Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

BUKU 1

PEDOMAN UMUM
PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA
TEMATIK INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

(Pendampingan Pengembangan Infrastruktur Permukiman dengan Pola


Kuliah Kerja Nyata Tematik)
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa


Pendampingan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Dengan Pola
Kuliah Kerja Nyata Tematik dapat dilaksanakan dengan muatan program dan
kegiatan yang disempurnakan dari pelaksanaan kemitraan yang telah
dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
Pedoman Umum ini disiapkan dalam rangka memberikan pedoman dan
arahan dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka kemitraan infrastruktur
permukiman oleh tim teknis dan perguruan tinggi di daerah masing-masing.
Dalam Pedoman Umum ini dijelaskan mengenai latar belakang, maksud dan
tujuan serta penjelasan seputar proses penyelanggaraan kegiatan di
lapangan. Sebagai sebuh pedoman diharapkan Pedoman Umum ini bisa
dijalankan sebagaimana yang diharapkan untuk memastikan pelaksanaan
kemitraan infrastruktur permukiman dengan pola KKN Tematik efektif.

Jakarta
Sekretariat Program Kemitraan Infrastruktur Permukiman

i
DAFTAR ISTILAH

BPB Bina Penataan Bangunan


BPSPAM Badan Pengelila Sistem Pengelolaan Air Minum
CTPS Cuci Tangan Pakai Sabun
IMAP Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi
IMB Izin Mendirikan Bangunan
LPPM Lembaga Penelitian dan Pengabdian untuk Masyarakat
Kemen PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KKN Kuliah Kerja Nyata
PLP Penyehatan Lingkungan Permukiman (sanitasi)
PKP Pengembangan Kawasan Permukiman
PKS Perjanjian Kerja Sama
SPAM Sistem Pengelolaan Air Minum
SPAL-D Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i
1 PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 1
1.2.1 Umum ...................................................................................................................... 1
1.2.2 Khusus ..................................................................................................................... 1
1.3 Sasaran ........................................................................................................................ 2
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Kemitraan ................................................................ 3
1.4.1 Kegiatan di Tingkat Lembaga ......................................................................... 3
1.4.2 Kegiatan Pendampingan di Masyarakat .................................................... 4
2 MEKANISME PELAKSANAAN ...................................................................................... 7
2.1 Tata Kerja Kerjasama ............................................................................................ 7
2.2 Skenario Lokasi dan Pemilihan TemaKegiatan ........................................... 8
2.3 Tahapan Pendampingan ....................................................................................... 9
2.3.1 Sosialisasi Program Kemitraan ..................................................................... 9
2.3.2 Orientasi Dosen Pembimbing ........................................................................ 9
2.3.3 Pembekalan Mahasiswa (2 hari) ................................................................10
2.3.4 Pelaksanaan Pendampingan dan Keluaran Kegiatan Di Lapangan
10
2.4 Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Pelaksanaan Program
Kemitraan..............................................................................................................................12
2.4.1 Peran Dalam Penyiapan Lokasi ...................................................................12
2.4.2 Peran Koordinasi Dalam Persiapan Pelaksanaan Kemitraan ..........12
2.4.3 Peran Dalam Pembekalan..............................................................................13
2.4.4 Peran Dalam Pengendalian Pelaksanaan Pendampingan .................13
2.4.5 Peran Dalam Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kemitraan ....14
2.5 Monitoring dan Pelaporan Kegiatan ..............................................................14
3 PANDUAN DAN MODUL PENDAMPINGAN ..........................................................16
3.1 Maksud dan Tujuan ..............................................................................................16
3.2 Jenis Panduan .........................................................................................................16
3.3 Penyediaan Modul dan Piranti Pelaporan Kegiatan ................................17

iii
4 PENUTUP ..........................................................................................................................18

iv
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Program kemitraan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat dengan Perguruan Tinggi telah dimulai pada tahun 2014 dalam
rangka pendampingan keberlanjutan pembangunan Air Minum Perdesaan
diselenggarakan di daerah dengan melibatkan 7 perguruan tinggi meliputi;
Universitas Udayana - Denpasar, Universitas Pattimura -Ambon, Universitas
Darussalam Ambon, Univeritas Halu Oleo Kendari dan Universitas Gadjah
Mada - Yogyakarta. Pengalaman positif yang telah diperoleh melalui
kemitraan tahun 2014 program kemitraan mulai tahun 2015 dikembangkan
menjadi program kemitraan infrastruktur pemukiman dengan pola KKN
Tematik dengan ruang lingkup yang lebih luas dalam rangka merespon
agenda pemerintah untuk pemenuhan target akses air minum dan sanitasi.
Program pembangunan sektor air minum dan sanitasi dalam lima tahun
mendatang diarahkan untuk mencapai target 100 % akses masyarakat untuk
air minum, 0% kawasan kumuh dan 100% akses masyarakat untuk sanitasi
dengan nama program kemitraan infrastruktur permukiman poka KKN
tematik. Pedoman Umum ini merupakan penyempurnaan dan penyesuaian
dari pedoman umum kemitraan yang telah dijadikan acuan pada kemitraan
tahun 2014.

