BLOK 3.2
GANGGUAN KARDIOVASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2013
Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746.
Fax.: +62 751 32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
PENANGGUNG JAWAB
BLOK 3.2
GANGGUAN KARDIOVASKULAR
dr. Rina Gustia, SpKK dr. Masrul Syafri SpPD, SpJP (K)
NIP. 196408191991032001 NIP. 196210141989111001
1
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
DAFTAR ISI
Halaman
Penanggung Jawab
Daftar Isi
Dafftar Lampiran
Pendahuluan
Lingkup bahasan
Metode pembelajaran
Daftar referensi
Evaluasi
Daftar kuliah pengantar
Modul 1. Skenario 1 : JARI ANAKKU BENGKAK
Modul 2. Skenario 2 : TN. AHMAD YANG BINGUNG
Modul 3. Skenario 3 :DAHULU NYERI SEKARANG SESAK NAFAS
Modul 4.Skenario 4: JANTUNG TN. KARDOGALI
Modul 5. Skenario 5 :TN. GAWAT
Modul 6. Skenario 6 :DAG DIG DUG JANTUNG DINA
Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
2
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
PENDAHULUAN
Bidang ilmu yang terkait dalam Blok ini adalah Anatomi-Histologi, Fisiologi, Biokimia,
Kardiologi, Ilmu Penyakit Dalam, IKA, Patologi Klinik, Radiologi, Farmakologi, Gizi.
Penyusunan Blok ini mengacu pada 7 area kompetensi: Komunikasi efektif, Keterampilan
Klinis, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Pengelolaan Masalah Kesehatan, Pengelolaan
Informasi, Mawas Diri dan Pengembangan Diri, Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme
serta Keselamatan Pasien. Tujuan Blok ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan
patofisiologi, gambaran klinik serta membuat diagnosis dan pengelolaan kelainan kardiovaskuler
3
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dengan pendekatan sebagai dokter keluarga. Adapun topik skills lab terkait yang dilatihkan
dalam blok ini adalah:
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan EKG
Untuk memahami dan mencapai kompetensi yang ditargetkan dalam Blok ini, mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan hal-hal terkait gangguan kardiovaskular, terutama bagaimana
mekanisme patogenesis dan patofisiologi terjadinya masing-masing gangguan kardiovaskular,
gambaran klinis, prinsip diagnosis, tatalaksana komprehensif meliputi usaha promotif, preventif,
edukasi, kuratif maupun rehabilitatif. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu mengetahui
komplikasi masing-masing kelainan sistim kardiovaskular dengan pendekatan sebagai dokter
keluarga.
Kurikulum berbasis kompetensi yang telah disepakati dan telah disahkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI) untuk digunakan sebagai acuan dasar dalam menyusun kurikulum
pendidikan dokter di Institusi pendidikan kedokteran di seluruh Indonesia diterapkan dengan
menggunakan pendekatan SPICES (student-centered, problem-based, integrated, community
based, elective, early exposure to clinical situation, systematic). Dengan demikian, terjadi
perubahan metode pendidikan, dari metode pengajaran (teaching method) yang bersifat teacher-
centered, menjadi metode pembelajaran (learning method) yang bersifat student-centerd.
Metode PBL yang menggunakan pendekatan SPICES, merupakan metode pembelajaran yang
dinilai sangat bermanfaat untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berfikir kritis
(critical thinking) dan belajar mandiri (self-directed learning) yang sangat penting dalam
membentuk dan mengembangkan kepribadian yang mengarah kepada pembelajaran sepanjang
hayat (life-long learning). Karena itu, metode PBL dianggap merupakan metode pembelajaran
yang tepat bagi mahasiswa pada level pendidikan dasar umum dan pendidikan dasar kedokteran
yang merupakan pendidikan kedokteran terintegrasi yang dilaksanakan pada semester satu
sampai semester tujuh.
4
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan dalam blok kardiovaskular berdasarkan pada masalah kesehatan yang
terjadi pada sistim kardiovaskular sesuai dengan lampiran daftar penyakit pada standar
kompetensi dokter. Tingkat pencapaian mahasiswa pada masing-masing penyakit ditentukan
berdasarkan standar dan insiden penyakit.
Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana
atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu
menindaklanjuti sesudahnya.
