0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan16 halaman
Dokumen ini membahas kerangka kerja pengelolaan irigasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk penyusunan anggaran kebutuhan pengelolaan irigasi dan pengelolaan aset irigasi untuk dua daerah irigasi, yaitu DI Mrican dan DI Sidomulyo, guna meningkatkan kinerja jaringan irigasi dan produktivitas pertanian.
Dokumen ini membahas kerangka kerja pengelolaan irigasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk penyusunan anggaran kebutuhan pengelolaan irigasi dan pengelolaan aset irigasi untuk dua daerah irigasi, yaitu DI Mrican dan DI Sidomulyo, guna meningkatkan kinerja jaringan irigasi dan produktivitas pertanian.
Dokumen ini membahas kerangka kerja pengelolaan irigasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk penyusunan anggaran kebutuhan pengelolaan irigasi dan pengelolaan aset irigasi untuk dua daerah irigasi, yaitu DI Mrican dan DI Sidomulyo, guna meningkatkan kinerja jaringan irigasi dan produktivitas pertanian.
1. Latar Dalam mendukung peningkatan produktivitas
Belakang pertanian lahan sawah beririgasi, Pemerintah Daerah DIY dalam salah satu indikator target kinerjanya berusaha memenuhi penyediaan air irigasi agar sesuai dengan jumlah, waktu dan mutu yang memadai. Komitmen tersebut diwujudkan melaui upaya peningkatan kinerja jaringan irigasi yang menjadi kewenangannya dengan cara menyiapkan anggaran yang cukup dengan kebutuhan di masing-masing Daerah Irigasi (D.I.) agar diperoleh pelayanan irigasi yang sepadan. Selaras dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14 /PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi, Pasal 10 ayat 1 : Pemerintah daerah provinsi mempunyai wewenang dan tanggungjawab melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya 1000 Ha-3000 Ha, dan daerah irigasi lintas daerah kabupaten/kota. Pemerintah Daerah DIY memberikan perhatian besar terhadap kegiatan operasi dan pemeliharaan serta rehabilitasi di daerah irigasi yang menjadi kewenangannya sebab menyadari akan dampak yang ditimbulkan kurangnya biaya pengelolaan irigasi yaitu menurunnya kinerja irigasi, yang berakibat diantaranya : (i) berkurangnya efisiensi dan efektifitas penggunaan air irigasi sehingga pelayanan air irigasi menjadi terganggu, (ii) Penurunan produksi pertanian sebab input-input pertanian akan responsif jika air irigasinya terpenuhi dengan baik, (iii) Menimbulkan konflik antar petani maupun petani dengan pemerintah. Kebijakan tersebut didukung melalui payung hukum Peraturan Daerah DIY Nomor 6 Tahun 2010 tentang Irigasi pada Bab XI Pembiyaan Jaringan Irigasi Pasal 44 Ayat (1) Pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi primer dan sekunder menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah; Ayat (2) Pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi primer dan sekunder didasarkan atas angka kebutuhan nyata pengelolaan irigasi pada setiap daerah irigasi; Ayat (3) Perhitungan angka kebutuhan nyata pengelolaan irigasi pada setiap daerah irigasi dilakukan Dinas bersama dengan perkumpulan petani
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 59
pemakai air berdasarkan penelusuran jaringan dengan mernperhatikan kontribusi perkumpulan petani pemakai air; Ayat (4) Prioritas penggunaan biaya pengelolaan jaringan irigasi pada setiap daerah irigasi disepakati Pemerintah Daerah bersama dengan perkumpulan petani pemakai air. Pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi primer dan sekunder didasarkan atas Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi (AKNPI) pada setiap daerah irigasi. Perhitungan angka kebutuhan nyata pengelolaan irigasi pada setiap daerah irigasi dilakukan Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya bersama dengan perkumpulan petani pemakai air berdasarkan