1.2 Tujuan

1.2.1 Umum

Tujuan umum kemitraan infrastruktur permukiman melalui pola KKN


tematik secara umum adalah mendorong keterlibatan perguruan tinggi
dalam mendukung upaya keberlanjutan pembangunan bidang infrastruktur
permukiman,

1.2.2 Khusus

Melalui peran mahasiswa dalam KKN program kemitraan infrastruktur


bertujuan untuk:
1. Memperkuat kapasitas pemerintah desa/kelurahan dalam
pengelolaan infrastruktur permukiman
2. Mendampingi desa dalam perencanaan program infrastruktur
permukiman jangka 5 tahun yang terukur.
3. Mendampingi desa dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang
telah dibangun melalui alokasi dana APBN

1.3 Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan program kemitraan infrastruktur permukiman


adalah:
a. Keterlibatanperguruan tinggi dalam mempromosikan dan
pemberdayaan masyarakat untuk keberlanjutan infrastruktur
permukiman
b. Kemampuan pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat dalam
membangun sistem pengelolaan infrastruktur permukiman mencakup
sektor sebagai berikut:
1) SPAM Desa
Kapasitas masyarakat dalam pengelolaan keberlanjutan SPAM
Perdesaan meliputi:
a) Penyiapan Kelembagaan pengelola SPAM Desa,
b) Pengaturan pengelolaan dan pemanfaatan layanan dan
c) Perencanaan pengelolaan SPAM Desa yang berkelanjutan.
2) Penyehatan Lingkungan
Kapasitas masyarakat dalam pengelolaan keberlanjutan sanitasi
meliputi:
a) Pengembangan sistem pengelolaan sanitasi dan promosi
perubahan perilaku higiene dan saniter khususnya dalam
promosi STOP BABS dan pengelolaan persampahan yang sehat
b) Pengelolaan sarana dan prasarana sanitasi air limbah yang
telah dibangun melalui bantuan pemerintah
3) Pengembangan Permukiman
Kapasitas pemerintah desa/kelurahan dalam penataan kawasan
permukiman melalui:
a) Penyiapan rencana pengembangan infrastruktur lingkungan
yang berorientasi pada kebutuhan mendatang
b) Penyiapan dan pelaksanaan sistem pengelolaan tata ruang
permukiman berbasis masyarakat
4) Penataan Bangunan dan Lingkungan

2
Kapasitas pemerintah dea/kelurahan dalam perencanaan dan
pengendalian bangunan yang aman meliputi:
a) Promosi dan aksi penertiban bangunan dan lingkungan sesuai
dengan peraturan
b) Penyiapan sistem mitigasi/pengamanan dari resiko bencana
berbasis masyarakat

1.4 Ruang LingkupKegiatan Kemitraan

Ruang lingkup kegiatan program kemitraan insfrastruktur permukiman


dengan pola KKN meliputi kegiatan di tingkat kelembagaan dan kegiatan
pendampingan lapangan.

1.4.1 Kegiatan di Tingkat Lembaga

Kegiatan kemitraan di tingkat lembaga adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan dalam rangka persiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
yang dilakukan oleh tim koordinasi, dan tim teknis serta tim pelaksana di
masing-masing perguruan tinggi mitra. Kegiatan program kemitraan di
tingkat lembaga mitra meliputi:
a) Sosialisasi program kemitraan diikuti oleh perguruan tinggi potensial
dilanjutkan penjaringan minat
b) Penyiapan dan penandatangan perjanjian kerjasama kemitraan

c) Pelaksanaan pembekalan dan atau orientasi untuk dosen pembimbing


lapangan
d) Pembekalan mahasiswa sebelum diturunkan/diberngkatkan ke
lapangan
e) Monitoring/pengendalian pelaksanaan kegiatan di lapangan

f) Koordinasi/konsultasi dan layanan bantuan teknis sesuai dengan


kebutuan spesifik yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh
perguruan tinggi
g) Pelaporan progres kegiatan di lapangan dengan memanfaatkan piranti
sistem yang ada
h) Penyediaan panduan dan format-format yang dibutuhkan dalam
fasiltasi dan pelaporan kegiatan
i) Lokakarya evaluasi pelaksanaan kegiatan kemitraan

