Anda di halaman 1dari 39

Katalog BPS: 6301003.

74

STATISTIK KONSTRUKSI
SULAWESI TENGGARA

o.id
.g
ps
.b
tra
ul
//s
:
tp
ht

2015
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
STATISTIK KONSTRUKSI
SULAWESI TENGGARA

o .id
.g
ps
.b
tra
ul
//s
:
tp
ht

2015
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
STATISTIK KONSTRUKSI
SULAWESI TENGGARA
2015

ISBN.979 482 660 X


No. publikasi : 74533.1602
Katalog BPS : 6301003.74

Ukuran buku : 28 cm x 21 cm

.id
Jumlah halaman : 37 Halaman

go
Naskah :
Bidang Statistik Produksi
Seksi Statistik Pertambangan, Energi dan Konstruksi
s.
bp
Penyunting :
a.

Bidang Statistik Produksi


ltr

Gambar Kulit :
Seksi Statistik Pertambangan, Energi dan Konstruksi
su
://

Diterbitkan Oleh :
tp

BPS Provinsi Sulawesi Tenggara


ht

Dicetak oleh :

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya


KATA PENGANTAR

Sektor konstruksi merupakan sektor ekonomi yang memiliki peranan dalam


pembangunan perekonomian, khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mengetahui
kinerja sektor tersebut dari tahun ke tahun maka Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan
Survei Tahunan Perusahaan Konstruksi yang dilakukan secara serentak pada perusahaan
konstruksi di seluruh Indonesia, termasuk juga di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Publikasi Statistik Konstruksi Sulawesi Tenggara 2015 ini menyajikan data statistik

.id
hasil Survei Tahunan Perusahaan Konstruksi yang meliputi data tenaga kerja, balas jasa
tenaga kerja, pendapatan bruto, pengeluaran, nilai pekerjaan yang diselesaikan, dan nilai

go
tambah. Dengan terbitnya publikasi ini diharapkan pertumbuhan perusahaan konstruksi

s.
dengan berbagai jenis kegiatannya dari tahun ke tahun dapat dipantau secara cepat, akurat,
bp
dan tepat waktu.
Disadari bahwa kesempurnaan publikasi ini menjadi perhatian dan terus diupayakan.
a.

Untuk itu kritik dan saran tetap diharapkan guna penyempurnaan publikasi berikutnya.
ltr

Disampaikan ucapan terimah kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya


su

kepada semua pihak, khususnya kepada para Pengusaha atau Pimpinan Perusahaan
Kontruksi yang berada di wilayah Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tenggara yang telah
://

membantu kelancaran pelaksanaan Survei Tahunan Perusahaan Konstruksi sehingga


tp

publikasi ini dapat diterbitkan.


ht

Kendari, Nopember 2016


BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Kepala,

ATQO MARDIYANTO, M.Si.

Statistik Konstruksi Sulawesi Tenggara 2015 iii


DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .. iii


DAFTAR ISI . iv
DAFTAR GAMBAR .... v
DAFTAR TABEL . vi
I. PENDAHULUAN .. 1

.id
1.1. Umum .. 1

go
1.2. Maksud dan Tujuan . 1
1.3. Ruang Lingkup..... 2
1.4. Konsep dan Definisi .
s. 2
bp
II. URAIAN SINGKAT .. 13
a.

2.1. Jumlah Perusahaan Konstruksi..... 13


2.2. Pendapatan Perusahaan Konstruksi.......................... 16
ltr

2.3. Pengeluaran Perusahaan Konstruksi............................. 17


su

2.4. Sumber Pembiayaan Perusahaan Konstruksi........................................ 19


://

2.5. Tenaga Kerja ............ 20


tp

LAMPIRAN TABEL............................................................................................. 22
ht

iv Statistik Konstruksi Sulawesi Tenggara 2015


DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Persentase Jumlah Perusahaan Konstruksi Menurut
Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara Tahun 2015 13
Gambar 2. Persentase Jumlah Perusahaan Sektor Konstruksi Menurut Bentuk
Badan Hukum di Sulawesi Tenggara Tahun 2015............................ 14
Gambar 3. Persentase Nilai Konstruksi Menurut Sumber Pembiayaannya di
Sulawei Tenggara Tahun 2015...................... 19

.id
Gambar 4. Pengeluaran Jumlah Tenaga Kerja Menurut Pendidikan yang

go
Ditamatkan di Sulawesi Tenggar Tahun 2015... 20

s.
bp
a.
ltr
su
://
tp
ht

Statistik Konstruksi Sulawesi Tenggara 2015 v


DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Jumlah Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan Skala


Usaha di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015 (Perusahaan)....... 15
Tabel 2.2 Pendapatan Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten Kota dan
Sumbernya di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015 (Juta Rp)..... 16
Tabel 2.3 Pengeluaran Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupate/Kota dan

.id
Jenisnya di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015 (Juta Rp)......... 18
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota

go
dan Badan Hukum, 2015 (Perusahaan) ......................................... 23
Tabel 3.2 Pendapatan Bruto, Pengeluaran, dan Nilai Tambah Perusahaan

s.
Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota, 2015 (Juta Rp)........... 24
bp
Tabel 3.3 Pendapatan Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan
a.

Sumbernya, 2015 (Juta Rp.) .................................. 25


ltr

Tabel 3.4 Pengeluaran Perusahaan Kontruksi Menurut Kabupaten/Kota dan


Jenisnya, 2015 (Juta Rp.) .................................................. 26
su

Tabel 3.5 Jumlah Karyawan Tetap Perusahaan Konstruksi Menurut


://

Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2015 (Orang) ........... 27


tp

Tabel 3.6 Jumlah Karyawan Tetap Perusahaan Konstruksi Menurut


Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan, 2015
ht

(Orang).............................................................................................. 28
Tabel 3.7 Balas Jasa Karyawan Tetap Perusahaan Konstruksi Menurut
Kabupaten/Kota, 2015 (Juta Rp.) .......... 29
Tabel 3.8 Bahan Bangunan yang Disediakan Oleh Perusahaan Konstruksi dan
Pemilik/Bouwheer Menurut Kabupaten/Kota, 2015 (Juta Rp.)......... 30
Tabel 3.9 Nilai Kontrak Pekerjaan konstruksi yang Dilaksanakan Oleh
Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Dana
Pembiayaan, 2015 (Juta Rp.) .......... 31

vi Statistik Konstruksi Sulawesi Tenggara 2015


I. PENDAHULUAN

1.1. Umum

Sektor konstruksi memberi arti tersendiri dalam mempengaruhi perkembangan


ekonomi suatu wilayah karena peranannya dapat terlihat langsung pada hasil akhir yang
berupa bangunan konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya. Hal
tersebut dapat dilihat pada kegiatan pembangunan infrastruktur suatu wilayah/kota.
Dengan kondisi demikian peran sektor konstruksi menjadi sangat penting dalam

