiapan
Pekerjaan tidak boleh dilaksanakan pada lokasi-lokasi yang
dalam keadaan basah atau dimana air hujan akan
menggenanginya.
Kontraktor harus melaksanakan perlindungan terhadap
bahan anti rayap, baik sebelum, selama maupun sesudah
pengerjaannya serta perlindungan pada pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan lingkungan lain mungkin dipengaruhi oleh
kegiatan pelaksanaannya.
Kontraktor harus melakukan upaya pengamanan di dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, baik untuk menjaga keselamatan
manusia maupun untuk mencegah pencemaran lingkungan
secara umum.
Permukaan tanah yang akan diolah dengan bahan anti rayap
harus dijaga dalam keadaan kering (bebas dari air) baik
sampai dengan dilaksanakannya pekerjaan.
Kayu yang akan diolah dengan bahan anti rayap harus sudah
dalam keadaan siap pasang.
Untuk melaksanakan pekerjaan anti rayap ini, Kontraktor
harus mempersiapkan peralatan kerja sesuai dengan
ketentuan yang direkomendir oleh pabrik / produsen bahan
anti rayap yang dipakai.
2) Pemakaian / Pengerjaan
Lokasi, dosis dan tata-cara pemakaian bahan anti rayap harus
sesuai dengan ketentuan dari pabriknya, seperti yang
ditunjukkan didaiam brosur/petunjuk pemakaian / data-data
teknisnya
Pengolahan bahan anti rayap pada permukaan tanah harus
dilakukan dalam keadaan bebas dari segala gangguan yang
dapat mengurangi daya gunanya, antara lain basah atau
genangan air.
Pengolahan anti rayap pada komponen / struktur kayu
dilakukan sebelum ditutup dengan bahan finishing
perrnukaannya.
Pekerjaan anti rayap harus dilaksanakan sesuai dengan
Persyaratan Teknis baik yang dikeluarkan oleh produsennya
maupun yang tercantum didalam Persyaratan
3) Pengujian
Hasil pelaksanaan pekerjaan harus diuji menurut standard
pengujian yang berlaku.
Program dan persiapan pengujian dilaksanakan oleh
Kontraktor bersama Agen produk Anti Rayap yang dipakai
dalam pekerjaan ini dan diajukan kepada Konsultan
Pengawas/MK guna pemeriksaan dan pelaksanaannya.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


16
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

B. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Tanah
a. Umum
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat
dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan tanah, seperti tertera pada gambar rencana dan
spesifikasi ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada semua
pembersihan dan penebasan/pembabatan, galian dan urugan untuk
bangunan seperti yang ditentukan Konsultan Pengawas/MK.

b. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan Galian
Persyaratan ini mencakup semua Pekerjaan Galian pekerjaan
yang berhubungan dengan itu.
Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang
ditentukan dalam gambar. Kontraktor harus menjaga supaya
tanah di bawah dasar elevasi seperti pada gambar rencana atau
ditentukan oleh Konsultan Pengawas/MK, tidak terganggu. Jika
terganggu Kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali
lalu dipadatkan sesuai syarat yang tertera dalam spesifikasi ini.

2) Pekerjaan Urugan dan Pemadatan


Persyaratan ini mencakup semua Pekerjaan Urugan Pasir di
bawah pondasi dan urugan bekas galian pondasi serta pekerjaan
yang berhubungan dengan itu, meliputi :
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini
dengan baik.
Seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam garnbar
atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK,
Seluruh sisa galian yang tidak terpakai untuk penimbunan
dan penimbunan kembali, juga seluruh puing-puing , sampah-
sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh
biaya untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.

c. Referensi/Standar/Syarat
Dimensi semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
dan syarat-syarat yang ditentukan.

d. Bahan dan Material


Urugan Pasir
Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka minimum
10 cm padat (setelah disiram, diratakan dan dipadatkan) di
bagian atas dari urugan di bawah pelat-pelat beton
bertulang, beton rabat dan pondasi dangkal harus terdiri dari
urugan pasir padat.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


17
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Khusus Urugan pasir di bawah plat pondasi Sarang Laba- laba,


tebal urugan pasir adalah setebal 40 cm dipadatkan.
Urugan Tanah
Di bawah lapisan pasir tersebut urugan yang dipakai adalah
dari jenis tanah silty clay yang bersih tanpa potongan-
potongan bahan-bahan yang bisa lapuk serta bahan batuan
yang telah dipecah-pecah dimana ukuran pecah tersebut
tidak boleh lebih besar dari 15 cm.
Tanah-tanah bekas galian bila dijadikan tanah urugan harus
bersih dari sampah maupun batu-batuan.
Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak
dibenarkan batu-batu yang besar bersarang menjadi satu,
dan semua pori-pori harus diisi dengan batu-batu kecil dan
tanah yang dipadatkan.

e. Pelaksanaan
1) Pekerjaan Galian

Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada


dasar setiap galian masih terdapat akar-akar tanaman atau
bagian-bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedang
lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan
dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang
waterpass. Pemadatan dilakukan secara berlapis-lapis
dengan tebal tiap lapisan 15 cm padat, dengan cara
pemadatan dan pengujian sesuai dengan spesifikasi ini. (lihat
4.3 dan 4.4).
Sehubungan dengan adanya air di dasar galian, baik pada
waktu penggalian maupun pada waktu oekerjaan pondasi
harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika
diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari
tergenangnya air pada dasar galian. Sebelum pekerjaan
dewatering dimulai kontraktor wajib menyerahkan
perhitungan yang mendasari penentuan kapasitas dan jumlah
pompa yang akan dipergunakan serta kedalaman dan jumlah
pit/sumur dengan memperhatikan data tanah yang tersedia.
Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap
dinding tepi galian agar tidak longsor dan memberikan suatu
dinding penahan agar tidak longsor dengan memberikan
suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau
lereng yang cukup. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor
wajib menyerahkan perhitungan struktur yang mendasari
pemilihan jenis konstruksi pengaman lereng galian tersebut.,
disertai gambar kerja untuk meminta persetujuan Konsultan
Pengawas/MK.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


18
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Kontraktor juga diwajibkan mengambil langkah-langkah


pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat
sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikan
penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga
dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami
kerusakan.
Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian,
setelah mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan
dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu
dan atas petunjuk Konsultan Pengawas/MK.
Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah / milik
Pemberi Tugas, kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan,
seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di
lapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai
menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh
Kontraktor atas tanggungannya sendiri.
Bila suatu alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja
ditemui di lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada
gambar atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh
Kontraktor dan ternyata diperlukan perlindungan atau
pemindahan, Kontraktor harus bertanggung jawab untuk
mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa
pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu.
Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat
pekerjaan Kontraktor, Kontraktor harus segera mengganti
kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari
barang yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor. Sarana yang
sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah
tanah dan terletak di dalam lapangan pekerjaan harus
dipindahkan keluar lapangan ke tempat yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK atas tanggungan Kontraktor.

2) Pekerjaan Urugan dan Pemadatan


Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur
berlapis sedemikian, sehingga dicapai suatu lapisan setebal
15 cm dalam keadaan padat. Tiap lapisan harus dipadatkan
sebelum lapisan berikutnya diurug.
Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan
dengan alat pemadat/compactor Tamping Ramer type
(stamper) yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.
Pemadatan dilakukan sampai mencapai hasil kepadatan
lapangan tidak kurang 95 % dari kepadatan maksimum hasil
laboratorium. Setiap tahapan pemadatan harus diberi nomor
serta dilengkapi data-data material urugan yang dipakai
(nomor material) dan tanggal pekerjaan dilakukan. Hal ini
sangat diperlukan dalam pekerjaan evaluasi hasil pemadatan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


19
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Kontraktor harus melaksanakan penelitian kepadatan


maksimum terhadap kadar air optimum minimal satu kali
untuk setiap jenis tanah yang dijumpai di lapangan, juga
termasuk disini jenis tanah yang didatangkan dari luar yang
akan dipergunakan sebagai tanah urugan. Contoh tanah
tersebut harus disimpan dalam tabung gelas atau plastik
untuk bukti penunjukan/referensi dan diberi label yang
berisikan nomor contoh, kepadatan kering maksimum dan
kadar air optimumnya. Penelitian harus mengikuti prosedur
yang umum dipakai yaitu ASTMD-1557-70.
Pengeringan/pengaliran air harus diperhatikan selama
pekerjaan tanah supaya daerah yang dikerjakan terjamin
pengaliran airnya.
Kelebihan material urugan harus dibuang oleh Kontraktor
ketempat pembuangan yang ditentukan oleh Konsultan
Pengawas/MK.
Jika material urugan tidak cukup, material tambahan harus
didatangkan dari tempat lain, tanpa tambahan biaya.

f. Pengujian Mutu Pekerjaan


1) Konsultan Pengawas/MK harus diberitahu bila penelitian di
lapangan sudah dapat dilaksanakan untuk menentukan
kepadatan relatif yang sebenarnya di lapangan. Pengujian
harus dilaksanakan pada setiap lapis pemadatan.
2) Jika kepadatan dilapangan kurang dari 95 % dari kepadatan
maksimum, maka Kontraktor harus memadatkan kembali
tanpa biaya tambahan sampai niemenuhi syarat kepadatan,
yaitu tidak kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum di
laboratorium.
3) Penelitian kepadatan dilapangan harus mengikuti prosedur
ASTM D1556-70 atau prosedur lainnya yang disetujui
Konsultan Pengawas/MK. Penunjukan laboratorium harus
dengan persetujuan Konsultan Pengawas/MK dan semua
biaya yang timbul untuk keperluan ini menjadi beban
Kontraktor.
4) Penelitian kepadatan di lapangan tersebut dilaksanakan
setiap 500 M2 dari daerah yang dipadatkan atau ditentukan
lain oleh Konsultan Pengawas/MK.
5) Penentuan kepadatan di lapangan dapat dipergunakan salah
satu cara dari/prosedur di bawah ini:
"Density of soil inplace by sand-cone method" AASHTO
T. 191.
"Density of soil inplace by driven cylinder method "
AASHTO T.204.
"Density of soil inplace by the rubber balloon method"
AASHTO T.205. atau cara-cara lain yang harus

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


20
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari


Konsultan Pengawas/MK.

2. Pekerjaan Pasangan Batu kali


a. Lingkup Pekerjaan
1) Meliputi pengadaan bahan, peralatan dan pengarahan tenaga
kerja guna terlaksananya seluruh pasangan batu kali yang
berupa pondasi seperti tertera pada gambar pelaksanaan.
2) Melaksanakan konstruksi-konstruksi kayu pembantu / pengaman
yang walaupun tidak tertera pada gambar tapi merupakan
pekerjaan yang prinsip guna pelaksanaan pekerjaan serta
keamanan konstruksi serta keselamatan kerja.
b. Bahan dan Peralatan
1) Batu kali : batu yang dipergunakan harus batu pecah dengan
kwalitas baik, tidak porous, dengan kekerasan seperti
ditetapkan didalam PUBBI'82. Kontraktor tidak dibenarkan
untuk melaksanakan pekerjaan memecah batu didalam lokasi
pekerjaan.
2) Semen : harus memenuhi syarat-syarat seperti ditetapkan
didalam PBI71 -PUBBI'82, semen yang dipakai adalah Type 1
produk Tonasa atau Tiga Roda.
3) Pasir : harus terdiri dari butir-butir yang bersih, bebas dari
bahan-bahan organis, lumpur dan sebagainya, serta harus
memenuhi komposisi butir serta kekerasan seperti tercantum
didalam PBI71, dan PU8BI'82.
4) Air : air yang digunakan harus air tawar yang bersih, dan tidak
mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis/
bahan lain yang dapat merusak beton. Apabila dipandang perlu
pengawas dapat meminta kepada Kontraktor supaya air yang
dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi
dan sah atas biaya Kontraktor.
c. Persyaratan Pelaksanaan
1) Untuk pasangan pondasi batu kali, agar dibuat terlebih dahulu
profil pondasinya dari kayu setara Meranti ukuran 2/3 cm
dengan konstruksi yang kuat dan disetujui oleh Pengawas yang
ditempatkan disetiap pojok galian.
2) Pasangan batu kali baru dapat dilaksanakan setelah galian
disetujui oleh Pengawas.
3) Sebelum pasangan batu dilaksanakan tanah dasar harus
dipadatkan hingga mencapai kepadatan dengan CBR minimum 3
% kemudian diadakan perbaikan tanah dasar dengan lapisan
pasir padat 10 cm, dan dengan atau lapisan batu kosong seperti
ditetapkan pada gambar pelaksanaan.
4) Batu pecah yang akan dipasang harus direndam didalam air.
5) Untuk kestabilan konstruksi, batu pecah dengan dimensi lebih
kecil ditempatkan dibagian atas, bahan-bahan ini harus

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


21
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

ditempatkan diantara batu-batu pecah tersebut, antara batu


harus ada perekatnya.
6) Campuran untuk pasangan batu kali dipakai 1 pc : 3 ps berlaku
untuk seluruh pasangan batu kali yang ditetapkan pada gambar
pelaksanaan.
7) Pada pasangan batu kali untuk pondasi ini harus dilengkapi
dengan stek dari besi dengan diameter 10 mm yang dicor
monolith, dengan sloof beton yang ditempatkan setiap 1,5
meter.
8) Seluruh gambar rencana pondasi harus dibaca bersama dengan
gambar Denah pada gambar Arsitektur.
9) Setiap perubahan/ ketidakcocokan yang terjadi harus segera
dilaporkan ke Perencana/ Pengawas, untuk mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu.

3. Pekerjaan Bekisting/Cetakan Beton

a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan,
pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan Bekisting sebagai cetakan beton sesuai dengan gambar-
gambar konstruksi dan gambar-gambar disiplin lain yang
berhubungan seperti diuraikan datam uraian dan syarat-syarat
pelaksanaan, secara aman dan benar.

b. Persyaratan Bahan
1) Bahan Bekisting yang dipergunakan dapat berbentuk : beton,
baja, pasangan bata yang diplester, kayu atau material lain yang
dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya. Penggunaan
Bekisting siap pakai produksi pabrik tertentu diizinkan untuk
dipergunakan, selama dapat disetujui oleh Konsultan Perencana.
Bekisting yang terbuat dari kayu harus menggunakan kayu jenis
meranti atau setara. Ukuran material yang digunakan harus
sedemikian rupa, sehingga pada saat dibebani dengan beton
segar tidak mengalami deformasi vertikal maupun lateral yang
melampaui toleransi yang diizinkan.
2) Kontraktor dapat mengusulkan alternatif jenis Bekisting yang
akan dipakai, dengan melampirkan brosur/gambar Bekisting
tersebut beserta perhitungannya untuk mendapat persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas/MK. Dengan catatan bahwa
alternatif Bekisting tersebut tidak merupakan kerja tambah dan
tidak menyebabkan kelambatan dalam pekerjaan. Sangat
diharapkan agar Kontraktor dapat mengajukan usulan Bekisting
yang dapat mempersingkat waktu pelaksanaan tanpa
mengurangi/membahayakan mutu beton dan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


22
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

c. Syarat- Syarat Pelaksanaan


Pemasangan
1) Perencanaan elemen pendukung Bekisting/cetakan beton harus
dianalisa sedemikian rupa, sehingga mampu memikul beban ke
semua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa mengalami
deformasi yang berlebihan (kaku), dan juga harus memenuhi
syarat stabilitas. Peninjauan terbadap kemungkinan beban di
luar beban beton juga harus dipertimbangkan, seperti
kemungkinan beban angin, hujan termasuk beban aktifitas kerja
yang berlangsung di atasnya.
2) Untuk mempercepat pelaksanaan Kontraktor diizinkan untuk
mempertimbangkan penggunaan Bekisting yang siap pakai
dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK. Semua analisa
dan perhitungan Bekisting berikut elemen pendukungnya
harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas/MK sebelum
pelaksanaan dilakukan, Analisa harus dilakukan sesuai dengan
"Recommended Practise for Concrete formwork" (ACI. 317-68)
3) Semua ukuran-ukuran penampang struktur beton yang tercantum
dalam gambar struktur adalah ukuran bersih penampang beton,
tidak termasuk plesteran/finishing. Tambahan seperti bentuk
tertentu yang tercantum dalam gambar arsitektur juga harus
diperhitungkan baik sebagai beban maupun dalam analisa biaya.
4) Sebelum memulai pekerjaannya, Kontraktor harus mendapatkan
persetujuan tertulis atas perhitungan Bekisting/cetakan yang
diserahkan kepada Konsultan Pengawas/MK. Tanpa persetujuan
tersebut, Kontraktor tidak diperkenankan untuk memulai
pembuatan Bekisting/cetakan di lapangan.
5) Walaupun sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK,
tanggung jawab sepenuhnya atas kekuatan, kwalitas dan
stabilitas Bekisting menjadi tanggung jawab sepenuhnya
kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang diluar perkiraan ataupun
kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya tambah, maka
semua biaya tersebut menjadi tenggung jawab Kontraktor.
Bekisting harus dibuat sesuai dengan yang dibuat dalam gambar
kerja. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan gambar kerja harus
segera dibongkar.
6) Semua Bekisting harus diberi penguat datar dan silang
sehingga kemungkinan bergeraknya Bekisting selama
pelaksanaan pekerjaan dapat dihindarkan.
7) Susunan Bekisting dengan penunjang-penunjang harus diatur
sedemikian rupa sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi
dengan mudah oleh Konsultan Pengawas/MK.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


23
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

8) Penyusunan Bekisting harus sedemikian rupa hingga pada waktu


pembongkarannya tidak menimbulkan kerusakan pada bagian
beton yang bersangkutan.
9) Bekisting beton hanya diperbolehkan dipakai maksimal 3 (tiga)
kali, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas/MK.
Bekisting yang akan digunakan berulang harus dipersiapkan
sedemikian rupa sehingga dapat dijamin permukaan Bekisting
tetap rapih dan bersih.
10) Bekisting harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang
ukuran kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan
gambar-gambar konstruksi.
11) Bekisting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran. Harus dipersiapkan sistem pengaliran air
sedemikian, sehingga pada saat dibasahkan, air dapat mengalir
ke tempat yang diinginkan dan Bekisting tidak tergenang oleh
air.
12) Bekisting harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan
terjadi kebocoran atau hilangnya air semen selama pengecoran,
tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
13) Sebelumnya dengan mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas/MK, baut-baut, tie rod serta beton spacer yang
diperlukan untuk ikatan-ikatan dan pengatur ketebalan selimut
beton dalam beton harus diatur sedemikian, sehingga bila
Bekisting dibongkar kembali, maka semua besi tulangan harus
berada dalam selimut beton.
14) Bekisting beton exposed harus dilapisi dengan menggunakan
Release Agent pada permukaan Bekisting yang menempel pada
permukaan beton. Apabila Release Agent berpengaruh pula pada
warna permukaan beton, maka pemiiihan jenis dan
penggunaannya harus dilakukan dengan seksama. Cara
pengecoran beton harus diperhitungkan sedemikian rupa
sehingga siar-siar pelaksanaan tidak merusak penampilan beton
exposed tersebut Merk dan jenis Release Agent yang telan
disetujui bersama, tidak boleh diganti dengan merk dan jenis
lain. Untuk itu Kontraktor harus memberitahukan terlebih
dahulu nama perdagangan dari Release Agent tersebut, data
bahan-bahan bersangkutan, nama produsennya, jenis bahan-
bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko
dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu untuk
memperoleh persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas/MK.
15) Bagian terendah (dari setiap tahap pengecoran) dari Bekisting
pedestal kolom atau dinding beton harus ada bagian yang mudah
dibuka untuk inspeksi dan khususnya pada bagian pertemuan
Kolom dengan balok untuk kemudahan pembersihan.
16) Pada prinsipnya semua penunjang Bekisting disarankan
menggunakan steger besi (scafolding). Penggunaan bambu atau
balok kayu untuk steger dilakukan dibawah pengawasan ketat

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


24
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

oleh Konsultan Pengawas/MK dengan pemilihan material yang


memenuhi syarat.
17) Setelah pekerjaan diatas selesai, Kontraktor harus meminta
persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK dan minimum 3 (tiga)
hari sebelum pengecoran Kontraktor harus mengajukan
permohonan tertulis untuk izin pengecoran kepada Konsultan
Pengawas/MK.
Pembongkaran
1) Pembongkaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton
Indonesia, dimana bagian konstruksi yang dibongkar
Bekistingnya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-
beban pelaksanaannya.
2) Pembongkaran Bekisting dapat dilakukan setelah mencapai
waktu sbb:
Sisi-sisi balok, kolom dan dinding 3 hari
Balok beton dan pelat beton dengan tiang 14 hari
penyanggah tidak dilepas
Tiang-tiang penyanggah pelat beton 21 hari
Tiang-tiang penyanggah balok-balok 21 hari
Tiang-tiang penyanggah overstek. 28 hari
4) Waktu pembongkaran tersebut hanya berlaku untuk Bekisting
dengan beton bertulang biasa, dan harus dilakukan
pertimbangan tersendiri untuk beton yang dibebani berlebihan
pada saat pekerjaan sedang berlangsung.
5) Untuk mempercepat waktu pembongkaran, Kontraktor dapat
merencanakan dan mengusulkan metode dan perhitungan yang
akan digunakan, dan usulan tersebut harus mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas/MK. Tidak ada
biaya tambah untuk hal tersebut
6) Setiap rencana pekerjaan pembongkaran Bekisting harus
diajukan terlebih dahulu secara tertulis untuk disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK.
7) Permukaan beton harus terlihat baik pada saat Bekisting dibuka,
tidak bergelombang, berlubang atau retak-retak dan tidak
menunjukan gejala keropos/tidak sempurna.
8) Bekisting harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak
dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan pada beton dan
material-material lain disekitarnya, dan pemindahan Bekisting
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
kerusakan akibat benturan pada saat pemindahan.
9) Perbaikan bekisting yang rusak akibat kelalaian Kontraktor
rnenjadi tanggungan Kontraktor.
10) Apabila setelah Bekisting dibongkar ternyata terdapat bagian-
bagian beton yang keropos atau cacat lainnya, yang akan
mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka Kontraktor
harus segera memberitahukan kepada Pengawas, untuk meminta

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


25
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

persetujuan tertulis mengenai cara perbaikan, pengisian atau


pembongkarannya. Kontraktor tidak diperbolehkan
menutup/mengisi bagian beton yang keropos tanpa
persetujuan tertulis Konsulatn Pengawas/MK. Semua resiko
yang terjadi sebagai akibat pekerjaan terebut dan biaya-biaya
perbaikan, pembongkaran atau pengisian atau penutupan bagian
tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
11) Seluruh bahan-bahan bekas Bekisting yang tidak terpakai harus
dibersihkan dari lokasi proyek dan dibuang pada tempat yang
telah ditentukan oleh Pengawas sehingga tidak mengganggu
kelancaran pekerjaan.
12) Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan,
Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi
beton yang cacat seperti berikut :
Konstruksi beton yang keropos yang dapat mengurangi
kekuatan konstruksi.
Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk/ukuran
yang direncanakan atau posisi-posisinya tidak seperti yang
ditunjukkan oleh gambar.
Konstruksi beton yang tercampur dengan kotoran/ kayu atau
benda lainnya yang dapat memperlemah kekuatan
konstruksi.
Dan cacat lain yang menurut pendapat Pengawas dapat
mengurangi kekuatan konstruksi.

4. Pekerjaan Beton Bertulang

a. Lingkup Pekerjaan
Mencakup penyediaan semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan beton dan beton bertulang sesuai
dengan gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan tambahan dari Perencana dalam uraian
syarat-syarat pelaksanaan.

b. Referensi/Standar
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,
maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
1) Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982); NI-3.
2) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).
3) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).
4) Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8). .
5) ASTM C-150 "Specification for Portland Cement".
6) ASTM C-33 "Standard Specification for Concrete Aggregates".
7) Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
8) Peraturan Bangunan Nasionsl 1978.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


26
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

9) "American Society for Testing and Material (ASTM)".


10) "American Concrete Institute (ACI)".
11) Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun
tulisan yang diberikan oleh Konsultan Pengawas/MK.
Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan
oleh Kontraktor di "site".
12) Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung
1983.
13) Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang
Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
14) Pedoman Beton Indonesia 1938.
15) SI1 0013-81 "Mutu dan Cara Uji Semen Portland".
16) SII 0052-80 "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton".
17) SII 0136-84 "Baja Tulangan Beton".
18) SII 0784-83 "Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton".

c. Tenaga Kerja, Tenaga Ahli dan Bahan-Bahan


1) Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau
tukang-tukang yang berpengalaman dan mengerti benar akan
pekerjaannya.
2) Apabila Konsultan Pengawas/MK memandang perlu, Kontraktor
dapat meminta nasihat-nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk
Konsultan Pengawas/MK atas beban Kontraktor.
3) Portland Cement.
Digunakan Portland Cement jenis II menurut NI-8 atau type-I
menurut ASTM dan memenuhi S.400 menurut standard
portland cement yang digariskan oleh Assosiasi Semen
Indonesia serta memenuhi persyaratan SII 0013-81. Produk
semen yang disyaratkan pada pekerjaan ini adalah Tonasa
atau Tiga Roda.
Untuk pekerjaan beton yang berhubungan langsung dengan
tanah, dimana air tanah mengandung kadar Sulfat lebih dari
300 ppm, maka harus digunakan semen khusus yang memiliki
ketahanan terhadap Sulfat (Semen type-V).
Merek yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam
pelaksanaan kecuali dengan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas/MK.
Pertimbangan Konsultan Pengawas/MK hanya dapat dilakukan
dalam keadaan :
Tidak adanya persediaan di pasaran dari merek yang telah
terpilih.
Usulan merek lain tersebut harus disertai dengan data-
data teknis yang menunjukkan bahwa mutu semen
tersebut adalah sesuai dengan ayat 4.1 tersebut diatas.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


27
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

4) Agregat
Kualitas agregat harus memenuhi syarat-ayarat PBI 1971 dan
SII 0052-80.
Agregat kasar harus berupa batu pecah yang mempunyai
susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasan dan padat
(tidak porous).
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 3 cm.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan
sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 4% berat
Untuk bagian dimana pembesian cukup berat (cukup rumit
dan rapat) digunakan agregat kasar dengan dimensi
maksimum sebesar jarak bersih antar tulangan terpasang.
5) Besi Beton
Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan
yang dapat mengurangi lekatnya pada beton. Memenuhi
syarat SII 0136-84. Kecuali ditentukan lain dalam gambar,
digunakan besi dari jenis BJTP-24 untuk diameter 12 mm
dan besi dari jenis BJTD-32 untuk diameter lainnya.
Untuk Penulangan plat lantai dipergunakan Wire Mesh dia.
8mm dari besi ulir dengan Mutu Baja U 39 dengan jarak
antar tulangan 15cm.
Perlengkapan besi beton, meliputi semua peratatan yang
diperlukan untuk mengatur jarak tulangan/besi beton dan
mengikat tulangan-tulangan tempatnya. Besi tulangan harus
terpasang dengan kokoh sehingga tidak terjadi
pergerakan/pergeseran pada saat pengecoran, ukuran,
bentuk dan posisi spacer harus rmmperoleh persetujuan
Konsultan Pengawas/MK sebelum pekerjaan dimulai.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta,
maka diperlukan adanya sertifikat dari pabrik (Mild
Sertificate) disertai tanggal produksi yang sesuai dengan
nomor yang tertera pada tag yang terikat pada setiap
pengiriman. Pemeriksaan terhadap ketepatan ukuran
dilakukan oleh Konsultan Pengawas/MK secara acak
dilapangan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat mutu
maupun ukuran harus segera dikeluarkan dan lapangan
pekerjaan. Besi tulangan yang digunakan sesuai standar SII
klas 1.
6) Floor Deck Struktural
Jika tidak ditentukan lain dalam gambar rencana, maka
system penulangan pelat beton yang digunakan adalah
system tulangan lembar baja Floor Deck Struktural.
Jenis Floor Deck Struktural yang digunakan adalah setara
produk COMBIDECK atau ICON STEEL dengan spesifikasi
sebagai berikut :

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


28
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

---------------------------------------------------------------------------
Spesifikasi Standard
---------------------------------------------------------------------------
Ketinggian profil 45 mm
Lebar efektif 870 mm
Ketebalan 0,75 mm
Berat satuan 8,08 Kg/m2
Perlindungan korosi Zincoated Z 275
Jumlah gelombang utk tiap lebar ef. 6 gelombang
---------------------------------------------------------------------------

7) Admixture
Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang
seksama, cara mencampur dan mengaduk yang baik dan cara
pengecoran yang cermat tidak diperlukan penggunaan
sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture masih
dianggap perlu, Kontraktor diminta terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK
mengenai hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan
memberitahukan nama perdagangan admixture tersebut
dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan, nama
pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara
pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan-keterangan lain
yang dianggap perlu.
Untuk area plat dak beton, Toilet dan balkon yang nantinya
akan terkena air maka permukaan beton harus dilapisi
waterproofing type Coating ( merk Superflex atau setara )
yang diaplikasi dengan coating (minimum 2 kali pelapisan).
Dan setelah diaplikasi perlu dilakukan water test selama 2 X
24 jam (tes rendam), dan setelah diyakini tidak terlihat
adanya kebocoran atau bercak - bercak air, maka diatas
lapisan waterproofing tersebut perlu dilapisi dengan
screeding atau adukan semen setebal 3-5 cm dengan
kemiringan yang diatur sedemikian rupa kearah saluran air
atau drain pembuangan. Kemudian setelah itu baru dapat
dilakukan pemasangan keramik pada toilet, balkon atau pada
plat dak beton. Maka Tes rendam perlu dilakukan sekali lagi
selama 1 X 24 jam agar yakin dijumpai lagi adanya
kebocoran.
Dan pada setiap pipa PVC yang akan menembus plat beton
untuk area yang akan kemungkinan digenangi atau terkena
air, maka antara pertemuan pipa PVC dan 1 permukaan atas
plat dak beton harus diberi Epoxy di sekeliling pipa tersebut.