3
1.4.2 Kegiatan Pendampingan di Masyarakat

Kegiatan di tingkat lapangan adalah serangkaian kegiatan yang dialksanakan


oleh mahasiswa dalam rangka pendampingan/pemberdayaan masyarakat
untuk infrastrukur permukiman berdasarkan sektor Sistem Pengelolaan Air
Minum (SPAM Desa), Penyehatan Lingkunan (sanitasi), Pengembangan
Kawasan Permukiman (PKP) dan Bina Penataan BangunanBPB) dengan
batasan sebagi berkiut:
1.4.2.1 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
a. Yang dimaksud SPAM adalah Sistem Penyediaan Air Minum yang telah
dibangun, yang sedang dibangunan maupun yang sedang dalam
persiapan pembangunan yang dibiayai melalui alokasi dana dari
APBN.
b. SPAM dalam pendampingan melalui KKN tematik adalah SPAM
Perdesaan atau yang berlokasi di daerah pendampingan KKN
c. Pendampingan SPAM pada lokasi KKN tematik difokuskan pada
pendampingan masyarakat dalam penyiapan kelembagaan,
peningkatan fungsi kelembagaan dalam rangka keberlanjutan dan
penggunaan efektis
d. Kegiatan pendampingan sebagaimana dimaksudkan pada butir c)
adalah kegiatan penguatan kapasitas melalui pelatihan terbatas,
bantuan teknis secara langsung dan atau melakukan penjaminan
kualitas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam rangka
mempersiapkan keberlanjutan sistem dan pengelolaan.
e. Penyiapan kelembagaan dalam rangka keberlanjutan sebagaimana
dimaksudkan pada butir d) meliputi:
1) Pembentukan badan pengelola bagi sistem yang belum
membentuk
2) Penyempurnaan badan pengelola bagi sistem yang telah
membentuk tetapi belum lengkap atau tidak/kurang berfungsi
dikarenakan beberapa faktor penyebab
3) Penyiapan sistem pengaturan pengelolaan antara lain;
penyiapan peraturan yang disepakati masyarakat, penetapan
iuran.
4) Penyusunan rencana pengelolaan (bisnis plan) yang disepakati
dalam rangka pengembangan layanan untuk mencukupi
kebutuhan layanan di masa mendatang.

4
f. Kegiatan pendampingan untuk SPAM untuk desa yang dalam proses
persiapan pembangunan adalah kegiatan mempersiapkan masyarakat
dan penyiapan kelengkapan administrasi yang dibutuhkan.
g. Kegiatan persiapan masyarakat sebagaimana dimaksudkan pada
butur f meliputi;
1) promosi dan atau sosialisasi tentang rencana pembangunan,
2) penyiapan kelengkapan data/administrasi misalnya;
penyiapan daftar nama calon penerima manfaat
3) penyiapan panitia yang akan terlibat/mengawal dalam
pelaksanaan pembangunan
4) penyiapan rencana kerja panitia
5) penyepakan kontribusi cash sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh proyek
h. Fasilitasi atau mendampingi masyarakat dalam
berkomunikasi/berhubungan dengan dinas PU/Satker sehubungan
dengan rencana pembangunan.
1.4.2.2 Pendampingan Kegiatan Penyehatan Lingkungan (Sanitasi)
a. Yang dimaksud kegiatan penyehatan lingkungan adalah tema kegiatan
pendampingan yang berhubungan sanitasi air limbah dan pengelolaan
sampah
b. Kegiatan sanitasi air limbah difokuskan pada perubahan perilaku yang
berhubungan dengan praktek air besar dan atau kepemilikan dan
penggunaan jamban keluarga.
c. Kegiatan sanitasi persampahan sebagaimana pada butir 1) adalah
kegiatan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga
dengan pendekatan 3 R (reduce, reuse dan recicle). Jenis dan pilihan
kegiatan untuk 3 R disesuaikan dengan kesepakatan masyarakat
sesuai dengan permasalahan dihadapi.
d. Pendampingan mahasiswa untuk kegiatan sanitasi diarahkan untuk
membangun gerakan masyarakat dan masyarakat sebagai pelaku
utama. Kegiatan membangun gerakan masyarakat antara lain:
1) Promosi/kampanye STOP BABS, kampanye jangan buang
sampah di sembarang tempat dengan melibatkan/yang
dilakukan oleh tokoh masyarakat, sekolah atau kelompok
kegiatan lainnya yang ada di desa/kelurahan