.id
pembangunan perekonomian baik secara nasional maupun regional (daerah).
Peranan sektor konstruksi dalam perkembangan pembangunan perekonomian

go
di Sulawesi Tenggara tercermin dari tingginya nilai konstruksi yang diselesaikan, daya
serap tenaga kerja, serta tingkat pertumbuhan pendapatan pada sektor konstruksi. Hal

s.
tersebut tecermin dari kontribusi sektor konstruksi terhadap Pendapatan Domestik
bp
Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Tenggara pada tahun 2015 sebesar 13,18 persen
a.

dengan tingkat pertumbuhan12,59 persen.


ltr

Dari sisi lapangan kerja, pernan sektor konstruksi juga mampu menyerap
tenaga kerja yang cukup besar. Ini karena jumlah perusahaan konstruksi yang
su

beroperasi di Sulawesi Tenggara cukup besar yaitu sekitar 2.678 perusahaan pada tahun
://

2015. Selain itu, dengan dijalankannya proyek-proyek infrastruktur dapat menyerap


tp

pekerja harian lepas dalam jumlah cukup besar sehingga dapat menciptakan lapangan
ht

pekerjaan baru yang nantinya berdampak pada berkurangnya tingkat pengangguran.

1.2. Maksud Dan Tujuan.

Maksud dan tujuan dari publikasi ini adalah untuk memberikan gambaran
tentang kondisi sektor konstruksi dan sebagai upaya penyediaan data tentang struktur
dan ciri-ciri sektor konstruksi di Sulawesi Tenggara, seperti badan hukum, kualifikasi
usaha, pendapatan perusahaan, pengeluaran perusahaan, sumber pembiayaan
perusahaan, dan tenaga kerja sektor konstruksi.

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 1


1.3. Ruang Lingkup

Statistik Konstruksi yang disajikan pada publikasi ini diperoleh melalui Survei
Statistik Konstruksi Tahunan yang mencakup perusahaan konstruksi nasional yang
berbadan hukum dan beroperasi di Sulawesi Tenggara. Pada kegiatan Survei
Perusahaan Konstruksi Tahunan tahun 2015 dipilih sampel sebanyak 188 perusahaan
dengan menggunakan metode sampling satu tahap, yaitu systematic linear sampling.
Sampel perusahaan konstruksi tersebut tersebar di seluruh wilayah Sulawesi
Tenggara, yakni Kab. Buton, Kab. Muna, Kab. Konawe, Kab. Kolaka, Kab. Konsel,
Kab. Bombana, Kab. Wakatobi,Kab. Kolaka Utara, Kab. Buton Utara, Kab. Konawe

.id
Utara, Kota Kendari, dan Kota Baubau, dimana dalam pengambilan sampel kabupaten

go
baru hasil pemekaran masih digabung dengan kabupaten induknya.

s.
bp
1.4. Konsep dan Definisi

1.4.1. Konstruksi didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa
a.

bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya. Hasil


ltr

kegiatan antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta api,
su

terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara, jaringan


listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain.
://
tp

1.4.2. Perusahaan didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang melakukan kegiatan
ht

ekonomi, bcrtujuan menghasilkan barang/jasa, terletak di suatu bangunan fisik


pada lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri. Perusahaan
konstruksi dapat berbentuk badan usaha seperti PT/NV, CV, Firma, PT
(PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM), Perusahaan Jawatan (PERJAN),
Perusahaan Daerah, Koperasi dan lainnya.

2 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


1.4.3. Jaringan Perusahaan Konstruksi
a. Perusahaan Konstruksi Tunggal didefinisikan sebagai perusahaan
yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang di tempat lain dan
pengelolaan seluruh kegiatan dilakukan oleh perusahaan yang
bersangkutan. Istilah lain dari perusahaan tunggal adalah perusahaan
tanpa cabang.
b. Perusahaan Konstruksi Berjaringan biasanya terdiri atas Kantor
Pusat, Cabang, perwakilam, unit pembantu, dan lainnya.
i. Kantor pusat adalah perusahaan yang mempunyai

.id
cabang/perwakilan/unit pembantu di tempat lain, yang secara
administratif melakukan pengkoordinasian kegiatan dan pengawasan

go
terhadap seluruh perusahaan cabang/perwakilan/unit pembantu
(divisi).
s.
bp
ii. Cabang adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diperbolehkan
menjalankan semua jenis kegiatan dari kegiatan ekonomi yang
a.

secara struktural berada di atasnya dan menyelenggarakan tata


ltr

usaha/pembukuan sendiri tetapi dalam mengatur usahanya tetap


su

mengacu pada segala ketentuan yang diberikan oleh kantor pusat.


iii. Perwakilan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang dalam
://

melakukan kegiatannya berdasarkan petunjuk dan aturan yang telah


tp

ditetapkan dan merupakan kepanjangan tangan dari unit kegiatan


ht

ekonomi (perusahaan) yang secara struktural berada di


atasnya/kantor pusat.
iv. Unit pembantu (divisi) adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang
dalam kegiatannya membantu keperluan unit kegiatan ekonomi yang
berada di atasnya, baik kantor pusat, cabang maupun perwakilan.
Unit pembantu (divisi) pada umumnya tidak mempunyai
kewenangan.

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 3


1.4.4. Status Badan Hukum/Badan Usaha
a. Badan hukum adalah bentuk pengesahan suatu perusahaan pada waktu
pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah (departemen terkait)
yang diperkuat dengan bukti tertulis atau akte.
b. Badan usaha adalah Kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomi
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
i. Badan Usaha yang disebut Badan Hukum
1. Perseroan Terbatas (PT): Perusahaan yang berstatus badan
hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-

.id
saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada
nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan

go
kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan tergantung

s.
besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan
bp
perjanjian antar pemegang saham.
2. Koperasi: Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
a.

beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi


ltr

yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama


su

atas azas kekeluargaan.


