Anda di halaman 1dari 16

BAB IV.

KERANGKA ACUAN KERJA

1. Latar Dalam mendukung peningkatan produktivitas


Belakang pertanian lahan sawah beririgasi, Pemerintah Daerah
DIY dalam salah satu indikator target kinerjanya
berusaha memenuhi penyediaan air irigasi agar sesuai
dengan jumlah, waktu dan mutu yang memadai.
Komitmen tersebut diwujudkan melaui upaya
peningkatan kinerja jaringan irigasi yang menjadi
kewenangannya dengan cara menyiapkan anggaran
yang cukup dengan kebutuhan di masing-masing
Daerah Irigasi (D.I.) agar diperoleh pelayanan irigasi
yang sepadan.
Selaras dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14
/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi, Pasal 10 ayat 1 : Pemerintah daerah
provinsi mempunyai wewenang dan tanggungjawab
melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem
irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang
luasnya 1000 Ha-3000 Ha, dan daerah irigasi lintas
daerah kabupaten/kota.
Pemerintah Daerah DIY memberikan perhatian besar
terhadap kegiatan operasi dan pemeliharaan serta
rehabilitasi di daerah irigasi yang menjadi
kewenangannya sebab menyadari akan dampak yang
ditimbulkan kurangnya biaya pengelolaan irigasi yaitu
menurunnya kinerja irigasi, yang berakibat
diantaranya : (i) berkurangnya efisiensi dan efektifitas
penggunaan air irigasi sehingga pelayanan air irigasi
menjadi terganggu, (ii) Penurunan produksi pertanian
sebab input-input pertanian akan responsif jika air
irigasinya terpenuhi dengan baik, (iii) Menimbulkan
konflik antar petani maupun petani dengan
pemerintah.
Kebijakan tersebut didukung melalui payung hukum
Peraturan Daerah DIY Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Irigasi pada Bab XI Pembiyaan Jaringan Irigasi Pasal
44 Ayat (1) Pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi
primer dan sekunder menjadi tanggung jawab
Pemerintah Daerah; Ayat (2) Pembiayaan pengelolaan
jaringan irigasi primer dan sekunder didasarkan atas
angka kebutuhan nyata pengelolaan irigasi pada setiap
daerah irigasi; Ayat (3) Perhitungan angka kebutuhan
nyata pengelolaan irigasi pada setiap daerah irigasi
dilakukan Dinas bersama dengan perkumpulan petani

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 59


pemakai air berdasarkan penelusuran jaringan dengan
mernperhatikan kontribusi perkumpulan petani
pemakai air; Ayat (4) Prioritas penggunaan biaya
pengelolaan jaringan irigasi pada setiap daerah irigasi
disepakati Pemerintah Daerah bersama dengan
perkumpulan petani pemakai air.
Pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi primer dan
sekunder didasarkan atas Angka Kebutuhan Nyata
Pengelolaan Irigasi (AKNPI) pada setiap daerah irigasi.
Perhitungan angka kebutuhan nyata pengelolaan
irigasi pada setiap daerah irigasi dilakukan
Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya
bersama dengan perkumpulan petani pemakai air
berdasarkan penelusuran jaringan dengan
memperhatikan kontribusi perkumpulan petani
pemakai air.
Angka kebutuhan nyata ini adalah besaran biaya yang
dihitung berdasarkan kebutuhan aktual pembiayaan
operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi tiap bangunan
dan tiap ruas saluran untuk mempertahankan kondisi
dan fungsi jaringan irigasi agar berfungsi secara
optimal.
Kebutuhan pengelolaan irigasi diestimasi melalui
suatu prosedur penyusunan anggaran AKNPI yang
merupakan besarnya kebutuhan biaya untuk
menunjang kegiatan pengelolaan irigasi di lapangan.
Prosedur penyusunan kebutuhan anggaran
pengelolaan irigasi di lapangan dimulai dari bawah dan
disesuaikan dengan aturan-aturan mengenai
keuangan negara.
Kegiatan pokok dalam pengelolaan irigasi adalah
meliputi kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P),
serta rehabilitasi jaringan irigasi. Operasi jaringan
sebagai upaya pengaturan air irigasi dan
pembuangannya termasuk kegiatan membuka-
menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana
tata tanam, menyusun rencana pembagian air,
mengumpulkan data, serta memantau dan evaluasi.
Pemeliharaan adalah upaya untuk menjaga dan
mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat
berfungsi dengan baik guna memperlancar
pelaksanaan operasi dan mempertahankan
kelestariannya. Sedangkan rehabilitasi adalah kegiatan
perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi
dan pelayanan irigasi seperti semula yang
direncanakan. Untuk mewujudkan terselenggaranya
kegiatan O&P, dan rehabilitasi yang efektif dan efisien