5
2) Membentuk gugus tugas kelompok masyarakat untuk
melakukan kegiatan gerakan sebagaimana dimaksudkan pada
buti a.
e. Kegiatan menyiapkan dan atau memperkuat kelembagaan kelompok
pengelola SPAL komunal yang telah dibangun melalui biaya
pemerintah atau sumber lainnya, jika sarana yang telah dibangun
tersebut belum dilengkapi dengan kelompok pengelola atau yang
telah disiapkan tetapi memerlukan penguatan. Kegiatan ini khususnya
untuk lokasi KKN di lokasi perkotaan
1.4.2.3 Penataan Bangunan dan Lingkungan
a. Yang dimakasud pemberdayaan masyarakat dalam penataan
bangunan dan lingkungan adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat
yang difokuskan pada kegiatan yang berhubungan penataan dan
penertiban bangunan dan lingkungan
b. Kegiatan mahasiswa dalan pendampingan BPB terbatas pada
peningkatan pengetahuan dan penyadaran dan memberikan contoh-
contoh cara pengendalian penataan bangunan dan lingkungan
c. Tema kegiatan spesifik untuk penataan lingkungan permukiman
antara lain;
a) Penyiapan peta bangunan dan lingkungan untuk
menggambarkan titik titik lokasi yang beresiko untuk
diantisipasi
b) Promosi pemenuhan IMB untuk pelaksanaan pembangunan,
c) Promosi perlunya upaya pengamanan lingungan untuk
mencegah terjadinya bencana yang diakibatkan oleh faktor
kurang amannya bangunan.

6
2 MEKANISME PELAKSANAAN
2.1 Tata Kerja Kerjasama

Mekanisme kerja program kemitraan infrastruktur permukiman adalah


sebagaimana bagan air berikut:
Gambar 1 Mekanisme Kerja Program Kemitraan Infrastruktur Permukiman

Kementerian PKS Rektor

Rencana
Tim Teknis LPPM
Kerja

Satker/Dinas
Teknis

Pelaksanaan
Advisor Pendampingan Dosen Pembimbing
Lapangan

Masyarakat

Fasili Pertanggun Monitoring Proses Aksi Koordinasi


tasi gjawaban
Penjelasan mekanisme kerja sebagaimana gambar di atas adalah sebagai
berikut:
a) Dasar pelaksanaan program kemitraan adalah dokumen perjanjian
kerjasama antara Kementerian PUPERA dengan Peruguruan Tinggi
yang telah ditanda tangani bersama
b) Tim teknis dan LPPM/universitas menyusun rencana kerja atau
jadwal kegiatan yang disepakati bersama
c) Dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan Satker dan Kementerian
Pekerjaan Umum di provinsi memberikan dukungan
d) Dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan dosen pembimbing
melakukan supervisi dan fasilitasi

7
e) Konsultan manajemen pelaksanaan program kemitraan memberikan
bantuan teknis dalam proses pembekalan dan layanan bantuan teknis
lainnya sesuai dengan kebutuhan.

2.2 Skenario Lokasi dan Pemilihan TemaKegiatan

SPAM Desa, Sanitasi dan Pengembangan Permukiman merupakan satu


kesatuan komponen yang saling terkait untuk penguatan kapasitas
pengelolaan infrastruktur permukiman di perdesaan, sedangkan komponen
program yang saling berkaitan untuk kawasan perkotaan adalah Penataan
Bangunan dan Lingkungan, sanitasi dan pengembangan permukiman. Khusus
untuk sanitasi di wilayah perkotaan memiliki perbedaan karakteristik dan
substansi pesan yang berbeda dengan perdesaan. Untuk kawasan perkotaan
sanitasi lebih fokus pada peningkatan kualitas septic, regular disludging dan
peningkatan status dari on site menuju off site, untuk kawasan perdesaan
lebih diarahkan pada peningkatan akses jamban sehat dan membebaskan
lingkungan dari praktek Buang Air Besar Sembarangan. Skenario intervensi
dalam pelaksanaan KKN tematik adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Skenario Penetapan Tema Kegiatan Berdasarkan Lokasi Pendampingan
daerah kumuh
Ada SPAM Des

Ada SPAL-D

Komposisi
Termasuk

Struktur Fokus Kegiatan


Prioritas

Desa YA Air Minum: BPSPAM, peraturan,


Air Minum sistem iuran, Rencana Bisnis SPAM
Sanitasi/PLP Sanitasi : Gerakan STOP BABS
Bangkim: Rencana Infrastruktur
Bangkim sosial/wisata/agro dan ekonomi

