Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini diseluruh dunia jumlah orang lanjut usia (Lansia) diperkirakan ada

500 juta dengan usia rata- rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan

mencapai 1,2 milyar. Angka harapan hidup orang Indonesia meningkat dari 65 tahun

pada tahun 1997 menjadi 73 tahun pada 2025. Sehingga pada tahun 1990 sampai

2025 Indonesia akan mempunyai kenaikan jumlah Lansia sebesar 41,4% yang

merupakan angka yang paling tinggi di dunia.(Astuti et all, 2007).

Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2016 jumlah penduduk Indonesia

mencapai angka 258.709.986 jiwa. Dimana didalamnya terdapat penduduk dengan

usia 60-69 tahun sebanyak 14.140.526 jiwa, lalu penduduk usia 70 keatas sebanyak

8.490.356 jiwa. (Kementrian Kesehatan RI, 2017).

Menurut WHO (2000) pada Lansia secara perlahan-lahan akan terjadi

penurunan jaringan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi normalnya,

sehingga pada Lansia sering beresiko sakit. Kemunduran fisik akibat proses penuaan

dapat mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau infeksi dari luar

(Padila, 2013).

Seiring meningkatnya jumlah populasi Lansia, pemerintah mencanangkan

berbagai kebijakan pelayanan kesehatan Lansia untuk meningkatkan derajat

kesehatan dan untuk mencapai masa tua yang bahagia. Salah satunya yaitu Posyandu

Lansia yang merupakan pos pelayanan terpadu bagi lanjut usia yang digerakkan oleh

1
2

masyarakat dan merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah (Fallen dan

Budi, 2011).

Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat Lansia

disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat

dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan Kesehatan. Kegiatan dari Posyandu

Lansia meliputi; preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif (Isnawati, 2010).

Dengan adanya Posyandu Lansia ini maka diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan Lansia tentang bagaimana memelihara kesehatanya dan meningkatkan

motivasi mereka, sehingga lebih percaya diri dihari tuanya. Kegiatan Posyandu

Lansia ini tidak akan berhasil tanpa ada peran dan dukungan dari keluarga

(Kementerian Kesehatan RI, 2010).

Peran anggota keluarga sangat berpengaruh terhadap Lansia, keluarga

merupakan support system utama bagi Lansia dalam mempertahankan kesehatannya.

Peran keluarga antara lain: menjaga atau merawat Lansia, mempertahankan dan

meningkatkan status mental, mengantisipasi status sosial, ekonomi serta

memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi Lansia (Padila,

2013).

Data dinas kesehatan kota Batam tahun 2015 mencatat 10 Puskesmas yang

memiliki jumlah penduduk berusia 60 tahun keatas terbanyak yaitu sebagai berikut:

No Puskesmas Jumlah Lansia (orang)


1. Batu Aji 3505
2. Baloi Permai 3137
3. Sei. Langka 2594
4. Sei. Lekop 2176
5. Sei. Pancur 1813
3

6. Lubuk Baja 1805


7. Botania 1720
8. Sekupang 1580
9. Tanjung Sengkuang 1360
10. Sei. Panas 1087

Berdasarkan data dari Puskesmas tanjung sengkuang tahun 2016

terdapat 3 Posyandu Lansia yaitu Posyandu Lansia RW I di kelurahan tanjung

Sengkuang, Posyandu Lansia Bina kasih di kelurahan Batu Merah, dan yang baru

berdiri Maret 2017 ini yaitu Posyandu Lansia Bismillah di kelurahan Kampung

Seraya. Dengan jumlah kunjungan dimasing-masing Posyandu pada tahun 2016

yaitu, Posyandu RW I dengan jumlah kunjungan terbanyak di bulan desember

sebanyak 183 orang dan yang terendah di bulan mei yaitu sebanyak 7 orang dengan

jumlah Lansia yang teregistrasi sebanyak 98 orang dari 990 total Lansia yang ada,

dengan persentase sebesar 9,8% dalam setahun. Kemudian Posyandu Bina Kasih

dengan jumlah kunjungan terbanyak di bulan oktober sebanyak 38 orang dan yang

terendah di bulan mei yaitu sebanyak 7 orang dengan jumlah Lansia yang terigistrasi

hanya sebanyak 58 orang dari 300 Lansia yang ada, dengan persentase sebesar

19,3% dalam setahun. Sedangkan data Posyandu Lansia Bismillah belum ada karena

baru didirikan maret 2017 ini.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di Posyandu