3. Yayasan: Suatu badan hukum dengan kekayaan yang
://

dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha-


tp

usaha sosial dan bukan untuk mencari keuntungan.


ht

ii. Badan Usaha yang disebut Bukan Badan Hukum


1. Perseroan Komanditer/Commanditair Venootschap (CV):
Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih yang
terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah
sekutu yang bertanggung jawab memberikan modal (uang) dan
tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu
pasif hanya menyetorkan modalnya saja.
2. Firma: Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih
yang terdiri yang masing-masing merupakan sekutu aktif. Para

4 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai yang tertera di
akta pendirian.
3. Perseorangan : Suatu kegiatan usaha yang ditangani secara
perorangan ataupun lebih tanpa bentuk badan hukum/usaha.
Ijin khusus dari Instansi terkait: Ijin yang dikeluarkan oleh
departemen/ instansi yang membina, baik dinas tingkat
provinsi maupun dinas tingkat kabupaten/kota kepada
perusahaan/usaha untuk melakukan kegiatan usaha.
Lainnya adalah semua bentuk badan hukum perusahaan yang

.id
belum termasuk pada butir.

go
1.4.5. Kualifikasi Perusahaan/Usaha didefinisikan berdasarkan Peraturan No. 10

s.
Tahun 2014 Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) adalah
bp
penggolongan perusahaan konstruksi menurut tingkat/kedalaman kompetensi
kemampuan usaha, yang selanjutnya dibagi menurut kemampuan
a.

melaksanakan pekerjaan berdasarkan kriteria risiko, dan/atau kriteria


ltr

penggunaan teknologi, dan/atau kriteria besaran biaya. Penggolongan


su

Kualifikasi ini dapat dibagi atas 9 (sembilan) jenjang kompetensinya dalam


kualifikasi/Gred, yaitu:
://

No Golongan Usaha Kualifikasi Batas Nilai Suatu Pekerjaan


tp

1 Perorangan Perorangan s/d 300 juta


ht

2 K1 s/d 1 Miliar
3 Kecil K2 s/d 1,75 Miliar
4 K3 s/d 2,5 Miliar
5 M1 s/d 10 Miliar
Menengah
6 M2 s/d 50 Miliar
7 B1 s/d 250 Miliar
Besar
8 B2 Tak terbatas
9 Non Kualifikasi Tidak terdaftar/sudah expired

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 5


1.4.6. Pekerja/Karyawan terdiri dari:
a. Pekerja didefinisikan sebagai semua orang yang pada saat pencacahan
bekerja di perusahaan, baik pekerja teknik maupun pekerja non teknik.
Pekerja Tetap dapat dibagi atas pekerja lapangan dan pekerjadi kantor.
Dalam hal ini pekerja dapat juga di klasifikasikan sebagai pekerja yang
telah mempunyai sertifikat dan yang tidak mempunyai sertifikat.
b. Pekerja tetap didefinisikan sebagai tenaga kerja yang secara
administrasi tercatat sebagai pekerja tetap dan biasanya memperoleh gaji
bulanan secara tetap dari perusahaan sepanjang tahun.

.id
c. Pekerja harian lepas didefinisikan sebagai pekerja pada pekerjaan
konstruksi yang dikerjakan, dan hanya bekerja selama pekerjaan tersebut

go
masih berjalan. Pekerja ini biasanya dibayar atas dasar upah harian.

s.
Contoh : mandor (kepala tukang), tukang batu, tukang kayu, kenek
bp
bangunan, dan sebagainya.
d. Pekerja Proyek didefinisikan sebagai pekerja yang bertugas menangani
a.

bidang pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional


ltr

konstruksi di lapangan. Seperti; arsitek, mandor, tukang, dan sebagainya.


su

e. Pekerja Kantor didefinisikan sebagai pekerja yang menangani


administrasi, kepegawaian, dan umum yang biasanya bertugas di kantor.
://

f. Pekerja Terampil didefinisikan sebagai pekerja yang memiliki


tp

Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT-K) sebagai bukti kompetensi dan


ht

kemampuan profesi keterampilan kerja orang perseorangan di bidang


jasa konstruksi menurut disiplin keilmuan dan/atau kefungsian dan/atau
keterampilan tertentu.
g. Jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan didefinisikan sebagai
tingkat pendidikan tertinggi yang pada saat pencacahan telah
diselesaikan/ditamatkan.

1.4.7. Balas Jasa/Upah Pekerja didefinisikan sebagai balas jasa kepada semua
pekerja yang ikut dalam kegiatan usaha, baik dalam bentuk uang maupun

6 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


barang/jasa (natura). Balas jasa pekerja yang berbentuk barang/jasa dinilai atas
dasar harga pasar pada saat penyerahan barang tersebut
a. Upah/Gaji didefinisikan sebagai balas jasa perusahaan untuk pekerja,
sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang.
Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya
dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca
(catatan) perusahaan.
b. Upah Lembur didefinisikan sebagai upah yang diberikan/dibayarkan
kepada pekerja yang bekerja di luar jam kerja biasa.

.id
c. Hadiah, Bonus, dan sejenisnya didefinisikan sebagai adalah
pengeluaran perusahaan/usaha berupa uang dan atau barang yang

go
diberikan kepada pekerja karena prestasi pekerja kepada perusahaan.
d.
s.
Hadiah didefinisikan sebagai pengeluaran perusahaan berupa uang atau
bp
barang yang diberikan kepada pekerja karena prestasi pekerja.
e. Bonus didefinisikan sebagai hadiah yang diberikan perusahaan/usaha
a.

kepada pekerja dalam bentuk uang atau barang karena perusahaan


ltr

mengalami kemajuan atau peningkatan keuntungan yang biasanya


su

dibayarkan setahun sekali.


f. Asuransi Pekerja yang dimaksud didefinisikan sebagai pengeluaran
://

perusahaan/usaha yang dibayarkan secara teratur kepada


tp

yayasan/lembaga penyelenggara asuransi atas nama pekerja, yang terdiri


ht

dari: asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan asuransi jiwa.


g. Upah Pekerja Harian Lepas didefinisikan sebagai nilai upah yang
dibayarkan perusahaan kepada pekerja harian lepas yang bekerja pada
pekerjaan konstruksi.

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 7


1.4.8. Sumber Dana Utama pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat bersumber dari
beberapa jenis, antara lain:
a. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah modal
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari sumber
keuangan pemerintah pusat (APBN).
b. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi adalah
modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari
sumber keuangan pemerintah daerah APBD Provinsi.
c. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota

.id
adalah modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal
dari sumber keuangan pemerintah daerah APBD kabupaten/kota.

go
d. Luar Negeri adalah modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan

s.
tersebut berasal dari luar negeri atau warga negara asing baik berupa
bp
pinjaman/loan maupun berupa hibah.
e. Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) adalah modal
a.

perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari Badan


ltr

Usaha Milik Negara atau Milik Daerah.


su

f. Sendiri adalah modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut


berasal dari dana sendiri dari perusahaan jasa konstruksi yang
://

membangun.
tp

g. Lainnya adalah modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut


ht

berasal dari dana lainnya seperti dana swasta nasional.