Tingkat Kemampuan 3
3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium
sederhana atau Xray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta
merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat)
3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium
sederhana atau Xray). Dokter dapat memutuskan dan memberi tearpi pendahuluan, serta
merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat)
5
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana
atau Xray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga
tuntas.
No Cardiac disorder Tingkat Pencapaian
1 Angina pectoris 1 2 3A 3B 4
2 Unstabel angina 1 2 3A 3B 4
3 Myocardial infarction 1 2 3A 3B 4
4 Imminent myicardial infarction 1 2 3A 3B 4
5 Cardiac aneurysm 1 2 3A 3B 4
6 Heart failure 1 2 3A 3B 4
7 Cardiorespiratory arrest 1 2 3A 3B 4
8 Mitral stenosis 1 2 3A 3B 4
9 Mitral regurgitation 1 2 3A 3B 4
10 Aortic stenosis 1 2 3A 3B 4
11 Aortic regurgitation 1 2 3A 3B 4
12 Other valvular heart disease 1 2 3A 3B 4
13 VSD 1 2 3A 3B 4
14 ASD 1 2 3A 3B 4
15 Sinus tachycardia 1 2 3A 3B 4
16 Supraventricular tachycardia 1 2 3A 3B 4
17 Atrial fibrillation 1 2 3A 3B 4
18 Atrial flutter 1 2 3A 3B 4
19 Supraventricular extrasystole 1 2 3A 3B 4
20 Ventricular extrasystole 1 2 3A 3B 4
21 BBB 1 2 3A 3B 4
22 Other arrhythmias 1 2 3A 3B 4
23 Endocarditis 1 2 3A 3B 4
6
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
24 Pericarditis 1 2 3A 3B 4
24 Myocarditis 1 2 3A 3B 4
25 Cardiomyopathy 1 2 3A 3B 4
Aorta-arteries disorders
26 Essential hypertension 1 2 3A 3B 4
27 Secondary hypertension 1 2 3A 3B 4
28 Pulmonary hypertension 1 2 3A 3B 4
29 Raynauds disease 1 2 3A 3B 4
30 Arterial thrombosis 1 2 3A 3B 4
31 Coarctation aorta 1 2 3A 3B 4
32 Burgers disease 1 2 3A 3B 4
33 Arterial embolism 1 2 3A 3B 4
34 Atherosclerosis 1 2 3A 3B 4
35 Subclavian steal syndrome 1 2 3A 3B 4
36 Aortic aneurysm 1 2 3A 3B 4
37 Dissecting aneurysm 1 2 3A 3B 4
38 Claudicatio 1 2 3A 3B 4
39 Cardiogenik Shock 1 2 3A 3B 4
40 Septic shok 1 2 3A 3B 4
41 Hypovolemic shock 1 2 3A 3B 4
Veins
42 Varices (primer, sekunder) 1 2 3A 3B 4
43 Obstructed venous return 1 2 3A 3B 4
44 Deep vein thrombosis 1 2 3A 3B 4
45 Thrombophlebitis 1 2 3A 3B 4
7
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
METODE PEMBELAJARAN
A. Aktifitas Pembelajaran
a. Tutorial
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan
metode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang
bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2x24 jam
b. Skills Lab
Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan
laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik
c. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang teori
d. Kuliah pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik
f. Belajar mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu
keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya.
Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih
banyak dari sumber pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktifitas, menilai
pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya.
Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah
8
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan
yang tidak akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
9
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
DAFTAR REFERENSI
1. Hursts the Heart, 13th edition. Editors: ORourke, Poole-Wilson, Walsh, McGraw Hills
Company. 2011
2. Braunwalds Heart Disease, a textbook of cardiovascular medicine, 9th ed. Editors: Bonow,
Braunwald, Libby, Mann, Zipes, Elsevier, 2011
3. Opie Drugs for the Heart. 7yh ed. Editor: Lionerl H. Opie, Elsevier. 2010
4. Pediatric Cardiology for Practitioners. 5th ed. Editor: Myung K. Park. Mosby. Elsevier. 2008
5. Essential of Bedside Cardiology. 2nd ed. Editor: Jules Constant. Humana Press. 2003
6. Moss and Adams. Heart Diseases in Infant, Children, and Adolescents. Edisi-VII, Lippincot.
2008
7. Peter Koenig dkk, Essential Pediatric Cardiology. New York, 2004
8. Myung K Park, The Pediatric Cardiology for Practitioner. St. Lous, 2003
9. John F Keane. Nadas Pediatric Cardiology. Philadelphia, Saunders. 2006
10
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
EVALUASI
NO KOMPONEN BOBOT
1 Penilaian Tutorial 20%
2 Ujian Skills Lab 20%
3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti
persyaratan berikut:
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90%
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%
2. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas
Andalas tahun 2006
11
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
12
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
13
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
SKENARIO
BLOK 3.2.GANGGUAN KARDIOVASKULER
TAHUN 2013
MODUL 1
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
Tiva, seorang anak perempuan, umur 6 tahun dirujuk dari puskesmas ke RS.Dr. M.
Djamil karena sesak nafas dan sering letih sejak 2 tahun yang lalu. Dari anamnesis terhadap
ibunya diketahui bahwa bibir dan jarinya sering biru terutama setelah ia bermain dengan
temannya dan kelihatan letih sehingga ia sering duduk jongkok. Ibu Tiva juga mengatakan sejak
bayi sering terlihat biru dan ketika menyusu pada ibu sering berhentisebentar kemudian di ulang
lagi.Pertumbuhan badannya lebih kecil dibandingkan dengan teman sebayanya.
Pada pemeriksaan dokter didapatkan takipneu, sianosis, gizi kurang, bising jantung, dan
clubbing finger. Dokter menerangkanpada keluarga bahwa Tiva menderita kelainan jantung dan
akan dilakukan pemeriksaan seperti EKG, foto toraks dan Ekokardiografi. Orang tua Tiva heran
karena ada anak saudaranya juga menderita kelainan jantung tetapi tidak ada biru dan kelainan
pada jari.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tiva dan saudaranya?
14
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
MODUL 2
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Tn. Ahmad 56 tahun, mengeluh rasa tidak enak pada ulu hati, kadang-kadang mual,
kembung sejak 6 bulan yang lalu. Tn. Ahmad sudah sering berobat ke dokter keluarga dan
Puskesmas, dan di diagnosis sebagai Sindroma dispepsia dengan hipertensi stadium I. Diberi
obat ranitidin, lansoprazol, sukralfat dan amlodipin, namun keluhannya tidak berkurang.
Akhirnya Tn. Ahmad berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. M Djamil Padang.
Dari serangkaian pemeriksaan didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg, kolesterol total 300
mg/dl, kolesterol LDL 200 mg/dl, gula darah 115 mg/dl dan pada EKG didapatkan gambaran Q
patologis di Lead II, III dan aVF.
Dokter menerangkan pada dokter muda yang mendampinginya bahwa Tn. Ahmad
menderita beberpa penyakit yaitu, hipertensi stadium I, dislipidemia dan old inferior MCI.
Dokter memberi beberapa obat antara lain valsartan, isosorbid dinitrat dan simvastatin serta
menganjurkan diet rendah lemak.
Tn. Ahmad tidak habis pikir dan bingung bagaimana bisa ia menderita dislipidemia
dengan postur badannya yang kurus ini. Apakah karena pola makannya selama ini yang gemar
makan makanan yang bersantan dan berminyak serta tidak suka sayur ? Apalagi ada penyakit
jantung karena selama ini Tn. Ahmad tidak pernah mengeluh nyeri dada. Selain itu Tn. Ahmad
juga cemas, apakah penyakit ini bisa disembuhkan?
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. Ahmad?
15
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
MODUL 3
PENYAKIT INFEKSI JANTUNG DAN PENYAKIT KATUP
Desi, usia 12 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas karena nafasnya bertambah sesak sejak
satu hari yang lalu. Dari anamnesis dokter mendapatkan Desi sudah mengalami sesak sejak tiga
bulan yang lalu, sesak bertambah bila berjalan lebih kurang 10 meter dan beraktivitas. Bila tidur
ia lebih suka memakai bantal tinggi sampai dua bantal. Demam sejak lima bulan yang lalu, tidak
tinggi dan hilang timbul. Terdapat riwayat nyeri sendi yang berpindah-pindah sejak demam.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan tachycardia, tachypnea, JVP 5+3
cmH2O, dan pada pemeriksaan jantung terdapat bising, tachycardia dan hepatomegali serta
edema pada ekstremitas. Dokter menerangkan kepada ibu Desi kemungkinan penyakit anaknya
dan segera merujuk ke RS Dr. M. Djamil untuk pemeriksaan EKG, foto toraks, ekhokardiografi
dan pemeriksaan penunjang lainserta penatalaksanaan selanjutnya.