TIDAK Sanitasi: STOP BABS, CTPS, PAM RT,


Sanitasi + PKP Sampah, SPAL RT
Bangkim: Rencana Infrastruktur
sosial/wisata/agro dan ekonomi
Kota YA YA BPB : Rencana Mitigasi Resiko
BPB Bencana
Sanitasi Sanitasi : Badan Pengelola, peraturan
dan, promosi reguler disludging
PKP Bangkin: Rencana Penataan Tata
Ruang dan Penegakan Peraturan
Permukiman
TIDAK YA PBL : Rencana Mitigasi Resiko
BPB+Sanitasi Bencana
PKP Sanitasi: Aksi untuk sampah, Promosi
STOP BABS/promosi CTPS
Bangkim: Rencana Penataan Tata
Ruang dan Penegakan Peraturan
Permukiman
YA TIDAK Sanitasi : Badan Pengelola, peraturan
Sanitasi dan, promosi reguler disludging

8
PKP Bangkim: Rencana Penataan Tata
Ruang dan Penegakan Peraturan
Permukiman

2.3 Tahapan Pendampingan

2.3.1 Sosialisasi Program Kemitraan

a) Sosialisasi program diberikan kepada perguruan tinggi mitra


potensial yang telah dilakukan proses asesmen awal
b) Sosialisasi diselenggarakan oleh pusat dan arahan materi substasi
kegiatan tematik disampaikan oleh Universitas Gadjah Mada sebagai
inisiator dan mitra utama.
c) Kegiatan sosialisasi diselenggaran untuk menyampaikan:

a. Penjelasan tentang arah dan kebijakan program dan seputar


ruang lingkup kegiatan kemitraan.
b. Tujuan dan keluaran dari program kemitraan
c. Penjelasan ruang lingkup kegiatan kemitraan, proses legal yang
akan ditindaklajuti setelah pernyataan minat.
d. Keluaran dari kegiatan sosialisasi adalah penyataan minat awal
yang ditindaklanjuti secara formal dan kesepakatan kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksanakan

2.3.2 Orientasi Dosen Pembimbing

Orientasi untuk dosen pembimbing dilakukan melalui pelatihan selama tiga


hari dengan tujuan untuk memberikan bekal pemahaman mengenai konsep
KKN tematik infrastruktur permukiman dan penyamaan persepsi mengenai
proses pendampingan/monitoring dan evaluasi dalam rangka memastikan
output kegiatan oleh masing masing kelompok mahasiswa tercapai.
Hasil dari orientasi ini adalah kesiapan dosen pembimbing untuk melakukan
pembekalan kepada mahasiswa di kampus masing-masing sebelum
diterjunkan ke lapangan untuk KKN.
Materi pembekalan mencakup arah dan kebijakan, pedoman umum
pelaksanaan program dan pengenalan aspek teknis infrastruktur
permukiman dan langkah langkah pemberdayaan masyarakat selama
pelaksanaan pendampingan di lapangan serta pembahasan penggunaan
piranti monitoring dan pelaporan.

9
2.3.3 Pembekalan Mahasiswa (2 hari)

Tujuan dari pembekalan mahasiswa adalah memberikan pemahaman teknis


dan keterampilan praktis dalam pelaksanan pendampingan selama KKN.
a. Materi

(hari 1) Materi yang dibahas meliputi materi substasi pemberdataan


meliputi: tekknik komunikasi, perencanaan bersama mansyarakat,
penguatan kelembagaan, aspek peraturan/kebijakan yang perlu diketahui
tentang infrastruktur permukiman.
(hari 2) Materi substansi teknis disampaikan secara kelompok fokus
meliputi sebagai berikut:
Kel 1 : Air minum
Kel 2 : Sanitasi (perdesaan/perkotaan)
Kel 3 : PKP
Kel 4 : BPB

b. Penyelenggara

Penyelenggaran pembekalan mahasiswa adalah perguruan tinggi mitra


masing-masing, dukungan dari sekretariat adalah sebagai narasumber dan
fasilitator untuk materi spesfik jika diperlukan oleh masing masing
perguruan tinggi.

