Anda di halaman 1dari 25

A.

UJI BEDA SATU SAMPEL

CONTOH KASUS:
Hasil Rakor Kadis Kesehatan di Desa A menduga bahwa: tingkat pemahaman
masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat sama dengan 70% dari rata-rata
nilai ideal. Untuk menindaklanjuti dugaan tersebut, dilakukan suatu penelitian
dengan menyebar angket ke 60 responden di desa A tersebut untuk menguji tingkat
pemahaman masyarakat tentang PHBS. Diperoleh hasil test angket yaitu:
70 75 60 70 75 90 65 75 80 75 85 75 60 60 60
80 90 65 70 65 65 65 70 85 90 70 85 85 90 85
70 65 70 85 85 70 65 65 70 70 80 85 90 90 85
65 70 85 85 75 70 70 65 80 80 80 85 85 65 90
Maka untuk melihat rata-rata populasi yang sebenarnya dilakukan uji beda satu
sampel melalui program SPSS dengan langkah-langkah pengujiansebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis
Berdasarkan kasus diatas ditentukan hipotesis penelitiannya adalah:
H0 : Tidak ada hasil tes tingkat pemahaman masyarakat desa A tentang
PHBS sama dengan 70% dari rata-rata nilai ideal
H : Ada hasil tes tingkat pemahaman masyarakat desa A tentang PHBS
sama dengan 70% dari rata-rata nilai ideal
2. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji normalitas sebagai berikut:

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai_PHB ,169 60 ,000 ,750 60 ,000
S
a. Lilliefors Significance Correction

1
Kriteria Pengujian:
a. Jika singnifikansi (sig) > 0,05, maka data terdistribusi normal
b. Jika singnifikansi (sig) < 0,05, maka data terdistribusi tidak normal
Kriteria Pengujian:
Dengan menggunakan tabel test of normality untuk uji Kolmogorov Sminov
diperolehbahwa signifikansi (sig) = 0,000 dengan taraf kepercayaan 95 persen
(%). Nilai signifikansi (Sig) = 0,000<0,05 maka data terdistribusi tidak
normal. Dengan demikian, dapat dilakukan uji sign test
3. Uji Non-parametrik sign-test
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji non parametrik sign-test sebagai berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Nilai_PHB
S
N 60
Mean 74,00
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 13,461
Absolute ,169
Most Extreme
Positive ,117
Differences
Negative -,169
Kolmogorov-Smirnov Z 1,305
Asymp. Sig. (2-tailed) ,066
Sig. ,061c
Lower ,057
Monte Carlo Sig. (2-
95% Confidence Bound
tailed)
Interval Upper ,066
Bound
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Kriteria Pengujian:
a. Jika angka signifikansi (Sig) > 0,05, maka H0 diterima
b. Jika angka signifikansi (sig) < 0,05, makaH0 ditolak

2
Analisis:
Dengan menggunakan output hasil uji kolmogorov-Smirnov testdengan
menggunakan taraf kepercayaan 99 persen (%), nilai signifikansi (Sig) =
0,066< 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima.
Interpretasi:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hasil tes tingkat pemahaman
masyarakat desa A tentang PHBS sama dengan 70% dari rata-rata nilai ideal.

4. Uji Parametrik one sample t-test


Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji parametrik one sample t-test sebagai berikut:

One-Sample Statistics
N Mean Std. Std. Error
Deviation Mean
Nilai_PHB 60 74,00 13,461 1,738
S

One-Sample Test
Test Value = 70
T Df Sig. (2- Mean 95% Confidence Interval of
tailed) Difference the Difference
Lower Upper
Nilai_PHBS 2,302 59 ,025 4,000 ,52 7,48

Kriteria Pengujian:
a. Jika t hitung > t tabel , maka H0 ditolak
b. Jika t hitung < t tabel , maka H0 diterima
Atau
c. Jika angka signifikansi (Sig) > 0,05, maka H0 diterima
d. Jika angka signifikansi (sig) < 0,05, makaH0 ditolak

3
Analisis:
Dengan menggunakan tabel one sample test diperoleh nilai thitung = 2.302 dan
nilai ttabel1,645 dengan derajat kebebasan (degree of freedom) = 59. Dari output
tersebut menunjukkan bahwa nilai thitung = 2,302> nilai ttabel1,645, maka H0
ditolak. Atau dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 persen (%), nilai
signifikansi (Sig) = 0,025< 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima.
Interpretasi:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hasil tes tingkat pemahaman
masyarakat desa A tentang PHBS sama dengan 70% dari rata-rata nilai ideal.

