TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (virus
herpes hominis) tipe 1 atau tipe 2 yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas
kulit eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik
primer maupun rekurens.1
Virus herpes simpleks tipe 1 sebagian besar terkait dengan penyakit orofasial, sedangkan
virus herpes simpleks tipe 2 biasanya terkait dengan infeksi perigenital. Tetapi, keduanya dapat
menginfeksi daerah oral dan genital.2
2.2. Epidemiologi
Virus Herpes simpleks memiliki distribusi di seluruh dunia dan menghasilkan infeksi
primer, laten dan berulang. Lebih dari sepertiga populasi dunia diperkirakan memiliki
kemampuan untuk menularkan virus selama periode penyebaran virus. Pada anak-anak berumur
kurang dari 10 tahun, infeksi herpes sering asimtomatik dan dengan type tersering adalah HSV-1
(80-90%). Analisis yang dilakukan secara global telah menunjukkan adanya antibodi HSV-1
pada sekitar 90% dari individu berumur 20-40 tahun. HSV-2 merupakan penyebab infeksi herpes
genital yang paling banyak (70-90%), meskipun studi terbaru menunjukkan peningkatan
kejadian dapat disebabkan oleh HSV-1 (10-30%). Antibodi untuk HSV-2 jarang ditemukan
sebelum masa remaja karena asosiasi HSV-2 terkait dengan aktivitas seksual. 3,4
HSV dapat menginfeksi janin dan menyebabkan kelainan. Seorang ibu yang terinfeksi
HSV dapat menularkan virus itu padanya baru lahir selama persalinan vagina, terutama jika ibu
memiliki infeksi aktif pada saat pengiriman. Namun, 60-80% dari infeksi HSV didapat oleh bayi
yang baru lahir terjadi pada wanita yang tidak memiliki gejala infeksi HSV atau riwayat infeksi
HSV genital.5
Seropositif HSV-1 biasanya dikaitkan dengan infeksi orolabial dan virus herpes simpleks
tipe-2 seropositif biasanya dikaitkan dengan infeksi kelamin. HSV-1sekarang menjadi penyebab
signifikan genital herpes dan terlibat dalam 5% sampai 30% dari semua kasus episode pertama.
Proporsi HSV-1 pada infeksi herpes genital awal (primer) lebih tinggi di antara pria yang
berhubungan seks dengan pria(46,9%) dibandingkan di kalangan wanita(21,4%) dan terendah di
antara pria heteroseksual (14,6%). Seks oral reseptif secara signifikan meningkatkan
kemungkinan bahwa penyebab infeksi awal adalah HSV-1 daripada HSV-2. Genital HSV-1
sering bias diperoleh melalui kontak dengan mulut mitra.5
Usia dan jenis kelamin merupakan faktor risiko penting yang terkait dengan
didapatkannya infeksi genital HSV-2. Bahkan, prevalensi infeksi HSV sangat rendah di masa
kanak-kanak dan remaja awal tetapi meningkat dengan usia, mencapai maksimum sekitar 40
tahun.5
Tingkat infeksi HSV meningkat dengan prevalensi tertinggi pada pasien dengan Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Penyakit ulkus genital merupakan faktor risiko transmisi
Human Immunodeficiency Virus-1 (HIV-1). Virion HIV-1 dapat dideteksi dalam ulkus genital
yang disebabkan oleh HSV-2 dimana menunjukkan bahwa infeksi herpes genital cenderung
meningkatkan efisiensi transmisi seksual dari HIV-1. Pengobatan herpes genital menurunkan
tingkat infeksi HIV. Resistensi Acyclovir lebih umum dalam kelompok ini, tetapi menggunakan
Acyclovir dapat memperpanjang hidup pada beberapa pasien seropositif HIV.5
2.3. Etiologi
Kelompok virus herpes sebagian besar terdiri dari virus DNA. Melakukan replikasi
secara intranuklear dan menghasilkan inklusi intranuklear khas yang terdeteksi dalam preparat
pewarnaan. HSV-1 dan HSV-2 adalah virus double-stranded DNA yang termasuk dalam
