A. PRELIMINARIES
1. Pekerjaan Pembersihan
a. Pelaksanaan
1) Sebelum mulai pekerjaan pelaksanaan
Lokasi Perencanaan Pembangunan Puskesmas di Kabupaten
Enrekang , kontraktor harus melakukan pengukuran ulang
untuk mengetahui batas batas dan titik nol dan melakukan
penimbunan/pematangan lahan terlebih dahulu
2) Kontraktor harus membersihkan semua sampah dan bahan
bangunan dari pekerjaannya dan setiap hari harus
meninggalkan seluruh lahan dari pekerjaan dalam
keadaan bersih.
3) Pada proses pekerjaan diserah-terimakan, kontraktor
harus segera memindahkan semua bahan dan peralatan
miliknya dari lahan kerja, kecuali bahan dan peralatan
yang diminta Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas untuk
disimpan selama jangka waktu pemeliharaan. Demikian
juga selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus
menjaga kebersihan di luar lingkungan tapak Jalan,
trotoar, dan sebagainya.
4) Kontraktor harus membersihkan lapangan kerja dari hal-
hal yang dapat mengganggu jalannya pelaksanaan
pekerjaan termasuk semua sisa-sisa puing yang ada di
lapangan disingkirkan dan diratakan, kemudian
permukaan tanah disesuaikan dengan level yang diserah-
terimakan.
3. Fasilitas Sementara
Semua fasilitas sementara , direncanakan dan dilaksanakan oleh
dan atas tanggung jawab Kontraktor dengan persetujuan dari
Konsultan Pengawas/MK. Semua biaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan / pembuatan Fasilitas sementara ini sudah harus
masuk dan diperhitungkan di dalam penawaran harga pekerjaan.
Fasilitas Sementara meliputi :
3.1 Direksi Keet : kantor dan peralatan kerja untuk Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas
Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
kontraktor diminta untuk membuat:
Kantor untuk keperluan Direksi Lapangan Konsultan
Pengawas , dengan ukuran luas, instalasi serta
perlengkapan / peralatan yang mencukupi serta memadai
menurut kebutuhan dan kapasitas kerja terdiri dari:
Ruang kerja untuk 4 orang seluas 16 m2 lengkap dengan
furniturenya.
Toilet / WC
Rak Material ukuran 1.2 m x 2.0 m
1 bh filing cabinet 3 laci
1 bh whiteboard ukuran 90 x 180 cm
1 orang tenaga kerja untuk pelayanan dengan
kebersihan kantor selama masa kontrak berlangung.
Papan nama proyek ukuran standar di daerah setempat.
3.3 Sanitasi.
Jumlah WC yang harus disediakan khusus untuk pekerja
lapangan minimum harus memenuhi syarat sesuai peraturan
kesehatan kerja yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang (Depnaker) Fasilitas Sanitasi ini harus lengkap
dengan instalasinya , baik sistem plumbing, maupun
pembuangan.
4. Listrik Kerja
5. Air Kerja
8. Test Material
1) Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya
sehubungan dengan pekerjaan kontrol kualitas bahan /
pemeriksaan bahan kepada Pihak Ketiga atau laboratorium
dan memberikan data hasil test tersebut kepada pengawas /
pemimpin proyek.
2) Kontraktor harus menyediakan alat-alat praktis untuk
memeriksa bahan / material (misalnya : tabung pemeriksaan
pasir, kubus beton dan lain-lain yang bersifat praktis)
3) Semua bahan yang akan digunakan harus diperiksa dan
disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas, cara-cara
pemeriksaan barang akan ditentukan kemudian oleh
Pengawas.
4) Pengurusan perijinan-perijinan dan pengetesan dari bahan-
bahan yang digunakan harus termasuk harus termasuk dalam
harga penawaran.
5) Jika timbul perselisihan pendapat dengan Kontraktor, maka
Konsultan Pengawas dapat meminta pemeriksaan lebih
lanjut pada salah satu laboratorium penyelidikan bahan-
bahan yang berhak menyelidiki bahanbahan bangunan,
dimana diambil dari bahan yang diperselisihkan.
6) Bila Kontraktor merasa yakin bahwa bahan-bahan tersebut
baik ia dapat meneruskan pekerjaannya dengan
menggunakan bahan tersebut, tetapi dengan resiko bahwa
hasil pekerjaannya akan dibongkar bila ternyata hasil
pemeriksaan hasil laboratorium bahan tersebut tidak
memenuhi persyaratan.
7) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan
laboratorium bahan tersebut tidak memenuhi persyaratan.
8) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan bahan-
bahan yang diperselisihkan itu akan menjadi beban
Kontraktor.
c. Pelaksanaan
1. Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus
melakukan pengukuran lokasi dan memasang patok-patok
ukur guna penempatan bangunan / struktur bangunan pada
posisi dan elevasi yang telah ditentukan di dalam gambar
rencana.
2. Peralatan untuk melaksanakan pengukuran harus tersedia
lengkap dan sesuai dengan kebutuhan / tuntutan
pelaksanaan pekerjaan, baik dari mulai, selama
berlangsung maupun sampai dengan akhir pelaksanaan
pekerjaan.
3. Peralatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut, tapi
tidak terbatas pada Waterpass, Teodolith, Bak Ukur, Pita
Ukur dan Peralatan Bantu lain yang dibutuhkan.
4. Guna ketelitian penempatan bangunan / struktur bangunan
pada lokasi, posisi dan elevasinya, Kontraktor harus
membuat Bench Mark (BM) yang sifatnya sementara, di
sekeliling bangunan pada lokasi-lokasi yang sesedikit
mungkin atau tidak terkena gangguan selama pekerjaan
berlangsung, dalam jumlah yang mencukupi. Bench Mark
harus dibuat dengan pencantuman nama/nomor dan
elevasinya serta koordinat posisinya pada gambar
terlaksana. Bentuk dan posisinya harus mendapat
persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
7
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
B. SITE WORKS
1. Pekerjaan Talud
b. Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan P.U.B.I., NI 3 1970
c. Material
1) Batu
Bahan untuk pondasi batu gunung kecuali dipersyaratkan lain,
harus sesuai dengan P.U.B.I., NI 3 1970 dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang
dikenal di sini.
Batu gunung harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat
atau retak.
2) Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 pc : 4 pasir.
d. Pemasangan
Pekerjaan pemasangan batu gunung dilaksanakan sesuai
dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjuk dalam
gambar.
Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga
semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan
sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok
ke tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk
mendapatkan massa yang kuat dan integral.
a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan whephole ,
sesuai dengan yang ditunjukkan atau disyaratkan dalam gambar
atau persyaratan serta penjelasan dari Direksi Pengawas.
b. Referensi
Semua pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan :
NI 2
NI 3
NI 8
c. Material
Pipa whep hole terbuat dari pipa klas AW ukuran 2 setara
Maspion.
d. Pelaksanaan
1) Jika tidak ditentukan pada gambar perencanaan, pipa
whep hole dipasang terbagi rata pada permukaan bidang
turap pasangan batu gunung per jarak 1m ke arah
vertical dan horizontal.
2) Posisi pipa whep hole terhadap penampang melintang
turap dipasang dengan kemiringan 5 terhadap sumbu
horizontal. Bagian ujung dalam pipa whep hole yang
ditimbun tanah, harus dibungkus dengan ijuk.
3) Ujung luar pipa harus muncul minimal 7cm dari
permukaan dinding luar talud.
2. Penimbunan Tanah
a. Umum
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan penimbunan,
pemadatan hasil timbunan sesuai dengan elevasi dan rencana
perletakan bangunan serta jalan yang tertera pada gambar
dan petunjuk direksi lapangan, serta meliputi seluruh
pengadaan peralatan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan ini.
b. Pelaksanaan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan, kontraktor
harus melakukan pengukuran dan memasang patok patok
atau rambu rambu yang dapat memberikan informasi
tentang elevasi serta area yang akan ditimbun.
2) Penimbunan menggunakan material tanah timbunan dari
luar yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Material
timbunan harus bebas dari akar akar yang lapuk. Apabila
dalam pelaksanaan ditemukan akarakar yang lapuk atau
kotoran lainnya yang dapat menyebabkan kepadatan
timbunan tidak memenuhi yang di syaratkan, maka akar
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
12
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
d. Pelaksanaan00
1) Persiapan
Pekerjaan tidak boleh dilaksanakan pada lokasi-lokasi yang
dalam keadaan basah atau dimana air hujan akan
menggenanginya.
Kontraktor harus melaksanakan perlindungan terhadap
bahan anti rayap, baik sebelum, selama maupun sesudah
pengerjaannya serta perlindungan pada pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan lingkungan lain mungkin dipengaruhi oleh
kegiatan pelaksanaannya.
Kontraktor harus melakukan upaya pengamanan di dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, baik untuk menjaga keselamatan
manusia maupun untuk mencegah pencemaran lingkungan
secara umum.
Permukaan tanah yang akan diolah dengan bahan anti rayap
harus dijaga dalam keadaan kering (bebas dari air) baik
sampai dengan dilaksanakannya pekerjaan.
Kayu yang akan diolah dengan bahan anti rayap harus sudah
dalam keadaan siap pasang.
Untuk melaksanakan pekerjaan anti rayap ini, Kontraktor
harus mempersiapkan peralatan kerja sesuai dengan
ketentuan yang direkomendir oleh pabrik / produsen bahan
anti rayap yang dipakai.
2) Pemakaian / Pengerjaan
Lokasi, dosis dan tata-cara pemakaian bahan anti rayap harus
sesuai dengan ketentuan dari pabriknya, seperti yang
ditunjukkan didaiam brosur/petunjuk pemakaian / data-data
teknisnya
Pengolahan bahan anti rayap pada permukaan tanah harus
dilakukan dalam keadaan bebas dari segala gangguan yang
dapat mengurangi daya gunanya, antara lain basah atau
genangan air.
Pengolahan anti rayap pada komponen / struktur kayu
dilakukan sebelum ditutup dengan bahan finishing
perrnukaannya.
Pekerjaan anti rayap harus dilaksanakan sesuai dengan
Persyaratan Teknis baik yang dikeluarkan oleh produsennya
maupun yang tercantum didalam Persyaratan
3) Pengujian
Hasil pelaksanaan pekerjaan harus diuji menurut standard
pengujian yang berlaku.
Program dan persiapan pengujian dilaksanakan oleh
Kontraktor bersama Agen produk Anti Rayap yang dipakai
dalam pekerjaan ini dan diajukan kepada Konsultan
Pengawas/MK guna pemeriksaan dan pelaksanaannya.
B. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Tanah
a. Umum
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat
dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan tanah, seperti tertera pada gambar rencana dan
spesifikasi ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada semua
pembersihan dan penebasan/pembabatan, galian dan urugan untuk
bangunan seperti yang ditentukan Konsultan Pengawas/MK.
b. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan Galian
Persyaratan ini mencakup semua Pekerjaan Galian pekerjaan
yang berhubungan dengan itu.
Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang
ditentukan dalam gambar. Kontraktor harus menjaga supaya
tanah di bawah dasar elevasi seperti pada gambar rencana atau
ditentukan oleh Konsultan Pengawas/MK, tidak terganggu. Jika
terganggu Kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali
lalu dipadatkan sesuai syarat yang tertera dalam spesifikasi ini.
c. Referensi/Standar/Syarat
Dimensi semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
dan syarat-syarat yang ditentukan.
e. Pelaksanaan
1) Pekerjaan Galian
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan,
pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan Bekisting sebagai cetakan beton sesuai dengan gambar-
gambar konstruksi dan gambar-gambar disiplin lain yang
berhubungan seperti diuraikan datam uraian dan syarat-syarat
pelaksanaan, secara aman dan benar.
b. Persyaratan Bahan
1) Bahan Bekisting yang dipergunakan dapat berbentuk : beton,
baja, pasangan bata yang diplester, kayu atau material lain yang
dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya. Penggunaan
Bekisting siap pakai produksi pabrik tertentu diizinkan untuk
dipergunakan, selama dapat disetujui oleh Konsultan Perencana.
Bekisting yang terbuat dari kayu harus menggunakan kayu jenis
meranti atau setara. Ukuran material yang digunakan harus
sedemikian rupa, sehingga pada saat dibebani dengan beton
segar tidak mengalami deformasi vertikal maupun lateral yang
melampaui toleransi yang diizinkan.
2) Kontraktor dapat mengusulkan alternatif jenis Bekisting yang
akan dipakai, dengan melampirkan brosur/gambar Bekisting
tersebut beserta perhitungannya untuk mendapat persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas/MK. Dengan catatan bahwa
alternatif Bekisting tersebut tidak merupakan kerja tambah dan
tidak menyebabkan kelambatan dalam pekerjaan. Sangat
diharapkan agar Kontraktor dapat mengajukan usulan Bekisting
yang dapat mempersingkat waktu pelaksanaan tanpa
mengurangi/membahayakan mutu beton dan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku.
a. Lingkup Pekerjaan
Mencakup penyediaan semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan beton dan beton bertulang sesuai
dengan gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan tambahan dari Perencana dalam uraian
syarat-syarat pelaksanaan.
b. Referensi/Standar
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,
maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
1) Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982); NI-3.
2) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).
3) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).
4) Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8). .
5) ASTM C-150 "Specification for Portland Cement".
6) ASTM C-33 "Standard Specification for Concrete Aggregates".
7) Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
8) Peraturan Bangunan Nasionsl 1978.
4) Agregat
Kualitas agregat harus memenuhi syarat-ayarat PBI 1971 dan
SII 0052-80.
Agregat kasar harus berupa batu pecah yang mempunyai
susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasan dan padat
(tidak porous).
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 3 cm.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan
sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 4% berat
Untuk bagian dimana pembesian cukup berat (cukup rumit
dan rapat) digunakan agregat kasar dengan dimensi
maksimum sebesar jarak bersih antar tulangan terpasang.
5) Besi Beton
Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan
yang dapat mengurangi lekatnya pada beton. Memenuhi
syarat SII 0136-84. Kecuali ditentukan lain dalam gambar,
digunakan besi dari jenis BJTP-24 untuk diameter 12 mm
dan besi dari jenis BJTD-32 untuk diameter lainnya.
Untuk Penulangan plat lantai dipergunakan Wire Mesh dia.
8mm dari besi ulir dengan Mutu Baja U 39 dengan jarak
antar tulangan 15cm.
Perlengkapan besi beton, meliputi semua peratatan yang
diperlukan untuk mengatur jarak tulangan/besi beton dan
mengikat tulangan-tulangan tempatnya. Besi tulangan harus
terpasang dengan kokoh sehingga tidak terjadi
pergerakan/pergeseran pada saat pengecoran, ukuran,
bentuk dan posisi spacer harus rmmperoleh persetujuan
Konsultan Pengawas/MK sebelum pekerjaan dimulai.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta,
maka diperlukan adanya sertifikat dari pabrik (Mild
Sertificate) disertai tanggal produksi yang sesuai dengan
nomor yang tertera pada tag yang terikat pada setiap
pengiriman. Pemeriksaan terhadap ketepatan ukuran
dilakukan oleh Konsultan Pengawas/MK secara acak
dilapangan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat mutu
maupun ukuran harus segera dikeluarkan dan lapangan
pekerjaan. Besi tulangan yang digunakan sesuai standar SII
klas 1.