B. UJI BEDA DUA SAMPEL INDEPENDEN

CONTOH KASUS:
Peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan signifikan waktu tunggu (respon time) pada
pasien rawat jalan di poli umum antara Rumah Sakit Swasta A dan Rumah Sakit Umum
B. Untuk membuktikan hal tersebut peneliti mengambil sampel secara random masing-
masing sebanyak 15 orang dari masing-masing rumah sakit. Distribusi data dapat dilihat
sebagai berikut:
Rumah Sakit Waktu Tunggu Rumah Sakit Waktu Tunggu
Swasta A (respon time) Umum B (respon time)
1 10 1 20
2 10 2 20
3 13 3 25
4 14 4 25
5 15 5 25
6 15 6 30
7 10 7 30
8 15 8 25
9 14 9 25
10 10 10 25
11 13 11 20
12 13 12 30
13 14 13 25
14 15 14 20
15 10 15 25

4
Maka untuk menguji hal tersebut dilakukan uji beda dua sampel independetn
melalui program SPSS dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis
Berdasarkan kasus diatas ditentukan hipotesis penelitiannya adalah:
H0 : Tidak ada perbedaan waktu tunggu (respon time) pasien rawat jalan
pada poli umum antara Rumah Sakit Swasta A Dan Rumah Sakit Umum B
H1 : Ada perbedaan waktu tunggu (respon time) pasien rawat jalan pada poli
umum antara Rumah Sakit Swasta A Dan Rumah Sakit Umum B
2. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji normalitas sebagai berikut:

Tests of Normality
Jenis Rumah Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Sakit Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Waktu RS Swasta A ,235 15 ,026 ,798 15 ,003
Tunggu RS Umum B ,271 15 ,004 ,815 15 ,006
a. Lilliefors Significance Correction

Kriteria Pengujian:
a. Jika singnifikansi (sig) > 0,05, maka data terdistribusi normal
b. Jika singnifikansi (sig) < 0,05, maka data terdistribusi tidak normal
Analisis:
Dengan menggunakan tabel test of normality untuk uji Shapiro-Wilkdiperoleh
bahwa signifikansi (sig) = 0,003 untuk RS Swasta A dan signifikansi (sig) =
0,006 untuk RS Umum B dengan taraf kepercayaan 95 persen (%). Nilai
signifikansi (Sig) = 0,003; 0,006<0,05 maka data terdistribusi tidak normal.
Dengan demikian, dapat dilakukan uji nonparamaetrik Mann Whitney

5
3. Uji Non Parametrik Mann Whitney
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji non parametrik Mann Whitney sebagai berikut:

Ranks
Jenis Rumah N Mean Sum of
Sakit Rank Ranks
RS Swasta A 15 8,00 120,00
Waktu
RS Umum B 15 23,00 345,00
Tunggu
Total 30

Ouput pada tabel Ranks diperoleh jumlah ranking kelompok RS Swasta A =


120 dan jumlahraking RS Umum B = 345.

Test Statisticsa
Waktu
Tunggu
Mann-Whitney U ,000
Wilcoxon W 120,000
Z -4,739
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Exact Sig. [2*(1-tailed ,000b
Sig.)]
a. Grouping Variable: Jenis Rumah
Sakit
b. Not corrected for ties.

