Kelembagaan Pengelolaan
A. Difinisi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Wadah Perkumpulan Petani Pemakai Air merupakan himpunan
bagi petani pemakai air yang bersifat sosial-ekonomi, budaya, dan
berwawasan lingkungan. P3A dibentuk dari, oleh, dan untuk petani
pemakai air secara demokratis, yang pengurus dan anggotanya terdiri
dari unsur petani pemakai air. P3A dalam satu daerah pelayanan
sekunder tertentu dapat bergabung sampai terbentuk GP3A. GP3A
dalam satu daerah irigasi tertentu dapat bergabung sampai terbentuk
IP3A.
b. Wadah Kerjasama
Sebagai wadah kerjasama, hendaknya P3A memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana saling kenal, saling percaya mempercayai
dan selalu berkeinginan untuk bekerjasama.
2. Menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan
pendapat dan pandangan di antara anggota untuk mencapai
tujuan Bersama.
3. Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja di antara
sesama anggota sesuai dengan kesepakatan Bersama.
4. Mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab di
antara sesama anggota.
5. Merencanakan dan melaksanakan musyawarah agar tercapai
kesepakatan yang bermanfaat bagi anggota.
6. Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan
bersama dalam kelompok maupun pihak lain.
7. Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia
sarana produksi, pengolahan, pemasaran hasil dan/atau
permodalan; dan
8. Merencanakan pemupukan modal untuk dapat berkontribusi
dalam pengelolaan irigasi.
c. Modal Sosial
Sebagai sarana terbentuknya modal sosial (social capital), P3A
berfungsi:
1. Menjembatani antar P3A.
2. Menghubungkan dengan organisasi dan/atau perusahaan di
luar P3A.
B. Difinisi GP3A
Gabungan perkumpulan petani pemakai air (GP3A) adalah istilah
umum untuk wadah kelembagaan dari sejumlah P3A yang
memanfaatkan fasilitas irigasi, yang bersepakat bekerjasama dalam
pengelolaan pada sebagian daerah irigasi atau pada tingkat sekunder.
Komisi Irigasi
a. Pemerintah (Instansi pemerintah yang membidangi irigasi)
Pemerintah Pusat diberi tugas dan wewenang untuk mengembangkan
dan mengelola irigasi di tingkat sekunder dan primer pada irigasi
lintas propinsi, lintas negara, irigasi strategis, dan irigasi yang
luasnya lebih dari 3000 ha. Provinsi mengembangkan dan
mengelola irigasi di tingkat sekunder dan primer pada irigasi lintas
kabupaten, dan irigasi yang luasnya lebih dari 1000-3000 ha.
Kabupaten/Kota mengembangkan dan mengelola irigasi di tingkat
sekunder dan primer pada irigasi kabupaten/kota, dan irigasi yang
luasnya kurang dari 1000
c. Komisi Irigasi :
1) Pada tingkat Kabupaten dibentuk Komisi Irigasi Kabupaten.
2) Pada tingkat Propinsi dibentuk Komisi Irigasi Propinsi
3) Terdapat Komisi irigasi yang dibentuk pada irigasi lintas Propinsi,
lintas negara, dan yang strategis.
Dari tampilan tabel hasil perhitungan tersebut bahwa untuk D.I Mrican
dan D.I Sidomulyo memang kenyataanya kekurangan akan tenaga selain
petugas O dan P.