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 60


maka diperlukan prosedur O&P yang transparan dan
terakuntabilitas. Salah satu alat yang dapat dipakai
untuk mendukung kegiatan O&P dan rehabilitasi
jaringan irigasi yang transparan dan terakuntabilitas
adalah melalui Pengelolaan Aset Irigasi (PAI).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
23/PRT/M/2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi,
Pasal 1 butir 9 : Pengelolaan Aset Irigasi adalah proses
manajemen yang terstruktur untuk perencanaan
pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna
mencapai tingkat pelayanan yang ditetapkan dan
berkelanjutan bagi pemakai air irigasi dan pengguna
jaringan irigasi dengan pembiayaan Pengelolaan Aset
Irigasi seefisien mungkin. Serta dalam Pasal 4,
Pengelolaan Aset Irigasi dilaksanakan melalui
kegiatan: a. inventarisasi aset irigasi; b. perencanaan
pengelolaan aset irigasi; c. pelaksanaan pengelolaan
aset irigasi; d. evaluasi pelaksanaan pengelolaan aset
irigasi; dan e. pemutakhiran hasil inventarisasi aset
irigasi. Dan dalam Pasal 18 ayat (1) Sistem informasi
pengelolaan aset irigasi dikembangkan dengan tujuan
untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan aset
irigasi.
Salah satu sistem informasi yang dikembangkan oleh
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat adalah Pengolah Data Sumber Daya Air -
Pengelolaan Aset Irigasi (PDSDA-PAI), PDSDA-PAI
ditujukan untuk melakukan pengelolaan aset irigasi
terutama dalam hal pemeliharaan yang pada saat ini
masih belum didasarkan atas suatu sistem yang
transparan dalam memberikan alasan-alasan yang
kuat, akuntabel (dapat dipertanggung jawabkan), dan
partisipatif.
Untuk itu melalui APBD DIY tahun anggaran 2017
Pemerintah Daerah DIY secara bertahap
merealisasikan kebijakan tersebut pada seluruh
daerah irigasi kewenangan Pemerintah Daerah DIY
yang didahului dengan melaksanakan kegiatan
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I.
Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha).
2. Tujuan dan Tujuan dari pekerjaan Penyusunan Pengelolaan Aset
Maksud Irigasi dan AKNPI D.I. Mrican (162,00 Ha) dan D.I.
Sidomulyo (160,00 Ha) ini adalah :
1) untuk menyusun program dan data base
pengelolaan aset irigasi pada Daerah Irigasi

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 61


Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00
Ha) sebagai dasar penentuan kebijakan
Pemerintah Daerah DIY dalam upaya
pengelolaan daerah irigasi sesuai kondisi riil /
eksisting dan prioritas penanganan
2) untuk menghitung angka kebutuhan nyata
pengelolaan irigasi serta menyusun menyusun
model aplikasi perhitungan pada D.I. Mrican
(162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha).
Sedangkan maksud dari pekerjaan ini adalah :
1) Melaksanakan inventarisasi serta menyusun
data base aset irigasi ke dalam program
pengelolaan aset irigasi yang diterbitkan oleh
WRDC (water resources data center) Ditjen
Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
2) Menyusun kajian sosial ekonomi kelembagaan
pertanian, serta perkiraan biaya rehabilitasi
jaringan irigasi berdasarkan penilaian kerusakan
kondisi dan fungsi jaringan.
3) Melaksanakan transfer of knowledge kepada
stakeholder regulator dan fasilitator pengelola
daerah irigasi, melalui penyusunan manual
operasi program pengelolaan aset irigasi dan
workshop.
4) Melakukan identifikasi dan inventarisasi
kebutuhan kegiatan operasi dan pemeliharaan
serta rehabilitasi jaringan irigasi.
5) Melakukan identifikasi kebutuhan prasarana
pendukung pengelolaan irigasi, antara lain :
kelembagaan pengelola jaringan irigasi dari
petani (IP3A/GP3A/P3A) sampai instansi
pemerintah daerah (juru, pengamat, satuan
tugas O&P, penjaga bendung, Dinas SDA
Kab/Kota, Balai PSDA, dan Bidang SDA Dinas
PU, P & ESDM DIY).
6) Menyusun kajian pengambilan kebijakan
pengelolaan irigasi di tingkat kelembagaan
pengelola irigasi IP3A/GP3A/P3A dan instansi
pemerintah
7) Menghitung Angka Kebutuhan Nyata
Pengelolaan Irigasi sehingga dapat digunakan
untuk melakukan perencanaan penganggaran
biaya pengelolaan irigasi tahun berikutnya.
8) Menyusun metode dan model aplikasi