Kriteri Pengujian:
a. Jika angka signifikansi (Sig) > 0,05, maka H0 diterima
b. Jika angka signifikansi (sig) < 0,05, makaH0 ditolak

6
Analisis:
Output pada tabel Test Statistic (a), diperoleh nilai Mann Whitney U = 0,000
dengan nilai p Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0,05 maka H0ditolak dan H1
diterima.
Interpretasi:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan waktu tunggu
(respon time) pasien rawat jalan pada poli umum antara Rumah Sakit Swasta A
Dan Rumah Sakit Umum B.
4. Uji Parametrik Independent sampel t test
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji parametrik Independent sampel t test sebagai berikut:
Independent Samples Test
Levene's t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. 95%
tailed) Differen Error Confidence
ce Differen Interval of the
ce Difference
Lower Upper
Equal variances ,998 ,326 -11,250 28 ,000 -11,933 1,061 - -9,761
Waktu assumed 14,106
Tunggu Equal variances not -11,250 22,982 ,000 -11,933 1,061 - -9,739
assumed 14,128

Pengujian Kesamaan Varians Populasi


H0 = Kedua varians populasi adalah identik (Varians populasi waktu tunggu pasien
Rumah Sakit Swasta A dan pasien Rumah Sakit Umum B RJ. Poli Umum adalah
sama/tidak berbeda).
H1 = Kedua varians populasi adalah tidak identik (Varians populasi waktu tunggu
pasien Rumah Sakit Swasta A dan pasien Rumah Sakit Umum B RJ. Poli Umum
adalah tidak sama/ berbeda).

7
Analisis:
Dengan menggunakan tabelLevenes Test diperoleh bahwa nilai F hitung = 0,998
dengan nilai signifikansi = 0,326. Dengan menggunakan antara kepercayaan 95
persen (%), nilai Signifikansi (Sig.) = 0,326> 0,05 maka, H0 diterima.
Interpretasi:
Dapat disimpulkan bahwa kedua varians populasi adalah identik. Atau dengan kata
lain, varians populasi waktu tunggu pasien Rumah Sakit Swasta A dan pasien
Rumah Sakit Umum B RJ. Poli Umum adalah sama/tidak berbeda.

Pengujian Kesamaan Rata-Rata populasi:


H0 = Kedua rata-rata populasi adalah identik (Tidak ada perbedaan waktu tunggu
pasien RJ Poli Umum antara Rumah Sakit Swasta A dan pasien Rumah Sakit Umum
B)
H1 = Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (ada perbedaan waktu tunggu
pasien RJ. Poli Umum antara Rumah Sakit Swasta A dan pasien Rumah Sakit
Umum B)
Analisis:
Dengan menggunakan uji t dua Samples T- Test pada tabel Equals Varians assumed
diperoleh bahwa nilai t hitung = -11,250 dengan signifikansi = 0,000. Dengan
menggunakan antara kepercayaan 95 persen (%), nilai signifikansi (Sig.) = 0,000
<0,05 maka H0 ditolak.
Interpretasi:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua rata-rata populasi adalah berbeda
atau dengan kata lainada perbedaan (respon time) pasien rawat jalan pada poli
umum antara Rumah Sakit Swasta A Dan Rumah Sakit Umum B.

C. UJI BEDA DUA SAMPEL BERPASANGAN

CONTOH KASUS:

8
Pada suatu RS A, penelti ingin mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan
tentang pentignya cuci tangan perawat saat melakukan tindakan medis, sebelum
dan sesudah mengikuti pelatihan hand hygene. Untuuk menguji hal tersebut
ditarik sampel secara random pada pearwat Rumah Sakit A sebanyak 15 orang dan
diberikan pelatihan. Distribusi data hasil pra dan post test dapat dilihat sebagai
berikut:
Sampel Perawat Pengetahuan
Sebelum Sesudah
1 85 87
2 91 93
3 30 31
4 83 82
5 85 88
6 75 78
7 85 80
8 78 78
9 84 81
10 81 81
11 35 33
12 78 80
13 82 85
14 77 75
15 70 75

Maka untuk menguji hal tersebut dilakukan uji beda dua sampel berpasangan
melalui program SPSS dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Berdasarkan kasus diatas ditentukan hipotesis penelitiannya adalah:
H0 : Tidak ada perbedaan pengetahuan perawat sebelum dan sesudah
pelatihan hand hygiene
H1 : Ada perbedaan pengetahuan perawat sebelum dan sesudah pelatihan
hand hygiene
Atau:
H0 : Tidak ada pengaruh pelatihan hand hygiene terhadap pengetahuan
perawat
H1 : Ada pengaruh pelatihan hand hygiene terhadap pengetahuan perawat

