Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KLIEN DENGAN WAHAM

A. Masalah Utama
Perubahan proses pikir : Waham

B. Proses Terjadinya Masalah


1. Pengertian
a) Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh
dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
realita normal (Stuart dan Gail, 2007)
b) Waham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak sesuai
dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya,
selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan
kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar secara umum. (Tim
Keperawatan PSIK FK UNSRI, 2005).
c) Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah, keyakinan tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal
melalui proses interaksi atau informasi secara akurat (Keliat, 2005)

2. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah sebagai
berikut
a) Menolak makan
b) Tidak ada perhatian pada perawatan diri
c) Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan
d) Gerakan tidak terkontrol
e) Mudah tersinggung
f) Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
g) Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan
h) Menghindar dari orang lain
i) Mendominasi pembicaraan
j) Berbicara kasar
k) Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan

3. Rentang respons

Respons Adaptif Respons


Maladaptif

Pikiran logis Kadang proses Gangguan isi


Persepsi akurat pikir terganggu pikir halusiansi
Emosi konsisten Ilusi Perubahan proses
dengan Emosi berlebihan emosi
pengalaman Berperilaku yang Perilaku tidak
Perilaku sesuai tidak biasa terorganisasi
Hubungan sosial Menari k diri Isolasi sosial
harmonis

4. Penyebab
a. Faktor predisposisi
1) Faktor perkembangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal
seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stres dan ansietas yang berakhir
dengan gangguan persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan
fungsi intelektual dan emosi tidak efektif
2) Faktor Sosial Budaya
Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan
timbulnya waham
3) Faktor Psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan dapat
menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan
4) Faktor Biologis
Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di
otak atau perubahan pada sel kortikal dan limbik
b. Faktor presipitasi
1) Faktor Sosial Budaya
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti
atau diasingkan dari kelompok
2) Faktor Biokimia
Dopamine, norepineprin dan zat halusinogen lainya diduga dapat menjadi
penyebab waham pada seseorang
3) Faktor Psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi
masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari
kenyataan yang menyenangkan

5. Jenis-Jenis Waham
Adapun jenis-jenis waham menurut Stuart and Sundeen (1998, hal 302) dan
Keliat(1998) waham terbagi atas beberapa jenis, yaitu :
a. Waham agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
b. Waham kebesaran: klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki
kebesaranatau kekuatan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
c. Waham somatik : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu
dan terserang penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
d. Waham curiga : kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana
klienyakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau
mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
e. Waham nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau
meninggal, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.
f. Waham berdosa : timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang
besar. Penderita percaya sudah selayaknya ia dihukum berat.
g. Waham kejar : individu merasa dirinya senantiasa dikejar-kejar oleh orang lain atau kelompok
orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
h. Waham pengaruh : yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh
orang lain atau kekuatan.
i. Waham cemburu : selalu cemburu kepada orang lain.

6. Sunber koping
Sumber koping adalah suatu evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi seseorang.
1) Individu;
2) Keluarga;
3) Teman bermain;
4) Masyarakat.

7. Mekanisme koping dan lainnya yang mendukung


Mekanisme koping adalah segala usaha yang diarahkan untuk menanggulangi stress.
Usaha ini dapat berorientasi pada tugas dan meliputi usaha pemecahan masalah
langsung.
1) Pertahanan jangka pendek
a) Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari kritis, misalnya:
kerja keras, nonton, dll.
b) Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, misalnya:
ikut kegiatan social, politik, agama, dll.
c) Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri, misalnya:
kompetisi pencapaian akademik.
d) Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat masalah
identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya: penyalahgunaan
obat.

2 ) Pertahanan jangka panjang


a) Penutupan identitas
Adopsi identitas premature yang diinginkan oleh orang yang penting bagi
individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, potensi diri individu.
b) Identitas negatif
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai-nilai
harapan masyarakat.

C. Pohon Masalah

Effect Risiko tinggi perilaku


kekerasan

Core problem Perubahan sensori


Waham

Causa Isolasi Sosial : menarik


diri

Harga diri rendah kronis

D. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul


1. Risiko tinggi perilaku kekerasan
2. Perubahan proses pikir : waham
3. Isolasi Sosial
4. Harga diri rendah

E. Data yang Perlu Dikaji

Masalah Keperawatan Data Yang Perlu Dikaji


Perubahan proses pikir : waham Subjektif :
1. Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang
yang paling hebat
2. Klien mengatakan bahwa ia memiliki
kebesaran atau kekuasaan khusus

Objektif :
1. Klien terus berbicara tentang kemampuan yang
dimilikinya
2. Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang
3. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

F. Diagnosis Keperawatan
Perubahan proses pikir : waham

G. Rencana Tindakan Keperawatan


1. Tindakan keperawatan pada klien
Tujuan
a) Klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap
b) Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
c) Klien menggunakan obat dengan prinsip enam benar
Tindakan
a) Bina hubungan saling percaya
b) Tidak mendukung atau membantah waham klien
c) Yakinlah klien berada dalam keadaan aman
d) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
e) Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak tepenuhi karena
dapat menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah
f) Jika klien terus menerus membicarakan wahamnya, dengarkan tanpa
memberikan dukungan atau menyangkal sampai klien berhenti
membicarakannya
g) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi klien sesuai dengan realitas
h) Diskusikan dengan klien kemampuan realitas yang dimiliki pada saat yang
lalu dan saat ini.
i) Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan yang
dimilikinya.
j) Diskusikan kebutuhan psikologis / emosional yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah.
k) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional
klien.
l) Berbicara dalam konteks realitas.
m) Bila klien mampu memperlihatkan kemampuan positifnya.
n) Berikan pujian yang sesuai.
o) Jelaskan pada klien tentang program pengobatannya (manfaat, dosis obat,
jenis, dan efek samping obat yang diminum serta cara meminum obat yang
benar).
p) Diskusikan akibat yang terjadi bila klien berhenti minum obat tanpa
konsultasi.

2. Tindakan keperawatan untuk keluarga klien


Tujuan
a) Keluarga mampu mengidentifikasi waham klien
b) Keluarga mempu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan yang
belum dipenuhi oleh wahamnya
c) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan klien secara oprimal
Tindakan keperawatan
a) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien
b) Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat klien waham di rumah,
follow up dan keteraturan pengobatan, serta lingkungan yang tepat untuk
klien
c) Diskusikan dengan keluarga tentang obat klien (nama obat, dosis, frekuensi,
efek samping dan akibat penghentian obat)
d) Diskusikan dengan keluarga kondisi klien yang memerlukan bantuan

Anda mungkin juga menyukai