1.4.9. Pendapatan/Penerimaan usaha konstruksi berasal dari nilai pekerjaan


konstruksi yang diselesaikan, nilai pemakaian bahan bangunan yang
disediakan pemilik pekerjaan, dan pendapatan lain.

1.4.10. Nilai Pekerjaan Konstruksi didefinisikan sebagai nilai pekerjaan dikurangi


nilai pekerjaan yang disubkontrakkan dikalikan realisasi fisik pekerjaan yang
diselesaikan.Persentase realisasi fisik pekerjaan yang diselesaikan didapat dari

8 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


persentase pekerjaan yang diselesaikan akhir periode survei dikurangi
persentase pekerjaan diawal periode survei.

1.4.11. Nilai Pemakaian Bahan/Material didefinisikan sebagai Nilai pemakaian


bahan/material adalah seluruh nilai bahan/material yang dipakai untuk setiap
pekerjaan selama tahun 2015 baik yang disediakan perusahaan maupun yang
disediakan pemilik pekerjaan. Bahan/material yang disediakan perusahaan
dicatat di pengeluaran sedangkan bahan/material yang disediakan pemilik
dicatat pada pendapatan perusahaan.

.id
1.4.12. Nilai dari Pendapatan Lainnya didefinisikan sebagai pendapatan yang

go
diperoleh selain dari pendapatan utama usaha konstruksi, seperti: jasa desain

s.
gambar, konsultan, penggunaan modal jasa konstruksi, sewa tanah, sewa
bp
bangunan, sewa peralatan konstruksi, sewa alat berat konstruksi, dari bunga,
deviden, hak cipta, dan kegiatan lainnya.
a.

1.4.13. Pengeluaran Usaha didefinisikan sebagai seluruh jenis biaya yang


ltr

dikeluarkan oleh perusahaan/pengusaha. Pengeluaran dibedakan menurut biaya


su

khusus dan biaya umum.


://

a. Biaya Khusus Kegiatan Konstruksi didefinisikan sebagai pengeluaran


tp

yang khusus dan berhubungan langsung terhadap output/konstruksi yang


dihasilkan. Biasanya pengeluaran ini mempunyai peran/kontribusi nilai
ht

yang paling besar dibandingkan pengeluaran lainnya, biaya khusus dalam


konstruksi adalah biaya bahan/material yang digunakan selama tahun
2015 oleh setiap pekerjaan. Biaya bahan/material yang digunakan dan
dicatat di pengeluaran adalah biaya bahan/material yang disediakan oleh
perusahan, sedangkan biaya bahan/material yang disediakan pemilik
dicatat pada pendapatan perusahaan.
b. Biaya Umum Kegiatan Konstruksi didefinisikan sebagai pengeluaran
yang bersifat umum yang tujuannya untuk menunjang pengeluaran

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 9


langsung/utama. Pengeluaran ini biasanya hampir terjadi di seluruh
kegiatan ekonomi. Biaya umum mencakup:
i. Alat tulis dan keperluan kantor didefinisikan sebagai biaya semua
alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai seperti kertas,
spidol, pensil, tinta printer, karbon, pita mesin tik, map dan kapur.
ii. Ongkos pemeliharaan barang modal dan pembelian suku
cadang didefinisikan sebagai biaya untuk pemeliharaan dan
perbaikan kecil barang modal (gedung dan bangunan, kendaraan
bermotor, alat-alat berat, mesin dan peralatan kantor, inventaris

.id
kantor lainnya) yang dilakukan baik oleh perusahaan sendiri maupun
oleh pihak lain dan bukan dalam rangka pembentukan barang modal.

go
iii. Pos dan telekomunikasi didefinisikan sebagai seluruh biaya yang

s.
dikeluarkan atas penggunaan jasa pos dan telekomunikasi, seperti:
bp
pengiriman surat/paket, telepon, pulsa, dll.
iv. Jasa angkutan dan pergudangan didefinisikan sebagai seluruh
a.

biaya yang dikeluarkan atas penggunaan jasa angkutan dan


ltr

pergudangan, seperti: pengangkutan/pengirimanmaterial konstruksi


su

dan alat berat konstruksi oleh pihak lain. Tidak termasuk


pengangkutan/pengiriman material konstruksi dan alat berat
://

konstruksi oleh kendaraan milik perusahaan karena besarnya nilai


tp

bensin/solar sudah tercakup dalam pemakaian bahan bakar.


ht

v. Sewa tanah/lahan didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan


untuk sewa tanah yang digunakan untuk usaha konstruksi. Jika sewa
tanah/lahan digunakan untuk kegiatan selain usaha konstruksi, maka
besarnya sewa untuk tanah/lahan yang dihitung hanya sewa
tanah/lahan yang digunakan untuk usaha konstruksi saja, tidak
termasuk kegiatan lainnya.
vi. Sewa bangunan/gedung didefinisikan sebagai biaya yang
dikeluarkan untuk sewa bangunan/gedung yang digunakan untuk
usaha konstruksi. Apabila bangunan yang disewa digunakan untuk

10 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


kegiatan usaha konstruksi dan rumahtangga, maka besarnya sewa
untuk bangunan yang dihitung hanya sewa bangunan yang
digunakan untuk usaha saja, tidak termasuk kegiatan rumahtangga.
vii. Sewa alat didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk sewa
alat yang digunakan untuk usaha konstruksi.
viii. Asuransi (selain asuransi pekerja) didefinisikan sebagai
pengeluaran perusahaan/usaha yang dibayarkan kepada
yayasan/lembaga penyelenggara asuransi untuk barang modal yang
dimiliki perusahaan, seperti: asuransi kendaraan, peralatan berat,

.id
gedung, dan lainnya.
ix. Promosi didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk

go
memperkenalkan hasil produk perusahaan konstruksi dengan cara-

s.
cara yang khas, baik yang dikerjakan sendiri ataupun pihak lain.
bp
x. Air bersih didefinisikan sebagai nilai pemakaian air yang dibeli dari
perusahaan air minum/pengelola air minum ataupun pihak lain dan
a.

dipergunakan untuk usaha konstruksi.


ltr

xi. Bunga atas pinjaman didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan


su

perusahaan/usaha kepada pihak bank untuk membayar bunga


pinjaman perusahaan tersebut kepada pihak bank yang bersangkutan.
://

xii. Pajak tidak langsung


tp

xiii. Biaya penelitian dan pengembangan (R & D)


ht

xiv. Lainnya didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan selain yang


tersebut di atas.