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 62


perhitungan angka kebutuhan nyata pengelolaan
irigasi yang berkelanjutan dan dapat
diperbaharui sesuai dengan kondisi, fungsi
jaringan irigasi dan prasarana pendukungnya
pada tahun bersangkutan.
9) Melaksanakan transfer of knowledge kepada
stakeholder regulator dan fasilitator pengelola
daerah irigasi.
3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I.
Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha)
adalah : tersusunnya dokumen Pengelolaan Aset
Irigasi dan Angka Kebutuhan Nyata Rehabilitasi dan
Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Mrican
(162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha) yang
meliputi, Laporan Pekerjaan, Laporan Pendukung Data
Base, Laporan Kajian sosial ekonomi kelembagaan
pertanian, Laporan Perkiraan Anggaran Biaya
(Enginering Estimate Cost), Laporan Pendukung Hasil
FGD Penjaringan Aspirasi, Laporan Penunjang Metode
Model Aplikasi Perhitungan AKNPI.
4. Lokasi Lokasi kegiatan berada di D.I. Mrican (162,00 Ha) dan
Kegiatan D.I. Sidomulyo (160,00 Ha) yang menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah DIY.
5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber Anggaran Pendapatan
Pendanaan dan Belanja Daerah (APBD) yang tercantum dalam DPA-
SKPD Bidang Sumber Daya Air, Dinas PU, P & ESDM
DIY, Tahun Anggaran 2017. Besarnya anggaran biaya
pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp. 249.710.000,00
(Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus
Sepuluh Ribu Rupiah) termasuk PPN.
Ruang Lingkup

6. Lingkup Lingkup kegiatan pekerjaan ini, adalah :


Kegiatan 1) Pekerjaan persiapan yang meliputi sosialisasi kepada
masyarakat dan pemerintah setempat, mobilisasi dan
demobilisasi personil, penyediaan peralatan kantor,
peralatan survei lapangan, kendaraan operasional, dan
lain-lain.
2) Pengumpulan data sekunder yang meliputi peta-peta,
skema jaringan dan bangunan irigasi, data demografi
sosial ekonomi pertanian, data petak pertanian, data
kelembagaan pengelola irigasi dari instansi pemerintah
sampai dengan tingkat petani (IP3A/GP3A/P3A), dan
laporan hasil kegiatan terdahulu yang terkait (bila

