Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan rancangan Penelitian


Penelitian ini termasuk kompetensi Bidan dalam komunitas tentang
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Suami dengan Praktik Ibu Balita ke
Posyandu. Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu
penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui
pengajuan hipotesa. Metode penelitian survey dan wawancara.(Sastroasmoro,
2008:57)
Berdasarkan waktu penelitian, rancangan penelitian ini adalah
potong lintang (cross sectional) karena mempelajari korelasi antar faktor
resiko dengan efek, dengan pendekatan sekaligus pada satu saat atau Point
Time Approach (Bhisma murti, 2003:215-225).

B. Tempat dan waktu penelitian


Lokasi penelitian adalah Dusun Sendang Delik Desa Sumberejo
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Lokasi penelitian ini merupakan
kerja dari Puskesmas Mranggen I.
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah seluruh ayah yang mempunyai
balita di dusun Sendang Delik desa Sumberejo kecamatan Mranggen
kabupaten Demak yang berjumlah 64 orang. (Aisyah, 2011)

1
2

2. Sampel
Jumlah sampel yang digunakan adalah 62 responden ayah yang mempunyai
balita di dusun Sendang Delik desa Sumberejo pada bulan Juli tahun 2011.
3. Teknik sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, Teknik sampling
yang digunakan adalah nonprobability sampling, dengan teknik sampel jenuh
yakni pengambilan sampel dengan cara mengambil seluruh sampel
penelitian. (Hidayat, 2007)

D. Variabel dan Definisi Operasional


1. Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi:
a. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap ayah
b. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kehadiran balita ke posyandu
2. Definisi Operasional
a. Variabel Independen
1) Pengetahuan ayah
Adalah kemampuan dan pemahaman dari responden tentang posyandu
dalam menjawab pertanyaan kuesioner yang meliputi pengertian,
manfaaat, waktu penyelenggaraan posyandu, tempat penyelenggaraan
posyandu, dan langkah-langkah dalam posyandu
Alat ukur : Kuesioner
Skala : Ordinal
Kategori
(a) Baik bila skor 76%-100%
(b) Cukup bila skor 56%-75%
(c) Kurang bila skor <56% (A. Wawan, 2010 :18)
3

2) Sikap ayah
Adalah reaksi atau tanggapan ayah terhadap kunjungan balita ke
Posyandu
Alat ukur : Kuesioner
Skala : Nominal
Kategori
(a) Sikap, mendukung bila skor nilai mean (bila data berdistribusi
normal. Bila tidak berdistribusi normal menggunakan median)
(b) Sikap, tidak mendukung bila skor < nilai mean
b. Variabel Dependen
3) Kehadiran balita ke Posyandu
Adalah tindakan kehadiran balita dalam kegiatan posyandu setiap
bulannya.
Alat ukur : Kuesioner
Skala : Nominal
Kategori
(a) Aktif bila kunjungan balita 8-12 kali dalam setahun sesuai umur
balita
(b) Tidak aktif bila kunjungan balita 0-7 kali dalam setahun sesuai
umur balita (Arrif, 1997)
E. Metode Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Pengumpulan data dilakukan secara langsung, yaitu data kunjungan balita
dalam kegiatan posyandu dalam satu tahun dan ayah sebagai responden
dalam pengisian kuesioner.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi, yaitu dari Puskesmas Mranggen I
tentang laporan bulanan kegiatan posyandu pada bulan Juli 2011
4

F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
data atau informasi yang berkaitan dengan penelitian, yang didahulukan
dengan uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Validitas
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar
adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data.
Sudah menjadi kelaziman ilmiah bahwa uji coba instrument sebaiknya
paling sedikit 30 responden, dengan ciri responden uji coba harus mirip
ciri-cirinya dengan ciri responden penelitian yaitu dengan dilakukan di
tempat yang keadaan demografinya sama, mata pencaharian sama dan
tempat tidak jauh dari tempat penelitian. Dalam penelitian ini uji validitas
dilakukan di dusun Karangasem desa Sumberejo kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak. Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson
Product Moment,setelah itu diuji dengan menggunakan uji t dan
selanjutunya baru dilihat penafsiran dari indeks korelasinya.
Rumus Pearson Product Moment:

n( XY) ( X). ( Y)
 =
n. X ( X). n. Y ( Y
Keterangan:
 = koefisien korelasi
 = jumlah skor item
 = jumlah skor total (item)
 = jumlah responden
Rumus uji t:
r(n 2)
 =
(1 r  )
5