1.4.14. Bahan/material yang digunakan hanya pada Pekerjaan Utama


didefinisikan sebagai jumlah biaya bahan/material yang digunakan hanya pada
pekerjaan utama yang dimulai dan diselesaikan pada tahun 2015.

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 11


1.4.15. Biaya Listrik didefinisikan sebagai nilai seluruh pemakaian listrik untuk
penerangan, menjalankan mesin, dan keperluan lainnya yang dibeli dan
dipergunakan untuk usaha konstruksi.

1.4.16. Biaya bahan bakar dan pelumas didefinisikan sebagai nilai seluruh
pemakaian bahan bakar dan minyak pelumas yang digunakan untuk alat
transportasi, alat berat konstruksi, peralatan konstruksi, mesin pembangkit
listrik, dan lain-lain untuk keperluan perusahaan konstruksi, seperti: bensin,
solar, minyak diesel, LPG, gas kota, pelumas, dan minyak tanah.

.id
go
s.
bp
a.
ltr
su
://
tp
ht

12 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


II.URAIAN SINGKAT

2.1. Jumlah Perusahaan Konstruksi

Jumlah perusahaan sektor konstruksi di Provinsi Sulawesi Tenggara


berdasarkan hasil Updating Direktori Perusahaan Konstruksi Tahun 2015 tercatat
sebanyak 2.678 perusahaan yang tersebar di 12 (dua belas) kabupaten/kota. Banyaknya
perusahaan konstruksi tahunan yang dicacah Tahun 2015 sebanyak 188 perusahaan.
Sampel ini terdiri dari perusahaan grade kecil, menengah, dan besar. Populasi

.id
perusahaan konstruksi di Sulawesi Tenggara pada tahun 2015 menurut kabupaten/kota
dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini:

go
s.
Gambar 1. Persentase Jumlah Perusahaan Konstruksi Menurut
bp
Gambar 1. Kabupaten/Kotadi Sulawesi Tenggara Tahun 2015
a.

Baubau Buton
Muna
ltr

6,83% 8,44%
6,09%
Konawe
su

6,80%
Kendari
30,36%
Kolaka
://

14,71%
Buton Utara
tp

Konawe Utara Wakatobi Konsel


3,17%
3,02% 3,73% Bombana 4,48%
ht

Kolaka Utara 6,72%


5,64%

Sumber : Badan Pusat Statistik

Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa perusahaan konstruksi terbanyak terdapat


di Kota Kendari yaitu sebesar 30,36 persen dari total perusahaan konstruksi di Sulawesi

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 13


Tenggara. Hal ini disebabkan Kota Kendari merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi
Tenggara yang menjadi pusat kegiatan ekonomi sehingga semakin banyak permintaan
terhadap pembangunan fisik di sektor konstruksi. Sedangkan Kabupaten Buton Utara
merupakan kabupaten dengan persentase jumlah perusahaan konstruksi terkecil yaitu
sebesar 3,17 persen dari total perusahaan konstruksi di Sulawesi Tenggara.

Gambar 2. Persentase Jumlah Perusahaan Sektor Konstruksi Menurut


Gambar 2. Bentuk Badan Hukum di Sulawesi TenggaraTahun 2015

.id
go
CV

s.
88,54%
bp
a.

PT
10,57%
ltr
su
://

Lainnya Firma
koperasi 0,07%
0,63%
tp

0,19%
Sumber : Badan Pusat Statistik
ht

Jika dilihat menurut bentuk badan hukum, perusahaan konstruksi di Provinsi


Sulawesi Tenggara tahun 2015 terbanyak adalah perusahaan yang berbentuk
Perusahaan Komanditer (CV) yaitu sebanyak 2.371 perusahaan (88,54 persen) dan yang
paling sedikit adalah Firma yaitu sebanyak 2 Perusahaan (0,07 persen). Tetapi untuk
sampel pencacahan 2015, perusahaan konstruksi terbanyak yang terpilih sampel adalah
perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yaitu sebanyak 114 perusahaan
atau 60,64 persen dari target sampel. Sedangkan perusahaan dengan bentuk badan
hukum CV yang terpilih sampel adalah sebanyak 73 perusahaan.

14 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


Kemudian jika dilihat menurut kualifikasi perusahaa/usaha pada Tabel 2.1,
89,47 persen perusahaan konstruksi di Sulawesi Tenggara berada pada skala usaha
kecil, 10,31 persen pada skala usaha menengah, dan 0,22 persen pada skala usaha besar.
Empat dari enam perusahaan konstruksi di Sulawesi Tenggara yang masuk ke dalam
skala usaha besar terdapat di Kota Kendari, dan lainnya terdapat di Kabupaten Buton
dan Kabupaten Kolaka Utara.

Tabel 2.1 Jumlah Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan Skala


Tabel 2.1 Usaha di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015 (perusahaan)

.id
Kabupaten/Kota Kecil Menengah Besar Jumlah

go
(1) (2) (3) (4)
1. Buton 209 16 1 226

2. Muna 148
s.15 0 163
bp
3. Konawe 173 9 0 182
a.

4. Kolaka 379 15 0 394


ltr

5. Konsel 115 5 0 120


su

6. Bombana 178 2 0 180


://

7. Wakatobi 93 7 0 100
tp

8. Kolaka Utara 141 9 1 151


ht

9. Buton Utara 82 3 0 85

10. Konawe Utara 79 2 0 81

11. Kendari 641 168 4 813

12. Baubau 158 25 0 183

Sulawesi Tenggara 2.396 276 6 2.678


Sumber : Badan Pusat Statistik

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 15


2.2. Pendapatan Perusahaan Konstruksi

Nilai pendapatan perusahaan konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara


didefinisikan sebagai nilai dari pekerjaan konstruksi yang diselesaikan, nilai pemakaian
bahan bangunan yang disediakan pemilik pekerjaan, dan nilai dari pendapatan lainnya.
Pendapatan perusahaan konstruski di Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Pendapatan Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan


Tabel 2.2 Sumbernyadi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015 (Juta Rp)

Pekerjaan Bahan
Pendapatan/

.id
Konstruksi Bangunan yang
Kabupaten/Kota Penerimaan Jumlah*
yang Disediakan
Lain*

go
Diselesaikan* oleh Pemilik*
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Buton 43.482 22.096 70.390 135.968

s.
bp
2. Muna 174.896 2.542 43.141 220.579

3. Konawe 148.037 2.388 56.306 206.731


a.