penelusuran jaringan dengan memperhatikan kontribusi perkumpulan petani pemakai air. Angka kebutuhan nyata ini adalah besaran biaya yang dihitung berdasarkan kebutuhan aktual pembiayaan operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi tiap bangunan dan tiap ruas saluran untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan irigasi agar berfungsi secara optimal. Kebutuhan pengelolaan irigasi diestimasi melalui suatu prosedur penyusunan anggaran AKNPI yang merupakan besarnya kebutuhan biaya untuk menunjang kegiatan pengelolaan irigasi di lapangan. Prosedur penyusunan kebutuhan anggaran pengelolaan irigasi di lapangan dimulai dari bawah dan disesuaikan dengan aturan-aturan mengenai keuangan negara. Kegiatan pokok dalam pengelolaan irigasi adalah meliputi kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P), serta rehabilitasi jaringan irigasi. Operasi jaringan sebagai upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya termasuk kegiatan membuka- menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun rencana pembagian air, mengumpulkan data, serta memantau dan evaluasi. Pemeliharaan adalah upaya untuk menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. Sedangkan rehabilitasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula yang direncanakan. Untuk mewujudkan terselenggaranya kegiatan O&P, dan rehabilitasi yang efektif dan efisien
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 60
maka diperlukan prosedur O&P yang transparan dan terakuntabilitas. Salah satu alat yang dapat dipakai untuk mendukung kegiatan O&P dan rehabilitasi jaringan irigasi yang transparan dan terakuntabilitas adalah melalui Pengelolaan Aset Irigasi (PAI). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 23/PRT/M/2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi, Pasal 1 butir 9 : Pengelolaan Aset Irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna mencapai tingkat pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air irigasi dan pengguna jaringan irigasi dengan pembiayaan Pengelolaan Aset Irigasi seefisien mungkin. Serta dalam Pasal 4, Pengelolaan Aset Irigasi dilaksanakan melalui kegiatan: a. inventarisasi aset irigasi; b. perencanaan pengelolaan aset irigasi; c. pelaksanaan pengelolaan aset irigasi; d. evaluasi pelaksanaan pengelolaan aset irigasi; dan e. pemutakhiran hasil inventarisasi aset irigasi. Dan dalam Pasal 18 ayat (1) Sistem informasi pengelolaan aset irigasi dikembangkan dengan tujuan untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan aset irigasi. Salah satu sistem informasi yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah Pengolah Data Sumber Daya Air - Pengelolaan Aset Irigasi (PDSDA-PAI), PDSDA-PAI ditujukan untuk melakukan pengelolaan aset irigasi terutama dalam hal pemeliharaan yang pada saat ini masih belum didasarkan atas suatu sistem yang transparan dalam memberikan alasan-alasan yang kuat, akuntabel (dapat dipertanggung jawabkan), dan partisipatif. Untuk itu melalui APBD DIY tahun anggaran 2017 Pemerintah Daerah DIY secara bertahap merealisasikan kebijakan tersebut pada seluruh daerah irigasi kewenangan Pemerintah Daerah DIY yang didahului dengan melaksanakan kegiatan Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha). 2. Tujuan dan Tujuan dari pekerjaan Penyusunan Pengelolaan Aset Maksud Irigasi dan AKNPI D.I. Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha) ini adalah : 1) untuk menyusun program dan data base pengelolaan aset irigasi pada Daerah Irigasi
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 61
Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha) sebagai dasar penentuan kebijakan Pemerintah Daerah DIY dalam upaya pengelolaan daerah irigasi sesuai kondisi riil / eksisting dan prioritas penanganan 2) untuk menghitung angka kebutuhan nyata pengelolaan irigasi serta menyusun menyusun model aplikasi perhitungan pada D.I. Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha). Sedangkan maksud dari pekerjaan ini adalah : 1) Melaksanakan inventarisasi serta menyusun data base aset irigasi ke dalam program pengelolaan aset irigasi yang diterbitkan oleh WRDC (water resources data center) Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2) Menyusun kajian sosial ekonomi kelembagaan pertanian, serta perkiraan biaya rehabilitasi jaringan irigasi berdasarkan penilaian kerusakan kondisi dan fungsi jaringan. 3) Melaksanakan transfer of knowledge kepada stakeholder regulator dan fasilitator pengelola daerah irigasi, melalui penyusunan manual operasi program pengelolaan aset irigasi dan workshop. 4) Melakukan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan kegiatan operasi dan pemeliharaan serta rehabilitasi jaringan irigasi. 5) Melakukan identifikasi kebutuhan prasarana pendukung pengelolaan irigasi, antara lain : kelembagaan pengelola jaringan irigasi dari petani (IP3A/GP3A/P3A) sampai instansi pemerintah daerah (juru, pengamat, satuan tugas O&P, penjaga bendung, Dinas SDA Kab/Kota, Balai PSDA, dan Bidang SDA Dinas PU, P & ESDM DIY). 6) Menyusun kajian pengambilan kebijakan pengelolaan irigasi di tingkat kelembagaan pengelola irigasi IP3A/GP3A/P3A dan instansi pemerintah 7) Menghitung Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi sehingga dapat digunakan untuk melakukan perencanaan penganggaran biaya pengelolaan irigasi tahun berikutnya. 8) Menyusun metode dan model aplikasi
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 62
perhitungan angka kebutuhan nyata pengelolaan irigasi yang berkelanjutan dan dapat diperbaharui sesuai dengan kondisi, fungsi jaringan irigasi dan prasarana pendukungnya pada tahun bersangkutan. 9) Melaksanakan transfer of knowledge kepada stakeholder regulator dan fasilitator pengelola daerah irigasi. 3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha) adalah : tersusunnya dokumen Pengelolaan Aset Irigasi dan Angka Kebutuhan Nyata Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha) yang meliputi, Laporan Pekerjaan, Laporan Pendukung Data Base, Laporan Kajian sosial ekonomi kelembagaan pertanian, Laporan Perkiraan Anggaran Biaya (Enginering Estimate Cost), Laporan Pendukung Hasil FGD Penjaringan Aspirasi, Laporan Penunjang Metode Model Aplikasi Perhitungan AKNPI. 4. Lokasi Lokasi kegiatan berada di D.I. Mrican (162,00 Ha) dan Kegiatan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha) yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah DIY. 5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber Anggaran Pendapatan Pendanaan dan Belanja Daerah (APBD) yang tercantum dalam DPA- SKPD Bidang Sumber Daya Air, Dinas PU, P & ESDM DIY, Tahun Anggaran 2017. Besarnya anggaran biaya pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp. 249.710.000,00 (Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) termasuk PPN. Ruang Lingkup
6. Lingkup Lingkup kegiatan pekerjaan ini, adalah :
Kegiatan 1) Pekerjaan persiapan yang meliputi sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah setempat, mobilisasi dan demobilisasi personil, penyediaan peralatan kantor, peralatan survei lapangan, kendaraan operasional, dan lain-lain. 2) Pengumpulan data sekunder yang meliputi peta-peta, skema jaringan dan bangunan irigasi, data demografi sosial ekonomi pertanian, data petak pertanian, data kelembagaan pengelola irigasi dari instansi pemerintah sampai dengan tingkat petani (IP3A/GP3A/P3A), dan laporan hasil kegiatan terdahulu yang terkait (bila
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 63