6) Floor Deck Struktural
Jika tidak ditentukan lain dalam gambar rencana, maka
system penulangan pelat beton yang digunakan adalah
system tulangan lembar baja Floor Deck Struktural.
Jenis Floor Deck Struktural yang digunakan adalah setara
produk COMBIDECK atau ICON STEEL dengan spesifikasi
sebagai berikut :
---------------------------------------------------------------------------
Spesifikasi Standard
---------------------------------------------------------------------------
Ketinggian profil 45 mm
Lebar efektif 870 mm
Ketebalan 0,75 mm
Berat satuan 8,08 Kg/m2
Perlindungan korosi Zincoated Z 275
Jumlah gelombang utk tiap lebar ef. 6 gelombang
---------------------------------------------------------------------------
7) Admixture
Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang
seksama, cara mencampur dan mengaduk yang baik dan cara
pengecoran yang cermat tidak diperlukan penggunaan
sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture masih
dianggap perlu, Kontraktor diminta terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK
mengenai hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan
memberitahukan nama perdagangan admixture tersebut
dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan, nama
pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara
pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan-keterangan lain
yang dianggap perlu.
Untuk area plat dak beton, Toilet dan balkon yang nantinya
akan terkena air maka permukaan beton harus dilapisi
waterproofing type Coating ( merk Superflex atau setara )
yang diaplikasi dengan coating (minimum 2 kali pelapisan).
Dan setelah diaplikasi perlu dilakukan water test selama 2 X
24 jam (tes rendam), dan setelah diyakini tidak terlihat
adanya kebocoran atau bercak - bercak air, maka diatas
lapisan waterproofing tersebut perlu dilapisi dengan
screeding atau adukan semen setebal 3-5 cm dengan
kemiringan yang diatur sedemikian rupa kearah saluran air
atau drain pembuangan. Kemudian setelah itu baru dapat
dilakukan pemasangan keramik pada toilet, balkon atau pada
plat dak beton. Maka Tes rendam perlu dilakukan sekali lagi
selama 1 X 24 jam agar yakin dijumpai lagi adanya
kebocoran.
Dan pada setiap pipa PVC yang akan menembus plat beton
untuk area yang akan kemungkinan digenangi atau terkena
air, maka antara pertemuan pipa PVC dan 1 permukaan atas
plat dak beton harus diberi Epoxy di sekeliling pipa tersebut.
8) Penyimpanan
12) Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik
terhitung setelah seluruh komponen adukan masuk kedalam
mixer.
e) Penggantian Besi
4) Toleransi Besi
Dibawah 10 mm 7% 0.4 mm
2% 0.6 mm
28 mm sampai 32 mm
f) Perawatan Beton
1) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak
terjadi penguapan cepat.
2) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan,
harus diperhatikan.
3) Beton harus dirawat dengan membasahi paling sedikit selama 7
hari setelah pengecoran.
i) Pembersihan
1) Pembersihan pada bekisting/cetakan beton harus dilakukan
secara baik dan teratur, agar pada saat pengecoran beton,
kotoran bekas potongan kayu, puing-puing tidak sampai
tercampur dengan adukan beton.
2) Khusus pada permukaan beton tempat sambungan/lanjutan
pengecoran, selain harus dibersihkan, permukaan beton yang
berpori/berlubang-lubang juga harus di bobok menggunakan
pahat beton (betel) hingga mencapai bidang permukaan yang
padat. Hal ini untuk menjaga kontinuitas kepadatan dan
kekuatan beton terutama pada daerah-daerah sambungan
beton.
j) Pengujian
1) Selama pelaksanaan harus dilakukan pengujian slump. Cara
pengujian slump adalah sebagai berikut;
Beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan
beton (bekisting). Cetakan slump dibasahi dan ditempatkan
diatas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai
kurang lebih sepertiganya.
Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi
diameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat
(seperti peluru). Pengisian dilakukan dengan cara serupa
untuk dua lapisan berikutnya.
Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus
masuk dalam satu lapisan yang dibawahnya. Setelah atasnya
diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan
diukur penurunannya (nilai slumpnya).
2) Nilai slump ditentukan sebagai berikut :
Untuk sub struktur meliputi pondasi, sloof/tie beam, pit lift
dan beton sub struktur lainnya yang berhubungan langsung
dengan tanah, nilai slump beton harus 10.
Untuk beton upper struktur meliputi kolom, balok, plat dan
shear wall dan beton lainnya di atas substruktur nilai slump
ditetapkan 12.
3) Pengujian kubus percobaan harus dilakukan dilaboratorium yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.
5.2 Peraturan-Peraturan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka
sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut:
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1984
- American Institute of Steel Construction Specification 1980
- American Society for Testing and Materials
- American Welding Society - Structural Welding Code
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI-1982)
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
5.4. Material
5.6. Toleransi
Pada prinsipnya toleransi material yang belum di pabrikasi
maupun yang sudah di pabrikasi dan terpasang harus memenuhi
AISC (American Institute of Steel Construction) Bab "Standard Mill
Practice" hal 1-121 s/d 1-133. Kontraktor harus membaca
persyaratan toleransi tersebut sebagai bagian dari Spesifikasi Teknis
Konstruksi Baja ini. MK dengan tegas akan menolak setiap prafil-
profil dan pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan toleransi
tersebut.
5.10. Fabrikasi
5.12 Pengelasan
- Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification dan
baru dapat dilaksanakan setelah ada ijin tertulis dari MK, Pengelasan
harus dilakukan dengan Las listrik, bukan dengan Las Karbit
- Kawat las yang dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau yang
setara. Ukuran kawat las disesuaikan dengan tebal pengelasan.
- Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan
hasil pengalaman yang baik dalam melaksanakan konstruksi baja
sejenis. Hal ini harus dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat yang
masih berlaku.
- Kontraktor harus memperhatikan dengan seksama type dan ukuran las
yang tercantum dalam gambar (las sudut, las tumpul dan lain-lain).
Kontraktor harus mempunyai alat untuk mengukur ketebalan las
sehingga dengan mudah dapat memeriksa apakah tebal las sudah
sesuai dengan gambar atau tidak.
- Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak,
karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan
"Mechanical Wire Brush" dan untuk daerah-daerah yang sulit dapat
digunakan sikat baja. Bekas potongan api harus didigurinda dengan
rata. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
timbul distorsi dan tegangan residual pada elemen konstruksi baja
yang yang dilas. Pengelasan pada pertemuan elemon-elemen yang
padat seperti pada tumpuan harus dilakukan dengan teknik
preheating,
- Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (pengelasan
lebih dari satu kali), maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya
lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu dari kerak-kerak las/slag
dan percikan-percikan logam yang ada. Lapisan las yang berpori-pori
atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali.
- Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan
yang baik, maka pada dasarnya semua pekerjaan pengelasan harus
5.17. Pengecatan
a) Persiapan Pengecatan
Semuapermukaan Konstruksi baja sebelum di cat harus bebas dari:
- Lapisan mill, yaitu Lapisan tipis mengkilap yang berasal dari
Rolling Mill.
- Karat.
- Minyak/Oli
- Dan lain-lain kotoran yang akan menggangugu melekatnya cat
pada permukaan baja.
- Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan "Mechanical
Wire Brush" (sikat baja yang digerakan secara mekanis) dan tidak
boleh menggunakan sikat baja manual, kecuali hanya untuk
permukaan-permukaan yang betul-betul tidak dapat dijangkau
oleh "Mechanical Wire Brush" tersebut.
- MK akan memerintahkan untuk mengupas dengan cara
mekanis/manual (bukan dengan api). Lapisan cat yang sudah
dikerjakan pada konsuuksi baja yang tidak memenuhi
Cat Finish I
Type :Cat gloss enamel paint
Merek :ICI atau setara yang disetujui oleh MK.
Ketebalan :30 micron
Cat Finish II
Type :Cat gloss enamel paint
Merek :ICI atau setara yang disetujui oleh MK
Ketebalan :30 micron
Sama seperti Cat dasar I dan Cat dasar II, maka Cat finish I maupun
Cat finish II baru boleh dilaksanakan setelah lapisan cat-cat
sebelumnya betul-betul kering dan diamplas.
MK akan memerintahkan pengecatan ulang pada setiap lapisan
cat yang tidak memenuhi persyaratan tersebut atas biaya
Kontraktor.
6. Penutup Atap
a. Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menyediakan bahan, tenaga kerja, perlengkapan dan
peralatan lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan atap ini sesuai yang
tercantum dalam gambar rencana.
b. Referensi/Standar
Seluruh pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan :
NI 3 tahun 1970
NI 5 tahun 1961
Persyaratan Teknis ini, dan
Petunjuk-petunjuk dari pabrik pembuatan
c. Bahan/Material
Material yang dipergunakan harus sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar perencanaan, dan untuk itu harus diperlihatkan kepada Direksi
Pengawas, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum
pekerjaan atap dimulai. Jenis material yang digunakan antara lain :
Penutup atap : jenis lembaran sincalume
Pengikat atap : menggunakan paku drilling atau hak kait
dengan type dan ukuran yang sesuai kebutuhan dan atas
persetujuan Konsultan Pengawas.
1. PEKERJAAN LANTAI
Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Urugan
Untuk pekerjaan urugan harus diperhatikan bahwa daerah yang
akan diurug benar-benar telah bersih dari humus, akar-akar kayu,
kotoran dan lain-lain.
Tanah-tanah bekas galian bila dijadikan tanah urugan harus bersih
dari sampah maupun batu-batuan.
Pengurugan dengan tanah apabila harus diperlukan harus
dilaksanakan dengan pemadatan selapis demi selapis, tiap lapis
tebalnya 20cm dan dilakukan dengan alat/mesin compactor dan
setiap lapisan dipadatkan dengan tingkat kepadatan 90% dan harus
diadakan pengujian lapangan sesuai dengan ASTM D-689 dan ASTM
D-1556
Urugan Pasir
Urugan pasir diperlukan untuk dasar rabat beton lantai serta
tempat-tempat lain yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
Tebal urugan pasir adalah sesuai gambar.
Pasir urugan harus bersih dari akar-akar serta kotoran lainnya.
Pasir local dapat dipergunakan untuk urugan.
Urugan pasir harus dipadatkan dengan disiram air sehingga dicapai
kepadatan yang stabil.
Kayu untuk penyangga dan papan pengecoran tepi beton rabat harus
menggunakan kayu klas II jenis Meranti atau jenis lain yang lebih
baik. Untuk papan pengecoran dapat dipergunakan papan Meranti
ataupun multipleks. Pada bagian dasar rabat beton, diatas urugan
pasir alas harus dilapisi dengan plastic cor dengan ketebalan
minimum 0,35mm.
Semen
Semen yang digunakan adalah type I.
Pasir
Pasir harus sesuai dengan persyaratan dalam NI 1
Kerikil
Kerikil atau batu pecah harus sesuai dengan persyaratan dalam NI 2.
Bahan Tambahan
Bahan tambahan (admixture), jika akan dipakai harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.
Beton Adukan Lapangan
Beton adukan lapangan adalah setara dengan mutu K-175 sesuai
dengan NI-2 disuplai oleh Kontraktor. Beton harus diproduksi dengan
pencampuran mekanis menggunakan Mollen (concrete mixer).
Persiapan Pengecoran
Sebelum pencampuran dimulai, Kontraktor harus membuat
perhitungan desain campuran untuk mutu beton yang
disyaratkan (Mix Design beton).
Sebelum saat pengecoran beton, Kontraktor harus melapor pada
Konsultan Pengawas/MK untuk pemeriksaan. Persetujuan
dimulainya pengecoran akan diberikan oleh Konsultan
Pengawas/MK setelah pemeriksaan.
Kontraktor diharuskan membuat pola rencana area pengecoran
rabat beton hingga seluruh pekerjaan selesai dengan memberi
catatan-catatan tentang bagian-bagian yang di cor (tanggal, kode
area, kode kubus, test slump, jam pengecoran dan lain-lain).
Pengecoran
Beton harus dicor sedekat-dekatnya dengan bidang cetakan untuk
mencegah pemisahan bahan-bahan akibat pemindahan adukan ke
area pengecoran.
Pemadatan beton dengan harus menggunakan alat penggetar
mekanis (vibrator), diletakkan vertical 90 dan hanya dalam
keadaan khusus saja diperbolehkan miring sampai 45.
Pemadatan dengan pukulan atau penggetaran dari luar bekisting
tidak boleh dillakukan.
Sejak pengecoran dimulai, pekerjaan harus dilanjutkan tanpa
berhenti. Penghentian pengecoran hanya dapat dilakukan pada
tempat-tempat yang telah disetujui oleh Konsultan pengawas/MK.
Untuk setiap sambungan pengecoran diharuskan memakai additive
yang khusus untuk itu dan penggunaannyasesuai persyaratan yang
ditentukan dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.
Permukaan beton harus dilindungi dari pengeringan yang terlalu
cepat/tidak merata, dengan cara dibungkus/ditutup karung goni
yang dibasahi atau disiram air terus menerus selama 24 jam
pertama.
Untuk pengecoran vertical maka tinggi maksimum setiap kali
pengecoran adalah 1,5m.
Khusus rabat beton dasar dari finishing lantai epoxy flooring
coating, kualitas beton rabat harus minimum K250.Permukaannya
ditimbang rata dan diplester halus, sehingga diperoleh permukaan
finishing epoxy flooring setebal 500 microns yang rata
Toleransi Kedataran
Toleransi penyimpangan pada hasil akhir pekerjaan beton tidak boleh
lebih dari ketentuan di bawah ini :
Lot dan kedataran permukaan bidang dan pertemuan bidang :
Setiap 3 meter persegi deviasi 6mm
Pada keseluruhan bidang maksimum deviasi kedataran 15mm
a.Ketentuan Umum
Sebelum dilakukan pemesanan bahan finishing lantai, Kontraktor
harus menunjukkan terlebih dahulu contoh-contoh dari bahan
tersebut, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/MK.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
bahan pengganti harus yang disetujui Konsultan Pengawas/MK
berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh
dan tidak cacat. Bahan-bahan homogeneous tile dan keramik lantai
harus masih dalam kotak aslinya yang masih bersegel dan berlabel.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup,
kering/tidak lembab, dan bersih sesuai dengan persyaratan dari
pabrik.
b.Jenis Bahan/Material
- Homogeneous Tile dan Ceramic Tile
Jenis Homogeneous Tile, kwalitas I, ukuran 60x60cm,tebal 10mm kuat
tekan 450 Kg/cm2 merk Indogress atau yang setara,
type/warna/motif sesuai dengan tabel material yang ditunjukkan
dalam gambar.
