TINJAUAN PUSTAKA
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting yang diperlukan oleh setiap
manusia untuk melaksanakan aktivitas kehidupannya. Oleh karena itu sehat
merupakan hak manusia yang paling mendasar, maka setiap manusia berhak untuk
sehat (Depkes, 2001).
Menurut UU No.23 tahun 1992 pasal 1 ayat 1, Sehat adalah suatu keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang dapat hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut Levey dan Loomba dalam Azwar (1996), pelayanan kesehatan dasar
adalah setiap upaya untuk secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
8
1. Tersedia dan Berkesinambungan
3. Mudah Dicapai
4. Mudah Dijangkau
Pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Hal ini
dapat dilihat dari sudut biaya. Biaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
harus sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
mahal hanya mungkin dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat saja, bukanlah
pelayanan kesehatan yang baik.
5. Bermutu
1. Model Suchman
Yang terpenting dalam model Suchman adalah menyangkut pola sosial dari
perilaku sakit yang tampak pada cara orang mencari, menemukan, dan melakukan
perawatan medis, dimana latar belakang budaya memengaruhi hubungan antar
kelompok sosial dengan orientasi medis. Pendekatan yang digunakan berkisar
pada empat unsur yang merupakan faktor utama dalam perilaku sakit, yaitu : 1)
perilaku itu sendiri, 2) sekuensinya, 3) tempat atau ruang lingkup, dan 4) variasi
perilaku selama tahap-tahap perawatan.
Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model) ini berasal dari teori dalam
bidang psikologi dan ilmu perilaku. Dalam model HBM ini dapat dipahami
bahwa perbedaan faktor demografis, personal, struktural, dan sosial memengaruhi
perilaku kesehatan, namun semua variabel itu sebenarnya memengaruhi persepsi
dan motivasi individu, bukan berfungsi sebagai penyebab langsung dari suatu
tindakan.
3. Model Fabrega
4. Model Mechanic
5. Model Andersen
Dalam model ini meliputi empat komponen utama yaitu : 1) penilaian tentang
suatu gangguan kesehatan, 2) peningkatan rasa khawatir karena persepsi tentang
gejala penyakit, 3) penerapan pengetahuan sendiri terhadap kesehatan, dan 4)
bentuk tindakan untuk menghilangkan kekhawatiran dan gangguan kesehatan
tersebut.
Suatu model terpadu yang bertujuan untuk membuat kategori tentang berbagai
tipe variabel yang berbeda menurut pola tindakan tertentu, dan membuat
spesifikasi mengenai kaitan antara semua variabel tersebut, dimana ketiga
golongan variabel tersebut adalah motivasi predisposisi, variabel kendala,
variabel kondisi.
9. Model Langlie
2.5.1. Persalinan
1. Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian ibu hamil yang diwakili oleh terbukanya
serviks dan berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh si
ibu.
2. Persalinan normal
3. Jenis persalinan
Jenis persalinan terdiri dari a) Spontan: yaitu persalinan yang berlangsung tanpa
usaha dari luar, b) Induksi: yaitu persalinan yang dilakukan dengan cara
menimbulkan suatu rangsangan terlebih dahulu misalnya amniotomi dan
pitosin, c) Tindakan : terdiri dari 2 jenis yaitu operatif section caesaria (SC)
dan
salat-alat : yaitu forcef, vacum ekstraksi.
4. Persalinan lama
Persalinan lama merupakan persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang
dimulai dari tanda-tanda persalinan.
Faktor resiko kehamilan dan kehamilan ibu yaitu setiap faktor yang berhubungan
dengan meningkatnya kesakitan dan kematian ibu dan bayi yaitu antara lain :
tinggi badan kurang dari 145cm, HB kurang dari 11 gr%, tingkat sosioekonomi
rendah, tekanan darah 140/90 mmHg, jarak usia anak kurang dari 2 tahun,
pendidikan ibu rendah, anak lebih dari 5 (multigravida), umur ibu kurang dari 20
tahun (primigravida), umur ibu lebih dari 35 tahun ( primitua).
a. Perdarahan 30-36%
b. Infeksi 20-25%
c. Gestosi (keracunan pada saat kehamilan) sekitar 15-17 %.
Bila seseorang ibu hendak bersalin, selalu didahului dengan gejala-gejala untuk
bersalin. Tanda-tanda persalinan benar yaitu his teratur, menimbulkan rasa nyeri
pada
panggul, dan mengeluarkan lendir bercampur darah.
Jika tanda-tanda persalinan yang benar diatas semakin jelas, maka secepatnya
diambil tindakan untuk pertolongan persalinan.
1. Tempat persalinan
2. Penolong Persalinan
Persalinan dapat ditolong oleh: dokter umum, bidan, pembantu bidan, perawat.
3. Pemeriksaan Pasien
Kerangka Konsep
Konsep penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh faktor predisposisi dan faktor
pemungkin terhadap keinginan ibu hamil dalam memanfaatkan Rawat Inap
Khusus Bersalin Puskesmas Padang Bulan, faktor predisposisi yaitu pendidikan,
pekerjaan, kepercayaan ibu hamil terhadap pelayanan petugas kesehatan,
kepercayaan ibu hamil terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, dan faktor
pemungkin yaitu pendapatan dan asuransi kesehatan terhadap keinginan ibu hamil
dalam memanfaatkan Rawat Inap Khusus Bersalin di Puskesmas Padang Bulan
2009, dimana konsep tersebut diambil dari teori Anderson dalam Notoadmodjo
(2003).
Faktor Predisposisi:
. Pendidikan
. Pekerjaan
. Kepercayaan Ibu Hamil terhadap
Pelayanan Petugas Kesehatan
. Kepercayaan Ibu Hamil terhadap
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Faktor Pemungkin :
. Pendapatan
. Asuransi Kesehatan
1. Ingin Memanfaatkan
2. Tidak Ingin Memanfaatkan
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep di atas dapat didefinisikan konsep dari
faktor-faktor diatas yaitu :