4. Kolaka 371.669 71.315 148.354 591.338


ltr
su

5. Konsel 99.541 90.045 30.848 220.434

6. Bombana 125.680 25.374 57.297 208.351


://
tp

7. Wakatobi 30.850 63.229 11.879 105.958


ht

8. Kolaka Utara 173.493 42.984 27.196 243.673

9. Buton Utara 49.851 1.218 20.774 71.843

10. Konawe Utara 64.222 4.181 11.443 79.846

11. Kendari 2.267.447 601.548 274.099 3.143.094

12. Baubau 196.003 769 51.707 248.479

Sulawesi Tenggara 3.745.171 927.689 803.434 5.476.294


Sumber : Badan Pusat Statistik
Catatan : *Angka Sementara

16 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


Tabel 2.2 menunjukkan pendapatan perusahaan konstruksi menurut
sumbernya. Sebagian besar pendapatan perusahaan konstruksi di Sulawesi Tenggara
berasal dari nilai pekerjaan konstruksi yang diselesaikan, yaitu sebesar 3.745 miliar
rupiah atau 68,39 persen dari total pendapatan tahun 2015. Sedangkan sisanya berasal
dari nilai bahan bangun yang disediakan pemilik pekerjaan sebesar 16,94 persen dan
pendapatan lainnya sebesar 14,67.
Jika dilihat menurut kabupaten/kota, pendapatan perusahaan konstruksi
terbesar tercatat di Kota Kendari yaitu sebesar 3.143 miliar rupiah atau 57,39 persen
dari total pendapatan perusahaan konstruksi di Sulawesi Tenggara. Hal ini sejalan

.id
dengan nilai tertinggi dari pekerjaan konstruksi yang diselesaikan oleh perusahaan
konstruksi selama tahun 2015 tercatat di Kota Kendari yaitu sebesar 2.267 miliar rupiah

go
atau 60,54 persen dari total nilai pekerjaan konstruksi yang diselesaikan di Sulawesi

s.
Tenggara. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa Kota Kendari mendominasi sektor
bp
konstruksi di Sulawesi Tenggara.
Sedangkan nilai pendapatan perusahaan konstruksi terendah tercatat di
a.

Kabupaten Buton Utara yang hanya mencapai 71 miliar rupiah atau 1,31 persen dari
ltr

total pendapatan perusahaan konstruksi di Sulawesi Tenggara. Dan nilai terendah dari
su

pekerjaan konstruksi yang diselsaikan tercatat di Kabupaten Wakatobi sebesar 30 miliar


rupiah.
://
tp

2.3. Pengeluaran Perusahaan Konstruksi


ht

Pengeluaran perusahaan kontruksi menurut jenisnya yang dapat dilihat pada


Tabel 2.3. Sejalan dengan pendapatan perusahaan konstruksi yang didominasi oleh nilai
konstruksi, pengeluaran perusahaan konstruksi didominasi oleh pengeluran untuk bahan
bangunan yaitu sebesar 2.418 miliar rupiah atau 58,78 persen dari total pengeluaran.
Hal ini disebabkan karena semakin tinggi nilai konstruksi yang diselesaikan maka
semakin tinggi pula pengeluaran untuk bahan bangunan yang digunakan.
Jika dilihat menurut kabupaten/kota, sejalan dengan pendapatan perusahaan
konstruksi, nilai pengeluaran perusahaan konstuksi terbesar tercatat di Kota Kendari

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 17


sebesar 2.068 miliar rupiah dan terendah tercatat di Kabupaten Buton Utara sebesar
66.193 miliar rupiah. Sedangkan nilai pengeluaran perusahaan konstruksi untuk bahan
bangunan yang terendah tercatat di Kabupaten Wakatobi sebesar 22 miliar rupiah.

Tabel 2.3 Pengeluaran Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan


Tabel 2.3 Jenisnyadi Sulawesi Tenggara Tahun 2015 (Juta Rp)

Bahan Biaya
Bahan
Bangunan Listrik & Bahan
Kabupaten/Kota Bakar & Jumlah*
yang Air* dan Jasa
Pelumas*
digunakan* lainnya*

.id
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Buton 88.974 265 1.898 21.926 113.063

go
2. Muna 97.077 4.155 358 39.601 141.191

3. Konawe 102.000
s.
5.805 545 86.734 195.084
bp
4. Kolaka 302.306 8.549 2.890 238.823 552.569
a.

5. Konsel 83.375 691 2.756 131.019 217.841


ltr

6. Bombana 131.245 1.139 253 16.364 149.001


su

7. Wakatobi 22.105 1.028 30.909 47.298 101.339


://
tp

8. Kolaka Utara 121.219 21.179 685 96.912 239.995


ht

9. Buton Utara 51.306 555 41 14.291 66.193

10. Konawe Utara 41.757 2.013 423 29.175 73.367

11. Kendari 1.224.116 108.179 31.295 704.713 2.068.303

12. Baubau 152.941 2.248 707 40.704 196.600

Sulawesi Tenggara 2.418.421 155.806 61.714 1.478.606 4.114.547


Sumber : Badan Pusat Statistik
Catatan : *Angka Sementara

18 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


2.4. Sumber Pembiayaan Perusahaan Konstruksi

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, modal perusahaan konstruksi dapat


diperoleh dari berbagai sumber baik dari pemerintah, swasta dalam negeri, maupun
swasta asing. Pada tahun 2015, sebagian besar nilai konstruksi yang diselesaikan
perusahaan konstruksi dibiayi oleh anggaran pemerintah. Hal ini sejalan dengan upaya
pemerintah melalui Public Spending untuk bidang konstruksi sehingga menjaga
pertumbuhan dan pembiaayan konstruksi. Hal ini dikarenakan pembangunan
infrastruktur untuk fasilitas publik yang mendukung kegiatan masyarakat sangat
banyak.

.id
go
Gambar 3. Persentase Nilai Konstruksi Menurut Sumber Pembiayaannya
Gambar 3. Di Sulawesi Tenggara Tahun 2015

s.
bp
a.

Lainnya
1,73%
ltr

APBN
40,38%
su

APBD
57,89%
://
tp
ht

Gambar 3 menunjukkan anggaran pemerintah yang mendominasi sumber


pembiayaan sektor konstruksi di Sulawesi Tenggara. Pembiayaan dari APBN
menyumbang 40,38 persen dari seluruh pekerjaan konstruksi di Sulawesi Tenggara.
Otonomi daerah juga berperan terhadap hal ini yang terlihat dari besarnya APBD pada
pembiayaan proyek infrastruktur. APBD sendiri menyumbang 57,89 persen pembiayaan
sektor ini.