Alphaherpesvirinae, subfamily dari Herpes viridae. Kedua virus, bertransmisi melalui sel epitel
mukosa, serta melalui gangguan kulit, bermigrasi ke jaringan saraf, di mana mereka tetap dalam
keadaan laten. HSV-1 lebih dominan pada lesi orofacial dan biasanya ditemukan di ganglia
trigeminal, sedangkan HSV-2 lebih dominan pada lesi genital dan paling sering ditemukan di
ganglia lumbosakral. Namun virus ini dapat menginfeksi kedua daerah orofacial dan saluran
5,6,7
genital melalui infeksi silang HSV-1 dan HSV-2 melalui kontak oral-genital. Transmisi
dapat terjadi tidak hanya saat gejala manifestasi HSV aktif, tetapi juga dari pengeluaran virus
dari kulit dalam keadaan asimptomatis. Puncak beban DNA virus telah dilaporkan terjadi setelah
48 jam, dengan tidak ada virus terdeteksi di luar 96 jam setelah permulaan gejala. Secara umum,
gejala muncul 3-6 hari setelah kontak dengan virus, namun mungkin tidak muncul sampai untuk
satu bulan atau lebih setelah infeksi.6
Manusia adalah reservoir alami dan tidak ada vektor yang terlibat dalam transmisi. HSV
ditularkan melalui kontak pribadi yang erat dan infeksi terjadi melalui inokulasi virus ke
permukaan mukosa yang rentan (misalnya, oropharynx, serviks, konjungtiva) atau melalui luka
kecil di kulit. Virus ini mudah dilemahkan pada suhu kamar dan pengeringan.7
1. Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5 ed. Jakarta: FK-UI; 2007.
2. Marques AR, Straus SE. Herpes Simplex. In: Wolff K, Goldsmith LA, editors. Fitzpatrick's:
Dermatology In General Medicine. 7th ed. New York: McGraw Hill; 2008. 1879-1885.
3. Madkan V , Sra K, Brantley J, Carrasco D, Mendoza N, Tyring SK. Human Herpesviruses.
In: Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP, editors. Dermatology. 2nd ed. London: Mosby
Elsevier; 2008.
4. Arenas Roberto. Herpes Simplex/Apthous Ulcer.In: Arenas R, Estrada R, editors. Tropical
Dermatology. USA: Landes Bioscience; 2001.p261-66.
5. Habif TP. Clinical Dermatology: A Color Guide To Diagnosis And Therapy 4th ed.
Philadelphia: Mosby; 2004. p. 54.346-55.
6. Sterling JC. Virus Infections.In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rook's
Textbook of Dermatology. 7th ed. Victoria: Blackwell Publishing Ltd.; 2004. p.25.15-22.
7. Mahler V. Herpes Simplex. In: Williams H, Bigby M, editors. BMJ Evidence Based
Dermatology 2nd.Edition.USA: Blackwell Publishing:200.
BAB 3
ANALISA KASUS DAN P-TREATMENT
3.1. Kasus
Pasien Ny. X, berusia 35 tahun sedang hamil, datang ke poliklinik kulit dengan keluhan
bisul-bisul kecil yang perih di wajah. Pasien mengeluh bisul-bisul kecil berwarna kekuningan di
tepi bibir kiri atas yang perih sejak 2 hari sebelum MRS, yang awalnya sebagai satu bisul kecil
yang pecah berisi cairan berwarna bening agak kekuningan, tidak lengket dan kemudian bisul
serupa bertambah banyak di sekeliling bisul awal hingga melebar ke pipi kiri atas. Nyeri
dirasakan pasien bersamaan dengan munculnya bisul. Tiga hari sebelum bisul muncul, pasien
mengalami demam selama 3 hari disertai nyeri tenggorokan. Riwayat keluhan serupa
sebelumnya, dan riwayat cacar air disangkal. Dari riwayat penyakit keluarga, tidak ada yang
menderita keluhan seperti pasien. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas
normal dan hasil pemeriksaan lokalis didapatkan vesikel-vesikel herpetiformis dengan dasar
eritematosa disertai krusta berwarna kuning pada regio nasolabial sinistra hingga pipi kiri atas.
