Anda di halaman 1dari 5

BAB IX

IX.1. Kesimpulan
1. Daerah Irigasi Trini memiliki pola tanam yang diteraapkan di wilayah tersebut
yaitu Padi-Padi-Padi. Pola tanam ini merupakan pola tanam yang
dilaksanakan berdasarkan kebiasaan dari petani sekitar. Pada setiap musim
tanam Daerah Irigasi Trini dapat menghasilkan produk padi sebesar 9,5 ton
per hektar. Pada proses pengolahan sawah diwilayah ini sudah menerapkan
penggunaan mesin traktor untuk pengolahan tanahnya, sedankan untuk
proses penanaman dan penyiangannya di daerah irigasi ini masih
menggunakan manual. Penggunaan bibit unggul juga membantu dalam
menjaga kualitas hasil panen petani, selain itu untuk memproses perawatan
tanaman yang digunakan beberapa pupuk meliputi Urea sebanyak 100
kg/Ha, TSP100 kg/Ha, pupuk kendang 2 ton/Ha, ZA 50kg/ha dan NPK 200
kg/Ha
2. Sedangkan untuk Daerah Irigasi kanoman ini memiliki pola tanam yang
diterapkan di wilayah tersebut yaitu Padi-Padi-Padi. Pola tanam ini
merupakan pola tanam yang dilaksanakan berdasar kebiasaan dari petani
sekitar. Pada setiap musim tanam Daerah Irigasi Trini dapat menghasilkan
produk padi sebesar 6,9 ton per hektar. Pada proses pengolahan sawah
diwilayah ini sudah menerapkan penggunaan mesin traktor untuk
pengolahan tanahnya, sedankan untuk proses penanaman dan
penyiangannya di daerah irigasi ini masih menggunakan manual.
Penggunaan bibit unggul juga membantu dalam menjaga kualitas hasil
panen petani, selain itu untuk memproses perawatan tanaman yang
digunakan beberapa pupuk meliputi Urea sebanyak 250 kg/Ha, TSP100
kg/Ha, pupuk kendang 1,5 ton/Ha, ZA 50kg/ha dan NPK 200 kg/Ha.
3. Dari segi pemeliharaan jaringan irigasi hanya dilakukan apa adanya.
Pembiayaan masih sangat kurang karena tidak ada upaya pengumpulan dana
untuk pemeliharaan jaringan irigasi. Dana untuk pemeliharaan masih
mengharap bantuan dari pemerintah. Padahal dalam pengembangan
pengelolaan irigasi partisipatif diwujudkan mulai dari sumbangan pemikiran,
tenaga sampai pendanaan untuk rehabilitasi jaringan irigasi pada saluran
tersier dan kwarter yang memang menjadi tanggung jawab petani. Artinya
keadaan ini mengindikasikan bahwa kelembagaan petani di daerah irigasi
D.I.Trini dan D.I. Kanoman masih belum mandiri.
4. Pada kelembagaan jaringan irigasi di tingkat petani terdapat banyak
kekurangan yang dapat dilihat dari tabel III.1 dan III.2.
5. Pada kelembagaan jaringan irigasi tingkat instansi terdapat kekurangan
jumlah personil yang dapat dilihat dari tabel III.3 dan III.4.
6. Dari segi pelanggaran yang ada pada daerah irigasi Trini dan daerah irigasi
Kanoman, yaitu mendirikan bangunan tetap diatas saluran.
7. Konsisi jaringan daerah irigasi Trini dan Kanoman secara umum rusak
sehingga biaya yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel VIII.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya D.I. Trini
Tabel VIII.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya D.I. Trini
NO SALURAN BIAYA
I BIAYA OPERASI PEMELIHARAAN RUTIN Rp. 4,145,400.00
1 BIAYA OPERASI Rp.
2 BIAYA PEMELIHARAAN RUTIN Rp.
BIAYA OPERASI PEMELIHARAAN RUTIN
II PEMELIHARAAN Rp.
1 Rp.
2 Rp.
3 Rp.
4 Rp.
5 Rp.
6 Rp.
7 Rp.
TOTAL BIAYA PEMELIHARAAN
III REHABILITASI Rp.
1 Rp.
2 Rp.
3 Rp.
4 Rp.
5 Rp.
6 Rp.
TOTAL BIAYA REHABILITASI
JUMLAH TOTAL (I,II DAN III)
Sumber : Analisa Konsultan 2017