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 63


ada).
3) Survei lapangan dan identifikasi (kondisi existing)
sarana dan prasarana jaringan irigasi meliputi
kebutuhan kegiatan dan biaya operasi, pemeliharaan,
rehabilitasi serta kelembagaan pengelolaan irigasi
mulai dari tingkat petani (IP3A/GP3A/P3A) sampai
dengan instansi pemerintah.
4) Melaksanakan evaluasi, examinasi dan validasi data
lapangan.
5) Melaksanakan instalasi, inputting data dan running
program pengelolaan aset irigasi.
6) Menyusun kajian sosial ekonomi kelembagaan
pertanian sebagai bahan pendukung kebijakan
pengelolaan irigasi.
7) Menyusun perkiraan anggaran biaya rehabilitasi
jaringan irigasi berdasarkan kondisi dan fungsi
eksisting jaringan irigasi serta perkiraan prioritas
penanganan.
8) Menyusun pedoman operasi program pengelolaan aset
irigasi serta melaksanakan workshop pengelolaan aset
irigasi kepada stakeholder regulator dan fasilitator
pengelola irigasi, sekurang-kurangnya dilaksanakan di
hotel bintang 2 (dua) dengan mengundang 15 (lima
belas) peserta.
9) Menyusun kajian pengambilan kebijakan pengelolaan
irigasi di tingkat kelembagaan pengelola irigasi
IP3A/GP3A/P3A dan instansi pemerintah.
10) Menghitung Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan
Irigasi sehingga dapat digunakan untuk melakukan
perencanaan penganggaran biaya pengelolaan irigasi
tahun berikutnya.
11) Menyusun metode dan model aplikasi perhitungan
angka kebutuhan nyata pengelolaan irigasi yang
berkelanjutan dan dapat diperbaharui sesuai dengan
kondisi, fungsi jaringan irigasi dan prasarana
pendukungnya pada tahun bersangkutan.
12) Penyusunan dokumen pelaporan yang meliputi:
a. Dokumen Rencana Mutu Kontrak sesuai dengan
Pedoman Standar Mutu SDA.
b. Laporan Bulanan, berisi : Hasil kemajuan kerja
yang telah dicapai setiap bulannya, Penjelasan
program berikutnya dilengkapi dengan schedulle
dan time sheet serta permasalahan dan
penanganannya.

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 64


c. Laporan Pendahuluan yang meliputi hasil dari
sosialisasi dan observasi lapangan, pengumpulan
data sekunder dan primer, identifikasi potensi dan
analisa permasalahan (teknis, sosial dan ekonomi).
d. Laporan Antara meliputi hasil sementara
pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan
seperti hasil survey dan identifikasi lapangan yang
telah dilaksanakan dan hasil analisa sementara,
rencana alternatif, formulasi dan metode
pengembangan lainnya.
e. Konsep Laporan Utama meliputi rangkuman hasil
pekerjaan secara keseluruhan, kesimpulan hasil
pekerjaan dan rekomendasi. Laporan ini digunakan
sebagai bahan diskusi akhir penyelesaian
pekerjaan guna mendapatkan masukan dan
koreksi.
f. Laporan Utama Laporan Akhir yang merupakan
penyempurnaan dari Konsep Laporan Utama
meliputi rangkuman hasil pekerjaan secara
keseluruhan, kesimpulan hasil pekerjaan dan
rekomendasi.
g. Laporan Ringkasan (Executive Summary), yang
meliputi materi ringkasan atau sari dari Laporan
Utama Laporan Akhir yang dapat dipergunakan
dalam pengambilan kebijakan.
h. Laporan Penunjang Data Base Inventarisasi Aset
Irigasi meliputi deskripsi aset, kondisi dan fungsi,
perkiraan biaya rehabilitasi kerusakan, sarana
prasarana jaringan irigasi sesuai dengan kondisi
yang ada (eksisting) serta data pendukung lainnya.
i. Laporan Penunjang Kajian Sosial Ekonomi
Kelembagaan Pertanian meliputi analisa
produktifitas pertanian, analisa optimalisasi kinerja
kelembagaan IP3A/GP3A/P3A, penilaian kinerja
jaringan irigasi terhadap peningkatan produktifitas
pertanian.
j. Laporan Penunjang Manual Operasi Program
Pengelolaan Aset Irigasi meliputi deskripsi
mengenai filosofi maksud dan tujuan program, cara
instalasi, inputting dan running program, cara
pengambilan data lapangan yang diperlukan, cara
updating data, dan cara penyajian data dalam hard
copy atau soft copy.
k. Laporan Penunjang Perkiraan Anggaran Biaya
(Engineering Estimate Cost) meliputi analisa biaya,