2.3.4 Pelaksanaan Pendampingandan Keluaran Kegiatan Di Lapangan

Pelaksanaan kemitraan pemberdayaan masyarakat untuk keberlanjutan


infrastruktur permukiman dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagaimana bagan alir berikut:

Gambar 2 Bagan Alir Pelaksanaan Kemitraan Infrastruktur Permukiman

10
Penyiapan Long list lokasi Orientasi dosen Pelaksanaan
pembimbing Pendampingan

Identifikasi awal untuk Orientasi Mandiri Mhs


penetapan fokus dengan meng akses Laporan tengah waktu
website sekretariat melalui website

Penetapan lokasi
(komposisi desa dan kota) Pembekalan Mahasiswa
dalam kelas Lanjutan Pendampingan

Penetapan alokasi Pemberangkatan


mahasiswa untuk Laporan akhir waktu
Mahasiswa
perdesaan dan perkotaan melalui website

Up load Rencana Kerja


yang disepakati dengan
Masyarakat melalui website

Penjelasan langkah kegiatan sebagaimana bagan alir di atas adalah sebagai


berikut

Kegiatan Keluaran

Langkah 1 : Orientasi dan Rencana dan Kesepakatan kegiatan selama


penyepakatan rencana kerja pendampingan dengan kepala desa
pendampingan

Langkah 2 : Asessmen kondisi Peta kondisi eksisting permukiman terpadu


eksisting permukiman terpadu mencakup aspek air minum, sanitasi dan
infrastruktur permukiman lainnya

Langkah 3 : Perencanaan (road map) Road Map Infrastruktur Permukiman


permukiman terpadu (air minum, desa/kelurahan mencakup; a) kondisi
sanitasi, bangkim dan pengelolaan eksisting, b) target cakupan dan mutu
kawasan kumuh) pelayanan (10 tahun mendatang) air minum
dan sanitasi, c) dukungan peraturan dan
kelembagaan yang dibutuhkan

Langkah 4 : Fasilitasi pengembangan Peraturan Pengelolaan Infrastruktur


aturan pengelolaan permukiman Permukiman mencakup a. Pemanfaatan SPAM,
terpadu (air minum, sanitasi, b, Sanitasi Lingkungan (pemanfaatan SPAL-D
bangkim) komunal), c. Syarat perijinan mendirikan
pembangunan.

11
Langkah 4.a. Fasilitasi strategi Petunjuk penanganan dan mitigasi resiko
mitigasi resiko bencana untuk bencana pada kawasan permukiman kumuh
kawasan permukiman kumuh. perkotaan

Pelatihan tematik untuk setiap Laporan pelaksanaan pelatihan masyarakat


langkah. Catatan: Untuk Perencanaan perencanaan pengelolaan infrastruktur
setiap desa/kelurahan dilakukan pemukiman terpadu.
pelatihan secara khusus.

Pendampingan kegiatan tematik Laporan pelaksanaan kegiatan tematik sanitasi


sesuai pilihan dan kesepakatan (pemicuan, komposting, promosi CTBS, aksi
(gerakan STOP BABS, Cuci Tangan masyarakat untuk SPAL) sesuai pilihan
Pakai Sabun, Komposting, Aksi kegiatan yang dilaksanakan.
Kebersihan Lingkungan.

2.4 Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Pelaksanaan


Program Kemitraan

2.4.1 Peran Dalam Penyiapan Lokasi

a) Lokasi KKN tematik infrastruktur permukiman adalah lokasi yang


beririsan antara daftar lokasi KKN masing masing perguruan tinggi
dengan daftar lokasi penerima dan atau calon penerima program
infrastruktur permukiman dari Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Ditjen Cipta Karya untuk perogram-program yang
berkaitan dengan SPAM, PLP, PKP dan BPB.
b) Setiap Perguruan Tinggi menyiapkan daftar lokasi KKN dan
Kementerian Pekerjaan Umum menyiapkan lokasi program,
selanjutnya ke dua pihak menyepakati lokasi lokasi mana saja yang
akan dijadikan lokasi KKN tematik dalam program kerjasama.
c) Daftar lokasi yang telah disepakati selanjutnya didokumentasikan ke
dalam data base program kemitraan di sekretariat pusat

2.4.2 Peran Koordinasi Dalam Persiapan Pelaksanaan Kemitraan

a) Pelaksanaan koordinasi dalam rangka persiapan dan pelaksanaan


program kemitraan dilaksanakan secara proaktif baik oleh Perguruan
Tinggi dengan Kementerian Pekerjaan Umum.
b) Dalam hal rencana pelaksanaan kegiatan sebagaimana yang telah
direncanakan Kementerian PUPR melalui sekretariat melakukan
komunikasi bagi secara formal melalui penuratan, melalui email
maupun komunikasi langsung melalui telepon.