8) Penyimpanan

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


29
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya


harus sesuai dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
Semen harus didatangkan dalam zak yang utuh/tidak
pecah, tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang
tercantum pada zak segera setelah diturunkan dan disimpan
dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca,
berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah.
Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai
mengeras).
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan
menggunakan bantalan-bantalan kayu dan bebas lumpur atau
zat-zat asing lainnya (misalnya minyak dan lain-lain).
Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup
terpisah menurut jenis dan gradasinya serta harus beralaskan
lantai beton untuk menghindari tercampur dengan tanah.
9) Certificate Test
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan
memberikan kepada Konsultan Pengawas/MK "Certificate Test"
dari bahan-bahan besi dan Portland Cement dari
produsen/pabrik.
10) Air Kerja
Air yang dipergunakan untuk pembuat beton harus bersih,
tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam - garam,
zat organik atau bahan lain yang dapat merusak beton atau
baja tulangan.
Air yang dipergunakan untuk pembuat beton yang didalamnya
akan tertanam logam aluminium, serta beton bertulang tidak
boleh mengandung sejumlah ion klorida. Sebagai pedoman
kadar ion klorida (CL) dan melampaui 500 mg per liter air.
Air tawar yang tidak dapat di minum, tidak boleh dipakai
untuk pembuatan beton, kecuali disetujui oleh konsultan
Perencana.
10) Contoh Yang Harus Disediakan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus
memberikan contoh material split, pasir, besi beton, semen
PC, admixture dll untuk mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas/MK.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK akan dipakai sebagai standar/pedoman untuk
memeriksa/persetujuan material yang dikirim oleh
Kontraktor kelapangan.
Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan
contoh-contoh yang telah disetujui dibangsal Konsultan
Pengawas/MK.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


30
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

d. Kualitas Beton & Cara Pelaksanaan


1) Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan
beton sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan,
termasuk kekuatan, toleransi dan penyelesaian. Khusus untuk
pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung di atas tanah,
harus dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan
campuran semen : pasir: koral = 1:3:5
2) Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton
adalah K-300 (tegangan tekan karakteristik untuk kubus beton
ukuran 15 x 15 x 15 cm3 pada usia 28 hari). Evaluasi penentuan
karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam PBI 1971. Kecuali untuk beton poer, pedestal kolom, pit
lift dan pit dumbwaiter menggunakan K-250.
3) Mutu beton K-175 digunakan untuk kolom-kolom praktis dan
bagian-bagian lain yang tidak memikul beban, kecuali
ditentukan lain. Pembuatan beton mutu K-175 harus
menggunakan concrete mixer (molen) Untuk menghindari retak-
retak akibat susut, maka pengecoran harus dilakukan secara
bertahap dengan pola papan catur, urutan pekerjaan harus
diusulkan oleh Kontraktor untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas/MK.
4) Untuk pelaksanaan pemasangan Structural Floor Deck, besi
tulangan tambahan diperlukan sebagai tulangan susut; tulangan
negative pada plat lantai menerus dan tulangan positif
tambahan untuk memenuhi syarat ketahanan terhadap
kebakaran dalam kondisi tertentu.
5) Untuk mendapatkan struktur plat lantai yang stabil serta lantai
yang kuat maka diperlukan fastener berupa self tapping screw
atau paku rivet.
6) Untuk menghindari kebocoran samping pada saat pengecoran,
atas persetujuan Konsultan Pengawas/MK dapat dipergunakan
end stop atau form side, sedangkan pada sambungan menerus
dapat digunakan sealing strip.
7) Seluruh assesories tambahan yang diperlukan sudah termasuk
dalam system structural floor decking terpasang.
8) Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya
membuat kualitas beton dengan memperhatikan data-data
pengalaman pelaksanaan di tempat lain atau dengan
mengadakan trial-mix di laboratorium yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK.
9) Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut
ketentuan-ketentuan yang disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari
PBI 1971 mengingat bahwa W/C factor yang sesuai disini adalah
sekitar 0.52 - 0.55 maka pemasukan adukan ke dalam cetakan
benda uji dilakukan menurut pasal 4.9 ayat 3 PBI 1971 tanpa
menggunakan penggetar.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


31
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

10) Pada masa-masa pembetonan pendahuluan, harus dibuat


minimum 1 benda uji per 2 m3 beton hingga dengan cepat dapat
diperoleh 20 benda uji yang pertama. Pengambilan benda uji
harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan
pembetonan.

11) Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data


kualitas beton yang dibuat dengan disahkan oleh Konsultan
Pengawas/MK dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai
karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai
sertifikat dari laboratorium. Penunjukan laboratorium harus
dengan persetujuan Konsultan Pengawas/MK.

12) Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik
terhitung setelah seluruh komponen adukan masuk kedalam
mixer.

13) Penyampaian beton (adukan) dari mixer ke tempat pengecoran


harus dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan
terjadinya pemisahan komponen-komponen beton.

14) Harus digunakan Concrete Vibrator untuk pemadatan beton.

15) Beton Ready Mix


Diusulkan untuk rnenggunakan beton ready mix, dengan
catatan :
Prosedur persetujuan adukan beton ready mix tiap mutu
beton sesuai dengan trial mix (mix design) yang telah
diuji di laboratorium.
Kontraktor bertanggung jawab penuh, atas kualitas beton
ready mix sesuai dengan syarat-syarat dalam spesifikasi
ini.
Dalam hal penggunaan truck mixer, penambahan admixture
dapat dilakukan untuk mempertahankan kemampuan kerja
beton, dengan catatan beton yang dihasilkan harus
mempunyai kualitas yang sama dengan yang disyaratkan.

16) Beton Kolom Praktis


Posisi dan penempatan Kolom Praktis disesuaikan seperti
yang tercantum pada gambar Arsitektur.
Untuk setiap pemasangan batu tela seluas 9 m3 maka
disekeliling luar pasangan batu tela tersebut harus diberi
Kolom dan Balok Praktis.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


32
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Pada setiap pertemuan antara Kolom Praktis dan susunan


vertikal batu tela harus diberi stek pembesian dengan 8 -
500 mm (panjang 400 mm).

e) Penggantian Besi

1) Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang


adalah sesuai dengan apa yang tertera pada gambar.

2) Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau


pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu
penyempurnaan pembesian yang ada, maka:
Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak
mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar,
secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana konstruksi
untuk sekedar informasi.
Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Kontraktor
sebagai pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya
dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari
Perencana konstruksi.
Jika diusulkan perubahan jalannya pembesian, maka
perubahan tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan
persetujuan tertulis dari Perencana konstruksi. Mengajukan
usul dalam rangka tersebut diatas merupakan keharusan bagi
Kontraktor.

3) Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang


sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat
dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yang
terdekat dengan catatan :
Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK.
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat
tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar
(dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas penampang
besi terhadap penampang beton). Khusus untuk balok induk,
jumlah luas penampang besi pada tumpuan juga tidak boleh
lebih kecil dari pembesian aslinya.
Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kerumitan
pembesian ditempat tersebut atau di daerah overlapping
yang dapat menyulitkan pengecoran beton dan pemadatan
dengan penggetar.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


33
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

4) Toleransi Besi

Diameter, ukuran sisi Variasi dalam Toleransi


(atau jarak antara dua berat yang diameter
permukaan yang berlawanan) diperbolehkan

Dibawah 10 mm 7% 0.4 mm

10 mm sampai 16 mm(tapi tidak 5% 0.4 mm


termasuk diameter 16 mm)

16 mm sampai 28 mm(tapi tidak 4% 0.5 mm


termasuk diameter 28 mm)

2% 0.6 mm
28 mm sampai 32 mm

f) Perawatan Beton
1) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak
terjadi penguapan cepat.
2) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan,
harus diperhatikan.
3) Beton harus dirawat dengan membasahi paling sedikit selama 7
hari setelah pengecoran.

g) Tanggung Jawab Kontraktor


1) Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas
konstruksi sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas dan
sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan.
2) Adanya atau kehadiran Konsultan Pengawas/MK selaku wakil
Pemberi tugas atau Perencana yang sejauh mungkin
melihat/mengawasi/menegur atau memberi nasehat tidaklah
mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.

h) Perbaikan Permukaan Beton


1) Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan
cara grouting setelah pembukaan Bekisting, hanya boleh
dilakukan setelah mendapat persetujuan dan sepengetahuan
Konsultan Pengawas/MK. Bahan grouting yang akan
dipergunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Perencana/Konsultan Pengawas/MK.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


34
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

2) Jika ketidak sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk


menghasilkan permukaan yang diharapkan dan diterima oleh
Konsultan Pengawas/MK, maka harus dibongkar dan diganti
dengan pembetonan kembali atas beban biaya Kontraktor.
3) Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak
teratur, pecah/retak, ada gelembung udara, keropos,
berlubang, tonjolan dan yang lain yang tidak sesuai dengan
bentuk yang diharapkan/diinginkan.

i) Pembersihan
1) Pembersihan pada bekisting/cetakan beton harus dilakukan
secara baik dan teratur, agar pada saat pengecoran beton,
kotoran bekas potongan kayu, puing-puing tidak sampai
tercampur dengan adukan beton.
2) Khusus pada permukaan beton tempat sambungan/lanjutan
pengecoran, selain harus dibersihkan, permukaan beton yang
berpori/berlubang-lubang juga harus di bobok menggunakan
pahat beton (betel) hingga mencapai bidang permukaan yang
padat. Hal ini untuk menjaga kontinuitas kepadatan dan
kekuatan beton terutama pada daerah-daerah sambungan
beton.

j) Pengujian
1) Selama pelaksanaan harus dilakukan pengujian slump. Cara
pengujian slump adalah sebagai berikut;
Beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan
beton (bekisting). Cetakan slump dibasahi dan ditempatkan
diatas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai
kurang lebih sepertiganya.
Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi
diameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat
(seperti peluru). Pengisian dilakukan dengan cara serupa
untuk dua lapisan berikutnya.
Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus
masuk dalam satu lapisan yang dibawahnya. Setelah atasnya
diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan
diukur penurunannya (nilai slumpnya).
2) Nilai slump ditentukan sebagai berikut :
Untuk sub struktur meliputi pondasi, sloof/tie beam, pit lift
dan beton sub struktur lainnya yang berhubungan langsung
dengan tanah, nilai slump beton harus 10.
Untuk beton upper struktur meliputi kolom, balok, plat dan
shear wall dan beton lainnya di atas substruktur nilai slump
ditetapkan 12.
3) Pengujian kubus percobaan harus dilakukan dilaboratorium yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


35
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

4) Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah


tapi tidak tergenang air, selama 7 hari dan selanjutnya dalam
udara terbuka. yang terlindung dari sinar matahari langsung.
5) Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus
percobaan untuk umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan bahwa
hasilnya tidak boleh kurang dari 70 % kekuatan yang diminta
pada 28 hari.
6) Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka
kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan pengujian beton
setempat dengan cara-cara seperti yang ditetapkan dalam PBI
1971 dengan tidak menambah beban biaya bagi Pemberi tugas.
7) Pengujian terhadap bangunan tersebut dimulai dengan Hammer
Test pada bagian-bagian bangunan yang mudah dicapai dan
mempunyai kepadatan besi terendah atau yang ditentukan oleh
Konsultan Pengawas/MK. Bila hasil Hammer Test menguatkan
hasil test kubus tersebut, maka proses selanjutnya harus
dilakukan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK/Perencana
dengan dasar peraturan yang berlaku.

5. Pekerjaan Struktur Baja untuk Atap


5,1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi Baja seperti
tercantum dalam gambar, termasuk penyediaan tenaga kerja,
pengadaan bahan-bahan baik bahan dasar maupun bahan
penyambung, peralatan baja dan alat-alat bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan
aman.

5.2 Peraturan-Peraturan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka
sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut:
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1984
- American Institute of Steel Construction Specification 1980
- American Society for Testing and Materials
- American Welding Society - Structural Welding Code
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI-1982)
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat

5.3. Perhitunqan Volume (Berat) Konstruksi Baja


Perhitungan volume (berat) dari Konstruksi Baja harus dihitung
berdasarkan volume (berat) netto sesuai gambar struktur.
Berat sisa atau "waste" akibat pemotongan atau pembentukan
element-element Konstruksi Baja tidak boleh dimasukan dalam
perhitungan volume, melainkan (kalau ada) dimasukan dalam
harga satuan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


36
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

5.4. Material

5.4.1 Baja Ringan

Untuk bagian konstruksi atap baja ringan dipakai bahan dasar


baja mutu tinggi dengan tegangan tarik dan tegangan leleh
minimum 550 Mpa sesauai dengan stndard cold Rolled steel ASI
397. Tebal plat baja adalah 0,4mm s/d 1,0mm.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan atap baja ringan, kontraktor
diwajibkan membuat shop drawing yang mendapat persetujuan
dari konsultan pengawas.
Kontraktor wajib memberikan jaminan berbentuk surat jaminan
garansi ketahanan konstruksi baja ringan yang di pasang.

5.4.2 Baja Berat

Jika tidak disebutkan secara spesifik di dalam gambar, maka


semua material untuk Konstruksi Baja harus menggunakan
baja yang baru dan merupakan "Hot rolled structural steel"
dan memenuhi mutu baja ST 37 (PPBBI-83) atau ASTM A 36
atau SS 40 (JIS. U 3101-1970), dan eks Krakatau Steel (fy = 240
MPa).
Kontraktor harus rnenyerahkan sertifikat test dari pabrik
pembuat baja tersebut sebelum pengambilan contoh, guna
dilakukan Test. Pemesanan baja hanya boleh dilakukan
setelah mendapat bahwa hastl Test memenuhi persyaratan.
Semua material baja harus baru, bebas/bersih dari karat,
lobang-lobang dan kerusakan lainnya.
Semua material baja tersebut juga harus lurus, tidak terpuntir,
tidak ada tekukan-tekukan, serta memenuhi syarat toleransi
seperti pada butir 6,0 dibawah ini.
Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas
papan atau balok- balok kayu untuk menghindari kontak
langsung dengan permukaan tanah sehingga tidak merusak
material. Dalam penumpukan material harus dijaga agar
tidak rusak, bengkok.
MK akan menolak material-material baja yang tidak
memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak
diperkenankan untuk dipabrikasi.

5.5. Penggantian Profiil Penampang


Pada prinsipnya dalam tahap design, profil-profil/penampang
yang digunakan adalah profil-profil/penampang yang ada
dipasaran.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


37
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Apabila ternyata salah satu atau beberapa profil yang tergambar


dalam gambar struktur tidak ada dipasaran, maka Kontraktor
dapat menggantikan profil tersebut dengan profil lain dengan
mengajukan secara tertulis kepada MK lengkap dengan
perhitungan yang menunjukan bahwa profit pengganti tersebut
sama atau lebih kuat dari profil yang digantikan.
Selain segi kekuatan tersebut, maka harus diperhatikan juga
masalah-masalah apakah profil pcngganti tersebut "menggangu
design Ars, M/E" sehubungan dengan tinggi/lebar profil pengganti.
Dengan adanya perubahan profil, maka tidak ada perubahan
dalam Biaya maupun Time Schedule.

5.6. Toleransi
Pada prinsipnya toleransi material yang belum di pabrikasi
maupun yang sudah di pabrikasi dan terpasang harus memenuhi
AISC (American Institute of Steel Construction) Bab "Standard Mill
Practice" hal 1-121 s/d 1-133. Kontraktor harus membaca
persyaratan toleransi tersebut sebagai bagian dari Spesifikasi Teknis
Konstruksi Baja ini. MK dengan tegas akan menolak setiap prafil-
profil dan pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan toleransi
tersebut.

5.7. Testing Material


MK harus memerintahkan Kontraktor untuk menyediakan
contoh material baja dan baut untuk diadakan testing
material. Instansi/tempat testing material harus mendapat
persetujuan tertulis dari MK. Segala biaya yang timbul guna
keperluan testing material tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
Apabila dianggap perlu oleh MK, maka akan dilakukan
testing pada hasil pengelasan. Type dan jumlah test untuk
pengelasan disesuaikan dengan kebutuhan sesuai AWS serta
dilakukan atas biaya Kontraktor.
Apabila ternyata terdapat material yang tidak memenuhi
persyaratan seperti yang dikehendaki dalam butir 4.0 tentang
"Material Baja" diatas, maka MK berhak untuk menolak.
Biaya-biaya yang mungkin timbul akibat hal tersebut diatas
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5.8. Perubahan Sistim Sambungan


Apabila Kontraktor berpendapat untuk lebih memudahkan
pelaksanaan atau erection atau alasan lainnya, maka Kontraktor
dimungkinkan untuk mengajukan sistim sambungan lain yang
tidak sama dengan Perencana Struktur. Usulan sistim sambungan
tersebut harus diajukan lengkap dengan perhitungan sistim
sambungan pengganti untuk diperiksa dan disetujui Konsultan
Perencana Struktur (4 copy).

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


38
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Tidak ada perubahan biaya apapun akibat perubahan sistim


sambungan yang diusulkan Kontraktor dan Kontraktor tetap
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Time Schedule semula.

5.9. Syarat-Syarat Pelaksanaan


a). Gambar kerja (Shop Drawing)
- Sebelum fabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat
gambar-gambar kerja yang diperlukan dan mengirim 4
(empat) copy gambar kerja untuk diperiksa dan disetujui
MK, Bilamana disetujui, 2 (dua) set gambar akan
dikembalikan kepada Kontraktor untuk dapat dimulai
pekerjaan fabrikasinya. Satu set gambar disimpan oleh MK
dan Perencana Struktur mendapat satu set gambar
sebagai informasi.
- Pemeriksaan dan persetujuan MK atas gambar kerja
tersebut hanya menyangkut segi kekuatan Struktur saja
seperti :
- Ukuran-ukuran/dimensi-dimensi profil, ketebalan plat-plat,
ukuran/jumlah baut/las, tebal pengelasan. Ketepatan
ukuran-ukuran panjang, lebar, tinggi atau posisi dari
elemen-elemen Konstruksi baja yang berhubungan
dengan erection menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Dengan kata lain walaupun semua gambar kerja telah
disetujui MK, tidaklah berarti mengurangi atau
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab ketidak
tepatan serta kemudahan dalam erection elemen-elemen
Konstruksi baja.
- Pengukuran dengan skala dalam gambar sama sekali
tidak diperkenankan.
- Pada gambar kerja harus sudah terlihat bagian-bagian
tambahan yang diperlukan untuk keperluan montase serta
cara-cara montase yang direncanakan.

5.10. Fabrikasi

- Selama proses fabrikasi MK harus menempatkan staffnya yang


berpengalaman dalam fabrikasi baja secara full time untuk mengawasi
pelaksanaan fabrikasi di Workshop Kontraktor.
- Kontraktor harus memberikan Fabrication Manual Procedure termasuk
Prosedur Quality Control kepada MK untuk disetujui.
- Fabrikasi dari elemen-elemen Konstruksi baja harus dilaksanakan oleh
tukang-tukang yang berpengalaman dan diawasi oleh mandor-mandor
yang ahli dalam Konstruksi baja.
- Semua elemen-elemen harus difabrikasi sesuai dengan ukuran-ukuran
dan atau bentuk yang diinginkan tanpa menimbulkan distorsi-distorsi
atau kerusakan-kerusakan lainnya dengan memperhatikan persyaratan
untuk handling sambungan-sambungan di lapangan, las-las di lapangan
dan sebagainya.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


39
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

- Pemotongan-pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan


rapi dan pemotongan besi harus dilakukan dengan alat pemotong
(brender) atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sama sekali
tidak diperbolehkan.

5.11. Tanda-tanda pada Konstruksi baja

- Kontraktor harus memberikan Marking Procedure yang akan dipakai


kepada MK untuk disetujui.
- Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus
dibedakan dan diberikan kode dengan jelas sesuai bagian masing-
masing agar dapat dipasang dengan mudah. Kode tersebut ditulis
dengan cat agar tidak rnudah terhapus.
- Pelat-pelat sambungan dan lain-lain bagian elemen yang diperlukan
untuk sambungan-sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat
sementara dulu pada masing-masing elemen dengan tetap diberi
tanda-tanda,

5.12 Pengelasan
- Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification dan
baru dapat dilaksanakan setelah ada ijin tertulis dari MK, Pengelasan
harus dilakukan dengan Las listrik, bukan dengan Las Karbit
- Kawat las yang dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau yang
setara. Ukuran kawat las disesuaikan dengan tebal pengelasan.
- Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan
hasil pengalaman yang baik dalam melaksanakan konstruksi baja
sejenis. Hal ini harus dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat yang
masih berlaku.
- Kontraktor harus memperhatikan dengan seksama type dan ukuran las
yang tercantum dalam gambar (las sudut, las tumpul dan lain-lain).
Kontraktor harus mempunyai alat untuk mengukur ketebalan las
sehingga dengan mudah dapat memeriksa apakah tebal las sudah
sesuai dengan gambar atau tidak.
- Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak,
karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan
"Mechanical Wire Brush" dan untuk daerah-daerah yang sulit dapat
digunakan sikat baja. Bekas potongan api harus didigurinda dengan
rata. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
timbul distorsi dan tegangan residual pada elemen konstruksi baja
yang yang dilas. Pengelasan pada pertemuan elemon-elemen yang
padat seperti pada tumpuan harus dilakukan dengan teknik
preheating,
- Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (pengelasan
lebih dari satu kali), maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya
lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu dari kerak-kerak las/slag
dan percikan-percikan logam yang ada. Lapisan las yang berpori-pori
atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali.
- Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan
yang baik, maka pada dasarnya semua pekerjaan pengelasan harus

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


40
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

dilakukan di workshop. Bila akan mengadakan pengelasan lapangan


harus seijin tertulis dan MK.
- Perhatian khusus diberikan pada pengelasan yang dilakukan dilapangan
(field weld), dimana posisi dari tukang las harus sedemikian sehingga
dapat dengan mudah melakukan pengelasan dengan hasil yang baik
tanpa mengabaikan keselamatan kerja.
- Pada semua pengelasan harus dilakukan "Visual Inspection" untuk
mengetehui:
- Apakah persiapan pengelasan sudah dilakukan dengan baik
(kebersihan, gap yang cukup, roof face yang betul dan lain-lain).
- Apakah terjadi porosity, undercut, retak permukaan atau cacat-cacat
lain.
- Apakah ukuran dan type las sudah sesuai gambar.
- Pada jumlah lokasi 30% dari seluruh lokasi pengelasan juga harus
dilakukan "Liquid Penetrant Test" sesuai dengan AWS D 1.1-90. Lokasi
pengetesan ditentukan oleh MK.
- Apabila dianggap perlu oleh MK atau apabila ada keraguan-
keraguan/keganjilan terhadap hasil-hasil "Liquid Penetrant Test"
tersebut, maka MK dapat meminta pada Kontraktor untuk juga
melakukan Radiographic Test atau Ultrasonic Test sesuai AWS D 1.1-
90.
- Laboratorium/Perusahan pengetesan las yang ditunjuk harus mendapat
persetujuan MK dan semua biaya-biaya test pengelasan menjadi
tanggung jawab Kontraktor:

5.13. Baut penyambung dan Angkur.


- Kecuali ditentukan lain dalam gambar, mutu baut penyambung adalah
ASTM A 325 dengan tegangan tarik putus minimum 120 ksi. (fy = 825
MPa)
- Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru, dia. baut, panjang
ulir harus sesuai dengan yang diperlukan dan ulir terletak di luar
bidang geser (type A325-X)
- Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua
sisinya. Mutu pelat ring harus sesuai dengan mutu baut.
- Mutu angkur adalah St. 37 (fy = 240 MPa), kecuali ditentukan lain di
dalam gambar struktur.
- Kontraktor harus melakukan pengujian terhadap baut pada
Laboratorium yang disetujui oleh MK, sebelum Kontraktor memesan
baut yang akan dipakai.
- Jumlah baut yang diuji untuk masing-masing ukuran adalah minimum 3
(tiga) buah.
Walaupun test baut tersebut memenuhi syarat, MK berhak untuk
meminta diadakan uji baut lainnya dengan jumlah 1 (satu) baut dari
setiap 250 baut yang digunakan.
Biaya pengetesan baut tersebut ditanggung oleh Kontraktor.
- Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan
diameter baut. Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar,
maka diameter lubang baut maksimai 2 mm lebih besar dari diameter
baut, Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru
dilapangan tanpa seijin MK.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


41
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

- Khusus Untuk Lobang Baut Angker diperkenankan mempunyai toleransi


5mm sementara lobang washer diperkenankan 2mm .
- Untuk tebal washer pada baut angker apabila tidak ditentukan lain,
setidak tidaknya mempunyai ketebalan 16mm dan terbuat dari plat
mutu baja SS 40 standar JIS.
- Semua angker baut apabila tidak ditentukan lain dalam gambar,
minimal mempunyai panjang 500mm dengan type hevy finished
hexagonal dengan spesifikasi sebagai berikut :
a). Threading ; UNC, CLASS 28 Tolerances (As per
ANSI/ASME B.1.1)
b). Nut Grade 2 ANSI SERIES :C
c). Dimensional Characteristic : ASME/ANSI B18, 2.2 -1987.
- Pada pemasangan angker baut, diujung yang tertanam apabila tidak
ditentukan lain di gambar, harus dilengkapi plate yang terbuat dari
plat tebal 16mm minimal ukuran 90mm x 90mm yang terbuat dari plat
dari mutu baja SS- 40 standar JIS.
- Pembuatan lubang baut harus memakai bor, untuk konstruksi yang
tipis, maksimum 10 mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang
baut dengan api sama sekali tidak diperkenankan.
- Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan dengan kunci
momen torsi yang sebelumnya sudah dikalibrasi, sebagai berikut:

UKURAN BAUT TORSI TORSI


( Dia ) Lbs.ft (kg.m)

1/2" (12) 90 12,454


5/8" (16) 180 24,908
3/4" (19) 320 44,287
7/8" (22) 470 65,038
1" (25) 710 98,249
11/8" (28) 960 132,844
11/4" (32) 1.350 186,872
11/2" (38) 2.580 357,018

- Setiap pengencangan baut harus dilakukan sampai mencapai gaya tank


baut sesuai dengan spesifikasi AISC, Pelaksanaannya harus diawasi
dan disaksikan secara langsung oleh MK.
- Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan
masih dapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan,
tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut, Panjang baut
yang tidak memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak boleh
digunakan.
- Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka
baut-baut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat.

5.14. Percobaan Erection Di Pabrik/Workshop


Untuk memudahkan erection Konstruksi baja dilapangan, maka
disyaratkan agar dilakukan percobaan Erection di pabrik (Workshop
Assembly), sehingga dapat diketahui dengan jelas mengenai

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


42
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

ketepatan/keakuratan elemen-elemen Konstruksi baja yang terpasang


berikut sambungan-sambungannya.
Apabila akan diadakan "Workshop Assembly" tersebut, maka MK harus
diberitahu untuk turut serta menyaksikan.

5.15. Erection Schedule/Method

a) Kontraktor selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum


pelaksanaan Erection dimulai, harus mengajukan secara tertulis
dan jelas Erection Schedule/Method untuk dipariksa dan disetujui
oleh MK. Erection schedule harus mencakup antara lain :
- Rencana pengiriman dari Workshop/Pa brik
- Penyimpanan elemen baja yang hendak dierection Alat-alat
yang digunakan Urutan Erection Langkah pengamanan terhadap
pekerja
- Sistim Temporary Bracing untuk pengaman Konstruksi selama
erection
- Time Schedule Erection elemen-elemen Konstruksi baja
- Dan lain-lain dianggap perlu
- Peralatan yang akan dipakai untuk erection
b) Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan
ada pengiriman dari pabrik kelapangan guna pengecekan MK.
MK akan menolak setiap pengiriman baja dari Workshop apabila
pengiriman tersebut belum dicek dan mendapat persetujuan
dari MK.
c) Penempatan elemen konstruksi baja dilapangan harus ditempat
yang kering/cukup terlindung sehingga tidak merusak elemen-
elemen tersebut, MK berhak untuk menolak elemen-elernen
konstruksi baja yang rusak karena salah penempatan atau
rusak.
d). Erection elemem-elemen konstruksi baja hanya boleh
dilaksanakan setelah Kontraktor mengajukan Erection
Schedule/Method untuk disotujui oieh MK.
e) Sebelum erection dimulai, Kontraktor harus memeriksa kembali
kedudukan angkur-angkur baja dan memberitahukan kepada MK
metode dan urutan pelaksanaan erection.
Perhatian khusus dalam pemasangan angkur-angkur untuk
rangka baja dimana jarak-jarak/kedudukan angkur-angkur
harus tetap dan akurat untuk mencegah ketidak cocokan dalam
erection, untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran
angkur-angkur tersebut tidak bergeser, misalnya dengan
mengelas pada tulangan kolom/balok atap,
f) Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-
pekerjanya dilapangan. Untu ini kontraktor harus menyediakan
ikat pinggang, pcngaman, safety helmet, sarung tangan dan
pemadam kebakaran.
g) Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya, oleh sebab itu Kontraktor diminta
untuk memberi perhatian khusus pada masalah erection ini.
h) Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah difabrikasi,
tidak akan diperbolehkan dipakai untuk erection.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


43
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

i) Untuk pekerjaan erection dilapangan, Kontraktor harus


menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang
senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekrjaan
erection. Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan erection
(tersebut harus mendapat persetuiuan tertulis dari MK.

j) Apabila disetujui oleh MK maka pengelasan-pengelasan


dilakukan dilapangan harus diawasi betul-betul oleh mandor
dari Kontraktor agar pengelasan dilaksanakan sesuai dengan
gambar rencana baik ukuran panjang maupun ketebalannya.

5.16. Penyambungan antar komponen


a) Sambungan Base Plat dengan kolom
Apabila tidak ditentukan lain dalam gambar, sambungan base
plate dengan Pedestral kolom ditambahkan dengan plat
pengaku minimal tebal 8mm yang dipasang tegak lurus
dengan plate base plate dan dilakukan pengelasan pada bagian
bawah plat dengan plate base plate dan sisi vertikalnya di las
dengan kolom baja dengan posisi pada as kolom dan plate
base plate. Ketinggian plat pengaku apabila tidak ditentukan
di gambar setidak tidaknya mempunyai ketinggian 15cm.

b) Sambungan kolom dengan balok kuda - kuda


Apabila tidak ditentukan lain di gambar, maka sambungan
Kolom dengan balok kuda kuda harus dibuat sedemikian rupa
sehingga mampu menahan gaya gaya yang bekerja.
Sambungan dibuat sebagai sambungan momen dimana balok
kuda kuda yang akan disambung pada bagian ujungnya
dipasang end plate dengan ketebalan sesuai dengan gambar
perencanaan.

5.17. Pengecatan
a) Persiapan Pengecatan
Semuapermukaan Konstruksi baja sebelum di cat harus bebas dari:
- Lapisan mill, yaitu Lapisan tipis mengkilap yang berasal dari
Rolling Mill.
- Karat.
- Minyak/Oli
- Dan lain-lain kotoran yang akan menggangugu melekatnya cat
pada permukaan baja.
- Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan "Mechanical
Wire Brush" (sikat baja yang digerakan secara mekanis) dan tidak
boleh menggunakan sikat baja manual, kecuali hanya untuk
permukaan-permukaan yang betul-betul tidak dapat dijangkau
oleh "Mechanical Wire Brush" tersebut.
- MK akan memerintahkan untuk mengupas dengan cara
mekanis/manual (bukan dengan api). Lapisan cat yang sudah
dikerjakan pada konsuuksi baja yang tidak memenuhi

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


44
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

persyaratan persiapan pengecatan terssbut diatas, atas beban


Kontraktor dan tanggung jawab Kontraktor.