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 65


analisa teknis alat, bahan, dan tenaga, perhitungan
volume (bill of quantity) rehabilitasi jaringan irigasi.
l. Laporan Penunjang Kajian Pengambilan Kebijakan
Pengelolaan Irigasi di Tingkat Kelembagaan
Pengelola Irigasi (IP3A/GP3A/P3A dan instansi
pemerintah), yang meliputi : (i) deskripsi
kelembagaan, kegiatan dan pembiayaan
pengelolaan irigasi meliputi operasi, pemeliharaan
dan rehabilitasi jaringan irigasi, (ii) tata cara
penjaringan aspirasi melalui Focus Group
Discussion, dan (iii) hasil FGD serta data
pendukung lainnya.
m. Laporan Penunjang Metode dan Model Aplikasi
Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan
Irigasi, yang meliputi : (i) kajian metode
perhitungan AKNPI, (ii) model aplikasi perhitungan
AKNPI yang bersifat berkelanjutan dan dapat
diperbaharui sesuai dengan kondisi, fungsi
jaringan irigasi dan prasarana pendukungnya pada
tahun bersangkutan, (iii) hasil perhitungan Angka
Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi sehingga
dapat digunakan untuk melakukan perencanaan
penganggaran biaya pengelolaan irigasi tahun
berikutnya.
7. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini
adalah Dokumen Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan
AKNPI D.I. Mrican (162,00 Ha) dan D.I. Sidomulyo
(160,00 Ha).
8. Peralatan Data dan fasilitas yang disediakan sendiri oleh Penyedia
dan Material Jasa dan harus dipelihara dalam rangka untuk
dari mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan
Penyedia konsultansi, antara lain :
Jasa
a). Kantor beserta fasilitasnya untuk kegiatan lapangan
Konsultansi dan atau operasional personil tenaga ahli dan tenaga
pendukung untuk mendukung kelancaran kegiatan
jasa konsultansi.
b). Peralatan komputer, printer, alat tulis kantor, dan
lain-lain untuk mendukung kelancaran kegiatan jasa
konsultansi.
c). Kendaraan Operasional yang diperuntukkan bagi
personil tenaga ahli dan pendukung serta TSP bila
diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan
jasa konsultansi.
d). Peralatan survey dan inventarisasi dan lain-lain yang
diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan
jasa konsultansi.

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 66


9. Jangka Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini dialokasikan 5
Waktu (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender
Penyelesaian
Kegiatan
10. Personil Jumlah
Posisi Kualifikasi Orang
Bulan
Ketua Tim Mempunyai sertifikat keahlian 1 Orang
(Team (SKA) Ahli Madya Sumber
5 Bulan
Leader) Daya Air yang masih berlaku.
Ketua Tim disyaratkan seorang:
Ahli Madya Sarjana Teknik
Sumber Sipil/Pengairan Strata-2 (S2)
Daya Air lulusan universitas / perguruan
tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam
manajerial dan pekerjaan
Perencanaan bidang Sumber
Daya Air, minimal 5 (lima)
tahun.
Tenaga
Ahli:
Ahli Muda Mempunyai sertifikat keahlian 1 Orang
Teknik (SKA) Ahli Muda Sumber Daya
3 Bulan
Bangunan Air yang masih berlaku. Tenaga
Air ahli yang disyaratkan adalah
minimal Sarjana Teknik
Sipil/Pengairan Strata-1 (S1)
lulusan universitas /perguruan
tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi yang
berpengalaman dalam
pekerjaan Survei dan Analisis
Struktur Saluran/Bangunan
Air, minimal 5 (lima) tahun.
Ahli Muda Tidak wajib mempunyai 1 Orang
Informatika sertifikat keahlian bidang
3 Bulan
Informatika yang masih

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 67


berlaku. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah minimal
Sarjana Teknik Informatik
Strata-1 (S1) lulusan
universitas /perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah
diakreditasi yang
berpengalaman dalam
pekerjaan penyusunan aplikasi
komputer dan data base,
minimal 5 (lima) tahun.
Ahli Muda Tidak wajib mempunyai 1 Orang
Sosial sertifikat keahlian. Tenaga ahli
3 Bulan
Ekonomi yang disyaratkan adalah
Pertanian Sarjana Sosiologi / Sosial
Ekonomi Pertanian /
Pertanian / Teknologi
Pertanian Strata-1 (S1)
lulusan universitas / perguruan
tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi yang
berpengalaman melaksanakan
pekerjaan Analisis/Kajian
Sosial dan Ekonomi
Pertanian, minimal 5 (lima)
tahun.
Tenaga Surveyor 3 Orang
pendukung
minimal D3/S1- 5 Tahun 3 Bulan
Enumerator 3 Orang
minimal D3/S1- 5 Tahun 3 Bulan
Operator Komputer 2 Orang
minimal SLTA-1 Tahun 5 Bulan
Administrator 1 Orang
minimal SLTA-1 Tahun 5 Bulan
Sopir 1 Orang
5 Bulan

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 68


Tenaga Lokal 1 Orang
2 Bulan

Laporan

11. Dokumen Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK), berisi :


Rencana Mutu
Kontrak (RMK) Pedoman teknis proses pelaksanaan pekerjaan
secara rinci untuk menjamin mutu pelaksanaan
pekerjaan yang diharapkan sesuai Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini.