Ceramic tile adalah jenis Single Firing berglazuur, kwalitas I, ukuran
45x45cm dan 33x33 cm, tebal minimum 7mm atau sesuai dengan yang
dipasarkan dalam negeri, produksi Roman atau setara,
type/warna/motif sesuai dengan tabel material yang ditunjukkan
dalam gambar.
Bahan perekat dari adukan spesi 1PC : 3 Psr, sedangkan siar (naad)
menggunakan AM Grout-AM45 atau bahan sejenis yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK.
Spesi dan pasta perekat harus diisikan pada seluruh bidang
homogeneous tile/keramik, sehingga tidak terdapat rongga dibawah
homogeneous tile/keramik yang terpasang.
Untuk bidang pasangan homogeneous tile/keramik yang luas, spesi
bawah dibuat siar-siar (naad) spesi yang saling tegak lurus selebar
5mm dengan pembagian per 6x6m2 untuk mencegah terjadinya muai
susut akibat proses pengeringan spesi yang tidak serempak yang dapat
menyebabkan pasangan ubin terlepas dari rekatan spesi (popping)
Ukuran siar/naad harus sama selebar 2,5mm, kecuali homogeneous
tile tidak menggunakan naad. Setiap perpotongan siar membentuk 2
garis yang saling tegak lurus. Pemotongan ubin hanya boleh dilakukan
dengan menggunakan mesin potong dan kemudian dihaluskan dengan
disetujui oleh konsultan Pengawas/MK.
Pengecoran/pengisian naad dilakukan setelah bidang homogeneous
tile/keramik selesai terpasang 3 x 24 jam dengan menggunakan tile
grout khusus (AM grout-50) sesuai dengan warna keramik yang
terpasang. Semen tidak boleh digunakan sebagai bahan pengisi naad,
kecuali atas persetujuan Konsultan Pengawas/MK.
Pemasangan homogeneous tile/keramik harus rata permukaannya.
Siar-siar dirapikan pada saat semen masih belum kering dan
homogeneous tile/keramik disikat dengan bahan khusus pencuci
sampai tidak ada noda semen pada homogeneous tile/keramik.
Homogeneous tile/keramik yang dilubangi untuk drain atau lubang
instalasi harus dilubangi menggunakan alat core drill khusus sehingga
bidang penampang lubang yang dipotong rata dan halus.
Pertemuan dengan dinding dipasang hospital plint dari material
keramik ukuran 10x30cm.
2. PEKERJAAN DINDING
Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup pekerjaan pasangan untuk dinding,
pasangan rollag bata, roster dan pasangan parit.
Referensi / Standard
Material dan pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan
teknis ini serta standar referensi berikut ini :
NI 2
NI 3
NI - 8
PUBI
Bahan / Material
Bata Tela
Bata tela berukuran 10x20x30 cm sesuai dengan gambar, produksi
local.
Bata harus berkwalitas baik dan tidak mudah pecah.
Bata tela harus mempunyai kuat tekan 21 kg/cm2. Pada setiap
1000 (seribu) bata harus diadakan 1x pengujian dengan pengujian
tekan yang dilaksanakan oleh Kontraktor dengan disaksikan oleh
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
52
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Semen Portland
Jika tidak disebut secara khusus, Semen yang dipakai adalah tipe I
dengan mutu minimum S.325 sesuai NI-8th. 1972, dibuktikan dengan
Sertifikat Uji.
Pasir
Pasir yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan adalah pasir
yang sesuai untuk pekerjaan beton, mempunyai karakter fisik
keras dan tajam, serta tidak boleh mengandung lumpur lebih dari
5%.
Bahan pasir yang akan dipakai harus disaring/diayak terlebih
dahulu dengan ayakan bukaan 5 mm atau 1 mm sesuai ketentuan
jenis adukan yang diperlukan.
Ukuran butir pasir untuk pasangan batu/ubin, plester kasar atau
untuk pekerjaan yang memerlukan adukan semen pasir yang
bersifat kasar, ukuran butir pasir maksimum 5 mm. Untuk plester
halus di atas plester kasar, ukuran butir pasir maksimum 1 mm.
Air
Jika tidak digunakan air dari PAM, Air yang akan dipakai harus
diuji terlebih dahulu di laboratorium milik Departemen Kesehatan
atau PAM.
Air harus bebas dari bahan-bahan : organis, asam alkali, garam
atau bahan-bahan lain yang dapat mempengaruhi daya ikatan
maupun mutu kekuatan adukan. Memiliki Ph = 7, Kadar S04
maksimum 5 g/l dan Kadar CL maksimum 15 g/l Daya oksidasi
terhadap bahan organis dengan memakai larutan KMn04 tidak
boleh lebih dari 1 g/l.
Syarat-syarat lain harus sesuai dengan aturan-aturan yang
tercantum didalam Persyaratan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia th. 1982.
Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup material dan pelaksanaan pekerjaan
plesteran dan acian untuk dinding, permukaan beton dan bagian lain
yang diplester.
Referensi / Standard
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
54
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Pada dinding Kamar mandi, sampai setinggi 1,5m dari dasar lantai
harus diplester dengan plesteran kedap air.
Pada bagian sekeliling dinding luar yang dapat terkena air hujan /
penyiraman air, sampai setinggi 0,6m dari muka tanah/muka
lantai harus diplester dengan plester kedap air.
Untuk pasangan bata beton cetak, jika tidak ditentukan lain
seluruhnya harus diplester dan diaci.
Permukaan beton yang akan diplester, harus dikasarkan dengan
pahat kecil setiap jarak 3cm dan diberi pasta semen.
Tebal plasteran jika tidak ditentukan lain adalah 15mm dan
maksimum 25mm.
Untuk mendapatkan kerataan yang sempurna. Dinding harus diberi
penyipat dengan benang, papan tripleks atau batang kayu yang
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
55
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup pekerjaan pemasangan keramik pada
dinding
Referensi / Standard
Material dan pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan
teknis ini, rekomendasi teknis dari pabrik pembuat serta standar
referensi sebagai berikut:
NI 2
NI 3
NI 8
PUBI
Bahan / Material
Ketentuan Umum
Sebelum dilakukan pemesanan bahan pelapis dinding, Kontraktor
harus menunjukkan terlebih dahulu contoh-contoh dari bahan
tersebut, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas/MK.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
bahan pengganti harus yang disetujui Konsultan Pengawas/MK
berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh
dan tidak cacat. Bahan-bahan ubin ( Granit & keramik) dinding
harus masih dalam kotak aslinya yang masih bersegel dan
berlabel.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup,
kering/tidak lembab, dan bersih sesuai dengan persyaratan dari
pabrik.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
56
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Jenis Bahan/Material
Siar (naad) dan lubang-lubang pada permukaan marmer diisi
menggunakan epoxy resin dengan warna yang mirip dengan bahan
marmer.
Ceramic Tile
Jenis Single Firing berglazuur, kwalitas I, ukuran 45x45cm dan
60x60cm, tebal minimum 7mm atau sesuai dengan yang
dipasarkan dalam negeri, produksi Roman atau setara,
type/warna/motif sesuai dengan tabel material yang ditunjukkan
dalam gambar.
Bahan perekat untuk pasangan keramik pada dinding bata/beton,
dari pasta semen dengan komposisi air tidak berlebihan.
Bahan perekat untuk pasangan Keramik pada multipleks
menggunakan lem keramik khusus LemKra atau yang sejenis.
Siar (naad) menggunakan AM Grout-AM50 atau bahan sejenis yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.
Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Umum
Pelapis dinding hanya boleh dipasang setelah pekerjaan plafond
dan pekerjaan struktur lain di atasnya telah selesai.
Sebelum pemasangan dilaksanakan, Kontraktor dan Konsultan
Pengawas/MK harus meyakinkan bahwa bidang dasar yang akan
dipasang pelapis lantai harus benar-benar rata, lot dan bersih dari
semua kotoran yang menempel.
Sebelum pelaksanaan pemasangan bahan dinding harus
diperhatikan pula apabila dibelakang pasangan ubin dinding
tersebut ada pekerjaan pemasangan jalur instalasi elektrikal,
plumbing, telepon atau lainnya. Pekerjaan dapat dimulai apabila
pekerjaan instalasi tersebut sudah siap terpasang.
Pelapis dinding yang dipasang harus telah diseleksi seluruhnya
sehingga bentuk, warna, dan motif masing-masing bahan pelapis
sama, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat lain dan
telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK.
Pemasangan harus menggunakan penyipat datar. Pada suatu
bidang pasangan paling sedikit harus dipasang 3 penyipat datar
yaitu pada kedua tepi dan satu penyipat jalur yang dapat dipindah
mengikuti jalur pemasangan bahan pelapis dinding.
Pengisian siar-siar/naad bahan pelapis dinding harus dilakukan
tidak lebih dari 3 (hari) hari setelah pemasangan bahan pelapis
dinding dilakukan
Setelah pemasangan selesai, semua kotoran, bekas lem, spesi dan
pasta semen harus benar-benar dibersihkan.
Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup material dan cara pemasangan Partisi
Gypsum.
Standard/Referensi
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai dengan standar umum yang
berlaku serta referensi berikut ini :
PUBI
NI 3
Bahan/Material
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
58
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Bahan/Material
Partisi Gypsum Standard
Rangka
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
59
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
3. PRODUK
Bahan dan peralatan yang dipakai harus yang terbaik dan memenuhi
spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain
yang setaraf dengan yang dispesifikasikan ke Direksi/MK/Konsultan
Perencana. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi
dan tertulis dari Direksi/MK.
Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup seluruh pekerjaan:
Pintu Double Multipleks dengan Kusen aluminium pada umumnya
dalam proyek ini
Pintu Frameless
Standard/Referensi
Desain, material, alat sambungan, pelaksanaan pekerjaan,
pengawetan serta persyaratan perkuatan jika tidak ditentukan lain
dalam persyaratan teknis ini serta gambar, harus didasarkan pada
standar/referensi berikut ini :
NI 3
NI 5
PUBI
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
60
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Bahan/Material:
Multipleks
Multipleks yang baik berasal dari material kayu lapis yang seratnya
halus, tidak melendut, dengan ketebalan sesuai dengan spesifikasi
yang disebutkan pada gambar.
Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Permukaan kayu harus diserut halus utuk menghilangkan serabut
kayu, meratakan ukuran kayu, membentuk sudut tepi/siku dan
sebagainya.
Pekerjaan anti rayap harus dilaksanakan sterlah pemotongan
rangka kayu selesai, sebelum difabrikasi/distel. Pelaksanaananti
rayap harus sesuai dengan cara pelaksanaan yang
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
61
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
b. Pintu Frameless
Kaca yang dipakai adalah untuk daun pintu kaca frameless adalah
kaca jernih/bening sesuai ketentuan yang tercantum di dalam
gambar rencana, tipe Temperred glass tebal 12mm
Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
partisi kaca rangka alluminium, rangka dan pintu / jendela
alluminium. Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah:
- Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kunci dan engsel.
Standard/Referensi
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai dengan standar umum yang
berlaku serta referensi berikut ini :
PUBI
NI 3
Bahan/Material
Aluminium
Profil alluminum yang dipakai adalah produk dari Indal atau Alkan
atau produk lain yang setara dan disetujui, mempunyai finishing
permukaan Powder Coating jenis analog dengan ketebalan 18
micron.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
62
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Kaca
Kaca yang dipakai adalah untuk curtain wall adalah sesuai
ketentuan yang tercantum di dalam gambar rencana, tipe Panasap
tebal 8 mm dari merk AsahiMas atau merk lain yang setaraf yang
disetujui.
Kaca yang dipakai untuk jendela frameless adalah kaca sesuai
ketentuan yang tercantum di dalam gambar rencana, tipe Panasap
tebal 8mm dari merk AsahiMas atau merk lain yang setaraf yang
disetujui.
Bahan-bahan lain seperti paku sekrup, karet penjepit (seal),
bahan pengisi (sealant) dan bahan-bahan lain harus yang
direkomendasi dari pabriknya dan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas/MK.
Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Ketentuan Umum
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dan
berpengalaman di dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Kontraktor ini harus menyediakan peralatan kerja yang cukup,
memadai dan sesuai untuk pelaksanaan pekerjaan khusus
alluminum ini. Peralatan tersebut antara lain tapi tidak terbatas
hanya pada mesin potong, mesin bor, mesin gurinda dan lain lain
peralatan yang diperlukan guna fabrikasi dan pernasangannya.
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengajukan terlebih
dahulu shop drawing yang menunjukkan detail, type dan sistim
pemasangan serta komponen-komponen yang diperlukan, dibuat
berdasarkan gambar rancangan yang ada serta kondisi lokasi
pemasangan. Contoh-2 bahan profil aluminium, panil pengisi serta
semua perlengkapan (accessories) harus diajukan untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana.
Pelaksanaan
Sebelum mulai pelaksanaan, Kontraktor harus melihat dan
melakukan pemeriksaan ukuran dari lokasi pemasangan guna
penyesuaian fabrikasi komponen yang akan dipasang,
Pelaksanaan/proses fabrikasi dapat dilakukan di pabrik atau di
lapangan. Fabrikasi bahan aluminium harus menggunakan
peralatan masinal, seperti mesin potong, mesin punch, mesin bor
dan lain sebagainya.
Pengeboran atau pembuatan lubang dan pemotongan harus rapi
dan tepat ukuran sesuai dengan peralatan yang akan dipasang
(seperti kunci, engsel dll.) maupun ukuran komponen yang
ditentukan di dalam gambar rencana.
Hasil fabrikasi harus berupa komponen yang berbentuk dan
berukuran tepat serta sesuai untuk dipasang pada tempat
kedudukannya, dengan toleransi setelah dia-dakan penyesuaian
dengan keadaan lapangan adalah sebagai berikut:
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
63
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Lingkup Pekerjaan
Uraian pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan rangka hollow
untuk dudukan panel composite dan pemasangannya.
Bahan / Material
- Sebelum memulai pekerjaan ini, Kontraktor harus rnenyerahkan
kepada Konsultan Pengawas, contoh dan katalog dari produk yang
telah disetujui oleh Konsultan Perencana.
- Pemasangan rangka holo ke bangunan harus dengan angkur yang
kuat Antara tembok / kolom / beton dan harus diisi dengan
"Seal" elastis jenis Poly-Sulfida dengan persyaratan penggunaan
dari pabrik (setara ABC) terutama untuk jendela-jendela luar.
Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
pemasangan kunci dan engsel pada pintu dan jendela dari kayu
maupun aluminium.