Keterangan:
t = nilai 
r = koefisisen korelasi hasil 
n = jumlah responden
Untuk tabel  = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2)
Jika nilai t hitung > t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika nilai t
hitungnya < t tabel tidak valid, apabila instrumen valid, maka indeks
korelasinya (r) adalah sebagai berikut:
0,800-1,000: sangat tinggi
0,600-0,799: tinggi
0,400-0,599: cukup tinggi
0,200-0,399: rendah
0,000-0,199: sangat rendah (tidak valid)
(Hidayat, 2007:93)
Dari hasil uji validitas yang peneliti lakukan, dengan jumlah kuesioner 16
yang valid yaitu 12 pertanyaan
2. Reliabilitas
Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data apakah
alat ukur dapat digunakan/tidak. Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan (Hidayat, 2007)
Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus rank spearman:
.!"
 =
#!"
Keterangan:
 = koefisien reliabilitas internal seluruh item
$ = koefisien product moment antara belahan
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Menghitung total tabel
b. Menghitung korelasi product moment tiap item pertanyaan
c. Menghitung reliabilitas seluruh dengan spearman brown
6

d. Mencari r tabel, dengan dk: n-2,: 0,05


e. Menganalisis keputusan, apabila  > r tabel berarti reliabel, dan
apabila  < r tabel tidak reliabel.
Setelah mengukur uji validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas, hasil
dari uji reliabilitas 12 pertanyaan reliabel untuk diujikan.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


1. Teknik Pengolahan Data
a. Editing
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit. Hal ini dilakukan
untuk memperbaiki kualitas data serta menghilangkan keraguan
melalui wawancara
b. Coding
Mengkode data dengan memberikan kode pada masing-masing
jawaban untuk mempermudah pengolahan data.
1) Variabel pengetahuan
a) baik diberi kode 1
b) cukup diberi kode 2
c) kurang diberi kode 3
2) Variabel sikap
a) sikap suami (+) maka diberi kode 1
b) sikap (-) maka diberi kode 2
3) Variabel kehadiran balita
a) Kehadiran balita ke Posyandu 8 kali dalam setahun maka
diberi kode 1
b) Kehadiran balita ke Posyandu <8 kali maka diberi kode 2
c. Scoring
Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil
observasi dapat diberi skor (Suyanto, 2008). Dalam penelitian ini
yaitu:
7

1) Scoring pengetahuan:
Untuk perhitungan skor kategori pengetahuan:
a) Setiap jawaban benar diberi skor 1
b) Setiap jawaban salah diberi skor 0
c) Nilai seluruh jawaban benar 16
d) Nilai seluruh jawaban salah 0
2) Scoring sikap:
a) Pada pernyataan favorable:
1) Jawaban sangat setuju skor 5
2) Jawaban tidak setuju skor 1
b) Pada pernyataan unfavorable:
1) Jawaban sangat setuju skor 1
2) Jawaban tidak setuju skor 5
d. Tabulasi
Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data, membuat
tabulasi tidak lain dari memasukkan data ke dalam tabel yang
digunakan yaitu tabel distribusi frekuensi.
e.Entry
Data yang sudah diedit dan diberi kode dimasukkan ke dalam suatu
tempat yang disebut master tabel.

2. Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain. (Sugiyono, 2008:89)
8

a. Analisis Univariat
Untuk mendeskripsikan variabel praktik ibu balita, umur,
pendidikan, pengetahuan, dan sikap ayah yang disajikan dalam
bentuk diagram batang.
b. Analisis Bivariat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel yang meliputi variabel kategorik dan
variabel kategorik. Karena dalam penelitian ini variabelnya data
(Ordinal, nominal), maka metode yang tepat untuk menganalisis
keeratan hubungan antara dua variabel adalah menggunakan rumus
uji Chi Square bila data tersebut sudah dikategorikan, Uji ini dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y.
batasan signifikansi, bila nilai frekuensi observasi dengan nilai
frekuensi harapan sama, maka tidak ada perbedaan yang bermakna
(signifikan). Sebaliknya bila nilai frekuensi observasi dan nilai
frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang
nyata. Dalam penelitian ini analisis bivariat berfungsi untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ayah dengan
kehadiran balita ke Posyandu di dusun Sendang Delik desa
Sumberejo kecamatan Mranggen kabupaten Demak.
Rumus:
1) Mencari frekuensi harapan (fe) pada tiap sel dengan rumus:
( '() '$)
%& = *

Keterangan:
fe = frekuensi yang diharapkan
%+ = jumlah frekuensi pada kolom
%,= jumlah frekuensi pada baris
- = jumlah keseluruhan baris dan kolom
2) Mencari nilai Chi square hitung dengan rumus:
(%/ %0 )
x =
%0
3) Mencari nilai x tabel dengan rumus:
9

dk = (k-1)(b-1)
Keterangan:
k = banyaknya kolom
b = banyaknya baris
4) Membandingkan x hitung dengan x tabel:
Jika x hitung x tabel maka Ho ditolak artinya signifikan,
jika x hitung x tabel maka Ho diterima artinya tidak
signifikan. (Hidayat, 2007)
H. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek
penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar
manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,
sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung
tinggi kebebasan manusia (Hidayat, 2009) masalah yang harus
diperhatikan antara lain:
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, mengetahui dampaknya jika subjek bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan jika responden tidak
bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden (Hidayat,
2009)
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menulikan kode pada
lembar pengumpulan hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat,
2009)
10

3. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat, 2009)

Anda mungkin juga menyukai