5.18. Pengecatan Primer/Dasar


Setelah diadakan persiapan pengecatan seperti tersebut diatas,
maka setelah difabrikasi, element Konstruksi baja di cat dasar I
dilakukan sebagai berikut:
Type cat : Zincromate
Merek : ICI atau setara yang disetujui oleh
MK
Ketebalan : 35 micron
Cat dasar I tersebut harus dilakukan di Workshop/Pabrik.
Cat dasar II dilakukan setelah erection dengan ketentuan sebagai
berikut:
Type cat : Zincromate
Merek : ICI atau setara yang disetujui oleh MK
Ketebalan : 35 micron baru
Cat dasar II boleh dilakukan setelah Cat dasar I betul-betul
kering dan diamplas.
Apabila Cat dasar II dilakukan sebelum Cat dasar I mengering
dengan baik sehingga timbul bentolan-bentolan pada permukaan
cat, maka MK akan memerintah agar Cat dasar II tersebut
diamplas dan dilakukan lagi pengecatan Cat dasar II atas beban
Kontraktor.

5.19 Cat Finish


Cat Finish dilakukan 2 (dua) kali dengan ketentuan sebagai berikut:

Cat Finish I
Type :Cat gloss enamel paint
Merek :ICI atau setara yang disetujui oleh MK.
Ketebalan :30 micron

Cat Finish II
Type :Cat gloss enamel paint
Merek :ICI atau setara yang disetujui oleh MK
Ketebalan :30 micron

Sama seperti Cat dasar I dan Cat dasar II, maka Cat finish I maupun
Cat finish II baru boleh dilaksanakan setelah lapisan cat-cat
sebelumnya betul-betul kering dan diamplas.
MK akan memerintahkan pengecatan ulang pada setiap lapisan
cat yang tidak memenuhi persyaratan tersebut atas biaya
Kontraktor.

Untuk mengecek ketebalan-ketebalan pengecatan maka


Kontraktor diharuskan menyediakan alat ukur khusus guna
keperluan tersebut.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


45
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Khusus untuk bagian permukaan baja yang akan dibungkus beton


(kalau ada), maka bagian permukaan tersebut tidak perlu dicat
dasar maupun cat finish.

6. Penutup Atap
a. Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menyediakan bahan, tenaga kerja, perlengkapan dan
peralatan lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan atap ini sesuai yang
tercantum dalam gambar rencana.
b. Referensi/Standar
Seluruh pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan :
NI 3 tahun 1970
NI 5 tahun 1961
Persyaratan Teknis ini, dan
Petunjuk-petunjuk dari pabrik pembuatan
c. Bahan/Material
Material yang dipergunakan harus sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar perencanaan, dan untuk itu harus diperlihatkan kepada Direksi
Pengawas, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum
pekerjaan atap dimulai. Jenis material yang digunakan antara lain :
Penutup atap : jenis lembaran sincalume
Pengikat atap : menggunakan paku drilling atau hak kait
dengan type dan ukuran yang sesuai kebutuhan dan atas
persetujuan Konsultan Pengawas.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


46
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

III. PEKERJAAN ARSITEKTUR

1. PEKERJAAN LANTAI

1.1. PEKERJAAN BAWAH LANTAI

1.1.1 Penimbunan Bawah Lantai


Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup semua Pekerjaan Urugan Pasir di bawah
lantai serta pekerjaan yang berhubungan dengan itu.

Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Urugan
Untuk pekerjaan urugan harus diperhatikan bahwa daerah yang
akan diurug benar-benar telah bersih dari humus, akar-akar kayu,
kotoran dan lain-lain.
Tanah-tanah bekas galian bila dijadikan tanah urugan harus bersih
dari sampah maupun batu-batuan.
Pengurugan dengan tanah apabila harus diperlukan harus
dilaksanakan dengan pemadatan selapis demi selapis, tiap lapis
tebalnya 20cm dan dilakukan dengan alat/mesin compactor dan
setiap lapisan dipadatkan dengan tingkat kepadatan 90% dan harus
diadakan pengujian lapangan sesuai dengan ASTM D-689 dan ASTM
D-1556
Urugan Pasir
Urugan pasir diperlukan untuk dasar rabat beton lantai serta
tempat-tempat lain yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
Tebal urugan pasir adalah sesuai gambar.
Pasir urugan harus bersih dari akar-akar serta kotoran lainnya.
Pasir local dapat dipergunakan untuk urugan.
Urugan pasir harus dipadatkan dengan disiram air sehingga dicapai
kepadatan yang stabil.

1.1.2 Rabat Beton Lantai (Tanpa Tulangan)


Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup pekerjaan beton, bekisting dan
pemasangan lapisan alas plastic cor serta pekerjaan lain yang
berhubungan dengan pekerjaan ini.
Referensi/Standar
Semua pekerjaan desain, pelaksanaan dan material, jika tidak
ditentukan dalam persyaratan ini harus didasrkan pada ketentuan
berikut ini :
NI 2
NI 3
NI 5
NI 8
PUBI
Bahan / Material
Bekisting
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
47
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Kayu untuk penyangga dan papan pengecoran tepi beton rabat harus
menggunakan kayu klas II jenis Meranti atau jenis lain yang lebih
baik. Untuk papan pengecoran dapat dipergunakan papan Meranti
ataupun multipleks. Pada bagian dasar rabat beton, diatas urugan
pasir alas harus dilapisi dengan plastic cor dengan ketebalan
minimum 0,35mm.
Semen
Semen yang digunakan adalah type I.
Pasir
Pasir harus sesuai dengan persyaratan dalam NI 1
Kerikil
Kerikil atau batu pecah harus sesuai dengan persyaratan dalam NI 2.
Bahan Tambahan
Bahan tambahan (admixture), jika akan dipakai harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.
Beton Adukan Lapangan
Beton adukan lapangan adalah setara dengan mutu K-175 sesuai
dengan NI-2 disuplai oleh Kontraktor. Beton harus diproduksi dengan
pencampuran mekanis menggunakan Mollen (concrete mixer).

Pelaksanaan Pekerjaan / Pemasangan


Pekerjaan Bekisting
Struktur bekisting tepi beton rabat harus didesain dengan kokoh,
sehingga pada saat pembuatan, pengecoran, perawatan dan
pembongkarannya, beton rabat tidak mengembang dan
mempunyai bentuk, ukuran, posisi, kelurusan, lot yang sesuai
dengan rencana.
Daerah tepi yang rawan terhadap kembung/mengembang harus
diberi perkuatan ekstra sehingga struktur bekisting kokoh.
Sambungan bekisting harus rapat dan diberi lapisan anti bocor.
Pada permukaan urugan pasir harus dilapisi dengan plastic cor
tebal 0,35mm. Pada bagian sambungan plastic cor harus diberi
overlapping selebar 20cm yang disambung dengan seal tape plastic
atau dilipat secara overlap dan di staples sehingga tidak
menyebabkan hasil akhir beton menjadi rusak.
Permukaan bekisting tepi rabat beton harus dibersihkan dari
semua kotoran dengan air sehingga semua bidang basah sebelum
pengecoran dilaksanakan.
Pembongkaran bekisting harus dilakukan sesuai dengan
persyaratan NI-2, atau 14 hari setelah pengecoran akhir selesai.
Jika pembongkaran akan dilaksanakan lebih awal dari ketentuan
tersebut, harus dimintakan persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas/MK dengan menyertakan perhitungan kekuatan beton
tersebut terhadap beban pelaksanaan yang dipikul pada saat dan
setelah pembongkaran.

Pekerjaan Rabat Beton Adukan Lapangan

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


48
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Semua material campuran dan ukuran campuran harus dilakukan


dengan alat timbangan/takaran atau bak pengukur dengan
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK.
Peralatan penakar volume campuran untuk pekerjaan dengan
volume besar, dibuat berdasarkan ukuran 1 zak semen, terbuat
dari kayu atau bahan lain yang sesuai dan memadai untuk
berfungsi sebagai penakar semen dan pasir, konstruksinya kokoh,
kuat dan tahan lama. Untuk pekerjaan dengan volume kecil
penakaran dapat menggunakan ember yang terbuat dari plastik
atau dari pelat besi.
Pencampuran harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton
(mollen) atau jika ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas/MK.
Selama pengecoran beton, Kontraktor harus membuat kubus-kubus
beton 15x15x15cm3, dibuat ditempat pengecoran untuk diperiksa
di laboratorium pengujian beton. Fasilitas laboratorim disediakan
oleh Kontraktor dengan persetujuan Konsultan Pengawas/MK.
Pada permulaan pelaksanaan beton sampai 60m3 harus dibuat
minimal 20 (dua puluh) benda uji. Selanjutnya untuk setiap 5 m3
pekerjaan beton harus dibuat 1 (satu) buah benda uji.
Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump.
Adukan beton untuk pengujian slump ini harus diambil langsung
dari mesin pengaduk dengan menggunakan ember atau alat lain
yang tidak menyerap air. Pengujian slump ini dengan kerucut besi
terpancung, diameter bawah 20cm, diameter atas 10cm, tinggi
kerucut 30cm. Kerucut diisi adukanbeton 3 lapis yang sama besar,
masing-masing ditusuk-tusuk besi baja dia. 16mm tiga puluh detik
setelah bidang atas kerucut merata, kerucut ditarik keatas dan
penurunan kerucut beton diukur. Penurunan yang diperbolehkan
adalah maksimum 11cm dan minimum 9cm.

Pekerjaan Rabat Beton dengan Readymix


Mutu material campuran dan control kualitas untuk pekerjaan
readymix menjadi tanggung jawab Kontraktor. Laboratorium dan
perlengkapan pengujian beton disediakan oleh Kontraktor.

Persiapan Pengecoran
Sebelum pencampuran dimulai, Kontraktor harus membuat
perhitungan desain campuran untuk mutu beton yang
disyaratkan (Mix Design beton).
Sebelum saat pengecoran beton, Kontraktor harus melapor pada
Konsultan Pengawas/MK untuk pemeriksaan. Persetujuan
dimulainya pengecoran akan diberikan oleh Konsultan
Pengawas/MK setelah pemeriksaan.
Kontraktor diharuskan membuat pola rencana area pengecoran
rabat beton hingga seluruh pekerjaan selesai dengan memberi
catatan-catatan tentang bagian-bagian yang di cor (tanggal, kode
area, kode kubus, test slump, jam pengecoran dan lain-lain).

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


49
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Tempat-tempat sambungan pengecoran ditentukan oleh Konsultan


Pengawas/MK.
Lubang-lubang ataupun penempatan pipa-pipa instalasi air,
plumbing, listrik dan lain-lain harus dipersiapkan terlebih dahulu
dengan teliti dan Kontraktor harus mengecek pada gambar
mekanikal dan elektrikal.
Untuk bagian-bagian yang berhubungan dengan kolom praktis,
dinding dan pasangan lainnya harus disediakan angker secukupnya
dan dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas/MK. Untuk hal ini
Kontraktor harus mengecek pada gambar Konsultan
Pengawas/MKtur.

Pengecoran
Beton harus dicor sedekat-dekatnya dengan bidang cetakan untuk
mencegah pemisahan bahan-bahan akibat pemindahan adukan ke
area pengecoran.
Pemadatan beton dengan harus menggunakan alat penggetar
mekanis (vibrator), diletakkan vertical 90 dan hanya dalam
keadaan khusus saja diperbolehkan miring sampai 45.
Pemadatan dengan pukulan atau penggetaran dari luar bekisting
tidak boleh dillakukan.
Sejak pengecoran dimulai, pekerjaan harus dilanjutkan tanpa
berhenti. Penghentian pengecoran hanya dapat dilakukan pada
tempat-tempat yang telah disetujui oleh Konsultan pengawas/MK.
Untuk setiap sambungan pengecoran diharuskan memakai additive
yang khusus untuk itu dan penggunaannyasesuai persyaratan yang
ditentukan dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.
Permukaan beton harus dilindungi dari pengeringan yang terlalu
cepat/tidak merata, dengan cara dibungkus/ditutup karung goni
yang dibasahi atau disiram air terus menerus selama 24 jam
pertama.
Untuk pengecoran vertical maka tinggi maksimum setiap kali
pengecoran adalah 1,5m.
Khusus rabat beton dasar dari finishing lantai epoxy flooring
coating, kualitas beton rabat harus minimum K250.Permukaannya
ditimbang rata dan diplester halus, sehingga diperoleh permukaan
finishing epoxy flooring setebal 500 microns yang rata

Toleransi Kedataran
Toleransi penyimpangan pada hasil akhir pekerjaan beton tidak boleh
lebih dari ketentuan di bawah ini :
Lot dan kedataran permukaan bidang dan pertemuan bidang :
Setiap 3 meter persegi deviasi 6mm
Pada keseluruhan bidang maksimum deviasi kedataran 15mm

1.2 PEKERJAAN FINISHING LANTAI

1.2.1. Lingkup Pekerjaan


RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
50
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Persyaratan ini mencakup pekerjaan pemasangan lapisan lantai


menggunakan homogeneous tile ( granit ) dan keramik.

1.2.2. Referensi / Standard


Material dan pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan
teknis ini, rekomendasi teknis dari pabrik pembuat serta standar
referensi sebagai berikut:
NI 2
NI 3
NI 8
PUBI

1.2.3. Bahan / Material

a.Ketentuan Umum
Sebelum dilakukan pemesanan bahan finishing lantai, Kontraktor
harus menunjukkan terlebih dahulu contoh-contoh dari bahan
tersebut, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/MK.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
bahan pengganti harus yang disetujui Konsultan Pengawas/MK
berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh
dan tidak cacat. Bahan-bahan homogeneous tile dan keramik lantai
harus masih dalam kotak aslinya yang masih bersegel dan berlabel.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup,
kering/tidak lembab, dan bersih sesuai dengan persyaratan dari
pabrik.

b.Jenis Bahan/Material
- Homogeneous Tile dan Ceramic Tile
Jenis Homogeneous Tile, kwalitas I, ukuran 60x60cm,tebal 10mm kuat
tekan 450 Kg/cm2 merk Indogress atau yang setara,
type/warna/motif sesuai dengan tabel material yang ditunjukkan
dalam gambar.
Ceramic tile adalah jenis Single Firing berglazuur, kwalitas I, ukuran
45x45cm dan 33x33 cm, tebal minimum 7mm atau sesuai dengan yang
dipasarkan dalam negeri, produksi Roman atau setara,
type/warna/motif sesuai dengan tabel material yang ditunjukkan
dalam gambar.
Bahan perekat dari adukan spesi 1PC : 3 Psr, sedangkan siar (naad)
menggunakan AM Grout-AM45 atau bahan sejenis yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK.
Spesi dan pasta perekat harus diisikan pada seluruh bidang
homogeneous tile/keramik, sehingga tidak terdapat rongga dibawah
homogeneous tile/keramik yang terpasang.
Untuk bidang pasangan homogeneous tile/keramik yang luas, spesi
bawah dibuat siar-siar (naad) spesi yang saling tegak lurus selebar
5mm dengan pembagian per 6x6m2 untuk mencegah terjadinya muai

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


51
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

susut akibat proses pengeringan spesi yang tidak serempak yang dapat
menyebabkan pasangan ubin terlepas dari rekatan spesi (popping)
Ukuran siar/naad harus sama selebar 2,5mm, kecuali homogeneous
tile tidak menggunakan naad. Setiap perpotongan siar membentuk 2
garis yang saling tegak lurus. Pemotongan ubin hanya boleh dilakukan
dengan menggunakan mesin potong dan kemudian dihaluskan dengan
disetujui oleh konsultan Pengawas/MK.
Pengecoran/pengisian naad dilakukan setelah bidang homogeneous
tile/keramik selesai terpasang 3 x 24 jam dengan menggunakan tile
grout khusus (AM grout-50) sesuai dengan warna keramik yang
terpasang. Semen tidak boleh digunakan sebagai bahan pengisi naad,
kecuali atas persetujuan Konsultan Pengawas/MK.
Pemasangan homogeneous tile/keramik harus rata permukaannya.
Siar-siar dirapikan pada saat semen masih belum kering dan
homogeneous tile/keramik disikat dengan bahan khusus pencuci
sampai tidak ada noda semen pada homogeneous tile/keramik.
Homogeneous tile/keramik yang dilubangi untuk drain atau lubang
instalasi harus dilubangi menggunakan alat core drill khusus sehingga
bidang penampang lubang yang dipotong rata dan halus.
Pertemuan dengan dinding dipasang hospital plint dari material
keramik ukuran 10x30cm.

2. PEKERJAAN DINDING

2.1. PEKERJAAN PASANGAN DINDING

2.1.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Tela

Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup pekerjaan pasangan untuk dinding,
pasangan rollag bata, roster dan pasangan parit.

Referensi / Standard
Material dan pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan
teknis ini serta standar referensi berikut ini :
NI 2
NI 3
NI - 8
PUBI

Bahan / Material
Bata Tela
Bata tela berukuran 10x20x30 cm sesuai dengan gambar, produksi
local.
Bata harus berkwalitas baik dan tidak mudah pecah.
Bata tela harus mempunyai kuat tekan 21 kg/cm2. Pada setiap
1000 (seribu) bata harus diadakan 1x pengujian dengan pengujian
tekan yang dilaksanakan oleh Kontraktor dengan disaksikan oleh
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
52
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Konsultan pengawas/MK. Setiap pengujian diambil 10 sampel bata.


Dari setiap 10 bata, tujuh buah diantaranya harus mencapai
kekuatan 21 kg/cm2 dan tiga buah lainnya tidak boleh kurang dari
18,9 Kg/cm2.
Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi maka keseluruhan (1000
bata atau dari produksi/supplier yang sama) dinyatakan tidak
dapat dipakai.

Semen Portland
Jika tidak disebut secara khusus, Semen yang dipakai adalah tipe I
dengan mutu minimum S.325 sesuai NI-8th. 1972, dibuktikan dengan
Sertifikat Uji.
Pasir
Pasir yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan adalah pasir
yang sesuai untuk pekerjaan beton, mempunyai karakter fisik
keras dan tajam, serta tidak boleh mengandung lumpur lebih dari
5%.
Bahan pasir yang akan dipakai harus disaring/diayak terlebih
dahulu dengan ayakan bukaan 5 mm atau 1 mm sesuai ketentuan
jenis adukan yang diperlukan.
Ukuran butir pasir untuk pasangan batu/ubin, plester kasar atau
untuk pekerjaan yang memerlukan adukan semen pasir yang
bersifat kasar, ukuran butir pasir maksimum 5 mm. Untuk plester
halus di atas plester kasar, ukuran butir pasir maksimum 1 mm.
Air
Jika tidak digunakan air dari PAM, Air yang akan dipakai harus
diuji terlebih dahulu di laboratorium milik Departemen Kesehatan
atau PAM.
Air harus bebas dari bahan-bahan : organis, asam alkali, garam
atau bahan-bahan lain yang dapat mempengaruhi daya ikatan
maupun mutu kekuatan adukan. Memiliki Ph = 7, Kadar S04
maksimum 5 g/l dan Kadar CL maksimum 15 g/l Daya oksidasi
terhadap bahan organis dengan memakai larutan KMn04 tidak
boleh lebih dari 1 g/l.
Syarat-syarat lain harus sesuai dengan aturan-aturan yang
tercantum didalam Persyaratan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia th. 1982.

Komposisi Adukan Perekat


Untuk pasangan kedap air dipakai perbandingan 1 PC ; 3 Pasir,
sedangkan untuk pasangan biasa dipakai perbandingan 1 PC : 4
Pasir.
Khusus adukan tipe kedap air digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan pondasi dari pasangan batu / bata, pasangan bata /
plesteran / ubin di kamar mandi / toilet atau pada umumnya
dipakai pada pasangan batu / bata / ubin atau pada daerah

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


53
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

basah lainnya yang lembab atau terkena pengaruh air


dalam fungsi/penggunaannya

Pelaksanaan Pekerjaan / Pemasangan


Semen dan pasir dicampur dalam keadaan kering dengan
menggunakan penakar volume hingga bahan-bahannya tercampur
merata. Selanjutnya, ditambahkan air kedalam campuran semen
dan pasir tersebut di atas serta diaduk kembali hingga merata dan
dicapai konsistensi adukan dalam bentuk adukan lembab atau
plastis sesuai dengan kebutuhan pemakaian. Lama pengadukan
setelah dicampur air, minimum 1,5 menit.
Campuran harus diproduksi dengan pencampuran mekanis
menggunakan Mollen (concrete mixer).
Pekerjaan pasangan harus dilakukan setelah pondasi dan sloof
selesai dengan sempurna dan permukaannya rata.
Bata pecah kurang dari separuh tidak boleh dipasang.
Bata pecah yang dipasang secara keseluruhan dalam satu bidang
tidak boleh lebih dari 15%.
Pemasangan harus rata terhadap arah horizontal dan vertical
ataupun terhadap parameter lain sesuai dengan rencana.
Pekerjaan pasangan harus memperhatikan pekerjaan lain yang
berhubungan seperti halnya pemasangan instalasi listrik, ducting
AC, instalasi pipa, lubang drainase dan lain-lain sehingga terhindar
dari pembobokan dikemudian hari setelah pekerjaan pasangan
selesai.
Spesi antara bata harus mempunyai ketebalan yang cukup dan
menutup seluruh bidang ikatan.
Sebelum spesi mengering, pasangan bata harus dibersihkan dari
tonjolan/kelebihan spesi dan dibuat lekukan pada siar horizontal
untuk ikatan plesteran.
Pemasangan harus dimulai dari tempat dimana dowel atau angkur
dinding tersedia.
Sebelum pemasangan, batu bata harus direndam ke dalam air
hingga jenuh. Kontraktor harus menyediakan tempat
penampungan air untuk perendaman yang mencukupi kebutuhan
sesuai kecepatan pemasangan.
Untuk mencapai kelurusan dan kedataran pasangan, kontraktor
harus menyediakan alat penyipat berupa benang, kayu/aluminium
yang memadai.

2.1.2 Pekerjaan Plesteran dan Acian

Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup material dan pelaksanaan pekerjaan
plesteran dan acian untuk dinding, permukaan beton dan bagian lain
yang diplester.

Referensi / Standard
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
54
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Material dan pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan


teknis ini serta standar referensi berikut ini :
NI 2
NI 3
NI - 8
PUBI
Bahan / Material
Semen
Semen PC yang dipakai adalah dari tipe I mutu S.325 menurut NI-8
Persyaratan Semen Portland, Pelaksanaan pekerjaan menggunakan
semen lebih dari 1 merk harus dengan persetujuan Konsultan
Pengawas/MK.
Pasir
Jika tidak ada ketentuan lain, pasir yang digunakan harus pasir yang
sesuai untuk pekerjaan beton dengan persyaratan sesuai NI 2.
Air
Air yang digunakan adalah air bersih baindari PDAM, sungai, ataupun
hasil penampungan air hujan sejauh tidak keruh dan tidak tercemar
bahan kimia atau organic.
Bahan Additive
Dalam hal diperlukan bahan additive seperti Calbond atau bahan-
bahan tambahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
plesteran ini, penggunaannya harus dengan persetujuan Konsultan
Pengawas.

Komposisi Adukan Perekat


Adukan untuk plesteran biasa menggunakan campuran semen pasir
dengan perbandingan volume 1 semen : 5 pasir digunakan pada
semua permukaan dinding kecuali pada dinding-dinding kedap air.
Adukan untuk plesteran kedap air menggunakan campuran semen
pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 3 pasir,
digunakan pada permukaan dinding di daerah toilet atau
dinding yang terpendam di dalam tanah.

Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Pada dinding Kamar mandi, sampai setinggi 1,5m dari dasar lantai
harus diplester dengan plesteran kedap air.
Pada bagian sekeliling dinding luar yang dapat terkena air hujan /
penyiraman air, sampai setinggi 0,6m dari muka tanah/muka
lantai harus diplester dengan plester kedap air.
Untuk pasangan bata beton cetak, jika tidak ditentukan lain
seluruhnya harus diplester dan diaci.
Permukaan beton yang akan diplester, harus dikasarkan dengan
pahat kecil setiap jarak 3cm dan diberi pasta semen.
Tebal plasteran jika tidak ditentukan lain adalah 15mm dan
maksimum 25mm.
Untuk mendapatkan kerataan yang sempurna. Dinding harus diberi
penyipat dengan benang, papan tripleks atau batang kayu yang
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
55
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

lurus. Penyipat kepala plesteran dipasang pada jarak 1m, dipasang


tegak untuk patokan kerataan bidang.
Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, dinding dan permukaan
beton harus disiram air sampai jenuh.
Acian dilakukan setelah permukaan plester selesai seluruhnya dan
telah kering.
Sebelum pekerjaan acian dilakukan, permukaan plesteran disiram
air sampai jenuh. Pengacian dilakukan sedemikian sehingga
permukaan hasil acian menjadi rata, halus dan tidak retak-retak.
Alat pengacian tidak boleh menggunakan kertas semen.
Pada plesteran siku (sudut luar dan dalam) pekerjaan harus
dilakukan dengan hati-hati dan rapi. Jika diperlukan, Kontraktor
harus menggunakan alat khusus plesteran sudut.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Kontraktor harus
selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 2
kali setiap harinya.

2.2 PEKERJAAN PELAPIS DINDING

Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup pekerjaan pemasangan keramik pada
dinding

Referensi / Standard
Material dan pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan
teknis ini, rekomendasi teknis dari pabrik pembuat serta standar
referensi sebagai berikut:
NI 2
NI 3
NI 8
PUBI

Bahan / Material
Ketentuan Umum
Sebelum dilakukan pemesanan bahan pelapis dinding, Kontraktor
harus menunjukkan terlebih dahulu contoh-contoh dari bahan
tersebut, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas/MK.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
bahan pengganti harus yang disetujui Konsultan Pengawas/MK
berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh
dan tidak cacat. Bahan-bahan ubin ( Granit & keramik) dinding
harus masih dalam kotak aslinya yang masih bersegel dan
berlabel.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup,
kering/tidak lembab, dan bersih sesuai dengan persyaratan dari
pabrik.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
56
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Jenis Bahan/Material
Siar (naad) dan lubang-lubang pada permukaan marmer diisi
menggunakan epoxy resin dengan warna yang mirip dengan bahan
marmer.

Ceramic Tile
Jenis Single Firing berglazuur, kwalitas I, ukuran 45x45cm dan
60x60cm, tebal minimum 7mm atau sesuai dengan yang
dipasarkan dalam negeri, produksi Roman atau setara,
type/warna/motif sesuai dengan tabel material yang ditunjukkan
dalam gambar.
Bahan perekat untuk pasangan keramik pada dinding bata/beton,
dari pasta semen dengan komposisi air tidak berlebihan.
Bahan perekat untuk pasangan Keramik pada multipleks
menggunakan lem keramik khusus LemKra atau yang sejenis.
Siar (naad) menggunakan AM Grout-AM50 atau bahan sejenis yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.

Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Umum
Pelapis dinding hanya boleh dipasang setelah pekerjaan plafond
dan pekerjaan struktur lain di atasnya telah selesai.
Sebelum pemasangan dilaksanakan, Kontraktor dan Konsultan
Pengawas/MK harus meyakinkan bahwa bidang dasar yang akan
dipasang pelapis lantai harus benar-benar rata, lot dan bersih dari
semua kotoran yang menempel.
Sebelum pelaksanaan pemasangan bahan dinding harus
diperhatikan pula apabila dibelakang pasangan ubin dinding
tersebut ada pekerjaan pemasangan jalur instalasi elektrikal,
plumbing, telepon atau lainnya. Pekerjaan dapat dimulai apabila
pekerjaan instalasi tersebut sudah siap terpasang.
Pelapis dinding yang dipasang harus telah diseleksi seluruhnya
sehingga bentuk, warna, dan motif masing-masing bahan pelapis
sama, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat lain dan
telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK.
Pemasangan harus menggunakan penyipat datar. Pada suatu
bidang pasangan paling sedikit harus dipasang 3 penyipat datar
yaitu pada kedua tepi dan satu penyipat jalur yang dapat dipindah
mengikuti jalur pemasangan bahan pelapis dinding.
Pengisian siar-siar/naad bahan pelapis dinding harus dilakukan
tidak lebih dari 3 (hari) hari setelah pemasangan bahan pelapis
dinding dilakukan
Setelah pemasangan selesai, semua kotoran, bekas lem, spesi dan
pasta semen harus benar-benar dibersihkan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


57
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Jika tidak ditentukan dalam gambar, pemasangan pelapis dinding


yang tidak menerus, pengaturan pemasangannya didalam satu
ruangan harus dibuat simetri pada keempat sisinya.
Pada sisi bawah dinding (pertemuan lantai dan dinding) harus
dipasang plint dari bahan yang sejenis dengan bahan ubin lantai,
kecuali ditentukan lain.
Lem (untuk pasangan pada multipleks) atau pasta (untuk pasangan
pada dinding bata/beton) perekat harus diisikan pada seluruh
bidang ubin, sehingga tidak terdapat rongga dibawah ubin yang
terpasang.
Untuk bidang pasangan keramik yang luas, spesi bawah dibuat
siar-siar (naad) spesi yang saling tegak lurus selebar 5mm dengan
pembagian per 6x6m2 untuk mencegah terjadinya muai susut
akibat proses pengeringan spesi yang tidak serempak yang dapat
menyebabkan pasangan ubin terlepas dari rekatan spesi (popping)
Ukuran siar/naad harus sama selebar 2,5mm, kecuali
Homogeneous Tile tidak menggunakan naad. Setiap perpotongan
siar membentuk 2 garis yang saling tegak lurus.
Pemotongan keramik hanya boleh dilakukan dengan menggunakan
mesin potong dan kemudian dihaluskan dengan disetujui oleh
konsultan Pengawas/MK.
Pengecoran/pengisian naad dilakukan setelah bidang keramik
selesai terpasang 3 x 24 jam dengan menggunakan tile grout
khusus (AM grout-50) sesuai dengan warna keramik yang
terpasang. Semen tidak boleh digunakan sebagai bahan pengisi
naad, kecuali atas persetujuan Konsultan Pengawas/MK.
Pemasangan harus rata permukaannya. Siar-siar dirapikan pada
saat semen masih belum kering dan ubin disikat dengan bahan
khusus pencuci sampai tidak ada noda semen pada ubin.
Keramik yang dilubangi untuk drain atau lubang instalasi harus
dilubangi menggunakan alat core drill khusus sehingga bidang
penampang lubang yang dipotong rata dan halus.

2.3 PEKERJAAN DINDING PARTISI


2.3.1 Pekerjaan Dinding/Partisi Gypsum

Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup material dan cara pemasangan Partisi
Gypsum.

Standard/Referensi
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai dengan standar umum yang
berlaku serta referensi berikut ini :
PUBI
NI 3

Bahan/Material
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
58
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Kaca harus dari jenis Panasap kualitas terbaik, mempunyai tingkat


kerataan yang tinggi, standard kualitas produksi Asahimas, warna
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar. Tebal kaca
minimum adalah 6mm.
Kontraktor harus menyerahkan beberapa contoh material dari
potongan ukuran 5cm x 10cm untuk dipilih dan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas/MK.
Rangka aluminium dengan tebal 0,7mm harus mempunyai bentuk
profil yang komplit dengan gasket/seal dan silicone serta dipasang
sedemikian rupa sehingga kuat berkedudukan stabil, tidak mudah
berubah-ubah bentuk pada semua arah. Bentuk dan ukuran rangka
harus sesuai dengan gambar.