ada). 3) Survei lapangan dan identifikasi (kondisi existing) sarana dan prasarana jaringan irigasi meliputi kebutuhan kegiatan dan biaya operasi, pemeliharaan, rehabilitasi serta kelembagaan pengelolaan irigasi mulai dari tingkat petani (IP3A/GP3A/P3A) sampai dengan instansi pemerintah. 4) Melaksanakan evaluasi, examinasi dan validasi data lapangan. 5) Melaksanakan instalasi, inputting data dan running program pengelolaan aset irigasi. 6) Menyusun kajian sosial ekonomi kelembagaan pertanian sebagai bahan pendukung kebijakan pengelolaan irigasi. 7) Menyusun perkiraan anggaran biaya rehabilitasi jaringan irigasi berdasarkan kondisi dan fungsi eksisting jaringan irigasi serta perkiraan prioritas penanganan. 8) Menyusun pedoman operasi program pengelolaan aset irigasi serta melaksanakan workshop pengelolaan aset irigasi kepada stakeholder regulator dan fasilitator pengelola irigasi, sekurang-kurangnya dilaksanakan di hotel bintang 2 (dua) dengan mengundang 15 (lima belas) peserta. 9) Menyusun kajian pengambilan kebijakan pengelolaan irigasi di tingkat kelembagaan pengelola irigasi IP3A/GP3A/P3A dan instansi pemerintah. 10) Menghitung Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi sehingga dapat digunakan untuk melakukan perencanaan penganggaran biaya pengelolaan irigasi tahun berikutnya. 11) Menyusun metode dan model aplikasi perhitungan angka kebutuhan nyata pengelolaan irigasi yang berkelanjutan dan dapat diperbaharui sesuai dengan kondisi, fungsi jaringan irigasi dan prasarana pendukungnya pada tahun bersangkutan. 12) Penyusunan dokumen pelaporan yang meliputi: a. Dokumen Rencana Mutu Kontrak sesuai dengan Pedoman Standar Mutu SDA. b. Laporan Bulanan, berisi : Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai setiap bulannya, Penjelasan program berikutnya dilengkapi dengan schedulle dan time sheet serta permasalahan dan penanganannya.
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 64
c. Laporan Pendahuluan yang meliputi hasil dari sosialisasi dan observasi lapangan, pengumpulan data sekunder dan primer, identifikasi potensi dan analisa permasalahan (teknis, sosial dan ekonomi). d. Laporan Antara meliputi hasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan seperti hasil survey dan identifikasi lapangan yang telah dilaksanakan dan hasil analisa sementara, rencana alternatif, formulasi dan metode pengembangan lainnya. e. Konsep Laporan Utama meliputi rangkuman hasil pekerjaan secara keseluruhan, kesimpulan hasil pekerjaan dan rekomendasi. Laporan ini digunakan sebagai bahan diskusi akhir penyelesaian pekerjaan guna mendapatkan masukan dan koreksi. f. Laporan Utama Laporan Akhir yang merupakan penyempurnaan dari Konsep Laporan Utama meliputi rangkuman hasil pekerjaan secara keseluruhan, kesimpulan hasil pekerjaan dan rekomendasi. g. Laporan Ringkasan (Executive Summary), yang meliputi materi ringkasan atau sari dari Laporan Utama Laporan Akhir yang dapat dipergunakan dalam pengambilan kebijakan. h. Laporan Penunjang Data Base Inventarisasi Aset Irigasi meliputi deskripsi aset, kondisi dan fungsi, perkiraan biaya rehabilitasi kerusakan, sarana prasarana jaringan irigasi sesuai dengan kondisi yang ada (eksisting) serta data pendukung lainnya. i. Laporan Penunjang Kajian Sosial Ekonomi Kelembagaan Pertanian meliputi analisa produktifitas pertanian, analisa optimalisasi kinerja kelembagaan IP3A/GP3A/P3A, penilaian kinerja jaringan irigasi terhadap peningkatan produktifitas pertanian. j. Laporan Penunjang Manual Operasi Program Pengelolaan Aset Irigasi meliputi deskripsi mengenai filosofi maksud dan tujuan program, cara instalasi, inputting dan running program, cara pengambilan data lapangan yang diperlukan, cara updating data, dan cara penyajian data dalam hard copy atau soft copy. k. Laporan Penunjang Perkiraan Anggaran Biaya (Engineering Estimate Cost) meliputi analisa biaya,
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 65