Bahan/Material
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
64
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus memberikan contoh
pemasangan yang benar untuk disetujui pelaksanaan
pemasangannya oleh Konsultan Pengawas. Teknik dan tata-cara
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
Engsel untuk daun pintu dipasang 3 buah per daunnya, dan 2 buah
untuk daun jendela.
Hasil pemasangan kunci serta perlatan engsel harus sesuai dengan
ketentuan pemasangan yang dikeluarkan oleh pabriknya, lengkap
peralatannya, kuat dan tepat penempatannya, serta dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Pemasangan Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari
sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih dan 32
cm (as) dari permukaan lantai keatas.
Penarik pintu (door pull) dipasang 100 cm (as) dari permukaan
lantai setempat
Seluruh mekanisme perangkap pengunci ini harus bekerja dengan
baik. Dicoba dengan penguncian secara kasar dan halus.
Pemasangan Back plate dan Lock case harus rata (tenggelam)
didalam panil pintu. Kunci harus terpasang kuat pada rangka daun
pintu/jendela,
Setelah kunci tepasang, noda-noda bekas cat atau teak-oil yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama
sekali.
4. PRODUK
Bahan dan peralatan yang dipakai harus yang terbaik dan memenuhi
spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain
yang setaraf dengan yang dispesifikasikan ke Direksi/MK/Konsultan
Perencana. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi
dan tertulis dari Direksi/MK.
4. PEKERJAAN PLAFOND
Lingkup Pekerjaan
Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya
pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat
hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini. Sebelum
dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang
terletak diatas langit-langit harus sudah terpasang.
Disiplin lain yang termasuk disini antara lain :
- Elektrikal
- Air Condition
- Sound system/Telpon
- Fire alrm/fire derektor/sprinkler
- Exhaust
- Perlengkapan instaiasi lain yang diperlukan.
Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam
gambar rencana plafond, harus diteliti terlebih dahulu pada gam
bar-gambar instalasi yang lain (Sipil, Elektrikai, Plumbing, Sound
System dan lain-lain).
Pada beberpa tempat tertentu harus dibuat manhole/ access
panel ukuran (60x60)cm di plafon yang bisa dibuka, diberi engsel
tanpa merusak panel disekelilingnya, untuk keperluan
perneriksaan pekerjaan M&E.Posisinya diatur berada pada posisi
indoor unit ac split duct.
Penetapan manhole harus minta persetujuan Arsitek/Pengawas.
Bahan/Material
Lembaran GYPSUM
Lembaran gypsum dari produk yang setara Jaya board, dengan
ketebalan dan ukuran sesuai gambar rencana, lengkap dengan
paku-paku sekrup untuk pemasangannya.
Rangka / penggantung;
Besi hollow galvanize dengan ukuran sesuai detail dalam gambar.
Pemasangan :
a. Persiapan
Sebelum pemasangan lembaran penutup langit-langit
dilaksanakan, hasil pasangan rangka langit-langit harus
diperiksa dengan seksama dalam hal pola, ukuran, jarak
pasangan, kekuatan, kerataan, kedataran dan kerapian
pasangan, agar mernenuhi syarat kebutuhan pemasangan
lembaran penutup langit-langit yang rata, datar dan kuat.
- Kalsiboard
Rangka / penggantung;
Besi hollow galvanize dengan ukuran sesuai detail dalam gambar.
Pemasangan :
a. Persiapan
Sebelum pemasangan lembaran penutup langit-langit
dilaksanakan, hasil pasangan rangka langit-langit harus
diperiksa dengan seksama dalam hal pola, ukuran, jarak
pasangan, kekuatan, kerataan, kedataran dan kerapian
pasangan, agar mernenuhi syarat kebutuhan pemasangan
lembaran penutup langit-langit yang rata, datar dan kuat.
b. Kalsiboard dipasang dengan menggunakan paku sekrup
yang merupakan kelengkapan dari pabriknya. Penggunaan paku
biasa sama sekali tidak diperbolehkan.
Lembaran Kalsiboard harus dipasang melintang berlawanan
arah pada rangka hollow galvanize
5. PEKERJAAN RAILING
Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
railing dari bahan besi.
Bahan/Material
Besi pipa 2 yang digunakan untuk railing dari jenis Galvanized
Welded Steel Pipe dari kelas Medium dengan ketebalan 3,6mm.
Besi pipa persegi yang digunakan untuk railing dari jenis Square
Tube 30x30mm dengan ketebalan 1,0mm & Square Tube
40x40mm dengan ketebalan 1,2mm.
Besi Round Bar 12mm yang digunakan untuk railing standard SII-
0136-1980, ukuran penuh.
Komponen/peralatan/fitting harus dari bahan yang sama dan
sesuai untuk keperluan penyambungan atau keperluan
pemasangan lainnya.
Finishing permukaan besi adalah cat anti karat Zinchromate
dengan lapisan terakhir cat syntetic emulsion.
Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Umum
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus
mempekerjakan tenaga kerja yang ahli didalam pelaksanaan
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
67
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Pelaksanaan
Fabrikasi dapat dilakukan di bengkel kerja di lapangan atau di
bengkel kerja luar dan dilakukan berdasarkan gambar bengkel
(Shop Drawing) yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Peralatan untuk fabrikasi harus sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat dilaksanakannya
pekerjaan fabrikasi sebagaimana mestinya.
Pemotongan dan pelubangan harus menggunakan peralatan yang
sesuai dan memadai agar dicapai hasil yang rapi dan sesuai dengan
kaidah teknis yang umum berlaku.
Penggunaan arus listrik untuk pengelasan harus disesuaikan
dengan aturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat elektroda
yang bersangkutan. Prosedur pengelasan mengikuti standard AWS
(American Welding Society). Tebal las minimum 0,7 kali tebal
pelat/profil yang disambung dan harus penuh, kecuali bila
ditentukan lain dalam gambar.
Kerak las harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat.
Penghalusan bekas-bekas pengelasan menggunakan gerinda hingga
halus dan masif permukaannya serta membentuk permukaan
sesuai ketentuan perencanaannya.
Komponen yang telah selesai difabrikasi, dipasang/disetel pada
tempat kedudukkannya menurut gambar rencana dan gambar
bengkel (shop drawing).
6. PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan
- Pengecatan langit-langit
- Pengecatan listplank
Kusen maupun daun pintu difinishing cat duco.
Kualifikasi Kontraktor
Pekerjaan pengecatan ini harus dilaksanakan oleh ahli yang telah
berpengalaman, serta direkomendir oleh pabrik pembuat bahan cat
yang dipakai dalam pekerjaan ini. Pelaksanaan pengecatan harus
diiakukan menurut prosedur dan ketentuan dari pabriknya, serta
dibawah pengawasan tenaga ahli dari pabrik pembuat cat yang
bersangkutan, derni tercapainya hasil pekerjaan yang memuaskan
sesuai dengan ketentuan dari pabriknya.
Garansi
Hasil pelaksanaan pekerjaan ini harus mendapat garansi/jaminan dari
pabriknya, berlaku selama 5(lima) tahun terhitung dari saat
pemakaian gedung. Jaminan tersebut berlaku untuk keadaan:
Menjamurnya bidang cat.
Terkelupasnya lapisan cat.
Lunturnya warna asli.
Jaminan tersebut harus berupa Surat Jaminan/Garansi yang dibuat
dari pabriknya. Segala penyimpangan dan kerusakan yang diakibatkan
oleh kesalahan pemakaian bahan dan tata-cara pelaksanaan,
perbaikan dan penggantiannya menjadi beban Kontraktor
sepenuhnya.
Syarat Pelaksanaan
a. Segera sebelum pelaksanaan pengecatan, Kontraktor
diminta untuk menyerahkan contoh, katalog dan data-
teknis/petunjuk pemakaian dari bahan Cat yang akan
dipakai, guna penentuan wama serta persetujuan
pemakaiannya
b. Sebelum dimulai pekerjaan ini seluruh pemukaan bidang-bidang
yang akan menerima pengecatan harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran debu dan benda-benda asing yang melekat pada
bidang permukaannya.
c. Kontraktor harus meneliti bidang-bidang tersebut dan
menyempurnakannya sehingga dinyatakan siap untuk dicat oleh
Pengawas / Arsitek
d. Setiap pengecatan yang akan dilakukan harus mendapat
persetujuan dari Arsitek/Pengawas dan sesuai ketentuan pabrik.
e. Semua bahan cat yang dikirim ke lapangan pekerjaan harus
berada dalam kemasan / kaleng yang tertutup rapat dan
mempunyai etiket yang jelas.
f. Bahan lain yang diperlukan pengecatan guna kelengkapan
pelaksanaan pekerjaan seperti dempul dan lain-lain bahan
harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik bahan cat yang
dipakai.
Bahan/Material
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
69
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
a. Interior
Cat yang dipakai adalah mowilex Wall Coating
Syarat Substrat Baru :
Kualitas beton dasar (rabat beton) minimum K250
Beton kering dengan umur minimal 28 hari dengan kadar
kelembaban beton 5%
Tahapan Kerja:
1. Surface Preparation
Pembersihan area yang akan dicoating mowilex dari kotoran
dan debu dengan menggunakan alat: sapu,kape,grinding
machine,planer concrete dan vacuum cleaner
2. Primer Coat
Dinding yang sudah bersih & kering diaplikasikan mowilex
primer Polyfloor PFP-261 White 1x layer
Ratio: A:B=9:1 (by weight) + thinner mowilex max.20%
Aplikasi: Setelah dicampur,roll dengan konsumsi bahan
8m2/kg, dengan ketebalan 50 micron.
Umur campuran :6 jam
Waktu pengeringan :16 jam
Alat yang digunakan : karet squeegee,roll mohair,kuas&mixer
machine
3. Primer Coat
Untuk menutup lubang-lubang kecil digunakan material
setara Polyfloor PFP-211 Grey dari Propan +talk.
Ratio: A:B=4:1 (by weight) + thinner mowilex +talk (200%)
diaduk sampai menjadi seperti plamir.
Cara aplikasi: Pasta/dempul mowilex diaplikasi dengan kape
untuk mengisi lubang2 (untuk lubang yang cukup besar
pendempulan bisa dilakukan 2-3x hingga tertutup
rata).Setelah dempul kering (overnight), amplas
permukaannya hingga halus
Umur campuran; 30 menit, pengeringan: 16 jam,konsumsi
bahan 4m2/kg
Alat-alat yang digunakan: karet,squeegee,kape&mixer
machine
Setelah kering, diratakan dengan sanding machine,
bersihkan dari debu.
4. Finish Coat
Sebagai tahapan akhir yang berfungsi untuk proteksi dan
dekoratif,digunakan produk setara Multipox MX-94 Color
dari Propan.Produk untuk finishing coat harus memiliki self
leveling yang baik.Aplikasi top coat ini sebanyak 2x lapis.
Ratio: A:B=4:1(by weight)+thinner mowilex max.20%
Cara aplikasi:campuran diroll pada substrat dengan roll
mohair bulu pendek. Ulangi sekali lagi setelah lapisan
pertama kering (16 jam)
Konsumsi bahan: 3,85m2/kg, ketebalan 150 micron
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
70
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
1. KETENTUAN UMUM
Pekerjaan instalasi ini harus dikerjakan oleh perusahaan yang memiliki Surat
Ijin Pemasangan Instalasi Tata Udara dari instansi yang berwenang dan telah
biasa mengerjakannya. Suatu daftar referensi pemasangan harus dilampirkan
dalam surat penawaran.
1.3. Koordinasi
4. Seleksi Data
Untuk persetujuan bahan dan peralatan, kontraktor harus melengkapi
dengan seleksi data skedul peralatan, titik kerja dan menyerahkan dalam
rangkap 4. Kontraktor harus menunjukkan dalam brosur unit yang dipilih
serta simbol unit dan memberi tanda dengan Stabilo Boss warna kuning.
Data-data pemilikan meliputi:
Manufacture Data
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi yang tercetak jelas
cukup detail sehubungan dengan pemenuhan spesifikasi.
Performace Data
Quality_Assurance
data - data kemampuan dari unit yang terbaca dari suatu tabel atau
kurva yang meliputi informasi yang diperlukan dalam menyeleksi
peralatan-peralatan lain yang ada kaitannya dengan unit tersebut.
Suatu pembuktian dari pabrik atau supplier setempat terhadap kualitas dan
unit berupa produk dari unit ini sudah diproduksi beberapa tahun, telah
terpasang di beberapa lokasi dan telah beroperasi dalam jangka waktu
tertentu dengan baik. Juga jaminan terhadap jarak dan beda ketinggian
Condensing Unit dan Evaporator Unit.
2.1 Umum
Semua peralatan dari bahan maupun komponennya harus baru dan
sesuai dengan brosur yang dipublikasikan dan sesuai dengan spesifikasi
sebagai yang diuraikan maupun pada gambar-gambar rencana dan
merupakan produk yang masih beredar dan masih diproduksi secara
teratur.
2.5 Laporan-Laporan
2. Laporan Pengetesan.
Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi
Hasil pengetesan mesin/ peralatan
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
76
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
2.6 Garansi
Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus digaransi selama
1 (satu) tahun terhitung semenjak tanggal penyerahan pertama. Khusus
untuk Kompressor AC Split Kecil harus diberi garansi selama 3 (tiga)
tahun.
Semenjak penyerahan pertama tersebut sampai masa garansi berakhir,
bila terjadi kerusakan atau kegagalan pekerjaan instalasi, kontraktor
wajib mengganti atau mamperbaiki kerusakan atas biaya sendiri.
Bila terdapat kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaiki atau
diganti, maka garansi tetap berlaku semenjak penggantian atau
perbaikan tersebut. Bila terjadi kerusakan pada peralatan-peralatan
utama (contoh, motor compressor terbakar), maka motor tersebut harus
diganti baru dan tidak boleh kabel/wiringnya digulung baru.
Semua point a s/d f harus dijilid dalam satu bundle dan diserahkan
sebanyak 3 (tiga) set.
2.9 Ijin-Ijin
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta
seluruh biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Jenis AC Split System yang terpasang dapat dari jenis dinding/ wall, cassette,
concealed, ataupun dapat dilihat dari gambar instalasinya dan Daftar Peralatan
.
4.2. Umum
Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi. Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap type
dan kemampuan unit (performance) dapat dilihat pada lembar gambar
Daftar Peralatan atau data sheet yang menyertai dokumen ini.
b. Outdoor Unit
Kompressor dari jenis reciprocating, rotary, screw atau scroll dan
serviceable semi atau hermetically seaded. Masing-rnasing kompressor
dilengkapi dengan "spring vibration isolators", crankcase, automatic
reversible oil pump, crankcase heter untuk pengaturan kelarutan minyak
selama shut down.
Casing dari outdoor unit harus wheater proof, galvanized steel yang
difinish memakai baked enamel paint atau marine paint yang tahan udara
laut.
Semua pipa suction dan mungkin juga discharge hendaknya diisolasi dengan
"closed circular polyethylene insulation" atau lainnya yang sesuai dengan
rekomendasi pabriknya. Masing-masing unit dilengkapi dengan factory
wired panel control terhadap overload, over voltage, under voltage, timer
dan pembatas arus.
Control pengaman terdiri atas low pressure switch, high pressure switch,
oil pressure safety switch, compressor motor protector dan heater control
relay.
Fan dari condensing unit dari jenis propeller dengan hubungan langsung
atau dengan tali dan dilengkapi dengan pengaman.
c. Indoor Unit.
Blower dari indoor unit type centrifugal forward curve dan digerakkan
langsung oleh motor atau memakai fan belt untuk duct connection type.
Refrifgerant liquid line dilengkapi dengan sight glass, moisture indicator,
refrigerant filter dryer dan thermostatic expansion valve.
Indoor unit mesin duct type harus dilengkapi pula dengan tambahan drain
pan dan pipa pembuangan kondensasi-yang dapat menampung air
kondensasi pada keadaan kondisi maksimumnya.
d. Peralatan Pengaturan
Suatu room thermostat jenis elektronik yang dilengkapi dengan switch
on/off, pengatur putaran fan, room temperature setting yang akan
mengoperasikan unit dengan baik. Thermostat harus yang bisa berbentuk
wireless remote untuk unit yang bukan Duct Type AC Split
5. FAN
Pengadaan dan pemasangan peralatan kipas angin ventilasi (fan) untuk proyek
ini seperti ditunjukkan dalam gambar rencana dan daftar peralatan yang
melengkapi dokumen ini.
5.2. U m u m
Spesifikasi teknis yang diuraikan di bawah ini adalah sebagai kebutuhan dasar
yang harus diikuti. Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap type,
kemampuan (performace) peralatan, kelengkapan dan lainnya dapat dilihat
pada lembar gambar rencana "Daftar Peralatan" ataupun data sheet bila
dilampirkan.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
80
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Centrifugal Fan
Fan harus dari type forward curve atau backward curve airfoil sesuai seperti
yang dijelaskan dalam daftar peralatan dengan komponen-komponen sebagai
berikut:
Volute casing dari galvanis steel
Impeller dari multivane galvanized steel
Shaft dari mild steel
Pelumasan memakai grease ball atau roller bearing dan diusahakan
maintenance free
External rotor motor berputar di sekeliling internal strator
Bisa dilakukan speed kontrol motor fan
Motor dari jenis TEFC, IP 44, isolasi kelas B
Fan dan motor duduk pada suatu rangka dudukan (base frame) dengan posisi
motor dapat diatur untuk ketegangan tali kipas (bila hubungan motor dan fan
bukan langsung).
6. FILTER/SARINGAN UDARA
Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan filter/ saringan
udara yang masuk / inlet ke fan, Evaporator Blower Unit Mesin jenis Duct Type,
seperti yang ditunjukkan dalam spesifikasi teknik dan gambar. Untuk mesin AC
Split Kecil, jenis filternya disediakan/diadakan langsung oleh pabriknya.
6.2. Umum
Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi.
a. Filter harus dari viscous coated fibre glass dangan kerapatan/density yang
makin lama makin tinggi yang diberi kerangka dari logam/metal yang merata
sehingga tidak terbawa oleh aliran udara.
b. Tahanan aliran udara mula-mula pada kecepatan 1,52 m/s (300 fpm) tidak
boleh lebih dari 20 Pa (0,08 " WG) dan tahanan udara pada akhirnya maksimum
125 Pa (0,5 " WG). Filter harus dapat dioperasikan pada kecepatan aliran udara
sampai 500 cfm tanpa mengalami kerusakan/ deformasi. Minimal efisiensi
filter pada 80 - 85% Average Arrestance sesuai persyaratan ASHRAE 52 - 76
atau AFU Standard 858 - 8.
c. Tebal nominal filter untuk mesin Single Packaged Air Cooled dan Evaporator
Blower Duct Split System sebesar 50 mm (2").
7. PEREDAM GETARAN
Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan alat peredam getaran
(Vibration isolation/eliminator) untuk semua mesin / peralatan yang bergetar,
seperti Blower dan Condensing Unit Split System, fan dan kalau dirasa perlu juga
duct, pipa dan lain-lain.
a. Alat peredam getaran (vibration isolator) ini harus dapat meredam getaran
mesin dengan efisiensi sampai 90%.
b. Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan mesin/unit
yang akan diredam getarannya. Peredam getaran yang terpasang haruslah
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
82
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adaiah pengadaan dan pemasangan (termasuk
fabrikasi) pekerjaan duct lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, damper, grilles,
register, test hole, berikut alat-alat bantu yang menunjang pekerjaan tersebut
seperti ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
8.3. Umum
a. Jika tidak diterangkan secara khusus, istilah ducting secara umum berarti
pekerjaan duct, fitting, damper, support dan lain-lain komponen/accessories
yang diperlukan untuk melengkapi instalasi ini.
b. Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar
yang menunjukkan route dan ukuran ducting, Kontraktor wajib menyesuaikan
dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi
lainnya berikut detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan
pemdapatkan persetujuan dari Direksi/MK/Konsultan Perencana sebelum
dilaksanakan.
c. Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dan
penampang laluan udara. Jika diperlukan lining/isolasi dalam sebentuk ukuran
duct tersebut, berarti ukuran penampang harus diperbesar sesuai ketebalan
lining.
d. Bahan duct dari Preinsulated Aluminium Duct System (P3) untuk sistem AC dan
BJLS untuk sistem Exhaust Fan.
a. Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct) dengan
kecepatan maksimum 2.000 fpm dan static pressure di dalam duct sampai 2"
WG.
b. Konstruksi duct harus mengikuti standard SMACNA, kecuali kalau ditentukan
hal-hal selain yang harus dipenuhi di luar standard tersebut.
c. Semua sambungan melintang duct untuk ukuran di atas 24" harus memakai
sambungan fiens dari besi siku dengan memakai rubber packing tebal 2 mm.
d. Hubungan antara dimensi duct dengan pemakaian sheet metal adalah sebagai
berikut:
e. Semua sambungan ducting (sambungan flange, slip joint, pitsburg lock seam,
dll.) harus betul-betul rapat udara dengan menggunakan sealant logam yang
mencegah terjadinya kebocoran udara.
f. Percabangan (take off) harus memakai splitter damper yang dapat diatur dan
dikunci pada kedudukannya setelah di Testing Adjusting & Balancing.
g. Reducter (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dari 14.
h. Jika dimensi dari kedua ujung duct berlainan, maka untuk ketebalan ducting
(jenis BJLS) diambil berdasarkan ukuran ujung terbesar.
i. Lubang Pengetesan.
Pada main supplay dan return duct harus dibuat lubang pengetesan untuk
mengukur temperatur, kelembaban, serta static dan velocity pressure, dan
yang ditutup kembali setelah selesai dengan plastic probe yang diisolasi dan
ditandai.
j. Penguatan Duct.
Semua duct yang berukuran lebih besar 20" permukaannya harus dibuat cross
broken (patah silang).
k. Penggantung Duct.
Cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga praktis tidaksampai
terjadi lendutan-lendutan, getaran-getaran dan deformasi.
l. Persyaratan penggantungan harus mengikuti :
n. Semua Elbow harus dari type full radius elbow, jari-jari dalam (Rt) sama
dengan lebar duct. Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius
elbow (Rt lebih kecil dari lebar duct) harus memakai turning vanes.
Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan chart logaritma atas
dasar (RT)/(RH). Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double
thickness, sesuai gambar detail.
Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton dipergunakan
ramset/dynabolt/ philips red head.
o. Sambungan Fleksible.
- Kontraktor harus memasang sambungan fleksible connection dari bahan
double sheet glas cloth tebal 0,65 mm atau lebih, fire resistant ke duct
yang masuk/keluar dari fan atau mesin AC/EB/IU.
- Panjang fleksible connection tidak lebih dari 20 cm, dan tidak
menimbulkan kebocoran pada sambungan.
- Cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa sehingga
tidak menyebabkan pengecilan luas penampang.
Fire/smoke damper dipasang sesuai dalam gambar. Fire/smoke damper dari type
single blade. Khusus untuk fire damper dilengkapi dengan fusible link bar dan fusible
link frame dan blade dari bahan 1,6 mm besi plat. Fuse harus mempunyai titik cair
70. Blade dikonstruksi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan horisontal titik berat
blade akan secara otomatis jatuh dan menutup bila fuse link putus. Frame dan blade
lengkap dengan angle stop, spring catch, dan lain-lain.
Gambar konstruksi harus disetujui oleh Direksi/MK sebelum dibuat/dipasang.
a. Diffuser, grille dan register harus terbuat dari bahan aluminium anodized
pofile dan ex. lokal. Pemasangan diffuser/grille ke plafond harus memakai
rubber sponge tebal 6 mm.
b. Warna untuk diffuser, grille dan register dicat finishing dengan warna akan
ditentukan kemudian oleh Arsitek/Interior/Direksi/MK.
c. Supply register harus mempunyai vertikal dan horisontal blade yang dapat
diatur defleksinya dan memakai volume damper yang dapat dikunci.
d. Grille sama seperti supply register dalam konstruksinya, tanpa memakai
volume damper
e. Damper dari diffuser register adalah galvanized iron sheet BJLS 80 type
"Opposed Blade Damper" finishing dicat Hitam. Konstruksi hendaknya cukup
kaku dan tidak bergetar karena aliran udara, serta dapat dikunci pada
kedudukan yang dikehendaki.
f. Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan luar dari diffuser/ grille/
register.
g. Slot diffuser dari type 1, 2, atau 3 slot, material adalah aluminium anodized
dengan warna yang akan ditentukan nantinya oleh Arsitek/Interior/Direksi.
Slot harus mempunyai pengarah aliran (deflector) yang baik dalam
konstruksinya sehingga fungsi deflektor betul-betul membentuk pola
aliran yang memenuhi standardnya dan tidak berubah posisi karena aliran
udara. Bila slot diffuser adalah continuous, maka sambungan antara
harus memakai alignment strip.
8.7. Plenum
Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
pemipaan lengkap dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, dengan isolasi atau tanpa
isolasi sesuai seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi
dokumen ini.
9.2. U m u m
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum
adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Kontraktor wajib
menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur
instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan
mendapat persetujuan dari Direksi/MK sebelum dilaksanakan.
9.3. Material
a. Sambungan pipa tembaga harus dengan las perak atau yang sesuai, dan selama
pengelasan harus dialirkan gas Nitrogen sepanjang dalam pipa untuk
menghindari korosi.
b. Sambunga pipa PVC harus disambung dengan Cement sesuai dengan
persyaratan pabriknya.
c. Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dulu bagian dalam dari kotoran-
kotoran yang melekat.
d. Setiap potongan pipa dengan las/gergaji harus dibersihkan dulu dari sisa-sisa
las (gumpalan las) sebelum disambung, diratakan (reamed) sesudah digergaji,
sehingga mencapai ukuran asli.
e. Setiap sambungan, sehabis dilas dibesihkan dari kerak-kerak, dan setelah
dingin langsung ditutup.
f. Setiap ujung pipa yang belum akan disambung harus ditutup.
g. Pipa-pipa yang menembus dinding/pat beton harus memakai sleeve dan
sekitarnya diisi dengan bahan caulking umpamanya compriband atau building
sealant yang tahan api.
h. Pipa sebelum dipakai atau diisolasi harus diflushing (Jengan gas Nitrogen daan
ditest sampai 1,5 x tekanan kerjanya selama 24 jam.
i. Gantungan pipa sesuai dengan gambar detail, jarak gantungan pipa/penyangga
tidak boleh lebih dari :
j. Penggantung pipa pada plat beton memakai ramset untuk pipa diameter 1/2"
s.d. 2 1/2" dan expansion bolt (dynabolt) untuk pipa di atas diameter 3".
Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi
untuk pipa, dan peralatan yang penunjangnya yang kena air/udara dingin
sehingga kalau 51,33 isolasi akan terjadi pengembunan, lengkap
dengan material lainnya yang bagi keperluan isolasi ini.
Isolasi Luar (Ducting) : Fibreglass tebal l"atau 2", density 2,0 Ib/cuft.
(32kgs/cu.m), thermal conductivity 0,235
btu/h.ft2.F (0,034 W/m.K.)
Isolasi Dalam : Rockwool, tebal 1" atau 2" density 6,0lbs/cu.ft.
(96 Kgs/cu.m), thermal conductivity 0,24
Btu.in/h.ft2. F (0,034 W/m. K) dibungkus
dengan glass cloth.
Aluminium Foil : Aluminium foil double sided reinforced ke dua
arah, fire retardant, extivity 95% dan emissivity
5%, berat 130gram/sq.m. tensile strength 10,4
kN/m (longitudinal), 6,6 kN/m (transfersaf)
dengan penguatan benang fibreglas ke-2 arah
yang berlawanan husus untuk AC. Pemasangan
isolasi ini harus overlapped.
Adhesive Tape : Self-Adhesive aluminium foil tape, fire
retardant,
untuk instalasi AC, tensile strength 55 N/25
mm
atau lebih, Koef.Adhesi 180,22N/25mm atau
lebih
Ducting supply dan return yang berada dibawah roof (atap) diisolasi dengan
ketebalan 2".
Ducting supply yang tidak berada dibawah atap (roof) diisolasi dengan ketebalan
l".
Ducting return (bilamana ada) yang tidak berada di bawah atap (roof) diisolasi
dengan ketebalan 1".
Ducting yang aliran udaranya bersuhu sama dengan udara sekitarnya tidak perlu
diisolasi.
Ducting yang berhubungan dengan udara luar diisolasi dengan ketebalan 2".
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
87
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Cara melekatkan isolasi dengan memakai adhesive, kawat atau klip dan tidak
dibenarkan memakai tali plastik/rafia (lihat gambar detail), maksimum berjarak
30 cm.
Sambungan antara isolasi harus dengan overlap 3'' satu sama lainnya.
Selanjutnya dibalut dengan aluminium foil dengan sambungan antara overlap 3".
Semua sambungan aluminium foil menggunakan aluminium foil adhesive tape,
sehingga betul-betul kedap udara.
Isolasi dalam untuk duct dan plenum baik supply maupun return adalah dimaksudkan
untuk menurunkan noise level yang ditimbulkan oleh peralatan, duct, fitting, dan lain
sebagainya, sehingga tercapai NC ruang yang dikehendaki.
Ukuran ducting dan plenum yang ditunjukkan dalam gambar adalah ukuran lubang
laluan udara setelah diisolasi dalam.
Isolasi dalam dari ducting adalah rockwool tebal 2" seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dan dari jenis yang khusus untuk isolasi dalam dimana salah satu sisi dilapis
dengan black neprene compound atau dilapis dengan glass cloth fire resistant.