9
2. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji normalitas sebagai berikut:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pengetahuan ,309 15 ,000 ,682 15 ,000
Sebelum
Pengetahuan ,364 15 ,000 ,674 15 ,000
Sesudah
a. Lilliefors Significance Correction

Kriteria Pengujian:
a. Jika singnifikansi (sig) > 0,05, maka data terdistribusi normal
b. Jika singnifikansi (sig) < 0,05, maka data terdistribusi tidak normal
Kriteria Pengujian:
Dengan menggunakan tabel test of normality untuk uji Shapiro-Wilkdiperoleh
bahwa signifikansi (sig) = 0,000 untuk pengetahuan sebelum dan sesudah
pelatihan dengan taraf kepercayaan 95 persen (%). Nilai signifikansi (Sig) =
0,000 <0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Dengan demikian, dapat
dilakukan uji nonparamaetrik Wilcoxon signed-Rank Test

3. Uji Non parametrik Wilcoxon signed-Rank Test


Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji non parametrik Wilcoxon signed-Rank Test sebagai berikut:

10
Ranks
N Mean Sum of
Rank Ranks
Negative 5a 6,70 33,50
Ranks
Pengetahuan Sesudah - Positive Ranks 8b 7,19 57,50
Pengetahuan Sebelum
Ties 2c
Total 15
a. Pengetahuan Sesudah < Pengetahuan Sebelum
b. Pengetahuan Sesudah > Pengetahuan Sebelum
c. Pengetahuan Sesudah = Pengetahuan Sebelum

Output pada tabel Ranks jumlah jenjang negatif adalah 33,50 dan jumlah
jenjang positfi adalah 57,50.

Test Statisticsa

Pengetahuan
Sesudah -
Pengetahuan
Sebelum

Z -,847b
Asymp. Sig. (2- ,397
tailed)

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.

Kriteri Pengujian:
a. Jika angka signifikansi (Sig) > 0,05, maka H0 diterima
b. Jika angka signifikansi (sig) < 0,05, makaH0 ditolak
Analisis:
Output pada tabel Test Statistic (a), diperoleh nilai Z = -0,847 dengan nilai p
Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,397 > 0,05 maka H0diterima dan H1 ditolak.

11
Interpretasi:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwaTidak ada perbedaan pengetahuan
perawat sebelum dan sesudah pelatihan hand hygiene.

4. Uji Parametrik Paired t-test


Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji parametrik Pairedt- test sebagai berikut:

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Std. Error
Deviation Mean
Pengetahuan 74,60 15 17,840 4,606
Sebelum
Pair 1
Pengetahuan 75,13 15 18,177 4,693
Sesudah

Berdasarkan output pada Tabel Paired Smaples Statistics diperoleh rata-rata


pengetahuan sebelum pelatihan 74,60 dengan simpangan baku 17,840. Dan rata-
rata pengetahuan sesudah pelatihan 75,13 dengan simpangan baku 18,177.
Paired Samples Correlations
N Correlatio Sig.
n
Pengetahuan Sebelum 15 ,989 ,000
Pair 1 & Pengetahuan
Sesudah

Berdasarkan output pada Paired Samples Correlations diperoleh besar korelasi


pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan sebesar 0,989 dengan nilai p= 0,000

12
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Std. Error 95% Confidence
Deviatio Mean Interval of the
n Difference
Lower Upper
Pengetahuan -,533 2,722 ,703 -2,041 ,974 -,759 14 ,461
Sebelum -
Pair 1
Pengetahuan
Sesudah

Analisis:
Dengan menggunakan tabel Paired Samples Testdiperoleh bahwa nilai t hitung =-
0,759 dengan sig. (2-tailed) = 0,461. Dengan menggunakan antara kepercayaan 95
persen (%), nilai signifikansi (Sig.) = 0,461>0,05 maka H0 diterima dan H1
ditolak.
Interpretasi:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua rata-rata populasi adalah
berbeda atau dengan kata lain Tidak ada perbedaan pengetahuan perawat sebelum
dan sesudah pelatihan hand hygiene atau Tidak ada pengaruh pelatihan hand
hygiene terhadap pengetahuan perawat.

D. UJI ANOVA SATU ARAH

CONTOH KASUS:
Peneliti ingin meneliti apakah ada perbedaan rata-rata berat badan lahir bayi yang
dilahirkan oleh ibu-ibu yang berasal dari tiga strata sosial ekonomi yang berbeda
(golongan bawah, menengah, atas). Untuk membuktikan hal tersebut maka diambil
sampel secara random untuk strata sosial ekonomi rendah diambil sebanyak 10
bayi, menengah 12 bayi dan golongan ekonomi atas 13 bayi. Distirbusi data dapat
dilihat sebagai berikut:

13
Sampel Pasien Sampel Pasien Sampel Pasien
normal hepatitis A hepatitis
B
1 4,3 1 4,6 1 5,1
2 4,0 2 4,5 2 5,5
3 4,0 3 4,7 3 4,8
4 4,3 4 4,8 4 5,0
5 4,3 5 4,8 5 5,0
6 4,4 6 4,7 6 4,9
7 4,6 7 4,9 7 5,0
8 4,7 8 5,0 8 5,2
9 4,7 9 5,1 9 5,4
10 4,7 10 5,0 10 5,4
11 5,0 11 5,3
12 5,1 12 5,1
13 5,0

Maka untuk menguji hal tersebut dilakukan uji beda dua sampel berpasangan
melalui program SPSS dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan berat badan lahir bayi antara tiga strata sosial.
H1 : Ada perbedaan berat badan lahir bayi antara tiga strata sosial.

2. Uji Normalitas Data


Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh
output uji normalitas sebagai berikut:

Tests of Normality
Strata Sosial Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Golongan Bawah ,225 10 ,164 ,929 10 ,441
*
Golongan ,193 12 ,200 ,936 12 ,444
Bblr
Menengah
Golongan Atas ,180 13 ,200* ,937 13 ,421
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

14
Kriteria Pengujian
a. Jika angka signifikansi (Sig.) > 0,05, maka data berdistribusi normal
b. Jika angka signifikansi (Sig.) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal
Analisis:
Dengan menggunakan uji. normalitasShapiro-Wilk diperoleh nilai signifikansi
(Sig.) masing-masing kelompok berdasarkan Strata Golongan Bawah, Golongan
Menengah, Golongan Atas adalah p-value 0,441; p-value = 0,444 dan p-value =
0,421. Nilai-nilai tersebut > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data masing-
masing kelompok berdasarkan strata sosialterdistribusi normal. Dengan demikian,
dapat dilakukan pengujian Anova satu Arah

3. Uji Parametrik Anova Satu Arah (One way Anova)

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh output
uji homogenitas varians data sebagai berikut:

Test of Homogeneity of Variances


Bblr
Levene df1 df2 Sig.
Statistic
,721 2 32 ,494

Analisis:
Output TabelTest of Homogeneity of Variances memperlihatkan nilai p-value
=0,494. Karena nilai p-value > 0,05 maka H0 diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa perlakukan masing-masing kelompok strata sosial memiliki
varian yang sama(homogen) sehingga telah memenuhi syarat untuk diuji anova.

15
ANOVA
Bblr
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between 2,157 2 1,079 24,170 ,000
Groups
Within Groups 1,428 32 ,045
Total 3,586 34

Kriteria Pengujian:
a. Jika nilai F hitung> F tabel , maka H0 ditolak
b. Jika nilai Fhitung < F tabel , maka H0 diterima
Atau
a. Jika angka signifikansi (Sig.) > 0,05 , maka H0 diterima
b. Jika angka signifikansi (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak
Analisis:
Dengan menggunakan tabel ANOVA diperoleh bahwa nilai Fhitung = 24,170 dan nilai
Ftabel = 3,320 dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df1 = 2 dan df2= 32.
Dari output tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 24,170 > Ftabel = 3,320, maka
H0 ditolak. Atau dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 persen (%), nilai
signifikansi (Sig.) = 0,000 < 0,05 maka H0ditolak dan H1diterima
Interpretasi:
Dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan berat badan lahir bayi antara tiga strata
sosial.

16
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Bblr
(I) Strata Sosial (J) Strata Sosial Mean Std. Error Sig. 95% Confidence
Difference Interval
(I-J) Lower Upper
Bound Bound
Golongan -,3600* ,0905 ,001 -,582 -,138
Golongan Menengah
Bawah
Golongan Atas -,6177* ,0889 ,000 -,836 -,399
Tukey Golongan Golongan Bawah ,3600* ,0905 ,001 ,138 ,582
HSD Menengah Golongan Atas -,2577* ,0846 ,012 -,466 -,050
Golongan Bawah ,6177* ,0889 ,000 ,399 ,836
Golongan Atas Golongan ,2577* ,0846 ,012 ,050 ,466
Menengah
Golongan -,3600* ,0905 ,000 -,544 -,176
Golongan Menengah
Bawah
Golongan Atas -,6177* ,0889 ,000 -,799 -,437
Golongan Golongan Bawah ,3600* ,0905 ,000 ,176 ,544
LSD
Menengah Golongan Atas -,2577* ,0846 ,005 -,430 -,085
Golongan Bawah ,6177* ,0889 ,000 ,437 ,799
Golongan Atas Golongan ,2577* ,0846 ,005 ,085 ,430
Menengah
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Output pada Tabel Multiple Comparisons merupakan uji lanjut uji anova jika hasil
analisis yang diperoleh pada uji anova signifikan. Pada analisis uji lanjut ini
menggunakan metode Tukey HSD dan LSD untuk mengetahui pasangan mana yang
berbeda. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut:
1. Perbedaan rata-rata antara golongan menengah dan golongan bawah beda rata-
rata adalah 0.3600 dan nilai p yang diperoleh adalah p = 0,001 < 0,05 maka
H0ditolak. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata berat badan lahir
antara strata ekonomi golongan menengah dan golongan bawah.
2. Perbedaan rata-rata antara golongan atas dengan golongan bawah beda rata-rata
adalah 0,6177 dan nilai p = 0,000 < 0,05 maka H0ditolak. Maka dapat
disimpulkan ada perbedaan rata-rata berat badan lahir antara strata ekonomi
golongan atas dan golongan bawah.

17
3. Perbedaan rata-rata antara golongan atas dan golongan menengah beda rata-rata
adalah 0.2577 dan nilai p = 0,012 < 0,05 maka H0ditolak. Maka dapat
disimpulkan ada perbedaan rata-rata berat badan lahir antara strata ekonomi
golongan atas dan golongan menengah.

4. Uji Non ParametrikKruskal Wallis


Jika diasumsikan data tidak terdistribusi normal, maka dapat digunakan uji
Kruskal Wallis. Berikut hasil analisis non parametriknya:

Ranks
Strata Sosial N Mean
Rank
Golongan Bawah 10 6,95
Golongan 12 18,13
Bblr Menengah
Golongan Atas 13 26,38
Total 35

Test Statisticsa,b
Bblr
Chi-Square 20,580
df 2
Asymp. ,000
Sig.
a. Kruskal Wallis
Test
b. Grouping Variable:
Strata Sosial

Analisis:
Dari hasil uji Kruskal Wallis didapatkan nilai p=0,000. Dengan menggunakan
kriteria yang sama, nilai p-value (Asymp. Sig. (2-tailed)) = 0,001> 0,05 maka H0
ditolak
Interpretasi:
Dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan berat badan lahir bayi antara tiga
strata sosial.

18
E. UJI ANOVA DUA ARAH
CONTOH KASUS:
Sebuah Puskesmas X di Kota Palu melakukan evaluasi antara kinerja kerja kepada
40 pegawai dengan jenis kelamin dan tingkat pendidikan yang dimiliki pegawai
dipuskesmas tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara kinerja kerja pegawai dengan jenis kelamin dan tingkat pendidikan pegawai.
Berikut hasil evalusi tersebut sebagai berikut:

Gender Tingkat Kinerja Gender Tingkat Kinerja


Pendidikan Kerja Pendidikan Kerja
1 2 42 2 2 58
1 2 65 2 3 79
1 1 44 2 2 53
2 3 89 2 1 68
1 2 43 2 2 45
1 1 80 2 2 79
1 2 81 2 2 80
1 2 40 2 3 76
2 3 86 2 2 35
1 1 78 2 2 90
1 1 35 2 2 78
1 3 90 2 2 65
1 1 68 2 2 75
1 3 87 2 2 56
2 3 80 1 1 79
1 2 56 2 2 93
1 3 50 2 2 80
1 3 80 2 2 70
1 3 49 2 3 70
1 1 68 2 2 54

19
Keterangan:
Gender: (1) Jenis Kelamin Laki Laki, (2) Jenis Kelamin Perempuan
Tingkat Pendidikan: (1) SMA, (2) DIII, (3) S1)
Maka untuk menguji hal tersebut dilakukan uji beda dua sampel berpasangan
melalui program SPSS dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
H0 : Tidak ada interaksi antara jenis kelamin dan tingkat pendidikan terhadap
kinerja
kerja pegawai di puskesmas X di Kota Palu.
H1 : Ada interaksi antara jenis kelamin dan tingkat pendidikan terhadap kinerja
kerja pegawai di puskesmas X di Kota Palu.

2. Uji Normalitas Data


Pada pengujian normalitas data untuk analisis anova dua arah, karena melibatkan 2
variabel dependen maka dilakukan penguji masing-masing variabel. Berikut hasil
outputnya:
Ktiteria Pengujian:
a. Jika angka signifikansi (Sig.) > 0,05, maka data berdistribusi normal
b. Jika angka signifikansi (Sig.) < 0,05, maka data tidak berdistribus normal

Tests of Normality
Ting.Pendidikan Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
SMA ,321 8 ,015 ,819 8 ,046
Kinerja DIII ,129 21 ,200* ,952 21 ,372
S1 ,227 11 ,117 ,822 11 ,018
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

a. Analisis Uji Normalitas Kategori Tingkat Pendidikan:


Dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk diperoleh nilai signifikansi (Sig.)
masing-masing kategori dengan tingkat pendidikan SMA, DII dan Sarjana adalah p-

20
value = 0,046; p-value = 0,372 dan p-value = 0,018. Nilai-nilai tersebut ada > ada <
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data masing-masing kategori dengan
tingkat pendidikan SMA, dan Sarjana masing masing tidak terdistribusi normal.
Sedangkan pada tingkat pendidikan DIII terdistribusi normal. Dengan demikian,
dapat juga dilakukan uji anova dua sampel.

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Genre Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Kinerja Laki-Laki .182 18 .117 .912 18 .093
Perempuan .152 22 .200* .943 22 .232
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

b. Analisis Uji Normalitas Kategori Genre:


Dengan menggunakan uji uji normalitas Shapiro-Wilk diperoleh signifikansi (Sig.)
kategori laki-laki dan perempuan masing-masing adalah p-value = 0,093 dan p-
value 0,232. Nilai-nilai tersebut > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
kategori laki-laki dan perempuan masing-masing terdistribusi normal. Dengan
demikian, dapat dilakukan pengujian anova dua sampel.

3. Uji Parametrik Anova Dua Arah


Pada pengujian ini terdapat 2 jenis analisa yang dapat dilakukan, yaitu uji beda
mean berdasar variabel yang berbeda (jenis kelamin dan tingkat pendidikan) dan uji
interaksi antar variabel kategori.

21
Between-Subjects Factors
Value Label N
Genre 1.00 Laki-Laki 18
2.00 Perempuan 22
Tingk. Pendidikan 1.00 SMA 8
2.00 DIII 21
3.00 S1 11

Descriptive Statistics
Dependent Variable:Kinerja
Tingk. Std.
Genre Pendidikan Mean Deviation N
Laki-Laki SMA 64.5714 18.01719 7
DIII 54.5000 16.20802 6
S1 71.2000 20.14200 5
Total 63.0556 18.26431 18
Perempuan SMA 68.0000 . 1
DIII 67.4000 16.81326 15
S1 80.0000 6.84105 6
Total 70.8636 15.24497 22
Total SMA 65.0000 16.72466 8
DIII 63.7143 17.29781 21
S1 76.0000 14.38054 11
Total 67.3500 16.91237 40

Levene's Test of Equality of Error Variancesa


Dependent Variable:Kinerja
F df1 df2 Sig.
2.281 5 34 .068
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal
across groups.
a. Design: Intercept + Genre + Pendidikan + Genre * Pendidikan

22
Analisis:
Hasil Levenes Test of Equality of error Variances memperlihatkan nilai p-value =
0,068. Karena nilai p-value > 0,05 maka H0 diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ketiga varians populasi memiliki varian yang sama sehingga telah
memenuhi syarat uji anova.
Kriteria Pengujian:
a. Jika nilai F hitung> F tabel , maka H0 ditolak
b. Jika nilai F hitung< F tabel , maka H0 diterima
Atau
a. Jika angka signifiknasi (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima
Jika angka signifikansi (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable:Kinerja
Type III Sum Mean
Source of Squares df Square F Sig.
Corrected Model 2079.486a 5 415.897 1.558 .198
Intercept 94425.013 1 94425.013 353.745 .000
Genre 362.305 1 362.305 1.357 .252
Pendidikan 1431.223 2 715.612 2.681 .083
Genre * 76.285 2 38.143 .143 .867
Pendidikan
Error 9075.614 34 266.930
Total 192596.000 40
Corrected Total 11155.100 39
a. R Squared = ,186 (Adjusted R Squared = ,067)

23
Uji Beda Rata-Rata Variabel Kerja berdasarkan Jenis Kelamin:
H0 = Tidak ada perbedaan (sama) rata-rata kinerja pegawai untuk jenis kemain
laki-laki dan perempuan
H1 = Ada perbedaan (tidak sama) rata-rata kinerja pegawai untuk jenis kelamin
laki-laki dan perempuan
Analisis:
Dengan menggunakan uji anova dua arah diperoleh bahwa bilai F hitung = 1,375
dengan nilai signifikansi = 0,252. Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95
persen (%), nilai signifikansi (Sig.) = 0,252 > 0,05, maka H0 diterima.
Interpretasi:
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan (sama) rata-rata kinerja pegawai
untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Uji Beda Rata-Rata Variabel Kinerja berdasarkan Tingkat pendidikan:
H0 = Tidak ada perbedaan (sama) rata-rata kinerja pegawai untuk tingkat
pendidikan SMA, D-III, dan Sarjana.
H1 = Ada perbedaan (tidak sama) rata-rata kinerja pegawai untuk tingkat
pendidikan SMA, D-III, dan Sarjana.
Analisis:
Dengan menggunakan uji anova dua arah diperoleh bahwa nilai Fhitung = 2,681
dengan nilai signifikansi = 0,083. Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95
persen (%), nilai Signifikansi (Sig.) = 0,083 > 0,05 maka H0 diterima.
Interpretasi:
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan (sama) rata-rata kinerja pegawai
untuk tingkat pendidikan SMA, D-III, dan Sarjana.
Pengujian Interaksi Variabel Kinerja berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat
Pendidikan
H0 = Tidak ada interaksi antara jenis kelamin dengan tingkat pendidikan terhadap
kinerja kerja.
H1 = Ada interaksi antara jenis kelamin dengan tingkat pendidikan terhadap kinerja
kerja.

24
Analisis:
Dengan menggunakan uji anova dua arah diperoleh nilai Fhitung = 0,143 dengan nilai
signifikansi = 0,867. Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 persen (%), nilai
signifikansi (Sig.) = 0,876 > 0,05 maka H0 diterima.
Interpretasi:
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara jenis kelamin dan tingkat
pendidikan terhadap kinerja pegawai di Puskesmas X di Kota Palu. Atau dengan
kata lain, kinerja pegawai tidak mempengaruhi jenis kelamain laki-laki maupun
perempuan serta latar belakang pendidikan.
4. Uji Non Parametrik Friedman Test
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh output
sebagai berikut:

Ranks
Mean Rank
Genre 1,30
Ting.Pendidikan 1,70
Kinerja 3,00

Test Statisticsa
N 40
Chi-Square 73,275
df 2
Asymp. Sig. ,000
a. Friedman Test

Analisis:
Dari hasil uji Friedman Test didapatkan nilai p=0,000. Dengan menggunakan
kriteria yang sama, nilai p-value (Asymp. Sig.) = 0,000> 0,05 maka H0 ditolak
Interpretasi:
Dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan interaksi antara jenis kelamin dan
tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai di Puskesmas X di Kota Palu.

25

Anda mungkin juga menyukai