Dokumen harus diserahkan selambat-Iambatnya 1


(satu) minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3
(tiga) buku laporan.

12. Sosialisasi/Kon Pertemuan dilakukan untuk menjaring masukan


sultasi Publik I dan informasi terkait prasarana irigasi, air irigasi,
manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi
dan sumber daya manusia, ketersediaan air (kualitas
dan kuantitas), populasi sawah dan petani, pola
tanam dan kesuburan lahan, pemasaran produksi,
jaringan jalan dan komunikasi, status kepemilikan
tanah, status sosial dan ekonomi masyarakat, serta
banjir atau genangan, dan lain-lain. Peserta
pertemuan adalah para pemangku kepentingan
(stake holhers) terkait.

13. Laporan Laporan Bulanan, minimal memuat: Hasil kemajuan


Bulanan kerja yang telah dicapai setiap bulannya, Penjelasan
program berikutnya dilengkapi dengan schedulle dan
time sheet serta permasalahan dan penanganannya.

Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1


(satu) minggu setiap awal bulan berikutnya total
seluruhnya sebanyak 15 (lima belas) buku.

14. Diskusi Diskusi pendahuluan membahas mengenai


Pendahuluan metodologi yang akan digunakan dalam pekerjaan
ini, rencana kerja untuk menyelesaikan pekerjaan
ini dan identifikasi permasalahan awal serta
alternatif rencana penyelesaian permasalahan.
Masukan dan informasi dari diskusi pendahuluan
selanjutnya akan ditindaklanjuti dan sebagian dapat
dimasukkan ke dalam Laporan Pendahuluan

15. Laporan Laporan pendahuluan minimal memuat hasil dari


sosialisasi dan observasi lapangan, pengumpulan

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 69


Pendahuluan data sekunder dan primer, identifikasi potensi dan
analisa permasalahan (teknis, sosial dan ekonomi).
Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari
hasil pembahasan Laporan Pendahuluan
dimasukkan dalam Laporan Antara (Interim Report)
dan laporan bulanan.

Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-


Iambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

16. Focus Group Focus Group Discussion tingkat Pengelola


Discussion P3A/GP3A/IP3A membahas mengenai sosial
tingkat Pengelola ekonomi kelembagaan pengelola irigasi, analisa
P3A/GP3A/IP3A produktifitas pertanian, optimalisasi kinerja
kelembagaan IP3A/GP3A/P3A, penilaian kinerja
jaringan irigasi terhadap peningkatan produktifitas
pertanian, informasi aset irigasi meliputi kondisi dan
fungsi jaringan irigasi, kerusakan, serta sarana
prasarana jaringan irigasi. Masukan dan informasi
dari Focus Group Discussion selanjutnya akan
ditindaklanjuti dan sebagian dapat dimasukkan ke
dalam Laporan.

17. Focus Group Focus Group Discussion tingkat Instansi Pengelola


Discussion Jaringan Irigasi membahas mengenai kewenangan
tingkat Instansi Instansi Pengelola Jaringan Irigasi, analisa
Pengelola produktifitas pertanian, optimalisasi kinerja Instansi
Jaringan Irigasi Pengelola Jaringan Irigasi, penilaian kinerja jaringan
irigasi terhadap peningkatan produktifitas pertanian,
informasi aset irigasi meliputi kondisi dan fungsi
jaringan irigasi, kerusakan, serta sarana prasarana
jaringan irigasi. Masukan dan informasi dari Focus
Group Discussion selanjutnya akan ditindaklanjuti
dan sebagian dapat dimasukkan ke dalam Laporan.