Bagaimana anda menjelaskan penyakit Desi?
16
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
MODUL 4
HIPERTENSI DAN PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI
Tn. Kardogali, 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering sakit kepala.
Keluhan sakit kepala ini sudah lebih 1 tahun dirasakan Tn. Kardogali, namun dengan memakan
parasetamol atau asam mefenamat keluhan berkurang dan tidak mengganggu aktifitasnya sehari
hari sebagai petani.
Dari pemeriksaan, dokter mendapatkan tekanan darah 165/105 mmHg dan pada
pemeriksaan jantung didapatkan iktus kordis bergeser kelateral bawah dan kuat angkat. Dokter
menyimpulkan Tn. Kardogali menderita hipertensi esensial stadium II dan telah terjadi
pembesaran pada jantungnya akibat hipertensi tersebut.
Dokter menanyakan pada Tn. Kardogali apakah ada orang tua atau saudara kandungnya
yang menderita hipertensi? Seingat Tn. Kardogali tidak ada riwayat hipertensi pada keluarganya,
namun ayah Tn. Kardogali meninggal mendadak pada usia 50 tahun.
Kemudian dokter memberikan kombinasi obat anti hipertensi yaitu Captopril dan HCT
dengan nasehat Tn. Kardogali harus kontrol teratur dan rutin memakan obat untuk jangka
panjang. Tn. Kardogali bertanya pada dokter, apakah penyakitnya bisa disembuhkan atau
berlanjut menjadi payah jantung seperti tetangganya?
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. Kardogali?
17
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
MODUL 5
PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF DAN SYOK
Tn. Gawat, laki-laki 70 tahun dilarikan ke UGD RS DR. M. Djamil karena sesak nafas
hebat sejak 2 jam sebelumnya. Di UGD pasien langsung dilakukan pemeriksaan vital sign,
pemasangan oksigen, dan infus. Pemeriksaan EKG dan foto torakpun segera diminta oleh dokter.
Selama pemeriksaan, Dokter jaga melakukan anamnesis kepada pengantar yang kebetulan
seorang mahasiswa kedokteran berumur 24 tahun yang mengantarkan Tn. Gawat. Pengantar
menyampaikan bahwa Tn. Gawat memiliki hipertensi, diabetes dan dislipidemia, tapi kontrol
tidak teratur. Menurut istrinya adik laki-laki Tn. Gawat mengalami kondisi serupa, namun
meninggal dunia dalam perawatan di RS kira-kira setahun yang lalu.
Dari pemeriksaan, dokter menemukan tekanan darah pasien 70/50 mmHg, denyut jantung
130x/menit, frekuensi nafas 36x/menit. Ditemukan juga peningkatan JVP, irama jantung gallop,
ronki basah halus di paru, serta akral yang dingin. Pemeriksaan EKG dan foto torak
menunjukkan pembesaran jantung dan tanda bendungan. Dokter menyimpulkan bahwa Tn.
Gawat menderita gagal jantung akut dengan subtipe syok kardiogenik. Diagnosis dokter ini
sesuai dengan perkiraan mahasiswa yang mengantarkan, dimana dia telah mempelajari berbagai
jenis syok. Pasien menjalani perawatan intensif di CVCU seperti pemberian oksigen, drip
dopamin, dan lain-lain. Tn. Gawat pulang setelah dirawat 13 hari, sebelum pulang mendapat
berbagai macam obat untuk mengatasi penyakit jantung kongestifnya dan anjuran untuk
menjalani rehabilitasi jantung serta program prevensi sekunder penyakit jantung.
Bagaimana anda menjelaskan kasus di atas?
18
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
MODUL 6
GANGGUAN IRAMA JANTUNG
Dina, seorang mahasiswi berumur 17 tahun mengeluhkan dadanya berdebar2 sejak 2 jam
yang lalu. Keluhan ini sering dirasakan terutama bila sedang banyak pikiran atau kesibukan,
namun biasanya hilang sendiri dengan batuk atau mengedan, tetapi debaran ini tidak hilang juga.
Dina menjadi sangat cemas dan segera pergi ke UGD diantar temannya. Di UGD dokter
melakukan anamnesis, pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik, dan EKG. Dina kemudian
didiagnosis dengan gangguan irama jantung berupa SVT. Dina ketakutan, karena pernah
menonton di TV tentang artis yang tiba-tiba kejang dan meninggal dunia, dilaporkan karena
memiliki kelainan gangguan irama jantung. Dalam hal ini dokter dapat menentukan penyebab
kematian karena mempunyai data yang lengkap. Dina juga takut melihat adegan di TV berupa
pemberian kejut listrik dan pijat jantung yang terlihat sangat tidak manusiawi.
Dokter meyakinkan bahwa gangguan irama jantung yang diderita Dina merupakan tipe
yang tidak berbahaya dan dapat diobati. Namun dokter juga menganjurkan bila keluhan Dina
sering sekali timbul, sebaiknya Dina dirujuk untuk pemeriksaan lebih lengkap seperti studi
elektrofisiologi. Dina kemudian meminta penjelasan lebih lanjut mengenai penyakit dan
pengobatannya.
Bagaimana anda menjelaskan penyakit Dina tersebut?
19
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 1 :
TIM PENGELOLA
BLOK KARDIOVASKULAR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
20
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 2
Daftar Nama Tutor
Tutorial dilaksanakan setiap hari Selasa jam 11.00 12.50 dan Jumat jam 09.30 - 11.20 Wib.
21
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 3 :
MG HARI/
JAM NAMA MODERATOR NAMA NARASUMBER
KE TANGGAL
1 Rabu/ 09.00 10.50 dr. Masrul Syafri, SpPD, 1. dr. MasrulSyafri, SpPD, SpJP (K)
16-10-13 SpJP (K) 2. Prof.dr.Hj.RahmatinaB.Herman,
Ph.D, AIF
3. Prof. dr. AsnilSahim, SpJP
4. dr. Didik H, SpA (K)
5. Rozetti, Sp.Rad
6. dr. Yuli Ismail, SpBTKV
2 Senin/ 09.00 10.50 dr. DidikHariyanto, SpA 1. dr. M. Syukri, SpJP (K)
21-10-13 (K) 2. dr.Rahmatini, M.Kes
3. Prof.dr.Rismawati
Yaswir,Sp.PK(K)
4. Prof.dr.Nur Indrawati Lipoeto,
M.Sc.,Ph.D, Sp.GK
5. Prof. dr. AsnilSahim, SpJP
3 Senin/ 09.00 10.50 dr.Hauda el RasyidSpJP 1. dr. MasrulSyafri, SpPD, SpJP (K)
28-10-13 2. dr. DidikHariyanto, SpA (K)
3. dr. Yerizal K, SpPD, SpJP (K)
4. dr. Yuli Ismail, SpBTKV
5. dr.H.A.Aziz Djamal,
M.Sc,DTM&H,Sp.MK
6 Senin/ 09.00 10.50 dr. Masrul Syafri, SpPD, 1. Dr. M. Syukri, SpJP (K)
18-11-13 SpJP (K) 2. Dr. DidikHariyanto, SpA (K)
3. Dr. Yerizal Karani, SpPD, SpJP
(K)
4. Dr. Rika Susanti, SpF
22
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 4 :
METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)
Alasan
Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian
bisa mengawasi proses belajar
Output tertulis
Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan
tujuan pembelajaran (learning objectives)
Alasan
Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang berbeda
terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan
memperluas cakrawal intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya.
Output tertulis
Daftar masalah yang akan dijelaskan
23
Buku Panduan Tutor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detil dan pemahaman, dengan tujuan
untuk saling pengertian. Misalnya. penggunaan grafik cantle untuk menilai
pertumbuhan anak lebih baik dan lebih tepat daripada topik global pertumbuhan
Alasan
Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh
informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa
Output tertulis
Catatan individual mahasiswa
Alasan
Langkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan
mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut.
Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak
hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika pemicu yang tepat terjadi di
masa datang
Output tertulis
Catatan individual mahasiswa
24