analisa teknis alat, bahan, dan tenaga, perhitungan volume (bill of quantity) rehabilitasi jaringan irigasi. l. Laporan Penunjang Kajian Pengambilan Kebijakan Pengelolaan Irigasi di Tingkat Kelembagaan Pengelola Irigasi (IP3A/GP3A/P3A dan instansi pemerintah), yang meliputi : (i) deskripsi kelembagaan, kegiatan dan pembiayaan pengelolaan irigasi meliputi operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi, (ii) tata cara penjaringan aspirasi melalui Focus Group Discussion, dan (iii) hasil FGD serta data pendukung lainnya. m. Laporan Penunjang Metode dan Model Aplikasi Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi, yang meliputi : (i) kajian metode perhitungan AKNPI, (ii) model aplikasi perhitungan AKNPI yang bersifat berkelanjutan dan dapat diperbaharui sesuai dengan kondisi, fungsi jaringan irigasi dan prasarana pendukungnya pada tahun bersangkutan, (iii) hasil perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi sehingga dapat digunakan untuk melakukan perencanaan penganggaran biaya pengelolaan irigasi tahun berikutnya. 7. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah Dokumen Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha). 8. Peralatan Data dan fasilitas yang disediakan sendiri oleh Penyedia dan Material Jasa dan harus dipelihara dalam rangka untuk dari mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan Penyedia konsultansi, antara lain : Jasa a). Kantor beserta fasilitasnya untuk kegiatan lapangan Konsultansi dan atau operasional personil tenaga ahli dan tenaga pendukung untuk mendukung kelancaran kegiatan jasa konsultansi. b). Peralatan komputer, printer, alat tulis kantor, dan lain-lain untuk mendukung kelancaran kegiatan jasa konsultansi. c). Kendaraan Operasional yang diperuntukkan bagi personil tenaga ahli dan pendukung serta TSP bila diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan jasa konsultansi. d). Peralatan survey dan inventarisasi dan lain-lain yang diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan jasa konsultansi.
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 66
9. Jangka Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini dialokasikan 5 Waktu (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender Penyelesaian Kegiatan 10. Personil Jumlah Posisi Kualifikasi Orang Bulan Ketua Tim Mempunyai sertifikat keahlian 1 Orang (Team (SKA) Ahli Madya Sumber 5 Bulan Leader) Daya Air yang masih berlaku. Ketua Tim disyaratkan seorang: Ahli Madya Sarjana Teknik Sumber Sipil/Pengairan Strata-2 (S2) Daya Air lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam manajerial dan pekerjaan Perencanaan bidang Sumber Daya Air, minimal 5 (lima) tahun. Tenaga Ahli: Ahli Muda Mempunyai sertifikat keahlian 1 Orang Teknik (SKA) Ahli Muda Sumber Daya 3 Bulan Bangunan Air yang masih berlaku. Tenaga Air ahli yang disyaratkan adalah minimal Sarjana Teknik Sipil/Pengairan Strata-1 (S1) lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman dalam pekerjaan Survei dan Analisis Struktur Saluran/Bangunan Air, minimal 5 (lima) tahun. Ahli Muda Tidak wajib mempunyai 1 Orang Informatika sertifikat keahlian bidang 3 Bulan Informatika yang masih
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 67
berlaku. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Sarjana Teknik Informatik Strata-1 (S1) lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman dalam pekerjaan penyusunan aplikasi komputer dan data base, minimal 5 (lima) tahun. Ahli Muda Tidak wajib mempunyai 1 Orang Sosial sertifikat keahlian. Tenaga ahli 3 Bulan Ekonomi yang disyaratkan adalah Pertanian Sarjana Sosiologi / Sosial Ekonomi Pertanian / Pertanian / Teknologi Pertanian Strata-1 (S1) lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan Analisis/Kajian Sosial dan Ekonomi Pertanian, minimal 5 (lima) tahun. Tenaga Surveyor 3 Orang pendukung minimal D3/S1- 5 Tahun 3 Bulan Enumerator 3 Orang minimal D3/S1- 5 Tahun 3 Bulan Operator Komputer 2 Orang minimal SLTA-1 Tahun 5 Bulan Administrator 1 Orang minimal SLTA-1 Tahun 5 Bulan Sopir 1 Orang 5 Bulan