18. Diskusi Diskusi Laporan Antara membahas progres


Laporan Antara pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan
seperti hasil survey dan identifikasi lapangan yang
telah dilaksanakan dan hasil analisis sementara,
rencana alternatif, formulasi dan metode
pengembangan lainnya, serta identifikasi dan
rencana penyelesaian permasalahan yang ada.
Masukan dan informasi dari diskusi pertengahan
selanjutnya akan ditindaklanjuti dan sebagian dapat
dimasukkan ke dalam Laporan Antara.

19. Laporan Antara Laporan Antara minimal memuat hasil sementara


pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan
seperti hasil survey identifikasi lapangan yang telah

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 70


dilaksanakan dan hasil analisis sementara, rencana
alternatif, formulasi dan metode pengembangan
lainnya.

Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari


hasil pembahasan Laporan Antara dimasukkan
dalam Konsep Laporan Utama.

Laporan Antara harus diserahkan selambat-


Iambatnya 2,5 (dua koma lima) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

20. Sosialisasi/Kon Pertemuan dilakukan untuk menjaring masukan


sultasi Publik II dan informasi tentang seluruh hasil pekerjaan,
meliputi hasil pengumpulan dan analisis data
sekunder dan primer, hasil Kajian Sosial Ekonomi
Kelembagaan Pertanian, Kajian Pengambilan
Kebijakan Pengelolaan Irigasi di Tingkat
Kelembagaan Pengelola Irigasi IP3A/GP3A/P3A dan
Instansi Pemerintah, Manual Operasi Pengelolaan
Aset Irigasi, Model Aplikasi dan Hasil Perhitungan
AKNPI. Peserta pertemuan adalah para pemangku
kepentingan (stake holhers) terkait.

21. Konsep Konsep Laporan Utama minimal memuat rangkuman


Laporan Utama hasil pekerjaan secara keseluruhan, kesimpulan
hasil pekerjaan dan rekomendasi.

Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari


hasil pembahasan Konsep Laporan Utama
dimasukkan dalam Laporan Utama Laporan Akhir.

Konsep Laporan Utama harus diserahkan selambat-


lambatnya 2 (dua) minggu sebelum periode
kontrak berakhir. Jumlah laporan yang diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

22. Diskusi Diskusi Laporan Akhir membahas tentang seluruh


Laporan Akhir hasil pekerjaan. Masukan dan informasi dari diskusi
selanjutnya akan ditindaklanjuti dan dimasukkan ke
dalam Laporan Akhir.

23. Laporan Utama Laporan Utama Laporan Akhir minimal memuat


Laporan Akhir rangkuman hasil pekerjaan secara keseluruhan,
(Final Report) kesimpulan hasil pekerjaan dan rekomendasi.

Laporan Utama Laporan Akhir harus diserahkan


selambat-lambatnya pada akhir periode kontrak.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 7 (tujuh)
buku laporan.

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 71


24. Laporan Laporan Ringkasan (Executive Summary) minimal
Ringkasan meliputi materi ringkasan atau sari dari Laporan
(Executive Utama Laporan Akhir yang dapat dipergunakan
Summary) dalam pengambilan kebijakan.

Laporan Ringkasan harus diserahkan selambat-


lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah
laporan yang diserahkan sebanyak 7 (tujuh) buku
laporan.