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 19


2.5. Tenaga Kerja

Sektor konstruksi juga menempati posisi strategis dalam pembangunan


ekonomi karena kemampuannya dalam penyerapan tenaga kerja. Banyaknya tenaga
kerja yang bekerja di sektor konstruksi pada suatu daerah bisa dijadikan sebagai
bagianindikator kemajuan didaerah tersebut. Pada tahun 2015 sektor konstruksi
menyerap 6,74 persen dari keseluruhan tenaga kerja produktif di sulawesi tenggara.
Sektor konstruksi merupakan sektor padat karya yang mebutuhkan banyak
tenaga kerja. Sebagai gambaran, jumlah tenaga kerja tetap yang diserap mencapai 8.232

.id
orang pada tahun 2015. Disamping tenaga kerja tetap, penyerapan tenaga kerja harian
lepas seperti tukang batu dan tukang kayu juga berkontribusi sangat besar. Pengusaha

go
sektor konstruksi lebih memilih menggunkan tenaga kerja kontrak dan subkontrak
dibandingkan pekerja tetap.

s.
bp
Gambar 4. Persentase Jumlah Tenaga Kerja Menurut Pendidikan
Gambar 4. yang Ditamatkan di Sulawesi Tenggara Tahun 2015
a.
ltr
su

38,87%
://

55,52%
tp
ht

5,61%

SD/SMP dan Sederajat SMA dan Sederajat Perguruan Tinggi

Kualitas sumber daya manusia sektor konstruksi dapat dilihat melalui tingkat
pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh tenaga kerja tetap yang dipekerjakan di

20 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


perusahaan konstruksi. Gambar 3 menunjukkan pada tahun 2015, persentase tenaga
kerja tetap di perusahaan konstruksi tahun 2015 didominasi oleh tenaga kerja tetap
dengan latar pendidikan lulusan SMA sederajat yaitu sebesar 55,52 persen. Persentase
terbesar selanjutnya adalah persentase tenaga kerja kerja tetap dengan latar pendidikan
lulusan perguruan tinggi yaitu sebesar 38,87 persen. Tenaga kerja tetap yang
berpendidikan SMP ke bawah masih terlihat pada struktur tenaga kerja tetap
perusahaan-perusahaan konstruksi di Sulawesi tenggara meskipun jumlahnya tidak
signifikan yaitu hanya 5,61 persen dari total pegawai tetap.

.id
go
s.
bp
a.
ltr
su
://
tp
ht

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 21


.id
go
LAMPIRAN TABEL
s.
bp
a.
ltr
su
://
tp
ht

22 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


Tabel 3.1 Jumlah Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan
Tabel 3.1 Badan hukum di Sulawesi Tenggara, 2015 (Perusahaan)

Badan Hukum
Kabupaten/Kota
PT/NV CV Firma Koperasi Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1. Buton 17 199 2 1 7 226

2. Muna 16 142 0 2 3 163

3. Konawe 9 173 0 0 0 182

.id
4. Kolaka 15 379 0 0 0 394

go
5. Konsel 5 113 0 0 2 120

6. Bombana 2 177 s.
0 1 0 180
bp
7. Wakatobi 7 92 0 0 1 100
a.

8. Kolaka Utara 10 141 0 0 0 151


ltr
su

9. Buton Utara 3 80 0 0 2 85

10. Konawe Utara 2 79 0 0 0 81


://
tp

11. Kendari 172 638 0 1 2 813


ht

12. Baubau 25 158 0 0 0 183

Sulawesi Tenggara 283 2371 2 5 17 2.678

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 23


Tabel 3.2 Pendapatan Bruto, Pengeluaran, dan Nilai Tambah Perusahaan
Tabel 3.2 Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota, 2015 (Juta Rp.)

Nilai Tambah
Kabupaten/Kota Pendapatan Bruto* Pengeluaran*
(Harga Pasar)*

(1) (2) (3) (4)


1. Buton 135.968 113.063 22.905

2. Muna 220.579 141.191 79.388

3. Konawe 206.731 195.084 11.647

.id
4. Kolaka 591.338 552.569 38.769

go
5. Konsel 220.434 217.841 2.593

6. Bombana 208.351 s. 149.001 59.350


bp
7. Wakatobi 105.958 101.339 4.619
a.

8. Kolaka Utara 243.673 239.995 3.678


ltr
su

9. Buton Utara 71.843 66.193 5.650

10. Konawe Utara 79.846 73.367 6.479


://
tp

11. Kendari 3.143.094 2.068.303 1.074.791


ht

12. Baubau 248.479 196.600 51.879

Sulawesi Tenggara 5.476.294 4.114.547 1.361.747


Catatan : *Angka Sementara

24 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


Tabel 3.3 Pendapatan Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan
Tabel 3.3 Sumbernya, 2015 (Juta Rp.)

Pekerjaan Pendapatan/ Bahan yang


Kabupaten/Kota Konstruksi yang Penerimaan Disediakan oleh Jumlah*
Diselesaikan* Lain* Pemilik*
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Buton 43.482 22.096 70.390 135.968

2. Muna 174.896 2.542 43.141 220.579

3. Konawe 148.037 2.388 56.306 206.731

.id
4. Kolaka 371.669 71.315 148.354 591.338

go
5. Konsel 99.541 90.045 30.848 220.434

6. Bombana 125.680
s.
25.374 57.297 208.351
bp
7. Wakatobi 30.850 63.229 11.879 105.958
a.

8. Kolaka Utara 173.493 42.984 27.196 243.673


ltr

9. Buton Utara 49.851 1.218 20.774 71.843


su

10. Konawe Utara 64.222 4.181 11.443 79.846


://

11. Kendari 2.267.447 601.548 274.099 3.143.094


tp

12. Baubau 196.003 769 51.707 248.479


ht

Sulawesi Tenggara 3.745.171 927.689 803.434 5.476.294


Catatan : *Angka Sementara

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 25


Tabel 3.4 Pengeluaran Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan
Tabel 3.4 Jenisnya, 2015 (Juta Rp.)