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 68
Tenaga Lokal 1 Orang 2 Bulan
Laporan
11. Dokumen Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK), berisi :
Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pedoman teknis proses pelaksanaan pekerjaan secara rinci untuk menjamin mutu pelaksanaan pekerjaan yang diharapkan sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
Dokumen harus diserahkan selambat-Iambatnya 1
(satu) minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
12. Sosialisasi/Kon Pertemuan dilakukan untuk menjaring masukan
sultasi Publik I dan informasi terkait prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia, ketersediaan air (kualitas dan kuantitas), populasi sawah dan petani, pola tanam dan kesuburan lahan, pemasaran produksi, jaringan jalan dan komunikasi, status kepemilikan tanah, status sosial dan ekonomi masyarakat, serta banjir atau genangan, dan lain-lain. Peserta pertemuan adalah para pemangku kepentingan (stake holhers) terkait.
13. Laporan Laporan Bulanan, minimal memuat: Hasil kemajuan
Bulanan kerja yang telah dicapai setiap bulannya, Penjelasan program berikutnya dilengkapi dengan schedulle dan time sheet serta permasalahan dan penanganannya.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1
(satu) minggu setiap awal bulan berikutnya total seluruhnya sebanyak 15 (lima belas) buku.
14. Diskusi Diskusi pendahuluan membahas mengenai
Pendahuluan metodologi yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, rencana kerja untuk menyelesaikan pekerjaan ini dan identifikasi permasalahan awal serta alternatif rencana penyelesaian permasalahan. Masukan dan informasi dari diskusi pendahuluan selanjutnya akan ditindaklanjuti dan sebagian dapat dimasukkan ke dalam Laporan Pendahuluan
15. Laporan Laporan pendahuluan minimal memuat hasil dari
sosialisasi dan observasi lapangan, pengumpulan
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 69
Pendahuluan data sekunder dan primer, identifikasi potensi dan analisa permasalahan (teknis, sosial dan ekonomi). Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil pembahasan Laporan Pendahuluan dimasukkan dalam Laporan Antara (Interim Report) dan laporan bulanan.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-
Iambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
16. Focus Group Focus Group Discussion tingkat Pengelola
Discussion P3A/GP3A/IP3A membahas mengenai sosial tingkat Pengelola ekonomi kelembagaan pengelola irigasi, analisa P3A/GP3A/IP3A produktifitas pertanian, optimalisasi kinerja kelembagaan IP3A/GP3A/P3A, penilaian kinerja jaringan irigasi terhadap peningkatan produktifitas pertanian, informasi aset irigasi meliputi kondisi dan fungsi jaringan irigasi, kerusakan, serta sarana prasarana jaringan irigasi. Masukan dan informasi dari Focus Group Discussion selanjutnya akan ditindaklanjuti dan sebagian dapat dimasukkan ke dalam Laporan.
17. Focus Group Focus Group Discussion tingkat Instansi Pengelola
Discussion Jaringan Irigasi membahas mengenai kewenangan tingkat Instansi Instansi Pengelola Jaringan Irigasi, analisa Pengelola produktifitas pertanian, optimalisasi kinerja Instansi Jaringan Irigasi Pengelola Jaringan Irigasi, penilaian kinerja jaringan irigasi terhadap peningkatan produktifitas pertanian, informasi aset irigasi meliputi kondisi dan fungsi jaringan irigasi, kerusakan, serta sarana prasarana jaringan irigasi. Masukan dan informasi dari Focus Group Discussion selanjutnya akan ditindaklanjuti dan sebagian dapat dimasukkan ke dalam Laporan.