Dokter mendiagnosis dengan herpes simpleks.
++ ++ +++
+++
Antivirus untuk ESO: Indikasi: - Antivirus untuk
herpes: herpes
Mual, diare, ruam, sakit - Antivirus untuk
Merupakan kepala, pada genital herpes Asiklovir
antimetabolite yang menyebabkan iritasi diindikasikan Tablet 400 mg x 10 x
mengalami bioaktivasi mukosa dan rasa untuk infeksi HSV- 10 = Rp 62.000,-
melalui enzim kinase terbakar, myelosupresi, 1 dan HSV-2,
sel hospes atau virus neutropenia, @ Rp 620,-
infeksi CMV,
untuk membentuk trombositopenia, infeksi VZV
senyawa yang dapat urtikaria, halusinasi,
Anti Nonretrovirus - Antivirus untuk - Antivirus untuk
menghambat DNA nefrotoksisitas,
influenza influenza
polymerase virus hipokalsemia diindikasikan Amantadin
simtomatik, abnormalitas untuk infekksi
Antivirus untuk metabolik, efek sentral Kapsul 100 mg
pada saluran
influenza: (gelisah, insomnia, sulit Oseltamivir
pernapasan
Bekerja pada protein konsentrasi), fatigue,
termasuk influenza Kapsul 75 mg
M2 virus yang
tipe A & B, virus
nantinya akan
sinsitial
menyebabkan - Antivirus untuk
pernapasan (RSV).
destabilisasi ikatan HBV dan HCV
protein serta proses - Antivirus untuk Lamivudin
transport DNA virus HBV dan HCV Tablet 100 mg
ke nucleus. Selain itu, diindikasikan
fluks kanal ion M2 untuk infeksi HBV
mengatur pH dan HCV
kompartemen
intraseluler, terutama
aparatus Golgi
+ + +
+
Indikasi: - NRTI
ESO:
Anti Retrovirus - RTI bekerja dengan
Zidovudin
menghambat enzim Anemia, neutropenia, Infeksi HIV, Infeksi
reverse sakit kepala, mual, diare, HBV, Infeksi HBV-1 Kapsul 100 mg
transkriptase selama pankreatitis, neuropati - NNRTI
proses transkripsi perifer, stomatitis, ruam, Delavirdin
RNA virus pada nyeri abdomen,
Tablet 100 mg
DNA pejamu kelemahan otot,
- Analog NRTI akan lipodistrofi, rinitis - PI
mengalami Sakuinavir
fosforilasi menjadi
Kapsul 200 mg
bentuk trifosfat,
yang kemudian
secara kompetitif
mengganggu
transkripsi
nukleotida.
Akibatnya rantai
DNA virus akan
mengalami
terminasi
- Analog NNRTI
akan berikatan
langsung dengan
enzim reverse
transkriptase dan
menginaktifkannya.
- PI bekerja dengan
cara menghambat
protease HIV.
Dengan pemberian
PI, produksi virion
dan perlekatan
dengan sel pejamu
masih terjadi,
namun virus gagal
berfungsi dan tidak
infeksius terhadap
sel
Berdasarkan P-Drugs dan gejala dari pasien, golongan obat antivirus yang dipilih adalah antivirus dari golongan antivirus
nonretrovirus yaitu antivirus untuk herpes.
Golongan Obat
Efficacy Safety Suitability Cost
Antivirus untuk Herpes
Kategori Pregnansi :
B
+++ + +++ +
Kategori Pregnansi :
B
+++ + +++
Berdasarkan P-Drugs dan gejala dari pasien, golongan obat antivirus untuk herpes yang diberikan pada pasien ini adalah asiklovir.
3.3.4 Langkah 4 : Pemberian Terapi
SIP. 12345678910
S 5 dd tab 1
S 3 dd tab 1 prn
Pro : Ny. X
Usia : 35 Tahun