Pengerjaan dan Pemasangan


Rangka aluminium dipasang secara sempurna. Pemasangan rangka
alumunium ke dinding, lantai, beton atau plafond harus dengan
angkur yang kuat.
Kaca yang boleh dipasang adalah kaca yang telah diseleksi dengan
baik, tidak ada bagian yang bergelombang, gompal ataupun retak
dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK.
Kaca harus diberi seal pengunci dari jenis yang cocok dengan
skoneng pada rangka aluminium sehingga terpasang kokoh, rapi
dan tidak bergetar.
Kontraktor harus menjaga rangka-rangka alluminium dan bidang-
bidang kaca yang sudah terpasang agar selalu bersih dari kotor-
kotor seperti air semen, cat, plesteran dan lain-lain serta
mengamankannya dari kemungkinan benturan.
Tidak diperkenankan memberi tanda-tanda (rambu) pada bidang
kaca dengan menggunakan kapur atau cat. Tanda-tanda harus
dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan
lem yang mudah dihilangkan/dibersihkan.

2.3.2 Pekerjaan Dinding/Partisi Gypsum


Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup material dan cara pemasangan
partisi gypsum tunggal 2 sisi (Standar) dan partisi gypsum rangkap 2
sisi (Tahan Api).
Standard/Referensi
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai dengan standar umum yang
berlaku serta refernsi berikut ini :
PUBI
NI-3
Sistem pemasangan rekomendasi pabrik
Referensi tes : N-TDC-04-FRS-010-P, CSIRO TR 376 (L), CSIRO SI
1453 dan CSIRO Opinion : FCO - 1360

Bahan/Material
Partisi Gypsum Standard
Rangka
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
59
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Rangka Stud adalah type roll-formed dari bahan hot-dipped


galvanized steel, lebar 45mm, tebal 0,55mm berbentuk profil C
jenis non-load bearing
Rangka Track atas/bawah type roll-formed dari bahan hot-dipped
galvanized steel, lebar 45mm, tebal 0,55mm berbentuk profil U
dengan sudut flens 8 yang berfungsi untuk memegang rangka stud
pada lantai dan plafond.
Board
Board terbuat dari bahan gypsum yang kedua sisi permukaannya
dilapisi karton tipis dan kuat jenis Standard Optimum, ukuran
1200x2400mm2 tebal board 12mm. Skrup yang digunakan untuk
pemasangan board pada rangka sesuai dengan rekomendasi pabrik.

3. PRODUK

Bahan dan peralatan yang dipakai harus yang terbaik dan memenuhi
spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain
yang setaraf dengan yang dispesifikasikan ke Direksi/MK/Konsultan
Perencana. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi
dan tertulis dari Direksi/MK.

Produk, bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

Material Lokasi Merk Type Ukuran


-------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Beton Ringan Heabel/Celcon
2. Batu Tela Lokal
3. Gypsum Partisi Jaya Board 12 mm
,Double,
rangka 75 mm
metal furing
4. Sound proofing Rock Wool

3. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


3.1 Pekerjaan Pintu

Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup seluruh pekerjaan:
Pintu Double Multipleks dengan Kusen aluminium pada umumnya
dalam proyek ini
Pintu Frameless

Standard/Referensi
Desain, material, alat sambungan, pelaksanaan pekerjaan,
pengawetan serta persyaratan perkuatan jika tidak ditentukan lain
dalam persyaratan teknis ini serta gambar, harus didasarkan pada
standar/referensi berikut ini :
NI 3
NI 5
PUBI
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
60
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Bahan/Material:

a. Pintu Double Multipleks dengan Kusen Aluminium


Kusen aluminium
Kusen Aluminium berukuran 4 produksi Surabaya
Warna silver setara.

Multipleks
Multipleks yang baik berasal dari material kayu lapis yang seratnya
halus, tidak melendut, dengan ketebalan sesuai dengan spesifikasi
yang disebutkan pada gambar.

Alat sambung dan Alat Pasang


Untuk kusen aluminium alat sambung memakai paku skrup yang
sesuai persetujuan oleh konsultan pengawas.
Paku untuk pintu multipleks harus dari jenis dan ukuran yang
sesuai dengan penggunaannya dari bahan galvanized atau paku
khusus lainnya sesuai persetujuan Konsultan pengawas/MK
Plat/batang besi untuk sambungan adalah dari baja karbon (sesuai
dengan ASTM A-36)
Mur dan baut yang dipergunakan harus dari jenis yang umum
dipasaran.
Alat sambung khusus dapat dipergunakan sejauh sesuai dengan NI-
5 dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK.
Lem perekat pelapis plywood, tripleks, formika, aluminium,
stainless steel harus dari jenis lem serba guna, tahan air , merk
Rakol, Aica Aibon atau yang sejenis.

Anti Rayap dan pengawetan kayu


Seluruh bahan kayu yang dipakai permanen untuk bangunan harus
diberi perlindungan terhadap serangan rayap dengan memberi
lapisan / menyemprot seluruh lapisan kayu dengan bahan kimia
anti rayap Termiban 400 EEC atau bahan lain yang mempunyai
klualitas dan jenis yang sama.
Untuk kayu yang dicat dengan cat selain jenis transparan (open
pore), harus diawetkan terhadap pengaruh cuaca dengan meni
merk Kembang atau yang sejenis.

Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Permukaan kayu harus diserut halus utuk menghilangkan serabut
kayu, meratakan ukuran kayu, membentuk sudut tepi/siku dan
sebagainya.
Pekerjaan anti rayap harus dilaksanakan sterlah pemotongan
rangka kayu selesai, sebelum difabrikasi/distel. Pelaksanaananti
rayap harus sesuai dengan cara pelaksanaan yang
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
61
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

direkomendasikan oleh pabrik dan harus diawasi sepenuhnya oleh


Konsultan Pengawas/MK.
Hal yang sama harus dilakukan untuk pekerjaan pengawetan kayu
dengan meni. Pekerjaan meni harus dilaksanakan dengan kuas,
sehingga seluruh permukaan terlapisi secara merata, warna asli
kayudan pori-pori tidak terlihat.
Rangka dan struktur kayu harus dipasang pada tempatnya dengan
kedudukan yang kokoh, rata, lot atau sesuai dengan posisi
pemasangan yang ditunjukkan dalam gambar.
Pekerjaan akhir harus rapi, seluruh sambungan harus rapat, rata
dan kokoh.
Untuk pekerjaan lapisan penutup, apabila digunakan lem, bahan
lem harus dioleskan pada kedua bidang yang akan disatukan dan
harus diratakan pada seluruh permukaan. Bidang permukaan yang
akan difinishing harus dibersihkan dari semua lem yang menempel
sebelum mengering.
Apabila digunakan paku, bidang pukulan paku harus dipersempit
sehingga hasil akhir menjadi rapi.
Tiap rangka kayu yang berhubungan dengan dinding harus difischer
kemudian finishinnya dirapikan.
Setiap kotoran yang timbul pada pekerjaan ini harus dibersihkan
dan hal-hal yang mengurangi keindahan harus dirapikan.

b. Pintu Frameless
Kaca yang dipakai adalah untuk daun pintu kaca frameless adalah
kaca jernih/bening sesuai ketentuan yang tercantum di dalam
gambar rencana, tipe Temperred glass tebal 12mm

3.2 Pekerjaan Jendela Kaca Frame Aluminium

Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
partisi kaca rangka alluminium, rangka dan pintu / jendela
alluminium. Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah:
- Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kunci dan engsel.

Standard/Referensi
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai dengan standar umum yang
berlaku serta referensi berikut ini :
PUBI
NI 3

Bahan/Material
Aluminium
Profil alluminum yang dipakai adalah produk dari Indal atau Alkan
atau produk lain yang setara dan disetujui, mempunyai finishing
permukaan Powder Coating jenis analog dengan ketebalan 18
micron.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
62
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Kaca
Kaca yang dipakai adalah untuk curtain wall adalah sesuai
ketentuan yang tercantum di dalam gambar rencana, tipe Panasap
tebal 8 mm dari merk AsahiMas atau merk lain yang setaraf yang
disetujui.
Kaca yang dipakai untuk jendela frameless adalah kaca sesuai
ketentuan yang tercantum di dalam gambar rencana, tipe Panasap
tebal 8mm dari merk AsahiMas atau merk lain yang setaraf yang
disetujui.
Bahan-bahan lain seperti paku sekrup, karet penjepit (seal),
bahan pengisi (sealant) dan bahan-bahan lain harus yang
direkomendasi dari pabriknya dan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas/MK.

Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan

Ketentuan Umum
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dan
berpengalaman di dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Kontraktor ini harus menyediakan peralatan kerja yang cukup,
memadai dan sesuai untuk pelaksanaan pekerjaan khusus
alluminum ini. Peralatan tersebut antara lain tapi tidak terbatas
hanya pada mesin potong, mesin bor, mesin gurinda dan lain lain
peralatan yang diperlukan guna fabrikasi dan pernasangannya.
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengajukan terlebih
dahulu shop drawing yang menunjukkan detail, type dan sistim
pemasangan serta komponen-komponen yang diperlukan, dibuat
berdasarkan gambar rancangan yang ada serta kondisi lokasi
pemasangan. Contoh-2 bahan profil aluminium, panil pengisi serta
semua perlengkapan (accessories) harus diajukan untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana.

Pelaksanaan
Sebelum mulai pelaksanaan, Kontraktor harus melihat dan
melakukan pemeriksaan ukuran dari lokasi pemasangan guna
penyesuaian fabrikasi komponen yang akan dipasang,
Pelaksanaan/proses fabrikasi dapat dilakukan di pabrik atau di
lapangan. Fabrikasi bahan aluminium harus menggunakan
peralatan masinal, seperti mesin potong, mesin punch, mesin bor
dan lain sebagainya.
Pengeboran atau pembuatan lubang dan pemotongan harus rapi
dan tepat ukuran sesuai dengan peralatan yang akan dipasang
(seperti kunci, engsel dll.) maupun ukuran komponen yang
ditentukan di dalam gambar rencana.
Hasil fabrikasi harus berupa komponen yang berbentuk dan
berukuran tepat serta sesuai untuk dipasang pada tempat
kedudukannya, dengan toleransi setelah dia-dakan penyesuaian
dengan keadaan lapangan adalah sebagai berikut:
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
63
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

- Untuk tinggi dan lebar maksimal 1 mm


- Untuk diagonal maksimal 2 mm.
Pemasangan rangka alumunium ke bangunan harus dengan angkur
yang kuat Antara tembok / kolom / beton dan rangka alumunium
harus diisi dengan "Seal" elastis jenis Poly-Sulfida dengan
persyaratan penggunaan dari pabrik (setara ABC) terutama untuk
jendela-jendela luar.
Pemasangan kaca-kaca pada kosen alumunium harus menggunakan
"seal" yang berupa alur karet.
Sambungan vertical/horizontal, sudut dan silang, serta kombinasi
profil-profil alumunium harus dipasang sempurna dengan
menggunakan peralatan bantu pelat atau paku sekrup sistim
tersembunyi.
Pemasangan seal harus menjamin bahwa tidak akan terjadi
kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan maupun udara luar.
Pelaksana Pekerjaan harus menjaga kosen kosen alluminium dan
bidang-bidang kaca yang sudah terpasang bersih dari kotor-kotor
seperti air semen, cat, plesteran dan lain-lain serta
mengamankannya dari kemungkinan benturan.
Pemasangan jendela kaca frameless perlu disiapkan dudukan
berupa besi U sesuai ketebalan kaca, yang ditanam di dinding.
Siapkan karet yang dipasang sebagai antara pertemuan kaca
dengan dudukan besi U.Sealant diisikan sebagai penutup dan
pengikat.

3.3. Pekerjaan Dinding Aluminium Compisite Panel ( ACP )

Lingkup Pekerjaan
Uraian pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan rangka hollow
untuk dudukan panel composite dan pemasangannya.

Bahan / Material
- Sebelum memulai pekerjaan ini, Kontraktor harus rnenyerahkan
kepada Konsultan Pengawas, contoh dan katalog dari produk yang
telah disetujui oleh Konsultan Perencana.
- Pemasangan rangka holo ke bangunan harus dengan angkur yang
kuat Antara tembok / kolom / beton dan harus diisi dengan
"Seal" elastis jenis Poly-Sulfida dengan persyaratan penggunaan
dari pabrik (setara ABC) terutama untuk jendela-jendela luar.

3.4 Pekerjaan Alat Penggantung Dan Pengunci

Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
pemasangan kunci dan engsel pada pintu dan jendela dari kayu
maupun aluminium.

Bahan/Material
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
64
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Sebelum memulai pekerjaan ini, Kontraktor harus rnenyerahkan


kepada Konsultan Pengawas, contoh dan katalog dari produk yang
telah disetujui oleh Konsultan Perencana.
Kunci lengkap dengan handel/pegangan, adalah dari produk/merk
SES dengan handel dari bahan satin aluminium atau merk lain yang
setaraf dan disetujui. Satu set kunci harus dilengkapi dengan 3
buah anak kunci. Master Key mutlak diadakan untuk pekerjaan ini.
Engsel dari bahan yang sama dengan kunci, ukuran 10 cm dari
merk SES atau merk lain yang setaraf yang disetujui.
Perlengkapan lain untuk pintu/jendela dipakai dari merk yang
sama dengan merk kunci yang dipakai, atau merk lain yang setaraf
yang disetujui.

Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus memberikan contoh
pemasangan yang benar untuk disetujui pelaksanaan
pemasangannya oleh Konsultan Pengawas. Teknik dan tata-cara
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
Engsel untuk daun pintu dipasang 3 buah per daunnya, dan 2 buah
untuk daun jendela.
Hasil pemasangan kunci serta perlatan engsel harus sesuai dengan
ketentuan pemasangan yang dikeluarkan oleh pabriknya, lengkap
peralatannya, kuat dan tepat penempatannya, serta dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Pemasangan Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari
sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih dan 32
cm (as) dari permukaan lantai keatas.
Penarik pintu (door pull) dipasang 100 cm (as) dari permukaan
lantai setempat
Seluruh mekanisme perangkap pengunci ini harus bekerja dengan
baik. Dicoba dengan penguncian secara kasar dan halus.
Pemasangan Back plate dan Lock case harus rata (tenggelam)
didalam panil pintu. Kunci harus terpasang kuat pada rangka daun
pintu/jendela,
Setelah kunci tepasang, noda-noda bekas cat atau teak-oil yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama
sekali.

4. PRODUK

Bahan dan peralatan yang dipakai harus yang terbaik dan memenuhi
spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain
yang setaraf dengan yang dispesifikasikan ke Direksi/MK/Konsultan
Perencana. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi
dan tertulis dari Direksi/MK.

Produk, bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


65
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Material Lokasi Merk Type Ukuran


--------------------------------------------------------------------------------------------
1. Alumunium Frame YKK/Alexindo
2. Kaca pintu utama asahimas clear temperlite 12 mm
Pintu ruangan:LHSR
3. Door accessories Dekkson J 058 SSS

4. PEKERJAAN PLAFOND

Lingkup Pekerjaan
Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya
pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat
hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini. Sebelum
dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang
terletak diatas langit-langit harus sudah terpasang.
Disiplin lain yang termasuk disini antara lain :
- Elektrikal
- Air Condition
- Sound system/Telpon
- Fire alrm/fire derektor/sprinkler
- Exhaust
- Perlengkapan instaiasi lain yang diperlukan.
Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam
gambar rencana plafond, harus diteliti terlebih dahulu pada gam
bar-gambar instalasi yang lain (Sipil, Elektrikai, Plumbing, Sound
System dan lain-lain).
Pada beberpa tempat tertentu harus dibuat manhole/ access
panel ukuran (60x60)cm di plafon yang bisa dibuka, diberi engsel
tanpa merusak panel disekelilingnya, untuk keperluan
perneriksaan pekerjaan M&E.Posisinya diatur berada pada posisi
indoor unit ac split duct.
Penetapan manhole harus minta persetujuan Arsitek/Pengawas.

Bahan/Material
Lembaran GYPSUM
Lembaran gypsum dari produk yang setara Jaya board, dengan
ketebalan dan ukuran sesuai gambar rencana, lengkap dengan
paku-paku sekrup untuk pemasangannya.
Rangka / penggantung;
Besi hollow galvanize dengan ukuran sesuai detail dalam gambar.
Pemasangan :
a. Persiapan
Sebelum pemasangan lembaran penutup langit-langit
dilaksanakan, hasil pasangan rangka langit-langit harus
diperiksa dengan seksama dalam hal pola, ukuran, jarak
pasangan, kekuatan, kerataan, kedataran dan kerapian
pasangan, agar mernenuhi syarat kebutuhan pemasangan
lembaran penutup langit-langit yang rata, datar dan kuat.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


66
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

b. Lembaran gypsum dipasang dengan menggunakan paku


sekrup yang merupakan kelengkapan dari pabriknya.
Penggunaan paku biasa sama sekali tidak diperbolehkan.
Lembaran gypsum harus dipasang melintang berlawanan arah
pada rangka hollow galvanize

- Kalsiboard
Rangka / penggantung;
Besi hollow galvanize dengan ukuran sesuai detail dalam gambar.
Pemasangan :
a. Persiapan
Sebelum pemasangan lembaran penutup langit-langit
dilaksanakan, hasil pasangan rangka langit-langit harus
diperiksa dengan seksama dalam hal pola, ukuran, jarak
pasangan, kekuatan, kerataan, kedataran dan kerapian
pasangan, agar mernenuhi syarat kebutuhan pemasangan
lembaran penutup langit-langit yang rata, datar dan kuat.
b. Kalsiboard dipasang dengan menggunakan paku sekrup
yang merupakan kelengkapan dari pabriknya. Penggunaan paku
biasa sama sekali tidak diperbolehkan.
Lembaran Kalsiboard harus dipasang melintang berlawanan
arah pada rangka hollow galvanize

5. PEKERJAAN RAILING

Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
railing dari bahan besi.

Bahan/Material
Besi pipa 2 yang digunakan untuk railing dari jenis Galvanized
Welded Steel Pipe dari kelas Medium dengan ketebalan 3,6mm.
Besi pipa persegi yang digunakan untuk railing dari jenis Square
Tube 30x30mm dengan ketebalan 1,0mm & Square Tube
40x40mm dengan ketebalan 1,2mm.
Besi Round Bar 12mm yang digunakan untuk railing standard SII-
0136-1980, ukuran penuh.
Komponen/peralatan/fitting harus dari bahan yang sama dan
sesuai untuk keperluan penyambungan atau keperluan
pemasangan lainnya.
Finishing permukaan besi adalah cat anti karat Zinchromate
dengan lapisan terakhir cat syntetic emulsion.

Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Umum
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus
mempekerjakan tenaga kerja yang ahli didalam pelaksanaan
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
67
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

pekerjaan besi tempa, yang cukup berpengalaman di dalam


pelaksanaan pekerjaan semacam. Untuk itu bukti-bukti yang
menyangkut keahliannya harus ditunjukkan kepada Konsultan
Pengawas guna persetujuannya.
Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus membuat shop drawing
dan menyerahkan kepada Konsultan Pengawas guna pemeriksaan
dan persetujuan pelaksanaannya. Gambar bengkel (shop-drawing)
yang terinci harus dibuat oleh Kontraktor secara teliti. Kontraktor
bertanggung jawab atas semua ukuran-ukuran yang dicantumkan
di dalam shop drawing. Shop-drawing harus memberikan informasi
yang jelas tentang bagian-bagian struktur, termasuk lokasi, type
dan ukuran profil.

Pelaksanaan
Fabrikasi dapat dilakukan di bengkel kerja di lapangan atau di
bengkel kerja luar dan dilakukan berdasarkan gambar bengkel
(Shop Drawing) yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Peralatan untuk fabrikasi harus sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat dilaksanakannya
pekerjaan fabrikasi sebagaimana mestinya.
Pemotongan dan pelubangan harus menggunakan peralatan yang
sesuai dan memadai agar dicapai hasil yang rapi dan sesuai dengan
kaidah teknis yang umum berlaku.
Penggunaan arus listrik untuk pengelasan harus disesuaikan
dengan aturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat elektroda
yang bersangkutan. Prosedur pengelasan mengikuti standard AWS
(American Welding Society). Tebal las minimum 0,7 kali tebal
pelat/profil yang disambung dan harus penuh, kecuali bila
ditentukan lain dalam gambar.
Kerak las harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat.
Penghalusan bekas-bekas pengelasan menggunakan gerinda hingga
halus dan masif permukaannya serta membentuk permukaan
sesuai ketentuan perencanaannya.
Komponen yang telah selesai difabrikasi, dipasang/disetel pada
tempat kedudukkannya menurut gambar rencana dan gambar
bengkel (shop drawing).

6. PEKERJAAN PENGECATAN

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud adalah


Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu serta menyediakan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
pekerjaan pengecatan ,sesuai yang dinyatakan dalam gambar.
Termasuk dalam Pekerjaan ini adalah :
- Pengecatan dinding
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
68
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

- Pengecatan langit-langit
- Pengecatan listplank
Kusen maupun daun pintu difinishing cat duco.

Kualifikasi Kontraktor
Pekerjaan pengecatan ini harus dilaksanakan oleh ahli yang telah
berpengalaman, serta direkomendir oleh pabrik pembuat bahan cat
yang dipakai dalam pekerjaan ini. Pelaksanaan pengecatan harus
diiakukan menurut prosedur dan ketentuan dari pabriknya, serta
dibawah pengawasan tenaga ahli dari pabrik pembuat cat yang
bersangkutan, derni tercapainya hasil pekerjaan yang memuaskan
sesuai dengan ketentuan dari pabriknya.

Garansi
Hasil pelaksanaan pekerjaan ini harus mendapat garansi/jaminan dari
pabriknya, berlaku selama 5(lima) tahun terhitung dari saat
pemakaian gedung. Jaminan tersebut berlaku untuk keadaan:
Menjamurnya bidang cat.
Terkelupasnya lapisan cat.
Lunturnya warna asli.
Jaminan tersebut harus berupa Surat Jaminan/Garansi yang dibuat
dari pabriknya. Segala penyimpangan dan kerusakan yang diakibatkan
oleh kesalahan pemakaian bahan dan tata-cara pelaksanaan,
perbaikan dan penggantiannya menjadi beban Kontraktor
sepenuhnya.

Syarat Pelaksanaan
a. Segera sebelum pelaksanaan pengecatan, Kontraktor
diminta untuk menyerahkan contoh, katalog dan data-
teknis/petunjuk pemakaian dari bahan Cat yang akan
dipakai, guna penentuan wama serta persetujuan
pemakaiannya
b. Sebelum dimulai pekerjaan ini seluruh pemukaan bidang-bidang
yang akan menerima pengecatan harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran debu dan benda-benda asing yang melekat pada
bidang permukaannya.
c. Kontraktor harus meneliti bidang-bidang tersebut dan
menyempurnakannya sehingga dinyatakan siap untuk dicat oleh
Pengawas / Arsitek
d. Setiap pengecatan yang akan dilakukan harus mendapat
persetujuan dari Arsitek/Pengawas dan sesuai ketentuan pabrik.
e. Semua bahan cat yang dikirim ke lapangan pekerjaan harus
berada dalam kemasan / kaleng yang tertutup rapat dan
mempunyai etiket yang jelas.
f. Bahan lain yang diperlukan pengecatan guna kelengkapan
pelaksanaan pekerjaan seperti dempul dan lain-lain bahan
harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik bahan cat yang
dipakai.
Bahan/Material
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
69
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

a. Interior
Cat yang dipakai adalah mowilex Wall Coating
Syarat Substrat Baru :
Kualitas beton dasar (rabat beton) minimum K250
Beton kering dengan umur minimal 28 hari dengan kadar
kelembaban beton 5%

Tahapan Kerja:
1. Surface Preparation
Pembersihan area yang akan dicoating mowilex dari kotoran
dan debu dengan menggunakan alat: sapu,kape,grinding
machine,planer concrete dan vacuum cleaner
2. Primer Coat
Dinding yang sudah bersih & kering diaplikasikan mowilex
primer Polyfloor PFP-261 White 1x layer
Ratio: A:B=9:1 (by weight) + thinner mowilex max.20%
Aplikasi: Setelah dicampur,roll dengan konsumsi bahan
8m2/kg, dengan ketebalan 50 micron.
Umur campuran :6 jam
Waktu pengeringan :16 jam
Alat yang digunakan : karet squeegee,roll mohair,kuas&mixer
machine
3. Primer Coat
Untuk menutup lubang-lubang kecil digunakan material
setara Polyfloor PFP-211 Grey dari Propan +talk.
Ratio: A:B=4:1 (by weight) + thinner mowilex +talk (200%)
diaduk sampai menjadi seperti plamir.
Cara aplikasi: Pasta/dempul mowilex diaplikasi dengan kape
untuk mengisi lubang2 (untuk lubang yang cukup besar
pendempulan bisa dilakukan 2-3x hingga tertutup
rata).Setelah dempul kering (overnight), amplas
permukaannya hingga halus
Umur campuran; 30 menit, pengeringan: 16 jam,konsumsi
bahan 4m2/kg
Alat-alat yang digunakan: karet,squeegee,kape&mixer
machine
Setelah kering, diratakan dengan sanding machine,
bersihkan dari debu.
4. Finish Coat
Sebagai tahapan akhir yang berfungsi untuk proteksi dan
dekoratif,digunakan produk setara Multipox MX-94 Color
dari Propan.Produk untuk finishing coat harus memiliki self
leveling yang baik.Aplikasi top coat ini sebanyak 2x lapis.
Ratio: A:B=4:1(by weight)+thinner mowilex max.20%
Cara aplikasi:campuran diroll pada substrat dengan roll
mohair bulu pendek. Ulangi sekali lagi setelah lapisan
pertama kering (16 jam)
Konsumsi bahan: 3,85m2/kg, ketebalan 150 micron
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
70
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Umur campuran: 2 jam, pengeringan :16 jam (full cure=7


hari)
b. Eksterior
Cat yang dipakai adalah dari produk yang setara Mowilex, type
weathershield untuk exterior, atau dari produk lain yang disetujui
Arsitek.
c. Cat Listplank
Listplank plat besi dicat menggunakan cat anti karat dan cat besi
d. Finishing Pintu dan Kusen
Pintu-pintu dan kusen difinishing dengan cat duco, warna
disesuaikan keterangan pada gambar.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


71
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

VI. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

1. KETENTUAN UMUM

1.1. Peraturan Pemasangan

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan


sebagai berikut :

1. PUIL dan PUIPP.


2. AVE,
3. ASHRAE, ARI ASTM, ASME, dan SMACNA,
4. National Fire Protection Association ( NFPA),
5. Petunjuk dari Pabrik Pembuatan Peralatan.
6. Fire Office Comitte (FOC).
7. Pedoman Plumbing Indonesia 1979.
8. National Plumbing Code.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.
05/MEN/1982.
10. Peraturan setempat yang berlaku.
11. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang,
seperti PLN, Dinas Pemadam Kebakaran, PDAM, Depnaker, dll.

Pekerjaan instalasi ini harus dikerjakan oleh perusahaan yang memiliki Surat
Ijin Pemasangan Instalasi Tata Udara dari instansi yang berwenang dan telah
biasa mengerjakannya. Suatu daftar referensi pemasangan harus dilampirkan
dalam surat penawaran.

1.2. Gambar Rencana

1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu


kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan ukuran alat, persyaratan dan konstruksi/kondisi dari
bangunan yang ada.
3. Gambar-gambar Arsitek, Struktur/Sipil, Interior maupun M&E lainnya harus
dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan.

1.3. Koordinasi

1. Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor


instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan baik,
lancar dan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
2. Harus ada koordinasi yang baik, agar instalasi yang satu tidak menghalang
kemajuan instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi yang lain, maka semua akibatnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


73
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

1.4. Pelaksanaan Pemasangan


1. Sebelum pelaksanaan instalasi ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan
gambar kerja dan detailnya (shop drawing) kepada Direksi/MK dalam
rangkap 4 (empat) untuk disetujui. Yang dimaksud gambar kerja disini
adalah gambar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan, lengkap dengan
dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan yang lainnya, jarak
terhadap dinding/ lantai, langit-langit, dimensi peralatan yang dipakai.
Pengawas berhak menolak gambar kerja yang tidak memenuhi ketentuan
tersebut diatas.
2. Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang, termasuk menghitung ulang static
pressure dari system duct sesuai gambar kerja untuk disesuaikan dengan
kemampuan FCU yang dipilih. Apabila ada sesuatu yang meragukan,
Kontraktor harus segera menghubungi/ berkonsultasi dengan Direksi/MK.
3. Untuk peralatan tertentu (antara lain seperti Condensing Split Unit,
Evaporator Blower Split Unit, Single Packaged/Window Unit, Fan, dll), ada
asumsi yang diambil Konsultan Perencana dalam menentukan ukuran /
performancenya
Asumsi-asumsi ini harus diganti oleh Kontraktor sesuai keadaan sebenarnya
dari peralatan yang dipilih maupun harus disesuaikan dengan kondisi
lapangan. Untuk itu kontraktor wajib menghitung kembali performance
dari peralatan tersebut dan memintakan persetujuan Direksi/MK/Konsultan
Perencana sebelum dilakukan pemesanan.

1.5. Persetujuan Material, Peralatan dan Dokumen yang Diserahkan


1. Umum
Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima SPK, dan sebelum
memulai pekerjaan instalasi peralatan ataupun material, Kontraktor harus
menyerahkan Shop Drawing, daftar peralatan dan bahan yang akan
digunakan pada proyek ini untuk disetujui oleh Direksi/MK/Konsultan
Perencana.
Direksi/MK/Konsultan Perencana tidak bertanggung jawab atas contoh
bahan yang akan pakai dan semua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengambilan contoh/dokumen ini.
2. Shop Drawings
Kontraktor harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan
potongan yang diperlukan untuk diperiksa dan disetujui.
Dengan mengajukan gambar-gambar kerja ini berarti kontraktor sudah
mempelajari keadaan setempat/lapangan, gambar-gambar Struktur/Sipil,
Arsitek, Interior, maupun gambar-gambar instalasi M & E lainnya.
3. Daftar Peralatan dan Bahan
Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan digunakan
pada proyek ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan
Direksi/MK/Konsultan Perencana dengan dilampiri brosur-brosur yang
lengkap dengan data-data teknis, performance dari peralatan.
Khusus untuk mesin AC Split System yang diajukan oleh kontraktor harus
sudah memperhatikan dengan sungguh-sungguh jauhnya jarak dan beda
ketinggian antara Condensing Unit dan Evaporator Blower Unit. Jarak dan
beda ketinggian ini harus masih dalam batas toleransi dan rekomendasi
pabriknya serta nantinya tidak boleh ada claim untuk hal ini dari
kontraktor. Jaminan dari pabriknya harus disertakan. Daftar peralatan dan
bahan yang diajukan harus memenuhi/sesuai dengan spesifikasi teknik.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


74
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

4. Seleksi Data
Untuk persetujuan bahan dan peralatan, kontraktor harus melengkapi
dengan seleksi data skedul peralatan, titik kerja dan menyerahkan dalam
rangkap 4. Kontraktor harus menunjukkan dalam brosur unit yang dipilih
serta simbol unit dan memberi tanda dengan Stabilo Boss warna kuning.
Data-data pemilikan meliputi:

Manufacture Data
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi yang tercetak jelas
cukup detail sehubungan dengan pemenuhan spesifikasi.
Performace Data
Quality_Assurance
data - data kemampuan dari unit yang terbaca dari suatu tabel atau
kurva yang meliputi informasi yang diperlukan dalam menyeleksi
peralatan-peralatan lain yang ada kaitannya dengan unit tersebut.