Bina Kasih pada tanggal 18 mei 2017, berdasarkan data angka kunjungan Lansia

diPosyandu Lansia Bina kasih dari bulan Januari sampai dengan bulan mei sebanyak

57 orang dengan rincian sebagai berikut:


4

Bulan Angka kunjungan


(orang)
Januari 15
Februari 13
Maret 10
April 9
Mei 10
Total 57

Dilakukan wawancara terhadap 10 orang Lansia yang berkunjung, dengan

hasil wawancara menunjukan 7 dari 10 Lansia mengatakan bahwa rata-rata Lansia

tidak berkunjung kePosyandu dikarenakan kurangnya dukungan dari keluarga, yang

tidak bisa mengantar dengan alasan sibuk mengurus keperluan anak-anak, sibuk

bekerja, serta kurang mengenal gangguan kesehatan pada Lansia.

Oleh karena itu, berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang khususnya diPosyandu

Lansia Bina Kasih yang terletak di kelurahan Batu Merah dengan judul : Hubungan

Dukungan Keluarga dengan Motivasi Lansia ke Posyandu Bina Kasih di Wilayah

Kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang kota Batam tahun 2017

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah apakah ada Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi Lansia ke

Posyandu Bina Kasih di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang kota Batam

tahun 2017
5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi Lansia ke

Posyandu Bina Kasih di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang kota

Batam tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi Dukungan Keluarga pada Motivasi Lansia

ke Posyandu Bina Kasih di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang

Kota Batam Tahun 2017.

b. Diketahui distribusi frekuensi Motivasi Lansia ke Posyandu Bina Kasih di

wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam Tahun 2017.

c. Diketahui Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi Lansia ke

Posyandu Bina Kasih di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang

Kota Batam Tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Pemerintah

a. Dinas Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat sebagai acuan dinas kesehatan terhadap motivasi Lansia ke

Posyandu Lansia untuk meningkatkan pemberdayaan Lansia, keluarga,

dan masyarakat serta mewujudkan Lansia yang sehat, mandiri, aktif dan

produktif selama mungkin.


6

b. Puskesmas Tanjung Sengkuang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk

memberi informasi yang bermanfaat bagi Puskesmas untuk terus

melakukan program dan promosi kesehatan bagi Lansia serta dapat

memberikan penjelasan tentang manfaat dan fungsi dari Posyandu Lansia.

c. Posyandu Bina Kasih

Diharapkan dapat memotivasi Lansia ke Posyandu Bina Kasih untuk

Meningkatkan peran serta Lansia dalam upaya peningkatan kesehatan

keluarga dan masyarakat.

2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan Universitas Batam

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur ilmiah untuk penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan dukungan keluarga dan motivasi Lansia

ke Posyandu Lansia. Serta dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan

untuk penyuluhan dalam kebijakan untuk menyalurkan pengetahuan tentang

hubungan dukungan keluarga dengan motivasi Lansia ke Posyandu Lansia.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan

motivasi bagi masyarakat khususnya Lansia untuk melakukan kunjungan

kePosyandu Lansia serta lebih peduli dengan hari tuanya agar hidup

berkualitas dimasa tua.

4. Manfaat Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat menerapkan dan memanfaatkan

ilmu yang didapat selama kepaniteraan klinik ilmu kesehatan masyarakat dan
7

pengetahuan serta pengalaman dalam membuat penelitian ilmiah sehingga

dapat menambah wawasan peneliti untuk dijadikan sebagai sumber ilmu.

Anda mungkin juga menyukai