Isolasi dalam dari plenum sama seperti dengan isolasi dalam dari ducting, dengan
tebal isolasi 2" untuk plenum supply dan 1" untuk plenum return. Isolasi untuk ducting
supply dan return minimum 4 m dari unit dengan tebal 1".
- Pipa diisolasi adalah pipa refrigerant supply dan return serta pipa
kondensasi/drain.
- Ketebalan isolasi pipa refrigerant supply/return adalah seperti ditunjukkan
dalam gambar.
- Ketebalan isolasi pipa kondensasi/drain adalah seperti duitunjukkan dalam
gambar.
- Isolasi pipa refrigerant dan drain dari Polyethylene Foam Insulation dengan
konduktivitas thermal 0,035 W/m.K.C (0,25 Btu.in./hr.sq.ft.F) pada suhu
24=C.
- Selanjutnya setelah diisolasi dibalut dengan aluminium foil dan adhesive tape
seperti dengan cara yang sama diuraikan pada isolasi duct.
- Untuk pipa yang berhubungan dengan udara terbuka dan terkena hujan,
isolasinya dibalut dengan memakai bituminous sheet tebal 1 1/2 mm Qenis
produk Premseal 100 atau setara) atau Aluminium Jacketting setebal 0,5 mm.
- Isolasi harus dilekatkan isolasi ke pipa memakai perekat yang dianjurkan pabrik
pembuat isolasi, demikian juga dengan sambungan antaranya.
- Pada setiap gantungan pipa harus memakai block kayu berbentuk lingkaran
penuh dari kayu jati selebar 2" dan setebal sama dengan isolasi. Ukuran
diameter dalam kayu tepat sama dengan diameter luar pipa. Sambungan antara
kayu dan isolasi harus rapat dan memakai perekat. Selanjutnya pada sambungan
tersebut dibalut dengan adhesive aluminium foil tape selebar 8".
Semua Filter Drier dan Sight Glass dan lain-lain sejenisnya diisolasi dengan closed
cellular polyethylene. Cara pengisolasian harus sedemikian rupa sehingga tidak
merusak isolasi bila peralatan tersebut perlu untuk diperbaiki/diservis.
Untuk pipa dan alat Bantu pipa (accecories) yang diisolasi dan berada di :
- Ruang EB
- Ruang terbuka (pipa terlihat)
- Ruang terbuka yang terkena hujan.
Harus memakai pelindung metal jacketting dari bahan aluminium tebal 0,5 mm
untuk pipa tegak dengan tebal 0,7 mm untuk pipa mendatar yang banyak
kemungkinan diinjak/rusak dengan system sambungan yang sedemikian rupa
sehingga air hujan tidak bias merembes ke dalam, atau menggunakan fine cover.
Untuk alat bantu pipa cara pelaksanaan perlindungan dengan metal jacketing
sedemikian rupa sehingga mudah dilepas / dibuka tanpa merusak pelindungnnya,
bila ada perbaikan.
Setiap gantungan pipa yang diisolasi tetapi tanpa memakai metal jacketing,
antara klem gantungan dan isilasi harus memakai metal dudukan (saddle) dari
BJSL 80 selebar 6 da setengah lingkaran atau penuh sesuai type gantungan dan
yang sisi-sisinya dilipat agar tidak tajam.
11.2 Umum
Segmen yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur kabel dan perletakan
panel dan motor seperti yang tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan
route, lokasi panel dan perletakan instrument control.
Kontraktor wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan
dengan jalur-jalur instalasi lainnya berikut detail-detail yang diperlukan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi/MK.
Motor Fan :
- Sama dengan EB/IU untuk motor yang bukan menjadi satu paket
dengan fan.
- Motor yang menjadi satu dengan fan, jumlah phasa tergantung
kapasitas fan.
Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek ini mempunyai power
factor minimum 0,8. Putaran motor maksimum 1.450 rpm (untuk
motor-motor tersebut di atas) Motor-motor yang digunakan di sini harus
sudah memenuhi standard NEMA (Amerika), BS ( Inggris) , DIN ( Jepang)
b. Panel
- Semua komponen - komponen yang dipergunakan untuk panel
tenaga dan panel control harus dari merek yang sama yang
digunakan pada instalasi listrik dan penerangan.
- Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi setebal 2mm,
dilengkapi dengan kunci Yale atau setaraf dengan cat dasar dan cat
finishing yang tahan udara air laut 2 kali. Warna finishing
ditentukan kemudian.
- Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan
tertentu yaitu panel-panel yang dirakit di sini haruslah berasal dari
pembuat panel khusus, untuk merek komponen yang dipakai.
- Tiap-tiap panel dan unit mesin harus di grounded. Tahanan
pentanahan harus lebih kecil dari 2 ohm, diukur setelah minimal
tidak hujan selama 3 hari berturut-turut.
c. Panel Starter
- Star Delta Starter : Bila motor kapasitas 5HP. Dan
diatasnya.
- Direct on Line : Bila motor kapasitas di bawah 5 HP.
- Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp R-S-T, voltmeter
serta amperemeter dengan selector switch untuk 3 phase dan pilot
lamp green, red, white untuk ON, O/L, OFF, plat nama untuk
peralatan yang dilayani serta push button ON, OFF, dan
disconnecting switch bila memakai remote star-stop.
2. Peralatan control.
Wiring.
- Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam pipa konduit
untuk kabel.
- Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan peralatan AC
yang bersangkutan.
- Kabel yang dipasang di dalam tanah, jenis NYFGbY dipasang sekurang-
kurangnya sedalam 60 cm dengan pasir sebagai alas pelindung, kemudian
dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug kembali.
- Pada route kabel, tiap-tiap 50m dan setiap belokan supaya diberi tanda
adanya galian kabel dan tanda arah kabel.
- Untuk kabel yang menyeberangi selokan , jalan raya, atau instalasi
salinnya, harus dilindungi dengan pipa galvanis kelas medium.
- Di tiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
- Jari-jari pembelokan kabel hendaknya minimum 15 kali diameter kabel.
- Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan kabel schoen.
Untuk kabel 25 mm ke atas, pemasangan kabel schoen harus
menggunakan timah pateri lalu dipres hydraulis.
- Untuk kabel ukuran yang lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
- Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai
fleksibel Conduit.
- Kabel yang dipasang pada dinsing luar harus memakai conduit pipa dan
diklem rapi ke dinding memakai klem.
12.1 Pondasi
Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja
dan harus berkonsultasi dengan Direksi / MK/ dan Kontraktor Sipil/
Struktur.
Pembebanan pada balok atau pada pelat struktur yang ditimbulkan oleh
dudukan-dudukan atau penggantung-penggantung tersebut hendaknya
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
91
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing , adjusting dan balancing untuk
seluruh system tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besar-besaran
pengukuran yang sesuai seperti yang terlihat dalam gambar rencana sehingga system
betul-betul dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rencana.
13.2. Umum
Minimal peralatan ukur seperti di bawah ini harus dimiliki oleh kontraktor yang
bersangkutan, antara lain :
4. Pengukuran listrik.
- Voltmeter
- Amperemeter / Amper-tang
- Ohm-meter
- Megger Test.
5. Pengukuran tekanan
- Barometer/ pressure gauge/ manometer
7. Portable Unit
Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistem dan bagian-bagiannya
sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati
besaran-yang ditentukan dalam rencana.
Dalam pelaksanaan TAB harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas dari
Direksi/MK, dimana hasil pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan
oleh pengawas tersebut dan dalam laporannya ikut menandatangani.
Prosedur Testing.
- Check tekanan suction dan discharge dan sesuaikan dengan persyaratan mesin,
- Check temperature dari suction dan discharge dan sesuaikan
dengan persyaratan/performance mesin.
- Check kuat arus dari kompressor dan sesuaikan dengan persyaratan/ performance
mesin.
- Isi gas refrigerant sesuai dengan performance mesin pada kondisi yang diminta.
14. PRODUK
Bahan dan peralatan yang dipakai harus yang terbaik dan memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan
yang dispesifikasikan ke Direksi/MK/Konsultan Perencana. Kontraktor baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi/MK
1. PERATURAN UMUM
1.2. Gambar-Gambar
1.2.1. Gambar-gambar Rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
1.2.2. Gambar-gambar Sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan
kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga
kemudahan service/maintenance jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
1.2.3. Gambar-gambar arsitek dan struktur / sipil harus dipakai sebagai referensi
sebagai pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
1.2.4. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan
detail dalam format CAD (hard & soft copy) kepada Direksi / MK untuk dapat
diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar
tersebut, Kontraktor dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain
yang berhubungan dengan instalasi ini.
1.2.5. Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-garnbar instalasi terpasang yang
disertai dengan Operating dan Maintenance Instruction serta harus diserahkan
kepada Direksi / MK pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat)
terdiri 1 kalkir dan 3 blue print; dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan
dengan format CAD dalam CD.
1.3. Koordinasi
1.3.1. Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerjasama dengan Kontraktor instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
1.3.2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
1.3.3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
Akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
a. Berita Acara Serah Terima Kedua yang menyatakan banwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Kontraktor dan Direksi /
MK.
b. Kontraktor telah menyerahkan semua Surat Ijin Pemakaian dari instansi
pemerintah yang berwenang, misalnya Instansi Keselamatan Kerja, dll,
hingga instalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi
peraturan instansi yang bersangkutan,
c. Semua gambar instalasi terpasang beserta operating, instruction,
technical dan maintenance manual rangkap 4 (empat) termasuk 1
(satu) set asli telah diserahkan kepada Direksi / MK.
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan dan pemakaian instalasi ini
serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. SPESIFIKASI PERPIPAAN
2.1. Umum
Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :
1. Pipa.
2. Sambungan.
3. Katup
4. Strainer.
5. Sambungan ekspansi.
6. Sambungan fleksibel.
7. Penggantung dan penumpu.
8. Sleeve.
9. Lubang pembersihan.
12. Galian.
13. Pengecatan.
14. Pengakhiran.
15. Pengujian.
16. Peralatan bantu.
2.1.1. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak
serta arah dari masing-masing sistem pipa.
2.1.2. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang
terintregasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan
bagian lainnya.
2.1.3. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, debu, air,
karat dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.
2.1.4. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus
juga terlindung dari cahaya matahari.
2.1.5. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik
pembuat.
Penggunaan :
- Perpipaan air bersih.
- Perpipaan air kotor.
- Perpipaan air siram taman.
- Perpipaan Ventilasi Sistem Plumbing.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Uraian Keterangan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pipa Polyvinyl Chloride {PVC) klas AW. Tekanan 10 kg/cm2.
Penggunaan :
- Perpipaan air pemadam kebakaran.
- Perpipaan LPG
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
99
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Uraian Keterangan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pipa Black Steel Pipe Schedule 40, ASTM A 120.
3.1. Umum
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plumbing secara
keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan-
peralatan bahan-bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh
instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.
Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memberi tanda sesuai jalur
terpasang pada Re-Kalkir gambar tender maupun gambar kerja, sehingga pada akhir
Supply air bersih didapat dari sambungan PDAM dan sebagai cadangan didapat dari
sumur bor. Air bersih ditampung pada tangki penampung Stainless Steel dan dipompa
ke tangki elevated diatas atap bangunan dan didistribusikan ke semua Fixture dengan
pipa PVC kelas AW. Kontrol masuknya air bersih ke tangki penampung air bersih diatur
dengan Floater Valve (jenis adjustable). Kontrol pemompaan dan air dari sumur diatur
menggunakan Floatless Water Level Control.
3. Kapasitas pompa transfer adalah sesuai gambar rencana. Panel kontrol pompa
mengatur satu unit pompa bekerja secara bergantian dengan bantuan Timer dan
dapat dioperasikan secara manual satu persatu a.tau serentak.
5. Produk
Uraian singkat lingkup pekerjaan sistem Air Limbah di sini antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Perpipaan air buangan Toilet dan air buangan Wastafel & floor drain.
2. Penyambungan dengan peralatan Plumbing
3. Floor Drain dan P Trap
4. Clean Out
5. Pipa Ventilasi.
5.2. Perpipaan
1. Umum.
- Macam perpipaan air limbah adalah pemipaan untuk Air Hujan, Air Limbah
Toilet dan Air Limbah wastafel & floor drain.
- Pipa buangan dari buangan toilet(air kotor) dan pipa buangan dari
washtafel,floor drain dan tempat cuci tangan lainnya (air bekas), semuanya
dialirkan ke bak pemampungan sementara sebelum diteruskan ke rencana pipa
utama menuju IPAL eksisting milik RSU Wahidin.Jadi buangan air bekas pun
tidak dibuang langsung ke drainase.
- Tiap sudut pertemuan pipa air kotor dan air bekas dilengkapi dengan clean out
dan u-trap untuk memudahkan pemeliharaan dan menghindari bau
- Jenis pipa lihat "Spesifikasi Perpipaan"
2. Limbah Air Hujan.
Perpipaan air hujan mulai dari Roof Drain di atap sampai selokan halaman atau
sampai rembesan tanah.
1. Sum Pit terbuat dari beton bertulang kedap air dibagi menjadi tiga bagian dan
tiap bagian mempunyai tutup dari pelat bordes.
2. Sum Pit ini berfungsi untuk menyaring kotoran dari limbah air kotor dan air bekas
sebelum dialirkan ke IPAL.
3. Sum Pit dilengkapi pompa Sum Pit lengkap dengan Grinder Cutting dan Guide Rail
1. Roof drain yang dipergunakan disini harus dibuat dari cast iron dengan konstruksi
water proof. Bentuk tutup saringan adalah dome / jamur.
2. Luas laluan air pada tutup saringan roof drain adalah sebesar dua kali luas
penampang pipa buangan.
3. Roof drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut:
- Bitumen coated cast iron body dengan waterproof fiange
- Bitumen coated neck for adjustable fixing.
- Bitumen coated comer dome type.
1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, Water Prooved type
dengan 50 mm Water Seal.
2. Floor Drain terdiri dari :
- Chromium plated bronze cover and ring
- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body screw outlet connection dan dengan flange
untuk water prooving.
3. Floor Drain harus rnempunyai ukuran utama sbb :
1. Floor Clean Out yang dipergunakan disini adalah Surface Opening Water Proofed
Type
2. Floor Clean Out terdiri dari :
- Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type
- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with flange for
water proofing.
3. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga
mudah dibuka dan ditutup.
8.Persyaratan Pemasangan
8.1. Umum
1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan,
kerapian, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50
mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.
3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/runcing, serta
penghalang lainnya.
4. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan,
antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan lain sebagainya, sesuai
engan fungsi sistem dan yang diperlihatkan di gambar.
5. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan
UNION atau FLANGE.
6. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang
pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
7. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut,
kecuali seperti diperlihatkan dalam gambar.
a. Dibagian dalam bangunan.
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 t16t0%
b. Dibagian luar bangunan.
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 t16t0%
Garis tengah 200 mm atau lebih besar: 1%
8. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah titik buangan.
Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian rnaupun
pengurasan.
9. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan
dan penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.
10. Sambungan-sambungan fleksible harus dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa
secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan poda pipa atau alat-alat
yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja ke arah memanjang.
11. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa
dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katup-katup dan
fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.
12. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipa sleeves harus disediakan,
dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-
langit.
13. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam
pekerjaan perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup
dengan menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda-benda
lain.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
104
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
14. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.
15. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.
1. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, bracket atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar rnemungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau
perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalarn tabel
berikut:
2. Penunjang atau penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini:
a. Perubahan-perubahan arah,
b. Titik percabangan.
c. Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hai-hal lain yang sejenis.
3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut:
a. Diameter batang.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Ukuran Pipa Batang
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s.d. 50 mm 9 mm
65 mm s.d. 150 mm 13 mm
200 mm s.d. 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5
b. Bentuk gantungan.
4. Penggapit pipa baja yang galvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
5. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum
dipasang.
Katup-katup -harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan
untuk
bagian-bagian berikut ini :
Di ruang mesin
--------------------------------------------------------------------------------
Ukuran Pipa Ukuran Katup
--------------------------------------------------------------------------------
Sampai 75 mm 20 mm
100 mm s.d. 200 mm 40 mm
250 mm atau lebih besar 50 mm
---------------------------------------------------------------------------------
c. Steam traps.
Ven udara otomatis harus disediakan di tempat-tempat tertinggi dan kantong udara.
1. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
2. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.
Sebelum pekerjaan las dimulai. Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi
contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
3. Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah
mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi/Pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
107
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
4. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
5. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik
menurut penilaian Direksi/Pengawas
1. Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai
dengan jenis pipa , sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat
press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong
khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik
pipa.
8.15. Sleeves
1. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali menembus
konstruksi beton pipa tersebut
2. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran di
luar pipa ataupun isolasi.
3. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang
mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
4. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis "Flushing Sleeves.
5. Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau
"Caulk".
8.16. Pembersihan
9. Pengujian
1. Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air
dibawah tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50% atau 10 kg/cm2
dan tidak lebih tinggi lagi dalam jangka waktu minimal 2 jam.
2. Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji
kembali.
3. Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas dari huhungan-
hubungannya selama uji tekanan berlangsung.
1. Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja
ditambah 50% atau 8 kg/cm2 selarna minimal 2 jam.
2. Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 6.0 meter di atas
titik tertinggi selama minimal 24 jam.
10. Pengecatan
10.1. Umum
1. Tags dan katup harus disediakan di tern pattern pat penting guna operasi
dan pemeiiharaan.
2. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan di
tags katup.
3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau
kawat.
11. Produk
Pekerjaan instalasi ini harus diiaksanakan oleh perusahaan yang memiliki Surat Ijin
Instalasi (SIKA) dari instansi yang berwenang; PLN Cab. Makassar dan atau terdaftar
pada Asosiasi Terkait (AKLI/APEI) minimal kelas C dan telah biasa dan berpengalaman
mengerjakan pekerjaan sejenis.
2. LINGKUP PEKERJAAN
1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC dan PUIL
2. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal minimal 1,7 mm dengan rangka besi
dan seluruhnya harus di proses tahan karat zinc anodizing dan di cat powder
coating, warna cat akan ditentukan kemudian oleh pihak owner. Pintu dari panel-
panel tersebut harus dilengkapi dengan master key.
3. Konstruksi dalam panel-panel serta tata letak dari komponen-kornponen dan
sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu diiaksanakan
perbaikan, penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah diiaksanakan
tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
4. Setiap panel harus mempunyai busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar
untuk grounding, besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus yang
akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65
derajad celcius. Setiap busbar copper harus di pertin dan diberi warna sesuai
peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan
saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
5. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan
getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan
skala linier dan ketelitian 1 % dan bebas dari pengaruh induksi
6. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan
sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/Manajemen Konstruksi Lapangan.
7. Komponen komponen pengaman yang dapat dipakai adalah :
- MCCB.
- Surge Protection.
- Miniatur Circuit Breaker
- Auxiliary Relay
- Dimmer Switch
8. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai :
- Current Transformer.
- Frekuensi meter
- Amperemeter
- Voltmeter.
1. Rak kabel dimaksudkan untuk menempatkan kabel-kabel daya dari MOP ke Panel
Penerangan dan Peralatan peralatan sehingga didapatkan kondisi rute kabel
yang tersusun rapi dan memudahkan perawatan.
2. Bahan utama rak kabel adalah besi pelat (hot rolled steel sheet) tebal 2 mm
dengan finishing Hot Dip galvanized 60 micron. Rak kabel digantung pada
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
111
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,2 mm.
2. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat memberikan
koreksi factor total minimal 0,85.
3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm White
4. Fitting lampu dari type yang tidak menggunakan mur baut.
5. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dari karat dan lecet-
lecet, harus dengan ICI acrylic paint warna putih.
6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan efisiensi
penerangan yang maksimal, rapih, kuat, serta sedemikian rupa sehingga
pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeliharaan
dengan mudah dapat dilaksanakan.
7. Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat
terminal pentanahan (grounding).
1. Lighting fixtures terbuat dari pelat besi atau aluminium dicat warna putih.
2. Lamp holder rnenggunakan standard Halogen Lamp dari bahan keramik.
3. Arah penyinaran harus dapat diatur.
4. Lampu yang dipakai dari jenis Halogen Dichroic 50 W/12 V dengan Trafo penurun
tegangan non elektronik yang menggunakan gulungan terpisah.
5. Badan lampu harus diardekan.
PLN/Genset hidup, batteray harus diisi kembali dan semua operasi tersebut di
atas harus dapat bekerja secara otomatis.
3. Batteray yang dipakai jenis dry cell Nickel Cadmium dan harus sanggup
menampung operasi selama minimal 2 jam, kapasitas batteray disesuaikan
dengan TLD yang dipasang.
4. Tegangan input adalah 220 V, 10 % 50 Hz, 1 phase, diperlengkapi dengan
indikator LED dan peralatan push to check batteray.
5. Charger harus dapat mengisi batteray pada kapasitas penuh selama 1 x I- jam
1. Kotak kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah
type pemasangan masuk/inbow (flush-mounting).
2. Kotak kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan mengikuti
standard VDE, sedangkan kotak-kontak khusus/tenaga atau (outbow) mempunyai
rating 15 A dan mengikuti standard BS (3 pin) dengan lubang bulat
3. Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan push
botton harus dipakai dari jenis bahan metal.
4. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari ruang-
ruang yang basah/lembab harus jenis water dicht (WD), sedang untuk saklar
dipasang 150 cm dari permukaan lantai atau sesuai gambar.
5. Kotak-kontak yang khusus di dalam box di bawah lantai, harus dari pabrik
pembuat yang sama dengan underfioor duct atau built in.
3.11. Grounding
3.12. Konduit
Instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact, di mana dalam
dari konduit minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter 20 mm, atau
dinyatakan lain pada gambar.
Kepala Penyalur Petir (Lightning Head) yang dipakai adalah dari jenis non Radio
Active yang mempunyai radius perlindungan sampai 50 mtr pada high level protection
radius.
4.1. Panel-Panel
4.2. Kabel-Kabel
1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang
jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phase-nya sesuai dengan PUIL.
3. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel, diklem
dan disusun yang rapi.
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada
kabel penerangan.
5. Untuk terminasi kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi
dengan sepatu kabel dan selongsong karet dengan warna sesuai dengan urutan
phasa sebagai identifikasi.
6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 25 mm2 atau lebih harus
mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
patri.
7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 60 cm minimum, dimana
sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di atasnya
diamankan dengan batu bata kualitas baik sebagai pelindungnya. Lebar galian
minimum adalan 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.
8. Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan
kabel support, minimum setiap 50 cm.
9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah
jalannya kabel.
10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa
galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
11. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu
trunking kabel, disusun rapi dan diikat dengan cable ties setiap jarak 50 cm.
12. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam conduit
13. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali
penampang kabel.
14. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan
dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya.
15. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m
disetiap ujungnya.
16. Penyusunan konduit di atas trunking kabel harus rapi dan tidak saling
menyilang.
17. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak
penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop merk Legrand
atau 3m.
1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak kontak dan
1500 mm untuk saklar atau sesuai gambar detail.
2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type
water dicht (bila ada).
3. Kotak kontak yang khusus dipasang di dalam outlet box di bawah lantai, harus
dari jenis yang sesuai dengan box dan underfloor duct, rata dengan permukaan
lantai, tahan injakan serta dengan sistem tutup pengaman lubang kontaknya.
4.5. Pembumian
5. Pembumian penyalur petir harus terpisah dari pembumian instalasi listrik dan
instalasi elektronik. Tahanan pembumian maksimum untuk penyalur petir
adalah 2 Ohm, diukur setelah tidak adanya hujan 3 (tiga) hari. berturut-turut.
5. PENGUJIAN
5.1. Umum
Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual terhadap instalasi pengkabelan dengan mengukur tahanan isolasi
setiap kabel feeder maupun masing- masing rangkaian sirkuit baik sirkuit lampu
maupun sirkuit power outlet, serta melaksaanakan uji sambungan dengan mengalirkan
suatu arus simulasi beban sesuai dengan rencana besaran arus beban yang
direncanakan.
Suatu daftar hasil pengukuran yang diketahui dan disahkan oleh pihak MK harus
dilampirkan dalam berita acara serah terima. Peralatan tersebut baru dapat dipasang
setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang
bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang berwenang untuk itu.
Pada dasarnya, nilai tahanan Isolasi minimum yang diijinkan dengan pengukuran
Megger 1000 Volt adalah :
- 100 M Ohm untuk kabel feeder antar panel.
- 60 M Ohm untuk sirkit instalasi penerangan dan kotak kontak.
Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh
dari sistem, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk
mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu
disediakan oleh Kontraktor menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri.
6. .PRODUK
Metal,Supreme,Voksel
6. Lampu Philips,Osram
1. UMUM
a. Satu set diesel generating set dengan kapasitas sesuai gambar rencana.
b. Satu set panel kontrol generator
c. Satu set sistem bahan bakar
d. Satu set sistem pendinginan mesin diesel memakai pendinginan air lengkap
dengan radiator dan exhaust ducting ke luar bangunan.
e. Satu lot spare parts, tools dan operation manual books.
f. Satu lot cabling dan piping materials.
g. Pekerjaan - pekerjaan sipil seperti : pondasi, cable, tranches dan sebagainya.
h. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan dengan penghantar pentanahan
semua terminal/busbar pentanahan dari peralatan kepada sistem pentanahanyang
tersedia.
i. Pekerjaan - pekerjaan lain yang tidak tercantum dalam gambar - gambar rencana
maupun persyaratan teknis, tetapi perlu untuk menunjang pekerjaan pekerjaan
tersebut diatas.
Gambar - gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan
seperti panel-panel, diesel genset, trench kabel, tangki bahan bakar, pondasi genset
dan lain lain. Penyesuaian dilakukan dilapangan, karena keadaan sebenarnya dari
lokasi, jarak - jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
a. Seluruh pekerjaan instalasi listrik dari diesel genset tersebut harus dilaksankan
mengikuti standar dalam PUIL terbitan terakhir atau standar - standar
international yang tidak bertentangan dengan PUIL.
b. Seluruh pekerjaan pemipaan bahan bakar harus dilaksanakan mengikuti standard
atau peraturan dari Departemen Tenaga Kerja.
c. Seluruh pekerjaan sipil harus dilaksanakan mengikuti standar dari PBI.
Disamping itu harus ditaati pula peraturan atau hukum setempat yang
ada hubungannya dengan pekerjaan ini. Surat ijin pekerjaan ini harus dimiliki
secara sah oleh Kontraktor. Satu copy dari surat ijin tersebut harus
diserahkan kepada pengawas.
Kurang dari 15% dari rated voltage bila dibebani dengan rated load pada rated
power factor.
Recovery time tidak lebih dari 2 detik.
Semua bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, baru dan
sesuai dengan yang dimaksud.
Contoh bahan, peralatan, brosur atau gambar kerja (shop drawings) harus diserahkan
Pengawas/MK 30 hari sebelum pemasangan.
4.1. AC Generator.
a. Ratings:
Rated output : sesuai gambar (continous)
Overload output : 110% full loads selama 60 menit
Rated Voltage : 220/380 Volts
Frekwensi : 50 Hz
Jumlah kutub : 4
Power Factor : 0,8 lagging
Fasa : Tiga ( 4 Kawat)
b. Sistim Eksitasi:
AC Exciter (brushless) dengan elektronik AVR (Automatic Voltage Regulator)
Power output : harus mampu memutar generator secara kontinu pada perputaran
nominalnya dengan power output generator sebesar 110 % rated output.
perputaran : 1500 rpm
Type: - 4 langkah
- berpendinginan air radiator
Starting system : cool motor starting
Masing - masing mesin diesel dilengkapi dengan berbagai accessories yang dipasang di
mesin atau di panel diesel :
- Governor tipe electronics
- Starting motor
- Charging generator
- Radiator
- Air cleaner
- Speed switch
Engine control panel harus dilengkapi dengan peralatan- peralatan sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
119
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
- 1 AC Voltmeter .
- 1 AC Ammeter
- 1 Ammeter - Voltmeter phase selector switch
- 1 Frequency meter
- 1 KW meter 3 phase
- 1 Control switch untuk rnengatur kecepatan (speed adjustment)
- 1 Rheostat untuk voitage setting
- 1 MCCB dari 100A : 500 V
- 1 Power Factor meter
- 1 Elapsed Time meter
Engine control panel harus dilengkapi dengan peralatan - peralatan sebagai berikut :
- 1 Tachometer
- 1 Cooling water temperature gauge
- 1 Tube oil pressure gauge
- 1 Battery switch
Terdiri dari peralatan berbagai system supervise, pengaturan dan control yang
terpadu dan menyeluruh, yang mampu secara otomatis mengoperasikan paralel
kedua unit emergency diesel genset tersebut dalam waktu sangat singkat
menggantikan sumber Daya listrik PLN yang mendadak terganggu.
Peralatan - peralatan tersebut masing - masing berfungsi sebagai berikut :
- memonitor tegangan sumber PLN
- secara periodic menghidupkan pompa pelumas diesel engine selama tidak
dihidupkan (pre-tube pump)
- mengontrol temperature diesel engine bracket water selalu konstan pada 55 CC.
- Automatic start/stop
- Frequency balancing
- Voltage balancing
- Auto/manual paralleling
- Sequencial load transferring dan interlocking
- Active dan reactive load balancing
4.7 Protections
Spare parts dan tools harus diserahkan kepada pemberi tugas, yakni seperangkat tools
yang perlu untuk reparasi ringan dan berbagai spare parts yang perlu sering diganti
sesuai anjuran pabrik.