Suatu pembuktian dari pabrik atau supplier setempat terhadap kualitas dan
unit berupa produk dari unit ini sudah diproduksi beberapa tahun, telah
terpasang di beberapa lokasi dan telah beroperasi dalam jangka waktu
tertentu dengan baik. Juga jaminan terhadap jarak dan beda ketinggian
Condensing Unit dan Evaporator Unit.

2. PERALATAN DAN BAHAN

2.1 Umum
Semua peralatan dari bahan maupun komponennya harus baru dan
sesuai dengan brosur yang dipublikasikan dan sesuai dengan spesifikasi
sebagai yang diuraikan maupun pada gambar-gambar rencana dan
merupakan produk yang masih beredar dan masih diproduksi secara
teratur.

2.2 Peralatan dan Bahan Sejenis


Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya sama
harus diproduksi pabrik (merek) sehingga memberikan kemungkinan
saling dapat dipertukarkan.

2.3 Penggantian Peralatan dan Bahan


Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender harus sudah
memenuhi spesifikasi walaupun dalam pengajuan saat tender
kemungkinan ada peralatan dan bahan memenuhi spesifikasi, tetapi
tetap harus dipenuhi sesuai dengan spesifikasi bila ditunjuk sebagai
Kontraktor Pelaksana Pekerjaan. Untuk peralatan dan bahan yang
memenuhi spesifikasi, karena sesuatu hal yang tidak bisa dihindari
terpaksa harus maka sebagai penggantinya harus dari jenis seteraf atau
lebih baik (equla or better quality) yang disetujui.
Bila pihak Direksi/MK/Konsultan Perencana membuktikan bahwa
penggantinya itu betul setaraf atau lebih baik, maka biaya yang
menyangkut pembuktian tersebut harus ditanggung oleh kontraktor.
2.04.0. As_Built Drawing (Gambar Instalasi Terpasang) :
Kontraktor harus menyerahkan 1 (satu) set as built drawings berupa
gambar transparan (kalkir) dan 4 set gambar cetak birunya. Gambar as
built drawing ini lengkap untuk seluruh instalasi terpasang pada proyek
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
75
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

ini, berikut gambar-gambar detail dan gambar potongan. As built ini


harus menunjukkan lokasi dan posisi yang tepat dan seluruh bagian-
bagian instalasi dengan referensi yang digunakan seperti kolom,
dinding, nama ruangan dan lain sebagainya.
Kontraktor harus menunjukkan pada satu set gambar A3 dari Gambar
Kontrak terhadap deviasi-deviasi, pengembangan dan revisi-revisi yang
terjadi semasa pelaksanaan,

Pada setiap gambar "as built", harus tercantum :


Nama Pemilik
Nama Konsultan Perencana
Nama Kosultan Pengawas/MK
Judul Gambar/dan bagian dari bangunan
Nama Kontraktor
Nomor Gambar
Nomor Lembar Gambar dan Jumlah Lembar Gambar
Tanggal
TandaTangan Penanggung Jawab Gambar

2.4. Penanggung Jawab Pelaksanaan


Kontraktor instalasi ini harus menempatkan seseorang penanggung
jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu
berada di lapangan, yang bertindak sebagai wakil dari Kontraktor dan
mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang
bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi yang akan
diberikan oleh pihak Direksi/MK/Konsultan Perencana.
Penanggung jawab tersebut di atas juga harus berada ditempat
pekerjaan pada saat diperlukan/ dikehendaki oleh pihak
Direksi/MK/Konsultan Perencana.

2.5 Laporan-Laporan

1. Laporan Harian dan Mingguan.


Kontraktor wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai :
Kegiatan fisik pada saat itu
Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secara lisan
maupun tertulis
Jumlah material yang masuk/ditolak
Jumlah tenaga kerja dan keahliannya
Keadaan cuaca
Pekerjaan tambah/kurang
Prestasi rencana dan yang terpasang
Laporan mingguan merupaksn ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditandatangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada
Direksi/MK untuk diketahui/disetujui.

2. Laporan Pengetesan.
Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi
Hasil pengetesan mesin/ peralatan
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
76
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Hasil pengetesan kabel.


Hasil pengetesan kapasitas, aliran, kecepatan, tekanan,
temperatur dan kelembaban udara dalam serta luar, kuat arus
dan tegangan listrik semua mesin, tekanan suction dan
discharge refrigerant, dll.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus
disaksikan oleh wakil pihak Direksi/MK/Konsultan Perencana.

2.6 Garansi
Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus digaransi selama
1 (satu) tahun terhitung semenjak tanggal penyerahan pertama. Khusus
untuk Kompressor AC Split Kecil harus diberi garansi selama 3 (tiga)
tahun.
Semenjak penyerahan pertama tersebut sampai masa garansi berakhir,
bila terjadi kerusakan atau kegagalan pekerjaan instalasi, kontraktor
wajib mengganti atau mamperbaiki kerusakan atas biaya sendiri.
Bila terdapat kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaiki atau
diganti, maka garansi tetap berlaku semenjak penggantian atau
perbaikan tersebut. Bila terjadi kerusakan pada peralatan-peralatan
utama (contoh, motor compressor terbakar), maka motor tersebut harus
diganti baru dan tidak boleh kabel/wiringnya digulung baru.

2.7 Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan


1. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama satu tahun
terhitung sejak tanggal penyerahan pertama.
2. Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini diwajibkan
memperbaiki dan melaksanakan bagian-bagian pekerjaan yang tidak
sempurna untuk yang belum atau yang sudah diperingatkan sebelumnya
tanpa adanya tambahan biaya.
3. Selama masa pemeliharaan ini seluruh instalasi yang telah selesai
dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
4. Kontraktor harus menyerahkan dokumen-dokumen lengkap pada saat
serah terima pekerjaan pertama berupa :
a. As built drawing (lihat butir 1.7.)
b. Brosur-brosur peralatan dan kontrol yang berisikan antara lain :
Brosur teknis (performance, curva)
Maintenance manual
Operation manual
Electrical wiring/kontrol
c. Nama-nama supplier peralatan dan kontrol yang terlibat dalam
proyek ini lengkap dengan nama, alamat dan nomor telepon.
d. Data test report setiap mesin/peralatan.
e. Sertifikat jaminan peralatan dan instalasi .
f. Spare part dan tools kit.

Semua point a s/d f harus dijilid dalam satu bundle dan diserahkan
sebanyak 3 (tiga) set.

2.8 Penambahan / Pengurangan /Perubahan Instalasi


1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
pihak Direksi/MK/Konsultan Perencana.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


77
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

2. Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan


yang ada kepada pihak Direksi/MK/Konsultan Perencana dalam rangkap
3 (tiga).
3. Penambahan, pengurangan, perubahan material dan lain-lainnya,
harus mendapat instruksi dari Direksi/MK/Konsultan Perencana secara
tertulis sebelum dilaksanakan. Dan pekerjaan
tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui oleh Direksi/MK
secara tertulis.

2.9 Ijin-Ijin
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta
seluruh biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2.10 Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran


1. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang diperlukan
dalam pelaksanaan instalasi ini, harus dikembalikan ke kondisi semula
dan menjadi lingkup pekerjaan instalasi ini.
2. Pembobokan/pengelasan/pengeboran tersebut diatas, baru dapat
dilaksanakan apabila sudah ada persetujuan dari Direksi/MK secara
tertulis.

2.11. Pemeriksaan Rutin dan Khusus


1. Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Kontraktor instalasi secara periodik, dan minimum 1 (satu) kali setiap
minggu.
2. Pemeriksaan khusus dalam waktu pemeliharaan harus dilaksanakan
oleh Kontraktor instalasi ini, apabila ada permintaan dari Direksi/MK
dan atau bila ada gangguan instalasi ini.
3. Teknisi pelaksana pekerjaan ini harus sudah tiba di lapangan bila ada
kerusakan dalam waktu 1 x 24 jam sejak waktu dipanggil. Bila tidak,
maka perbaikan dapat diberikan kepada orang lain dengan beban biaya
ditanggung oleh Kontraktor

2.12 Pekerjaan Instalasi Listrik


1. Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk pekerjaan ini adalah sistem
instalasi listrik secara lengkap sehingga instalasi ini dapat berjalan
dengan baik dan aman, sehingga pada waktu Serah Terima Pertama
instalasi tersebut harus sudah dapat dipergunakan oleh Pemilik.
2. Seluruh peralatan yang direncanakan dalam instalasi ini adalah untuk
bekerja pada frekwensi 50 Hz 2 Hz dan tegangan 220 Volt 10%
satu phasa dan tegangan 380 Volt 10% tiga phasa.

3. PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN DAN INSTALASI

3.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan


Instalasi Tata Udara (Air Conditioning), Ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation)
secara lengkap termasuk semua perlengkapan, dan sarana penunjangnya, sehingga
diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan
siap untuk dipergunakan.
Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besarnya adalah sebagai berikut:

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


78
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Pengadaan dan pemasangan semua peralatan air conditioning seperti : Air


Cooled Split Unit, Fresh Air/Exhaust Fan, Thermostat, Kontrol, dll.
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi ducting supply, return,
intake dan exhaust.
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pemipaan gas Refrigerant Freon,
pipa air kondensasi/ drain, dll.
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi kontrol dan remote untuk split
system unit, fan, thermostat, dll.
Pengadaan dan pemasangan sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti kabel
dan panel AC.
Pelaksanakan pekerjaan Testing Adjusting dan Balancing dari semua instalasi
yang. terpasang, sehingga instalasi bekerja dengan sempurna sesuai
dengan dasar perencanaannya.
Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan untuk
instalasi ini seperti yang tercantum dan diuraikan dalam dokumen ini.
Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh
pekerjaan instalasi ini.
Mendidik petugas yang ditunjuk oleh Pemilik mengenai cara-cara menjalankan
dan memelihara instalasi ini, sehingga petugas tersebut betul-betul dapat
menjalankan dan memelihara instalasi dengan benar.
Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan
memelihara, serta data teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa
pemeliharaan.
Memberikan garansi terhadap semua mesin/peralatan yang terpasang.
Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini
beserta addendumnya.

4. AIR COOLED SPLIT SYSTEM

Jenis AC Split System yang terpasang dapat dari jenis dinding/ wall, cassette,
concealed, ataupun dapat dilihat dari gambar instalasinya dan Daftar Peralatan
.

4.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan Split
Unit Air Cooled System ini yang terdiri dari Indoor Unit dan Outdoor Unit
berikut pemipaan refrigerant dari kedua unit tersebut. Kapasitas masing-
masing unit seperti tertera pada gambar rencana dan Daftar Peralatan
yang melingkupi dokumen ini.

4.2. Umum
Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi. Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap type
dan kemampuan unit (performance) dapat dilihat pada lembar gambar
Daftar Peralatan atau data sheet yang menyertai dokumen ini.

4.3. Spesifikasi Teknis


a. Refrigrant
Unit memakai gas Refrigerant R 407C , kontraktor tidak disarankan untuk
menawarkan produk yang masih menggunakan FREON R22 atau R12.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
79
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Kapasitas unit berdasarkan pada:


Udara luar pendingin kondensor 35-C.
Temperatur ruang ( 25 2 )C;(6010)%RH.

b. Outdoor Unit
Kompressor dari jenis reciprocating, rotary, screw atau scroll dan
serviceable semi atau hermetically seaded. Masing-rnasing kompressor
dilengkapi dengan "spring vibration isolators", crankcase, automatic
reversible oil pump, crankcase heter untuk pengaturan kelarutan minyak
selama shut down.
Casing dari outdoor unit harus wheater proof, galvanized steel yang
difinish memakai baked enamel paint atau marine paint yang tahan udara
laut.
Semua pipa suction dan mungkin juga discharge hendaknya diisolasi dengan
"closed circular polyethylene insulation" atau lainnya yang sesuai dengan
rekomendasi pabriknya. Masing-masing unit dilengkapi dengan factory
wired panel control terhadap overload, over voltage, under voltage, timer
dan pembatas arus.
Control pengaman terdiri atas low pressure switch, high pressure switch,
oil pressure safety switch, compressor motor protector dan heater control
relay.
Fan dari condensing unit dari jenis propeller dengan hubungan langsung
atau dengan tali dan dilengkapi dengan pengaman.

c. Indoor Unit.
Blower dari indoor unit type centrifugal forward curve dan digerakkan
langsung oleh motor atau memakai fan belt untuk duct connection type.
Refrifgerant liquid line dilengkapi dengan sight glass, moisture indicator,
refrigerant filter dryer dan thermostatic expansion valve.
Indoor unit mesin duct type harus dilengkapi pula dengan tambahan drain
pan dan pipa pembuangan kondensasi-yang dapat menampung air
kondensasi pada keadaan kondisi maksimumnya.
d. Peralatan Pengaturan
Suatu room thermostat jenis elektronik yang dilengkapi dengan switch
on/off, pengatur putaran fan, room temperature setting yang akan
mengoperasikan unit dengan baik. Thermostat harus yang bisa berbentuk
wireless remote untuk unit yang bukan Duct Type AC Split

5. FAN

5.1. Lingkup Pekerjaan

Pengadaan dan pemasangan peralatan kipas angin ventilasi (fan) untuk proyek
ini seperti ditunjukkan dalam gambar rencana dan daftar peralatan yang
melengkapi dokumen ini.

5.2. U m u m

Spesifikasi teknis yang diuraikan di bawah ini adalah sebagai kebutuhan dasar
yang harus diikuti. Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap type,
kemampuan (performace) peralatan, kelengkapan dan lainnya dapat dilihat
pada lembar gambar rencana "Daftar Peralatan" ataupun data sheet bila
dilampirkan.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
80
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku di


negara dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating
(performance) seperti AMCA standard 210 - 74 dari Amerika.
Semua fan blade harus sudah di balans statis dan dinamis dari pabriknya.
Sound pressure level harus dilengkapi dalam DB dengan Re - 10 E 12 watt
pada octave band mid frequencies 60 - 4.000 Hz.
Dasarnya sernua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam
operasinya (max. 60 dB), dan dalam batas-batas yang normal. Bilamana
ternyata noise levelnya tinggi harus diberi tambahan noise
silencer/peredam suara tanpa biaya tambahan.
Pemasangan fan termasuk instalasi kabel dari panel, remote, on-off
switch dan neon plot lamp.
Bagian fan yang berhubungan dengan udara luar, di daerah outletnya
harus diberi kawat nyamuk dari Stainless Steel yang bisa dibuka untuk
dibersihkan.

5.3. Spesifikasi Teknis

Centrifugal Fan

Fan harus dari type forward curve atau backward curve airfoil sesuai seperti
yang dijelaskan dalam daftar peralatan dengan komponen-komponen sebagai
berikut:
Volute casing dari galvanis steel
Impeller dari multivane galvanized steel
Shaft dari mild steel
Pelumasan memakai grease ball atau roller bearing dan diusahakan
maintenance free
External rotor motor berputar di sekeliling internal strator
Bisa dilakukan speed kontrol motor fan
Motor dari jenis TEFC, IP 44, isolasi kelas B

Fan dan motor duduk pada suatu rangka dudukan (base frame) dengan posisi
motor dapat diatur untuk ketegangan tali kipas (bila hubungan motor dan fan
bukan langsung).

Impeller fan dari type air foil blade, adjustable pitch


Material fan :
- Casing - Hot dipped galvanized steel
- Impeller - Alluminium die-cast
- Shaft - Carbon steel
- Pelumasan - Grease ball bearing
Bisa dilakukan speed control motor fan
Motor dari jenis TEFC, IP 54, isolasi kelas F
Fan lengkap dengan counter flens untuk penyambungan ke ducting
Dilengkapi dengan accessories bell mouth (inlet cone) bila inlet
suction tidak disambungkan ke duct (seperti ditunjukkan dalam gambar
atau data sheet)
Fan dari type propeller untuk dinding maupun ceilling, kecuali bila
dinyatakan lain, ceiling fan dari type centrifugal seperti ditunjukkan
dalam gambar atau data sheet.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
81
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan


automatic gravity shutter dari jenis alluminium dan masquito wire mesh.
Untuk fan dinding dengan Kapasitas besar dan static pressure tinggi (high
pressure fan), rangka fan dari baja yang dicat anti karat dengan impeller
dari alluminium die-cast.
Untuk intake fan, bila diperkiraan akan kena air hujan (tampias), harus
dipasang canopy lengkap. Bahan canopy dari galvanis sheet BJLS 80.
Rangka untuk dudukan fan pada dinding dari kayu jati, dengan baut-baut
yang tahan karat.

6. FILTER/SARINGAN UDARA

6.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan filter/ saringan
udara yang masuk / inlet ke fan, Evaporator Blower Unit Mesin jenis Duct Type,
seperti yang ditunjukkan dalam spesifikasi teknik dan gambar. Untuk mesin AC
Split Kecil, jenis filternya disediakan/diadakan langsung oleh pabriknya.

6.2. Umum

Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi.

6.3. Spesifikasi Teknis

a. Filter harus dari viscous coated fibre glass dangan kerapatan/density yang
makin lama makin tinggi yang diberi kerangka dari logam/metal yang merata
sehingga tidak terbawa oleh aliran udara.
b. Tahanan aliran udara mula-mula pada kecepatan 1,52 m/s (300 fpm) tidak
boleh lebih dari 20 Pa (0,08 " WG) dan tahanan udara pada akhirnya maksimum
125 Pa (0,5 " WG). Filter harus dapat dioperasikan pada kecepatan aliran udara
sampai 500 cfm tanpa mengalami kerusakan/ deformasi. Minimal efisiensi
filter pada 80 - 85% Average Arrestance sesuai persyaratan ASHRAE 52 - 76
atau AFU Standard 858 - 8.
c. Tebal nominal filter untuk mesin Single Packaged Air Cooled dan Evaporator
Blower Duct Split System sebesar 50 mm (2").

7. PEREDAM GETARAN

7.1. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan alat peredam getaran
(Vibration isolation/eliminator) untuk semua mesin / peralatan yang bergetar,
seperti Blower dan Condensing Unit Split System, fan dan kalau dirasa perlu juga
duct, pipa dan lain-lain.

7.2. Spesifikasi Teknis

a. Alat peredam getaran (vibration isolator) ini harus dapat meredam getaran
mesin dengan efisiensi sampai 90%.
b. Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan mesin/unit
yang akan diredam getarannya. Peredam getaran yang terpasang haruslah
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
82
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

sesuai dengan persyaratan/ rekomendasi pabrik pembuat mesin/alat. Peredam


getaran dapat berupa Neoprene Pad, Neoprene Mounts, Spring Isolators,
Restrain Isolators, Pipe Hanger, dll.

8. PEKERJAAN INSTALASI DUCTING.

8.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adaiah pengadaan dan pemasangan (termasuk
fabrikasi) pekerjaan duct lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, damper, grilles,
register, test hole, berikut alat-alat bantu yang menunjang pekerjaan tersebut
seperti ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

8.2. Publikasi-Standard yang digunakan

ASHRAE, The Guide and Data Book


CARRIER Air Conditioning Hand Book
SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National
Association)

8.3. Umum

a. Jika tidak diterangkan secara khusus, istilah ducting secara umum berarti
pekerjaan duct, fitting, damper, support dan lain-lain komponen/accessories
yang diperlukan untuk melengkapi instalasi ini.
b. Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar
yang menunjukkan route dan ukuran ducting, Kontraktor wajib menyesuaikan
dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi
lainnya berikut detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan
pemdapatkan persetujuan dari Direksi/MK/Konsultan Perencana sebelum
dilaksanakan.
c. Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dan
penampang laluan udara. Jika diperlukan lining/isolasi dalam sebentuk ukuran
duct tersebut, berarti ukuran penampang harus diperbesar sesuai ketebalan
lining.
d. Bahan duct dari Preinsulated Aluminium Duct System (P3) untuk sistem AC dan
BJLS untuk sistem Exhaust Fan.

8.4. Konstruksi Duct

a. Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct) dengan
kecepatan maksimum 2.000 fpm dan static pressure di dalam duct sampai 2"
WG.
b. Konstruksi duct harus mengikuti standard SMACNA, kecuali kalau ditentukan
hal-hal selain yang harus dipenuhi di luar standard tersebut.
c. Semua sambungan melintang duct untuk ukuran di atas 24" harus memakai
sambungan fiens dari besi siku dengan memakai rubber packing tebal 2 mm.
d. Hubungan antara dimensi duct dengan pemakaian sheet metal adalah sebagai
berikut:

Ukuran sisi terpanjang Galvanized Sheet Metal


Sampai dengan 12" BJLS 60
13" sd 30" BJLS 80
31" sd 54" BJLS 100
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
83
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

55" sd 84" BJLS 120


85" ke atas BJLS 160

e. Semua sambungan ducting (sambungan flange, slip joint, pitsburg lock seam,
dll.) harus betul-betul rapat udara dengan menggunakan sealant logam yang
mencegah terjadinya kebocoran udara.
f. Percabangan (take off) harus memakai splitter damper yang dapat diatur dan
dikunci pada kedudukannya setelah di Testing Adjusting & Balancing.
g. Reducter (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dari 14.
h. Jika dimensi dari kedua ujung duct berlainan, maka untuk ketebalan ducting
(jenis BJLS) diambil berdasarkan ukuran ujung terbesar.
i. Lubang Pengetesan.
Pada main supplay dan return duct harus dibuat lubang pengetesan untuk
mengukur temperatur, kelembaban, serta static dan velocity pressure, dan
yang ditutup kembali setelah selesai dengan plastic probe yang diisolasi dan
ditandai.
j. Penguatan Duct.
Semua duct yang berukuran lebih besar 20" permukaannya harus dibuat cross
broken (patah silang).
k. Penggantung Duct.
Cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga praktis tidaksampai
terjadi lendutan-lendutan, getaran-getaran dan deformasi.
l. Persyaratan penggantungan harus mengikuti :

Ukuran Duct Penggantung Duct Trapeze Jarak hanger


-------------------- ----------------------- ---------- ---------------
s.d. 12" Iron Rod ~0~5/16" 25x25x3 2m
13" s.d. 30" Iron Rod ~0~ 5/16" 25x25x3 2m
55" s.d. 84' " Iron Rod ~0~ 3/8" 30 x 30 x 3 1,5 m
31" s.d. 54" Iron Rod ~0~ 1/2" 40 x 40 x 3 1,5 m
85" ke atas 40x40x5 1,5 m

m. Elbow, dibuat sesuai gambar spesifikasi atau gambar detail.

n. Semua Elbow harus dari type full radius elbow, jari-jari dalam (Rt) sama
dengan lebar duct. Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius
elbow (Rt lebih kecil dari lebar duct) harus memakai turning vanes.
Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan chart logaritma atas
dasar (RT)/(RH). Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double
thickness, sesuai gambar detail.
Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton dipergunakan
ramset/dynabolt/ philips red head.

o. Sambungan Fleksible.
- Kontraktor harus memasang sambungan fleksible connection dari bahan
double sheet glas cloth tebal 0,65 mm atau lebih, fire resistant ke duct
yang masuk/keluar dari fan atau mesin AC/EB/IU.
- Panjang fleksible connection tidak lebih dari 20 cm, dan tidak
menimbulkan kebocoran pada sambungan.
- Cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa sehingga
tidak menyebabkan pengecilan luas penampang.

p. Alluminium Fleksible Round Duct.


RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
84
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Alluminium fleksible round duct dari type 2 lapis aluminium laminate


incapsulating dengan steel spring helix dan wire spacing 2 mm jenis fire
resistance. Tekanan kerja maksimum 5 inch H2O. Fleksible duct ke peralatan
memakai klem khusus (quick klem) dari bahan plastic.
Bahan harus tahan api dan memenuhi standard BS 476 part 5, 6 & 7, atau UL
181, NFPA 90-A dan 90-B.
Konduktivitas perpindahan panas 1.304 W/m 2 C pada suhu 24C dengan
isolasi fibregiass dengan berat jenis 32 kgs/cu.m. (2,0 Ibs/cu.ft).

8.5. Fire Damper / Smoke

Fire/smoke damper dipasang sesuai dalam gambar. Fire/smoke damper dari type
single blade. Khusus untuk fire damper dilengkapi dengan fusible link bar dan fusible
link frame dan blade dari bahan 1,6 mm besi plat. Fuse harus mempunyai titik cair
70. Blade dikonstruksi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan horisontal titik berat
blade akan secara otomatis jatuh dan menutup bila fuse link putus. Frame dan blade
lengkap dengan angle stop, spring catch, dan lain-lain.
Gambar konstruksi harus disetujui oleh Direksi/MK sebelum dibuat/dipasang.

8.6. Grille, Register. Diffuser

a. Diffuser, grille dan register harus terbuat dari bahan aluminium anodized
pofile dan ex. lokal. Pemasangan diffuser/grille ke plafond harus memakai
rubber sponge tebal 6 mm.
b. Warna untuk diffuser, grille dan register dicat finishing dengan warna akan
ditentukan kemudian oleh Arsitek/Interior/Direksi/MK.
c. Supply register harus mempunyai vertikal dan horisontal blade yang dapat
diatur defleksinya dan memakai volume damper yang dapat dikunci.
d. Grille sama seperti supply register dalam konstruksinya, tanpa memakai
volume damper
e. Damper dari diffuser register adalah galvanized iron sheet BJLS 80 type
"Opposed Blade Damper" finishing dicat Hitam. Konstruksi hendaknya cukup
kaku dan tidak bergetar karena aliran udara, serta dapat dikunci pada
kedudukan yang dikehendaki.
f. Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan luar dari diffuser/ grille/
register.
g. Slot diffuser dari type 1, 2, atau 3 slot, material adalah aluminium anodized
dengan warna yang akan ditentukan nantinya oleh Arsitek/Interior/Direksi.
Slot harus mempunyai pengarah aliran (deflector) yang baik dalam
konstruksinya sehingga fungsi deflektor betul-betul membentuk pola
aliran yang memenuhi standardnya dan tidak berubah posisi karena aliran
udara. Bila slot diffuser adalah continuous, maka sambungan antara
harus memakai alignment strip.

8.7. Plenum

a. Plenum sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material P3 sesuai


dengan ketentuan yang tersebut terdahulu.
b. Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40 x 40 x 3 mm dan kalau
perlu memakai bracing pada sisi yang paling panjang.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
85
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

c. Plenum harus diberi isolasi dalam untuk menurunkan noise.

9. PEKERJAAN INSTALASI PEMIPAAN

9.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
pemipaan lengkap dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, dengan isolasi atau tanpa
isolasi sesuai seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi
dokumen ini.

9.2. U m u m

Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum
adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Kontraktor wajib
menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur
instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan
mendapat persetujuan dari Direksi/MK sebelum dilaksanakan.

9.3. Material

Pipa Refrigerant : Pipa Tembaga/Copper kelas L Bright Annealed yang


diisolasi sesuai dengan rekomendasi pabriknya
Pipa Kondensasi : Pipa PVC kelas AW diisolasi

9.4. Konstruksi Pemasangan Pipa

a. Sambungan pipa tembaga harus dengan las perak atau yang sesuai, dan selama
pengelasan harus dialirkan gas Nitrogen sepanjang dalam pipa untuk
menghindari korosi.
b. Sambunga pipa PVC harus disambung dengan Cement sesuai dengan
persyaratan pabriknya.
c. Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dulu bagian dalam dari kotoran-
kotoran yang melekat.
d. Setiap potongan pipa dengan las/gergaji harus dibersihkan dulu dari sisa-sisa
las (gumpalan las) sebelum disambung, diratakan (reamed) sesudah digergaji,
sehingga mencapai ukuran asli.
e. Setiap sambungan, sehabis dilas dibesihkan dari kerak-kerak, dan setelah
dingin langsung ditutup.
f. Setiap ujung pipa yang belum akan disambung harus ditutup.
g. Pipa-pipa yang menembus dinding/pat beton harus memakai sleeve dan
sekitarnya diisi dengan bahan caulking umpamanya compriband atau building
sealant yang tahan api.
h. Pipa sebelum dipakai atau diisolasi harus diflushing (Jengan gas Nitrogen daan
ditest sampai 1,5 x tekanan kerjanya selama 24 jam.
i. Gantungan pipa sesuai dengan gambar detail, jarak gantungan pipa/penyangga
tidak boleh lebih dari :

Ukuran Pipa Jarak Gantungan


---------------- --------------------
s.d. 1/2" berjarak 2,0 m
diameter 3/4" s.d. 1" berjarak 2,5 m
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
86
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

diameter 1 1/4" s.d. 2 1/2" berjarak 3,0 m


diameter 3" s.d. 5" berjarak 3,5 m
diameter 6" ke atas berjarak 4,0 m

j. Penggantung pipa pada plat beton memakai ramset untuk pipa diameter 1/2"
s.d. 2 1/2" dan expansion bolt (dynabolt) untuk pipa di atas diameter 3".

10. PEKERJAAN ISOLASI

10.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi
untuk pipa, dan peralatan yang penunjangnya yang kena air/udara dingin
sehingga kalau 51,33 isolasi akan terjadi pengembunan, lengkap
dengan material lainnya yang bagi keperluan isolasi ini.

10.2. Material (Isolasi Duct)

Isolasi Luar (Ducting) : Fibreglass tebal l"atau 2", density 2,0 Ib/cuft.
(32kgs/cu.m), thermal conductivity 0,235
btu/h.ft2.F (0,034 W/m.K.)
Isolasi Dalam : Rockwool, tebal 1" atau 2" density 6,0lbs/cu.ft.
(96 Kgs/cu.m), thermal conductivity 0,24
Btu.in/h.ft2. F (0,034 W/m. K) dibungkus
dengan glass cloth.
Aluminium Foil : Aluminium foil double sided reinforced ke dua
arah, fire retardant, extivity 95% dan emissivity
5%, berat 130gram/sq.m. tensile strength 10,4
kN/m (longitudinal), 6,6 kN/m (transfersaf)
dengan penguatan benang fibreglas ke-2 arah
yang berlawanan husus untuk AC. Pemasangan
isolasi ini harus overlapped.
Adhesive Tape : Self-Adhesive aluminium foil tape, fire
retardant,
untuk instalasi AC, tensile strength 55 N/25
mm
atau lebih, Koef.Adhesi 180,22N/25mm atau
lebih

10.3. Isolasi Luar

Ducting supply dan return yang berada dibawah roof (atap) diisolasi dengan
ketebalan 2".
Ducting supply yang tidak berada dibawah atap (roof) diisolasi dengan ketebalan
l".
Ducting return (bilamana ada) yang tidak berada di bawah atap (roof) diisolasi
dengan ketebalan 1".
Ducting yang aliran udaranya bersuhu sama dengan udara sekitarnya tidak perlu
diisolasi.
Ducting yang berhubungan dengan udara luar diisolasi dengan ketebalan 2".
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
87
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Cara melekatkan isolasi dengan memakai adhesive, kawat atau klip dan tidak
dibenarkan memakai tali plastik/rafia (lihat gambar detail), maksimum berjarak
30 cm.
Sambungan antara isolasi harus dengan overlap 3'' satu sama lainnya.
Selanjutnya dibalut dengan aluminium foil dengan sambungan antara overlap 3".
Semua sambungan aluminium foil menggunakan aluminium foil adhesive tape,
sehingga betul-betul kedap udara.

10. 4 Isolasi Dalam Duct dan Plenum

Isolasi dalam untuk duct dan plenum baik supply maupun return adalah dimaksudkan
untuk menurunkan noise level yang ditimbulkan oleh peralatan, duct, fitting, dan lain
sebagainya, sehingga tercapai NC ruang yang dikehendaki.
Ukuran ducting dan plenum yang ditunjukkan dalam gambar adalah ukuran lubang
laluan udara setelah diisolasi dalam.
Isolasi dalam dari ducting adalah rockwool tebal 2" seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dan dari jenis yang khusus untuk isolasi dalam dimana salah satu sisi dilapis
dengan black neprene compound atau dilapis dengan glass cloth fire resistant.
Isolasi dalam dari plenum sama seperti dengan isolasi dalam dari ducting, dengan
tebal isolasi 2" untuk plenum supply dan 1" untuk plenum return. Isolasi untuk ducting
supply dan return minimum 4 m dari unit dengan tebal 1".

10. 5 Isolasi Pipa

- Pipa diisolasi adalah pipa refrigerant supply dan return serta pipa
kondensasi/drain.
- Ketebalan isolasi pipa refrigerant supply/return adalah seperti ditunjukkan
dalam gambar.
- Ketebalan isolasi pipa kondensasi/drain adalah seperti duitunjukkan dalam
gambar.
- Isolasi pipa refrigerant dan drain dari Polyethylene Foam Insulation dengan
konduktivitas thermal 0,035 W/m.K.C (0,25 Btu.in./hr.sq.ft.F) pada suhu
24=C.
- Selanjutnya setelah diisolasi dibalut dengan aluminium foil dan adhesive tape
seperti dengan cara yang sama diuraikan pada isolasi duct.
- Untuk pipa yang berhubungan dengan udara terbuka dan terkena hujan,
isolasinya dibalut dengan memakai bituminous sheet tebal 1 1/2 mm Qenis
produk Premseal 100 atau setara) atau Aluminium Jacketting setebal 0,5 mm.
- Isolasi harus dilekatkan isolasi ke pipa memakai perekat yang dianjurkan pabrik
pembuat isolasi, demikian juga dengan sambungan antaranya.
- Pada setiap gantungan pipa harus memakai block kayu berbentuk lingkaran
penuh dari kayu jati selebar 2" dan setebal sama dengan isolasi. Ukuran
diameter dalam kayu tepat sama dengan diameter luar pipa. Sambungan antara
kayu dan isolasi harus rapat dan memakai perekat. Selanjutnya pada sambungan
tersebut dibalut dengan adhesive aluminium foil tape selebar 8".

10.6. Isolasi Alat Bantu Pipa

Semua Filter Drier dan Sight Glass dan lain-lain sejenisnya diisolasi dengan closed
cellular polyethylene. Cara pengisolasian harus sedemikian rupa sehingga tidak
merusak isolasi bila peralatan tersebut perlu untuk diperbaiki/diservis.

10.7. Perlindungan Isolasi Terhadap Kerusakan

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


88
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Untuk pipa dan alat Bantu pipa (accecories) yang diisolasi dan berada di :
- Ruang EB
- Ruang terbuka (pipa terlihat)
- Ruang terbuka yang terkena hujan.

Harus memakai pelindung metal jacketting dari bahan aluminium tebal 0,5 mm
untuk pipa tegak dengan tebal 0,7 mm untuk pipa mendatar yang banyak
kemungkinan diinjak/rusak dengan system sambungan yang sedemikian rupa
sehingga air hujan tidak bias merembes ke dalam, atau menggunakan fine cover.

Untuk alat bantu pipa cara pelaksanaan perlindungan dengan metal jacketing
sedemikian rupa sehingga mudah dilepas / dibuka tanpa merusak pelindungnnya,
bila ada perbaikan.

Setiap gantungan pipa yang diisolasi tetapi tanpa memakai metal jacketing,
antara klem gantungan dan isilasi harus memakai metal dudukan (saddle) dari
BJSL 80 selebar 6 da setengah lingkaran atau penuh sesuai type gantungan dan
yang sisi-sisinya dilipat agar tidak tajam.

11. PEKERJAAN LISTRIK / KONTROL.

11.1 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk elektrikal / control ini adalah pengadaan dan


pemasangan seluruh instalasi listrik (termasuk motor listrik), pengkabelan panel-
panel instrumentasi control seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar
rencana / diagram yang melengkapi dokumen ini.

11.2 Umum

Segmen yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur kabel dan perletakan
panel dan motor seperti yang tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan
route, lokasi panel dan perletakan instrument control.
Kontraktor wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan
dengan jalur-jalur instalasi lainnya berikut detail-detail yang diperlukan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi/MK.

11.3 Spesifikasi Teknis


1. Peralatan Listrik
a. Motor Listrik.
Motor untuk EB/IU (Duct) :
- Jenis motor squirrel cage induction motor
- 3 ph/380 V/50 Hz.
- Insulation class E.
- Type pengaman , totally enclosed fan cooled (TECP) IP 44.

Motor Fan :
- Sama dengan EB/IU untuk motor yang bukan menjadi satu paket
dengan fan.
- Motor yang menjadi satu dengan fan, jumlah phasa tergantung
kapasitas fan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


89
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek ini mempunyai power
factor minimum 0,8. Putaran motor maksimum 1.450 rpm (untuk
motor-motor tersebut di atas) Motor-motor yang digunakan di sini harus
sudah memenuhi standard NEMA (Amerika), BS ( Inggris) , DIN ( Jepang)

b. Panel
- Semua komponen - komponen yang dipergunakan untuk panel
tenaga dan panel control harus dari merek yang sama yang
digunakan pada instalasi listrik dan penerangan.
- Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi setebal 2mm,
dilengkapi dengan kunci Yale atau setaraf dengan cat dasar dan cat
finishing yang tahan udara air laut 2 kali. Warna finishing
ditentukan kemudian.
- Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan
tertentu yaitu panel-panel yang dirakit di sini haruslah berasal dari
pembuat panel khusus, untuk merek komponen yang dipakai.
- Tiap-tiap panel dan unit mesin harus di grounded. Tahanan
pentanahan harus lebih kecil dari 2 ohm, diukur setelah minimal
tidak hujan selama 3 hari berturut-turut.

c. Panel Starter
- Star Delta Starter : Bila motor kapasitas 5HP. Dan
diatasnya.
- Direct on Line : Bila motor kapasitas di bawah 5 HP.
- Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp R-S-T, voltmeter
serta amperemeter dengan selector switch untuk 3 phase dan pilot
lamp green, red, white untuk ON, O/L, OFF, plat nama untuk
peralatan yang dilayani serta push button ON, OFF, dan
disconnecting switch bila memakai remote star-stop.

2. Peralatan control.
Wiring.
- Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam pipa konduit
untuk kabel.
- Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan peralatan AC
yang bersangkutan.
- Kabel yang dipasang di dalam tanah, jenis NYFGbY dipasang sekurang-
kurangnya sedalam 60 cm dengan pasir sebagai alas pelindung, kemudian
dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug kembali.
- Pada route kabel, tiap-tiap 50m dan setiap belokan supaya diberi tanda
adanya galian kabel dan tanda arah kabel.
- Untuk kabel yang menyeberangi selokan , jalan raya, atau instalasi
salinnya, harus dilindungi dengan pipa galvanis kelas medium.
- Di tiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
- Jari-jari pembelokan kabel hendaknya minimum 15 kali diameter kabel.
- Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan kabel schoen.
Untuk kabel 25 mm ke atas, pemasangan kabel schoen harus
menggunakan timah pateri lalu dipres hydraulis.
- Untuk kabel ukuran yang lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
- Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai
fleksibel Conduit.
- Kabel yang dipasang pada dinsing luar harus memakai conduit pipa dan
diklem rapi ke dinding memakai klem.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


90
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

- Kabel-kabel yang digantung pada plat beton harus memakai klem


penggantung dan wire rod yang diramset ke beton.
- Semua panel Star Delta dilengkapi dengan :
Pilot Lamp : Red, green, white.
Amperemeter : Untuk 3 ph dengan selector phase switch
Voltmeter : Untuk 3 ph dengan selector phase switch
Disconnecting switch untuk remote star stop
Centralized Remote Star Stop

Remote Start-Stop untuk peralatan-peralatan yang ditunjukkan pada panel


diagram ditempatkan di ruang control.

Panel remore control harus dilengkapi untuk masing-masing peralatan


dengan pilot lamp (red, green, white) dan plat nama masing-masing
peralatan, dan lain-lain sesuai dengan detail drawing.

12. PEKERJAAN LAIN-LAIN.

12.1 Pondasi

Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin pendingin / AC.

Kontraktor AC harus menyerahkan gambar layout beserta ukuran pondasi,


atau ukuran concrete house keeping pada untuk masing-masing peralatan
sebelum dilaksanakan kepada Direksi /MK untuk diperiksa dan disetujui.

Pondasi peralatan harus mengikuti petunjuk /pedoman pabrik pembuatan


peralatan tersebut.

Kontraktor AC harus menyediakan dan memasang dan memasang


peredam getaran (vibration eliminators) pada semua peralatan / mesin
yang bergetar untuk melindungi bangunan dari suara berisik dan getaran
yang ditimbulkan oleh mesin

Kontraktor AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar


rencana, atau gambar kerja yang disetujui) semua dudukan (support)
atau penggantung (hanger) untuk mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel yang
diperlukan.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi setempat, dudukan - dudukan atau


penggantung-penggantung tersebut harus dibuat dari konstruksi pipa,
profil, batang (rod) atau strip sesuai sengan gambar rencana atau kerja
yang disetujui . Semua support yang menumpu pada lantai harus
mempunyai pelat-pelat (flanges) yang kuat pada titik tumpuannya pada
lantai.

Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja
dan harus berkonsultasi dengan Direksi / MK/ dan Kontraktor Sipil/
Struktur.

Pembebanan pada balok atau pada pelat struktur yang ditimbulkan oleh
dudukan-dudukan atau penggantung-penggantung tersebut hendaknya
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
91
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

dijaga agar dapat terbagi cukup merata sehingga tidak menimbulkan


tegangan-tegangan yang tidak wajar.

Kontraktor AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak


akan menyebabkan penerusan suara oleh getaran (vibration dan noise
transmission) ke dalam ruangan-ruangan yang dihuni.

Kontraktor harus bertanggungjawab atas modifikasi-modifikasi yang perlu


untuk memenuhi syarat tersebut.

13. TESTING, ADJUSTING DAN BALANCING.

13.1 Lingkup Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing , adjusting dan balancing untuk
seluruh system tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besar-besaran
pengukuran yang sesuai seperti yang terlihat dalam gambar rencana sehingga system
betul-betul dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rencana.

13.2. Umum

Pelaksanaan TAB ( Testing, Adjusting, dan Balancing) Secara mendasar maksimal


harus memenuhi standar atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti standard
NEBB, ASHRAE, dan SMACNA dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur yang
memenuhi syarat untuk pelaksanaan TAB tersebut.

13.3. Peralatan Ukur

Minimal peralatan ukur seperti di bawah ini harus dimiliki oleh kontraktor yang
bersangkutan, antara lain :

1. Pengukuran Laju Aliran Udara.


- Pilot tube dengan inclined manometer.
- Anemometer dan sejenisnya.
- Hood untuk mengukur udara diffuser.

2. Pengukuran Temperatur Udara/ Air.


- Sling Psycometric
- Thermometer.

3. Pengukuran Putaran (rpm)


- Tachmometer atau sejenisnya.

4. Pengukuran listrik.
- Voltmeter
- Amperemeter / Amper-tang
- Ohm-meter
- Megger Test.

5. Pengukuran tekanan
- Barometer/ pressure gauge/ manometer

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


92
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

6. Tool (alat-alat kerja) yang diperlukan dalam merubah setting/kedudukan dari


peralatan balancing

7. Portable Unit

13.4. Pelaksanaan TAB

Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistem dan bagian-bagiannya
sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati
besaran-yang ditentukan dalam rencana.

Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran-


besaran yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan malaksanakan pengukuran
terhadap besaran-besaran yang tidak tercantum dalam gambar rencana, tetapi
besaran ini sangat diperlukan dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan
juga sebagai data-data yang diperlukan bagi pihak perawatan dan perbaikan.

Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran-besaran


lainnya yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam suatu
laporan yang bentuknya (formatnya) sudah disetujui oleh Direksi/MK/Konsultan
Perencana.
Pelakssnaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betui sudah
berpengalaman dalam pelaksanaan TAB ini.

Dalam pelaksanaan TAB harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas dari
Direksi/MK, dimana hasil pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan
oleh pengawas tersebut dan dalam laporannya ikut menandatangani.

Sebelum melaksanakan TAB, kontraktor harus membuat suatu rencana kerja,


mengenai prosedur pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan
prosedur ini agar dibicarakan dengan Direksi/MK untuk mendapatkan persetujuannya.

Sebelum melaksanakan TAB, kontraktor sudah harus menyiapkan suatu bentuk


formulir berisi hal-hal yang akan dilakukan untuk masing-masing sistem yang akan
ditest.

13.5. Balancing System Distribusi Udara

Procedure Testing and Balancing :

1. Test dan sesuaikan puraiah blower sesuai kebutuhan design.


2. Test dan catat motor full load amper.
3. Lakukan pengukuran dengan pitot tube (tube traverse) untuk mendapatkan cfm
dan fan sesuai perencanaan/permintaan.
4. Test dan catat static pressure pada inlet dan outlet dari fan.
5. Test dan sesuaikan cfm untuk sirkulasi udara.
6. Test dan sesuaikan kebutuhan udara luar untuk masing-masing fan/EB (ID).
7. Diukur dan dicatat temperatur udara kering/basah dari udara masuk dan keluar
dari coil.
8. Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semua cabang-cabang utama ducting.
9. Sesuaikan kebutunan cfm untuk masing-masing zone atau percabangan.
10. Test dan sesuaikan masing-masing diffuser/grilfe terhadap kapasitas dalam batas
% yang dibolehkan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


93
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

11. Identifikasi ukuran, type, masing-masing diffuser dan lakukan recheck


terhadap performance dari jenis diffuser.

13.6. Periksa System Aliran Gas Refrigrant

Prosedur Testing.
- Check tekanan suction dan discharge dan sesuaikan dengan persyaratan mesin,
- Check temperature dari suction dan discharge dan sesuaikan
dengan persyaratan/performance mesin.
- Check kuat arus dari kompressor dan sesuaikan dengan persyaratan/ performance
mesin.
- Isi gas refrigerant sesuai dengan performance mesin pada kondisi yang diminta.

14. PRODUK

Bahan dan peralatan yang dipakai harus yang terbaik dan memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan
yang dispesifikasikan ke Direksi/MK/Konsultan Perencana. Kontraktor baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi/MK

Produk, bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

No. Bahan/Peralatan Merk Pembuat

1. AC Split Wall Daikin, MC-Quay,Fuji Electric,LG,ITU


2. AC Split Kecil Sanyo, Trane, Daikin,National, Carrier
3. Fan National, Kruger,CKE,Nicotra
4. Filter AAF, Farr
5. Motor AEG (GAE), NUG, GEC, Siemens, Asea
6. Isolasi Pipa Refrigerant/ Aeroflex,Armaflex,Insuflex
Drainase AC
7. BJLS Lokfom & Kemasu P3 ductal,Preinsulated
Aluminium Duct
8. Kontrol Barber Colmann, Honeyweil, Johnson,
9. Komponen Panel Siemens, AG, Merlin Gerin, ABB, Unelec
10. Flexible Round Duct DEC, Fabriflex, Insflex
11. Pipa Drain Rucika, Wavin,Vinilon,Pralon,Super Intilon
12. Kabel Listrik Kabelindo, Kabeimetal, Tranka
13. Sight Glass/Filter Drier Sporlan atau dari pabriknya
14. Diffuser, Grille Comfort Aire (lokal)
15. Aluminium Foil Sisalation, Insfoil, Thermofoil
16. Peredam Getaran Kinetic, Mason, Vibration Control, National,
Peaboy, Embelton
17. Duct Tape Nashua, PPC, Idender, Paratape
18. Duct Seal GE, Dow Corning, ICI
19. Pipa Tembaga Krenn En File,kembala

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


94
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

III.1. PEKERJAAN INSTALASI MEKANIKAL

1. PERATURAN UMUM

1.1. Peraturan Dan Acuan

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai


berikut:
1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Per.05/MEN/1982
3. Keputusan Menteri P.U. Nomor; 02/KPTS/1985
4. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN,
PERUMTEL, Dit.Jen. Bina Lindung dari Pusat maupun Daerah. H
5. Pedoman Plumbing Indonesia.

Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh :


a. Perusahaan yang memiliki Surat Ijin Instalasi dari instansi yang berwenang
dan telah biasa mengerjakannya
b. Khusus untuk ijin instalasi dari Asosiasi atau dari PLN (PAS PLN dengan kelas
yang sesuai) diperkenankan bekerjasama dengan perusahaan lain yang telah
memiliki PAS PLN yang dimaksud diatas.

1.2. Gambar-Gambar
1.2.1. Gambar-gambar Rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
1.2.2. Gambar-gambar Sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan
kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga
kemudahan service/maintenance jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
1.2.3. Gambar-gambar arsitek dan struktur / sipil harus dipakai sebagai referensi
sebagai pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
1.2.4. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan
detail dalam format CAD (hard & soft copy) kepada Direksi / MK untuk dapat
diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar
tersebut, Kontraktor dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain
yang berhubungan dengan instalasi ini.
1.2.5. Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-garnbar instalasi terpasang yang
disertai dengan Operating dan Maintenance Instruction serta harus diserahkan
kepada Direksi / MK pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat)
terdiri 1 kalkir dan 3 blue print; dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan
dengan format CAD dalam CD.

1.3. Koordinasi
1.3.1. Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerjasama dengan Kontraktor instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
1.3.2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
1.3.3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
Akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


95
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

1.4. Pelaksanaan Pemasangan


1.4.1. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Kontraktor harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi / MK dalam rangkap 3
(tiga) untuk disetujui.
1.4.2. Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,
Kontraktor harus segera menghubungi Direksi / MK. Pengambilan ukuran
dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi
tanggungjawab Kontraktor.

1.5. Testing Dan Commissioning


1.5.1 Kontraktor instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi
dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta.
1.5.2. Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan testing
tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor.

1.6. Masa pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan


1.6.1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama tiga bulan terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
1.6.2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama tiga bulan terhitung sejak
saat penyerahan pertama.
1.6.3. Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini diwajibkan mengatasi
segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
1.6.4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah diselesaikan masih
merupakan tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
1.6.5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Kontraktor instalasi ini tidak
melaksanakan teguran dari Direksi atas perbaikan/penggantian/penyetelan
yang diperlukan, maka Direksi / MKberhak menyerahkan perbaikan/
penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Kontraktor
instalasi ini.
1.6.6. Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini harus melatih petugas-
petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistem instalasi
dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
1.6.7. Serah Terima Pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditandatangani bersama oleh
Kontraktor dan Direksi serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan
Keselamatan Kerja.
1.6.8. Serah Terima setelah masa pemeliharaan instalasi Ini baru dapat dilaksanakan
setelah :

a. Berita Acara Serah Terima Kedua yang menyatakan banwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Kontraktor dan Direksi /
MK.
b. Kontraktor telah menyerahkan semua Surat Ijin Pemakaian dari instansi
pemerintah yang berwenang, misalnya Instansi Keselamatan Kerja, dll,
hingga instalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi
peraturan instansi yang bersangkutan,
c. Semua gambar instalasi terpasang beserta operating, instruction,
technical dan maintenance manual rangkap 4 (empat) termasuk 1
(satu) set asli telah diserahkan kepada Direksi / MK.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


96
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

1.7. Laporan Laporan

1.7.1. Laporan Harian dan Mingguan


Kontraktor wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai :
- Kegiatan fisik.
- Catatan dan perintah Direksi / MK yang disampaikan secara lisan maupun secara
tertulis.
- Jumlah material masuk / ditolak.
- Jumlah tenaga kerja.
- Keadaan cuaca, dan
- Pekerjaan tambah / kurang.
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditandatangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Direksi/MK untuk
diketahui / disetujui.

1.7.2. Laporan Pengetesan


Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi laporan tertulis mengenai
hal-hal sebagai berikut:
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
- Hasil pengetesan peralatan.
- Hasil pengetesan kabel.
- Dan lain-lain

1.8. Penanggung Jawab Pelaksanaan


Kontraktor instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan
yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan, yang bertindak
sebagai wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk memberikan
keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi
yang akan diberikan oleh pihak Direksi / MK. Penanggungjawab tersebut diatas juga
harus berada ditempat pekerjaan pada saat diperlukan / dikehendaki oleh pihak
Direksi/MK

1.9. Penambahan / Pengurangan / Perubahan Instalasi


1.9.1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak
Konsultan Perencana dan Direksi / MK.
1.9.2 Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada
kepada pihak Direksi / MK dalam rangkap 3 (tiga).
1.9.3. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh Kontraktor kepada
Direksi / MK secara tertulis dan pekerjaan tambah / kurang / perubahan yang
ada harus disetujui oleh Direksi / MK secara tertulis.

1.10. Ijin- Ijin

Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan dan pemakaian instalasi ini
serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

1.11. Pembobokan , Pengelasan dan Pengeboran


1.11.1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya kekondisi semula, menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


97
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

1.11.2. Pembobokan / pengelasan / pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila


ada persetujuan dari pihak Direksi / MK secara tertulis.
1.12. Pemeriksaan Rutin dan Khusus
1.12.1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Kontraktor instalasi secara
periodik dan tidak kurang dari tiap dua minggu.
1.12.2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Kontraktor instalasi ini, apabila
ada permintaan dari pihak Direksi / MK / Pemilik dan atau bila ada
gangguan dalam instalasi ini.

1.13.0. Rapat Lapangan


Wakil Kontraktor harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang diatur oleh Direksi
/ MK / Pemberi Tugas.

2. SPESIFIKASI PERPIPAAN

2.1. Umum
Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :

1. Pipa.
2. Sambungan.
3. Katup
4. Strainer.
5. Sambungan ekspansi.
6. Sambungan fleksibel.
7. Penggantung dan penumpu.
8. Sleeve.
9. Lubang pembersihan.
12. Galian.
13. Pengecatan.
14. Pengakhiran.
15. Pengujian.
16. Peralatan bantu.

2.1.1. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak
serta arah dari masing-masing sistem pipa.

2.1.2. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang
terintregasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan
bagian lainnya.

2.1.3. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, debu, air,
karat dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.

2.1.4. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus
juga terlindung dari cahaya matahari.

2.1.5. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik
pembuat.

2.2. Spesifikasi bahan Perpipaan

2.2.1. Daftar spesifikasi bahan perpipaan


RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
98
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Pipa PVC kelas AW dipergunakan untuk:


- Perpipaan air bersih.
- Perpipaan air kotor.
- Perpipaan air siram taman.
Pipa Tembaga kelas L dipergunakan untuk :
- Perpipaan Refrigerant AC.
- Pipa Supply & Return Air Panas.
Pipa Black Steel Pipe Schedule 40 dipergunakan untuk:
- Perpipaan air pemadam kebakaran.
- Perpipaan LPG

2.2.2. Spesifikasi Pipa PVC kelas AW

Penggunaan :
- Perpipaan air bersih.
- Perpipaan air kotor.
- Perpipaan air siram taman.
- Perpipaan Ventilasi Sistem Plumbing.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Uraian Keterangan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pipa Polyvinyl Chloride {PVC) klas AW. Tekanan 10 kg/cm2.

Elbow & Junction PVC Injection Moulded Sanitary fitting large


radius, Solvent Cement joint type.
Reducer PVC Injection Moulded Sanitary fitting concentric,
Solvent Cement joinc type
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

2.2.3. Spesifikasi Pipa Tembaga

Penggunaan : Perpipaan Refrigerant, Air Panas


---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Uraian Keterangan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pipa Cooper Tube.
Class : L
Isolasi : Thermaflek 25 mm, 19mm.
Sambungan / Fitting Welding
Cooper / brass Fitting
Valve & Strainer Dia. 40 mm kebawah, bronze atau A-metal body class
150 dengan sambungan ulir, BS 21 / ANSI B 2.1.
Dia. 50 mm ke atas, Cast Iron body class 150 Ib dengan
sambungan flanges
1.2.4. Spesifikasi Pipa Black Steel

Penggunaan :
- Perpipaan air pemadam kebakaran.
- Perpipaan LPG

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
99
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Uraian Keterangan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pipa Black Steel Pipe Schedule 40, ASTM A 120.

Joint 1,5" atau kurang dengan screw joint Diatas


1,5" dengan sambungan las.

Fitting Black steel fittings, cast iron. Long radius


elbow.

Flange Dia. 40 mm kebawah Black Malleable Cast


Iron RF class 150
Ib, screwed
Dia. 50 mm keatas Forget Steel RF class
150 Ib welding
joint.

Valve & Strainer Dia. 40 mm kebawah, bronze atau A-metal


body class 150 Ib dengan sambungan ulir,
BS 21 / ANSI B 2.1.
Dia. 50 mm ke atas, Cast Iron body
class 150 Ib dengan sambungan flanges

3. LINGKUP PEKERJAAN MEKANIKAL

3.1. Umum
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plumbing secara
keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan-
peralatan bahan-bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh
instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.

3.2. Uraian Pekerjaan


Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut
1. Instalasi Sistem Air Dingin / Air Bersih
2. Instalasi Sistem Air Limbah
3. Pengeboran dan Sistem Pompa Sumur

3.3. Gambar Kerja

Sebelum Kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, harus


menyerahkan gambar kerja antara lain sebagai berikut:
- Denah Tata Ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama,
perlengkapan dan fixtures
- Detail denah perpipaan
- Detail denah pengkabelan
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.

3.4. Gambar Instalasi Terpasang

Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memberi tanda sesuai jalur
terpasang pada Re-Kalkir gambar tender maupun gambar kerja, sehingga pada akhir

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


100
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar terpasang yang mendekati keadaan


sebenarnya.

4. SISTEM AIR BERSIH

4.1. Lingkup Pekerjaan

Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut:


- Penyambungan Air PDAM
- Pengeboran Sumur sebagai supply air cadangan dan Pompanya
- Pengadaan dan pemasangan Tangki Persediaan Air Bersih
- Pengadaan dan pemasangan Tangki Elevasi lengkap dengan konstruksi
penyangga.
- Perpipaan dan Pompa Transfer Set antara Tangki bawah dan tangki atas.
- Perpipaan distribusi air bersih
- Perkabelan
- Panel Listrik/ Panel Kontrol Pompa
- Peralatan Instrumen dan Kontrol
- Penyambungan kesemua peralatan penunjang
- Penyambungan kesemua peralatan pemakai

4.2. Penyambungan Sumber Air

Supply air bersih didapat dari sambungan PDAM dan sebagai cadangan didapat dari
sumur bor. Air bersih ditampung pada tangki penampung Stainless Steel dan dipompa
ke tangki elevated diatas atap bangunan dan didistribusikan ke semua Fixture dengan
pipa PVC kelas AW. Kontrol masuknya air bersih ke tangki penampung air bersih diatur
dengan Floater Valve (jenis adjustable). Kontrol pemompaan dan air dari sumur diatur
menggunakan Floatless Water Level Control.

4.3. Tangki Persediaan Air Bersih


l. Tangki persediaan air bersih berfungsi untuk menyediakan air bersih selama
jangka waktu pemakaian sebesar pernakaian air rata-rata sehari.
Tangki air bersih dari tangki baja tahan karat diletakkan diatas (antar ruang
pompa dan tangki elevasi diletakkan diatas konstruksi penyangga baja diatas pelet
atap tertinggi.
2. Kontraktor M&E selalu melakukan koordinasi dengan kontraktor bangunan agar
pelaksanaan pembangunan tangki persediaan air bersih bisa terlaksana dengan
baik dan lancar.

4.4 Pompa Transfer


1. Pompa Trasfer dimaksud untuk memindahkan air bersih dari tangki bawah ke
tangki atas.
2. Pompa Trasfer set terdiri dari peralatan sebagai berikut:
- 2 buah pompa berikut motor terangkai di atas base plate; lengkap dengan inlet
pipe; outlet pipe; inlet Y strainer, outlet isolating valve, check valve / non
return valve di tiap unit pompa. Jenis pompa adalah centrifugal end suction.
- Panel kontrol pompa lengkap dengan perkabelan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


101
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

3. Kapasitas pompa transfer adalah sesuai gambar rencana. Panel kontrol pompa
mengatur satu unit pompa bekerja secara bergantian dengan bantuan Timer dan
dapat dioperasikan secara manual satu persatu a.tau serentak.

5. Produk

Bahan dan peralatan harus yang terbaik dan memenuhi spesifikasi.


Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang
dispesifikasikan ke Direksi/MK. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada pesetujuan
resmi dan tertulis dari Direksi/MK.

Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut:

No. Uraian Merk


1. Pompa Ebara, Lowara, Versa, Sanyo
2. Pipa Galvanized PPI,Bakrie,Spindo,SPS
3. Fitting Galvanized HE,TG
4. Valve-valve Toyo,Kitz,Onda,AFA
5. Float Valve KKK.Yuta
6. Tangki Air FRP(Roof Tank) Lokal
7. Water Meter B & R,Fozhou,Westinghouse
8. Presure Gauge Nagano,VPG,Yamamoto
9. Autometic Air Vent Kitz, Toyo, Keystone
10. Foot Valve Mizzu,Ebara
11. Elektrode Water Level Omron,Telemechanique,Hattersley
12. Flexible Joint

5. SISTEM AIR KOTOR / LIMBAH

5.1. Lingkup Pekerjaan

Uraian singkat lingkup pekerjaan sistem Air Limbah di sini antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Perpipaan air buangan Toilet dan air buangan Wastafel & floor drain.
2. Penyambungan dengan peralatan Plumbing
3. Floor Drain dan P Trap
4. Clean Out
5. Pipa Ventilasi.