12
c) Untuk melakukan pembahasan mengenai kegiatan dan atau tentang
perjanjian kerjasama dilakukan melalui forum pertemuan yang
diselenggarakan oleh sekretariat bertempat di lokasi yang ditetapkan
baik di Perguruan Tinggi mitra utama yaitu Universitas Gadjah Mada
atau salah satu perguruan tinggi mitra yang diepakati.
d) Kedua belah pihak memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan
tentang rencana kegiatan atau hal-hal yang perlu dilakukan oleh
masing-masing pihak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

2.4.3 Peran Dalam Pembekalan

a) Pelaksanaan pembekalan terdiri dari pembekalan untuk dosen


pembimbing dan pembekalan untuk mahasiswa
b) Pembekalan untuk dosen pembimbing diselenggarakan oleh
sekretariat dan pembekalan untuk mahasiswa dilakukan oleh masing
masing perguruan tinggi
c) Peran sekretariat dan atau konsultan manajemen dalam pelaksanaan
pembekalan mahasisme bersifat membantu dan atau sebagai nara
sumber
d) Untuk kepentingan dokumentasi setiap perguruan tinggi yang telah
melakukan kegiatan pembekalan memberikan nama-nama mahasiswa
berdasarkan kelompok penugasan atau nama desa kepada sekretariat
untuk dimasukkan dalam data base.
e) Biaya penyelenggaraan pembekalan untuk dosen pembimbing
dibebankan pada sekretariat (pusat) dan untuk pembekalan
mahasiswa dibebankan kepada masing-masing perguruan tinggi.
f) Dalam dukungan pembiayaan dari pusat untuk pelaksanaan
pembekalan terbatas untuk membiayai operasional nara sumber atau
fasilitator yang ditugaskan oleh pusat.

2.4.4 Peran Dalam Pengendalian Pelaksanaan Pendampingan

Peran dalam pengendalian kegiatan dimaksudkan untuk memastikan


rencana kegiatan dilaksanakan sesuai dengan standar dan prosedur yang
telah ditetapkan bersama dan dilakukan secara sistematis yaitu:
a) Dosen pembimbing melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh mahasiswa
b) Tim teknis dan sekretariat memastikan masing-masing perguruan
tinggi melaksanakan rencana kerja yang telah disepakati

13
c) Jika perguruan tinggi mitra memerlukan bantuan teknis untuk
kegiatan spesifik, sekretariat memberikan dukungan melalui bantuan
teknis konsultan yang ditugaskan atau tim sekretariat untuk kegiatan
yang berkonsekuensi pengambilan keputusan.
d) Dalam kegiatan pengendalian masing-masing pihak
mendokumentasikannya sebagai bahan pelaporan

2.4.5 Peran Dalam Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kemitraan

Kegiatan monitoring dilakukan secara berjenjang sebagai berikut:


a) Kegiatan mahasiswa dimonitor oleh perguruan tinggi melalui dosen
pembimbing atau dengan cara lain sesuai kebijakan perguruan tinggi
b) Kegiatan program kemitraan (kelembagaan) dimonitor oleh
Kementerian Pekerjaan Umum
c) Dalam hal pelaksanaan monitoring dari tim pusat untuk melihat ke
lokasi pendampingan KKN dilakukan bersama dengan perguruan
tinggi
d) Hasil dari kegiatan monitoring bersama pusat disiapkan dalam bentuk
laporan singkat berisi uraian pokok pokok kemajuan dan
rekomendasi dan umpan balik.
e) Pembiayaan kegiatan monitoring di tanggung oleh kedua pihak.

2.5 Monitoring dan Pelaporan Kegiatan

Kegiatan monitoring dan pelaporan kegiatan adalah sebagai berikut:


a) Monitoring kegiatan lapangan dilaksanakan oleh dosen pembimbung
paling tidak 1 kali (tengah waktu)
b) Monitoring Tim Teknis dilaksanakan paling tidak 1 kali di perguruan
tinggi melalui format pertemuan dengan dosen pembimbing dang
pejabat LPPM yang membidangi KKN tematik
c) Pelaporan progres kegiatan dilaksanakan dengan memanfaatkan web
site program dengan cara up load laporan

JENIS LAPORAN YANG MELAKUKAN

UP LOAD 1 Nama lokasi yang akan di dampingi LPPM


Nama-nama mahasiswa yang akan KKN

14
tematik infrastruktur permukiman
UP LOAD 2 Rencana kerja dan kesepakatan kegiatan Ketua kelompok KKN
selama pendampingan dengan kepala desa masing masing lokasi
UP LOAD 3 Laporan status kondisi eksisting Ketua kelompok KKN
permukiman (IMAP) masing-masing lokasi
UP LOAD 4 Rencana (Road Map) Pengelolaan Ketua kelompok KKN
Infrastruktur Permukiman masing-masing lokasi
Susunan Tim Pengelolaan Insfrastruktur
Desa/Kelurahan (gugus tugas air minum
dan atau sanitasi)
UP LOAD 5 Laporan akhir pelaksanaan pendampingan Ketua kelompok KKN
lapangan masing-masing lokasi
UP LOAD 6 Laporan evaluasi hasil pendampingan LPM
KKN tematik
Catatan :
Laporan pelaksanaan kegiatan lapangan ditukan kepada Dosen Pembimbing
Lapangan masing-masing.
Semua dosen pembimbing, pejabat LPM dan mahasiswa mendapatkan passkey
website

d) Agregasi hasil monitoring dan pelaporan mencakup beberapa


indikator keluaran yang diolah oleh tim monev sekretarian dan bisa
diakses secara terbukan oleh semua perguruan tinggi dan mahasiswa
KKN tematik permukiman sebagai berikut