25. Laporan Laporan Penunjang Data Base Inventarisasi Aset


Penunjang Irigasi minimal memuat meliputi deskripsi aset,
Data Base kondisi dan fungsi, perkiraan biaya rehabilitasi
Inventarisasi Aset kerusakan, sarana prasarana jaringan irigasi sesuai
Irigasi dengan kondisi yang ada (eksisting) serta data
pendukung lainnya.
Laporan Penunjang Data Base Inventarisasi Aset
Irigasi harus diserahkan selambat-lambatnya pada
akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang
diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku.
26. Laporan Laporan Penunjang Kajian Sosial Ekonomi
Penunjang Kajian Kelembagaan Pertanian meliputi analisa
Sosial Ekonomi produktifitas pertanian, analisa optimalisasi kinerja
Kelembagaan kelembagaan IP3A/GP3A/P3A, penilaian kinerja
Pertanian jaringan irigasi terhadap peningkatan produktifitas
pertanian..
Laporan Penunjang Kajian Sosial Ekonomi
Kelembagaan Pertanian harus diserahkan selambat-
lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah
laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
27. Laporan Laporan Penunjang Manual Operasi Program
Penunjang Pengelolaan Aset Irigasi meliputi meliputi deskripsi
Manual Operasi mengenai filosofi maksud dan tujuan program, cara
Program instalasi, inputting dan running program, cara
Pengelolaan Aset pengambilan data lapangan yang diperlukan, cara
Irigasi updating data, dan cara penyajian data dalam hard
copy atau soft copy.
Laporan Penunjang Manual Operasi Program
Pengelolaan Aset Irigasi harus diserahkan selambat-
lambatnya pada akhir periode kontrak. Jumlah
laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku
28. Laporan Laporan Penunjang Perkiraan Anggaran Biaya
Penunjang (Engineering Estimate Cost) meliputi analisa biaya,
Perkiraan analisa teknis alat, bahan, dan tenaga, perhitungan
Anggaran Biaya volume (bill of quantity) rehabilitasi jaringan irigasi.
(Engineering
Laporan Penunjang Perkiraan Anggaran Biaya
(Engineering Estimate Cost) harus diserahkan

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 72


Estimate Cost) selambat-lambatnya pada akhir periode kontrak.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima)
buku.
29. Laporan Laporan Penunjang Kajian Pengambilan Kebijakan
Penunjang Pengelolaan Irigasi di Tingkat Kelembagaan Pengelola
Kajian Irigasi (IP3A/GP3A/P3A dan instansi pemerintah),
Pengambilan minimal memuat meliputi (i) deskripsi kelembagaan,
Kebijakan kegiatan dan pembiayaan pengelolaan irigasi
Pengelolaan meliputi operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi
Irigasi di Tingkat jaringan irigasi, (ii) tata cara penjaringan aspirasi
Kelembagaan melalui Focus Group Discussion, dan (iii) hasil FGD
Pengelola Irigasi serta data pendukung lainnya.

Laporan Penunjang Kajian Pengambilan Kebijakan


Pengelolaan Irigasi di Tingkat Kelembagaan Pengelola
Irigasi harus diserahkan selambat-lambatnya pada
akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang
diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

30. Laporan Laporan Penunjang Kajian Metode dan Model


Penunjang Aplikasi Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata
Metode dan Model Pengelolaan Irigasi, meliputi : (i) kajian metode
Aplikasi perhitungan AKNPI, (ii) model aplikasi perhitungan
Perhitungan AKNPI yang bersifat berkelanjutan dan dapat
AKNPI diperbaharui sesuai dengan kondisi, fungsi jaringan
irigasi dan prasarana pendukungnya pada tahun
bersangkutan, (iii) hasil perhitungan AKNPI sehingga
dapat digunakan untuk melakukan perencanaan
penganggaran biaya pengelolaan irigasi tahun
berikutnya.

Laporan Penunjang Metode dan Model Aplikasi


Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan
Irigasi harus diserahkan selambat-lambatnya pada
akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang
diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

31. Workshop Workshop dilaksanakan dalam rangka alih


pengetahuan tentang Aplikasi Pengelolaan Aset
Irigasi (PAI) dan Angka Kebutuhan Nyata
Pengelolaan Irigasi (AKNPI) kepada stakeholder
regulator dan fasilitator pengelola irigasi.

32. Backup Data Seluruh hasil pekerjaan disimpan (backup) dalam


bentuk Compact Disk sebanyak 5 (lima) set dan
dalam bentuk External Disk (1 TB) sebanyak 2
(dua) set untuk diserahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 73


Seluruh Laporan dan gambar disajikan dalam
Bahasa Indonesia sesuai format (bentuk) yang
ditentukan Tim Supervisi Perencanaan (TSP) di
lingkungan Bidang Sumber Daya Air Dinas PU, P &
ESDM Daerah Istimewa Yogyakarta dan Peraturan
Perundangan yang diterbitkan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum. Untuk istilah-istilah dalam bahasa
asing, agar ditulis dalam format huruf miring.

Yogyakarta, 10 Januari 2017

Kepala Dinas PU, P & ESDM DIY


Selaku Pengguna Anggaran

Ir. RANI SJAMSINARSI, MT


NIP. 19570524 198603 2 001

Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 74

Anda mungkin juga menyukai