18. Diskusi Diskusi Laporan Antara membahas progres
Laporan Antara pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan seperti hasil survey dan identifikasi lapangan yang telah dilaksanakan dan hasil analisis sementara, rencana alternatif, formulasi dan metode pengembangan lainnya, serta identifikasi dan rencana penyelesaian permasalahan yang ada. Masukan dan informasi dari diskusi pertengahan selanjutnya akan ditindaklanjuti dan sebagian dapat dimasukkan ke dalam Laporan Antara.
19. Laporan Antara Laporan Antara minimal memuat hasil sementara
pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan seperti hasil survey identifikasi lapangan yang telah
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 70
dilaksanakan dan hasil analisis sementara, rencana alternatif, formulasi dan metode pengembangan lainnya.
Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari
hasil pembahasan Laporan Antara dimasukkan dalam Konsep Laporan Utama.
Laporan Antara harus diserahkan selambat-
Iambatnya 2,5 (dua koma lima) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
20. Sosialisasi/Kon Pertemuan dilakukan untuk menjaring masukan
sultasi Publik II dan informasi tentang seluruh hasil pekerjaan, meliputi hasil pengumpulan dan analisis data sekunder dan primer, hasil Kajian Sosial Ekonomi Kelembagaan Pertanian, Kajian Pengambilan Kebijakan Pengelolaan Irigasi di Tingkat Kelembagaan Pengelola Irigasi IP3A/GP3A/P3A dan Instansi Pemerintah, Manual Operasi Pengelolaan Aset Irigasi, Model Aplikasi dan Hasil Perhitungan AKNPI. Peserta pertemuan adalah para pemangku kepentingan (stake holhers) terkait.
21. Konsep Konsep Laporan Utama minimal memuat rangkuman
Laporan Utama hasil pekerjaan secara keseluruhan, kesimpulan hasil pekerjaan dan rekomendasi.
Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari
hasil pembahasan Konsep Laporan Utama dimasukkan dalam Laporan Utama Laporan Akhir.
Konsep Laporan Utama harus diserahkan selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelum periode kontrak berakhir. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
22. Diskusi Diskusi Laporan Akhir membahas tentang seluruh
Laporan Akhir hasil pekerjaan. Masukan dan informasi dari diskusi selanjutnya akan ditindaklanjuti dan dimasukkan ke dalam Laporan Akhir.
23. Laporan Utama Laporan Utama Laporan Akhir minimal memuat
Laporan Akhir rangkuman hasil pekerjaan secara keseluruhan, (Final Report) kesimpulan hasil pekerjaan dan rekomendasi.
Laporan Utama Laporan Akhir harus diserahkan
selambat-lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 7 (tujuh) buku laporan.
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 71
24. Laporan Laporan Ringkasan (Executive Summary) minimal Ringkasan meliputi materi ringkasan atau sari dari Laporan (Executive Utama Laporan Akhir yang dapat dipergunakan Summary) dalam pengambilan kebijakan.
Laporan Ringkasan harus diserahkan selambat-
lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 7 (tujuh) buku laporan.
25. Laporan Laporan Penunjang Data Base Inventarisasi Aset
Penunjang Irigasi minimal memuat meliputi deskripsi aset, Data Base kondisi dan fungsi, perkiraan biaya rehabilitasi Inventarisasi Aset kerusakan, sarana prasarana jaringan irigasi sesuai Irigasi dengan kondisi yang ada (eksisting) serta data pendukung lainnya. Laporan Penunjang Data Base Inventarisasi Aset Irigasi harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku. 26. Laporan Laporan Penunjang Kajian Sosial Ekonomi Penunjang Kajian Kelembagaan Pertanian meliputi analisa Sosial Ekonomi produktifitas pertanian, analisa optimalisasi kinerja Kelembagaan kelembagaan IP3A/GP3A/P3A, penilaian kinerja Pertanian jaringan irigasi terhadap peningkatan produktifitas pertanian.. Laporan Penunjang Kajian Sosial Ekonomi Kelembagaan Pertanian harus diserahkan selambat- lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku. 27. Laporan Laporan Penunjang Manual Operasi Program Penunjang Pengelolaan Aset Irigasi meliputi meliputi deskripsi Manual Operasi mengenai filosofi maksud dan tujuan program, cara Program instalasi, inputting dan running program, cara Pengelolaan Aset pengambilan data lapangan yang diperlukan, cara Irigasi updating data, dan cara penyajian data dalam hard copy atau soft copy. Laporan Penunjang Manual Operasi Program Pengelolaan Aset Irigasi harus diserahkan selambat- lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku 28. Laporan Laporan Penunjang Perkiraan Anggaran Biaya Penunjang (Engineering Estimate Cost) meliputi analisa biaya, Perkiraan analisa teknis alat, bahan, dan tenaga, perhitungan Anggaran Biaya volume (bill of quantity) rehabilitasi jaringan irigasi. (Engineering Laporan Penunjang Perkiraan Anggaran Biaya (Engineering Estimate Cost) harus diserahkan
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 72
Estimate Cost) selambat-lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku. 29. Laporan Laporan Penunjang Kajian Pengambilan Kebijakan Penunjang Pengelolaan Irigasi di Tingkat Kelembagaan Pengelola Kajian Irigasi (IP3A/GP3A/P3A dan instansi pemerintah), Pengambilan minimal memuat meliputi (i) deskripsi kelembagaan, Kebijakan kegiatan dan pembiayaan pengelolaan irigasi Pengelolaan meliputi operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi Irigasi di Tingkat jaringan irigasi, (ii) tata cara penjaringan aspirasi Kelembagaan melalui Focus Group Discussion, dan (iii) hasil FGD Pengelola Irigasi serta data pendukung lainnya.
Laporan Penunjang Kajian Pengambilan Kebijakan
Pengelolaan Irigasi di Tingkat Kelembagaan Pengelola Irigasi harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
30. Laporan Laporan Penunjang Kajian Metode dan Model
Penunjang Aplikasi Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Metode dan Model Pengelolaan Irigasi, meliputi : (i) kajian metode Aplikasi perhitungan AKNPI, (ii) model aplikasi perhitungan Perhitungan AKNPI yang bersifat berkelanjutan dan dapat AKNPI diperbaharui sesuai dengan kondisi, fungsi jaringan irigasi dan prasarana pendukungnya pada tahun bersangkutan, (iii) hasil perhitungan AKNPI sehingga dapat digunakan untuk melakukan perencanaan penganggaran biaya pengelolaan irigasi tahun berikutnya.
Laporan Penunjang Metode dan Model Aplikasi
Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
31. Workshop Workshop dilaksanakan dalam rangka alih
pengetahuan tentang Aplikasi Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) dan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi (AKNPI) kepada stakeholder regulator dan fasilitator pengelola irigasi.
32. Backup Data Seluruh hasil pekerjaan disimpan (backup) dalam
bentuk Compact Disk sebanyak 5 (lima) set dan dalam bentuk External Disk (1 TB) sebanyak 2 (dua) set untuk diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 73
Seluruh Laporan dan gambar disajikan dalam Bahasa Indonesia sesuai format (bentuk) yang ditentukan Tim Supervisi Perencanaan (TSP) di lingkungan Bidang Sumber Daya Air Dinas PU, P & ESDM Daerah Istimewa Yogyakarta dan Peraturan Perundangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk istilah-istilah dalam bahasa asing, agar ditulis dalam format huruf miring.
Yogyakarta, 10 Januari 2017
Kepala Dinas PU, P & ESDM DIY
Selaku Pengguna Anggaran
Ir. RANI SJAMSINARSI, MT
NIP. 19570524 198603 2 001
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 74