Data Umum

1) Jumlah dan nama perguruan tinggi pelaksana KKN tematik


infrastruktur permukiman
2) Jumlah mahasiswa berdasarkan perguruan tinggi
3) Jumlah dan nama desa terdampingi berdasarkan perguruan tinggi

Data Progress (berdasarkan perguruan tinggi)

1) Jumlah desa yang telah memiliki data eksisting kondisi


infrastruktur permukiman
2) Jumlah desa/kel yang telah memiliki perencanaan (road map)
terpadu infrstruktur permukiman)
3) Jumlan BPSPAM Terbentuk
4) Jumlah BPSPAM yang memiliki Bisnis Plan
5) Jumlah desa/kel yang memiliki peraturan terpadu air minum,
sanitasi dan permukiman
6) Jumlah kawasan kumuh yang memiliki Rencana Mitigasi Resiko
7) Jumlah SPAL-D Komunal yang dilengkapi Badan Pengelola

15
8) Jumlah Badan Pengelola SPAL-D Komunal yang memiliki bisnis
plan pelayanan

3 PANDUAN DAN MODUL PENDAMPINGAN


3.1 Maksud dan Tujuan

Panduan dan modul pelaksanaan disiapkan sebagai bahan dan acuan dalam
pelaksanaan kemitraan dan kegiatan pendampingan masyarakat di lapangan
dengan tujuan:
a) Memberikan pedoman bagi perguruan tinggi mengenai langkah
langkah dan prosedur pelaksanaan kegiatan
b) Memberikan panduan mahasiswa dalam proses pelaksanaan
pendampingan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dengan
proses yang standart

3.2 Jenis Panduan

a) Panduan mencakup panduan/pedoman umum dan panduan


pemberdayaan masyarakat
b) Untuk Panduan Pemberdayaan dilengkapi dengan modul sebagai
bahan bacaan dan pengayaan materi pendampingan
c) modul teknis berdasarkan sektor infrastruktur permukiman untuk
digunakan sesuai kebutuhan.
d) Untuk kelengkapan pelaksanaan kegiatan dan pelaporan disediaakan
format isian pelaporan

Struktur panduanadalan sebagai berikut:

Gambar 3 Bagan Struktur Panduan dan Modul

16
Sasaran : Pejabat/pelaksana kemitraan
Panduan Umum dari pemerintah dan perguruan tinggi

Sasaran:
Panduan Memandu mahasiswa dalam proses
Pemberdayaan pemberdayaan secara keseluruhan

Modul sektor Modul sektor Modul sektor Modul sektor


Air Minum PLP BPB PKP

Sasaran:
Memberikan pemahaman mahasiswa tentang sektor infrastruktur permukiman tingkat
desa/kelurahan
Membantu mahasiswa dalam proses transfer pengetahuan dan keterampilan kepada
masyarakat dalam pengelolaan infrastruktur permukiman sesuai tema dan kegiatan yang
dipilih
Sasaran: Memandu mahasiswa dalam
Panduan Monev memonitor dan melaporkan capaian
keluaran/hasil pendampingan

3.3 Penyediaan Modul dan Piranti Pelaporan Kegiatan

a) Panduan dan piranti pelaksanaan pendampingan serta pelaporan


kegiatan disediakan secara virtual dapa diakses melalui web-site
program.
b) Cara penggunaan piranti pelaporan sebagaimana dijelaskan pada
bagian monitoring dan pelaporan kegiatan.

17
4 PENUTUP
Diharapkan Pedoman Umum dapat bermanfaat dan dijadikan pedoman
dalam pelaksanaan program kemitraan permukiman dengan pola KKN
tematik.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjt mengenai pedoman ini dapat
menghubung kantor sekretariat program kemitraan di Kantor Kementerian
Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya Direktorat Bina Program di Gedung
Heritage lantai base camp Jalan Patimura, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Telepon : ................................, fax: .................email: ...........................

18

Anda mungkin juga menyukai