Pemakaian Biaya Bahan


Bahan Biaya Listrik
Kabupaten/Kota Bahan Bakar, dan Jasa Jumlah*
Bangunan * & Air*
Pelumas* lainnya*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Buton 88.974 265 1.898 21.926 113.063

2. Muna 97.077 4.155 358 39.601 141.191

3. Konawe 102.000 5.805 545 86.734 195.084

.id
4. Kolaka 302.306 8.549 2.890 238.823 552.569

go
5. Konsel 83.375 691 2.756 131.019 217.841

6. Bombana 131.245 s.
1.139 253 16.364 149.001
bp
7. Wakatobi 22.105 1.028 30.909 47.298 101.339
a.

8. Kolaka Utara 121.219 21.179 685 96.912 239.995


ltr
su

9. Buton Utara 51.306 555 41 14.291 66.193

10. Konawe Utara 41.757 2.013 423 29.175 73.367


://
tp

11. Kendari 1.224.116 108.179 31.295 704.713 2.068.303


ht

12. Baubau 152.941 2.248 707 40.704 196.600

Sulawesi Tenggara 2.418.421 155.806 72.760 1.467.560 4.114.547

Catatan : * Angka Sementara

26 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


Tabel 3.5 Jumlah Karyawan Tetap Perusahaan Konstruksi Menurut
Tabel 3.5 Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, 2015 (Orang)

Jumlah Karyawan*
Kabupaten/Kota Jumlah*
Laki-laki Perempuan
(1) (2) '(3) '(4)
1. Buton 358 32 390

2. Muna 204 116 320

3. Konawe 459 68 527

4. Kolaka 448 282 730

.id
5. Konsel 414 58 472

go
6. Bombana 331 132 463

7. Wakatobi s.
171 24 195
bp
8. Kolaka Utara 390 28 418
a.

9. Buton Utara 188 101 289


ltr
su

10. Konawe Utara 160 15 175

11. Kendari 2.752 1.146 3.898


://
tp

12. Baubau 323 32 355


ht

Sulawesi Tenggara 6.198 2.034 8.232


Catatan : *Angka Sementara

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 27


Tabel 3.6 Jumlah Karyawan Tetap Perusahaan Konstruksi Menurut
Tabel 3.6 Kabupten/Kota dan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan, 2015
Tabel 3.6 (Orang)

Tingkat Pendidikan*
Kabupaten/Kota SD/SMP dan SMA dan Perguruan Jumlah*
Sederajat Sederajat Tinggi
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Buton 0 228 150 378

2. Muna 3 305 27 335

3. Konawe 115 169 259 543

.id
4. Kolaka 53 392 348 793

go
5. Konsel 0 263 191 454

6. Bombana 2
s. 210 226 438
bp
7. Wakatobi 22 65 105 192
a.

8. Kolaka Utara 23 160 217 400


ltr

9. Buton Utara 47 140 111 298


su

10. Konawe Utara 0 93 75 168


://
tp

11. Kendari 197 2.349 1.346 3.892


ht

12. Baubau 0 196 145 341

Sulawesi Tenggara 462 4.570 3.200 8.232

Catatan : *Angka Sementara

28 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


Tabel 3.7 Balas Jasa Karyawan Tetap Perusahaan Konstruksi Menurut
Tabel 3.7 Kabupaten/Kota, 2015 (Juta Rp)

Balas Jasa*

Upah, Gaji, Upah Iuran Pensiun,


Kabupaten/Kota Jumlah*
Lembur, Hadiah, Tunjangan Sosial,
Bonus, dll Asuransi dsb
(1) (2) (3) (4)
1. Buton 2.299 22 2.321

2. Muna 6.735 65 6.800

.id
3. Konawe 5.807 56 5.863

go
4. Kolaka 15.573 150 15.724

s.
5. Konsel 5.166 50 5.216
bp
6. Bombana 5.322 51 5.373

7. Wakatobi 3.184 31 3.215


a.
ltr

8. Kolaka Utara 7.194 69 7.263


su

9. Buton Utara 1.971 19 1.990

10. Konawe Utara 2.498 24 2.522


://
tp

11. Kendari 92.532 894 93.426


ht

12. Baubau 7.534 73 7.607

Sulawesi Tenggara 155.815 1.505 157.320


Catatan : *Angka Sementara

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 29


Tabel 3.8 Bahan Bangunan yang Disediakan Oleh Perusahaan Konstruksi
Tabel 3.8 dan Pemilik/Bouwheer Menurut Kabupaten/Kota, 2015 (Juta Rp.)

Disediakan Disediakan
Kabupaten/Kota Jumlah*
Perusahaan* Pemilik/Bouwheer*
(1) (2) (3) (4)
1. Buton 18.584 70.390 88.974

2. Muna 53.936 43.141 97.077

3. Konawe 45.694 56.306 102.000

4. Kolaka 153.952 148.354 302.306

.id
5. Konsel 52.527 30.848 83.375

go
6. Bombana 73.948 57.297 131.245

7. Wakatobi 10.226
s. 11.879 22.105
bp
8. Kolaka Utara 94.023 27.196 121.219
a.

9. Buton Utara 30.532 20.774 51.306


ltr

10. Konawe Utara 30.313 11.443 41.756


su

11. Kendari 950.017 274.099 1.224.116


://
tp

12. Baubau 101.235 51.707 152.942


ht

Sulawesi Tenggara 1.614.987 803.434 2.418.421


Catatan : *Angka Sementara

30 StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015


Tabel 3.9 Nilai Kontrak Pekerjaan Konstruksi yang Dilaksanakan Oleh
Tabel 3.9 Perusahaan Konstruksi Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Dana
Tabel 3.9 Pembiayaan , 2015 (Juta Rp.)

Sumber Dana Pembiayaan*


Kabupaten/Kota Jumlah*
APBN APBD Lainnya

(1) (2) (3) (5) -6


1. Buton 10.257 33.225 0 43.482

2. Muna 86.792 88.104 0 174.896

.id
3. Konawe 12.878 135.159 0 148.037

go
4. Kolaka 181.320 190.349 0 371.669

s.
5. Konsel 65.500 34.041 0 99.541
bp
6. Bombana 10.322 115.023 335 125.680
a.

7. Wakatobi 2.857 27.993 0 30.850


ltr

8. Kolaka Utara 7.367 126.067 40.060 173.494


su

9. Buton Utara 3.157 46.694 0 49.851


://

10. Konawe Utara 5.527 58.695 0 64.222


tp

11. Kendari 1.057.042 1.185.989 24.416 2.267.447


ht

12. Baubau 69.408 126.594 0 196.002

Sulawesi Tenggara 1.512.427 2.167.933 64.811 3.745.171

Catatan : *Angka Sementara

StatistikKonstruksi Sulawesi Tenggara 2015 31


.id
go
s.
bp
a.
ltr
su
://
tp
ht

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara


Jl. Boulevard No. 1 KENDARI, 93231
Telp. 321751, Fax. (0401) 3122355
Email : bps7400@mailhost.bps.go.id
Homepage : http://sultra.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai