Anda di halaman 1dari 30

Pengembangan SDM Klinik untuk Mencetak

Lulusan Dokter yang Dapat Bersaing di Era


Masyarakat Ekonomi ASEAN
Dirjen Sumber Daya IPTEK dan Dikti
Lampung, 29 Oktober 2016

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi


2016
TANTANGAN PENDIDIKAN TINGGI KEDOKTERAN

TANTANGAN INTERNAL TANTANGAN GLOBAL


Pelayanan kesehatan yang Sektor prioritas MEA :
bermutu dan mengutamakan pelayanan kesehatan yang meliputi
keselamatan pasien jasa tenaga kesehatan dan wahana
pelayanan kesehatan

REFORMASI PENDIDIKAN KEDOKTERAN :


UU NO.20/2013 dan NawaCita 2014-2019

Sistem pendidikan kedokteran sebagai bagian dari pendidikan tinggi


perlu diperkuat untuk menghasilkan dokter yang kompeten untuk
memberikan pelayanan paripurna
RENSTRA KEMENRISTEKDIKTI 2015 -2019

Visi Kemristekdikti tahun 2015-2019


Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan
inovasi untuk mendukung daya saing bangsa

Misi Kemristekdikti tahun 2015-2019


Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas
Meningkatkan kemampuan iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai
tambah produk inovasi
RENSTRA KEMENRISTEKDIKTI 2015 -2019

Tujuan Strategis
Meningkatnya relevansi, kuantitas, dan kualitas sumber daya manusia
berpendidikan tinggi, serta kemampuan iptek dan inovasi untuk keunggulan daya
saing bangsa

Sasaran Strategis
Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan tinggi
Meningkatnya kualitas kelembagaan iptek dan pendidikan tinggi
Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya iptek dan
pendidikan tinggi
Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan
Menguatnya kapasitas inovasi
Struktur Organisasi Direktorat Jenderal
Sumber Daya IPTEK & Dikti

Dit.Karir &
Sekretariat Dit.Kualifikasi Dit.
Kompetensi
Ditjen SDM Sarpras
SDM
1. Bagian Perencanaan 1. Subdirektorat Karier 1. Subdirektorat 1. Subdirektorat
Perencanaan Teknis
dan Penganggaran; Pendidik; Kualifikasi Sumber
Sarana dan
2. Bagian Hukum, Kerja 2. Subdirektorat Karier Daya Manusia Ilmu Prasarana;
Sama, dan Layanan Tenaga Kependidikan; 2. Pengetahuan dan 2. Subdirektorat
Informasi; 3. Subdirektorat Teknologi; Pengembangan
3. Bagian Umum; Kompetensi Sumber 3. Subdirektorat Sarana dan
4. Kelompok Jabatan Daya Manusia; Kualifikasi Pendidik; Prasarana;
Fungsional. 4. Subbagian Tata Usaha; 4. Subdirektorat 3. Subdirektorat
Pengelolaan dan
5. Kelompok Jabatan Kualifikasi Tenaga
Pemanfaatan
Fungsional. Kependidikan; Sarana dan
5. Subbagian Tata Prasarana;
Usaha; 4. Subbagian Tata
6. Kelompok Jabatan Usaha;
Fungsional. 5. Kelompok Jabatan
Fungsional.
TUGAS DAN FUNGSI DITJEN SDID

Fungsi :
TUGAS: Perumusan, Koordinasi, Sinkronisasi
Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Keahlian,
MENYELENGGARAKAN Kepakaran, Kompetensi Manusia Dan
PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN Pengorganisasiannya, Kekayaan Intelektual
KEBIJAKAN DI BIDANG SUMBER Dan Informasi, Serta Sarana Dan Prasarana
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.
DAYA PENDIDIKAN TINGGI SERTA
Perumusan Dan Pelaksanaan Kebijakan Di
PERUMUSAN KOORDINASI DAN
Bidang Sumber Daya Pendidikan Tinggi.
SINKRONISASI PELAKSANAAN
Perumusan Kebijakan Dan Fasilitasi
KEBIJAKAN DI BIDANG SUMBER Penjaminan Mutu Sumber Daya Manusia
DAYA IPTEK Dan Sarana Prasarana Iptek Dan Pendidikan
Tinggi
Pelaksanaan Evaluasi Dan Pelaporan Di
Bidang Sumber Daya Iptek Dan Pendidikan
Tinggi
Pelaksanaan Administrasi Dirjen
Sumberdaya Iptek Dan Pendidikan Tinggi.
Pelaksanaan Fungsi Lain Yang Diberikan Oleh
Menteri
PT, LPNK,
BALITBANGDA, PUI,

KONSEP KONSORSIUM-

PENGEMBANGAN RISTEKDIKTI

SDM IPTEKDIKTI
PENGUATAN
SDM

PENGAYAAN
SISTEM
PENDIDIKAN SD IPTEK PENGAYAAN
NASIONAL DIKTI DUNIA
INTERNASIONAL

PENGUATAN
SDM

INDUSTRI
GAMBARAN DOSEN NASIONAL
PETA
KUALIFIKASI
DOSEN
NASIONAL

SUMBER Forlap.dikti.go.id / 26 januari 2016


T
Rekap Dosen KEMENRISTEKDIKTI Berdasarkan Jabatan
Akademik

Asisten Ahli,
40.514
Asisten Ahli
Tanpa Jabatan, Lektor
76.897 Lektor Kepala
Lektor, 44.142 Profesor
Tanpa Jabatan

Lektor Kepala,
Profesor, 5.112 31.070

SUMBER Forlap.dikti.go.id / 26 januari 2016


REGISTRASI PENDIDIK PERGURUAN TINGGI

BERBAGI SUMBER DAYA DAN


MEMBANGUN SINERGI ANTARA
Registrasi pendidik diharapkan AKADEMISI, PELAKU DUNIA USAHA,
menjadi solusi menjaga nisbah PENELITI, PEREKAYASA, PRAKTISI
(Rasio) dosen dan mahasiswa DAN PEMERINTAH
DOSEN PENDIDIKAN KEDOKTERAN
Teachers as Role Model

Outcome-Based
Education
All tutors, practice
teachers and trainers
engaged in IPE need
preparation to
understand its ethos,
principles and
methods and to be
aware of its
implications for their
habitual styles of
teaching.
Pengaturan terkait Dosen Pendidikan Kedokteran
(UU Pendidikan Kedokteran)

Pasal 21 ayat (1) (4)


(1) Dosen dapat berasal dari perguruan tinggi, Rumah Sakit Pendidikan,
dan Wahana Pendidikan Kedokteran.
(2) Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran
melakukan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat,
dan pelayanan kesehatan.
(3) Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran
memiliki kesetaraan, pengakuan, dan angka kredit yang
memperhitungkan kegiatan pelayanan kesehatan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesetaraan, pengakuan, dan angka
kredit Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan
Kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
Penataan Dosen Kedokteran melalui Aturan Teknis
UU No.20/2013

RPP tentang Peraturan


Pelaksanaan UU No.20/2013
(proses harmonisasi di Kemkumham)

Standar Nasional Pendidikan


Kedokteran
(penerbitan menunggu penyelesaian
RPP)
PENGATURAN DOSEN PADA RPP
Dosen Kedokteran adalah
pendidik profesional dan
Angka Kredit ilmuwan dengan tugas utama
Dosen mentransformasikan,
Jenjang Jabatan, mengembangkan, dan
Pengakuan dan Pengangkatan, menyebarluaskan ilmu
Kesetaraan Alih Jabatan dan pengetahuan dan teknologi,
Inpassing humaniora kesehatan,
dan/atau keterampilan klinis
melalui pendidikan, penelitian,
dan pengabdian dosen kepada
DOSEN DI RUMAH SAKIT masyarakat.
PENDIDIKAN
DAN WAHANA Pengaturan Umum tentang Dosen Kedokteran :
PENDIDIKAN KEDOKTERAN
Dosen di rumah sakit pendidikan dan wahana
pendidikan kedokteran melakukan pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan
pelayanan kesehatan.
Dosen memiliki kesetaraan, pengakuan, dan angka
kredit yang memperhitungkan kegiatan pelayanan
kesehatan.
Dosen harus memenuhi kualifikasi sesuai Standar
Nasional Pendidikan Kedokteran.
PENGATURAN PADA SNPK
BAB I Pendahuluan
BAB II Standar Pendidikan Kedokteran
1. Standar Kompetensi lulusan;
2. Standar Isi;
3. Standar Proses;
4. Standar Penilaian;
5. Standar Penerimaan Mahasiswa Baru
6. Standar Dosen;
7. Standar Sarana dan Prasarana;
8. Standar Pengelolaan;
9. Standar Pembiayaan;
10. Standar Rumah Sakit Pendidikan; dan
11. Standar Wahana Pendidikan.
BAB III Standar Penelitian
BAB IV Standar Pengabdian Masyarakat
BAB V Standar Penilaian Mahasiswa
BAB VI Standar Kontrak Kerja Sama Rumah Sakit Pendidikan dan/atau Wahana Pendidikan Kedokteran
dengan Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kedokteran Gigi
BAB VII Standar Pemantauan dan Pelaporan Pencapaian Program Profesi Dokter dan Dokter Gigi
BAB VIII Standar Pola Pemberian Insentif untuk Mahasiswa Program Dokter Layanan Primer, Dokter Spesialis-
Subspesialis, dan Dokter Gigi Spesialis-Subspesialis
BAB IX Penutup
STANDAR DOSEN PADA SNPK
Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran harus memenuhi
kriteria paling sedikit:
a.dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dokter gigi spesialis-subspesialis, atau
dosen dari bidang ilmu lain yang dibutuhkan;
b. memiliki Surat Izin Praktik dan melaksanakan pelayanan kesehatan; c.telah teregistrasi
sebagai dosen sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
d. memiliki rekomendasi dari pemimpin rumah sakit pendidikan atau wahana pendidikan
kedokteran; dan
e. memiliki rekomendasi dari dekan fakultas kedokteran atau dekan fakultas kedokteran gigi.

Dosen program profesi dokter/dokter gigi harus berkualifikasi akademik paling rendah
lulusan dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis/dokter gigi spesialis-subspesialis,
atau dokter/dokter gigi yang berkualifikasi paling rendah magister atau setara dengan jenjang 8
(delapan) KKNI.

Dosen program dokter spesialis/dokter gigi spesialis harus berkualifikasi akademik paling
rendah lulusan dokter subspesialis/dokter gigi subspesialis, doktor yang relevan dengan
program studi, atau lulusan dokter spesialis/dokter gigi spesialis dengan pengalaman kerja
paling sedikit 5 (lima) tahun dan/atau berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI.
Kebijakan Pengelolaan SDM RS PTN
ASAL SDM SUMBER PENDANAAN PERUNTUKAN SDM

KEMRISTEKDIKTI RUTIN / UKT


(PTN, PUSAT)

PTN BLU BOPTN / BOPTN BH PENDIDIKAN


PTN BH PNBP
PENELITIAN
PELAYANAN MEDIK
BOPTN
KEMKES PELAYANAN
PENUNJANG
HIBAH/ MEDIK/OPERASIONAL
PEMDA/ KERJA SAMA
RS
PEMPROV

BOPTN
LAIN-LAIN & K/L
HIBAH/
KERJA SAMA
Kebijakan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK)

NIDK diberikan kepada dosen yang diangkat PT berdasarkan perjanjian kerja


setelah memenuhi persyaratan
Dosen dapat berasal dari peneliti, praktisi, atau dosen purna tugas
Dosen yang memiliki NIDK diperhitungkan dalam nisbah dosen terhadap
mahasiswa
NIDK berlaku sampai dengan dosen tersebut mencapai usia :
70 tahun untuk profesor
65 tahun untuk dosen selain profesor
NIDK bagi profesor dapat diperpanjang dalam jangka waktu 5 tahun dan dapat
diperpanjang lagi paling banyak 2 kali masing-masing untuk jangka waktu 2
tahun
NIDK bagi dosen selain profesor dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5
tahun
Kebijakan Pengelolaan SDM di RS PTN : Status
Dosen Kedokteran
Status SDM dapat berupa :
PNS (Kemristekdikti atau Kementerian lain),
pegawai BLU, pegawai yang diizinkan lainnya
(misal : pegawai kontrak, pegawai tidak tetap,
dosen tidak tetap), pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja (PPPK)
Diperlukan aspek legal yang tepat untuk status
dosen di RS yang mencerminkan tugas sebagai
penyedia layanan kesehatan, pendidik dan
peneliti
Kebijakan Pengelolaan SDM di RS PTN :
Jenjang Karir

Kesamaan kesempatan peningkatan jenjang


karir bagi SDM yang berasal dari PT, RS, maupun
kementerian/lembaga lain (yang sudah bersedia
atau diusulkan oleh PT untuk menjadi dosen),
untuk meningkatkan jenjang karir sebagai dosen
sesuai UU No.20/2013 dan PP yang mengatur
Dosen Kedokteran
Kebijakan Pengelolaan SDM di RS PTN :
Remunerasi Dosen Kedokteran
Prinsip : Kesetaraan remunerasi dosen
kedokteran dengan dokter di RS yang
mengikuti regulasi Kemkes
Sistem remunerasi untuk dosen yang berasal
dari PT, kementerian/lembaga/swasta di RS
PTN akan diatur melalui PB Kemristekdikti-
Kemkeu dan Kemkes
Honor dosen non PNS dan dosen tamu dapat
dibiayai melalui BOPTN, PNBP, sumber lain dari
PT
UPAYA MENGHADAPI TANTANGAN
Peningkatan Mutu dan Daya Saing Bangsa melalui Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
S3 S3 (Terapan) Spesialis
9
S2 S2 (Terapan) AHLI
8
Profesi
7
S1 D IV
6
TEKNISI /
D III ANALIS
5
D II
4
DI
3
SMA SMK OPERATOR
2
Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Dasar 1
PENGEMBANGAN
KARIER
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Strategi RPL bertujuan untuk mendukung program
pembelajaran sepanjang hayat (life long learning)

Tujuan khusus : untuk meningkatkan jumlah angkatan


kerja terdidik dan memberikan kesempatan belajar
yang lebih luas bagi anggota masyarakat yang
berpengalaman untuk memasuki perguruan tinggi
(tanpa pembatasan umur peserta didik) melalui
akselerasi dan efisiensi proses pendidikan serta
peningkatan fleksibilitas prosedur penerimaan
mahasiswa (multi entry multi exit)

Pengaturan sesuai Permenristedikti No.26/2016 tentang RPL


Arah Kebijakan Ditjen SD IPTEK & Dikti

Dasar Kebijakan dan Implementasi Penjaminan Mutu


Sumber Daya Di PT :
Menyediakan sistem pendukung untuk pengembangan dan implementasi
IPTEK dan pendidikan tinggi, serta menjamin terwujudnya lingkungan
akademik yang sehat bagi civitas akademika.

Diperlukan pemahaman mendalam tentang implementasi sistem


birokrasi dalam pengelolaan sumber daya yang harus selaras
dengan nilai-nilai Tridharma PT
Arah Kebijakan Ditjen SD IPTEK & Dikti
pengelolaan sumber daya PT berbasis mutu
Semua jenis sumber daya (SDM, sarana dan prasarana, aset, dana, dll)
harus jelas sumbernya, peruntukannya, realisasi penggunaannya, hingga
pertanggungjawabannya yang harus transparan dan akuntabel.

sistem tata pamong


(good governance)
sistem data dan infomasi
sistem pelaporan
sistem manajemen keuangan (meliputi perencanaan, monitoring dan
evaluasi, pertanggungjawaban yang akuntabel, serta analisis yang
teliti untuk siklus perencanaan keuangan selanjutnya).

Pelaporan data PT yang valid dan akuntabel pada Pangkalan Data


Pendidikan Tinggi, akan dijadikan salah satu rujukan utama dalam
mengambil kebijakan terhadap prodi maupun PT
TERIMA KASIH

Semua entitas memiliki peran yang saling terkait


untuk menjaga keberlangsungan sistem penjaminan
mutu pendidikan tinggi kesehatan.
Komitmen, saling percaya dan kerjasama adalah
syarat untuk kohesifitas relasi tersebut.
www.ristekdikti.go.id

Anda mungkin juga menyukai