Tabel VIII.2 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya D.I. Kanoman


Tabel VIII.2 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya D.I. Kanoman
NO SALURAN BIAYA
I BIAYA OPERASI PEMELIHARAAN RUTIN Rp. 4,145,400.00
1 BIAYA OPERASI Rp.
2 BIAYA PEMELIHARAAN RUTIN Rp.
BIAYA OPERASI PEMELIHARAAN RUTIN
II PEMELIHARAAN Rp.
1 Rp.
2 Rp.
3 Rp.
4 Rp.
5 Rp.
6 Rp.
7 Rp.
TOTAL BIAYA PEMELIHARAAN
III REHABILITASI Rp.
1 Rp.
2 Rp.
3 Rp.
4 Rp.
5 Rp.
6 Rp.
TOTAL BIAYA REHABILITASI
JUMLAH TOTAL (I,II DAN III)
Sumber : Analisa Konsultan 2017
8. Total biaya untuk AKNPI irigasi Trini sebesar Rp. 7.750.386.904,00 untuk
rincian biaya operasi dan pemeliharaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel VIII.3 Rekapitulasi AKNPI D.I. Trini

Tabel VIII.3 Rekapitulasi AKNPI D.I. Trini


No Komponen Biaya
Luas D.I Trini= Ha
1 Biaya Operasi per Tahun Rp.
2 Biaya Pemeliharaan per tahun Rp.
3 Biaya Rehabilitasi Rp.
4 Total Biaya OP per Tahun Rp.
5 Biaya OP per hektar per tahun Rp.
Sumber : Analisa Konsultan 2017

9. Total biaya untuk AKNPI irigasi Trini sebesar Rp. 3.362.618.667,00 untuk
rincian biaya operasi dan pemeliharaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel VIII.4 Rekapitulasi AKNPI D.I. Kanoman

Tabel VIII.4 Rekapitulasi AKNPI D.I. Kanoman


No Komponen Biaya
Luas D.I Kanoman= Ha
1 Biaya Operasi per Tahun Rp.
2 Biaya Pemeliharaan per tahun Rp.
3 Biaya Rehabilitasi Rp.
4 Total Biaya OP per Tahun Rp.
5 Biaya OP per hektarmprt tahun Rp.
Sumber : Analisa Konsultan 2017

IX.1. Saran
a. Pemberdayaan petani perlu dilakukan terus menerus melalui pelatihan-
pelatihan tentang teknis pengolahan irigasi mengingat subjek dalam
pembangunan irigasi adalah petani, sehingga kemandirian petani sangat
diharapkan agar petani mampu menghadapi perubahan-perubahan yang
ada, misalnya perubahan iklim dan pembiayaan sampai pada terwujudnya
sistem informasi tentang irigasi.
b. Potensi yang besar untuk memberi kontribusi manfaat terhadap usaha tani
sudah seharusnya juga mendapatkan perhatian yang cukup dalam mengelola
infrastruktur irigasi yang menjadi factor pendukung penting dalam
keberlangsungan usaha tani.
c. Perlu penambahan petugas O&P di D.I. Trini dan D.I. Kanoman dengan
jumlah kekurangan 13 orang.
d. Perlu penambahan jumlah kelembagaan petani yaitu untuk daerah irigasi
Trini membutuhkan IP3A sebanyak 1, GP3A sebanyak 4, dan P3A sebanyak 5.
Sedangkan untuk daerah irigasi Kanoman membutuhkan GP3A sebanyak 1
dan P3A sebanyak 1.
e. Berdasarkan Perda DIY No.6 tahun 2010 Tentang Irigasi pada bab XIV tentang
pelarangan, maka untuk pelanggaran yang berupa mendirikan bangunan
tetap pada tanggul saluran agar ditibdaklanjuti berupa pembongkaran
bangunan.

Anda mungkin juga menyukai