5.2. Perpipaan

1. Umum.
- Macam perpipaan air limbah adalah pemipaan untuk Air Hujan, Air Limbah
Toilet dan Air Limbah wastafel & floor drain.
- Pipa buangan dari buangan toilet(air kotor) dan pipa buangan dari
washtafel,floor drain dan tempat cuci tangan lainnya (air bekas), semuanya
dialirkan ke bak pemampungan sementara sebelum diteruskan ke rencana pipa
utama menuju IPAL eksisting milik RSU Wahidin.Jadi buangan air bekas pun
tidak dibuang langsung ke drainase.
- Tiap sudut pertemuan pipa air kotor dan air bekas dilengkapi dengan clean out
dan u-trap untuk memudahkan pemeliharaan dan menghindari bau
- Jenis pipa lihat "Spesifikasi Perpipaan"
2. Limbah Air Hujan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


102
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Perpipaan air hujan mulai dari Roof Drain di atap sampai selokan halaman atau
sampai rembesan tanah.

5.3. Sum pit /Bak penampungan

1. Sum Pit terbuat dari beton bertulang kedap air dibagi menjadi tiga bagian dan
tiap bagian mempunyai tutup dari pelat bordes.
2. Sum Pit ini berfungsi untuk menyaring kotoran dari limbah air kotor dan air bekas
sebelum dialirkan ke IPAL.
3. Sum Pit dilengkapi pompa Sum Pit lengkap dengan Grinder Cutting dan Guide Rail

5.4 . Roof Drain

1. Roof drain yang dipergunakan disini harus dibuat dari cast iron dengan konstruksi
water proof. Bentuk tutup saringan adalah dome / jamur.
2. Luas laluan air pada tutup saringan roof drain adalah sebesar dua kali luas
penampang pipa buangan.
3. Roof drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut:
- Bitumen coated cast iron body dengan waterproof fiange
- Bitumen coated neck for adjustable fixing.
- Bitumen coated comer dome type.

5.5. Floor Drain

1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, Water Prooved type
dengan 50 mm Water Seal.
2. Floor Drain terdiri dari :
- Chromium plated bronze cover and ring
- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body screw outlet connection dan dengan flange
untuk water prooving.
3. Floor Drain harus rnempunyai ukuran utama sbb :

Outlet diameter Cover diameter


2" 4"
3" 6"
4" 8"

5.6. Floor Clean Out

1. Floor Clean Out yang dipergunakan disini adalah Surface Opening Water Proofed
Type
2. Floor Clean Out terdiri dari :
- Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type
- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with flange for
water proofing.
3. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga
mudah dibuka dan ditutup.

6. Pompa Sumur Jenis Submersible.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


103
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Spesifikasi submersible pump lihat spesifikasi submersible pump dalam gambar


rencana.

7. Filter Air Bersih

Model : sand filter multi media


Body : wound polyester filter velocity
Filter Velocity : high rate
Back wash : manual using multiport valve
Tekanan kerja : 2,5 bar

8.Persyaratan Pemasangan

8.1. Umum

1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan,
kerapian, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50
mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.
3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/runcing, serta
penghalang lainnya.
4. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan,
antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan lain sebagainya, sesuai
engan fungsi sistem dan yang diperlihatkan di gambar.
5. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan
UNION atau FLANGE.
6. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang
pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
7. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut,
kecuali seperti diperlihatkan dalam gambar.
a. Dibagian dalam bangunan.
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 t16t0%
b. Dibagian luar bangunan.
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 t16t0%
Garis tengah 200 mm atau lebih besar: 1%
8. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah titik buangan.
Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian rnaupun
pengurasan.
9. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan
dan penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.
10. Sambungan-sambungan fleksible harus dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa
secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan poda pipa atau alat-alat
yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja ke arah memanjang.
11. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa
dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katup-katup dan
fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.
12. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipa sleeves harus disediakan,
dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-
langit.
13. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam
pekerjaan perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup
dengan menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda-benda
lain.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
104
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

14. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.
15. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.

8.2. Penggantung dan Penunjang Pipa

1. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, bracket atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar rnemungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau
perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalarn tabel
berikut:

Jenis Pipa Ukuran Pipa (mm) Batas Maksimum Ruang


Interval Interval
Mendatar (m) Tegak m)
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Baja sampai 20 1,8 2
----------------------------------------------------------------------------
25 s.d. 40 2,0 3
----------------------------------------------------------------------------
50 s.d. 80 3,0 4
----------------------------------------------------------------------------
100 s.d. 150 4/8 4
----------------------------------------------------------------------------
200 atau lebih 5,0 4
-------------------------------------------------------------------------------------------------

Pipa Besi Cor Seluruh ukuran l titik/ 1 titik/


Sambungan Sambungan
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Pipa PVC 50 0,6 0,9
80 0,9 1,2
100 1,2 1,5
150 1,8 2,1
-------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Penunjang atau penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini:
a. Perubahan-perubahan arah,
b. Titik percabangan.
c. Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hai-hal lain yang sejenis.

3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut:

a. Diameter batang.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Ukuran Pipa Batang
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s.d. 50 mm 9 mm
65 mm s.d. 150 mm 13 mm
200 mm s.d. 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


105
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel di


atas
Penunjang pipa lebih dari 2 dihitung dengan faktor keamanan 5
terhadap kekuatan puncak
-------------------------------------------------------------------------------------------------

b. Bentuk gantungan.

- Untuk air panas, uap dan kondensat: Roller Guide Type


- Untuk yang lain-lain : Split Ring Type atau Clevis Type

4. Penggapit pipa baja yang galvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
5. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum
dipasang.

8.3. Cara Pemasagan Pipa Air Limbah dalam Tanah

1. Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.


2. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/tajam.
3. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan
adukan semen.
4. Urugan pasir setinggi dasar pipa dan dipadatkan.
5. Pipa yang telah tersambung diletakkan di atas dasar pipa.
6. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
7. Pengurugan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar.

8.4. Pemasangan Katup-Katup

Katup-katup -harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan
untuk
bagian-bagian berikut ini :

a. Sambungan masuk dan keluar peralatan.


b. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah.

Di ruang mesin
--------------------------------------------------------------------------------
Ukuran Pipa Ukuran Katup
--------------------------------------------------------------------------------
Sampai 75 mm 20 mm
100 mm s.d. 200 mm 40 mm
250 mm atau lebih besar 50 mm
---------------------------------------------------------------------------------

c. Ventilasi udara otomatis.


d. Katup kontrol aliran ke atas dan ke bawah.
e. Katup by-pass.

8.5. Pemasangan Strainer


Strainer harus disediakan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat
berikut:
a. Katup-katup pengontrol.
b. Katup-katup pengurang tekanan.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
106
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

c. Steam traps.

8.6. Pemasangan Katup-Katup Pelepasan Tekanan

Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan di ternpat-ternpat yang mungkin


timbul kelebihan tekanan.

8.7. Pemasangan Katup-Katup Pengaman

Katup-katup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat dengan sumber


tekanan.

8.8. Pemasangan Ven Udara Otomatis

Ven udara otomatis harus disediakan di tempat-tempat tertinggi dan kantong udara.

8.9. Pemasangan Katup-Katup Pengurangan Tekanan

Katup-katup pengurangan tekanan harus disediakan di tempat-tempat dimana


tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.

8.10. Pemasangan Pengukur Tekanan

Pengukur tekanan harus disediakan ditempatkan yang perlu untuk mengukur,antara


lain :
a. Katup-katup pengurang tekanan.
b. Katup-katup pengontrol.
c. Setiap pompa.
d. Setiap bejana tekan.

8.11. Sambungan Ulir

1. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku


untuk ukuran sampai dengan 40 mm.
2. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa
dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
3. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan Zinkwite dengan
campuran minyak.
4. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
5. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
6. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

8.12. Sambungan Las

1. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
2. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.
Sebelum pekerjaan las dimulai. Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi
contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
3. Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah
mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi/Pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
107
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

4. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
5. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik
menurut penilaian Direksi/Pengawas

8.13. Sambungan Solvent Cement.

1. Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai
dengan jenis pipa , sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat
press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong
khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik
pipa.

8.14. Sambungan yang Mudah Dibuka

Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat saniter sebagai berikut:


- Antara Lavatory Vaucet dan Supply Valve
- Pada Waste Fitting dan Siphon.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya paking dan bukan seal threat.

8.15. Sleeves

1. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali menembus
konstruksi beton pipa tersebut
2. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran di
luar pipa ataupun isolasi.
3. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang
mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
4. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis "Flushing Sleeves.
5. Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau
"Caulk".

8.16. Pembersihan

Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di


setiap service harus dibersihkan dangan seksama, menggunakan cara-cara / metoda-
metoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.

9. Pengujian

9.1 Sistem Air Bersih

1. Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air
dibawah tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50% atau 10 kg/cm2
dan tidak lebih tinggi lagi dalam jangka waktu minimal 2 jam.
2. Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji
kembali.
3. Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas dari huhungan-
hubungannya selama uji tekanan berlangsung.

9.2. Sistem Air Limbah


RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
108
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

1. Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja
ditambah 50% atau 8 kg/cm2 selarna minimal 2 jam.
2. Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 6.0 meter di atas
titik tertinggi selama minimal 24 jam.

10. Pengecatan

10.1. Umum

Barang -barang yang harus dicat adalah sebagai berikut:


Pipa Service
Support pipa dan peralatan konstruksi besi flens
Peralatan yang belum dicat dari pabrik.
Peralatan yang catnya harus diperbarui.

10.2. Persyaratan Pengecatan

Pengecatan harus dilakukan seperti berikut:

Lokasi Pengecatan Pengecatan


-----------------------------------------------------------------------------------------
Pipa dan peralatan dalam plafond Zinchromate primer 2 lapis
Pipa dan peralatan expose Zinchromate primer 2 lapis
dan cat akhir 2 lapis
Pipa dalam tanah 2 lapis flincote
-----------------------------------------------------------------------------------------

10.3. Label Katup (Valve Tag)

1. Tags dan katup harus disediakan di tern pattern pat penting guna operasi
dan pemeiiharaan.
2. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan di
tags katup.
3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau
kawat.

11. Produk

Bahan dan peralatan harus yang terbaik dan memenuhi spesifikasi.


Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang
dispesifikasikan ke Direksi/MK. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada pesetujuan
resmi dan tertulis dari Direksi/MK.

Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut:

No. Uraian Merk


1. Pipa Air kotor Class AW Rucika, Wavin, Vinilon, Pralon
2. Floor Drain, Clean Out Toto, San Ei, Austindo, Kharisma
3. Valve Toyo, Kitz, Onda, AFA
4. Fitting Rucika
5. Sewerage Treatment Plant Konventional

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


109
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

III. 2. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


1. PERATURAN UMUM

1.1. Peraturan Pemasangan

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai


berikut:

1. PU1L 2000 dan PUIPP.


2. AVE.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transrnigrasi No.Per.05/MEN/1982.
4. National Fire Protection Association (NEPA).
5. Petunjuk dari Pabrik Pembuatan Peralatan.
6. Fire Office Comitte (FOC).
7. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN,
PERUMTEL, DitJen.Bina Lindung dan Perusahaan Air Minum.

Pekerjaan instalasi ini harus diiaksanakan oleh perusahaan yang memiliki Surat Ijin
Instalasi (SIKA) dari instansi yang berwenang; PLN Cab. Makassar dan atau terdaftar
pada Asosiasi Terkait (AKLI/APEI) minimal kelas C dan telah biasa dan berpengalaman
mengerjakan pekerjaan sejenis.

2. LINGKUP PEKERJAAN

2.1. Uraian Lingkup Pekerjaan

Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan instalasi listrik


ini, harus melakukan pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dan penyalur
sambaran petir serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:


1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian panel tegangan rendah.
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel tenaga tegangan rendah
untuk peralatan; motor pompa, exhaust fan, air conditions, peralatan elektronik
dsb.
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penerangan dan stop-kontak
biasa 1 phasa dan 3 phasa dan instalasi sistem UPS.
4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian armature lampu penerangan.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penyalur petir.
6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pembumian.
7. Pengurusan perijinan untuk penyambungan daya PLN atau penyesuaian daya PLN
existing.

3. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

3.1. Panel Tegangan Rendah

1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC dan PUIL

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


110
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

2. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal minimal 1,7 mm dengan rangka besi
dan seluruhnya harus di proses tahan karat zinc anodizing dan di cat powder
coating, warna cat akan ditentukan kemudian oleh pihak owner. Pintu dari panel-
panel tersebut harus dilengkapi dengan master key.
3. Konstruksi dalam panel-panel serta tata letak dari komponen-kornponen dan
sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu diiaksanakan
perbaikan, penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah diiaksanakan
tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
4. Setiap panel harus mempunyai busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar
untuk grounding, besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus yang
akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65
derajad celcius. Setiap busbar copper harus di pertin dan diberi warna sesuai
peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan
saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
5. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan
getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan
skala linier dan ketelitian 1 % dan bebas dari pengaruh induksi
6. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan
sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/Manajemen Konstruksi Lapangan.
7. Komponen komponen pengaman yang dapat dipakai adalah :
- MCCB.
- Surge Protection.
- Miniatur Circuit Breaker
- Auxiliary Relay
- Dimmer Switch
8. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai :
- Current Transformer.
- Frekuensi meter
- Amperemeter
- Voltmeter.

3.2. Kabel Tegangan Rendah

1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimum


0,6 KV
2. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah :
- Kabel daya (feeder) yang ditanam dalam tanah jenis NYFGbY
- Kabel daya (feeder) dalam bangunan/rak kabel jenis NYY.
3. Untuk instalasi penerangan dan stop kontak dipergunakan kabel jenis NYM
yang dilindungi High Impact Conduit PVC.
4. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan Bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu pada MK.
5. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai adalah 4 mm2 untuk kabel
daya dan 2,5 mm2 untuk sirkit instalasi.

3.3. Rak Kabel.

1. Rak kabel dimaksudkan untuk menempatkan kabel-kabel daya dari MOP ke Panel
Penerangan dan Peralatan peralatan sehingga didapatkan kondisi rute kabel
yang tersusun rapi dan memudahkan perawatan.
2. Bahan utama rak kabel adalah besi pelat (hot rolled steel sheet) tebal 2 mm
dengan finishing Hot Dip galvanized 60 micron. Rak kabel digantung pada
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
111
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

pelat/balok beton dengan galvanized hanging rod yang dapat diatur


ketinggiannya.
3. Klem penggantung harus dibuat dari bahan yang sesuai dengan rak, finish Hot
Dip.

3.4. Lighting Fixtures untuk Lampu TLD

1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,2 mm.
2. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat memberikan
koreksi factor total minimal 0,85.
3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm White
4. Fitting lampu dari type yang tidak menggunakan mur baut.
5. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dari karat dan lecet-
lecet, harus dengan ICI acrylic paint warna putih.
6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan efisiensi
penerangan yang maksimal, rapih, kuat, serta sedemikian rupa sehingga
pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeliharaan
dengan mudah dapat dilaksanakan.
7. Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat
terminal pentanahan (grounding).

3.5. Lampu Spot Light / Down Light Halogen

1. Lighting fixtures terbuat dari pelat besi atau aluminium dicat warna putih.
2. Lamp holder rnenggunakan standard Halogen Lamp dari bahan keramik.
3. Arah penyinaran harus dapat diatur.
4. Lampu yang dipakai dari jenis Halogen Dichroic 50 W/12 V dengan Trafo penurun
tegangan non elektronik yang menggunakan gulungan terpisah.
5. Badan lampu harus diardekan.

3.6. Lampu Sorot (Spot Light)

1. Lighting fixtures dari bahan aluminium atau besi tuang.


2. Mounting base harus diperlengkapi sehingga dapat terpasang dengan baik.
3. Lamp housing harus tahan terhadap percikan air.
4. Lampu yang dipakai dari jenis Halogen Dichroic 50 W/12 V dengan Trafo penurun
tegangan non elektronik yang menggunakan gulungan terpisah.
5. Badan lampu harus diardekan.

3.7. Lampu Sorot Luar (Flood Light)

1. Lampu sorot luar dimaksudkan untuk menyorot beberapa sudut bangunan.


2. Lamp Holder dan reflector dari bahan aluminium anodized.
3. Lighting fixtures harus tahan cuaca dan dipasang pada mounting yang telah
disediakan.
4. Lampu yang dipakai dari jenis lampu Metal Halide.
5. Badan lampu harus diardekan.

3.8. Lampu Emergency

1. Lampu emergency yang digunakan jenis flourescent, lengkap dengan batteray


dan chargernya.
2. Pada saat listrik PLN/Genset menyala charger akan mengisi batteray. Bila
PLN/Genset mati, lampu akan menyala oleh sumber daya batteray. Bila
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
112
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

PLN/Genset hidup, batteray harus diisi kembali dan semua operasi tersebut di
atas harus dapat bekerja secara otomatis.
3. Batteray yang dipakai jenis dry cell Nickel Cadmium dan harus sanggup
menampung operasi selama minimal 2 jam, kapasitas batteray disesuaikan
dengan TLD yang dipasang.
4. Tegangan input adalah 220 V, 10 % 50 Hz, 1 phase, diperlengkapi dengan
indikator LED dan peralatan push to check batteray.
5. Charger harus dapat mengisi batteray pada kapasitas penuh selama 1 x I- jam

3.9. Lighting Fixtures Type Outdoor

1. Lighting fixtures yang dapat digunakan, kapnya ex-lokal dengan menggunakan


bahan kaca (glass) bening, atau sesuai dengan ketentuan Lansekap.
2. Type lampu yang dipakai adalah pijar 15 W, 25 W atau jenis PL/PLC sesuai
permintaan pihak Lansekap.
3. Lampu dipasang pada armature khusus yang telah disetujui pihak Lensecap, dan
diperkuat dengan beton. Apabila menggunakan lampu jenis PL/PLC komponen-
komponennya harus sesuai dan menggunakan kondensor yang dapat memberikan
koreksi factor minimal 0,85 dipasang seri.
4. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan efisiens
penerangan yang maksimal, rapi, kuat, serta sedemikian rupa hingga pekerjaan-
pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan
pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan, contoh harus a:setujui oleh
Direksi/Manajemen konstruksi.

3.10. Kotak-Kontak dan Saklar

1. Kotak kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah
type pemasangan masuk/inbow (flush-mounting).
2. Kotak kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan mengikuti
standard VDE, sedangkan kotak-kontak khusus/tenaga atau (outbow) mempunyai
rating 15 A dan mengikuti standard BS (3 pin) dengan lubang bulat
3. Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan push
botton harus dipakai dari jenis bahan metal.
4. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari ruang-
ruang yang basah/lembab harus jenis water dicht (WD), sedang untuk saklar
dipasang 150 cm dari permukaan lantai atau sesuai gambar.
5. Kotak-kontak yang khusus di dalam box di bawah lantai, harus dari pabrik
pembuat yang sama dengan underfioor duct atau built in.

3.11. Grounding

1. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC - Bar Copper


Conductor).
2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama
dengan penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih
kecil dari 50 mm2, atau sesuai gambar sistem pembumian.
3. Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan batang tembaga pejal
diameter 16 mm. Electrode pentanahan yang dipantek dalam tanah minimal
sedalam 12 m atau sampai menyentuh permukaan air tanah
4. Nilai tahanan grounding system untuk panel-panel adalah maksimum 5 ohm,
diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut-turut.
5. Setiap ujung BC grounding harus dilengkapi dengan box dan terminal pembumian
untuk tujuan pengukuran.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
113
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

3.12. Konduit

Instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact, di mana dalam
dari konduit minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter 20 mm, atau
dinyatakan lain pada gambar.

3.13. Lightning Head.

Kepala Penyalur Petir (Lightning Head) yang dipakai adalah dari jenis non Radio
Active yang mempunyai radius perlindungan sampai 50 mtr pada high level protection
radius.

4. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

4.1. Panel-Panel

1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya


dan harus rata (horisontal). Bila tidak ditentukan lain, maka tinggi
pemasangan kotak panel bagian atas adalah 180 cm diatas FFL
2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari
karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
3. Semua panel harus diardekan ditanahkan.

4.2. Kabel-Kabel

1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang
jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phase-nya sesuai dengan PUIL.
3. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel, diklem
dan disusun yang rapi.
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada
kabel penerangan.
5. Untuk terminasi kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi
dengan sepatu kabel dan selongsong karet dengan warna sesuai dengan urutan
phasa sebagai identifikasi.
6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 25 mm2 atau lebih harus
mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
patri.
7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 60 cm minimum, dimana
sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di atasnya
diamankan dengan batu bata kualitas baik sebagai pelindungnya. Lebar galian
minimum adalan 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.
8. Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan
kabel support, minimum setiap 50 cm.
9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah
jalannya kabel.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


114
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa
galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
11. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu
trunking kabel, disusun rapi dan diikat dengan cable ties setiap jarak 50 cm.
12. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam conduit
13. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali
penampang kabel.
14. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan
dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya.
15. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m
disetiap ujungnya.
16. Penyusunan konduit di atas trunking kabel harus rapi dan tidak saling
menyilang.
17. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak
penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop merk Legrand
atau 3m.

4.3. Kotak Kontak dan Saklar

1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak kontak dan
1500 mm untuk saklar atau sesuai gambar detail.
2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type
water dicht (bila ada).
3. Kotak kontak yang khusus dipasang di dalam outlet box di bawah lantai, harus
dari jenis yang sesuai dengan box dan underfloor duct, rata dengan permukaan
lantai, tahan injakan serta dengan sistem tutup pengaman lubang kontaknya.

4.4. Lampu Penerangan

1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari


arsitek dan disetujui oleh MK Direksi/Manejemen Konstruks
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang
terbuat dari bahan aluminium
3. Kabel instalasi yang menuju armature lampu harus dilertgkapi dengan
feksibel conduit
4. Tiang lampu penerangan untuk dilu.ar bangunan harus dipasang tegak lurus
dan diperkuat dengan kaki beton.

4.5. Pembumian

1. Semua bagian logam dari sistem listrik harus dibumikan.


2. Elektrode pembumian harus ditanam sedalam 12.m minimum untuk mencapai
permukaan air tanah. Untuk mendapatkan nilai tahanan tanah sesuai yang
diminta dapat dicapai dengan menanam beberapa elektroda pembumian yang
satu sama lain dihubungkan dengan kawat BC SO mm2 secara paralel.
3. Tahanan pembumian maksimum 5 ohm, diukur setelah tidak adanya hujan 3
(tiga) hari berturut-turut.
4. Jarak minimum dari elektrode pembumian adalah 6 m dan disesuaikan dengan
sifat tanahnya
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
115
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

5. Pembumian penyalur petir harus terpisah dari pembumian instalasi listrik dan
instalasi elektronik. Tahanan pembumian maksimum untuk penyalur petir
adalah 2 Ohm, diukur setelah tidak adanya hujan 3 (tiga) hari. berturut-turut.

5. PENGUJIAN

5.1. Umum

Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual terhadap instalasi pengkabelan dengan mengukur tahanan isolasi
setiap kabel feeder maupun masing- masing rangkaian sirkuit baik sirkuit lampu
maupun sirkuit power outlet, serta melaksaanakan uji sambungan dengan mengalirkan
suatu arus simulasi beban sesuai dengan rencana besaran arus beban yang
direncanakan.
Suatu daftar hasil pengukuran yang diketahui dan disahkan oleh pihak MK harus
dilampirkan dalam berita acara serah terima. Peralatan tersebut baru dapat dipasang
setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang
bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang berwenang untuk itu.
Pada dasarnya, nilai tahanan Isolasi minimum yang diijinkan dengan pengukuran
Megger 1000 Volt adalah :
- 100 M Ohm untuk kabel feeder antar panel.
- 60 M Ohm untuk sirkit instalasi penerangan dan kotak kontak.
Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh
dari sistem, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk
mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu
disediakan oleh Kontraktor menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri.

6. .PRODUK

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk


mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan.
Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari MK.
Produk, bahan dan peraiatan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
---------------------------------------------------------------------------------------------
No. Bahan/Peralatan Merk/ Pembuat
---------------------------------------------------------------------------------------------
1. Kabel Feeder Tegangan Rendah Guna Era, Simetris,
Industira

2. Komponen Panel ABB, MG,GE

3. Kabel Tegangan Rendah Kabelindo,Kabel

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


116
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Metal,Supreme,Voksel

4. Rumah Lampu Metosu, Artolite,Spectra,Philips

6. Lampu Philips,Osram

7. Kabel Tray/Kabel Ledder Three Star,Metosu,Tree Abadi

8. Saklar Stop Kontak Legrand,Clipsal,MK

9. Pipa Conduit Clipsal, EGA,MK

10.Penangkal Petir & Grounding Prefector, EF, System 200

11. Generator Set FG Wilson, Perkins, MAN, Kohler

11. Trafo Trafindo, Unindo, Bambang Jaya

III. 3. SPESIFIKASI TEKNIS GENERATOR SET

1. UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga teknisi/pekerjaan, bahan - bahan,


peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian, dan perbaikan - perbaikan selama
pemeliharaan, serta semua pekerjaan yang disebut dalam persyaratan ini.
Gambar - gambar rencana dan persyaratan teknis bersifat saling mengikat. Pekerjaan
tersebut terdiri dari pengadaan dan pemasangan :

a. Satu set diesel generating set dengan kapasitas sesuai gambar rencana.
b. Satu set panel kontrol generator
c. Satu set sistem bahan bakar
d. Satu set sistem pendinginan mesin diesel memakai pendinginan air lengkap
dengan radiator dan exhaust ducting ke luar bangunan.
e. Satu lot spare parts, tools dan operation manual books.
f. Satu lot cabling dan piping materials.
g. Pekerjaan - pekerjaan sipil seperti : pondasi, cable, tranches dan sebagainya.
h. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan dengan penghantar pentanahan
semua terminal/busbar pentanahan dari peralatan kepada sistem pentanahanyang
tersedia.
i. Pekerjaan - pekerjaan lain yang tidak tercantum dalam gambar - gambar rencana
maupun persyaratan teknis, tetapi perlu untuk menunjang pekerjaan pekerjaan
tersebut diatas.

1.2. Gambar- Gambar Rencana

Gambar - gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan
seperti panel-panel, diesel genset, trench kabel, tangki bahan bakar, pondasi genset
dan lain lain. Penyesuaian dilakukan dilapangan, karena keadaan sebenarnya dari
lokasi, jarak - jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


117
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

1.3. Gambar - Gambar Kerja (Shop Drawings)

Kontraktor harus menyediakan gambar - gambar kerja untuk disetujui ol pengawas, 30


hari sebelum pemasangan.

1.4. Gambar Sesuai Pelaksanaan (As Built Drawings)

Kontraktor harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian penyesuaian


pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Catatan - catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set lengkap gambar (kalkir) sebagai gambar- gambar sesuai pelaksanaan
(As Built Drawings). As Built drawings harus diserahkan kepada pengawas segera
setelah pekerjaan selesai.

2. STANDAR DAN PERATURAN

a. Seluruh pekerjaan instalasi listrik dari diesel genset tersebut harus dilaksankan
mengikuti standar dalam PUIL terbitan terakhir atau standar - standar
international yang tidak bertentangan dengan PUIL.
b. Seluruh pekerjaan pemipaan bahan bakar harus dilaksanakan mengikuti standard
atau peraturan dari Departemen Tenaga Kerja.
c. Seluruh pekerjaan sipil harus dilaksanakan mengikuti standar dari PBI.
Disamping itu harus ditaati pula peraturan atau hukum setempat yang
ada hubungannya dengan pekerjaan ini. Surat ijin pekerjaan ini harus dimiliki
secara sah oleh Kontraktor. Satu copy dari surat ijin tersebut harus
diserahkan kepada pengawas.

3. DATA PERENCANAAN DIESEL GENSET

a. Jumlah diesel genset : 1 set


b. Pengoperasian : Sebagai emergency electric power
c. Kemampuan operasi : 24 jam terus menerus
d. Konsruksi : Silent type dengan metal enclosure, diesel
engine, radiator, starting battery,
charging dynamo, dan battery charger,
muffle kelas critical residential,
generator, generator control panel, daily
tank include
e. Cara beroperasi
- Sistem starting : cell motor starting
- Operasi start-stop : otomatic & manual
- Emergency stopped : automatic
- Sistem pendingin : water cooling system dengan radiator
- Bahan bakar : solar
- Pelumasan : SAE No. 40 atau 30
- Pengaturan Tegangan

f. Konsumsi bahan bakar : kurang dari 0,24 gr/KWH

- Pada keadaan steady state.


Dalam batas 3% dari rated voltage dalam keadaan operasi nominal.
- Transient voltage regulation.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


118
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Kurang dari 15% dari rated voltage bila dibebani dengan rated load pada rated
power factor.
Recovery time tidak lebih dari 2 detik.

4. BAHAN DAN PERALATAN

Semua bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, baru dan
sesuai dengan yang dimaksud.
Contoh bahan, peralatan, brosur atau gambar kerja (shop drawings) harus diserahkan
Pengawas/MK 30 hari sebelum pemasangan.

4.1. AC Generator.

a. Ratings:
Rated output : sesuai gambar (continous)
Overload output : 110% full loads selama 60 menit
Rated Voltage : 220/380 Volts
Frekwensi : 50 Hz
Jumlah kutub : 4
Power Factor : 0,8 lagging
Fasa : Tiga ( 4 Kawat)

b. Sistim Eksitasi:
AC Exciter (brushless) dengan elektronik AVR (Automatic Voltage Regulator)

c. Kelas Isolasi : - Rotor kelas F


- Stator minimum kelas B

4.2 Diesel Engine

Power output : harus mampu memutar generator secara kontinu pada perputaran
nominalnya dengan power output generator sebesar 110 % rated output.
perputaran : 1500 rpm

Type: - 4 langkah
- berpendinginan air radiator
Starting system : cool motor starting

4.3 Peralatan Engine

Masing - masing mesin diesel dilengkapi dengan berbagai accessories yang dipasang di
mesin atau di panel diesel :
- Governor tipe electronics
- Starting motor
- Charging generator
- Radiator
- Air cleaner
- Speed switch

Generator Control Panel

Engine control panel harus dilengkapi dengan peralatan- peralatan sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
119
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

- 1 AC Voltmeter .
- 1 AC Ammeter
- 1 Ammeter - Voltmeter phase selector switch
- 1 Frequency meter
- 1 KW meter 3 phase
- 1 Control switch untuk rnengatur kecepatan (speed adjustment)
- 1 Rheostat untuk voitage setting
- 1 MCCB dari 100A : 500 V
- 1 Power Factor meter
- 1 Elapsed Time meter

4.5. Engine Control Panel

Engine control panel harus dilengkapi dengan peralatan - peralatan sebagai berikut :
- 1 Tachometer
- 1 Cooling water temperature gauge
- 1 Tube oil pressure gauge
- 1 Battery switch

4.6 AM F (Control Panel)

Terdiri dari peralatan berbagai system supervise, pengaturan dan control yang
terpadu dan menyeluruh, yang mampu secara otomatis mengoperasikan paralel
kedua unit emergency diesel genset tersebut dalam waktu sangat singkat
menggantikan sumber Daya listrik PLN yang mendadak terganggu.
Peralatan - peralatan tersebut masing - masing berfungsi sebagai berikut :
- memonitor tegangan sumber PLN
- secara periodic menghidupkan pompa pelumas diesel engine selama tidak
dihidupkan (pre-tube pump)
- mengontrol temperature diesel engine bracket water selalu konstan pada 55 CC.
- Automatic start/stop
- Frequency balancing
- Voltage balancing
- Auto/manual paralleling
- Sequencial load transferring dan interlocking
- Active dan reactive load balancing

4.7 Protections

Peralatan pengaman berikut harus dipasang (minimal) :


1. Engine lube-oil pressure dropped
2. Cooling water high temperature
3. Over speed

4.8. Sistem Bahan Bakar

Terdiri dari peralatan/material sebagai berikut:


- 1 Fuel oil service tank, level gauge, level switch yang terinstalasi dalam
enclosure, kapasitas sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


120
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

4.9 Spare Parts & Tools

Spare parts dan tools harus diserahkan kepada pemberi tugas, yakni seperangkat tools
yang perlu untuk reparasi ringan dan berbagai spare parts yang perlu sering diganti
sesuai anjuran pabrik.
5. PENGUJIAN

Kontraktor harus menyelenggarakan serangkaian pengujian - pengujian sebagai salah


satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk Penyerahan Pekerjaan.
Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu tentang kapan akan diselenggarakannya
dan cara - cara pengujian tersebut 14 hari sebelumnya kepada Pengawas. Sebelumnya
Kontraktor sudah harus mengadakan koordinasi dengan Kontraktor - Kontraktor
pekerjaan listrik lainnya mengenai rencana pengujian tersebut.
Pengujian - pengujian tersebut dan antara lain:
- Insulation resistance test Continuity test
- Simulation of excess temperature
- Stepped test dan sudden load test memakai Resistance Load Bank
Seluruh pengujian diselenggarakan oleh Kontraktor dan segala biayanya ditanggung
oleh Kontraktor.

5.1. Pendidikan dan Latihan

Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Kontraktor sudah harus menyelenggarakan


semacam pendidikan dan latihan kepada 3 orang yang ditunjuk oleh pemberi tugas
tentang operasi dan perawatan lengkap dengan 3 copies buku Operating Maintenance
dan Repair Manual, segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.

5.2. Produk.

Produkyang disarankan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:


Mesin Penggerak Cummins, Perkins, Mercedez
Alternator Stamford, Marathon
Sound Proof Enclosure Hartech, Denyo.

III. 4. SPESIFIKASI TEKNIS INSTALASI FIRE ALARM

1. L1NGKUP PEKERJAAN

1.1. Umum

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal
ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan
biaya.

1.2. Uraian Lingkup (Scope) Pekerjaan Fire Alarm

Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan instalasi Fire


Alarm ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
121
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai
berikut:

a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel Kontrol MCPFA, Annunciator dan


sistem interkoneksi dengan sistem PABX untuk meng override pesan dan petunjuk
evakuasi saat terjadi general alarm.
b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua jenis Detector, Manual Station,
Indicator Lamp, Alarm Bell.
c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Junction Box disetiap lantai.
d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel untuk keperluan monitor dan
kontrol.
e. Mengurus dan menyelesaikan pengesahan Instalasi Fire Alarm dari instansi yang
berwenang.
f. Melakukan testing dan commisioning.
g. Melakukan trainning.

2. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan mendekat persyaratan
teknis sebagai berikut:

a. Detector Asap Type lonisasi


(Ionized Type Smoke Detector)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Operating Voltage : 15 - 32Vdc
Stand by current : 40 uA max
Alarm Current : 100mA max
Operating Temperature : -10 50 C
Relative Humidity : 95 %
Sensivity : 2% - 3% obscuration (adjustable)

b. Detector Panas Type Temperatur Tetap (Fixed Temperature Heat Detector)


---------------------------------------------------------------------------------------------------
- Operating Voltage : 16 26 Vdc
- Operating Temprature : 57 C

c. Detektor Panas Type Kombinasi


-----------------------------------------------------------------------------------------------------
(Combination of Rate of Rise and Fixed Temperature Heat Detectore)

Operating Voltage : 16 - 30Vdc


Operating Temperature (Fixed) : 57 C
Temperature Rate of Rise : 8 C< imenit

d. Manual Station
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Type : Jenis yang dipakai merupakan
surface mounted dan dilengkapi
dengan break glass.
Warna : Merah

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


122
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

e. Alarm Bell
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Type : Surface mounting, 6" (inch)
Operating Voltage : 20 - 24 Vdc
Current Consumption : 15 mA max
Power Consumption : 2 vA max
Sound Level : 10 db min./l M
Warna : Merah

f. Panel Kontrol
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Panel kontrol ini terdiri dari Power Module, Control Module, Alarm Signal Modul
(continues & intermittent). Zone Module. Panel kontrol harus mempunyai pintu
dengan jendela penyekat.
Panel kontrol harus mempunyai kapasitas minimum sesuai gambar perencanaan
zone yang dilengkapi dengan perlengkapan sebagai berikut:

a. Lampu-lampu
Lampu alarm (rnerah) dan lampu trouble (kuning) untuk setiap zone pada zone
module. Lampu power - ON yang menyatakan sistem mendapat supplay daya
listrik yang sesuai.
Lampu AC power failure yang menyatakan adanya gangguan dari jala-jala fistrik
yang ada.
Lampu low batteray yang menyatakan bahwa tegangan back-up batteray sudah
berada pada level dc yang rendah.
Lampu bell circuit trouble yang menyatakan adanya gangguan pada rangkaian bell.
Lampu common alarm yang menyatakan terjadinya alarm sistem tersebut.
Lampu common trouble yang menyatakan terjadinya gangguan pada sistem
tersebut.

b. Tombol-tombol (switch).

Reset switch yang berfungsi untuk menormalkan sistem setelah terjadi trouble
atau alarm.
Silence switch yang berfungsi untuk menghentikan Buzzer bila buzzer itu
berbunyi.
Alarm Lamp Test Switch yang berfungsi untuk pengecekan apakah lampu-
lampu
indikator alarm masih berfungsi baik.

c. Fasilitas Interkoneksi untuk keperluan :

- Telepon autodial melalui key telepon ke Dinas Pemadam Kebakaran setempat


(bila diperlukan).
- Menghidupkan sirene generator pada sistem tata suara dan mengoveride sistem
tata suara untuk keperluan program evakuasi.

d. Fasilitas Fire Intercom.

Master Fire Intercome terintegrasi dengan panel kontrol fire alarm. Slave fire
intercom dan jumlah fire handset intercom sesuai dengan gambar rencana (bila
ada).

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


123
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

e. Batteray Charger.

Sistem harus dilengkapi batteray charger (pengisi batteray) yang dengan otomatis
mengisi batteray setelah terpakai dan mempertahankan tegangan batteray bilamana
batteray tidak terpakai.
Besarnya arus pengisian disesuaikan dengan nila: rating battery yang digunakan.

f. Batteray.

Batteray harus disediakan sebagai sumber tenaga cadangan agar bila sewaktu-waktu
sumber utama (PLN) mati, sistem alarm masih berfungsi dengan baik.
Jenis yang digunakan harus jenis dry ceil rechargable type Ni-Cd batteray (24 Vdc).
Batteray ini harus bertegangan normal sesuai tegangan sistem (24 V) dengan
kapasitas kebutuhan (ampere-hour) yang disesuaikan, sehingga batteray ini sanggup
memberikan supplay secara normal dan terus-menerus kepada sistem selama 24 jam
dalarn keadaan stand by dan 30 menit dalam keadaan general alarm pada akhir
periode.

g. Kabel.

Kabel feeder yang dipakai antara MDF dan DP pada bangunan adalah jenis NYY 2 x
1,5 mm2 dalam pipa conduit.

Kabel yang dipakai untuk instalasi masing-masing detector adalah jenis NYA dengan
ukuran 2 x 1,5 mm2 dipasang dalam pipa konduit.

Kabel untuk announciator dan fire intercom menggunakan FTC 0,6 mm dengan
jumlah kawat sesuai gambar rencana serta memakai pipa konduit jenis high impact.

h. K o n d u i t.

Konduit yang dipakai adalah konduit PVC (EGA, Double H, Clipsai) dengan diameter
dalam 1 1/2 kali diameter kabel atau minimum 20 mm.

Panel Indikator Remote/ Announciator Panel (apabila diperlukan). Berisi lampu


indikator alarm setiap zone dan dilengkapi dengan buzzer, lamp & buzzer test,
berkapasitas minimum 15 zone.

Panel Indikator Remote/ Anno unciator Panel suatu alat yang dipakai untuk
memberikan indikasi lokasi sumber kebakaran (zone area) dan indikasi gangguan
dari instalasi dengan indikatof audio berupa buzzer, dan indikator visual berupa
alarm.

Pada panel yang dilengkapi fasility button yang berfungsi sebagai silence alarm/
Acknowledge. Unit ini dilengkapi dengan tombol test untuk lampu (lampu test) dan
tombol test untuk buzzer test.

i. Surge Arrester yang terdiri dari 2 (dua) unit.

1. Surge Arrestor untuk power line MCPFA.


2. Surge Arrestor untuk incoming line terminal dan outgoing line terminal cable.
Surge Arrestor ini dihubungkan dengan sistern pembumkian arus lemah yang
memiliki tahanan tanah maksimum 2 ohm.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


124
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

3. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

3.1. Peralatan

Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian. Manual push button
dipasang bersatu dengan hydrant box dan bilamana ada yang berada di luar hydrant
box, maka dipasang pada ketinggian 1,5 m dari lantai.

Alarm bell dipasang bersatu dengan hydrant box dan bilamana ada yang berada di luar
hydrant box, maka dipasang pada jarak 0,5 m di bawah plafond atau disesuaikan
dengan keadaan lapangan.

Disekitar detektor harus ada ruang bebas dengan radius minimal 0,75 m dari detektor.
Peralatan sistem fire alarm ini harus ditanahkan (grounding) dengan
hambatan maksimum 2 ohm. Supplay listrik untuk peralatan ini dimasukkan dalam
kelompok
Emergency Load dari genset.

3.2. Konduit Kabel


- Semua kabel yang dipasang dishaft secara vertikal harus dipasang pada tangga
kabel dan diklem ke struktur bangunan dengan sadle klern.
- Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunkin kabel/tray dan
instalasinya memakai pipa konduit.
- Pemakaian konduit di dalam gedung atau instalasinya menggunakan PVC konduit
(EGA, Double H, Clipsal).
- Semua kabel yang keluar dari rak peralatan mi harus melalui kabel gland dan
memakai flexible conduit. Isolasi antara urat-urat kabel terhadap tanah minimum
60 M ohm.
- Terminasi kabel fire alarm pada semua titik sambungan harus menggunakan
sepatu kabel type Y, dan tidak diperkenankan adanya penyambungan kabel
instalasi di sepanjang pipa conduit selain pada kotak sambung yang ditujukan
khusus untuk itu.

3.3. Kabel Trunking (kabel tray) dan tangga kabel

a. Trunking kabel harus terbuat dari galvanised finishing dengan lebar 15 cm


penyangga dari bahan besi setrip setiap 40 cm, atau dinyatakan lain pada gambar
atau produk. Trunking kabel ini dipakai untuk instalasi sistem elektronik
(telephone, kabel data dan fire alarm).
b. Cara pemasangan kabel trunking harus digantung pada dak beton dengan besi
bundar berulir (iron rod diameter 10 mm).
c. Pada setiap belokan atau pencabangan, bentuk trunking harus dibuat sedemikian
rupa sehingga belokan kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.
d. Kabel yang dipasang di atas trunking dan pada cable ladder harus diklem (diikat)
dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie) anti ultra violet, merk LEGRAND
atau setaraf.
e. Sebelum pemasangan kabel trunking harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan
instalasi lainnya (AC, Plumbing dan listrik).
f. Arak minimum antara kabel tray elektrikal & elektronik adalah 300 mm.
g. Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran l"x 2"pada jarak 75cm.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


125
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

h. Trunking kabel digantung di Iantai bangunan dengan Dynabolt atau Ramset


berukuran 3/8" x 2".

4. PENGUJIAN

Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen tunggal
(authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus menyiapkan
sertifikat kelaikan operasi dan pemasangan yang baik dari instansi yang berwenang
(Depnaker).

5. P R 0 D U K

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk


mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasi ke direksi.
Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari direksi.

No. Bahan / Peralatan Merk / Pembuat


1. Peralatan Fire Alarm Gunnebo,
Chemetron,Kidde,Siemens
2. Kabel Power Kabelindo, Kabel Metal,
Supreme, Voksel
3. Pipa Konduit Clipsal, MK, EGA
4. Pipa BlackSteel PPI, Bakrie,Spindo, SPS
5. Valve-valve Toyo, Kitz, Onda, AFA
6. Main Control Valve & Branch Control Samiyng, Viking
Valve
7. Alarm Gong Samiyang, Viking
8. Presure Switch Honeywell, Nagano
9. Flow switch Honeywell, Nagano
10. Head Sprinkler Viking, Tyco
11. Hidrant Box Yamato, Ozeki, Appron
12. Hidrant Pillar Yamato, Oeki, Appron
13. Seamese Conection Yamato, Ozeki, Appron

6. LINGKUP PEKERJAAN

6.1. Umum

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gam bargambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal
ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
schingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan
biaya.

6.2. Uraian Lingkup Pekerjaan Car Call

Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan instalasi Tata


Suara ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
kedaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar scope pekerjaan Instalasi Car Call yang dimaksud adalah sebagai berikut:
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
126
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Sentral Sistem Car Call Chime
Microphone dan unit penguat signal suara (audio amplifier).
b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua unit kontrol & monitor peralatan
sistem car call
c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kotak hubung bagi (Junction Box) bila
diperlukan.
d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel antara peralatan Mic, Power
Amplifier, hingga alat pengeras suara.
e. Pengadaan dan pemasangan serta pengujian alat pengeras suara (Loud Speaker)
f. Melakukan testing dan commisioning serta training.

7. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peraLatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau
mendekati persyaratan teknis sebagai berikut:

a. PERALATAN PENGUAT SUARA (POWER AMPLIFIER)


Power Output : 60 W RMS
Frequensi respone : 40 Hz - 16 KHz
Distortion : less than 1% At rated output
Output & load impedance : 100 V/42 Ohm
S/N(20Hz-20KHz) : 80 dB 2
Input : Program input
b. PAGING MICROPHONE
Microphone element : Dynamic Type
Polar Pattern : Cardioid (Unidirectional)
Freq. Respone : 200 - 10.000 Hz
Output Impedance : 600 Ohm + 3 %
Output Level : - 76 dB + 3 dB
Indicator : Chime red, speech green LED
c. HORN SPEAKER
Rated Output : Selectable 10,15,25 W (100 V line)

8. P E N G U J I AN

Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen tunggal
(authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus menerbitkan
sertifikat dan jaminan atas bekerjanya sistem setelah hasil uji coba dinyatakan baik.

9. PRODUK

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk


mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasi ke direksi.
Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari direksi.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
127
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

No. Bahan / Peralatan Merk/ Pembuet


1. Peralatan Utama TOA, BOSCH
2. Speaker TOA, BOSCH
3. Kabel Power Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, Voksel
4. Pipa Konduit Clipsal, EGA, MK

III. 5. PEKERJAAN INSTALASI TELEPHONE PABX

1. UMUM

Maksud dan tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan
pengadaan dan pemasangan PABX yang lengkap dan siap dipakai, termasuk pengadaan
barang-barang sampai disite, upah pemasangan, pemrograman, uji coba,
pemeliharaan, jaminan dan izin/sertifikasi dari instansi yang berwenang setempat.

2. FUNGSI PABX

2.1 Menyediakan fasilitas komunikasi melalui pembicaraan telepon intern dalam


gedung.
2.2 Mengatur dan mengoptimaikan pemakaian saluran telepon untuk pembicaraan
telepon riari luar ke dalam Kantor dan sebaliknya, melalui PABX dengan atau
tanpa bantuan operator.
2.3 Memungkinkan dilakukan pembatasan pembicaraan telepon dari dalam ke luar
Kantor secara langsung tanpa melalui operator tetapi hanya dapat dilakukan oleh
/ meialui pesawat cabang tertentu.

3. LINGKUP PEKERJAAN PESAWAT TELEPON PABX

Pelaksana pekerjaan ini harus mempunyai sertifikat izin pemasangan Instalasi PABX &
unit PABX dari instansi yang berwenang (PT Telkom) setempat

3.1. Pengadaan & Pemasangan unit serta instalasi PABX termasuk :


a. Main Unit PABX kapasitas sesuai gambar rencana, Power Back Up Battery 24
V -100 AH, Battery Charger dan lain - lain.
b. Pesawat Operator Digital, DSS Console dan perlengkapannya
c. MDF, DP pada tiap lantai bangunan
d. Kabel Feeder dari DP-TELkom ke MDF dan ke PABX.
e. Kabel Feeder dari MDF ke seluruh DP tiap lantai bangunan
f. Pesawat Cabang Digital SLT dan periengkapannya
g. Instalasi kabel dalam konduit dan outlet entension dan perlengkapannya baik
jenis pasangan dinding (wall outlet) maupun jenis pasangan lantai (floor
outlet).

3.2. Pengadaan & pemasangan seluruh sistem instalasi telpon & peralatan
penunjangnya, pengujian instalasi pengkabelan, arde sehingga daaapat berfungsi
dengan baik.

3.3. Melakukan uji coba sistim PABX yang terpasang dengan


konfigurasi/pemrograman sesuai keinginan oengguna dan peraturan PT Telkom guna
mendapatkan sertifikasi.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


128
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

4. SPESIFIKASI BAHAN & PERALATAN YANG DIPASANG

4.1. Sistim yang dipasang adalah sistim sentral telepon PABX sehingga sistim ini siap
dipakai komunikasi dalam bangunan guna menunjang opsrasional serta diijinkan
untuk dihubungkan dengan saluran PT Telkom.

4.2. Bahan Instalasi


4.2.1 Kotak MDF terbuat dan bahan pelat baja dengan tebal minimum 1,7 mm, bebas
dari karat, difinish powder coating; dilengkapi engsel dan kunci kualitas baik,
dan dalam kotak ini diiengkapi dengan terminal strip jenis tekan sisip yang
mempunyai kapasitas cukup sesuai dengan kebutuhan serta ditambah cadangan
seperlunya, MDF tersebut harus dipasang pada tempat yang tepat untuk
memudahkan pemasangan instalasi, operasi serta pemeliharaannya
4.2.2 Kotak DP TEL dibuat dari bahan dan difinish sama dengan MDF. Didalamnya
selain dilengkapi/dipasang terminal strip jenis tekan sisip, yang kapasitasnya
cukup sesuai dengan kebutuhan; juga akan dipasang Terminal untuk Fire Alarm,
dan bila diperlukan akan dipasang juga peralatan elektronik lain untuk
komunikasi data, Untuk itu sebelum difabrikasi, terlebih dulu harus
dikoordinasikan dengan bagian lain untuk mendapatkan ukuran/dimensi yang
dapat mengakomodasi peralatan dimaksud. Dimensi pada gambar rencana dapat
dipakai sebagai pedoman awal.
4.2.3.Kabel instalasi untuk saluran cabang dalam gedung digunakan kabel telepon tipe
indoor ukuran 2 x 2 x 0,6 mm2. Semua instalasi tersebut harus dilengkapi dengan
arde serta menggunakan produk kabel yang telah diakui PT Telkom, atau
memenuhi standard/peraturan peraturan baik nasional maupun international
serta disetuju: Direksi Pengawas
4.2.4.Pipa Conduit dan perlengkapan instalasi :
a. Type PVC High Impact Conduit ukuran disesuaikan dengan
kebutuhan minimum diameter 20 mm untuk didalam Gedung
b. Type Galvanis ex lokal kelas light.dengan ukuran sesuai kebutuhan untuk
diluar gedung.
c. Doos percabangan , elbow, socket dari jenis PVC high impact
d. Klem Platdicat
e. Ramset atau fisherplug.
f. Hanger berupa besi siku, besi betbn dan besi plat
g. Rak yang di dalam shaf terbuat dari besi siku dan plat
h. Mur dan baut
i. Terminal Box harus terbuat dari besi plat dengan tebal minimum =1,7 mm
dengan rangka besi siku yang seluruhnya harus diproses zinc anodizing
untuk membersihkan karat dan difinish powder coating. Pintu harus
dilengkapidengan engsel dan kunci kualitas baik.
j. Terminal Box ex lo.kal dengan mutu dan kwalitas baik.
Pelaksana pekerjaan ini sebelum melakukan pemasangan dan instalasi harus rnembuat
gambar kerja (shop drawing) dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Direksi dan
pelaksana disiplin lain/kontraktor lain.

4.3. Unit PABX dengan perlengkapannya terdiri atas :


a. Switching Network lengkap dengan box cabinet
b. Kontrol Unit
c. Operator Consule Unit lengkap DSS Consule
d. Pesawat telepon extension
e. Battery Back Up dan Charger yang sesuai,

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


129
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

4.3.1 Switching Network lengkap dengan box cabinet:


Terdiri dari central processing unit lengkap, yang dapat membuat dan menyimpan.
program untuk melakukan beberapa fungsi utama dari PABX dan fungsi tambahan
lainnya sesuai standard pabrik masing-masing merk.

Spesiflkasi minimum PABX yang harus dipenuhi atau mendekati adalah :

a. Metode kontrol 32-bit CPU


b. Power Supply 220/240 VAC, 50/60 Hz
c. Back up battery 2 x 12 V Batten/ 100 AH untuk minimal 3 jam
operasi tanpa supply AC
d. Dialling Tone (DTMF) dialling.
e. Switching Non Block PCM Time Switch.

Program yang diingmkan adalah sebagai berikut:


Klasifikasi dari Extension :
Internal call only
Outgoing call local lewat operator
Outgoing call interlocal lewat operator
Outgoing call directly untuk extention tertentu
Incoming call via operator
Call transfer
Rounding of trunk lines
Central abbreviated dialing
Call waiting atau lamp on busy
Consultation hold
Night service

5. SPESIFIKASI PEMASANGAN

1. Pada tempat yang telah ditentukan sesuai gambar rencana dipasang 1 (satu)
pesawat cabang telepon meja dengan nomor panggil.
2. Pada ruang pimpinan, selain pesawat cabang, juga di instalasi pesawat direct
line dan terminal telepon untuk sambungan internet maupun faximili.
3. Kontraktor diharuskan memeriksa semua dimensi - dirnensi yang ada pada
gambar rencana. Ajukan usul-usul kepada Direksi/Konsultan apa yang tidak
sesuai dan perlu dirubah atau diatur kembali agar Sistem Instalasi dan Peralatan
dapat dipasang serta bekerja dengan baik dan sempurna
4. Semua peralatan panel / panel-panel / terminal box/distribution frame induk
maupun cabang harus dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat, rapi,
baik dan harus sesuai pula dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
5. Setiap kabel masuk / keluar dari suatu peralatan /panel-panel / terminal box /
distribution frame maupun cabang harus dilengkapi dengan gland karet atau
penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
6. Semua peralatan utama harus di arde kan (grounding) dengan sistem pentahanan
yang baik dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
7. Untuk instalasi kabel-kabel telepon penyambungan dilakukan pada pesawat-
pesawat telepon, outlet telepon dan lain-iain dengan dilebihkan secukupnya
sehingga pemeliharaan dapat dilakukan semaksimal mungkin. Sementara untuk
penyambungan paralel pesawat telepon dilakukan pada terminal box
bersangkutan, dan penyambungannya dengan cara solder. Tidak diperkenankan
melakukan penyambungan kabel feeder maupun instaiasi pesawat cabang
(extension) didalam pipa conduit.

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


130
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017

8. Semua kabel instaiasi Arus Lemah, Control dan lain-lain harus ditarik dalam pipa
conduit FVC. Hal ini berlaku untuk semua kabel yang ditempatkan pada ruang
tanpa langit-langit, dalam tembok, partisi dan iain-lain.
9. Dikecualikan dari hal diatas ialah kabel-kabel instaiasi dalam tanah.
10. Pemasangan Conduit PVC harus rapih, rata, tidak saling bersilang, teratur dan
lain-iain. Instaiasi tidak diperkenankan membebani langit-langit.
11. Semua Conduit PVC yang berjalan paraiel di atas langit-langit, penyusunan
konduitnya harus rapi, rata dan teratur, diberi klem sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
12. Semua kabel PVC di dalam shaft penyusunannya harus rapih, rata, teratur,
diberi kiem sesuai dengan peraturan yang berlaku.
13. Dalam shaft, instaiasi dipasang pada tangga kabel (cable ladder) diikat dengan
pengikat kabel (cable ties), dengan pelindung pipa Conduit. Penyambungan urat
kabel pada daerah-daerah yang mempunyai kelembaban tinggi, harus dilakukan
sedemikian rupa dengan menambahkan bahan anti korosi agar kontak kabei
dapat terjaga baik.
14. Pada daerah langit-langit tanpa plafon instalasi dicor dalam plat beton atau
diklem ke rangka atap, memakai pelindung pipa PVC lengkap dengan fiting-
fitingnya.
15. Pada daerah langit-langit dengan plafon, instalasi terpasang sebagai berikut:
Diklem ke plat beton setiap jarak 75 cm dengan pelindung pipa PVC lengkap
dengan fiting - fitingnya, atau diklem dengan hanger setiap jarak 100 cm,
dengan pelindung pipa PVC lengkap dengan fiting fitingnya.
16. Dibawah plafon , instalasi terpasang inbow , dalam kolom atau dinding ternbok
memakai pipa pelindung PVC lengkap dengan fiting fitingnya.
17. Di bawah ubin atau dalam tanah terpasang sedalam 40 cm di bawah permukaan
memakai pelindung pipa PVC.
18. Kabel-kabel yang ditanam dalam tanah harus pada kedalaman minimal 6O cm.
Sebelum penggelaran kabel harus dialasi dengan lapisan pasir setinggi 10 cm dan
di dalamnya diberi pelindung dengan baca. Lebar galian disesusikan dengan
jumlah jalur kabel yang dilakukan tapi tidak boleh kurang dari 10 cm.
19. Kabel-kabel yang ditanam dalam tanah harus diberi patok beton setiap 25 m dan
pada belokan sehingga jelas terlihat arah kabel dan untuk jenis keperluan
instalasi apa kabel tersebut dipasang
20. Kabel - kabel yang ditanam menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lain
harus diletakkan psda kedalaman minimum 50 cm dari bagian bawah dari apa
yang dilintasinya dan diberikan pipa pelindung pipa GIP kelas Medium dengan
diameter minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
21. Dan lain-lain sesuai dengan ketentuan pengabelan yang berlaku pada jenis-jenis
instalasi bersangkutan, seperti penjauhan jalur instalasi Arus Kuat dengan Arus
lemah, Telepon dengan Sistim Tata Suara, Pengujian tahanan isolasi dan
sebagainya.
22. Angkur terpasang ke plat beton dan dinding dengan dicor atau ramset atau
fisherplug.
23. Hanger dimur baut atau diias ke angkur
24. Plat besi dimur baut dilas atau diklem ke angkur.
25. Kontraktor harus membuat -gambar kerja instalasi maupun perletakan peralatan
dengan tepat koordinat - koordinat disesuaikan dengan keadaan sebenarnya di
lapangan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas ketelitiannya.
26. Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan pemasangan, Gambar Kerja yang
dibuat harus diajukan ke Direksi dahulu untuk mendapatkan persetujuan yang
bersangkutan , dan setelah itu pekerjaan baru dapat dimulai.
27. Setiap Kontraktor harus berkonsultasi dengan Kontraktor iain dan Direksi agar
mendapatkan koordinasi sebaik-baiknya.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
131
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017


Apabila timbul perselisihan paham antara kontraktor, maka keputusan akhir
ada pada Direksi
Kontraktor telepon akan berhubungan erat sehubungan dengan sifat
pekerjaannya dengan Kontraktor Utama, Listrik Plumbing , Interior, dan lain-
lain. Untuk itu diperlukan koordinasi sebaik-baiknya untuk mendapatkan
instalasi yang bermutu baik.
28. Semua pemasangan peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik dan berikan
ketentuan tersebut kepada Direksi, sehingga merupakan bagian dari spesifikasi
yang berlaku.
29. Semua material dan peralatan sebelum dibeli atau dipesan dan masuk ke site
harus mendapatkan persetujuan dari Direksi . Kontraktor harus memberikan
contoh-contoh barang yang akan dipasang dan biaya untuk itu menjadi tanggung
jawab Kontraktor

6. U J I C O B A

6.1. Sebelum di uji coba, PABX harus diprogram terlebih dahulu untuk semua
saluran masuk (CO Line) maupun saluran keluarnya (Extension Line) sesuai
dengan keinginan pengguna, dan dilakukan perekaman announcement sesuai
arahan pengguna.
6.2. Semua pemasangan instalasi dan peralatan harus dilakukan Uji Coba hingga
mencapai hasil yang baik dan sempurna serta disaksikan oleh Direksi. Hasil Uji
Coba ini dituangkan dalam bentuk Berita Acara Uji Coba yang dilampiri gambar
terlaksana, buku spesifikasi teknis dan buku manual pengoperasian masing-
masing 1 asli dan 3 copy.
6.3. Pengujian terakhir instaiasi telepon tersebut harus mendapalkan sertifikasi
dari PT Telkom.
6.4. Kontraktor harus melakukan pelatihan (training) bagi petugas yang ditunjuk
oleh pemilik hingga mampu mengoperasikan dan merawat peralatan secara
optimal.

7. PRODUK

Bahan dan peralatan harus yang terbaik dan memenuhi spesiflkasi.


Produk bahan dan peralatan yang direkomendasikan pada dasarnya adalah sebagai
berikut:

1. PABX Siemens, Panasonic


2. Hand Set Siemens, Panasonic
3. Outlet Telepon Legrand, Clipsal, MK
4. Faximile Panasonic
5. Kabel Power Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, Voksel
6. Pipa Konduit Clipsal, EGA, MK
7.Kabel Tray/Kabel Ledder Three Star, Metosu, Tree Abadi

RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)


132

Anda mungkin juga menyukai