5. PENGUJIAN
5.2. Produk.
1. L1NGKUP PEKERJAAN
1.1. Umum
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal
ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan
biaya.
Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan mendekat persyaratan
teknis sebagai berikut:
d. Manual Station
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Type : Jenis yang dipakai merupakan
surface mounted dan dilengkapi
dengan break glass.
Warna : Merah
e. Alarm Bell
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Type : Surface mounting, 6" (inch)
Operating Voltage : 20 - 24 Vdc
Current Consumption : 15 mA max
Power Consumption : 2 vA max
Sound Level : 10 db min./l M
Warna : Merah
f. Panel Kontrol
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Panel kontrol ini terdiri dari Power Module, Control Module, Alarm Signal Modul
(continues & intermittent). Zone Module. Panel kontrol harus mempunyai pintu
dengan jendela penyekat.
Panel kontrol harus mempunyai kapasitas minimum sesuai gambar perencanaan
zone yang dilengkapi dengan perlengkapan sebagai berikut:
a. Lampu-lampu
Lampu alarm (rnerah) dan lampu trouble (kuning) untuk setiap zone pada zone
module. Lampu power - ON yang menyatakan sistem mendapat supplay daya
listrik yang sesuai.
Lampu AC power failure yang menyatakan adanya gangguan dari jala-jala fistrik
yang ada.
Lampu low batteray yang menyatakan bahwa tegangan back-up batteray sudah
berada pada level dc yang rendah.
Lampu bell circuit trouble yang menyatakan adanya gangguan pada rangkaian bell.
Lampu common alarm yang menyatakan terjadinya alarm sistem tersebut.
Lampu common trouble yang menyatakan terjadinya gangguan pada sistem
tersebut.
b. Tombol-tombol (switch).
Reset switch yang berfungsi untuk menormalkan sistem setelah terjadi trouble
atau alarm.
Silence switch yang berfungsi untuk menghentikan Buzzer bila buzzer itu
berbunyi.
Alarm Lamp Test Switch yang berfungsi untuk pengecekan apakah lampu-
lampu
indikator alarm masih berfungsi baik.
Master Fire Intercome terintegrasi dengan panel kontrol fire alarm. Slave fire
intercom dan jumlah fire handset intercom sesuai dengan gambar rencana (bila
ada).
e. Batteray Charger.
Sistem harus dilengkapi batteray charger (pengisi batteray) yang dengan otomatis
mengisi batteray setelah terpakai dan mempertahankan tegangan batteray bilamana
batteray tidak terpakai.
Besarnya arus pengisian disesuaikan dengan nila: rating battery yang digunakan.
f. Batteray.
Batteray harus disediakan sebagai sumber tenaga cadangan agar bila sewaktu-waktu
sumber utama (PLN) mati, sistem alarm masih berfungsi dengan baik.
Jenis yang digunakan harus jenis dry ceil rechargable type Ni-Cd batteray (24 Vdc).
Batteray ini harus bertegangan normal sesuai tegangan sistem (24 V) dengan
kapasitas kebutuhan (ampere-hour) yang disesuaikan, sehingga batteray ini sanggup
memberikan supplay secara normal dan terus-menerus kepada sistem selama 24 jam
dalarn keadaan stand by dan 30 menit dalam keadaan general alarm pada akhir
periode.
g. Kabel.
Kabel feeder yang dipakai antara MDF dan DP pada bangunan adalah jenis NYY 2 x
1,5 mm2 dalam pipa conduit.
Kabel yang dipakai untuk instalasi masing-masing detector adalah jenis NYA dengan
ukuran 2 x 1,5 mm2 dipasang dalam pipa konduit.
Kabel untuk announciator dan fire intercom menggunakan FTC 0,6 mm dengan
jumlah kawat sesuai gambar rencana serta memakai pipa konduit jenis high impact.
h. K o n d u i t.
Konduit yang dipakai adalah konduit PVC (EGA, Double H, Clipsai) dengan diameter
dalam 1 1/2 kali diameter kabel atau minimum 20 mm.
Panel Indikator Remote/ Anno unciator Panel suatu alat yang dipakai untuk
memberikan indikasi lokasi sumber kebakaran (zone area) dan indikasi gangguan
dari instalasi dengan indikatof audio berupa buzzer, dan indikator visual berupa
alarm.
Pada panel yang dilengkapi fasility button yang berfungsi sebagai silence alarm/
Acknowledge. Unit ini dilengkapi dengan tombol test untuk lampu (lampu test) dan
tombol test untuk buzzer test.
3.1. Peralatan
Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian. Manual push button
dipasang bersatu dengan hydrant box dan bilamana ada yang berada di luar hydrant
box, maka dipasang pada ketinggian 1,5 m dari lantai.
Alarm bell dipasang bersatu dengan hydrant box dan bilamana ada yang berada di luar
hydrant box, maka dipasang pada jarak 0,5 m di bawah plafond atau disesuaikan
dengan keadaan lapangan.
Disekitar detektor harus ada ruang bebas dengan radius minimal 0,75 m dari detektor.
Peralatan sistem fire alarm ini harus ditanahkan (grounding) dengan
hambatan maksimum 2 ohm. Supplay listrik untuk peralatan ini dimasukkan dalam
kelompok
Emergency Load dari genset.
4. PENGUJIAN
Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen tunggal
(authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus menyiapkan
sertifikat kelaikan operasi dan pemasangan yang baik dari instansi yang berwenang
(Depnaker).
5. P R 0 D U K
6. LINGKUP PEKERJAAN
6.1. Umum
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gam bargambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal
ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
schingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan
biaya.
a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Sentral Sistem Car Call Chime
Microphone dan unit penguat signal suara (audio amplifier).
b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua unit kontrol & monitor peralatan
sistem car call
c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kotak hubung bagi (Junction Box) bila
diperlukan.
d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel antara peralatan Mic, Power
Amplifier, hingga alat pengeras suara.
e. Pengadaan dan pemasangan serta pengujian alat pengeras suara (Loud Speaker)
f. Melakukan testing dan commisioning serta training.
Bahan dan peraLatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau
mendekati persyaratan teknis sebagai berikut:
8. P E N G U J I AN
Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen tunggal
(authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus menerbitkan
sertifikat dan jaminan atas bekerjanya sistem setelah hasil uji coba dinyatakan baik.
9. PRODUK
1. UMUM
Maksud dan tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan
pengadaan dan pemasangan PABX yang lengkap dan siap dipakai, termasuk pengadaan
barang-barang sampai disite, upah pemasangan, pemrograman, uji coba,
pemeliharaan, jaminan dan izin/sertifikasi dari instansi yang berwenang setempat.
2. FUNGSI PABX
Pelaksana pekerjaan ini harus mempunyai sertifikat izin pemasangan Instalasi PABX &
unit PABX dari instansi yang berwenang (PT Telkom) setempat
3.2. Pengadaan & pemasangan seluruh sistem instalasi telpon & peralatan
penunjangnya, pengujian instalasi pengkabelan, arde sehingga daaapat berfungsi
dengan baik.
4.1. Sistim yang dipasang adalah sistim sentral telepon PABX sehingga sistim ini siap
dipakai komunikasi dalam bangunan guna menunjang opsrasional serta diijinkan
untuk dihubungkan dengan saluran PT Telkom.
5. SPESIFIKASI PEMASANGAN
1. Pada tempat yang telah ditentukan sesuai gambar rencana dipasang 1 (satu)
pesawat cabang telepon meja dengan nomor panggil.
2. Pada ruang pimpinan, selain pesawat cabang, juga di instalasi pesawat direct
line dan terminal telepon untuk sambungan internet maupun faximili.
3. Kontraktor diharuskan memeriksa semua dimensi - dirnensi yang ada pada
gambar rencana. Ajukan usul-usul kepada Direksi/Konsultan apa yang tidak
sesuai dan perlu dirubah atau diatur kembali agar Sistem Instalasi dan Peralatan
dapat dipasang serta bekerja dengan baik dan sempurna
4. Semua peralatan panel / panel-panel / terminal box/distribution frame induk
maupun cabang harus dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat, rapi,
baik dan harus sesuai pula dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
5. Setiap kabel masuk / keluar dari suatu peralatan /panel-panel / terminal box /
distribution frame maupun cabang harus dilengkapi dengan gland karet atau
penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
6. Semua peralatan utama harus di arde kan (grounding) dengan sistem pentahanan
yang baik dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
7. Untuk instalasi kabel-kabel telepon penyambungan dilakukan pada pesawat-
pesawat telepon, outlet telepon dan lain-iain dengan dilebihkan secukupnya
sehingga pemeliharaan dapat dilakukan semaksimal mungkin. Sementara untuk
penyambungan paralel pesawat telepon dilakukan pada terminal box
bersangkutan, dan penyambungannya dengan cara solder. Tidak diperkenankan
melakukan penyambungan kabel feeder maupun instaiasi pesawat cabang
(extension) didalam pipa conduit.
8. Semua kabel instaiasi Arus Lemah, Control dan lain-lain harus ditarik dalam pipa
conduit FVC. Hal ini berlaku untuk semua kabel yang ditempatkan pada ruang
tanpa langit-langit, dalam tembok, partisi dan iain-lain.
9. Dikecualikan dari hal diatas ialah kabel-kabel instaiasi dalam tanah.
10. Pemasangan Conduit PVC harus rapih, rata, tidak saling bersilang, teratur dan
lain-iain. Instaiasi tidak diperkenankan membebani langit-langit.
11. Semua Conduit PVC yang berjalan paraiel di atas langit-langit, penyusunan
konduitnya harus rapi, rata dan teratur, diberi klem sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
12. Semua kabel PVC di dalam shaft penyusunannya harus rapih, rata, teratur,
diberi kiem sesuai dengan peraturan yang berlaku.
13. Dalam shaft, instaiasi dipasang pada tangga kabel (cable ladder) diikat dengan
pengikat kabel (cable ties), dengan pelindung pipa Conduit. Penyambungan urat
kabel pada daerah-daerah yang mempunyai kelembaban tinggi, harus dilakukan
sedemikian rupa dengan menambahkan bahan anti korosi agar kontak kabei
dapat terjaga baik.
14. Pada daerah langit-langit tanpa plafon instalasi dicor dalam plat beton atau
diklem ke rangka atap, memakai pelindung pipa PVC lengkap dengan fiting-
fitingnya.
15. Pada daerah langit-langit dengan plafon, instalasi terpasang sebagai berikut:
Diklem ke plat beton setiap jarak 75 cm dengan pelindung pipa PVC lengkap
dengan fiting - fitingnya, atau diklem dengan hanger setiap jarak 100 cm,
dengan pelindung pipa PVC lengkap dengan fiting fitingnya.
16. Dibawah plafon , instalasi terpasang inbow , dalam kolom atau dinding ternbok
memakai pipa pelindung PVC lengkap dengan fiting fitingnya.
17. Di bawah ubin atau dalam tanah terpasang sedalam 40 cm di bawah permukaan
memakai pelindung pipa PVC.
18. Kabel-kabel yang ditanam dalam tanah harus pada kedalaman minimal 6O cm.
Sebelum penggelaran kabel harus dialasi dengan lapisan pasir setinggi 10 cm dan
di dalamnya diberi pelindung dengan baca. Lebar galian disesusikan dengan
jumlah jalur kabel yang dilakukan tapi tidak boleh kurang dari 10 cm.
19. Kabel-kabel yang ditanam dalam tanah harus diberi patok beton setiap 25 m dan
pada belokan sehingga jelas terlihat arah kabel dan untuk jenis keperluan
instalasi apa kabel tersebut dipasang
20. Kabel - kabel yang ditanam menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lain
harus diletakkan psda kedalaman minimum 50 cm dari bagian bawah dari apa
yang dilintasinya dan diberikan pipa pelindung pipa GIP kelas Medium dengan
diameter minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
21. Dan lain-lain sesuai dengan ketentuan pengabelan yang berlaku pada jenis-jenis
instalasi bersangkutan, seperti penjauhan jalur instalasi Arus Kuat dengan Arus
lemah, Telepon dengan Sistim Tata Suara, Pengujian tahanan isolasi dan
sebagainya.
22. Angkur terpasang ke plat beton dan dinding dengan dicor atau ramset atau
fisherplug.
23. Hanger dimur baut atau diias ke angkur
24. Plat besi dimur baut dilas atau diklem ke angkur.
25. Kontraktor harus membuat -gambar kerja instalasi maupun perletakan peralatan
dengan tepat koordinat - koordinat disesuaikan dengan keadaan sebenarnya di
lapangan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas ketelitiannya.
26. Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan pemasangan, Gambar Kerja yang
dibuat harus diajukan ke Direksi dahulu untuk mendapatkan persetujuan yang
bersangkutan , dan setelah itu pekerjaan baru dapat dimulai.
27. Setiap Kontraktor harus berkonsultasi dengan Kontraktor iain dan Direksi agar
mendapatkan koordinasi sebaik-baiknya.
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT ( RKS)
131
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS (DAK) 2017
Apabila timbul perselisihan paham antara kontraktor, maka keputusan akhir
ada pada Direksi
Kontraktor telepon akan berhubungan erat sehubungan dengan sifat
pekerjaannya dengan Kontraktor Utama, Listrik Plumbing , Interior, dan lain-
lain. Untuk itu diperlukan koordinasi sebaik-baiknya untuk mendapatkan
instalasi yang bermutu baik.
28. Semua pemasangan peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik dan berikan
ketentuan tersebut kepada Direksi, sehingga merupakan bagian dari spesifikasi
yang berlaku.
29. Semua material dan peralatan sebelum dibeli atau dipesan dan masuk ke site
harus mendapatkan persetujuan dari Direksi . Kontraktor harus memberikan
contoh-contoh barang yang akan dipasang dan biaya untuk itu menjadi tanggung
jawab Kontraktor
6. U J I C O B A
6.1. Sebelum di uji coba, PABX harus diprogram terlebih dahulu untuk semua
saluran masuk (CO Line) maupun saluran keluarnya (Extension Line) sesuai
dengan keinginan pengguna, dan dilakukan perekaman announcement sesuai
arahan pengguna.
6.2. Semua pemasangan instalasi dan peralatan harus dilakukan Uji Coba hingga
mencapai hasil yang baik dan sempurna serta disaksikan oleh Direksi. Hasil Uji
Coba ini dituangkan dalam bentuk Berita Acara Uji Coba yang dilampiri gambar
terlaksana, buku spesifikasi teknis dan buku manual pengoperasian masing-
masing 1 asli dan 3 copy.
6.3. Pengujian terakhir instaiasi telepon tersebut harus mendapalkan sertifikasi
dari PT Telkom.
6.4. Kontraktor harus melakukan pelatihan (training) bagi petugas yang ditunjuk
oleh pemilik hingga mampu mengoperasikan dan merawat peralatan secara
optimal.
7. PRODUK